FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LAPORAN
“KALIBRASI”
OLEH
STAMBUK : 15020200042
KELAS : C1/C2
KELOMPOK : IV (EMPAT)
Rumus Struktur :
O O
S H
O O
Kelarutan : Sangat sedikit larut dalam air, tidak larut dalam alkohol,
kloroform, eter, aseton
Berat Molekul : 92,14
Densitas : 0,8666
Pemerian : Murni pereaksi
5. n-heksana (Ditjen POM, 1979 : hal. 282)
Nama resmi : n-heksana
Nama lain : n-heksana
Rumus molekul : C6H14
Rumus Struktur :
3.1 Alat
Spektrofotometer UV-Vis
Alat gelas
Labu Ukur
3.2 Bahan
Larutan Holmium Oksida
Larutan Kalium bikromat dalam H2S04
Siapkan larutan 4% holmium oksida dalam 10% asam perklorat dalam kuvet 1
cm lalu ukur serapan larutan tersebut pada beberapa panjang gelombang
mulai dari 200 nm – 700 nm ulang sampai 10 kali scan. Kemudian catat
panjang gelombang yang menghasilkan puncak peak pada spektra yang
didapat dari masing-masing replikasi . Diketahui bahwa panjang gelombang
yang menghasilkan puncak peak mengacu pada panjang gelombang yang
sudah ditentukan pada sertifikat kalibrasi akurasi panjang gelombang - Masing-
masing replikasi panjang gelombang tersebut dicatat dan dihitung standar
deviasinya, dan dibandingkan dengan kriteria penerimaannya. Kriteria
Penerimaan Kriteria penerimaan adalah sebesar ± 1 nm dalam kisaran UV
(200- 380 nm) dan ± 3 nm dalam kisaran Vis (380-800 nm). Sebanyak ulangan
3 scanning dari suatu puncak yang sama harus berada di sekitar ± 0,5 nm.
2. Nilai Absorban
4.1 Hasil
1. Akurasi panjang gelombang
a. Data dan informasi
1. Larutan yang diukur Holmium Oksida 4%
2. Range panjang gelombang 200 – 700 nm
3. Replikasi 10 replikasi
4. Kriteria penerimaan untuk daerah UV ± 1 nm
5. Kriteria penerimaan untuk daerah visible ± 3 nm
6. Syarat 3 penguangan pengukuran pada Harusa berada sekitar
puncak yang sama ± 0,5 nm
1 241,1 241,1 241,1 241,3 241,1 241,4 241,1 241,2 241,1 241,1 241,1 0,02
2 279,3 279,3 279,3 279,4 279,3 279,4 279,3 279,3 279,4 279,3 279,4 0,013
3 287,6 287,6 287,7 287,6 287,6 287,6 287,6 287,6 287,8 287,6 287,6 0,01
4 333,9 333,9 334,1 333,9 334,2 333,9 333,9 333,9 333,9 333,9 334,0 0,06
5 360,9 360,9 360,9 360,9 360,9 360,9 360,9 360,9 361,2 360,9 361,3 0,023
6 385,9 385,9 385,9 386,1 385,9 385,9 385,1 385,9 386,2 385,9 385,9 0,01
7 418,7 418,7 418,7 418,7 418,7 418,7 418,9 418,7 418,7 418,7 419,7 0,04
8 453,6 453,6 453,6 453,6 453,6 453,6 453,6 454,6 453,6 453,6 454,6 0,06
460,1 460,1 461,1 460,1 460,1 462,3 460,1 460,1 460,1 460,1 460,1 0,106
10 536,4 536,4 536,4 536,6 536,4 536,4 536,9 536,4 536,4 537,7 536,4 0,06
11 637,7 637,7 637,7 637,7 638,7 637,7 637,7 637,7 639,7 637,7 637,7 0,1
∑10
i=1(241,1−241,16)
2
Standar deviasi peak 1 =√
10−1
= 0,02
Jawaban:
∑10
i=1(279,3 −279,34)
2
Standar deviasi peak 2 = √ 10−1
= 0,013
∑10
i=1(287,6−287,63)
2
Standar deviasi peak 3 =√ 10−1
= 0,01
∑10
i=1(333,9−333,96)
2
Standar deviasi peak 4 = √ 10−1
= 0,06
∑10
i=1(360,9 − 360,97)
2
Standar deviasi peak 5 = √ 10−1
= 0,023
∑10
i=1(385,9 −385,87)
2
Standar deviasi peak 6 = √ 10−1
= 0,01
∑10
i=1(418,7 −418,82)
2
Standar deviasi peak 7 = √ 10−1
= 0,04
∑10
i=1(453,6 − 453,8)
2
Standar deviasi peak 8 = √
10−1
= 0,06
∑10
i=1(460,1 − 460,42)
2
Standar deviasi peak 9 = √ 10−1
= 0,106
∑10
i=1(536,4 −536,6)
2
Standar deviasi peak 10 = √ 10−1
= 0,06
∑10
i=1(637,7 − 638)
2
Standar deviasi peak 11 = √
10−1
= 0,1
c. Hasil Pengukuran Panjang Gelombang
No Panjang Rata-rata pembacaan Koreksi Ket
gelombang panjang gelombang (nm)
dari SRM 2014
1 241,1 241,16 0,06 Sesuai
∑n ̃ )2
i=1(xi −x
Perhitungan standar deviasi = √ n−1
∑4i=1(0,748−0,748) 2
Perhitungan 1 =√ 4−1
=0
∑4i=1(0,863 −0,865) 2
Perhitungan 2 =√ 4−1
= 0,00158
∑4i=1(0,295 −0,293) 2
Perhitungan 3 =√ 4−1
= 0,00115
∑4i=1(0,634 − 0,636) 2
Perhitungan 4 =√ 4−1
= 0,00115
Perhitungan RSD
SD
Rumus = x 100%
x̃
4.2 Pembahasan
penerimaan pada setiap panjang gelombang (tidak masuk toleransi) yaitu nilai
126,7796 dan 146,7372. Sedangkan hasil yang memenuhi kriteria penerimaan
pada setiap panjang gelombang (masuk toleransi) yaitu nilai 49,6610 dan
107,7966.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil yang diperoleh pada parameter akurasi panjang gelombang memenuhi
standar yang telah ditentukan oleh certicifae of calibration. Dan pada data nilai
absorbansi 313 nm dan 350 nm sesuai dengan rentang nilai maximum toleransi
sehingga dapat dikategorikan masuk toleransi sedangkan untuk panjang
gelombang 235 nm dan 257 nm tidak sesuai dengan rentang nilai maksimum
toleransi sehingga dikatakan tidak masuk toleransi. Jika hasil yang diperoleh
akurat, maka spektrofotometer UV-Vis layak untuk digunakan.
5.2 Saran
Sebaiknya kita mengadakan praktikum di laboratorium tetapi, karena
adanya satu hal yang tidak dapat dihindari jadi, mohon maaf jika ada kesalahan
pada laporan yang dibuat.
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
Hadi, 2007, Pemahaman dan Penerapan ISO/IEC 17025: 2005, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Harmita, et all, 2006, Buku Ajar Analisis Hayati, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Syahputri, et all, 2005, Pemastian Mutu Obat, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.