Anda di halaman 1dari 23

KIMIA ORGANIK SINTESIS

“STRATEGI SINTESIS”

KELOMPOK 3

Medan Adipati T 18.01.296 Nur Asia Amin 18.01.304


Muh. Afdi Taufiq 18.01.297 Nuraida 18.01.305
M. Alpi Indrawan 18.01.298 Nur Aliyah Zain 18.01.306
Nadriah 18.01.299 Nurislamiah 18.01.307
Ni Ketut Sudiartini 18.01.301 Nursuciati R.M 18.01.308
Nirma 18.01.302 Nurul Asmi 18.01.309
Nur Ainun 18.01.303 Nurwati W 18.01.310

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI


MAKASSAR
2019
Pengertian Strategi Sintesis
Sintesis organik adalah pembangun dari senyawa organik
kompleks dengan bahan awal senyawa sederhana oleh
serangkaian reaksi kimia. Senyawa yang disintesis ( hasis sintesis)
di alam disebut produk alami.
A. Pemilihan Target Strategi Sitesis
1. Alasan atau dasar pemikiran untuk sintesis total
2. Verifikasi atau pengubahan struktur
3. Aktivitas biologi
4. Studi Analog
5. Studi Topologi
6. Reaksi Baru dan Pereaksi Baru
1.Alasan atau dasar pemikiran untuk sintesis total
pemilihan target merupakan titik langkah-langkah selanjutnya dalam
awal untuk sintesis. Sintesis pekerjaan sintesis, yang meliputi:
molekul organik biasanya dimulai • Pemilihan reaksi kimia yang
spesifik untuk transformasi satu
dengan dua pernyataan: intermediet sintesis kelangkah
1. mengapa molekul ini dipilih berikutnya.
sebagai target • Pemilihan reaksi-reaksi yang
spesifik
2. darimana kita harus memulai
• Bentuk atau model percobaan,
dan
• Pemilihan atau penentuan
percobaan dan analisi.
2. Verifikasi atau pengubahan struktur
Perlu diketahui bahwa adanya isomer E dan Z untuk
olefin pada setiap diastereomer akan menambah jumlah produk
yang harus dipisahkan. Sintesis total semua diastereomer yang
dapat diterima dan membandingkannya dengan cuplikan asli,
masih merupakan metode yang penting untuk menentukan
struktur akhir.
3. Aktivitas biologi
Alasan nyata untuk sintesis total adalah pentingnya
senyawa target pada bidang kedokteran, pertanian, atau usaha –
usaha komersial lain atau kemanusiaan. Molekul yang penting
dan yang diminati biasanya diisolasi dari sumber alam dalam
jumlah yang sedikit, seperti periplanona B. Jika molekul
menunjukkan aktivitas biologis yang signifikan, maka diupayakan
menambah senyawa tersebut untuk keperluan pengujian atau
penentuan struktur.
4. Studi Analog
Tujuan untuk pembuatan analog target adalah untuk
mempelajari profil aktivitas struktur molekul dengan
aktivitas biologi yang diketahui.
5. Studi Topologi
suatu molekul bersifat sebagai target yang
sangat menarik sehingga memeberikan
tantangan untuk dikaji dari segi struktur dan
sifat-sifat kimianya.
6. Reaksi Baru dan Pereaksi Baru
Selama sintesis total, penyelesaian transformasi kunci
tidak mungkin seluruhnya dilakukan melalui reaksi-reaksi kimia
yang telah diketahui. Penembangan metode baru atau modifikasi
reaksi-reaksi yang ada harus dilakukan untuk memperoleh
transformasi yang diinginkan dalam menyempurnakan
sintesis.sekali dikembangkan pekerjaan yang baru tersebut
sering menunjukkan bahwa reaksi-reaksi yang terlibat dapat
digunakan untuk berbagai tujuan lain.
B. Retrosintesis
Retrosintesis adalah pendekatan diskoneksi (disconnection
approach) atau pendekatan sinton (synthon approach). Pendekatan
diskoneksi ialah suatu metode pendekatan yang dapat digunakan oleh
kimiawan organik dalam merancang (design) dan merekayasa
(engineering) satu seri reaksi sintesis suatu senyawa organik.
Pendekatan ini adalah analitik, dimulai dari molekul yang akan
disintesis (molekul target) dan memecahnya/ memotongnya/
membelahnya dengan seri diskoneksi ke bahan-bahan awal yang
mungkin. Setelah diperoleh bahan awal maka dapat dilakukan
modifikasi pada gugus gugus fungsionalnya untuk mendapatkan
senyawa analog dengan berbagai aktivitasnya. Analisis retrosintesis
dapat dilakukan dengan interkonversi gugus fungsi dan diskoneksi.
Diskoneksi
Diskoneksi adalah pemotongan ikatan secara imaginer pemecah molekul yang
diharapkan lebih sederhana. Apabila suatu senyawa kimia memiliki ikatan lebih dari satu
yang harus diputus, maka harus dipilih salah satu pertimbangan:
1. Sedapat mungkin di sekitar bagian tengah molekul sehingga didapatkan dua molekul
yang seimbang.
2. Sebaiknya pada titik cabang yang lebih memberikan fragmen berantai lurus untuk
meminimalkan gangguan sterik dalam reaksi.
3. Diskoneksi untuk senyawa-senyawa aromatic secara umum dilakukan pada
gugus/subtituennya.
4. Memilih runtutan reaksi juga harus didasarkan pada factor efisiensi dan kelayan
reaksi serat bahan baku yang digunakan.
5. Jika pada suatu senyawa aromatic terdapat dua gugus yang berbeda, maka
pemotongan ikatan berdasarkan pada reaktivitas relatifnya. Gugus penarik electron
(deaktivasi) mendapat prioritas pertama dalam pemutusan ikatan dan seterusnya.
Interkonversi gugus fungsi
Tahapan analisis dilakukan pengenalan gugus fungsional yang ada pada
molekul target terkait dengan keelektronegatifannya, pengaruh pada sintesis dan
penentuan diskoneksi secara langsung atau harus diubah terlebih dahulu memalui
interkonversi gugus fungsi atau IGF.
Proses yang terjadi akan menghasilkan sejumlah bahan awal
yang berasal dari satu atau lebih cabang pertama, yang
kemudian dapat digunakan untuk membentuk molekul. Cabang-
cabang tersebut meliputi:
• Gugus atau atom yang terikat pada ikatan
• Gugus atau atom yang terikat α terhadap ikatan
• Gugus atau atom yang terikat β terhadap ikatan
• Koneksi ikatan dengan satu atau lebih pusat asimetri
1. Pendekatan synthon
Pemilihan bahan awal merupakan salah satu hal sangat
penting untuk menganalisis target, dan cara untuk menentukan bahan
awal yang baik dapat ditentukan dengan :
1. Analisis yang mendalam terhadap struktur target
2. Pengetahuan dasar mengenai reaksi reaksi kimia
3. Pengertian dasar stereokimia, ikatan dan reaktivitas
4. Intuisi yang baik mengenai perkembangan kimia
Informasi ini kemudian digunakan untuk diskoneksi ikatan
ikatan pada target penyederhanaan struktur. Sepanjang jalan jalur
reaksi kimia dapat diterima, biasanya terdapat ikatan ikatan tertentu
dalam molekul yang memiliki diskoneksi pada pengarahan retrosintetik
yang akan memberikan penyederhanaan struktur secara signifikan
pengertian tersebut dikenal dengan ikatan ikatan strategis
C. STRATEGI SINTESIS
1.Penegasan berbagai pendekatan strategi
Dapat diketahui bahwa diskoneksi Yang hanya didasarkan pada
kemampuan pembentukan kembali ikatan (diskoneksi dengan
penomoran) tidak selalu dapat diterapkan pada target-target kompleks
Corey mendeskripsikan pendekatan yang lues terhadap masalah-
masalah tersebut yang digabung dalam program komputer LHASA.
Tujuan program ini adalah membantu menganalisis target sintetik yang
kompleks. Program ini mendeskripsikan pendekatan-pendekatan
secara umum untuk membangun pohon sintetik dan juga
mendeskripsikan logika yang digunakan untuk membangun pohon
sintetik tersebut. Modifikasi-modifikasi tersebut meliputi :
• Interkonversi,melepaskan atau memasukkan gugus-gugus fungsi.
• Perpanjangan atau penambahan rantai karbon.
• Pembentukan cincin (lintar atomik)
• Penataan ulang rantai atau anggota lingkar
• Pemitusan rantai atau cincin
2. LHASA
Corey mengembangkan program komputer
dengan menggunakan strategi-strategi yang
dideskripsikan di atas pada suatu cara yang
menyamai pendekatan penyelesaian masalah yang
efektif terhadap sintetik yang dikerjakan oleh ahli
kimia, dengan pendekatan masalah-masalah yang
lebih kompleks daripada masalah sintetik rutin.
Program computer ini disebut LHASA. LHASA
menganalisis molekul dengan mengembangkan
skema retrosintesik, dan menyediakan reaksi kimia
yang tepat untuk mengerjakan sintesis tersebut.
D. Pendekatan Strategi Ikatan
sejumlah strategi yang tersedia diterapkan pada tugas
pemutusan spesifik maka yang pertama dilakukan adalah
terhadap ikatan (ikatan-ikatan) pada target.
Corey membuat sejumlah aturan yang mengikat
bersama-sama antara strategi dan tujuan analisis retrosintetik
menjadi analisis strategi ikatan. Aturan-aturan tersebut
memberikan wawasan ke dalam diskoneksi pertama terhadap
molekul target yang akan ditentukan jika struktur cocok dengan
penyelsaian sederhana. Penyederhanaan akan memperpendek
sintesis dan analisis retrosintetik diperkirakan akan mengikuti
jalur tersebut.
E. Strategi Sintesis Terseleksi
Sifat interaktif pendekatan memaksimalkan jalur sintesis,
karena banyak jalan pintas sintesis berbeda yang mungkin
dijalankan. Hal ini ditunjukkan pada sejumlah sintesis vernolefin,
suatu emanolida yang tidak umum yang diisolasi dari sejumlah
tanaman meliputi veronia hymenolipsis A. Rich (keluarga
Compositea).
reaksi diels-
alder dari butadiena
dan meti propiolat.

analisis retrosintetik
yang dikerjakan oleh
grieco
Kesimpulan
Langkah-langkah dalam pekerjaan sintesis meliputi
pemilihan reaksi kimia yang spesifik untuk transformasi satu
intermeditet sintesis ke langkah berikutnya, pemilihan pereaksi-
pereaksi yang spesifik, bentuk percobaan, dan penentuan
percobaan dan analisis.
Informasi yang diperoleh dari pengujian kriteria
penentuan jalur sintesis berguna untuk pendiskoneksian target,
yaitu verifikasi atau pengubahan struktur, aktivitas biologis yang
penting, studi analog, struktur dan topologi berupa pengertian
dasar sifat-sifat dasar ikatan dan molekul, dan pengembangan
reaksi dan peraksi baru.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai