Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM

BIOFARMASETIKA DAN FARMAKOKINETIKA


EKRESI MELALUI URINE DAN SALIVA

Nama : Duta Nugraha Febrianto


NIM : 1901086
Hari Praktikum : Selasa, 28 Oktober 2021 (08.00 – 11.00)
Dosen Pengampu : Dr. Apt. Wira Noviana Suhery, M.Farm.
Asisten Dosen : Fintolin Jaya Putri
Regina Allaya, S. Farm
Yanto

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
PERCOBAAN VII
EKRESI MELALUI URINE DAN SALIVA
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Agar mahasiswa memahami ekresi obat melalui urine dan saliva
II. PROSEDUR KERJA
a. Alat
 Tabung reaksi
 Pipet tetes
 Plat tetes
 Indikator universal
 Masker
b. Bahan
 Larutan natrium nitrit (NaNO2) 10%
 Larutan asam sulfat encer
 Mucilago amyli 1%
 Tablet atau kapsul KI
c. Prosedur
1. Tiap kelompok memilih 2 orang sukarelawan yang ditetapkan sehari sebelum
percobaan
2. Pada hari praktikum sukarelawan meminum 2 gelas air 2 jam sebelum
praktikum
3. Sebelum obat diminum, kandung kencing dikosongkan dan urin ditampung
untuk control sebagai berikut : 1 ml urine control/ saliva control ditambah 2
atau 3 tetes NaNO2 10% dan 2 – 3 tetes asam sulfat encer dan 1 ml mucilage
amyli 1%. Amati warna yang timbul
4. Tiap sukarelawan meminum 1 macam obat dengan bantuan 250 ml air
5. Sampel urine diambil setiap selang waktu 15 menit selama 2 jam dan sampel
saliva diambil setiap selang waktu 5 menit selama 1 jam dan dilanjutkan setiap
selang waktu 15 menit hingga 2 jam
6. Lakukan uji kualitatif pada setiap sampel dengan prosedur yang sama pada
nomor 3 dan amati warna yang timbul dengan skor sebagai berikut :
7. 0 = tidak berwarna
8. + = pucat
9. ++ = biru
10. +++ = biru kuat
11. Berdasarkan hasil di atas, buat tabel waktu pengambilan sampel dan uji
kualitatif.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil
a) Saliva
Waktu Saliva 1 Saliva 2
5’ 0 0
10’ + +
15’ ++ +
20’ +++ +++
25’ +++ +++
30’ ++ ++
35’ +++ ++
40’ +++ +++
45’ +++ +
50’ +++ +
55’ ++ ++
60’ ++ +++
75’ +++ +++
90’ +++ +++
105’ +++ +++
120’ +++ +++

KURVA WAKTU VS TINGKAT KEPEKATAN WARNA


3.5
TINGKAT KEPEKATAN WARNA

2.5

1.5

0.5

0
5’ 10’ 15’ 20’ 25’ 30’ 35’ 40’ 45’ 50’ 55’ 60’ 75’ 90’ 105’ 120’

Saliva 1 Saliva 2
b) Urin
Waktu Urin 1 Urin 2
15’ + ++
30’ ++ ++
45’ +++ ++
60’ +++ +++
75’ +++ +++
90’ ++ ++
105’ ++ ++
120’ ++ ++

KURVA WAKTU VS TINGKAT KEPEKATAN WARNA


3.5
TINGKAT KEPEKATAN WARNA

2.5

1.5

0.5

0
15’ 30’ 45’ 60’ 75’ 90’ 105’ 120’

Urin 1 Urin 2

b. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan berjudul eksresi melalui urine
dan saliva yang dilakukan dengan penilaian secara kualitatif dengan indikator
pengamatan warna kertas indikator universal sebelum dan setelah meminum obat
dengan skor dari 0-3 (tidak berwarna-biru kuat). Percobaan kali ini bertujuan untuk
mengamati bagaimana proses ekskresi suatu obat melalui urine dan saliva.
Sampel pertama yang diambil adalah urin dan saliva blanko dimana urin dan
saliva tersebut belum mengandung senyawa kalium iodida (praktikan/sukarelawan
belum diberi obat), yang nantinya digunakan untuk membandingkan urine dan saliva
yang mengandung kalium dengan yang tidak. Urine dan saliva blanko juga
menandakan tidak ada partikel lain yang akan terukur nantinya selain pelarut itu
sendiri (urine dan saliva). Setelahnya, praktikan diberikan obat kalium iodida secara
oral. Pada pengamatan hasil, sampel urin dan saliva akan diteteskan amilum, H2SO4
encer dan NaNO2. Penambahan NaNO2 dimaksudkan sebagai katalisator yang dapat
mempercepat terjadinya reaksi enzimatis dan H2SO4 sebagai pencegah penguap KI,.
Iodium dengan amilum akan membentuk kompleks berwarna biru yang
mengindikasikan adanya kandungan iodium pada sampel yang diekskresikan.
Didapat hasil percobaan meliputi :
1. Pemeriksaan urin.
Pengambilan sampel urin dilakukan pada menit ke: 15, 30, 45, 60, 75, 90, 105,
dan 120.
Berdasarkan penilaian menurut indikator berurutan:
a. Urine 1: pucat, biru, biru kuat, biru kuat, biru kuat, biru, biru, dan biru.
b. Urine 2: biru, biru, biru, biru kuat, biru kuat, biru, biru, dan biru.
2. Pemeriksaan saliva.
Pengambilan sampel saliva dilakukan pada menit ke: 5, 10, 15, 20, 25, 30, 40,
45, 50, 55, 60, 75, 90, 105, dan 120.
Berdasarkan penilaian menurut indikator berurutan:
a. Saliva 1: tidak berwarna, pucat, biru, biru kuat, biru kuat, biru, biru kuat,
biru kuat, biru kuat, biru kuat, biru, biru kuat, biru kuat, biru, biru kuat,
dan biru kuat.
b. Saliva 2: tidak berwarna, pucat, pucat, biru kuat, biru kuat, biru, biru,
biru kuat, pucat, pucat, biru, biru kuat, biru kuat, biru kuat, biru kuat, dan
biru kuat.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil percobaan yaitu
keterampilan dalam mengerjakan prosedur kerja, kemurnian dari bahan yang
digunakan, dan kebersihan dari alat yang digunakan.
IV. KESIMPULAN
1. Ekskresi obat melalui saliva terdapat dalam jumlah kecil sehingga durasinya lebih
cepat dibandingkan urine.
2. Iodium dengan amilum akan membentuk kompleks berwarna biru yang
mengindikasikan adanya kandungan iodium pada sampel yang diekskresikan.
3. Adanya perbedaan antara sukarelawan terjadi karena waktu absorbsi dan ekskresi
dari setiap orang berbeda-beda tergantung keadaan fisiologis individu maupun
faktor lainnya yang menyebabkan berbedanya hasil dari uji kualitatif ini.
4. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil percobaan yaitu keterampilan dalam
mengerjakan prosedur kerja, kemurnian dari bahan yang digunakan, dan kebersihan
dari alat yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai