Anda di halaman 1dari 16

Formulasi Tablet Hisap

(Lozenges) Vitamin C

Disusun oleh:
Alfiyah Umy Hamidah (K100170057)
Shafira Rizky Ramadhan (K100170058)
R. A Parwitasari Putri Andayani (K100170059)
Sholikhah Rosvita Oktasari (K100170060)
Ajeng Mardlatillah Kirana Dewi (K100170061)
Mita Kusuma Wardani (K100170062)
PENDAHULUAN

● Tablet hisap merupakan bentuk dari tablet yang dimaksudkan untuk


pemakaian dalam rongga mulut.
● Tablet hisap dirancang agar larut atau terkikis secara perlahan dalam
jangka waktu kurang dari 30 menit (Lachman dkk, 1994).
● Keuntungan : memiliki rasa yang menyenangkan sehingga cocok untuk
dikonsumsi pasien yang tidak menyukai rasa pahit obat,
penggunaannya praktis karena tidak perlu ditelan, cukup dihisap dalam
mulut, jaminan ketetapan dosis, dan relatif lebih stabil dibandingkan
sediaan oral cair
PENDAHULUAN
● Vitamin C mudah teroksidasi oleh pengaruh cahaya dan air. Secara
bertahap warna menjadi lebih gelap setelah terpapar cahaya
● Metode kompresi langsung lebih baik digunakan untuk produksi tablet
asam askorbat karena masalah stabilitas.
● Avicel digunakan sebagai bahan pengikat, pengisi dan penghancur dalam
pembuatan tablet. Avicel cocok digunakan untuk zat aktif yang bersifat
higroskopis karena bersifat adsorben sehingga mampu menyerap zat cair
pada proses pembuatan dan penyimpanan tablet hisap vitamin C agar
tidak mengganggu kestabilan zat aktif.
● Sorbitol ditambahkan sebagai pemanis (corrigen saporis) untuk menutupi
rasa asam dari vitamin C.
● Asam stearat digunakan sebagai pelicin dalam pembuatan tablet.
ALAT DAN BAHAN
Formula untuk 325
Formula Tablet Hisap
tablet
Vitamin C 100 mg 32500 mg
Avicel PH 102 203.8 mg 66235 mg
Sorbitol 51.0 mg 16575 mg
Asam Stearat 1.9 mg 617,5 mg
Mucilago amili 7,5 % (ko-proses avicel)
Berat tiap tablet 356,7 mg

ALAT:
Beaker glass, Gelas ukur 250 mL, Kompor listrik, Baskom, Batang pengaduk,
Sendok tandung, Neraca balance dan analitik, FBD (Fluid Bed Dryer), Mesin
pencetak tablet, Hardness tester, Friabilator, Desintegration tester,
Spektrofotometer UV, Kuvet
CARA KERJA
Pencampuranbahan
Ko-proses Avicel Ujipreformulasi
•Vitamin C
•Avicel •Sifatalir
•GranulAvicel
•Mucilagoamili7,5 •Sudutdiam
% •Sorbitol
•Pengetapan

Ujikontrolkualitas Ujikontrolkualitas Penabletan


•Kerapuhan •Keseragamanbobo •Mixing
t
•Waktuhancur •Pencetakan
•Keragamanbobot
•Penampakanfisik
•Kekerasan
KURVA BAKU VITAMIN C
Konsentrasi (%b/v) Absorbansi

0,0012 0,418 A
0,0014 0,494 A
0,0016 0,594 A
0,0018 0,703 A
0,0020 0,796 A

Panjang gelombang max (λmax) = 241 nm


Konsentrasi larutan baku vitamin C = 0,1 %b/v
HASIL UJI Tahapan Proses Hasil Catatan pengamatan
PREFORMULASI Uji kecepatan 10,99 g/dt
11,39 g/dt
11,49 g/dt
Rata-rata ± SD 11,29 g/dt ± 0,26
Uji Sudut campuran granul 35,75° Memenuhi syarat
20° < θ < 40°
36,50°
35,41°
Rata-rata ± SD 35,88° ± 0,56
Uji kerapatan ruahan 0,46 g/mL
Uji kerapatan mapat 0,57 g/mL
Indeks compressibilitas 23,71 % Passable
Rasio hausner 1,23 fair
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahapan Hasil
pengujian
Keseragaman bobot akan
Keseragaman 574,1 556,1 548,3 558,3
mempengaruhi dalam
bobot (mg)
penyimpangan kandungan dan 564,4 524,3 560,6 549,1
dosis obat. 559,6 574,7 547,4 520,3
Syarat uji keseragaman bobot 570,5 561,5 521,6 545,0
yang ditetapkan sebagai berikut:
592,9 535,7 540,9 558,4
Jika ditimbang satu persatu, tidak
boleh lebih dari 2 tablet yang Rerata (x) 553,18 mg
masing-masing bobotnya SD 18,69
menyimpang dari bobot rata- CV (%) 3,37
ratanya lebih besar dari harga
yang ditetapkan kolom A, dan
Persyaratan standart
tidak satu tablet pun yang
bobotnya menyimpang dari bobot
rata-ratanya lebih dari harga yang A (5%) B (10%)
ditetapkan kolom B (Depkes RI, 1979) 525,52mg s/d 580,84mg 497,86mg s/d 608,49mg
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahapan
Hasil Persyaratan Standar
• Uji keragaman bobot Pengujian
dilakukan karena 61,16 % 42,17 % NP = 89,17 > L1
kandungan zat aktif
lebih besar dari 25 33,13 % 71,13 %

mg. Keragaman
41,42 % 48,66 %
bobot
• Kriteria penerimaan
uji keragaman bobot 48,69 % 18,78 %

berdasarkan 34,68 % 44,24 %


persyaratan pada
Farmakope Indonesia Rerata (x) 44,41 %

edisi V S 14,62 %
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Uji kekerasan tablet
Tahapan Pengujian Hasil
merupakan salah satu
parameter dalam Uji kekerasan (kg) 10,30 11,97 12,33
menggambarkan tablet
terhadap suatu goncangan 11,97 9,76 12,56

maupun tekanan yang Rerata (x) 11,48 kg


mungkin terjadi baik dalam
pengemasan, pengepakan, SD 1,16

maupun distribusi. CV (%) 10,10


• Alat uji : Hardness tester
• Kekerasan tablet hisap
yang baik yaitu 7-14 kg
(Banker dan Anderson, 1994)
HASIL DAN PEMBAHASAN

• Uji kerapuhan dapat Tahapan pengujian Hasil


menunjukkan kerapuhan
Uji kerapuhan (%) Sblm (%) Ssdh (%)
tablet pada permukaanya
baik dalam proses 11,01 10,99
pencetakan, pengemasan
11,48 11,46
dan distribusi yang
menyebabkan abrasi pada 11,52 11,48
tablet yang dihasilkan. Rerata (x) 0,23 %
• Alat uji: Friabilator.
SD 0,1
• Kerapuhan yang baik pada
suatu tablet yaitu tidak CV (%) 43,47
lebih dari 1% (Voight, 1995)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahap Pengujian Hasil
Uji waktu hancur 5 11 8
(menit)
8 9 9
Rata-rata (x) 8,33 menit
SD 1,96
CV 23,52

Uji waktu hancur dilakukan untuk mengetahui waktu yang di butuhkan sediaan
tablet untuk hancur dan mengubah sediaan padat menjadi partikel-partikel yang
lebih kecil.
Alat uji: desintegration tester. Medium: aquades pada suhu 36°-38°C.
Persyaratan uji waktu hancur tablet hisap adalah 5 sampai 10 menit (Banker dan
Anderson, 1994)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahapan proses Hasil
Diameter 12 mm 12 mm 12mm

Rata-rata (x) 12 mm ± 0
Ketebalan 4 mm 4 mm 4 mm

Rata-rata (x) 4 mm ± 0

Alat uji: mikrometer atau jangka


sorong. Penampakan fisik: mottling.
Kecuali dinyatakan lain, Hal ini terjadi karena bahan zat aktif asam
diameter tablet tidak lebih dari askorbat yang tersedia telah mengalami
tiga kali dan tidak kurang dari reaksi oksidasi yang sangat jelas di ketahui
empat per tiga tebal tablet (FI IV, dari warna bahan awal tidak lagi putih
1995) melainkan kuning kecoklatan
KEMASAN PRIMER DAN SEKUNDER
KESIMPULAN
● Hasil percobaan menunjukkan bahwa formula dapat digunakan untuk pembuatan tablet
hisap vitamin C.

● Hasil percobaan pre-formulasi, campuran granul memenuhi syarat untuk pembuatan


tablet dengan metode kempa langsung dengan sifat alir yang cukup baik, sudut diam
granul sedang dan indeks kompresibilitas cukup.

● Hasil kontrol kualitas tablet menunjukkan bahwa tablet yang dimiliki memenuhi uji
keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur sesuai persyaratan yang
telah ditentukan

● Hasil uji keragaman bobot 10 tablet tidak memenuhi persyaratan dimana NP = 89,17 >
L1, sehingga perlu dilakukan uji terhadap 20 tablet tambahan.

● Hasil uji penampakan fisik tablet mengalami mottling karena zat aktif telah teroksidasi
dan tidak ditambahkannya pewarna sehingga pencampuran kurang homogen.
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. 2006. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Lachman, L., Liberman, H. A., dan Kaning J. L. 1994. Teori dan Praktek Farmasi
Industri edisi ketiga. Jakarta: UI Press.
Osonwa, E. dan Uduma. 2016. Formula Optimization of 100 mg Chewable
Ascorbic Acid Tablets. West African Journal of Pharmacy. 27 (2): 1-15.
Siregar, C. J. P. dan Wikarsa, S. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar-
Dasar Praktis. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai