Spektrometer Massa
Ion molekuler M+• selanjutnya terurai menjadi sepasang pecahan /fragmen, yang dapat
berupa radikal dan ion atau molekul kecil radikal.
M+• m1+ + m2• atau M+• m1+• + m2
Misalnya pada kation radikal yang dihasilkan dari 2-pentanon terurai lagi menjadi fragmen
yang berupa radikal dan ion sebagai berikut:
Ion molekul, ion fragmen dan ion radikal fragmen dipisahkan menggunakan medan magnet
sesuai dengan perbandingan massa /muatannya (m/z), dan menghasilkan arus listrik (arus
ion) pada kolektor/detektor yang sebanding dengan kelimpahan relatifnya. Spektrum massa
menggambarkan perbandingan limpahan relatif terhadap m/z dimana m = massa fragmen, z
atau e adalah besarnya muatan = 1. Hampir semua kation yang dihasilkan mempunyai
muatan = 1 (z=1), sehingga m/z secara langsung menunjukkan massa dari kation tersebut.
Pada spektrometer massa, hanya kation yang terdeteksi, sedangkan untuk partikel netral
(yang tidak bermuatan) tidak terdeteksi secara langsung.
1. Ionisasi
Sumber: https://www.chemguide.co.uk/analysis/masspec/howitworks.html
Gambar 3. Bagian intrumen pada tahap ionisasi
Sampel yang sudah dalam bentuk uap diumpankan dalam suatu aliran yang
berkesinambungan ke dalam ruang pengion. Koil logam yang sudah dipanaskan secara
elektrik akan menghasilkan elektron yang akan tertarik pada penangkap elektron (plat
bermuatan positif) dan berenergi tinggi. Partikel sampel (atom atau molekul) akan
ditembak dengan elektron yang berenergi tinggi yang menghasilkan ionisasi beberapa
molekul sampel menjadi ion-ion molekul. Ion molekul yang memiliki energi yang tinggi
dapat mengalami fragmentasi dan mungkin penataan ulang, menghasilkan radikal,
radikal ion atau partikel lain yang bermuatan positif, negatif atau netral. Ion yang
bermuatan positif akan didorong melewati mesin oleh penolak ion (berupa plat logam
yang sedikit bermuatan positif).
2. Akselerasi (percepatan)
Sumber: https://www.chemguide.co.uk/analysis/masspec/howitworks.html
Gambar 4. Bagian intrumen pada tahap akselerasi
Pada tahap ini, ion yang terbentuk akan diakselarasi/dipercepat sehingga seluruhnya
akan mempunyai energi kinetik yang sama. Ion positif akan ditolak dari ruang ionisasi
dan seluruh ion diakselarasi menjadi sinar ion yang terfokus. Ion yang bermuatan
negatif dan netral tidak diakselarasi dan terus-menerus dibuang ke pompa vakum.
3. Defleksi (pembelokkan)
Sumber: https://www.chemguide.co.uk/analysis/masspec/howitworks.html
Gambar 5. Bagian intrumen pada tahap defleksi
Ion-ion tersebut dibelokkan dengan menggunakan medan magnet, pembelokan yang
terjadi tergantung pada beberapa faktor yaitu massa ion dan muatan positif ion tersebut.
Semakin ringan massanya, akan semakin terdefleksi/dibelokan. Semakin banyak
elektron yang diambil pada tahap 1, semakin besar muatan ion tersebut,
defleksi/pembelokan yang terjadi akan semakin besar.
Kedua faktor diatas digabungkan menjadi rasio massa/muatan (m/z). Sebagai contoh:
jika suatu ion memiliki massa 20 dan bermuatan 1 +, maka rasio m/z adalah 20. Jika
suatu ion memiliki massa 56 dan muatannya adalah 2+, maka ion ini akan mempunyai
rasio m/z adalah 28.
Pada gambar terlihat bahwa lintasan ion A sangat terdefleksi. Artinya lintasan ion A
memiliki ion dengan m/z terkecil. Sedangkan lintasan ion C hanya sedikit yang
terdefleksi. Artinya lintasan ion C mengandung ion dengan m/z terbesar. Karena ion
yang melewati spektrometer massa sebagian besar mempunyai muatan 1 +, maka rasio
m/z nya akan sama dengan massa ion tersebut.
Untuk mengetahui ion pada lintasan A dan C, maka perlu divariasikannya medan
magnet sehingga setiap lintasan akan bisa dideteksi oleh detektor. Karena untuk
membawa ion A ke detektor dibutuhkan medan magnet yang lebih kecil dan untuk ion
C dibutuhkan medan magnet yang lebih besar. Mesin bisa dikalibrasi untuk mencatat
arus yang menginterpretasikan banyaknya ion dengan m/z.
4. Deteksi
Sumber: https://www.chemguide.co.uk/analysis/masspec/howitworks.html
Gambar 6. Bagian intrumen pada tahap deteksi
Tahap selanjutnya ion yang melewati mesin akan dideteksi secara elektrik. Pada gambar
di atas (tahap defleksi), hanya ion pada lintasan B yang melewati mesin dan sampai
pada detektor. Ketika sebuah ion menubruk kotak logam, maka ion tersebut akan
dinetralisasi oleh elektron yang pindah dari logam ke ion (gambar kanan). Hal ini akan
menimbulkan ruang antara elektron-elektron yang ada dalam logam tersebut, dan
elektron-elektron yang berada dalam kabel akan mengisi ruang tersebut. Aliran elektron
di dalam kabel itu dideteksi sebagai arus listrik yang bisa diperkuat dan dicatat.
Semakin banyak ion yang datang, semakin besar arus listrik yang timbul.
Catt: spektrometer massa hanya bekerja dengan ion positif.
E. Kelimpahan Isotop
Isotop merupakan unsur-unsur yang mempunyai nomor atom sama, tetapi nomor
massa berbeda. Dalam penentuan spektrometri massa, isotop merupakan salah satu hal yang
penting. Adanya isotop terutama untuk C, Cl, Br dan S mungkin akan menimbulkan ion
molekul lebih dari satu dan intensitasnya sesuai dengan kelimpahannya di alam.
Tabel 1. Kelimpahan beberapa isotop unsur-unsur
Sumber: https://www.chemguide.co.uk/analysis/masspec/mplus1.html
Gambar 8. M+1 pada spektrum MS
Puncak M+2
Puncak M+2 biasanya muncul karena efek isotop atom klor atau brom pada spektrum massa
senyawa organik. Pada spektrum massa molekul CH3CH2Br akan tercatat dalam dua puncak
yaitu m/z 108 dan 110. Hal ini dikarenakan atom Br di alam terdiri dari dua isotop, yaitu
79
Br dan 81Br. Kelimpahan isotop 79Br dan 81Br di alam yaitu 50.5% dan 49.5% (1:1). Dalam
spektrum, kedua puncak senyawa akan memiliki intensitas yang hampir sama.
Puncak dengan massa yang lebih kecil akan sedikit lebih tinggi yang dinyatakan sebagai ion
molekul (M+), karena kelimpahannya terbesar di antara kedua isotop Br. Isotop yang
mempunyai kelimpahan terbesar umunya bersifat stabil, hingga mempunyai kemungkinan
terfragmentasi lebih besar dibandingkan dengan yang memiliki kelimpahan terkecil.
Sedangkan puncak dengan massa yang lebih besar dinyatakan sebagai puncak M+2 yang
menunjukkan kelimpahan isotop dari Br.
Sumber: Spectral Data Base System for Organic Compounds (SDBS) at the National
Institute of Materials and Chemical Research in Japan diakses di
https://www.chemguide.co.uk/analysis/masspec/mplus2.html
Gambar 9. M+2 pada spektrum MS bromoetana
F. Fragmentasi
Ketika sebuah molekul terionisasi oleh EI, ion molekuler terbentuk dengan kehilangan
elektron dari molekul. Molekul yang kehilangan satu elektron akan menjadi suatu kation
radikal yang memiliki massa yang sama dengan molekul netral, karena kehilangan massa
satu elektron terlalu kecil untuk diukur. Kation radikal tersebut mengandung semua atom-
atom dari molekul asal, minus satu elektron, dan disebut ion molekul /molecular ion, dan
dinyatakan dengan M+•. Ion molekul umumnya telah menyerap kelebihan energi dalam
proses ionisasi. Kelebihan energi menyebabkan ion molekul pecah. Fragmen yang terbentuk
dapat berupa ion, molekul netral, radikal, dan sejenisnya. Fragmen dapat mengalami lebih
banyak fragmentasi menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Ion-ion yang muncul
dalam spektrum massa disebut ion fragmen. Jika kondisi ionisasi dijaga konstan, molekul
tertentu akan selalu menghasilkan fragmen yang sama dalam proporsi yang sama. Terdapat
beberapa mekanisme fragmentasi, yaitu:
1. Homolisis
Pada homolisis akan terjadi perpindahan elektron yang sama rata diantara sisi kedua
atom-atomnya yang menghasilkan radikal ion. Pada homolisis, elektron yang berpindah
hanya setengahnya, bukan satu pasang elektron. Ciri-cirinya biasanya ditandai dengan 2
anak panah yang berlambang setengah.
2. Heterolisis
Pada heterolisis akan terjadi perpindahan satu pasang elektron pada salah satu bagian
atomnya, sehingga akan didapatkan ion yang bermuatan positif dan ion yang bermuatan
negatif. ion yang bermuatan positif (kation) menunjukkan bahwa atom tersebut
kehilangan pasang elektron. Dan biasanya ditandai dengan 1 anak panah penuh yang
menunjukkan pemindahan 2 elektron.
3. Hemiheterolisis
Pada hemiheterolisis hanya akan terjadi perpindahan 1 elektron pada salah satu bagian
atomnya. Dan bagian atom yang lain tidak akan mengalami perpindahan elektron, yang
menyebabkan terbentuknya ion radikal dan kation.
16 NH2
17 HO
.
18 H2O
19 F
.
20 HF
26 CH≡CH, C≡N
27 CH2=CH, HC≡N
28 CH2=CH2, CO, (HCN + H)
29 CH3CH2 , CHO
. .
30 NH2CH2, CH2O, NO
31 .
OCH3, CH2OH, CH3NH2
.
32 CH3OH, S
33 .
HS ( CH3 dan H2O)
.
34 H2S
35 Cl
.
36 HCl 2H2O
37 H2Cl (or HCl, + H)
38 C3H2, C2N, F2
39 C3H3, HC2N
40 CH3C≡CH
41 CH2¿CHCH2
42
¿ ¿ ¿
CH2 CHCH3, CH2 C O, , NCO, NCNH2
43
−¿ ¿ ¿
.
C3H7, , CH2 CH O, [CH3 dan CH2 CH2], HCNO
44 CH2¿CHOH, CO2, N2O, CONH2, NHCH2CH3
45 CH3CHOH, CH3CH2O, CO2H, CH3CH2NH2
46 (H2O dan CH2¿CH2), CH3CH2OH, NO2
47 CH3S
48 CH3SH, SO, O3
49 .
CH2Cl
51 .
CHF2
52 C4H4, C2N2
53 C4H5
54 CH2¿CH−¿ CH¿CH2
55 CH2¿CHCHCH3
56 CH2¿CHCH2CH3, CH3CH¿CHCH3, 2CO
57 C4H9
58 .
NCS, (NO + CO) CH3COCH3
59
,
60 C3H7OH
61
CH3CH2S,
62 .
[H2S CH2¿CH2]
63 .
CH2CH2Cl
64 C5H4, S2, SO2
68
69 CF3, C5H9
.
71 C5H11
73
74 C4H9OH
75 C6H3
76 C6H4, CS2
77 C6H5, CS2H
78 C6H6, CS2H2, C5H4N
79 Br C5H5N
80 HBr
85 .
CClF2
100 CF2¿CF2
119 CF3−¿ CF2
122 C6H5COOH
127 I
.
128 HI
Pola fragmentasi
Setiap molekul memiliki pola fragmentasi karakteristiknya sendiri dalam kondisi ionisasi
tertentu, berikut beberapa pola fragmentasi pada molekul:
1. Alkana
Alkana rantai lurus akan terputus pada salah satu ujungnya (pelepasan 15 satuan massa
dari CH3), kemudian disusul pelepasan 14 satuan massa (CH 2). Alkana bercabang
cenderung mengalami pemutusan pada karbon percabangan. Pola fragmentasi m/z 29,
43, 57, 71, 85, …
Contoh: n-heksena
Sumber:
https://chem.libretexts.org/Bookshelves/Analytical_Chemistry/Supplemental_Modules_
(Analytical_Chemistry)/Instrumental_Analysis/Mass_Spectrometry/Mass_Spec/
Mass_Spectrometry_-_Fragmentation_Patterns
Gambar 11. Spektrum MS n-heksena
2. Alkohol
Kelompok ini mudah mengalami pemutusan ikatan C - C. Fragmen m/z 31, 45, 59,
73,…tergantung R dan 1° , 2° , 3°. Alkohol dapat mengalami dehidrasi (pelepasan H 2O)
dan pelepasan alkena, sehingga fragmen [M-18]+ dan [M-(18+alkena)] sering teramati
Contoh: 3-pentanol
Sumber:
https://chem.libretexts.org/Bookshelves/Analytical_Chemistry/Supplemental_Modules_
(Analytical_Chemistry)/Instrumental_Analysis/Mass_Spectrometry/Mass_Spec/
Mass_Spectrometry_-_Fragmentation_Patterns
Gambar 12. Spektrum MS 3-pentanol
3. Eter
Fragmen m/z 31, 45, 59, 73,….
Contoh: etil metil eter
Sumber:
https://chem.libretexts.org/Bookshelves/Analytical_Chemistry/Supplemental_Modules_
(Analytical_Chemistry)/Instrumental_Analysis/Mass_Spectrometry/Mass_Spec/
Mass_Spectrometry_-_Fragmentation_Patterns
Gambar 13. Spektrum MS etil metil eter
4. Aldehid
Aldehid dapat mengalami pemutusan C-H membentuk [M-1]+. Aldehid dengan jumlah
karbon lebih dari 4 (4 juga termasuk) dapat mengalami penataan ulang McLafferty.
Fragmen alkil m/z 29, 43, 57, 71, 85, …
Contoh: 3-fenil-2-propenal
Sumber:
https://chem.libretexts.org/Bookshelves/Analytical_Chemistry/Supplemental_Modules_
(Analytical_Chemistry)/Instrumental_Analysis/Mass_Spectrometry/Mass_Spec/
Mass_Spectrometry_-_Fragmentation_Patterns
Gambar 14. Spektrum MS 3-fenil-2-propenal
5. Keton
Pemutusan ikatan C-C dekat atom oksigen lazim terjadi. Pola fragmentasi m/z 43, 57,
71, 85, …
Contoh: 4-Heptanon
Sumber:
https://chem.libretexts.org/Bookshelves/Analytical_Chemistry/Supplemental_Modules_
(Analytical_Chemistry)/Instrumental_Analysis/Mass_Spectrometry/Mass_Spec/
Mass_Spectrometry_-_Fragmentation_Patterns
Gambar 15. Spektrum MS 4-Heptanon
6. Asam karboksilat
Fragmentasi pada asam karboksilat dibedakan menjadi dua, yaitu fragmen alkil m/z 29,
43, 57, 71, … fragmen dengan oksigen m/z 45, 59, 73, 87, …
Penataan ulang McLafferty juga terjadi pada asam karboksilat. Pada asam karbosilat
aromatik biasanya ada fragmen [M-17] lepasnya gugus OH, [M-45] lepasnya gugus
CO2H dan [M-18] lepasnya H2O bila ada hidrogen pada substituen orto
Contoh: asam 2-Butenoat
Sumber:
https://chem.libretexts.org/Bookshelves/Analytical_Chemistry/Supplemental_Modules_
(Analytical_Chemistry)/Instrumental_Analysis/Mass_Spectrometry/Mass_Spec/
Mass_Spectrometry_-_Fragmentation_Patterns
Gambar 16. Spektrum MS asam 2-Butenoat
7. Ester
Penataan ulang McLafferty dapat terjadi pada ester. Fragmentasi disekitar gugus
karbonil dapat menghasilkan empat fragmen yang berbeda. Pemutusan ikatan C-C akan
menghasilkan fragmen dengan pola m/z yang sama dengan asam karboksilat.
Contoh: etil asetat
Sumber:
https://chem.libretexts.org/Bookshelves/Analytical_Chemistry/Supplemental_Modules_
(Analytical_Chemistry)/Instrumental_Analysis/Mass_Spectrometry/Mass_Spec/
Mass_Spectrometry_-_Fragmentation_Patterns
Gambar 17. Spektrum MS etil asetat
Diantara dua senyawa berikut, yang memiliki spektrum MS seperti gambar di atas
adalah… jelaskan!
atau
5. Jelaskan aplikasi dari spektrometri massa!