Sintesis

Obat
 Kelompok 4
Ade Lia Puspita 221030790489
Natalia Irung 221030790494
Quin Hemas Maheswari 221030790492
Windi Astuti 221030790505
 TABLE OF CONTENTS
01 02 03
Pertimbangan Sebelum Pengertian
Sintesis Obat
Sintesis Retrosintesis

04 05 06
Metode Karakteristik
Retrosintesis Jenis-jenis Reaksi Sintesis Obat
Senyawa Organik
 01
Sintesis Obat
Sintesis Obat
Sintesis obat merupakan suatu proses memproduksi obat-obatan yang dapat
diaplikasikan dalam skala besar selain
Sintesis timah dan analog.

Jalur sintesis obat secara luas diklasifikasikan sebagai rute sintetik sebagian
(parsial) dan rute sintetis penuh.

1. Rute sintetik sebagian (parsial) sering digunakan dalam sintesis obat dan
analog serta pada proses pembuatan obat dimana suatu senyawa yang diperlukan
memiliki sejumlah pusat kiral dalam

strukturnya.
2. Rute sintetis penuh merupakan proses sintesis yang dilakukan mulai dari
persiapan bahan awal yaitu dari sintetis atau alami, namun hanya menggunakan
metode standar sintesis organik untuk menghasilkan produk yang diinginkan.
02
Pertimbangan Sebelum
Sintesis
2. Pertimbangan sebelum sintesis

Beberapa pertimbangan umum yang harus dilakukan sebelum

melakukan sintesis yaitu:
1) Bahan awal harus murah dan tersedia.

2) Hasil reaksi harus tinggi. Hal ini penting ketika jalur sintetis
melibatkan sejumlah besar langkah.

3) Produk yang dihasilkan harus relatif mudah diisolasi,

dimurnikan, dan diidentifikasi.

4) Reaksi harus bersifat stereospesifik karena seringkali sulit dan

mahal untuk memisahkan enansiomernya.

5) Didesain keseluruhan. Dapat digunakan di beberapa rute sintesis

antara lain; sintesis linier dan sintesis konvergen

6) Strategi sintesis harus dapat berkembang antara lain dengan

pendekatan pemutusan untuk menemukan bahan awal yang cocok

7) Penggunaan gugus perlindungan.

 03
Pengertian Retrosintesis
Pengertian Retrosintesis

Retrosintesis adalah
proses pembelahan
molekul target sintesis
menuju ke material start
yang tersedia melalui
serangkaian pemutusan
ikatan (diskoneksi) dan
 04
Metode
Retrosintesis
 Metode Retrosintesis
1. Analisis Retrosintesis I
Dalam analisis retrosintesis, hal pertama yang dilakukan adalah memutuskan
(diskoneksi) ikatan, kemudian memberi muatan positif pada salah satu ujung
ikatan yang diputuskan dan muatan negatif pada fragmen yang lain. Diskoneksi
dinyatakan dengan garis bergelombang melintasi ikatan yang akan diputus.

2. Analisis Retrosintesis II
Pada proses ini juga terdapat dua pasang fragmen terionkan yang mungkin,
namun hanya terdapat pereaksi ekuivalen yang sederhana yaitu pereaksi grignard
dan aldehida.

3. Analisis Retrosintesis III

Pada retrosintesis ini, tidak lagi dimunculkan dua pasang sinton, namun tetap
dipertimbangkan ketika memilih jalur yang tepat untuk sintesis molekul target.
4. Analisis Retrosintesis IV
Pendekatan berbeda untuk sintesis dapat didasarkan pada pengetahuan bahwa
keton dapat dengan mudah direduksi menjadi alkohol sekunder dengan pereaksi
seperti natrium borohidrida atau litium aluminium hidrida. Interkonversi gugus
fungsi (IGF) adalah istilah yang digunakan dalam analisis retrosintesis untuk
menggambarkan proses mengubah satu gugus fungsi ke gugus fungsi lain
misalnya dengan oksidasi atau reduksi.

5. Analisis Retrosintesis V
Analisis ini melibatkan interkonversi gugus fungsi dari alkohol ke keton sebelum
pemutusan ikatan karbon karbon

6. Analisis Retrosintesis VI
Analisis retrosintesis ini memerlukan interkonversi gugus fungsi dari alkohol ke
keton di ikuti IGF kedua untuk membentuk keton tak jenuh.
 05
Jenis-jenis Reaksi
Senyawa Organik
Jenis Jenis Reaksi Senyawa Organik

1. Reaksi substitusi
melibatkan penggantian satu kelompok gugus
fungsional dalam suatu molekul oleh suatu gugus
fungsional yang lain. Reaksi substitusi dalam kimia
organik dapat diklasifikasikan sebagai reaksi
substitusi elektrofilik atau nukleofilik, tergantung
pada reagen yang terlibat. Reaksi substitusi
nukleofilik biasa terjadi pada senyawa jenuh, seperti
alkana dan turunannya, semisal alkil halida,
sedangkan substitusi elektrofilik sering terjadi pada
senyawa aromatik.

2. Reaksi Adisi
Reaksi adisi ini melibatkan penggabungan dua atau
3. Reaksi Eliminasi
Reaksi eliminasi adalah reaksi organik ketika dua substituen dilepaskan
dari suatu molekul substrat membentuk ikatan rangkap.

4. Reaksi Penataan Ulang

Reaksi ini melibatkan perpindahan atom atau gugus dalam suatu molekul
dari satu atom ke atom yang lain. Atom atau gugus fungsi yang berpindah
disebut sebagai gugus yang bermigrasi (migrating group), atom pertama
yang mengikat gugus yang bermigrasi disebut sebagai asal migrasi (origin
of migration), sedangkan atom yang ditempati gugus yang bermigrasi
disebut sebagai migrasi akhir (terminus migration).

5. Reaksi Reduksi Oksidasi Atom karbon memungkinkan untuk dapat

memiliki bilangan oksidasi yang beragam mulai dari –4 (misalnya pada
CH4) sampai +4 (misalnya pada CO2), tergantung pada substituen yang
terikat, menentukan apakah atom karbon telah mengalami reaksi reduksi
atau oksidasi selama reaksi, dapat dilihat dari perubahan dalam jumlah
ikatan terhadap hidrogen dan jumlah ikatan terhadap atom yang lebih
elektronegatif, seperti O, N, F, Cl, Br, I, dan S. Berikut ini beberapa yang
dapat dijadikan sebagai acuan.
 06
Karakteristik
Sintesis Obat
 Karakteristik Sintesis Obat
1. Kemurnian:
Kemurnian adalah parameter kritis dalam hasil reaksi sintesis obat. Kemurnian
yang tinggi penting untuk memastikan efikasi dan keamanan obat yang dihasilkan

2. Struktur Kimia:
Struktur kimia obat yang dihasilkan harus sesuai dengan yang diinginkan

3. Keberadaan Impuritas:
Impuritas adalah senyawa yang hadir dalam produk obat selain senyawa yang
diinginkan. Impuritas dapat muncul sebagai hasil samping reaksi, kontaminasi,
atau degradasi produk.

4. Stabilitas:
Stabilitas obat merujuk pada kemampuannya untuk mempertahankan kualitas,
kemurnian, dan keefektifan selama umur simpan yang ditentukan.
THANKS!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including

icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik