TENTANG:
METODE KROMOTOGRAFI
OLEH:
ALYA MITRA DURIANI (1930110001)
ILHAM AKBAR (1930110003)
PUTRI AYU (1930110006)
SRI WANTI (1930110008)
ULFA MUTIA (1930110012)
DOSEN PENGAMPU:
MAYA SARI, M.SI.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kromatografi merupakan suatu metode pemisahan yang dewasa ini telah
banyak digunakan, dibandingkan dengan metode yang lainnya seperti detilasi,
kristalisasi, pengendapan, ekstraksi, dan lain-lain mempunyai keuntungan dalam
pelaksanaan yang lebihsederhana, penggunaan waktu yang sangat singkat
terutama mempunyai kepekaan yangtinggi serta mempunyai kemampuan
memisahkan yang tinggi, Metode ini digunakan, jikadengan metode lain tidak
dapat di lakukan misalnya karena jumlah cuplikan sangat sedikitatau campurannya
kompleks.
Meskipun dasar kromatografi adalah suatu proses pemisahan namun banyak
diantaracara ini dapat digunakan untuk analisi kuatitatif. Jenis-jenis kromatografi
yang bermanfaatdalam analisi kualitatif dan analisis kuantitatif adalah
kromatografi kertas, kromatigrafi lapistipis (KLT), kromatografi kolom,
kromatografi gas, dan kromatografi cair kinerja tinggi.Kromatografi kertas dan
KLT pada umunya lebih bermanfaat untuk tujuan identifikasi,karena lebih mudah
dan sederhana.
Kromatografi kolom memberikan pemilihan fase diam yang lebih luas dan
bergunauntuk pemisahan campuran secara kuantitatif. Dalam indutri metode
inibanyak dipakaiuntukmenghilangkan zat-zat yang tidak diinginkandalam hasil,
misalnya pada pemurnian minyaktanah atau minyak goring dan pemurnian
hidroksidayang dihasilkan dari proses elektrolisis. Teknik pemisahan kromatografi
dilakukan untuk mendapatkan pemisahan campuran diantara dua fase.Fase
tersebut adalah fase diam dan fase gerak. Fase diam dapat berupa zat cair dan zat
padat, sedangkan fase gerak dapat berupa zat cair atau gas.
Latar belakang dari makalah ini adalah menghadirkan materi dasar yang akan
memperkenalkan dengan klasifikasi metode kromotografi, prinsip kromotografi,
dan parameter kromotografi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa klasifikasi metode kromotografi?
2. Jelaskan prinsip kromotografi?
3. Apa parameter kromotografi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahuai klasifikasi metode kromotografi
2. Untuk mengetahui prinsip kromotografi
3. Untuk mengetahui parameter kromotografi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kromotografi
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan
distribusi dari komponen-komponen dalam fasa gerak dan fasa diam. Fasa gerak
dapat berupa gas atau cairan, sedangkan fasa diam dapat berupa cairan atau
padatan. Fasa gerak berupa gas disebut kromatografi gas (Gas Chromatography).
Kegunaan dari gas chromatography adalah untuk identifikasi semua jenis senyawa
organik yang mudah menguap dan juga dapat digunakan untuk analisis kualitatif
dan kuantitatif senyawa dalam suatu campuran (McNair & Miller, 2009). Analisis
kuantitatif dengan gas chromatography menggunakan metode standar internal.
Metode ini digunakan karena terdapat ketidakpastian yang disebabkan injeksi
sampel dan kecepatan aliran. Metode ini seringkali digunakan untuk sampel yang
tidak sesuai atau tidak mungkin diinjeksi langsung pada gas chromatography
(Hidayat et al., 2015)
dalam unit waktu disebut waktu retensi. Waktu retensi berfungsi sebagai
untuk analit, dan parameter yang paling mudah diukur. Walaupun mudah
Waktu retensi analit tergantung pada laju alir fase gerak dan
stabilitas laju alir. Semakin cepatlaju alir, semakin singkat waktu retensi
(Dong, 2006).
2. Resolusi
Rs =2(t2 t1 )
tw1 t w2
Dimana : t1 dan t2 = waktu retensi puncak 1 dan 2 t w1 dan tw2 = lebar puncak 1 dan 2
Nilai Rs mendekati atau lebih dari 1,5 akan memberikan pemisahan yang baik.
3. Efisiensi Kolom
Salah satu karakteristik sistem kromatografi yang paling penting
adalah efisiensi atau jumlah lempeng teoritis. Bilangan lempeng (N) yang
yang baik akan mempunyai bilangan lempeng yang tinggi dan nilai H
yang rendah, untuk mencapai hal ini ada beberapa faktor yang mendukung
yaitu kolom yang dikemas dengan baik, kolom yang lebih panjang,
partikel fase diam yang lebih kecil, viskositas fase gerak yang lebih
rendah dan suhu yang lebih tinggi, molekul-molekul sampel yang lebih
4. Faktor Asimetri
(Rohman, 2007).
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, R., S.P. Pasaribu, & C. Saleh. 2015. Penggunaan Internal Standar
Nitrobenzena untuk Penentuan Kuantitatif Btex dalam Kondensat Gas Alam
dengan Kromatografi Gas. Jurnal Kimia Mulawarman, 12(2): 90-96
McNair, H.M. & M. Miller. 2009. Basic Gas Chromatograhy (2nd ed). United
States of America: A John Wiley & Sons, Inc.
Hardjono Sastrohamidjojo, Dr., 1991, Kromatografi, Penerbit Liberty, UGM,
Yogyakarta.
Dong, M. W. (2006). Modern HPLC for practicing scientists. New
York: John Wiley and Sons: 26
Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Cetakan Pertama. Yogyakarta.
Pustaka Pelajar: 378-384, 386-397, 465-469.