2.5
1.5
0.5
0
5’ 10’ 15’ 20’ 25’ 30’ 35’ 40’ 45’ 50’ 55’ 60’ 75’ 90’ 105’ 120’
Saliva 1 Saliva 2
b) Urin
Waktu Urin 1 Urin 2
15’ + ++
30’ ++ ++
45’ +++ ++
60’ +++ +++
75’ +++ +++
90’ ++ ++
105’ ++ ++
120’ ++ ++
2.5
1.5
0.5
0
15’ 30’ 45’ 60’ 75’ 90’ 105’ 120’
Urin 1 Urin 2
b. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan berjudul eksresi melalui urine
dan saliva yang dilakukan dengan penilaian secara kualitatif dengan indikator
pengamatan warna kertas indikator universal sebelum dan setelah meminum obat
dengan skor dari 0-3 (tidak berwarna-biru kuat). Percobaan kali ini bertujuan untuk
mengamati bagaimana proses ekskresi suatu obat melalui urine dan saliva.
Sampel pertama yang diambil adalah urin dan saliva blanko dimana urin dan
saliva tersebut belum mengandung senyawa kalium iodida (praktikan/sukarelawan
belum diberi obat), yang nantinya digunakan untuk membandingkan urine dan saliva
yang mengandung kalium dengan yang tidak. Urine dan saliva blanko juga
menandakan tidak ada partikel lain yang akan terukur nantinya selain pelarut itu
sendiri (urine dan saliva). Setelahnya, praktikan diberikan obat kalium iodida secara
oral. Pada pengamatan hasil, sampel urin dan saliva akan diteteskan amilum, H2SO4
encer dan NaNO2. Penambahan NaNO2 dimaksudkan sebagai katalisator yang dapat
mempercepat terjadinya reaksi enzimatis dan H2SO4 sebagai pencegah penguap KI,.
Iodium dengan amilum akan membentuk kompleks berwarna biru yang
mengindikasikan adanya kandungan iodium pada sampel yang diekskresikan.
Didapat hasil percobaan meliputi :
1. Pemeriksaan urin.
Pengambilan sampel urin dilakukan pada menit ke: 15, 30, 45, 60, 75, 90, 105,
dan 120.
Berdasarkan penilaian menurut indikator berurutan:
a. Urine 1: pucat, biru, biru kuat, biru kuat, biru kuat, biru, biru, dan biru.
b. Urine 2: biru, biru, biru, biru kuat, biru kuat, biru, biru, dan biru.
2. Pemeriksaan saliva.
Pengambilan sampel saliva dilakukan pada menit ke: 5, 10, 15, 20, 25, 30, 40,
45, 50, 55, 60, 75, 90, 105, dan 120.
Berdasarkan penilaian menurut indikator berurutan:
a. Saliva 1: tidak berwarna, pucat, biru, biru kuat, biru kuat, biru, biru kuat,
biru kuat, biru kuat, biru kuat, biru, biru kuat, biru kuat, biru, biru kuat,
dan biru kuat.
b. Saliva 2: tidak berwarna, pucat, pucat, biru kuat, biru kuat, biru, biru,
biru kuat, pucat, pucat, biru, biru kuat, biru kuat, biru kuat, biru kuat, dan
biru kuat.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil percobaan yaitu
keterampilan dalam mengerjakan prosedur kerja, kemurnian dari bahan yang
digunakan, dan kebersihan dari alat yang digunakan.
IV. KESIMPULAN
1. Ekskresi obat melalui saliva terdapat dalam jumlah kecil sehingga durasinya lebih
cepat dibandingkan urine.
2. Iodium dengan amilum akan membentuk kompleks berwarna biru yang
mengindikasikan adanya kandungan iodium pada sampel yang diekskresikan.
3. Adanya perbedaan antara sukarelawan terjadi karena waktu absorbsi dan ekskresi
dari setiap orang berbeda-beda tergantung keadaan fisiologis individu maupun
faktor lainnya yang menyebabkan berbedanya hasil dari uji kualitatif ini.
4. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil percobaan yaitu keterampilan dalam
mengerjakan prosedur kerja, kemurnian dari bahan yang digunakan, dan kebersihan
dari alat yang digunakan.