Anda di halaman 1dari 26

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN

“ PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg MERK “X”


MENGGUNAKAN METODE HPLC”

OLEH :

NAMA : NUR RAHMADANI HARTAMAN


STAMBU : 15020190050
KELAS : C3C4
KELOMPOK : 1 (SATU)
ASISTEN : LA ODE MIFTAHUL ARZAK

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2021
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau High Pressure
Liquid Chromatography (HPLC) merupakan salah satu metode kimia
dan fisikokimia. KCKT termasuk metode analisis terbaru yaitu suatu
teknik kromatografi dengan fasa gerak cairan dan fasa diam cairan atau
padat. Banyak kelebihan metode ini jika dibandingkan dengan metode
lainnya yaitu mampu memisahkan molekul-molekul dari suatu
campuran, mudah melaksanakannya, kecepatan analisis dan
kepekaan yang tinggi, dapat dihindari terjadinya dekomposisi atau
kerusakan bahan yang dianalisis, resolusi yang baik, dapat digunakan
bermacam-macam detektor, kolom dapat digunakan kembali, dan
mudah melakukan “sample recovery”.
Pada kromatografi, komponen-komponennya akan dipisahkan
antara dua buah fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam akan
menahan komponen campuran sedangkan fase gerak akan melarutkan
zat komponen campuran. Komponen yang mudah tertahan pada fase
diam akan tertinggal. Sedangkan komponen yang mudah larut dalam
fase gerak akan bergerak lebih cepat. Metode ini berguna untuk
fraksionasi campuran kompleks dan pemisahan untuk senyawa-
senyawa sejenis. Ada beberapa metode kromatografi, salah satunya
adalah metode kromatografi cair yang memanfaatkan fase gerak cair
untuk menggeser sampel sepanjang kolom partisi yang diisi oleh
pengabsorbsi padat atau zat padat yang diselimuti cairan seperti dalam
HPLC.
Metronidazole adalah obat antibiotik untuk mengobati infeksi.
Obat ini bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan berbagai
bakteri dan parasit. Antibiotik ini hanya dapat mengobati infeksi bakteri
dan parasit, sehingga tidak digunakan untuk menangani infeksi virus,
seperti batuk pilek biasa atau flu

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC
Pada praktikum ini dilakukan penentuan kadar metronidazole
menggunakan alat kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dengan
tujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dalam proses
pengukuran dengan alat tersebut.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini ialah
1. Memahami prinsip penetapan kadar obat dalam sediaan tablet
sesuai persyaratan dalam Farmakope Indonesia Edisi VI.
2. Melakukan pengukuran panjang gelombang maksimum, dan
penetapan kadar obat dalam sediaan tablet sesuai monografi yang
tercantum dalam FI, VI.
3. Membuat kesimpulan terhadap hasil yang diperoleh dari pengujian.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini ialah :
1. Melakukan penetapan panjang gelombang maksimum bahan obat
standar dan sampel sediaan tablet metronidazol
2. Menghitung kadar obat metronidazol dalam sediaan tablet secara
HPLC/KCKT (kromatografi cair kinerja tinggi).

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Kromatografi cair kinerja tinggi merupakan sistem pemisahan
dengan kecepatan dan efisiensi yang tinggi karena didukung oleh
kemajuan dalam teknologi kolom, sistem pompa tekanan tinggi dan
detektor yang sangat sensitif dan beragam sehingga mampu
menganalisis berbagai cuplikan secara kualitatif maupun kuantitatif,
baik dalam komponen tunggal maupun campuran. ( Rohman, 2009)
Kromatografi cair kinerja tinggi merupakan metode yang sering
digunakan untuk menganalisis senyawa obat. Kromatografi cair kinerja
tinggi dapat digunakan untuk pemeriksaan kemurnian bahan obat,
pengawasan proses sintesis dan pengawasan mutu (quality control). (
Rohman, 2009).
Kegunaan umum KCKT adalah untuk pemisahan sejumlah senyawa
organik, anorganik, maupun senyawa biologis; analisis ketidak murnian
(impurities); analisis senyawa- senyawa tidak menguap (non- volatil);
penetuan molekul-molekul netral, ionik, maupun zwitter ion; isolasi dan
pemurniaan senyawa; pemisahan- pemisahan senyawa yang
strukturnya hampir sama; pemisahan- pemisahan senyawa dalam
jumlah sekelumit (trace elements), dalam jumlah banyak dan dalam
skala proses industri. KCKT merupakan metode yang tidak destruktif
dan dapat digunakan baik untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif
KCKT paling sering digunakan untuk menetapkan kadar senyawa-
senyawa tertentu seperti asam amino, asam- asam nukleat, dan
protein- protein dalam cairan fisiologis; menentukan senyawa- senyawa
aktif obat produk hasil samping proses sintetis, atau produk- produk
degradasi dalam sediaan farmasi; memonitor sampel- sampel yang
berasal dari lingkungan; memurnikan senyawa dalam suatu campuran;
kontrol kualitas; dan mengikuti jalannya reaksi sintetis. Keterbatasan
metode KCKT adalah untuk identifikasi senyawa, kecuali jika KCKT

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC
dihubungkan dengan Spektrometer Massa (MS). Keterbatasan lainnya
adalah jika sampelnya sangat kompleks, maka resolusi yang baik sulit
diperoleh. ( Rohman, 2009).
HPLC (High Performance Liquid Chromatography) merupakan tipe
kromatografi elusi yang paling serbaguna dan digunakan secara luas.
Teknih ini digunakan oleh para kimiawan untuk memisahkan dan
menentukan spesi-spesi dalam berbagai bahan atau senyawa seperti
senyawa organik, anorganik, maupun material biologis. Pada
kromatografi cair, fasa gerak merupakan pelarut cair berisi sampel yang
berupa campuran dari bahan-bahan terlarut. Jenis-jenis kromatografi
cair kinerja tinggi (HPLC) biasanya dikelompokkan oleh mekanisme
pemisahannya ataupun jenis fasa diamnya. Pengelompokkan tersebut
diantaranya:
a) Partisi atau Kromatografi Cair-Cair
b) Adsorpsi atau kromatografi Padat-Cair
c) Penukar Ion atau Kromatografi Ion
d) Size-Exclusion Chromatography (Kromatografi Eksklusi Ukuran)
e) Kromatografi Afinitas
f) Kromatografi Kiral
Ada dua cara pengelusian dalam kromatografi cair kinerja tinggi, yaitu
elusi isokratis dan elusi gradien. Elusi yang menggunakan pelarut
tunggal dengan komposisi tetap atau campuran beberapa pelarut ynag
komposisinya dibuat tetap disebut elusi isokratik. Sedangkan pada elusi
gradien, digunakan dua (atau kadang lebih) pelarut dalam suatu sistem
yang memiliki perbedaan kepolaran yang besar / signifikan.
Perbandingan dari kedua atau lebih pelarut ini divariasikan melalui cara
yang telah ditentukan dengan program saat pemisahan berlangsung.
Pengubahan perbandingan ini kadang dilakukan secara terus-menerus
dan kadang secara bertahap. Elusi gradien seringkali meningkatkan
efisiensi pemisahan, seperti halnya pemrograman suhu pada GC.
Instrumen HPLC modern biasanya dilengkapi dengan katup yan

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC
berpotongan sehingga dapat memasukkan cairan dari dua atau lebih
reservoir dengan perbandingan yang dapat divariasikan secara terus
menerus.Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian
terhadap parameter tertentu berdasarkan percobaan laboratorium untuk
membuktikan bahwa metode tersebut memenuhi persyaratan untuk
penggunaannya. Metode analisis dapat memberikan data yang
dipercaya jika memenuhi beberapa parameter validasi yang disyaratkan
yaitu ketelitian (presisi), kecematan (akurasi), linieritas, batas deteksi
(LOD), batas kuantitas (LOQ), selektivitas dan ketangguhan metode
(Skoog, 2004: 973-977).
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau High Pressure Liquid
Chromatography (HPLC) merupakan salah satu metode kimia dan
fisikokimia. Termasuk metode analisis terbaru yaitu suatu teknik
kromatografi dengan fasa gerak cairan dan fasa diam cairan atau padat.
Banyak kelebihan metode ini dibandingkan metode lainnya. Kelebihan
itu antara lain :
• Mampu memisahkan molekul- molekul dari suatu campuran
• Mudah melaksanakannya
• Kecepatan analisis dan kepekaan yang tinggi
• Dapat dihindari terjadinya dekomposisi / kerusakan bahan yang
dianalisis
• Resolusi yang baik
• Dapat digunakan bermacam- macam detektor
• Kolom dapat digunakan kembali
(Rohman dan Gandjar, 2007).
Obat Metronidazol merupakan obat anti bakteri dan anti protozoa
sintetik. Metronidaloldibuat dari turunan nitroimidazoi yang memiliki tiga
sifat yaitu bakterisid (mematikan bakteri), amebisid (mematikan
amoeba) dan trikomonosid (mematikan trikomonas). Obat Metronidazol
di dalam sel atau di dalam mikroorganisme akan mengalami proses
reduksi menjadi produk polar. Produk polar hasil reduksi inilah yang

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC
mempunyai aktivitas antibakteri dengan cara kerja penghambatan pada
pembentukan asam nukleat sel kuman (Sweetman,1999).
Efek samping metronidazol adalah mual, muntah, gangguan
pengecapan, lidah kasar, gangguan saluran cerna, ruam, urtikaria dan
angioudem; kadang – kadang timbul rasa lesu, mengantuk, pusing,
ataksia, urin berwarna gelap dan anafilaksis. Neuritis perifer pada
penggunaan jangka panjang, serangan epilepsy transien, leukopenia
(Sukandar,dkk.2008).
2.2 Uraian Bahan
1 Asam Klorida (Dirjen POM, 2014 : 149)
Nama Resmi : HYDROCHLORIDE ACID
Nama Lain : Asam Klorida
Rumus Molekul : HCl
Rumus Struktur :H Cl
Berat Molekul : 36,46 gr/mol
Pemerian : Cairan tidak berwarna; berasap; bau
merangsang. Jika diencerkan dengan 2
bagian volume air, asap hilang. Bobot
jenis lebih kurang 1,8
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
2 Aquadest (Dirjen POM, 1979 : 96)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Aquadest
Rumus Molekul : H2O
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 18,02 gr/mol

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, tidak mempunyai rasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pelarut
3 Metanol (Dirjen POM, 1979 : 706)
Nama Resmi : METHANOL
Nama Lain : Metanol
Rumus Molekul : CH3OH
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 34,00 gr/mol


Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, bau khas
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air,
membentuk cairan tidak berwarna
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
4 Metronidazol (Dirjen POM, 2020 : 1167)
Nama Resmi : METRONIDAZOLE
Nama Lain : Metronidazole
Rumus Molekul : C6H9N3O3
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 171,15 gr/mol


Pemerian : Hablur tidak berbau atau serbuk hablur,
putih hingga kuning puncat; stabil di
udara, warna menjadi lebih gelap bila
terpapar oleh cahaya.

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air dan dalam
etanol;larut dalamasam hidroklorida (1
dalam 2); sukar larut dalam eter dan
dalam kloroform.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak
tembus cahaya, dan pada suhu ruang
terkendali.
Kegunaan : Sebagai sampel

2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2020 hal. 7- 8)

1. Uji Identifikasi : Identifikasi terhadap sampel


dilakukan dengan menggunakan metode
spektrofotometri pada panjang gelombang UV, yaitu
dengan membandingkan panjang gelombang
serapan maksimun antara larutan standar dan
larutan uji. Kedua larutan dibuat dengan cara
menimbang saksama dan mengencerkannya
dengan larutan HCl 0,1 N sampai diperoleh
konsentrasi 10 μg/mL. Tahapan kerja uji identifikasi
adalah sebagai berikut:
a. Pembuatan Larutan Uji : Diambil 10 tablet merek
“X”, ditimbang satu persatu lalu ditimbang secara
bersamaan kemudian dihitung bobot rata-ratanya,
selanjutnya tablet tersebut digerus kemudian
ditimbang saksama setara dengan 25 mg
metronidazol, dimasukkan ke dalam labu tentukur
25 mL dan dilarutkan dengan larutan HCL 0,1 N
sampai tanda. Dipipet 1,0 mL ke dalam labu
tentukur 100 mL, ditambahkan HCL 0,1N sampai
tanda (10 ppm).

