Perhitungan :
𝐴
∑1%
𝑛=1 =
𝑏.𝑐
8,860
∑1%
𝑛=1 = 1 x 0,0065 =137,30 235
1,033
∑1%
𝑛=1 = 1 x 0,0065 =158,92 257
0,355
∑1%
𝑛=1 = 1 x 0,0065 = 54,615 313
0,768
∑1%
𝑛=1 = 1 x 0,0065 =118,154 350
c. sesatan sinar
( גnm) Absorban
200 2,051
4.2 Pembahasan
Seperti yang kita ketahui kalibrasi suatu alat sebelum digunakan sangatlah
penting karena akan mempengaruhi hasil dari pengamatan ataupun penelitian yang
dilakukan. Kalibrasi digunakan untuk mengurangi kesalahan – kesalahan yang mungkin
terjadi pada saat pengukuran serta untuk mendapatkan hasil yang akurat. Dimana
kalibrasi itu sendiri merupakan standarisasi untuk menentukan apakah alat itu sudah
memenuhi standar ataupun tidak.
Pada praktikum kalibrasi ini kita melakukan tiga percobaan yaitu kalibrasi skala
absorbansi, penentuan resolusi dan sesatan sinar. Berdasarkan praktikum yang telah
dilakukan pada percobaan kalibrasi skala absorbansi diperoleh nilai abosorban pada
panjang gelombang 235 yaitu 8,860 pada panjang gelombang 257 yaitu 1,033 pada
panjang gelombang 313 yaitu 0,355 dan yang terakhir pada panjang gelombang 350
yaitu 0,768 dan untuk menentukan apakah nilai absorban yang didapatkan memenuhi
𝐴
range ∑1%
𝑛=1 atau tidak dilakukan perhitungan ∑1%
𝑛=1 = dan didapatkan hasil
𝑏.𝑐
pada panjang gelombang 235 yaitu 137,30; pada panjang gelombang 257 yaitu 158,92;
pada panjang gelombang 313 yaitu 54,615 dan yang terakhir pada panjang gelombang
350 yaitu 118,154. Ini menandakan bahwa kalibrasi skala absorbansi yang dilakukan
tidak memenuhi range jadi alat yang digunakan tidak begitu baik.
Pada percobaan penentuan resolusi didapatkan nilai absorban pada panjang
gelombang 269 yaitu -0,44 dan pada panjang gelombang 266 yaitu 0,420. Dimana
didapatkan perbandingan antara absorban bernilai negatif yang menandakan bahwa
hasil yang diperoleh tidak baik karena tidak sesuai dengan apa yang disyaratkan oleh
farmakope inggris bahwa absorbansinya lebih besar dari 1,5.
Pada percobaan terakhir yaitu sesatan sinar yang menggunakan KCl dengan
blanko air pada panjang gelombang 200nm dan didapatkan nilai absorban dari KCl yaitu
2,051 yang menandakan tidak terjadi sesatan sinar karena nilai absorbansinya lebih dari
2,00 yang menandakan bahwa spektrofotometer yang digunakan baik.
Adapun factor kesalahan yang mungkin saja terjadi dalam pengerjaan adalah
penggunaan blanko yang rusak.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum kalibrasi dengan melakukan tiga percobaan dapat
disimpulkan bahwa alat spektrofotometer perlu dilakukan perbaikan karena hasil yang
didapatkan tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan.
5.2 Saran
Sebaiknya dilaboratorium disediakan fasilitas kalibrasi meliputi bahan dan
peralatan pendukung, serta menyiapkan prosedur kalibrasi dan standarisasi bagi
praktikan maupun peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Foto
Pembuatan H2SO4
2. Lembar Kerja