Disusun oleh :
SURAKARTA
2019
I. JUDUL : Isolasi Kafein dari Teh
II. TUJUAN : Memisahkan senyawa kafein dari daun teh
Menambahkan 10 mL diklorometana
B. Perhitungan
Massa kafein : massa akhir – massa kertas saring = 0,95 gram – 0,36 gram = 0,59 g
Percobaan berjudul “Isolasi Kafein dari Daun Teh” bertujuan untuk memisahkan senyawa
kafein dari daun teh (Susanti, dkk., 2019).
Kafein adalah suatu senyawa berbentuk kristal yang tersusun dari senyawa turunan protein
yang disebut dengan purin xantin (Arwangga, dkk., 2019). Kafein adalah suatu alkaloid yang
tergolong dalam keluarga methyl venthin bersama dengan senyawa teofilin dan teobromin
Sifat-sifat kafein :
Struktur kafein
Prinsip kerja pada percobaan ini adalah memasukkan 5 gram teh dan 2 gram CaCO3 serta
60 ml aquades ke dalam labu alas bulat. Refluks selama 20 menit lalu menyaring dengan kertas
saring dan corong buchner. Menambahkan 10 ml CHCl2, menggojog dengan corong pisah 2 kali
lalu mengambil lapisan bawah. Menambahkan Na2SO4 anhidrat sampai tidak larut, menyaring
dengan corong buchner. Mengambil filtrat dan endapan. Menguapkan filtrat diatas kompor listrik.
Mencuci dengan aseton 2 ml. menyaring dengan kertas saring lalu menyimpan residu dalam
eksikator.
Pada saat direfluks digunakan suhu 90°C. selamaa 20 menit dan didapatkan larutan
berwarna coklat. Setelah itu disaring dengan corong buchner dan didapatkan larutan berwarna
coklat teh kemudian digojok dengan cara yang bisa didapatkan lapisan atas berwarna coklat muda
yang berisi kafein yang terdistribusi dalam air serta lapisan bawah berwarna coklat tua yang berisi
isi kafein yang terdistribusi dalam diklorometana. Mengambil lapisan bawah dan menambahkan
Na2SO4 anhidrat sehingga tidak larut lagi. Setelah itu disaring dengan corong buchner dan
dapatkan Filtrat dan endapan berwarna coklat. Lalu menguapkan pada suhu 80°C, dan mencuci
dengan aseton lalu mendiamkannya dalam eksikator. Didapatkan kristal berwarna kuning
kecoklatan dengan masa akhir 0,95 gram dan massa kertas saring 0,36 gram, sehingga massa
kafein adalah 0,59 gram. Didapatkan rendemen sebesar 11,8%. Sedangkan pada teori kafein
membentuk Kristal Putih dengan rendemen 2 sampai 5%. Maka percobaan tidak sesuai dengan
teori Hal ini karena kristal belum kering sempurna, penyaringan kurang sempurna dan proses
ekstraksi yang kurang sempurna.
Fungsi zat dan perlakuan:
VI. KESIMPULAN
Arwangga, Aryanu Fahmi, dkk. 2016. Analisis Kandungan Kafein pada Kopi di Desa
Sesaot Narmada Manggunakan Spektrofotometri UV VIS. Jurnal Kimia 10(1)
Januari 2016: 110-114
Susanti, Elfi, dkk. 2019. Petunjuk Praktikum Kimia Organik II. Surakarta: Lab Kimia FKIP
UNS