Anda di halaman 1dari 22

Penetapan Panjang Gelombang Maksimum, Kurva Baku dan Kadar

Parasetamol secara Spektrofotometri Ultraviolet

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Parasetamol adalah obat golongan antipiretik dan analgesic.
Dimana kerjanya menghambat prostaglandin pada sistem saraf pusat
sehingga tidak terjadi nyeri dan panas (FUB, 2012: 607)
Suatu hasil analisis dikatakan teliti (accurate) jika nilai rata-rata
hasil pengukuran sangat dekat dengan nilai sebenarnya (true value),
sedangkan suatu hasil analisis dikatakan tepat (precise) jikandalam
suatu seri pengukuran mempunyai selisih yang sangat kecil antara
satu nilai dengan nilai lainnya (Rohman, 2007: 13).
Analisis kuantitalif suatu obat dalam cairan biologis
membutuhkan metode dengan selektivitas dan sensitivitas yang tinggi
serta memiliki pengganggu sesedikit mungkin. Salah satu metode
yang dapat digunakan dalam analisis ini adalah metode
spektrofotometri UV-Vis. Metode ini memiliki keuntungan utama yaitu
memberikan cara sederhana untuk menetapkan jumlah zat yang
sangat kecil dengan biaya yang tidak mahal untuk suatu analisis
kimia. Metode spektrofotometer UV-Vis dipakai untuk analisis
terhadap molekul molekul yang strukturnya ada ikatan rangkap
terkonjugasi atau mengandung kromofor dan auksokrom (Nur, 2010:
120).
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia
analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel
baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi
antara materi dengan cahaya. Peralatan yang digunakan dalam
spektrofotometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud
dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi

Hadija Ruslan Tonang Naqli Akbar, S.Farm,Apt.


15020150128
Penetapan Panjang Gelombang Maksimum, Kurva Baku dan Kadar
Parasetamol secara Spektrofotometri Ultraviolet

dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah
elektron valensi (Kusnanto, 2012: 1)
Spektroskopi merupakan studi antaraksi radiasi elekromagnetik
dengan materi. Radiasi elektromagnetik adalah suatu bentuk dari
energi yang diteruskan melalui ruang dengan kecepatan yang luar
biasa. Dikenal berbagai bentuk radiasi elektromagnetik dan yang
mudah dilihat adalah cahaya atau sinar tampak. Daerah sinar tampak
mulai dari warna merah pada panjang gelombang 780 nm sampai
warna ungu pada panjang gelombang 380 nm (kisaran frekuensi
12800 26300 cm-1). Sedangkan daerah ultraviolet berkisar dari 380
nm sampai 180 nm (kisaran frekuensi 2630 55500 cm-1). Energi
pada daerah ultraviolet dan sinar tampak berkisar dari 140 sampai
660 kj/mol (Mudzakir, 2008: 145)
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud percobaan ini yaitu memahami dan
mengetahui penetapan panjang gelombang maksimum, kurva baku
dan kadar parasetamol secara spektrofotometri ultraviolet.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan percobaan ini yaitu untuk menentukan panjang
gelombang maksimum, kurva baku dan kadar parasetamol secara
spektrofotometri ultraviolet.

Hadija Ruslan Tonang Naqli Akbar, S.Farm,Apt.


15020150128
Penetapan Panjang Gelombang Maksimum, Kurva Baku dan Kadar
Parasetamol secara Spektrofotometri Ultraviolet

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Analisis kuantiatif dengan metode spektrofotometri UV-Vis
dapat digolongkan atas tiga macam pelaksanaan pekerjaan, yaitu : (1)
analisis zat tunggal atau analisis satu komponen; (2) analisis kuantitatif
campuran dua macam zat atau analisis dua komponen; dan (3)
analisis kuantitatif campuran tiga macam zat atau lebih (analisis multi
komponen) (Sudjadi, 2007 hal 244).
Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis
spektroskopik yang memakai sumber REM (radiasi elektromagnetik)
ultraviolet dekat (190-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm) dengan
memakai instrumen spektrofotometer. Spektrofotometri UV-Vis
melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang
dianalisis, sehingga spektrofotometri UV-Vis lebih banyak dipakai
untuk analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif (Kusnanto, 2012: 1)
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia
analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel
baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi
antara materi dengan cahaya. Peralatan yang digunakan dalam
spektrofotometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud
dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi
dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah
elektron valensi (Kusnanto, 2012: 1)
Spektroskopi merupakan studi antaraksi radiasi elekromagnetik
dengan materi. Radiasi elektromagnetik adalah suatu bentuk dari
energi yang diteruskan melalui ruang dengan kecepatan yang luar
biasa. Dikenal berbagai bentuk radiasi elektromagnetik dan yang
mudah dilihat adalah cahaya atau sinar tampak. Daerah sinar tampak

Hadija Ruslan Tonang Naqli Akbar, S.Farm,Apt.


15020150128
Penetapan Panjang Gelombang Maksimum, Kurva Baku dan Kadar
Parasetamol secara Spektrofotometri Ultraviolet

mulai dari warna merah pada panjang gelombang 780 nm sampai


warna ungu pada panjang gelombang 380 nm (kisaran frekuensi
12800 26300 cm-1). Sedangkan daerah ultraviolet berkisar dari 380
nm sampai 180 nm (kisaran frekuensi 2630 55500 cm-1). Energi pada
daerah ultraviolet dan sinar tampak berkisar dari 140 sampai 660
kj/mol (Mudzakir, 2008: 145).
Spektrofotometer UV-Vis adalah pengukuran serapan cahaya
didaerah ultraviolet (200 - 350 nm) dan sinar tampak (350 - 800 nm)
oleh suatu senyawa. Serapan cahaya UV atau cahaya tampak
mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi elektron elektron
dari orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan
tereksitasi berenergi lebih tinggi. Panjang gelombang cahaya UV atau
cahaya tampak tergantung pada mudahnya promosi elektron. Molekul
molekul yang memerlukan lebih banyak energi untuk promosi
elektron akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih pendek.
Molekul yang memerlukan energi yang lebih sedikit akan menyerap
pada panjang gelombang yang lebih panjang. Senyawa yang
menyerap cahaya dalam daerah tampak (senyawa berwarna)
mempunyai elektron yang mudah dipromosikan dari pada senyawa
yang menyerap pada panjang gelombang yang lebih pendek (Herliani,
2008: 61).
Spekra UV-Vis dapat digunakan untuk informasi kualitatif dan
sekaligus dapat digunakan untuk analisis kuantitatif (Sudjadi, 2007 :
hal 240):
1. Aspek Kualitatif
Data spektra UV-Vis bila digunakan secara tersendiri, tidak
dapat digunakan unutk identifikasi kualitatif obat atau
metabolitnya. Akan tetapi, bila digabung dengan cara lain seperti
spektroskopi infra merah, resonansi magnet inti, dan
spektroskoppi massa, maka dapat digunakan untuk maksud
analisis kualitatif suatu senyawa tersebut.

Hadija Ruslan Tonang Naqli Akbar, S.Farm,Apt.


15020150128
Penetapan Panjang Gelombang Maksimum, Kurva Baku dan Kadar
Parasetamol secara Spektrofotometri Ultraviolet

2. Aspek Kuantitatif
Suatu berkas radiasi dikenakan pada larutan sampel
(cuplikan) dan intensitas sinar radiasi yang diteruskan diukur
besarnya. Intensitas atau kekuatan radiasi cahaya sebanding
dengan jumlah foton yang melalui satu satuan luas penampang
per detik.
Spektrum elektromagnetik dibagi dalam beberapa daerah
cahaya. Suatu daerah akan diabsorpsi oleh atom atau molekul, dan
panjang gelombang cahaya yang diabsorpsi dapat menunjukkan
struktur senyawa yang diteliti. Spektruk elektromagnetik meliputi suatu
daerah panjang gelombang yang luas dari sinar gamma gelombang
pendek berenergi tinggi sampai pada pada panjang gelombang mikro
dan panjang gelombang sangat penting (Marzuki, 2012: 67).
Suatu grafik yang menghubungkan antara banyaknya sinar
yang diserap dengan frekuensi (panjang gelombang) sinar merupakan
spektrum absorpsi. Transisi yang dibolehkan untuk suatu molekul
dengan struktur kimia yang berbeda adalah tidak sama sehingga
spektra absorpsinya juga berbeda. Dengan demikian, spektra dapat
digunakan sebagai bahan informasi yang bermanfaat untuk analisis
kualitatif. Banyaknya sinar yang diabsorpsi pada panjang gelombang
tertentu sebanding dengan banyaknya molekul yang menyerap
radiasi, sehingga spectra absorpsi juga dapat digunakan untuk
analisis kuantitatif (Rohman, 2007: 225).
Sinar ultraviolet mempunyai panjang gelombang antara 200-
400nm, sementarasinar tampak mempunyai panjang gelombang 400-
750nm. Warna sinar tampak dapat dihubungkan dengan panjang
gelombangnya. Sinar putih mengandung radiasi pada semua panjang
gelombang di daerah sinar tampak (Rohman, 2007: 222).
Panjang gelombang yang digunakan untuk analisis kuantitatif
adalah panjang gelombang yang mempunyai absorbansi maksimal.
Beberapa alasan menggunakan panjang gelombang maksimal, yaitu

Hadija Ruslan Tonang Naqli Akbar, S.Farm,Apt.


15020150128
Penetapan Panjang Gelombang Maksimum, Kurva Baku dan Kadar
Parasetamol secara Spektrofotometri Ultraviolet

panjang gelombang maksimal maka kepekaannya juga maksimal,


sehingga perubahan absorbansi untuk setiap satuan konsentrasi
adalah yang paling besar; disekitar panjang gelombang maksimal,
bentuk kurva absorbansi datar dan pada kondisi tersebut hukum
Lambert-Beer juga terpenuhi; jika dilakukan pengukuran ulang, maka
kesalahan yang disebabkan oleh pemasangan ulang panjang
gelombang akan kecil sekali ketika menggunakan panjang gelombang
maksimal (Sudjadi, 2007 hal 254).
Penyerapan sinar UV dan sinar tampak pada umumnya
dihasilkan oleh eksitasi electron-elektron ikatan, akibatnya panjang
geombang pita yang mengabsobsi dapat dihubungkan dengan ikatan
yang mungkin ada dalam suatu molekul. Ada 3 macam proses
penyerapan energy ultraviolet dan sinar tampak: 1) penyerapan oleh
transisi electron ikatan dan electron anti ikatan; 2) penyerapan oleh
transisi electron d dan f dari molekul kompleks; dan 3) penyerapan
oleh perpindahan muatan (Rohman, 2007: 229).
Paracetamol atau Asetaminofen atau N-Acetyl-para-
aminophenol memiliki berat molekul 151,17 g/mol, rumus empiris
C8H9NO2, titik leleh 169C-170,5C, larut dalam etanol, metanol dan
etil asetat, larut dalam air dingin, bersifat polar karena adanya cincin
benzen, nitrogen, amida, dan gugus OH (Hendayana, 2006: 56).
Parasetamol merupakan metabolit henasen dengan efek
antipiuretik yang ditimbulkan oleh gugus aminobenzena dengan efek
anlagetik parasetamol menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan
sampai sedang. Efek antiinflamasi sangat lemah. Parasetamol
diabsorbsi cepat dan sempurna melalui sluran cerna. Konsentrasi
tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu jam dan masa penuh
plasma antara 1-3 jam. Dalam plasma 25 %. Parasetamol terikat
plasma. Obat ini dimetabolisme oleh enzim mikrosom di hati
(Hendayana, 2006: 56).

Hadija Ruslan Tonang Naqli Akbar, S.Farm,Apt.


15020150128
Penetapan Panjang Gelombang Maksimum, Kurva Baku dan Kadar
Parasetamol secara Spektrofotometri Ultraviolet

Parasetamol (acetaminophen) pada umumnya diberikan dalam


bentuk tablet yang mengandung 500mg bahan aktif. Parasetamol
dapat ditetapkan kadarnya secara spektrofotometri UV karena
parasetamol mempunyai kromofor yang mampu menyerap sinar
UV.Parasetamol (Sudjadi, 2007: 50).
Spektrofotometri UV-Vis adalah teknik analisis spektroskopik
menggunakan sumber REM ultraviolet dekat (190 380 nm) dan
sinar tampak visible (380 780 nm) dengan memakai instrumen
spektrofotometer.Spetrofotometri UV-Vis melibatkan energi elektronik
yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga
penggunaannya lebih banyak untuk analisis kuantitatif (Suwandri,
2006: 19).
Parasetamol (asetaminophen) merupakan salah satu obat
analgesic-antipiretik yang sangat popular. Parasetamol dapat tersedia
dalam berbagai macam sediaan seperti tablet, kapsul, tetes, eliksir,
suspense dan supositoria. Parasetamol pada umumnya diberikan
dalam bentuk tablet yang mengandung 500 mg bahan aktif.
Parasetamol juga sering dikombinasikan dengan bahan obat lain
dalam satu formulasi (Sudjadi, 2008 hal 48-49).
Parasetamol dapat ditetapkan kadarnya dengan cara yang
hamper sama dengan asetofenetidin yakni dengan metode diazotasi,
spektrofotometri (baik UV maupun dengan cara spektrofotometri
visibel) dan dengan kromatografi (Sudjadi, 2008 hal 49).
Analisis kuantitalif suatu obat dalam cairan biologis
membutuhkan metode dengan selektivitas dan sensitivitas yang tinggi
serta memiliki pengganggu sesedikit mungkin. Salah satu metode
yang dapat digunakan dalam analisis ini adalah metode
spektrofotometri UV-Vis. Metode ini memiliki keuntungan utama yaitu
memberikan cara sederhana untuk menetapkan jumlah zat yang
sangat kecil dengan biaya yang tidak mahal untuk suatu analisis
kimia. Metode spektrofotometer UV-Vis dipakai untuk analisis

Hadija Ruslan Tonang Naqli Akbar, S.Farm,Apt.


15020150128
Penetapan Panjang Gelombang Maksimum, Kurva Baku dan Kadar
Parasetamol secara Spektrofotometri Ultraviolet

terhadap molekul molekul yang strukturnya ada ikatan rangkap


terkonjugasi atau mengandung kromofor dan auksokrom (Nur, 2010:
120).
Penyerapan sinar UV dan sinar tampak pada umumnya
dihasilkan oleh eksitasi electron-elektron ikatan, akibatnya panjang
geombang pita yang mengabsobsi dapat dihubungkan dengan ikatan
yang mungkin ada dalam suatu molekul. Ada 3 macam proses
penyerapan energy ultraviolet dan sinar tampak: 1) penyerapan oleh
transisi electron ikatan dan electron anti ikatan; 2) penyerapan oleh
transisi electron d dan f dari molekul kompleks; dan 3) penyerapan
oleh perpindahan muatan (Rohman, 2007: 229).
Sinar atau cahaya yang berasal dari sumber tertentu disebut
juga sebagai radiasi elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik yang
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah cahaya matahari. Dalam
interaksi materi dengan cahaya atau radiasi elektromagnetik, radiasi
elektromagnetik kemungkinanan dihamburkan, diabsorbsi atau
dihamburkan sehingga dikenal adanya spektroskopi hamburan,
spektroskopi absorbsi ataupun spektroskopi emisi (Kusnanto, 2012: 2)
Pengertian spektroskopi dan spektrofotometri pada dasarnya
sama yaitu di dasarkan pada interaksi antara materi dengan radiasi
elektromagnetik. Namun pengertian spektrofotometri lebih spesifik
atau pengertiannya lebih sempit karena ditunjukan pada interaksi
antara materi dengan cahaya (baik yang dilihat maupun tidak terlihat).
Sedangkan pengertian spektroskopi lebih luas misalnya cahaya
maupun medan magnet termasuk gelombang elektromagnetik
(Kusnanto, 2012: 2).
Proses Absorbsi Cahaya pada Spektrofotometri
Ketika cahaya dengan panjang berbagai panjang gelombang
(cahaya polikromatis) mengenai suatu zat, maka cahaya dengan
panjang gelombang tertentu saja yang akan diserap. Di dalam suatu
molekul yang memegang peranan penting adalah elektron valensi dari

Hadija Ruslan Tonang Naqli Akbar, S.Farm,Apt.


15020150128
Penetapan Panjang Gelombang Maksimum, Kurva Baku dan Kadar
Parasetamol secara Spektrofotometri Ultraviolet

setiap atom yang ada hingga terbentuk suatu materi. Elektron-elektron


yang dimiliki oleh suatu molekul dapat berpindah (eksitasi), berputar
(rotasi) dan bergetar (vibrasi) jika dikenai suatu energi. Jika zat
menyerap cahaya tampak dan UV maka akan terjadi perpindahan
elektron dari keadaan dasar menuju ke keadaan tereksitasi.
Perpindahan elektron ini disebut transisi elektronik. Apabila cahaya
yang diserap adalah cahaya inframerah maka elektron yang ada
dalam atom atau elektron ikatan pada suatu molekul dapat hanya
akan bergetar (vibrasi). Sedangkan gerakan berputar elektron terjadi
pada energi yang lebih rendah lagi misalnya pada gelombang radio
(Kusnanto, 2012: 2-3).
Atas dasar inilah spektrofotometri dirancang untuk mengukur
konsentrasi suatu suatu yang ada dalam suatu sampel. Dimana zat
yang ada dalam sel sampel disinari dengan cahaya yang memiliki
panjang gelombang tertentu. Ketika cahaya mengenai sampel
sebagian akan diserap, sebagian akan dihamburkan dan sebagian
lagi akan diteruskan (Kusnanto, 2012: 3).

Hadija Ruslan Tonang Naqli Akbar, S.Farm,Apt.


15020150128
Penetapan Panjang Gelombang Maksimum, Kurva Baku dan Kadar
Parasetamol secara Spektrofotometri Ultraviolet

2.2 Uraian Bahan


1. Aquadest (FI Edisi III, Hal 96)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Aquadest, air suling
Rumus Molekul : H2O
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 18,02


Pemerian : Cairan tidak berwarna, tidak berbau,
tidak berasa
Kelarutan : Larut dengan semua jenis larutan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup kedap
Kegunaan : Zat pelarut
2. Metanol ( Ditjen POM edisi III 1979 : 706)
Nama Resmi : METANOL
Nama Lain : Metanol
Rumus Molekul : CH3OH
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 34,00


Pemerian : Cairan tidak berwarna, gliserin, bau khas
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air,
membentuk cairan jernih tidak berwarna
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
Kegunaan : Sebagai pelarut
3. Parasetamol (Ditjen POM edisi III 1979 : 37)
Nama Resmi : ACETAMINOPHENUM
Nama Lain : Asetamiofen/Parasetamol
Rumus Molekul : C8H9NO2

Hadija Ruslan Tonang Naqli Akbar, S.Farm,Apt.


15020150128
Penetapan Panjang Gelombang Maksimum, Kurva Baku dan Kadar
Parasetamol secara Spektrofotometri Ultraviolet

Rumus Struktur :

Berat Molekul : 151,16


Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih; tidak
berbau; rasapahit.
Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7
bagian etanol (95%) P, dalam 13 bagian
aseton P, dalam 40 bagian gliserol P
dan dalam 9 bagian propilenglikol P;
larut dalam larutan alkali hidroksida.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung
dari cahaya.
Kegunaan : Sebagai sampel
2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2017: 5-6)
1. Pembuatan Larutan Standar
Timbang seksama bahan obat paracetamol lebih kurang 100
mg yang telah dikeringkan pada suhu 1050C selama 1 jam.
Larutkan dengan 15 mL metanol dalam labu takar dan encerkan
dengan aquades sampai 500 mL (larutan stok 200 ppm).
2. Penentuan Spektrum Absorbsi (Panjang Gelombang
Maksimum, maks)
Pipet 5 mL larutan stok dan encerkan dengan aquades
sampai 100 mL dalam labu takar diperoleh larutan 10 ppm.
Masukkan larutan standar kedalam kuvet (sel sampel) dan kuvet
lain berisi pelarut tanpa bahan obat (sel blangko). Selanjutnya, ukur
absorbansi sel sampai relatif terhadap sel blangko menggunakan
spektrofotometer didaerah radiasi ultraviolet dengan mencatat
pembacaan setiap interval 10 nm, dimulai dari 220 nm sampai 350

Hadija Ruslan Tonang Naqli Akbar, S.Farm,Apt.


15020150128
Penetapan Panjang Gelombang Maksimum, Kurva Baku dan Kadar
Parasetamol secara Spektrofotometri Ultraviolet

nm. Pada sekitar absorbansi optimal dilakukan pengukuran pada


interval 5 nm, dan pada daerah puncak maksimum atau minimum
lakukan pengukuran pada interval 2 nm.
Buatlah garis spektrum pada kertas grafik dengan memplot
harga absorbansi (sebagai ordinat) terhadap panjang gelombang
(sebagai absis) dan tentukan panjang geolmbang maksimum
paracetamol.
3. Pembuatan Kurva Baku
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Disiapkan
lima macam deret konsentrasi (2, 4, 6, 8, 10 dan 12 ppm). Setelah
itu, tentukan absorbansinya pada maks. Dibuat plot hukum beer
pada kertas grafik antara absorbansi (ordinat) terhadap konsentrasi
(absis) dan tentukan persamaan regresi liner serta hitung
absorvitas jenis (a) pada absorvitas molar dari parasetamol.
4. Penentuan Kadar Paracetamol dalam Sediaan Tablet
Timbang seksama sebanyak 100,0 mg contoh serbuk
sediaan tablet paracetamol. Larutkan dalam 15 mL metanol dan
encerkan dengan aquades sampai 500 mL dalam labu takar. Pipet
1 mL larutan tersebut dalam labutakar 25 mL dan cukupkan
volumenya dengan aquades hingga batas tanda, selanjutnya ukur
absorbansi larutan pada maks relatif terhadap sel blangko.

Hadija Ruslan Tonang Naqli Akbar, S.Farm,Apt.


15020150128
Penetapan Panjang Gelombang Maksimum, Kurva Baku dan Kadar
Parasetamol secara Spektrofotometri Ultraviolet

BAB 3

METODE KERJA

3.1 Alat Yang Digunakan


Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu batang
pengaduk (pyrex), Erlenmeyer (IWAKI), cawan porselin (ARGITECH),
gelas piala (pyrex), labu takar (pyrex), pipet volume (HUWAEI),
spektrofotometer UV-Vis (APEL),dan timbangan analgetik (KERN).
3.2 Bahan Yang Digunakan
Adapun bahan yang digunakan yaitu sediaan obat paracetamol
tablet, bahan obat paracetamol murni, metanol, aquadest, kertas
timbang dan kertas saring. .
3.3 Cara Kerja
1. Pembuatan Larutan Standar
Ditimbang seksama bahan obat paracetamol lebih kurang 10
mg, dikeringkan pada suhu 105oC selama 1 jam, dilarutkan 15 mL
metanol dalam labu takar, diencerkan sampai 50 mL (larutan stok
200 ppm).
2. Penentuan spektrum Absorpsi (panjang gelombang
maksimum, maks)
Dipipet 5 mL larutan stok dan diencerkan dengan aquadest
sampai 100 mL dalam labu takar, dimasukkan larutan standar
kedalam kuvet (sel sampel) dan kuvet lain berisi pelarut tanpa
bahan obat (sel blangko), diukur penyerapan sel sampai relatif
terhadap blangko menggunakan spektrovotometer didaerah radiasi
ultraviolet, dicatat nilai hasil pembacaan pada interval 10 nm,
dimulai dari 220 nm 350 nm, lalu dibuat garis spektrum pada
kertas grafik dengan memplot harga absorbansi (sebagai ordinat)
terhadap panjang gelombang (sebagai absis),dan ditentukan
panjang gelombang maksimum paracetamol.

Hadija Ruslan Tonang Naqli Akbar, S.Farm,Apt.


15020150128
Penetapan Panjang Gelombang Maksimum, Kurva Baku dan Kadar
Parasetamol secara Spektrofotometri Ultraviolet

3. Pembuatan Kurva Baku


Disiapkan 4 macam deret konsentrasi (4, 6, 8 dan 10) dari
larutan stok, dan ditentukan absorbansi pada panjang gelombang
maksnyang telah diketahui sebelumnya, dibuat plot absorbansi
dengan absis.
4. Penentuan kadar Paracetamol dalam Sediaan Tablet
Ditimbang 100 mg serbuk contoh sediaan Paracetamol, dan
dilarutkan dalam 15 mL metanol, diencerkan dengan aquadest
hingga volumenya 500 mL dalam labu ukur, dan dipipet 1 mL,
masukkan dalam labu ukur 25 mL, dan cukupkan volumenya
dengan aquadest hingga batas tanda, lalu diukur absorbansi
larutan pada panjang gelombang maks terhadap sel blangko, dan
ditentukan nilai kadar paracetamol.

Hadija Ruslan Tonang Naqli Akbar, S.Farm,Apt.


15020150128
Penetapan Panjang Gelombang Maksimum, Kurva Baku dan Kadar
Parasetamol secara Spektrofotometri Ultraviolet

BAB 4

HASIL PENGAMATAN

4.1 Hasil pengamatan


a. Tabel pembuatan kurva baku
Konsentrasi Absorban
4 ppm 0,593
6 ppm 0,986
8 ppm 1,179
10 ppm 1,418

b. Grafik

Kurva Baku
1600
1400
y = 0,133X + 0,110
1200 r= 0,987
Absorbansi

1000
800
600 Series1
400
200
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Konsentrasi

Hadija Ruslan Tonang Naqli Akbar, S.Farm,Apt.


15020150128
Penetapan Panjang Gelombang Maksimum, Kurva Baku dan Kadar
Parasetamol secara Spektrofotometri Ultraviolet

4.2 Pembahasan
Spektrofotometer UV-Vis (Ultra Violet-Visible) adalah salah
satu dari sekian banyak instrumen yang biasa digunakan dalam
menganalisa suatu senyawa kimia. Spektrofotometer umum
digunakan karena kemampuannya dalam menganalisa begitu banyak
senyawa kimia serta kepraktisannya dalam hal preparasi sampel
apabila dibandingkan dengan beberapa metode analisa.
Paracetamol adalah jenis obat yang termasuk kelompok
analgesik atau pereda rasa sakit. Dimana dosis pertablet dari
paracetamol adalah 500 mg. Mekanisme kerja paracetamol yaitu
sebagai inhibitor prostaglandin yang lemah. Jadi mekanisme
kerjanya dengan menghalangi produksi prostaglandin, yang
merupakan bahan kimia yang terlibat dalam transmisi pesan rasa
sakit ke otak. Dengan mengurangi produksi prostaglandin,
parasetamol membantu meredakan rasa sakit, seperti sakit kepala,
sakit/nyeri pada anggota tubuh lainnya dan demam atau panas.
Kurva baku merupakan standar dari sampel tertentu yang
dapat digunakan sebagai pedoman ataupun acuan untuk sampel
tersebut pada percobaan. Pembuatan kurva standar bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara konsentrasi larutan dengan nilai
absorbansinya sehingga konsentrasi sampel dapat diketahui.
Lamda () maks adalah panjang gelombang yang
mempunyai absorbansi maksimal, dilakukan dengan membuat kurva
hubungan antara absorbansi dengan panjang gelombang dari suatu
larutan baku pada konsentrasi tertentu.
Tujuan dilakukannya praktikum yaitu untuk mengetahui
panjang gelombang maksimum, kurva baku dan dan kadar
paracetamol secara spektrofotometri ultraviolet.
Pada praktikum kali ini yaitu penentuan kadar parasetamol
dalam sediaan obat. Parasetamol dianalisis kadarnya dengan
menggunakan spektrofotometer karena secara struktur diketahui

Hadija Ruslan Tonang Naqli Akbar, S.Farm,Apt.


15020150128
Penetapan Panjang Gelombang Maksimum, Kurva Baku dan Kadar
Parasetamol secara Spektrofotometri Ultraviolet

bahwa parasetamol mempunyai sifat polar dan gugus kromofor


maupun ausokrom yang menyebabkan senyawa ini dapat menyerap
sinar radiasi pada daerah ultraviolet.
Dalam praktikum ini, akan dilakukan penetapan panjang
gelombang maksimum, kurva baku dan kadar paracetamol dalam
sediaan tablet dengan menggunakan metode spektrofotometri.
Larutan standar adalah larutan murni yang digunakan sebagai
pembanding dalam pengujian, yang dibuat dengan cara ditimbang
seksama bahan obat paracetamol lebih kurang 10 mg, kemudian
dikeringkan pada suhu 105oC selama 1 jam. Selanjutnya dilarutkan
dalam 15 mL metanol dalam labu takar. Diencerkan sampai 50 mL.
Penetapan ini dilakukan dengan cara dipipet 5 mL larutan
stok dan diencerkan dengan aquadest sampai 25 mL dalam labu
takar. Selanjutnya, dimasukkan larutan standar kedalam kuvet (sel
sampel) dan untuk kuvet lain diisi pelarut tanpa bahan obat (sel
blangko). Lalu, diukur penyerapan sel sampai relatif terhadap
blangko menggunakan spektrofotometer didaerah radiasi ultraviolet.
Penentuan nilai kadar Paracetamol dalam sediaan tablet
dilakukan dengan cara ditimbang 10 mg serbuk contoh sediaan
Paracetamol, kemudian dilarutkan dalam 5 mL metanol. Selanjutnya,
diencerkan dengan aquadest hingga volumenya mencapai 50 mL
dalam labu ukur. Setelah itu dipipet 5 mL, masukkan dalam labu ukur
25 mL, dan cukupkan volumenya dengan aquadst hingga batas
tanda. Kemudian diukur absorbansi larutan pada panjang gelombang
maks terhadap sel blangko.
Dari hasil praktikum didapatkan nilai kurva baku 1,065. Nilai
yang di dapat tidak sesuai dengan ranges dan literatur, dimana
literature nilai kurva yang baik yaitu 0,2-0,8. Hal ini terjadi karena
beberapa faktor kesalahan diantaranya, kesalahan pada prosedur
pengerjaan dan ketidaktelitian pada proses penimbangan.

Hadija Ruslan Tonang Naqli Akbar, S.Farm,Apt.


15020150128
Penetapan Panjang Gelombang Maksimum, Kurva Baku dan Kadar
Parasetamol secara Spektrofotometri Ultraviolet

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penetapan panjang gelombang
maksimum kurva baku dan kadar parasetamol secara spektrofotometri
ultraviolet tidak memenuhi range dengan nilai 1,065.
5.2 Saran
Sebaiknya alat yang akan digunakan agar lebih dilengkapkan
lagi agar praktikum dapat berjalan lancar.

Hadija Ruslan Tonang Naqli Akbar, S.Farm,Apt.


15020150128
Penetapan Panjang Gelombang Maksimum, Kurva Baku dan Kadar
Parasetamol secara Spektrofotometri Ultraviolet

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2016, Penuntun Analisis Instrumen, Universitas Muslim
Indonesia, Makassar
Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Ghalib, Ibnu Ganjar Dan Abdul Rahman., 2007, Kimia Farmasi Analisis,
Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Hendayana, Sumar., 2006, Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan
Elektrolisis Modern, Bandung.

Kusnanto, 2012, Analisis Spektroskopi Penentuan Konsentrasi


Permanganat, FMIPA, Universitas Sebelas Maret.

Marzuki, Asnah., 2012, Kimia Analisis Farmasi, Dua Satu Press,


Makassar.
Mudzakir, Ahmad, Kusrijadi, Ali. dan Fatimah Siti Soja, 2008, Perangkat
Perkuliahan (Satuan Acara Perkuliahan, Bahan Ajar, dan
Bahan Presentasi) Praktikum Kimia Anorganik. Jurusan
Pendidikan Kimia FPMIPA UPI Bandung.
Sudjadi, 2008, Analisis Kuantitatif Obat, Gadjah Mada University press,
Yogyakarta.

Hadija Ruslan Tonang Naqli Akbar, S.Farm,Apt.


15020150128
Penetapan Panjang Gelombang Maksimum, Kurva Baku dan Kadar
Parasetamol secara Spektrofotometri Ultraviolet

LAMPIRAN

PERHITUNGAN

a= 0,110
b= 0,133
r = 0,987

Y = a + bx

Y = 0,110 + 0,133 x

1,065 = 0,110 + 0,133 x

1,0650,110
X = = 7,18 /
0,133


1,517 .0,05 20

%Kadar = 100%
10

= 71,8 % (1)

Asampel x Cstandar = Astandar x Csampel

1,065 x 10 = 1,418 x C

10,65 = 1,418 C

10,65
C= 1,418

C = 7,51/


7,51 .0,05 20

%Kadar = 100%
10

= 75,1 % (2)

Hadija Ruslan Tonang Naqli Akbar, S.Farm,Apt.


15020150128
Penetapan Panjang Gelombang Maksimum, Kurva Baku dan Kadar
Parasetamol secara Spektrofotometri Ultraviolet

SKEMA KERJA

1. Pembuatan Larutan Standar

Ditimbang seksama bahan obat paracetamol 100 mg, dikeringkan

pada suhu 1050C selama 1 jam

Dilarutkan 15 mL metanol dalam labu takar

Diencerkan dengan aquadest sampai 100 mL (larutan stok 200

ppm)

2. Pembuatan Spektrum Absorbsi

Dipipet 5 mL larutan stok dan encerkan dengan aquades sampai

100 mL dalam labu takar diperoleh larutan standar 10 ppm.

Dimasukkan larutan standar kedalam kuvet (sel sampel) dan

kuvet yang lain berisi pelarut tanpa bahan obat (sel blangko).

Diukur absorbansi sel sampel relative terhadap sel blanko

menggunakan spektro.

Dicatat pembacaan pada interval 10 nm, dari 220 nm - 350 nm, pada

sekitar absorbansi optimal, diukur pada interval 5 nm, pada daerah

puncak maksimal atau.

Hadija Ruslan Tonang Naqli Akbar, S.Farm,Apt.


15020150128
Penetapan Panjang Gelombang Maksimum, Kurva Baku dan Kadar
Parasetamol secara Spektrofotometri Ultraviolet

Diukur pada interval 2 nm, Kemudian dibuat garis spectrum pada kertas

grafik.

3. Pembuatan kurva baku

Disiapkan 4 deret konsentrasi (4,6,8, dan 10) dari larutan stok

Ditentukan absorbansinya pada panjang gelombangnya

Dibuat plot Hukum Beer dan ditentukan persamaan regresi linier,

absortivitas (a) dan absortivitas molar dari paracetamol.

4. Penentuan kadar paracetamol dalam sediaan tablet

Ditimbang seksama 10 mg serbuk sediaan paracetamol

Dilarutkan dalam 15 mL methanol

Diencerkan dengan aquasdest 100 mL

Dipipet 8 mL, masukkan kedalam labu takar 100 mL, cukupkan dengan

aquadest (sampai batas tanda )

Diukur absorbansinya

Hadija Ruslan Tonang Naqli Akbar, S.Farm,Apt.


15020150128

Anda mungkin juga menyukai