Rumus struktur :
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas,
tajam, jika diencerkan dengan air, rasa
asam
Kelarutan : Dapat campur dengan air, dengan
etanol (95%) P dan dengan gliserol P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Zat tambahan
2. Natrium Asetat (Ditjen POM, 1995 : 709)
Nama resmi : NATRII ACETICUM
Nama lain : Natrium Asetat
RM/BM : CH3COONa/93,52
Pemerian : Serbuk atau massa puith keabuan,
higroskopik.
Kelarutan : Larut baik dalam air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai zat tambahan
3. Parasetamol (Ditjen POM,1979 : 37)
Nama Resmi : ACETAMINOPHEUM
Nama Lain : Asetaminofen, Parasetamol
RM/BM : C8H9NO2/151,16
Rumus Struktur :
Tablet Parasetamol
100,000
y = 35657x + 80.803
80,000 R² = 1
60,000
Area
40,000 Series1
0
0 1 2 3
Konsentasi
Krim Miconazole
1.6
y = 0.0479x - 0.0058
Area Miconazole/Econazole
1.4
R² = 0.9962
1.2
1
0.8
Series1
0.6
Linear (Series1)
0.4
0.2
0
0 10 20 30
Konsentrasi
4.2 Pembahasan
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi atau KCKT atau biasa juga
disebut dengan HPLC (Hight Performance Liquid Chromatograhy)
merupakan tekhnik pemisahan yang diterima secara luas untuk
analisis dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatu sampel. Fungsi
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dari analisis kadar menggunakan metode
kromatografi HPLC, dapat disimpulkan bahwa kadar parasetamol
dengan metode standar eksternal adalah -14,427%. Dan kadar
Miconazole dengan metode standar internal Econazol adalah
240,983%.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikan semua bekerja pada saat melakukan
praktikum serta alat dan bahan disiapkan sebelum praktikum
berlangsung agar dapat memaksimalkan waktu selama praktikum.
.
DAFTAR PUSTAKA
Acun., Sodiyc. 2010, Kromatografi Gas, Jakarta
25 mL 100 mL (4x)
10 mL 100 mL (10x)
fp = 4 x 10 = 40 mg/mL
𝑦 = 35656,585x + 80,803 ; r = 1,000
𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑥
𝑦−𝑎
𝑥=
𝑏
3,383 − 80,803
𝑥=
35656,585
𝑥 = −0.00217126794 mg/mL
𝐶𝑥 𝑉
% 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 = 𝑥 𝑓𝑝 𝑥 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
−0.00217126794 𝑥 250
% 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 = 𝑥 40 𝑥 100%
150,5 𝑚𝑔
% 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 = −14,427%
25 mL 100 mL (4x)
𝑦 = 0,048x − 0,006 ; r = 0,998𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑥
𝑦−𝑎
𝑥=
𝑏
119,923 + 0,006
𝑥=
0,048
𝑥 = 2498.52 mg/mL
𝐶𝑥 𝑉
% 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 = 𝑥 𝑓𝑝 𝑥 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
AYU MELINDA RHEYTNO A.W, S.Farm
15020140081
APLIKASI KROMATOGRAFI HPLC UNTUK PENETAPAN
KADAR SEDIAAN OBAT
2498.52 𝑥 250
% 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 = 𝑥 4 𝑥 100%
1036,8 𝑚𝑔
% 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 = 240,983%
Buat seri larutan baku dari larutan stok dengan deret konsentrasi
0,5, 1,0, 1,5, 2,0, dan 2,5 mg/100 mL
Lalu disaring
Disaring larutan
Pertanyaan kelompok 2
1. Kenapa di pompa melalui injector? Kenapa bukan melalui kolom saja?
Jawab:
Dengan bantuan pompa fase gerak dialirkan melalui kolom ke
detektor. Sampel yang dilarutkan dalam solvent, dimasukkan ke dalam
aliran fasa gerak dengan cara unjektor (kesalahan dalam penjelasan
awal).
2. Hal apa saja yang dapat mempengaruhi waktu sampel menuju
detektornya?
Jawab:
3. Bagaimana prinsip kerja dari mekanisme yang dijelaskan tadi?
Jawab:
Prinsip dari mekanisme yang dijelaskan yaitu fase gerak yang
dipompa di bawah tekanan melalu kolom baja yang mengandung
partikel fase diam yang berdiameter 3-10 nm.
Pertanyaan kelompok 3
1. Mengapa HPLC bisa digunakan untuk bahan yang tidak tahan panas?
Jawab:
Karena HPLC digunakan pada suhu kamar, sehingga aman bagi
senyawa yang tidak tahan panas.
2. Bagaimana pengaruh ukuran partikel dengan hasil pemisahannya?
Jawab:
Semakin kecil ukuran partikel maka semakin besar luas
permukaan sehingga potensi berkontaknya sampel dengan eluent
semakinbesar. Dan bisa diperoleh pemisahan sampel yang maksimal.
3. Maksud dari persiapan sampel ?
Jawab:
a. Bebas dari gangguan-gangguan
b. Tidak berdampak buruk pada kolom
c. Cocok dengan metode HPLC,pelarut sampel akan melarut dalam
fase pembawa tanpa menganggu sampel yang diuji.
Pertanyaan kelompok 4
1. Apa yang dimaksud dengan pendeteksian serempak?
Jawab:
Pendeteksian serempak adalah teknik pendeteksian sekali injeksi
untuk sebuah sampel seperti ini penting untuk dilakukan karena