PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
interaksi langsung dengan pasien. Bentuk interaksi tersebut antara lain adalah
obat wajib apotek dan perbekalan kesehatan lainnya juga pelayanan informasi
obat serta monitoring penggunaan obat agar tujuan pengobatan sesuai harapan
dalam proses pelayanan kefarmasian dalam hal ini membantu tugas Apoteker
dan bekerja di bawah pengawasan langsung oleh Apoteker. Untuk itu Tenaga
1
Praktek Perapotekan adalah suatu proses pembelajaran pada unit kerja secara
nyata, sehingga peserta didik mendapat gambaran dan pengalaman kerja secara
penatalaksanaan administrasinya.
farmasi, usaha social dan usaha dagang yang masing-masing aspek ini tidak dapat di
pisah-pisahkan satu dengan lainnya dari usaha apotek. Apotek sendiri merupakan
salah satu sarana pelayanan kesehatan yang melakukan pekerjaan kefarmasian dan
Kefarmasian di Apotek.
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang
2
menyelesaikan perkuliahannya, sehingga dapat menyesuaikan diri
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Aspek Lokasi
Plaza, Jln. Raya Padang Bulan – Waena Abepura Sentani Apotek Kimia
Farma Holla Plaza buka setaip hari pada pukul 08.00 – 22.00 WIT.
Khusus dari liburan Apetek Kimia Farma Holla Plaza buka mulai pukul
SIPA : 016/SIPA/IX-BPPTSP/2015
B. Aspek Pasar
pasar yaitu sejumlah pembeli yang memiliki uang dan keinginan untuk
(Umar,2004)
4
Untuk mengembangkan efektifitas biaya apotek, maka sebaiknya
1. Modal
sarana dan pra sarana sebagai syarat utnuk di perolehnya izin apotek.
biaya awal yang dibutuhkan untuk pendirian dan khas yang berupa
5
Sumber modal dapat diperoleh dari :
keluarga.
2. Keungaan
bentuk antara lain berupa laporan laba rugi, aliran kas (cash flow) dan
dan laba.
6
kas apotek selama periode waktu tertentu. Unsur-unsur yang terdapat
dalam laporan aliran khas adalah saldo awal, penerimaan kas dari hasil
lakukan setiap hari (shif pagi dan sore) sedangkan untuk penyetoran di
1. Penerimaan Resep
penulis resep
7
b. Pemberiaan nomor resep
c. Penetapan harga
3. Peracikan
4. Pemeriksaan akhir
5. Nomor resep
6. Nama obat, bentuk, dan jenis sediaan, dosis, jumlah atau aturan
pakai
7. Nama
b. Kebenaran kwitansi
8
a. Penyerahan obat harus di sertai dengan penjelasan informasi
tentang :
9. Nama obat, bentuk dan jenis sediaan, dosis, jumlah dan aturan
pakai
9
BAB III
PRAKTEK PERAPOTEKAN
2. Pengelolaan Resep
Pencatatan, pengarsipan, pelaporan narkotika, psikotropika dan
dokumentasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
produk apotek yang sudah habis, sehingga nantinya dari daftar tersebut
10
Pencatatan buku defecta tidak menggunakan jadwal hari, biasanya di
5. Perencanaan Pengadaan
perhatikan :
a. Pola penyakit
b. Kemampuan masyarakat
terpenuhi.
utami, 2006)
kebutuhan apotek, yaitu dengan cara membuat buku defecta. Buku defecta
merupakan buku yang berisi nama obat atau nama barang di apotek yang
11
kemudian di lanjutkan dengan membuat BPBA ( Bon Permintaan Barang
a. Kondisi keuangan
telah habis)
12
d. Waktu pemesanan
e. Kondisi Gudang
menjadi perhatian,
f. Kadaluarsa
kerugian barang rusak yang tinggi. Oleh sebab itu harus ada
system FIFO (First In First Out) dan FEFO (Fiirst exired first
Out).
13
6. Perencanaan Pembelian
7. Prosedur Pembelian
14
BPBA, apakah sesuai dengan permintaan atau tidak, baik jumlah dan
nama barang. Bila ada selisih barang atau barang yang tidak sesuai
9. Penyimpanan
FEFO, yaitu obat yang lebih awal masuk di keluarkan lebih dahulu.
10. Pendistribusian
2006)
15
Tata cara penataan perbekalan farmasi (obat) di apotek dapat di bagi
menata dan mendesain rak atau lemari obat bebas, bebas terbatas
(OTC) agar dapat menimbulkan rasa ingin tahu dan membeli bagi
obat keras, obat bebas terbatas, obat bebas, alkes, obat herbal dan
16
hanya di layani apabila di sertai dengan resep dokter. Sedangkan
untuk obat bebas terbatas, obat bebasm obat herbal, dan produk-
dan dexa.
tujuankepada :
17
pengawasan Obat dan Makanan dengan tembusan Kepala Dinas
13. Pelayanan
resiko terjadinya efek samping karena obat, untuk tujuan keselamatan pasien
1. Pengkajian resep
2. Dispensing
18
4. Konseling
pemberian informasi obat serta pelayanan informasi obat (PIO) yang terdiri
atas menjawab pertanyaan pasien mengenai obat yang tepat untuk penyakit
yang dialaminya.
dibantu oleh satu orang Apoteker pendamping serta dua orang Tenaga
Teknis Kefarmasian dan terdapat satu orang sales promotion girl (SPG).
timbangan obat, air minum (air mineral) untuk pengenceran, alat pres,
kertas puyer, mortar dan stemper, pot salep, gelas ukur, sudip, bahan
19
Standart Operasional Pelaksanaan Pelayanan Kefarmasian di
Pelayanan obat dengan resep dokter dilakukan setiap hari, mulai dari
resep dokter dari apotek Kimia Farma , khususya pasien kredit maupun
20
,bertujuan untuk memastikan apakah sudah sesuai dengan resep
21
Resep
Penerimaan :
1. Pemeriksaan keabsahan dan kelengkapan resep : nama, alamat, nomor SIP dan paraf dokter penulis
resep; nama, dosis, jumlah dan aturan pakai obat; serta nama, alamat dan nomor telepon pasien
2. Pemeriksaan ketersediaan obat
3. Pemberian nomor resep dan penetapan harga
Peracikan :
kandungannya sama
1. Penyiapan etiket atau penandaan obat dan kemasan
2. Peracikan obat : perhitungan dosis, penimbangan, pencampuran dan pengemasan
3. Penyajian hasil akhir peracikan
Pemeriksaan akhir :
1. Kesesuaian hasil peracikan dengan resep : nomor resep serta nama, nama obat, jumlah, bentuk
sediaan, jenis sediaan, dosis dan aturan pakai.
2. Kesesuaian salinan resep dengan resep asli
3. Kebenaran kuitansi
Dokumentasi resep disertai pemeriksaan ulang seluruh resep pada hari itu, pelayanan purna jual
berupa komunikasi dan informasi obat setiap waktu, serta penggantian obat bila diperlukan atas
permintaan dokter
22
Bagan 3 : Alur pelayanan resep tunai
kepada pasien
23
Dalam pelayanan resep kredit pembayarannya dilakukan
24
Resep
Penerimaan :
1. Pemeriksaan keabsahan dan kelengkapan resep : nama, alamat, nomor SIP dan paraf dokter
penulis resep; nama, dosis, jumlah dan aturan pakai obat; serta nama, alamat dan nomor
telepon pasien
2. Pemeriksaan ketersediaan obat
3. Pemberian nomor resep dan penetapan harga
Apotekakanmengusahakanobatdarisumber-
sumber/apoteklainnya
Peracikan :
1. Penyiapan etiket atau penandaan obat dan kemasan
2. Peracikan obat : perhitungan dosis, penimbangan, pencampuran dan pengemasan
3. Penyajian hasil akhir peracikan
Pemeriksaanakhir :
1. Kesesuaian hasil peracikan dengan resep : nomor resep serta nama, nama obat, jumlah,
bentuk sediaan, jenis sediaan, dosis dan aturan pakai.
2. Kesesuaian salinan resep dengan resep asli
3. Kebenaran kuitansi
Penyerahanobatdanpemberianinformasi :
1. Penyerahan obat harus disertai penjelasan informasi tentang nama,bentuk, jenis sediaan,
dosis, jumlah dan aturan pakai obat, cara penyimpanan serta efek samping yang mungkin
terjadi dan cara mengatasinya
2. Tanda terima pasien penerima obat
Pelaporandanpembayaran :
1. Apotek pelayanan membuat laporan transaksi kredit instansi yang bersangkutan dan
melaporkannya kepada BM
2. Pembayaran transaksi kredit instansi yang bersangkutan ke BM
Dokumentasi resep disertai pemeriksaan ulang seluruh resep pada hari itu, pelayanan
purna jual berupa komunikasi dan informasi obat setiap waktu, serta penggantian obat bila
diperlukan atas permintaan dokter
25
Bagan 4 : Alur pelayanan resep kredit
b.) Senyum sapa oleh farmasis penanggung jawab dan / atau asisten
e.) Bila resep lengkap, maka segera konfirmasi obat dan harga kepada
pasien. Bila pasien setuju, lakukan transaksi dan siapkan obat sesuai
resep.
f.) Bila obat dalam resep tidak lengkap,tanyakan persetujuan pasien ingin
mengambil yang ada atau mencari ke apotek lain. Bila meminta obat
yang ada, segera lakukan transaksi dan tulis copy resep. Tandai “ndet”
untuk obat yang belum diberi dan “det” untuk obat yang sudah diberi.
g.) Bila resep racikan tidak lengkap, maka pelayanan resep tidak dapat di
lakukan.
menunggu.
26
i.) Kemaslah obat dengan kemasan yang sesuai dan rapi. Tulis etiket
dengan jelas.
j.) Serahkan obat beserta etiket. Beri penjelasan mengenai obat, wakktu
l.) Ucapkan salam dan sapa berupa ucapan “Terima kasih, semoga sehat
selalu”
a) Pasien datang.
b) Senyum dan sapa oleh farmasis penanggung jawab dan/ atau Asisten
kepada pasien.
g) Pasien pergi, senyum dan sapa “Terima kasih semoga sehat selalu”
27
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hola diselenggarakan oleh satu orang Apoteker Pengelola Apotek (APA) dan
dibantu oleh satu orang Apoteker pendamping serta dua orang Tenaga Teknis
Kefarmasian.
Pengelolaan administrasi obat dan resep yang ada di Apotek Kimia Farma
28
Penerimaan Barang (BPB). Perbekalan Farmasi yang telah dipesan,
baik.
4.2 Saran
29
pelayanan kesehatan masyarakat seluruh tenaga kesehatan tentunya perlu
4. Pelayanan obat baik, tata letak obat mudah dipahami ,kualitas obat dan
alat kesehatan baik, kebersihan terjaga dengan baik, dan keramahan para
karyawan dalam melayani pasien baik, semoga apa yang sudah ada dapat
di pertahankan.
30