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC
b. Pembuatan Larutan Standar Metronidazol :
Ditimbang saksama 25 mg metronidazol BPFI,
dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 mL
kemudian dilarutkan dengan HCl 0,1 N sampai
tanda. Dipipet 1,0 mL ke dalam labu tentukur
100,0 mL, ditambahkan HCL 0,1 N sampai tanda
(10 ppm).
c. Pengukuran Serapan secara Spektrofotometri
UV : Larutan uji dan larutan standar diukur
serapannya menggunakan spektrofotometer UV
dengan larutan HCL 0,1 N sebagai blangko.
Dibuat kurva serapan kedua larutan tersebut pada
rentang panjang gelombang 220 nm – 270 nm,
bentuk dan letak panjang gelombang terjadinya
serapan maksimum kedua kurva dibandingkan.
Uji identifikasi dinyatakan memenuhi syarat jika
spektrum serapan ultraviolet larutan
menunjukkan maksimum dan minimum (± 3 nm)
hanya pada panjang gelombang yang sama
seperti pada Metronidazol BPFI. Jika hasil uji
identifikasi tidak memenuhi syarat, maka
pengujian-pengujian lainnya tidak dilakukan,
karena sampel yang diuji dinyatakan sebagai obat
palsu (Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 242
Tahun 2000).

2. Uji Penetapan Kadar


Uji penetapan kadar metronidazol dalam
sampel tablet dilakukan dengan metode
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dengan alat HPLC
dilengkapi dengan detektor UV 254 nm, dan kolom

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC
berukuran 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L7.(
L7 Oktilsilana terikat secara kimiawi pada partikel
silika yang berpori seluruhnya atau berpori
permukaan, diameter 1,5 um sampai 10 um, atau
batang silika monolitik) dengan ukuran partikel 5 µm.
Fase geraknya adalah campuran air dan metanol P
dengan perbandingan 80 dan 20 dengan laju alir 1
mL/menit.

Untuk memastikan bahwa sistem kromatografi


dapat digunakan untuk pengujian maka dilakukan Uji
Kesesuaian Sistem (UKS). Parameter yang diuji
dalam UKS adalah presisi dan faktor ikutan (TF).
Presisi merupakan kedekatan hasil respon dari 5 kali
penyuntikan larutan standar secara berurutan
dengan jumlah volume penyuntikan dan konsentrasi
sama, hasilnya dihitung ke dalam bentuk nilai
simpangan baku relatif (SBR/RSD). Sedangkan
untuk perhitungan faktor ikutan (T), diambil salah
satu kromatogram dari uji presisi.
a. Pembuatan Fase Gerak : Fase gerak dibuat dengan
mencampurkan air dan metanol dengan
perbandingan 80 dan 20, kemudian disaring dan
diawaudarakan (disonikasi). Fase gerak digunakan
sebagai pelarut pada pembuatan larutan standar
metronidazol dan larutan uji.
b. Pembuatan Larutan Standar Metronidazol :
Ditimbang saksama 5 mg metronidazol BPFI,
kemudian dilarutkan dengan fase gerak dalam labu
tentukur 10 mL sampai tanda, diperoleh kadar 0,5
mg/mL
c. Pembuatan Larutan Uji Sediaan Tablet

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC
Metronidazol: Masukkan 10 tablet utuh atau yang
sudah digerus setara 100 mg metronidazol ke dalam
labu tentukur 10 mL, tambahkan methanol P hingga
kadar lebih kurang 10 mg per mL, pipet 0,5 mL
larutkan dengan fase gerak dalam labu tentukur 10
mL, hingga diperoleh konsentrasi 0,5 mg/mL,
dilakukan 3 kali replikasi
d. Uji Kesesuaian Sistem (UKS)

Larutan standar metronidazole diinjeksikan 10 µL ke


dalam sistem kromatografi dengan replikasi 5 kali,
dihitung presisinya yang dinyatakan dalam nilai RSD
dan dihitung factor ikutan (TF)
e. Pengukuran Larutan Standar Metronidazol :
Disuntikkan secara terpisah volume sama (lebih
kurang 10 µL ) larutan standar metronidazol dan
larutan uji ke dalam sistem kromatograf, rekam
kromatogram dan ukur respon puncak utama, hitung
persentase metronidazole, C6H9N3O3, dalam tablet
dengan rumus dimana :

100

Keterangan :
ru = respon puncak metronidazol larutan uji
rs = respon puncak metronidazol larutan baku
Cs = Kadar metronidazol dalam mg/mL larutan baku
Cu = Kadar metronidazole dalam mg/mL larutan
uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC
BAB III METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yakni, HPLC
Shimadzu Tipe LC- 10 AD, spektrofotometri UV-Vis, Ultrasonic
Branson, Membran Filter berukuran 0,45 m dan 0,5 m, Gelas ukur
1000 ml dan 50 ml, Pipet volume 1 ml dan 2 ml, Labu ukur 10 dan 100
ml, pipet volum,Neraca Analitis, Syringe Injection.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yakni, Tablet
Metronidazol 500 mg Merek “X”, Metronidazol BPFI, HCl 0,1 N,
Metanol, Aquabidest.
3.3 Cara Kerja
1. Uji Identifikasi : Identifikasi terhadap sampel dilakukan dengan
menggunakan metode spektrofotometri pada panjang gelombang
UV, yaitu dengan membandingkan panjang gelombang serapan
maksimun antara larutan standar dan larutan uji. Kedua larutan
dibuat dengan cara menimbang saksama dan mengencerkannya
dengan larutan HCl 0,1 N sampai diperoleh konsentrasi 10 μg/mL.
Tahapan kerja uji identifikasi adalah sebagai berikut:
Pembuatan Larutan Uji
Diambil 10 tablet merek “X”, ditimbang satu persatu lalu
ditimbang secara bersamaan kemudian dihitung bobot rata-
ratanya, selanjutnya tablet tersebut digerus kemudian ditimbang
saksama setara dengan 25 mg metronidazol, dimasukkan ke dalam
labu tentukur 25 mL dan dilarutkan dengan larutan HCL 0,1 N
sampai tanda. Dipipet 1,0 mL ke dalam labu tentukur 100 mL,
ditambahkan HCL 0,1N sampai tanda (10 ppm)..
Pembuatan Larutan Standar Metronidazol
Ditimbang saksama 25 mg metronidazol BPFI, dimasukkan
ke dalam labu tentukur 25 mL kemudian dilarutkan dengan HCl 0,1

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC
N sampai tanda. Dipipet 1,0 mL ke dalam labu tentukur 100,0 mL,
ditambahkan HCL 0,1 N sampai tanda (10 ppm).
Pengukuran Serapan secara Spektrofotometri UV
Larutan uji dan larutan standar diukur serapannya
menggunakan spektrofotometer UV dengan larutan HCL 0,1 N
sebagai blangko. Dibuat kurva serapan kedua larutan tersebut pada
rentang panjang gelombang 220 nm – 270 nm, bentuk dan letak
panjang gelombang terjadinya serapan maksimum kedua kurva
dibandingkan. Uji identifikasi dinyatakan memenuhi syarat jika
spektrum serapan ultraviolet larutan menunjukkan maksimum dan
minimum (± 3 nm) hanya pada panjang gelombang yang sama
seperti pada Metronidazol BPFI. Jika hasil uji identifikasi tidak
memenuhi syarat, maka pengujian-pengujian lainnya tidak
dilakukan, karena sampel yang diuji dinyatakan sebagai obat palsu.
2. Uji Penetapan Kadar
Uji penetapan kadar metronidazol dalam sampel tablet
dilakukan dengan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dengan
alat HPLC dilengkapi dengan detektor UV 254 nm, dan kolom
berukuran 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L7.( L7 Oktilsilana
terikat secara kimiawi pada partikel silika yang berpori seluruhnya
atau berpori permukaan, diameter 1,5 um sampai 10 um, atau
batang silika monolitik) dengan ukuran partikel 5 µm. Fase
geraknya adalah campuran air dan metanol P dengan
perbandingan 80 dan 20 dengan laju alir 1 mL/menit.
Pembuatan Fase Gerak
Fase gerak dibuat dengan mencampurkan air dan metanol
dengan perbandingan 80 dan 20, kemudian disaring dan
diawaudarakan (disonikasi). Fase gerak digunakan sebagai pelarut
pada pembuatan larutan standar metronidazol dan larutan uji.
Pembuatan Larutan Standar Metronidazol

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC
Ditimbang saksama 5 mg metronidazol BPFI, kemudian
dilarutkan dengan fase gerak dalam labu tentukur 10 mL sampai
tanda, diperoleh kadar 0,5 mg/mL.
Pembuatan Larutan Uji Sediaan Tablet Metronidazol
Masukkan 10 tablet utuh atau yang sudah digerus setara 100
mg metronidazol ke dalam labu tentukur 10 mL, tambahkan
methanol P hingga kadar lebih kurang 10 mg per mL, pipet 0,5 mL
larutkan dengan fase gerak dalam labu tentukur 10 mL, hingga
diperoleh konsentrasi 0,5 mg/mL, dilakukan 3 kali replikasi.
Uji Kesesuaian Sistem (UKS)
Larutan standar metronidazole diinjeksikan 10 µL ke dalam
sistem kromatografi dengan replikasi 5 kali, dihitung presisinya
yang dinyatakan dalam nilai RSD dan dihitung factor ikutan (TF)
Pengukuran Larutan Standar Metronidazol
Disuntikkan secara terpisah volume sama (lebih kurang 10 µL)
larutan standar metronidazol dan larutan uji ke dalam sistem
kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respon puncak utama,
hitung persentase metronidazole.
Uji penetapan kadar dinyatakan memenuhi syarat jika tablet
mengandung metronidazol, C6H9N3O3, tidak kurang dari 90,0 %
dan tidak lebih dari 110,0 % dari jumlah yang tertera pada etiket.

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil pengamatan

1. Pengumpulan data dan informasi


No. Data Hasi yang diperoleh
1. Sistem pemisahan HPLC
2. Fasa diam Silika
3. Fasa gerak Campuran Metanol dan air dengan
perbandingan (20 :80)
4. Bentuk kolom Kolom berukuran 4,6 mm x 15 cm berisi bahan
pengisi L7
5. Detektor Detektor UV 254 nm
6. Spesifikasi penyaring Partikel silika yang berpori seluruhnya atau
berpori permukaan diameter 1,5 um sampai 10
um atau batang silika monolitik dengan ukuran
partikel 5 mikrometer.
7. Laju alir 1 mL/menit
8. Alat pelarutan Sonikator/ultrasonik
9. Bahan obat standar Metronidazol BPFI
10. Sampel uji Metronidazol 500 mg merk “x”
11. Syarat kemurnian sediaan sampel uji R ≥ 0,995
12. Gambar spektrum absorpsi standar
0,4 KURVA BAKU
0,3

0,2
y = -0,0014x + 0,555
0,1 R² = 0,1843

0
0 100 200 300 400

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC
13. Gambar spektrum absorpsi sampel uji
KURVA BAKU
0,45
0,4
0,35
0,3
0,25
0,2
0,15 y = -0,0015x + 0,6105
0,1 R² = 0,1523

0,05
0
0 100 200 300 400

14. Panjang gelombang maksimum 277


W0,05
15 Rumus faktor ikutan pada UKS T=
2f
16 Syarat nilai factor ikutan pada UKS Tf≤ 2
17 Rumus RSD 𝑆𝐷
KV/RSD = 𝑥 𝑏𝑎𝑟 x 100 %

18 Syarat RSD pada penyuntikan ulang sistem RSD ≤ 2%


UKS

Pencatatan dan Pelaporan


No Pencatatan dan Hasil
Pelaporan
1 Panjang gelombang 277
maksimum
2 Nilai RSD pada UKS
Replikasi Luas Area
1 1514776
2 1514986
3 1509877
4 1509999
5 1514590
SD 2658,307
RSD 0,1757 %
3 Nilai RSD yang diperoleh Memenuhi syarat/tidak memenuhi syarat
terhadap persyaratan nilai *coret salah satu
RSD pada penyuntikan Dikarenakan syarat RSD ≤ 2% dan rsd yang diperoleh berada
dibawah syarat yaitu 0,1757%

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC
4 Penentuan kadar Perhitungan :
metronidazol dalam tiap Dik : ru = 0,521
tablet rs= 0,497
Cs = 0,5 mg/mL
Cu= 0,5 mg/mL
Dit : % kadar :
Jawab :
𝑟𝑢 𝐶𝑠
Kadar = ( 𝑟𝑠 )(𝐶𝑢)x 100
0,521 0,5
= (0,497)(0,5)x 100
= 104,82 mg
104,82 𝑚𝑔
%kadar = 100 𝑚𝑔 x 100 %
= 104,82 %
Kandungan metronidazol Memenuhi syarat/tidak memenuhi syarat
yang diperoleh terhadap *coret salah satu
persyaratan kandungan Karena syarat tablet mengandung metronidazol tidak kurang dari
metronidazole dari jumlah 90,0% dan tidak lebih dari 110,0 % dan kadar yang diperoleh
yang tertera 104,82%

2. Perhitungan :
• Perhitungan RSD
Rata-rata
1514776+1514986+1509877+1509877+1509999+1514590
X = 5
7564228
= 5
= 1512845,6
∑𝒏
𝒊=𝟏(𝒙𝒊−𝒙)
𝟐
Perhitungan SD = √
𝒏−𝟏
=
(1514776−1512845,6)2 + (1514986−1512845,6)2 + (1509877−1512845,6)2 + (1509999−1512845,6)2 + (1514590−1512845,6)2

5−1

3726444,16+4581312,16+8812585,96+8103131,56+3042931,36
=√ 4

28266405,2
=√ 4

= √7066601,3
= 2658,307

𝑆𝐷
Perhitungan RSD = x 100%
𝑥
2658,307
= 1512845,6 𝑥 100%

= 0,1757 %

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC
• Perhitungan % kadar

Dik : ru = 0,521
rs = 0,497
Cs = 0,5 mg/mL
Cu = 0,5 mg/mL
Dit : % kadar ?
Jawab :
𝑟𝑢 𝐶𝑠
Kadar = ( 𝑟𝑠 )(𝐶𝑢)x 100
0,521 0,5
= (0,497)(0,5)x 100

= 104,82 mg
104,82 𝑚𝑔
%kadar = x 100 %
100 𝑚𝑔

= 104,82 %

4.2 Pembahasan

Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau High Pressure


Liquid Chromatography (HPLC) merupakan salah satu metode kimia
dan fisikokimia. KCKT termasuk metode analisis terbaru yaitu suatu
teknik kromatografi dengan fasa gerak cairan dan fasa diam cairan atau
padat. Banyak kelebihan metode ini jika dibandingkan dengan metode
lainnya yaitu mampu memisahkan molekul-molekul dari suatu
campuran, mudah melaksanakannya, kecepatan analisis dan
kepekaan yang tinggi, dapat dihindari terjadinya dekomposisi atau
kerusakan bahan yang dianalisis, resolusi yang baik, dapat digunakan
bermacam-macam detektor, kolom dapat digunakan kembali, dan
mudah melakukan “sample recovery”.
Obat Metronidazol merupakan obat anti bakteri dan anti
protozoa sintetik. Metronidazol dibuat dari turunan nitroimidazoi yang
memiliki tiga sifat yaitu bakterisid (mematikan bakteri), amebisid

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC
(mematikan amoeba) dan trikomonosid (mematikan trikomonas). Obat
Metronidazol di dalam sel atau di dalam mikroorganisme akan
mengalami proses reduksi menjadi produk polar. Produk polar hasil
reduksi inilah yang mempunyai aktivitas antibakteri dengan cara kerja
penghambatan pada pembentukan asam nukleat sel kuman
Penentuan kadar metronidazole menggunakan alat
kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dengan tujuan untuk
mendapatkan hasil yang lebih akurat dalam proses pengukuran dengan
alat tersebut.
Pada pengujian pertama dilakukan pengujian kuantitatif, yang
dimana siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, lalu pertama
dilakukan pmebuatan larutan uji, dimana larutan uji itu dibuat hingga
konsentrasi 10 ppm. Setelah pembuatan larutan uji dilanjutkan
pembuatan larutan baku standar dengan konsentrasi 10 ppm.
Kemudian larutan uji dan larutan standar diukur pada panjang
gelombang maksimumnya. Diperoleh Panjang gelombang maksimum
untuk larutan uji 277 dengan nilai absorbansi 0.370, untuk larutan
standar panjang gelombang maksimum 277 dengan nilai absorbansi
0.384. Setelah diperoleh Panjang gelombang maksimum untuk larutan
uji dan standar selanjutnya dibuat kurva baku untuk larutan uji dan
larutan standar.
Pada pengujian selanjutnya dilakukan penetapan kadar dengan
HPLC atau KCKT. Pertama dibuat larutan uji dan larutan standar untuk
pengujian, dibuat eluendengan menggunakan perbandingan air :
methanol (80 : 20), selanjutnya dibuat larutan standar dengan
menimbang 5 mg metronidazole BPFI, kemudian dilarutkan dengan
eluen yang telah dibuat pada labu ukur 10 mL, hingga diperoleh 0.5
mg/mL. setelah larutan baku, dibuatlah larutan uji, dengan menimbang
setara 100 mg tablet metronidazole yang telah digerus lalu masukkan
pada labu ukur 10 Ml dan dilarutkan dengan methanol. Setelah
dilarutkan diambil atau dipipet sebanyak 0.5 mL larutan tersebut dan

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC
dilarutkan dengan fase gerak pada labu ukur 10 mL hingga diperoleh
0.5 mg/mL juga, proses ini dilakukan sebanyak 3 x replikasi. Lalu
dilanjutkan pada uji kesesuaian system untuk larutan baku
metronidazole dimana dilakukan sebanyak 5 kali replikasi , diperoleh
data untuk replikasi pertama sampai kelima berturut – turut , 1514776,
1514986,1509877,1509999,1514986. Kemudian dihitung nilai SD dan
RSD nya, dan diperoleh untuk nilai SD = 2658,307 dan untuk nilai RSD
= 0,1757 %. Berdasarkan persyaratan nilai RSD kurang dari sama
dengan 2 % artinya nilai RSD yang diperoleh sesuai atau memenuhi
syarat krtiteria keterimaan.
Kemudian Pada Penetapan kadar Metronidazole dengan
menggunakan HPLC , berdasarkan data data yang diperoleh pada table
untuk larutan uji dan larutan standar ,diperoleh hasil yaitu 104,82%.
Berdasarkan % kadar yang diperoleh , yaitu 104,82% sesuai dengan
kriteria keterimaan pada Farmakope Indonesia , yaitu tidak kurang dari
90% dan tidak lebih dari 110%
.

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada praktikum ini, diperoleh data SD (Standar Deviasi), nilai RSD


dan Kadar metronidazole. Nilai SD yang diperoleh adalah 2658,307,
nilai RSD adalah 0,1757 %. dan kadar metronidazole yang diukur
dengan metode HPLC, diperoleh yaitu 104,82%, berdasarkan data data
yang diperoleh dan ditinjau pada literature , hasil yang didapatkan
Sesuai dengan kriteriaketerimaannya.
5.2 Saran
Sebaiknya pada video lebih dijelaskan prosedur kerja secara
bertahap dan jelas agar ketika dalam proses pengerjaan tidak ada
factor kesalahan yang dapat terjadi , dan juga untuk waktu pengerjaan
lembar kerja sebaiknya di beri waktu lebih lama , dikarenakan data yang
ingin diperoleh atau di cari cukup banyak.

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal dkk., 2020, Penuntun Praktikum Analisis Instrumen,


Universitas Muslim Indonesia: Makassar.

Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Depkes RI: Jakarta.

Ditjen POM. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V Jilid I. Depkes RI: Jakarta.

Gandjar, G.I & Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Belajar.
Yogyakarta.

Rohman, A, (2009). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Penerbit Pustaka


Pelajar.

Skoog, dkk. (2004). Fundamentals of Analytical Chemistry. USA: Thomson


Brooks/Cole.

Sweetman, S.C. 1999. Martindale The Complete Drug Reference. Edisi


Ketiga puluh. Philadelphia: Pharmaceutical Press. Electronic
Version.

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC
LAMPIRAN

SKEMA KERJA

Uji identifikasi

Siapkan alat dan bahan

Dibuat larutan uji

Menimbang setara 25 mg metronidazole

Larutkan dengan HCl 0.1 N dalam labu 25 mL

Didipet 1 mL larutan uji dan masukkan pada labu 100 mL

Di tambahkan HCl 0.1 N hingga batas tanda

Dibuat larutan baku metronidazole

Ditimbang seksama metronidazole 25 mg

Larutkan dengan HCl 0.1 N pada labu 25 mL

Dipipet 1 mL dan masukkan pada labu ukur 100 mL

Larutkan dengan HCl 0.1 N

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC
Larutan uji dan larutan standar yang telah dibuat diukur Panjang
gelombangnya

Penetapan kadar

Dibuat fase gerak air : methanol

Dibuat larutan standar dan larutan uji hingga diperoleh konsentrasi 0.5
mg/mL

Dilakukan uji kesesuaian system (UKS)

Dilakukan pengukuran larutan uji dan baku pada HPLC

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050
PENENTUAN KADAR TABLET METRONIDAZOL 500 mg
MERK “X” MENGGUNAKAN METODE HPLC

NUR RAHMADANI HARTAMAN LA ODE MIFTAHUL ARZAK


15020190050

Anda mungkin juga menyukai