M. Alif Ridha
2004103010089
Kelompok: E-1
Anggota
Dewi Anzani 2004103010025
Radika Putri 2004103010037
ASISTEN:
Auza Amrina 1704103010002
DOSEN PEMBIMBING:
Prof. Dr. Ir. Husni Husin, MT 196506011994122001
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya pulalah Makalah yang berjudul “Penentuan Kadar Alkohol secara Gas
Kromatografi” ini dapat diselesaikan dengan baik. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah
islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman sehingga dapat
menjadi bekal hidup kita baik di dunia maupun di akhirat.
Makalah ini membahas tentang “Penentuan Kadar Alkohol secara Gas Kromatografi”.
Melalui makalah ini, penulis mengharapkan agar pembaca dapat mengetahui pengertian gas
chromatography dan sejarahnya prinsip gas chromatography dan gaya van der wall
( hubungkan antara prinsip gas chromatography dengan gaya vanderwalls), prosedur kerja
gas chromatography, jenis-jenis sampel yang digunakan dan sifatnya, jelaskan fase diam dan
fase gerak, macam-macam kolom, jenis-jenis detektor, kelebihan dan kekeurangan gas
chromatography, aplikasi kerja gas chromatography, reproducibility, persen recovery.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini pada masa yang
akan datang. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
sudah membantu, serta rekan-rekan kelompok penyusun makalah ini
Penyusun
DAFTAR ISI
Y
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A. LATAR BELAKANG....................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................
C. TUJUAN.........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
2.1 Pengertian Gas Kromatografi dan Sejarahnya............................................
2.2 Prinsip Gas Kromatografi............................................................................
2.3 Prosedur Kerja Gas kromatografi................................................................
2.4 Jenis-jenis sampel yang digunakan dan sifatnya.........................................
2.5 Jelaskan fase diam dan fase gerak...............................................................
2.6 Macam-macam kolom.................................................................................
2.7 Jenis-jenis detektor......................................................................................
2.8 Kelebihan dan kekurangan gc.....................................................................
2.9 Aplikasi kerja gas kromatografi..................................................................
2.10 Resproducbility...........................................................................................
2.11 Persen recovery...........................................................................................
2.12 Gaya Van Der Walls....................................................................................
2.13 Hubungan Gas kromatografi dan Gaya Van Der Walls..............................
BAB III KESIMPULAN............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Dengan adanya makalah ini, diharapkan pembaca dapat mengetahui
pengertian gas chromatography dan sejarahnya prinsip gas chromatography dan gaya
van der wall ( hubungkan antara prinsip gas chromatography dengan gaya
vanderwalls), prosedur kerja gas chromatography, jenis-jenis sampel yang digunakan
dan sifatnya, jelaskan fase diam dan fase gerak, macam-macam kolom, jenis-jenis
detektor, kelebihan dan kekeurangan gas chromatography, aplikasi kerja gas
chromatography, reproducibility, persen recovery.
1.4 Manfaat
1. Mengetahui Pengertian Gas Chromatography
2. Mengetahui Prinsip Gas Chromatography dan Gaya van der Walls
3. Mengetahui Proses Kerja Gas Chromatography
4. Mengetahui Jenis-jenis Sampel yang Digunakan dan Sifatnya
5. Mengetahui Fase Diam dan Fase Gerak
6. Mengetahui Macam-macam Kolom
7. Mengetahui Jenis-jenis detektor
8. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Gas Chromatography
9. Mengetahui Aplikasi Kerja Gas Chromatography
10. Mengetahui Reproducibility
11. Mengetahui Persen Recovery
BAB II
PEMBAHASAN
Gaya van der Waals dalam ilmu kimia merujuk pada jenis gaya antara molekul.
Istilah ini pada awalnya merujuk pada jenis gaya antarmolekul, dan hingga saat ini
masih digunakan dalam pengertian tersebut, tetapi saat ini lebih umum merujuk pada
gaya-gaya yang timbul dari polarisasi molekul menjadi dipol.
Konsep gaya tarik menarik antar molekul ini digunakan untuk menurunkan persamaan
zat-zat yang berada dalam fase gas. Gaya ini terjadi karena adanya gaya tarik menarik
antara inti atom dengan elektron atom lain yang disebut gaya tarik menarik
elektrostatis (gaya coulomb) yang umumnya terdapat pada senyawa polar. Pada
molekul non polar gaya Van Der Waals timbul karena adanya dipol-dipol sesaat atau
gaya London.
Interaksi van der Waals teramati pada gas mulia, yang amat stabil dan cenderung tak
berinteraksi. Hal ini menjelaskan sulitnya gas mulia untuk mengembun. Tetapi, makin
besar ukuran atom gas mulia (makin banyak elektronnya) makin mudah gas tersebut
berubah menjadi cairan.
Proses menginjeksi sample bisa dilakukan dengan manual atau dengan auto
sampler. Jika anda menggunakan injeksi manual, maka terdapat
syringe(bentuknya seperti suntikan kecil) yang anda butuhkan untuk menginjeksi
sample dalam jumlah yang sangat sedikit. Kapastitasnya mungkin sekitar 10mikro
liter. Jika anda menggunakan auto sampler, proses injeksi sample bisa
menggunakan program yang dilakukan via aplikasi. Detail teknisnya mungkin
bisa ditanyakan kepada tim aplikasi atau tim teknisi.
Waktu tunggu hingga proses berakhir berbeda-beda, tergantung sample dan
senyawa yang akan di analisa. Misalnya, untuk uji senyawa a pada sample
membutuhkan waktu selama 10 menit, senyawa b selama 15 menit dan senyawa c
selama 20 menit. Ini artinya semakin banyak senyawa pada suatu sample, akan
semakin banyak data pic pada chromatogram. Jika di awal tadi sudah menemukan
istilah running time, istilah tersebut mengacu pada setting lama waktu proses
analisa ada disitu. Lalu bagaimana dengan holding time? Holding time merupakan
waktu tunggu, sederhananya method atau algoritma akan menahan pada selang
waktu pada suhu yang telah ditentukan. Point holding time ini agak sulit
dijelaskan dengan kata-kata, seolah hanya tinggal gitu aja, tapi mesti sekalian di
gambarkan. nanti lihat gambar saja ya.
Point selanjutnya mengenai retention time atau waktu retensi. Retention time
adalah akumulasi waktu yang dihabiskan oleh suatu senyawa pada kolom setelah
diinjeksikan. Misalnya suatu sampel mengandung beberapa senyawa, setiap
senyawa dalam sampel tersebut akan menghabiskan waktu yang berbeda pada
kolom sesuai dengan komposisi kimianya. Waktu retensi biasanya dikutip dalam
satuan detik atau menit. Beberapa gambar diatas akan dijelaskan pada aplikasi
penggunaan instrument gas chromatorgraphy, artikel lainnya ya. Silahkan
ditunggu saja.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Alfian, Z., Marpaung, H., dan Taufik, M. Analisis Cepat Methamphetamin pada Rambut
Pengguna Sabu – Sabu Menggunakan gas kromatografi Spektroskopi Massa. 2017.
Jurnal Stikna. 1(1) : 11-19.
Aryasa. I.T, Niputu. R.A, Desak. P.R, Dwi. H, 2019, Kadar Alkohol Pada Minuman Tuak
Desa Sanda Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan Bali Menggunakan Metode
Kromatografi Gas, Jurnal Ilmiah Medicamento, 5(1): 33-37.
Coscun, O. 2016. Separation Tecniques: Chromatography. Journal of NortClin Istabul. 3(2) :
156-160. Dwiantoro, M., dan Hariyadi, S. 2019. Studi Komponen Gas Hidrokarbon
Menggunakan Metode Pirolis Gas Kromatografi. Jurnal Geomine. 7(#) : 171-177.
Dwiantoro, M., dan Hariyadi, S. 2019. Studi Komponen Gas Hidrokarbon Menggunakan
Metode Pirolis Gas Kromatografi. Jurnal Geomine. 7(#) : 171-177.
Faricha. A, Rivai. M, Suwito, 2014, Sistem Identifikasi Gas Menggunakan Sensor Surface
Acoustic Wave dan Metode Kromatografi, Jurnal Teknik ITS, 3(2): 157-162.
Martínez. D.A.V, Miguel. A.G.C, Javier. G.S, dan Javier. H.B, 2019, Analysis Of Multiclass
Pesticides In Dried Fruits Using Quechers-Gas Chromatography Tandem Mass
Spectrometry, Food Chemistry, 1(1) : 124-961.
Rizalina. H, Edy. C, Sri. M, Bowo. N, dan Suparto, 2018, Optimal Penentuan Kadar Metanol
dalam Darah Menggunakan Gas Chromatography, Indonesian Journal of Chemical
Science, 7(3): 255-261.
Ruwindya. Y, 2019, Optimalkan Metode Analisa Minyak Atsiri Sereh Wangi Secara Wangi
Secara Kromatografi Gas, Indonesian Journal of Chemical Analysis, 2(2): 54-59.