Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ANALISIS FISIKOKIMIA

GAS KROMATOGRAFI

Dosen Pengampu :
Apt. Laras Tri Saputri, M.Sc

Disusun Oleh:
Kelompok 3

1. Davina Chairun Nisa (221030790497)


2. Intan Risty Anggun T (221030790485)
3. Raihan Sayyid Zaky Hernawan (221030790482)
4. Syallommitha Sarah Vinna (221030790259)

Kelas: 3 J

S1 FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS


STIKES WIDYA DHARMA HUSADA
TANGERANG
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat-Nya yang selama
ini kita dapatkan, yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia.
Oleh karenanya, kami dapat menyelesaikan tugas “Gas Kromatografi” ini dengan baik dan
tepat pada waktunya.
Adapula maksud atau tujuan dari penyusunan makalah ini ialah untuk memenuhi salah
satu tugas yang diberikan oleh Bapak/Ibu Dosen mata kuliah analisis fisikokimia.
Dalam penulisan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu memberikan solusi serta semangat. Sehingga, penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih ada banyak kekurangan baik penulisan dan
penyusunan strukturnya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini mampu memberikan manfaat, umumnya
kepada pembaca dan khususnya penulis sendiri.

Tangerang, 10 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................................................1
1.3 Rumusan masalah........................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................................................2
2.1. Pengertian Kromatografi.............................................................................................................2
2.2. Kromatografi Gas.........................................................................................................................2
2.3. Prinsip Kromatografi Gas.............................................................................................................5
2.4. Jenis Kromatografi Gas................................................................................................................5
2.5. Aplikasi Kromatografi Gas............................................................................................................7
BAB III..........................................................................................................................................................8
5.1. Kesimpulan..................................................................................................................................8
5.2 Saran..................................................................................................................................................8
LAMPIRAN.................................................................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini, kromatografi adalah teknik pemisahan yang paling umum dan paling sering
digunakan dalam kimia analitik. Kromatografi dapat digunakan dalam berbagai bidang
seperti bidang farmasi, bidang lingkungan, bidang industri dan masih banyak lagi untuk
melakukan pengujian, baik pengujian kualitatif maupun kuantitatif. Teknik kromatografi itu
sendiri dikembangkan untuk memisahkan dan mengukur berbagai jenis komponen kompleks.
Ada banyak jenis kromatografi, dan salah satunya adalah kromatografi gas. Ini adalah
salah satu metode kromatografi pertama yang dikembangkan pada era instrumen dan
elektronika. Kromatografi gas dapat digunakan untuk memisahkan campuran di mana semua
komponennya memiliki tekanan uap yang cukup tinggi pada suhu dan tekanan yang
digunakan dalam proses pemisahan. Tekanan uap ini memungkinkan komponen-komponen
tersebut menguap dan bergerak bersama dengan fase gerak yang berupa gas.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui prinisip kerja kromatografi gas.
2. Mengetahui komponen alat kromatografi gas.
3. Mengetahui aplikasi kromatografi.

1.3 Rumusan masalah


1. Bagaimana prinsip kerja kromatografi ?
2. Apa saja komponen alat kromatografi gas?
3. Apa saja aplikasi dari kromatograi gas ?

iv
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Kromatografi

Kromatogafi pertama kali dikembangkan oleh ahli botani dari Rusia Mikhail S. Tswett
(1872-1919) yang melakukan teknik pemisahan pigmen tanaman berwarna. Teknik ini dalam
publikasi kemudian dinamakannya "chromatography" yang merupakan penggabungan dari dua
kata dari bahasa Yunani, yaitu chroma (bahasa Inggris: colour) yang berarti warna dan graphein
(bahasa Inggris : to write) yang berarti menulis, jadi awalnya kromatografi berarti menulis
dengan warna "; untuk mengindikasikan pita-pita warna yang teramati oleh Tswett dalam
risetnya Pada saat yang bersamaan Tswett juga berhasil melakukan pemisahan bahan-bahan yang
tidak berwarna dengan tekniknya tersebut (Rubiyanto, 2017)

Sesuai definisi kromatografi yaitu Pemisahan campuran senyawa dalam suatu sampel
berdasarkan perbedaan interaksi sampel dengan fasa diam dan fasa gerak. Fasa diam dapat
berupa padatan atau cairan yang diletakkan pada permukaan fasa pendukung. Fasa gerak dapat
berupa gas atau cairan maka berkembangkan beberapa teknik kromatografi (Rubiyanto, 2017)

2.2. Kromatografi Gas

Kromatografi gas merupakan salah satu teknik pemisahan senyawa berdasarkan perbedaan
distribusi pergerakan yang terjadi di antara fase gerak dan fase diam untuk pemisahan senyawa
yang berada pada larutan. Senyawa gas yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati kolom
partisi yang merupakan fase diam. Senyawa yang memiliki kesesuaian kepolaran dengan bahan
yang berada di dalam fase diam yang diletakkan di dalam kolom partisi akan cenderung bergerak
lebih lambat daripada senyawa yang memiliki perbedaan kepolaran dengan bahan yang ada di
kolom partisi (Faricha dkk, 2014)

v
Kromatografi gas adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kelompok teknik
pemisahan analitik yang digunakan untuk menganalisis zat yang mudah menguap dalam fase
gas. Kromatografi gas (GC) adalah teknik pemisahan menggunakan aliran gas melalui kolom
kaca atau logam yang memisahkan senyawa berdasarkan volatilitas dan interaksi dengan fase
diam cair. Dari dua kelas, Kromatografi Gas Cair (GLC) jauh lebih fleksibel daripada
Kromatografi Gas Padat (GSC), yang terakhir hanya dapat digunakan untuk yang luas (William
dan Pardi, 2022)

Kromatografi gas fase gerak dan fase diamnya diantaranya :

 Fase gerak adalah gas dan zat terlarut terpisah sebagai uap. Pemisahan tercapai
dengan partisi sampel antara fase gas bergerak
 Fase diam berupa cairan dengan titik didih tinggi (tidak mudah menguap) yang terikat
pada zat padat penunjangnya

Komponen-komponen instrumentasi pada kromatografi gas yaitu :

1. Gas pengangkut (fase gerak)


Gas pengangkut ditempatkan dalam tabung silinder bertekanan tinggi dengan tekanan
sebesar 150 atm. Adapun persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu gas
pengangkut, yaitu:
a. Inert yaitu tidak bereaksi dengan cuplikan, pelarut dan material dari kolom
b. Murni dan mudah diperoleh serta murah
c. Sesuai dan cocok untuk detektor dan harus memenuhi difusi gas.

Gas-gas yang sering dipakai sebagai fase gerak pada GC adalah helium atau argon. Gas
tersebut sangat baik, tidak mudah terbakar, tetapi sangat mahal harganya..

2. Pengatur Aliran dan Pengatur Tekanan


Pengatur aliran dan pengatu tekanan disebut juga dengan pengaturan atau pengurangan
Drager. Pada tekanan 2,5 atm Drageen akan bekerja baik dan akan mangalirkan masa aliran
dengan tetap. Tekanan pada tempat masuk lebih besar dari kolom diperlukan untuk
mengalirkan cuplikan agar masuk ke dalam kolom. Hal ini dikarenakan lubang akhir dari
kolom biasanya mempunyai tekanan atmosfer yang normal. Selain itu suhu dalam kolom
juga harus tetap supaya aliran gas tetap yang masuk ke dalam kolom juga tetap Sehingga

vi
komponen akan dielusikan pada waktu yang tetap yang disebut dengan waktu retensi (the
retention time/1R)
3. Tempat Injeksi
Dalam pemisahan analit harus dalam bentuk fase uap, Kebanyakan senyawa organik
berbentuk cairan atau padatan sehingga senyawa tersebut harus diuapkan terlebih dahulu.
Panas yang terdapat dalam tempat injeksi dapat mengubah senyawa yang berbentuk cairan
atau padatan menjadi bentuk uap
4. Kolom
Kolom berfungsi sebagai jan 17 TO paa kromatografi gas. Kolom yang biasa digunakan
sangat bermacam-macam dan bentuknya sangat beragam. Panjang kolom yang digunakan
mulai dari 1 m sampai dengan 30 m. Diameter kolom biasanya antara 0,3 mm hingga 0,5
mm.
Isi kolom berupa padatan pendukung dari fase diam yang berfungsi untuk mengikat fase
diam tersebut. Padatan atau "diatomite" berupa tanah diatom yang telah dipanaskan atau
dikeringkan. Persyaratan padatan pendukung yang baik:
a. Inert, tidak menyerap cuplikan
b. Kuat, stabil pada suhu tinggi
c. Memiliki luas permukaan yang besar: 1-20 m²/g
d. Permukaan yang teratur, ukuran yang sama, ukuran pori sekitar 10 μm
(Sastrohamidjojo, 1985).
5. Detektor Gas Chromatography
Detektor juga merupakan komponen utama pada instrument GC Detektor merupakan
perangkat yang terletak pada ujung kolom tempat keluar fase gerak yang membawa
komponen hasil pemisahan. Detektor pada GC adalah suatu sensor elektronik yang berfungsi
untuk mengubah sinyal gas pembawa dan komponen yang terkandung di dalamnya menjadi
suatu sinyal elektronik. Sinyal elektronik ini berguna untuk analisis kualitatif maupun
kuantitatif terhadap komponen yang terpisah diantara fase diam dan fase perak Detektor
yang biasa digunakan dalam kromatografi gas yaitu detektor FID (lame onization detector)
atau TCD Uhermal conductivity detector). Sedangkan pada GC-MS detektor yang
digunakan yaitu Mass Spectrometry spektrometry massa) Detektor ini mampu memberikan
informan data struktur kimia senyawa yang tidak dikal (Ganjar & Rohman, 2007)

vii
viii
2.3. Prinsip Kromatografi Gas
Pada umumnya kromatografi gas memiliki prinsip kerja yang didasari dari pemisahan fisik
senyawa organik pada suhu tertentu, di mana senyawa tersebut dibawa oleh suatu gas pembawa
menuju kolom partisi. Setiap senyawa akan memiliki kecepatan yang berbeda-beda dalam
melewati kolom sesuai dengan nilai kepolaran.

2.4. Jenis Kromatografi Gas

Menurut (William dan Pardi, 2022) Kromatografi Gas terbagi menjadi 3 jenis yaitu :

1. Kromatografi Gas-Cair (Gas-Liqiud)

Kromatografi jenis ini paling umum digunakan dalam penelitian untuk dapat memisahkan
senyawa kimia. Untuk memisahkan senyawa dalam kromatografi gas-cair, sampel larutan yang
mengandung senyawa organik yang diinginkan disuntikkan ke port sampel di mana ia akan
diuapkan. Sampel menguap yang disuntikkan kemudian dibawa oleh gas inert, yang sering
digunakan oleh helium atau nitrogen. Gas inert ini melewati kolom kaca yang dikemas dengan
silika yang dilapisi dengan cairan. Bahan yang kurang larut dalam cairan akan meningkatkan
hasil lebih cepat daripada bahan dengan kelarutan yang lebih besar.

Untuk kromatografi gas-cair ada dua kolom salah satunya tabung tipis panjang dalam fase
diam dan kolom lainya terdapat pada permukaan dalamnya. Suhu kolom yang dapat divariasikan
berkisar 50℃ hingga 250℃ lebih dingin dari oven injector,sehingga beberapa komponen
campuran dapat mengembun diawal kolom. Saat terbakar, ia akan menghasilkan sejumlah kecil
ion dan elektron dalam nyala api. Ion positif akan tertarik ke katoda silinder. Ion negatif dan
elektron akan tertarik menuju pancaran itu sendiri, semakin banyak senyawa organic yang ada
dalam nyala api, semakin banyak ion yang akan dihasilkan, dan semakin tinggi arusnya.

Detektor kromatografi gas-cair by: Chem.libertext.org

ix
2. Kromatografi Fase Terikat Gas (Gas Bonded Phase)

Kromatografi fase terikat adalah metode kromatografi cair-cair di mana fase diam secara
kovalen terikat pada partikel pembawa, yang mengatasi kejutan mekanis dalam kromatografi
distribusi, kehilangan fase diam yang konstan, dan perubahan bertahap dari sifat fase diam.

Untuk sampel yang sangat polar, gunakan pengisi gel silika fase terikat seperti C18, C8,
amino, siano atau butil, dan oktil Untuk sampel dengan polaritas sedang dan rendah, pemisahan
fase normal atau pemisahan kromatografi hidrofilik menggunakan pengisi silika gel yang
mengandung gugus amino, berbasis diol, dan termodifikasi permukaan.Untuk sampel dengan
berat molekul tinggi, pengecualian ukuran (filtrasi gel) dilakukan dengan pengepakan agarosa
dan dekstran atau gel silika.S

3. Kromatografi Gas ( Padatan Gas)

Kromatografi gas padat adalah teknik kromatografi di mana fase diam dalam keadaan padat
dan fase gerak dalam keadaan gas. Fase diam dari teknik kromatografi adalah senyawa yang
digunakan untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran.

Kromatografi gas padat digunakan untuk pemisahan komponen volatil dalam campuran.
Dalam teknik ini, campuran dan fase gerak berada dalam keadaan gas. Fase gerak dan campuran
yang akan dipisahkan dicampur satu sama lain. Kemudian campuran ini dilewatkan melalui fase
diam padat. Fase diam diterapkan pada dinding bagian dalam tabung yang dikenal sebagai kolom
kromatografi. Molekul-molekul fase diam dapat berinteraksi dengan molekul-molekul dalam
fase gerak.

Sketsa Alat Kromatografi Gas by Offnfopt

x
2.5. Aplikasi Kromatografi Gas

Kromatografi gas telah digunakan pada sejumlah besar senyawa-senyawa dalam berbagai
bidang. Dalam senyawa organic dan anorganik, senyawa logam, karena persyaratanyang
digunakan adalah tekanan uap yang cocok pada suhu saat analisa dilakukan. Berikut
beberapa kegunaan kromatografi gas pada bidang-bidangmya adalah :

1. Polusi udara
Kromatografi gas merupakan alat yang penting karena daya pemisahan yang digabungkan
dengan daya sensitivitas dan pemilihan detector GLC menjadi alat yang ideal untuk
menentukan banyak senyawa yang terdapat dalam udara yang kotor, KGC dipakai untuk
menetukan Alkil-Alkil Timbal, Hidrokarbon, aldehid, keton SO, H S, dan beberapa oksida
dari nitrogen dll.
2. Klinik
Diklinik kromatografi gas menjadi alat untuk menangani senyawa-senyawa dalam klinik
seperti: asam-asam amino, karbohidrat, CO, dan O dalam darah, asam-asam lemak
danturunannya, trigliserida-trigliserida, plasma steroid, barbiturate, dan vitamin
3. Bahan-bahan pelapis
Digunakan untuk menganalisa polimer-polimer setelah dipirolisa, karet dan
resinresinsintesis.
4. Minyak atsiri
Digunakan untuk pengujian kulaitas terhadap minyak permen, jeruk sitrat, dll
5. Bahan makanan
Digunakan dengan TLC dan kolom-kolom, untuk mempelajari pemalsuan atau pencampuran,
kontaminasi dan pembungkusan dengan plastic pada bahan makanan, juga dapat dipakai
unutk menguji jus, aspirin, kopi dll.
6. Sisa-sisa peptisida
KGC dengan detector yang sensitive dapat menentukan atau pengontrolan sisasisa peptisida
yang diantaranya senyawa yang mengandung halogen, belerang, nitrogen, dan fosfor.
7. Perminyakan
Kromatografi gas dapat digunakan unutk memisahkan dan mengidentifikasi hasil-hasil dari
gas-gas hidrokarbon yang ringan.
8. Bidang farmasi dan obat-obatan
Kromatografi gas digunakan dalam pengontrolan kualitas, analisa hasil-hasil baru
dalam pengamatan metabolisme dalam zat-zat biologi
9. Bidang kimia/ penelitian
Digunakan untuk menentukan lama reaksi pada pengujian kemurnian hasil

xi
BAB III
5.1. Kesimpulan
1. Kromatografi gas bekerja dengan prinsip didasari dari pemisahan fisk senyawa organik
saat suhu tertentu, selanjutnya senyawa tersebut terbawa oleh suatu gas dan membawa
uap organik tersebut menuju kolom partisi.
2. Kromatografi gas memiliki beberapa komponen, gas pengangkut berperan sebagai fase
gerak yang membawa uap senyawa organik menuju kolompartisi, pengatur aliran dan
pengatur tekanan digunaka untuk mengontrol suhu dan tekanan sesuai dengan
kebutuhan operasional, tempat injeksi berfungsi sebagai tempat meletakan objek
penelitian unutuk mengubahnya menjadi bentuk uap, kolong berfungsi sebagai pengikat
dari fase diam kromatografi gas, dan yang terakhir terdapat detector fas
chromatography berfungsi untuk menganalisis secara kuantitatif maupun kualitatif
terhadap kompenen yang di uji
3. Kromatografi gas sangatlah bersifat fleksibel karena itu kromatografi gas dapat
diaplikasikan ke berbagai bidang baik ke bidang Kesehatan maupun ke dalam bidang
industri

5.2 Saran
Diharapkan ketersediaan alat dan bahan yang akan digunakan lebih lengkap serta
memadai agar praktikum dapat berjalan dengan baik.

xii
DAFTAR PUSTAKA

Widy Susanti Abdulkadir.2022. Antibiotik dan Resistensi Antibiotik. Yogyakarta : Rizmedia


Pustaka Indonesia (31-32)

Gunawan, S. G., Setiabudy, R., & Nafrialdi. (2009). Farmakologi dan Terapi Edisi 5 (Edisi 5).
Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Tjay, T. H., & Rahardja, K. (2010). Obat-obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek
Sampingnya Edisi ke 6. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

xiii

Anda mungkin juga menyukai