Kelas : 2 EGA
1
EKSTRAKSI KAFEIN DARI DAUN TEH
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mendapatkan kafein dari daun teh dengan cara ekstraksi
Menentukan kadar kafein dari daun teh
2
tetapi yang ada adalah efek tak langsungnya seperti menstimulasi
pernafasan dan jantung, serta memberikan efek samping berupa rasa
gelisah (nevroses), tidak dapat tidur ( insomnia), dan denyut jantung tak
beraturan (tachycardia). Kopi dan teh banyak mengandung kafein
dibandingkan jenis tanaman lain, karena tanaman kopi dan teh
menghasilkan biji kopi dan daun teh yang sangat cepat, sementara
penghancurannya sangat lambat. (Hermanto, 2007 : 1).
Percobaan ini bertujuan untuk mendapatkan kafein dari teh kering
dan untuk menentukan kafein dari daun teh. Kafein merupakan alkaloid
yang mengandung nitrogen dan memiliki properti basa amina organik.
Kafein dapat larut dalam pelarut organik seperti CaCO3 dan dalam air,
kafein juga dapat terikat oleh senyawa non polar seperti kloroform.
Kloroform dapat memisahkan kafein dari zat lain di dalam teh. Pemisahan
kafein dari teh dilakukan dengan cara ekstraksi.
Ekstraksi adalah mengambil suatu zat terlarut dari dalam larutan
air oleh suatu plarut yang tak dapat bercampur dengan air sehingga dapat
dipisahkan. Ekstraksi adalah suatu produk pemisahan suatu zat dan
campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut tersebut dari suatu
pelarut ke pelarut yang lain. Seringkali campuran bahan padat dan cair
tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan
mekanis atau termis. Misalnya komponen bercampur sangat erat, peka
terhadap panas, beda sifat fisiknya terlalu kecil atau tersedia dalam
konsentrasi yang terlalu rendah. Dalam hal semacam itu, seringkali
ekstraksi adalah satu-satunya proses yang dapat digunakan atau yang
paling ekonomis. Sebagai contoh pembuatan ester untuk essence pada
sirup. Pengambilan kafein dari daun teh dan pelarutan komponen-
komponen kopi dengan menggunakan air panas. Saat ekstraksi larutan
ekstrak yang tercemar harus dibersihkan. Suatu pelarut yang digunakan
sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstraksi yang besar,
sehingga kebutuhan pelarut lebih sedikit. (Anonim : 2010 :1)
3
Eksraksi pelarut suatu ekstraksi air merupakan metode pemisahan
yang paling baik dan populer. Alasan utamanya adalah bahwa pemisahan
ini dilakukan baik dalam tingkat makro maupun mikro. Prinsip metode ini
didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara
dua pelarut yang tidak saling bercampur, seperti benzena, karbon
tetraklorida atau kloroform. Batasannya adalah zat terlarut dapat ditransfer
pada jumlah yang berbeda dalam kedua fase pelarut. Teknik ini dapat
dipergunakan untuk hal pemurnian, memperkaya pemisahan serta analisis
pada semua skala kerja. (Khopkar : 1990 : 85)
Tanaman mengandung basa heterosiklik tambahan yang banyak
diantaranya merupakan preparat penting dalam bidang farmakolog.
Sebagai contoh adalah derivat xantin termetilasi (1,3,7-trimetil xantin)
pada kopi yaitu kafein. Selain itu juga teofilin (1,3 dimetil xantin) pada teh
dan teobromin (3,7 dimetil xantin) pada kakao. (Murray.2003:115)
Umumnya garam logam yang sederhana cenderung lebih dapat
larut dalam pelarut yang sangat polar seperti air daripada dalam pelarut
organik yang tetapan dielektriknya jauh lebih rendah. Banyak ion
disolvasikan oleh air dan energi solvasi itu disumbangkan untuk merusak
kisi kristal garam. Lagi pula dibutuhkan kerja yang lebih kecil untuk
memisahkan ion-ion yang muatannya berlawanan dalam pelarut yang
dielektrik tinggi. Kemudian biasanya diperlukan terbentuknya suatu
spesies yang tak bermuatan jika suatu ion harus diekstrak dari dalam air ke
dalam suatu pelarut organik.
Sebaiknya kadang-kadang suatu proses tak bermuatan yang dapat
diekstrak ke dalam suatu pelarut organik maka diperoleh lewat asosiasi
ion-ion yang muatannya berlawanan.dalam proses ini agaknya jika
komponen tetap bersama-sama spesies itu akan disebut molekul akan
tetapi jika komponennya itu cukup dipisahkan dengan air, maka hal itu
tidak dapat dideteksi sebagai suatu kesatuan. Sebab itu, entitas itu akan
disebut suatu pasangan ion jika muncul dalam suatu pelarut tak polar.(Day
dan Underwood,1986:472)
4
Khasiat Teh
Kloroform
C Cl
Cl Cl
5
Titik leleh : 63,5 C
Titik didih : 61,2 C
Titik nyala : non-flammable
Kelarutan dalam air : 0,8 gr/100 ml at 20 C
V. LANGKAH KERJA
6
VI. DATA PENGAMATAN
N
PERLAKUAN PENGAMATAN
O
Teh terbentuk serbuk kasar dan berwarna
1 Menimbang 7,5 gram Daun Teh
coklat tua
Melarutkan teh dengan aquades Teh tidaklarut, menimbulkan aroma teh dan
2
tsebanyak 75 ml campuran berwarna coklat tua
Menambahkan 5 gram CaCO3 CaCO3 tidak larut, campuran berwarna coklat
3
kedalam campuran teh + Aquadest dan masih menimbulkan aroma khas teh
Mendidihkan campuran 7,5 gram Kalsium Karbonat (CaCO3) larut dalam
4 the +75 ml aquadest +5 gram campuran dan teh masih tetap tidak larut.
CaCO3 Campuran tetap berwarna coklat tua
Menyaring campuran dengan Didapatkan filtrat berwarna coklat kehitaman
5
menggunakan kertas saring sebanyak 37,78 gram
Memanaskan filtrat sampai 1/3 Didapatkan filtratet yang sesungguhnya dan
6
volume tersisa 1/3 volume filtrat awal
Mendinginkan filtrat sampai suhu
Terbentuk dua lapisan, dengan lapisan atas
kamar dan memasukkan ke dalam
7 berwarna coklat tua dan lapisan bawah
corong pemisah serta ditambahkan
berwarna kuning bening
15 ml kloroform
Memasukkan lapisan bawah ke
Terbentuk dua lapisan yang sama seperti
dalam gelas kimia, lapisan atas
8 sebelumnya. Lapisan atas berwarna coklat tua
tetap di dalam corong pemisah dan
dan lapisan bawah berwarna kuning bening
ditambahkan 2 ml kloroform
Memasukkan campuran tersebut ke
dalam gelas kimia yang telah berisi Campuran tersebut menghasilkan Crude
9
lapisan bawah, kemudian Kafein sebanyak 12,33gram
dievaporasi
7
VII. DATA PERHITUNGAN
8
VIII. ANALISISPER OBAAN
C
9
oleh zat non polar sendiri. Campuran dalam corong pemisah dikocok
dan membentuk dua lapisan. Lapisan atas berwarna coklat tua yang
merupakan kafein yang masih bercampur dengan zat lain sedangkan
lapisan bawah berwarna bening yang merupakan larutan kafein.
Lapisan tersebut terbentuk dikarenakan perbedaan massa jenisnya.
Kafein dimasukkan ke dalam gelas kimia untuk dievaporasi.
Evaporasi bertujuan untuk menguapkan kloroform sehingga tersisa
crude kafein pada gelas kimia. Kafein yang didapat yaitu 12,33 gram
sehingga persentase kafein dalam teh yang digunakan sebagai sampel
adalah sebesar 164,4 %.
IX. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum tentang ekstraksi kafein dari daun teh, dapat disimpulkan
bahwa :
10
DAFTAR PUSTAKA
Dokumen.tips_laporan-tetap-ekstraksi-kafein-dari-teh-docx
11
GAMBAR ALAT
12
Spatula Gelas Kimia
13