Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II

ISOLASI KAFEIN DARI TEH

Disusun oleh :

FITRIA NUR AINI (K3317032)

HELDA VINIASARI (K3317036)

KURNIA SARI (K3317042)

MUH. ARI PURNAMA A (K3317078)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2019
I. JUDUL : Isolasi Kafein dari Teh
II. TUJUAN : Memisahkan senyawa kafein dari daun teh

III. METODOLOGI PERCOBAAN


1. BAGAN KERJA
a. Memasukkan 5 gram daun teh kering, 2 gram CaCO3 dan 100
mL aquades serta magnetic stirrer dalam labu alas bulat

Merefluks campuran kurang lebih 20 menit lalu mendinginkan


campuran

Menyaring dengan kertas saring dan corong butchner

Menambahkan 10 mL diklorometana

Menggojog dengan corong pisah sebanyak dua kali lalu


mengambil lapisan bawah

Menambahkan Na2SO4 anhidrat sampai tidak larut

Menyaring dengan kertas saring dan corong butchner

Mengambil filtrat lalu menguapkan

Mencuci dengan 2 mL aseton panas

Menyaring dengan kertas saring

Menyimpan dalam eksikator kurang lebih 3 hari, lalu


menimbang hasilnya
2. RANGKAIAN ALAT
IV. DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
A. Data Pengamatan

LANGKAH KERJA HASIL PENGAMATAN


1. Membuat larutan teh 5 g + 2 g CaCO3 + Massa kertas saring : 0,36 g
60 ml akuades dan stirere memasukkan ke Suhu refluks : 90 C
labu alas bulat. Larutan setelah direfluks : coklat susu
2. Merangkai alat refluks dan meroklat Warna setelah butchner 1 : coklat teh
sedikitefluks selama 20 menit Warna filtrat butchner 2 : coklat, endapan
3. Menambahkan CHCl2 10 ml. Menggojog coklat
sengan corong pisah 2 kali Digojog :
4. Mengambil lapisan bawah - Atas : coklat bening
5. Menambahkan Na2SO4 anhidrat sampai - Bawah : coklat tua
tidak larut Massa kristal akhir : 0,95 g
6. Menyaring dengan kertas saring dan Warna : kuning kecoklatan
corong butcher
7. Mengambil filtrat dan endapan
8. Menguapkan filtrat di atas kompor listrik
9. Mencuci dengan aseton 2 ml
10. Menyaring dengan kertas saring
11. Menyimpan residu dalam eksikator.

B. Perhitungan

Massa daun teh : 5 gram

Massa kafein : 0,36 gram

Massa kafein : massa akhir – massa kertas saring = 0,95 gram – 0,36 gram = 0,59 g

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑘𝑎𝑓𝑒𝑖𝑛 0,59 𝑔𝑟𝑎𝑚


Rendemen : 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑑𝑎𝑢𝑛 𝑡𝑒ℎ × 100 % = × 100% = 11,8 %
5 𝑔𝑟𝑎𝑚
V. PEMBAHASAN

Percobaan berjudul “Isolasi Kafein dari Daun Teh” bertujuan untuk memisahkan senyawa
kafein dari daun teh (Susanti, dkk., 2019).

Kafein adalah suatu senyawa berbentuk kristal yang tersusun dari senyawa turunan protein
yang disebut dengan purin xantin (Arwangga, dkk., 2019). Kafein adalah suatu alkaloid yang
tergolong dalam keluarga methyl venthin bersama dengan senyawa teofilin dan teobromin

Sifat-sifat kafein :

1. Kafein murni berbentuk kristal panjang


2. Berwarna putih, rasanya pahit
3. Larut dalam air, alkohol, kloroform, dan tidak larut pada eter
4. Berat molekul 194,19 g
5. Titik leleh 236 C
6. Rumus kimia C8H10N4O2
(Fulder, 2004)

Struktur kafein

Nama iupac: 1,3,7-trimetilpurin-2,6-


dione
Rumus C8H10N4O2

Ekstraksi adalah proses pemisahan campuran larutan berdasarkan kecenderungan salah


satu komponen untuk melarut dalam solven. Pemisahan terjadi atas kemampuan larutan yang
berbeda dari komponen-komponen tsb. Ekstraksi biasa digunakan untuk memisahkan dua zat
berdasarkan perbedaan kelarutannya (Sudjadi, 1986).
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada suhu titik didihnya selama waktu tertentu dan
jumlah pelarut yang digunakan relatif konstan dengan adanya pendinginan balik. Digunakan untuk
mengekstraksi bahan yang tahan terhadap pemanasan. Prinsip dasarnya adalah pelarut yang
digunakan akan menguap pada suhu tinggi namun akan didinginkan kembali pada kondensor
sehingga pelarut yang berbentuk uap akan turun lagi ke wadah reaksi sehingga pelarut akan tetap
ada selama reaksi berlangsung. Keuntungan metode ini adalah menghemat pelarut dan dapat
digunakan untuk mengekstraksi sampel bertekstur kasar dan tahan terhadap pemanasan (Slamet,
1989).

Prinsip kerja pada percobaan ini adalah memasukkan 5 gram teh dan 2 gram CaCO3 serta
60 ml aquades ke dalam labu alas bulat. Refluks selama 20 menit lalu menyaring dengan kertas
saring dan corong buchner. Menambahkan 10 ml CHCl2, menggojog dengan corong pisah 2 kali
lalu mengambil lapisan bawah. Menambahkan Na2SO4 anhidrat sampai tidak larut, menyaring
dengan corong buchner. Mengambil filtrat dan endapan. Menguapkan filtrat diatas kompor listrik.
Mencuci dengan aseton 2 ml. menyaring dengan kertas saring lalu menyimpan residu dalam
eksikator.

Pada saat direfluks digunakan suhu 90°C. selamaa 20 menit dan didapatkan larutan
berwarna coklat. Setelah itu disaring dengan corong buchner dan didapatkan larutan berwarna
coklat teh kemudian digojok dengan cara yang bisa didapatkan lapisan atas berwarna coklat muda
yang berisi kafein yang terdistribusi dalam air serta lapisan bawah berwarna coklat tua yang berisi
isi kafein yang terdistribusi dalam diklorometana. Mengambil lapisan bawah dan menambahkan
Na2SO4 anhidrat sehingga tidak larut lagi. Setelah itu disaring dengan corong buchner dan
dapatkan Filtrat dan endapan berwarna coklat. Lalu menguapkan pada suhu 80°C, dan mencuci
dengan aseton lalu mendiamkannya dalam eksikator. Didapatkan kristal berwarna kuning
kecoklatan dengan masa akhir 0,95 gram dan massa kertas saring 0,36 gram, sehingga massa
kafein adalah 0,59 gram. Didapatkan rendemen sebesar 11,8%. Sedangkan pada teori kafein
membentuk Kristal Putih dengan rendemen 2 sampai 5%. Maka percobaan tidak sesuai dengan
teori Hal ini karena kristal belum kering sempurna, penyaringan kurang sempurna dan proses
ekstraksi yang kurang sempurna.
Fungsi zat dan perlakuan:

1. Refluks : mempercepat reaksi dan efisiensi pelarut


2. Ekstraksi : memisahkan kafein dari daun the
3. Penyaringan : memisahkan kafein dan zat pengotor
4. Penguapan : menguapkan CHCl2
5. Penggojogan : memisahkan air dari kafein
6. Eksikator : mengeringkan kristal
7. Corong buchner : menggunakan prinsip sedimentasi dan dibantu dengan vacuum pump
untuk menyedot udara sehingga penyaringan dan pengeringan lebih cepat
8. CaCO3 : mendesak kafein larut dalam daun teh dan mengeluarkan bahan-bahan dalam
teh
9. CHCl2 : mengekstrak kafein dan air agar terpisah
10. Na2SO4 anhidrat : menyerap sisa air
11. Aseton : mencuci dan mengendapkan kafein agar didapatkan kafein yang murni.

VI. KESIMPULAN

1. Kafein adalah senyawa alkaloid yang tergolong dalam keluarga methylventhine


bersama dengan senyawa teofilin dan teobromin dan banyak terkandung pada biji kopi
dan daun the
2. Hasil percobaan :
 Massa kertas saring : 0,36 gram
 Massa kafein : 0,59 gram
 Massa akhir : 0,95 gram
 Rendemen : 11,8% (pada teori 2-5%, sehingga percobaan tidak sesuai dengan teori)
 Metode yang digunakan : ekstraksi, refluks, dan penyaringan
VI. DAFTAR PUSTAKA

Arwangga, Aryanu Fahmi, dkk. 2016. Analisis Kandungan Kafein pada Kopi di Desa
Sesaot Narmada Manggunakan Spektrofotometri UV VIS. Jurnal Kimia 10(1)
Januari 2016: 110-114

Fulder, S. 2004. Khasiat Kopi. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher

Slamet, S. 1989. Analisis Bahan Makanan dan Pertanian. Jakarta : Gramedia

Sudjadi. 1986. Metode Pemisahan. Yogyakarta: UGM

Susanti, Elfi, dkk. 2019. Petunjuk Praktikum Kimia Organik II. Surakarta: Lab Kimia FKIP
UNS

Anda mungkin juga menyukai