Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN TETAP KIMIA ORGANIK

EKSTRAKSI KAFEIN DARI DAUN TEH

DISUSUN OLEH : KELOMPOK II

Frengky Akmil P ( 061640411573) Rina Efrillia (061640411581)


Marsa Apriani ( 061640411576) Suci Dwi Lestari
(061640411584)
Meji Arjuansyah ( 061640411577) Tri Karimah (061640411585)
Nadhira Ramadhania ( 061640411578) Vira Mayang S
(061640411586)
Ramadhani Tiara A ( 061640411580) Yuli Catur W
(061640411587)
Putra Pratama (061640411579) Adella Rahmawaty
(061640411918)

Kelas : 2 EGA

Instruktur : Ir. KA. Ridwan, M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA

PROGRAM STUDI DIV TEKNIKENERGI

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

TAHUN AKADEMIK 2016/2017

1
EKSTRAKSI KAFEIN DARI DAUN TEH

I. TUJUAN PERCOBAAN
 Mendapatkan kafein dari daun teh dengan cara ekstraksi
 Menentukan kadar kafein dari daun teh

II. ALAT DAN BAHAN

2.1 Alat yang Digunakan


 Batang  Gelas ukur
pengaduk  Hot plate
 Bola karet  Kaca arloji
 Corong gelas  Kertas saring
 Corong pisah  Neraca analitik
 Erlenmeyer  Pipet ukur
vakum  Termometer
 Gelas kimia

2.2 Bahan yang Digunakan


 Aquadest
 Kalsium karbonat (CaCO3)
 Kloroform
 Teh kering 7,5 gram

III. DASAR TEORI

Kafein merupakan jenis alkaloid yang secara alamiah terdapat


dalam biji kopi, daun teh, daun mete, biji kola, biji coklat dan beberapa
minuman penyegar. Kafein memiliki berat molekul 194,19 gram/mol.
Dengan rumus kimia C8H10N8O2 dan pH 6,9 (larutan kafein 1% dalam
air). Secara ilmiah, efek kafein terhadap kesehatan sebetulnya tidak ada,

2
tetapi yang ada adalah efek tak langsungnya seperti menstimulasi
pernafasan dan jantung, serta memberikan efek samping berupa rasa
gelisah (nevroses), tidak dapat tidur ( insomnia), dan denyut jantung tak
beraturan (tachycardia). Kopi dan teh banyak mengandung kafein
dibandingkan jenis tanaman lain, karena tanaman kopi dan teh
menghasilkan biji kopi dan daun teh yang sangat cepat, sementara
penghancurannya sangat lambat. (Hermanto, 2007 : 1).
Percobaan ini bertujuan untuk mendapatkan kafein dari teh kering
dan untuk menentukan kafein dari daun teh. Kafein merupakan alkaloid
yang mengandung nitrogen dan memiliki properti basa amina organik.
Kafein dapat larut dalam pelarut organik seperti CaCO3 dan dalam air,
kafein juga dapat terikat oleh senyawa non polar seperti kloroform.
Kloroform dapat memisahkan kafein dari zat lain di dalam teh. Pemisahan
kafein dari teh dilakukan dengan cara ekstraksi.
Ekstraksi adalah mengambil suatu zat terlarut dari dalam larutan
air oleh suatu plarut yang tak dapat bercampur dengan air sehingga dapat
dipisahkan. Ekstraksi adalah suatu produk pemisahan suatu zat dan
campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut tersebut dari suatu
pelarut ke pelarut yang lain. Seringkali campuran bahan padat dan cair
tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan
mekanis atau termis. Misalnya komponen bercampur sangat erat, peka
terhadap panas, beda sifat fisiknya terlalu kecil atau tersedia dalam
konsentrasi yang terlalu rendah. Dalam hal semacam itu, seringkali
ekstraksi adalah satu-satunya proses yang dapat digunakan atau yang
paling ekonomis. Sebagai contoh pembuatan ester untuk essence pada
sirup. Pengambilan kafein dari daun teh dan pelarutan komponen-
komponen kopi dengan menggunakan air panas. Saat ekstraksi larutan
ekstrak yang tercemar harus dibersihkan. Suatu pelarut yang digunakan
sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstraksi yang besar,
sehingga kebutuhan pelarut lebih sedikit. (Anonim : 2010 :1)

3
Eksraksi pelarut suatu ekstraksi air merupakan metode pemisahan
yang paling baik dan populer. Alasan utamanya adalah bahwa pemisahan
ini dilakukan baik dalam tingkat makro maupun mikro. Prinsip metode ini
didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara
dua pelarut yang tidak saling bercampur, seperti benzena, karbon
tetraklorida atau kloroform. Batasannya adalah zat terlarut dapat ditransfer
pada jumlah yang berbeda dalam kedua fase pelarut. Teknik ini dapat
dipergunakan untuk hal pemurnian, memperkaya pemisahan serta analisis
pada semua skala kerja. (Khopkar : 1990 : 85)
Tanaman mengandung basa heterosiklik tambahan yang banyak
diantaranya merupakan preparat penting dalam bidang farmakolog.
Sebagai contoh adalah derivat xantin termetilasi (1,3,7-trimetil xantin)
pada kopi yaitu kafein. Selain itu juga teofilin (1,3 dimetil xantin) pada teh
dan teobromin (3,7 dimetil xantin) pada kakao. (Murray.2003:115)
Umumnya garam logam yang sederhana cenderung lebih dapat
larut dalam pelarut yang sangat polar seperti air daripada dalam pelarut
organik yang tetapan dielektriknya jauh lebih rendah. Banyak ion
disolvasikan oleh air dan energi solvasi itu disumbangkan untuk merusak
kisi kristal garam. Lagi pula dibutuhkan kerja yang lebih kecil untuk
memisahkan ion-ion yang muatannya berlawanan dalam pelarut yang
dielektrik tinggi. Kemudian biasanya diperlukan terbentuknya suatu
spesies yang tak bermuatan jika suatu ion harus diekstrak dari dalam air ke
dalam suatu pelarut organik.
Sebaiknya kadang-kadang suatu proses tak bermuatan yang dapat
diekstrak ke dalam suatu pelarut organik maka diperoleh lewat asosiasi
ion-ion yang muatannya berlawanan.dalam proses ini agaknya jika
komponen tetap bersama-sama spesies itu akan disebut molekul akan
tetapi jika komponennya itu cukup dipisahkan dengan air, maka hal itu
tidak dapat dideteksi sebagai suatu kesatuan. Sebab itu, entitas itu akan
disebut suatu pasangan ion jika muncul dalam suatu pelarut tak polar.(Day
dan Underwood,1986:472)

4
Khasiat Teh

Teh yang biasa kita konsumsi, khususnya teh hijau, banyak


mengandung khasiat, sebuah riset Erasmus University Medical School,
Rotterdam mengungkapkan pembuluh darah baik besar (aorta) pada
responden yang gemar meminum teh hijau, memiliki lapisan yang
melindungi terjadinya penggumpalan darah. Kondisi ini menyebabkan
menurunnya kemungkinan terjadinya serangan jantung koroner.
Selain itu, penelitian The American Jurnal of Clinical Nutrition
belum lama ini menemukan khasiat teh hijau untuk melangsingkan tubuh.
Ternyata paduan kafein dan teh hijau yang sesuai takaran mampu
membakar 4% kalori lebih banyak dibandingkan dengan orang yang
berdiet dengan menggunakan placebo. Disamping tiu, ternyata teh hijau
lebih diakui ampuh mencegah gigi berlubang, lantaran fluoride alami.

Kloroform

C Cl

Cl Cl

Nama IUPAC : Chloroform


Nama lain : Formyl trichloride, Methane
trichloride, Methyl trichloride,
Methenyl trichloride, TCM
Rumus Molekul : CHCl3
Massa Molar : 119,38 gr/mol
Penampilan : color less liquid
Densitas : 1,48 gr/cm3

5
Titik leleh : 63,5 C
Titik didih : 61,2 C
Titik nyala : non-flammable
Kelarutan dalam air : 0,8 gr/100 ml at 20 C

IV. GAMBAR ALAT ( TERLAMPIR )

V. LANGKAH KERJA

1. Menimbang 7,5 gram teh kering


2. Memasukkan teh ke dalam gelas beaker. Menambahkan 75 ml
air.
3. Memasukkan 5 gram CaCO3, kemudian mendidihkannya.
4. Menyaring larutan dengan kertas saring, memisahkan filtrat
endapannya.
5. Memanaskan sampai filtrat 1/3 volume. Mendinginkan filtrat
sampai suhu kamar.
6. Memasukkan larutan kedalam separatur funnel dan
menambahkan 15 ml kloroform kemudian mengocoknya.
7. Memisahkan larutan atas dan larutan bawah pada separatur
funnel, larutan bawah dimasukkan kedalam gelas beaker.
8. Menambahkan 2 ml kloroform pada larutan atas yang ada di
separatur funnel dan mengkocoknya.
9. Memasukkan lapisan atas kedalam gelas beaker yang sama dan
melakuakn evaporasi sampai kering.
10. Menimbang crude kafein.

6
VI. DATA PENGAMATAN

N
PERLAKUAN PENGAMATAN
O
Teh terbentuk serbuk kasar dan berwarna
1 Menimbang 7,5 gram Daun Teh
coklat tua
Melarutkan teh dengan aquades Teh tidaklarut, menimbulkan aroma teh dan
2
tsebanyak 75 ml campuran berwarna coklat tua
Menambahkan 5 gram CaCO3 CaCO3 tidak larut, campuran berwarna coklat
3
kedalam campuran teh + Aquadest dan masih menimbulkan aroma khas teh
Mendidihkan campuran 7,5 gram Kalsium Karbonat (CaCO3) larut dalam
4 the +75 ml aquadest +5 gram campuran dan teh masih tetap tidak larut.
CaCO3 Campuran tetap berwarna coklat tua
Menyaring campuran dengan Didapatkan filtrat berwarna coklat kehitaman
5
menggunakan kertas saring sebanyak 37,78 gram
Memanaskan filtrat sampai 1/3 Didapatkan filtratet yang sesungguhnya dan
6
volume tersisa 1/3 volume filtrat awal
Mendinginkan filtrat sampai suhu
Terbentuk dua lapisan, dengan lapisan atas
kamar dan memasukkan ke dalam
7 berwarna coklat tua dan lapisan bawah
corong pemisah serta ditambahkan
berwarna kuning bening
15 ml kloroform
Memasukkan lapisan bawah ke
Terbentuk dua lapisan yang sama seperti
dalam gelas kimia, lapisan atas
8 sebelumnya. Lapisan atas berwarna coklat tua
tetap di dalam corong pemisah dan
dan lapisan bawah berwarna kuning bening
ditambahkan 2 ml kloroform
Memasukkan campuran tersebut ke
dalam gelas kimia yang telah berisi Campuran tersebut menghasilkan Crude
9
lapisan bawah, kemudian Kafein sebanyak 12,33gram
dievaporasi

7
VII. DATA PERHITUNGAN

Massa teh = 7,5 gram


Massa Gelas Kimia = 94,84 gram
Massa Gelas Kimia + Crude Kafein = 107,17 gram
Massa crude Kafein = 12,33 gram

(Massa gelaskimia + crude kafein ) - (Massa gelaskimiakosong)


= 107,17 gram – 94,84 gram
= 12,33 gram

Massa Crude Kafein


Kadar Kafein = × 100 %
Massa teh
12,33gr
 x100%
7,5 gr
Kafein = 164,4%

8
VIII. ANALISISPER OBAAN
C

Kafein merupakan jenis alkaloid yang secara alamiah terdapat


dalam biji kopi, daunteh, daun mete, biji coklat, dan beberapa
minuman penyegar lainnya.Pada praktikum kali ini yaitu ekstraksi
kafein dari daun teH bertujuan untuk mengetahui pengaruh air dan
kloroform sebagai pelarut terhadap kafein dalam teh dan mengetahui
kadar kafein dalam teh.
Pada percobaan , dilakukan penimbangan daun teh kering
sebanyak 7,5 gram kemudian dilarutkan dalam 75 ml aquadest dan
penambahan CaCO3 bertujuan untuk mendesak kafein dalam daun teh
sehingga larut dalam air dan mengikat bahan – bahan yang terkandung
dalam teh.
Setelah dicampurkan, campuran tersebut dipanaskan. Pemanasan
bertujuan untuk mempercepat reaksi pemisahan antara kafein dengan
daun teh. Dalam prosesnya, CaCO3 membentuk ikatan coklat susu
keputihan di dasar gelas kimia. Endapan berasal dari zat-zat lain selain
kafein dalam teh yang diikat CaCO3. Selanjutnya dilakukan
penyaringa yang bertujuan untuk memsiahkan antara filtrat dengan
endapannya. Filtrat yang telah dihasilkan harus dipanaskan lagi agar
menguapkan kandungan air dalam filtrat, sehingga konsentrasi kafein
semakin pekat dan kandungan bahan – bahan lainnya hilang. Pada saat
dipanaskan kembali, kafein tidak ikut menguap karena titik didih
kafein yakni 326℃.
Hasil dari pemanasan dimasukkan kedalam corong pemisah .
Larutan dimasukkan ke dalam corong pemisah pada saat telah
mencapai suhu kamar karena apabila terlalu dingin akan terbentuk
endapan. Di dalam corong pemisah, ditambahkan 15 ml kloroform
yang bertujuan untuk mengikat kafein dari larutan agar kafein benar–
benar terpisah dari zat lain dalam larutan. Kafein terikat dengan
kloroform karena kloroform adalah zat non polar yang dapat terikat

9
oleh zat non polar sendiri. Campuran dalam corong pemisah dikocok
dan membentuk dua lapisan. Lapisan atas berwarna coklat tua yang
merupakan kafein yang masih bercampur dengan zat lain sedangkan
lapisan bawah berwarna bening yang merupakan larutan kafein.
Lapisan tersebut terbentuk dikarenakan perbedaan massa jenisnya.
Kafein dimasukkan ke dalam gelas kimia untuk dievaporasi.
Evaporasi bertujuan untuk menguapkan kloroform sehingga tersisa
crude kafein pada gelas kimia. Kafein yang didapat yaitu 12,33 gram
sehingga persentase kafein dalam teh yang digunakan sebagai sampel
adalah sebesar 164,4 %.

IX. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum tentang ekstraksi kafein dari daun teh, dapat disimpulkan
bahwa :

1. Kafein merupakan senyawa alkaloid yang secara alamiah terdapat dalam


daun teh
2. Crude kafein dari daun teh kering didapatkan melalui proses ekstraksi
3. Melalui ekstraksi, didapatkan kadar kafein :
 Massa Crude Kafein : 12,33 gram
 Persentase Kadar kafein : 164,4 %
4. Kadar kafein yang terdapat dalam sampel telah melebihi batas maksimum
kafein yang diperbolehkan terdapat dalam teh secara teoritis yaitu 5 %

10
DAFTAR PUSTAKA

Kasie Laboratorium Kimia Organik.2017. Penuntun Praktikum Kimia


Organik. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya

Dokumen.tips_laporan-tetap-ekstraksi-kafein-dari-teh-docx

11
GAMBAR ALAT

Erlenmeyer Bola Karet Corong

NeracaAnalitik GelasUkur KacaArloji

PipetUkur Hot Plate Separator Funnel

12
Spatula Gelas Kimia

13

Anda mungkin juga menyukai