Anda di halaman 1dari 16

Analisis Kuantitatif dg

spektrofluorometri
Variabel2 yg mempengaruhi fluorosensi

 Efisiensi kuantum
 Bilangan yg menyatakn perbandingan antara jumlah molekul yg berfluorosensi thd
jumlah total molekul yg tereksitasi
 Besar efisiensi kuantum adlaah
 0≤Ф ≤1

 Pengaruh kekakuan struktur


 Fluorosensi dapat terjadi dg baik jika molekul2 memiliki struktur rigid (kaku)
 Cth fluoren memiliki Ф yg besar (mendekati 1) karena adanya gugus metilen
disbanding bifenil yg memiliki Ф lebih kecil
 Pengaruh suhu
 Bila suhu makin tinggi, efisiensi kuantum fluoresensi makin berkurang
 Pengaruh pelarut
 Makin polar pelarut, makin besar intensitas fluorosensi
 Jika pelarut mengandung atom atom yg berat, kebolehjadian fluoresensi lebih kecil
sedangkan kebolehjadian fosforesensi makin besar
 Pengaruh pH
 Berpengaruh pada letak keseimbangan antara bentuk terionisasi dan bentuk tak
berionisasi
 Pengaruh oksigen terlarut
 Adanya gas oksigen akan memperkecil intensitas fluorosensi
 Pemadaman sendiri (sel quenching) dan penyerapan sendiri
 Disebabkan tabrakan2 antar molekul zat itu sendiri. Tabrakan menyebabkan
intensitas fluoresensi berkurang
 Penyerapan sendiri terjadi jika panjang gelombang fluorosensi tumpang tindih dg
puncak serapan senyawa yg bersangkutan
Analisis kuantitatif dg
spektrofluorometri
 Supaya suatu mollekul berfluoresensi,maka molukul tsb harus menyerap
radiasi. Jika konsentrasi senyawa yg menyerap radiasi tsb sgt tinggi, maka
sinar yg mengenai sampel akan diabsorpsi oleh lapisan pertama larutan dan
hanya sedikit yg diserap oleh bagian lain sa,pel pd jarak yg jauh
 Oleh karena itu, fluorosensi pada sampel yg berkonsentrasi tinggi tidak
seragam dan tidak akan proporsional dg konsentrasi senyawa
 Utk tujuan kuantitatif, maka konsentrasi lrutan yg berfluoresensi harus dijaga
dalam konsentrasi rendah utk mencegah terjadinya penyerapan radiasi yg
tidak seragam
 Jika F merupakan intensitas fluorosensi (intensitas radiasi yg diemisikan) dan
Iab merupakan intensitas radiasi yg diserap, maka
𝐹
 Ф=𝐼𝑎𝑏

 Nilai Ф berkisar antara 0-1


 Intesitas radiasi yg diserap setara dg intensitas radiasi mula-mula dikurangi
dg intensitas radiasi yg ditransmisikan
 Iab = Io-Ioe-2,3abc

 a adalah absorptivas molar, b adalah tebal lapisan wadah sampel, c adalah


konsentrasi molar
 Jika c sgt kecil maka persamaan dpt ditulis
2,3𝑎𝑏𝑐𝐼𝑜
 Iab≈1+2,3𝑎𝑏𝑐 ≈2,3abcIo

 F = 2,3ФabcIo
 Prosedur analisis kuantitatif dg teknik spektrofotometri pada dasarnya sama
dg teknik spektrofotometri (bisa dg perbandingan nilai A15,1cm atau E1%,1cm
, bisa juga dg persamaan kurva baku)
 Kurva baku yg menyatakan hubungan antara intensitas fluorosensi dg
konsentrasi baku ttt disiapkan dg larutan baku murni yg sudah diketahui
konsentrasinya
 Besarnya konsentrasi dalam sampel dapat dihitung dg memasukkan intensitas
fluorosensi sampel ke dalam kurva baku
 Suatu baku griseofulvin disiapkan pada pH 7, intensitas fluorosensi diukur
pada panjang gelombang eksitasi dan emisi masing2 pada 295nm dan 450nm
 Dg data sbb

Konsentrasi (ng/mL) Intensitas fluoresensi


10 20
20 42,5
40 85

 Hitung konsentrasi obat (dalam ng/mL) dalam sampel yg mempunyai


intensitas sebesar 64
 Buat kurva baku dari data
 Y = 1.625x + 16,67

 64=1.625x + 16,67
 X = 29,12

Anda mungkin juga menyukai