Anda di halaman 1dari 5

A.

Perbedaan Transpor Aktif dan Transpor Pasif

Sementara transpor aktif melibatkan molekul atau zat terlarut melawan gradien konsentrasi
atau gradien listrik dari mana konsentrasi lebih rendah ke daerah di mana konsentrasi tinggi,
Transpor pasif melibatkan molekul atau zat terlarut sepanjang konsentrasi atau gradien listrik
dari mana konsentrasi tinggi ke daerah di mana konsentrasi lebih rendah. Oleh karena itu,
selama transpor aktif, energi yang diperlukan jauh lebih tinggi daripada selama Transpor pasif.
Transpor aktif disebut sebagai Transpor menanjak, sedangkan Transpor pasif disebut sebagai
Transpor menurun.

Perbedaan utama antara transpor aktif dan transpor pasif adalah bahwa transpor aktif
membutuhkan energi yang dikenal sebagai Adenosin trifosfat (ATP) agar bisa mendaki. Hal ini
karena hambatan yang secara alami terjadi selama proses ini yang perlu diatasi agar proses
berlangsung. Sementara Transpor pasif terjadi hampir secara otomatis dengan tidak ada
hambatan, tidak ada energi yang diperlukan. Ini juga merupakan faktor penentu yang
menentukan Transpor aktif dan pasif.

Ringkasan

 Transport aktif membutuhkan energi sedangkan Transpor pasif tidak.


 Sementara transport aktif melibatkan molekul atau zat terlarut melawan gradient
konsentrasi sedangkan traspor pasif melibatkan molekul atau zat terlarut yang mengalir
sepanjang gradient konsentrasi.
 Transpor aktif dan pasif adalah istilah yang digunakan dalam tumbuhan dan hewan serta
tubuh manusia.

B. Peranan Osmosis Pada Makhluk Hidup

Pada tubuh makhluk hidup, osmosis terjadi di tingkat sel. Dalam tubuh makhluk hidup air
bergerak dari satu sel menuju sel yang lainnya secara bebas. Namun perpindahan ini tidak
terjadi secara begitu saja, tetapi harus melalui selaput membran, karena itu disebut proses
osmosis.

Bila konsentrasi larutan dalam sel tinggi, air akan tertarik masuk kedalam sel sehingga
terjadilah proses endosmosis. Masuknya air dari luar sel kedalam sel akan menyebabkan
tekanan osmosis sel menjadi tinggi. Tekanan osmosis yang tinggi dapat menyebabkan sel
menjadi pecah. Terpecahnya sel karena robeknya membaran plasma akibat dari tekanan
osmosis yang tinggi disebut Lisis. Sebaliknya, apabila konsentrasi larutan di luar sel lebih tinggi,
air dalam sel akan keluar dan terjadi eksosmosis. Eksosmosis pada hewan akan menyebabkan
pengerutan sel yang disebut krenasi dan pada tumbuhan akan menyebabkan terlepasnya
membran dari dinding sel yang disebut plasmolisis.
Selain pada sel, peristiwa osmosis juga dapat di jumpai di kehidupan sehari-hari. Contoh
peristiwa Osmosis di kehidupan sehari-hari antara lain adalah:

1. Dialisis
Dialisis adalah suatu proses atau metode yang biasanya di gunakan untuk membantu
pasien yang mengalami gagal ginjal. Gagal ginjal terjadi, jika ginjal kehilangan fungsi untuk
menyaring dan menghilangkan senyawa beracun, gara yang berlebih dan dan air dari dalam
tubuh. Pada proses dialisis, molekul terlarut yang berukuran lebih kecil dari pori-pori membran
tersebut dapat keluar, sedangkan molekul lainnya yang lebih besar seperti garam-garam
mineral, senyawa-senyawa beracun akan tertahan di dalam kantung membran.
Dialisis yang dilakukan pada pasien gagal ginjal merupakan bagian-bagian dari terapi penganti
ginjal yang meliputi:

 Hemodialisis (Cuci Darah),


 Peritoneal Dialisis (Cuci Rongga Perut) dan
 Cangkok Ginjal (transplantasi)

2. Penyerapan air dan mineral dari dalam tanah oleh Akar tumbuhan
Penyerapan air dan mineral oleh akar terjadi melalui mekanisme perbedaan tekanan
antara sel-sel akar dan air tanah. Ketika tekanan bagian dalam sel-sel akar lebih rendah dari
tekanan di luar, tumbuhan memasukkan air dari luar. Jadi, sel-sel akar mengambil air dari luar
tidak setiap saat dan terus menerus, melainkan hanya ketika sel-sel tersebut memerlukannya.
Dalam peristiwa ini proses osmosis sapat di cegah oleh akar dan tidak terjadi secara terus
menerus. Namun begitu media tanam yang terlalu banyak mengandung air, lama kelamaan
akan membuat akar mengalami pembusukan.

3. Pemberian garam pada serutan buah kates, pare atau wortel


Pemberian garam pada proses pengolahan sayur-buah baik itu buah pepaya, buah pare
ataupun wortel juga mengunakan dasar dari peristiwa osmosis. Pemberian garam dimaksudkan
untuk melemaskan dinding buah sehingga menjadi lemas dan tidak kaku lagi. Hal ini disebabkan
karena rendahnya kadar air garam sehingga menarik keluar kadar air dari dakam dinding sel
buah. Air yang berkurang pada dinding sel akan menyebabkan sel menjadi kehilangan
rigiditasnya. Dan masih banyak lagi contoh lainnya.
C. Pengertian Difusi dan Osmosis
1. Difusi

Difusi adalah peristiwa perpindahan suatu zat di dalam pelarut dari konsentrasi tinggi ke
bagian yang berkonsentrasi rendah. Peristiwa difusi tidak dapat terlepas dari gradien
konsentrasi yang merupakanperbedaan konsentrasi yang ada pada larutan. Difusi akan terus
terjadi hingga semua partikel tersebar luas secara meratadan mencapai keadaan
kesetimbangandimana proses perpindahan molekul tetap terjadi meskipun tidak terdapat
perbedaan konsentrasi.

Peristiwa difusi seringkali kita temukan dalam kegiatan sehari-hari. Contoh paling
sederhana dari peristiwa difusi adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Proses tersebut
memungkinkan teh tawar menjadi manis. Contoh lain adalah air panas dari dalam termos akan
berdifusi dalam udara. Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Yaitu difusi yang
terjadi dari perpindahan sebuah lapisan molekul yang diam dari fluida.

Nah, setelah memahami pengertian difusi, selanjutnya kita akan mempeljari lebih
dalammengenai difusi, yaitu hal-hal yang dapat mempengaruhi kecepatan difusi.

a) Ukuran Partikel, hal yang paling utama dalam mempengaruhi kecepatan difusi adalah
ukuran partikel, semakin kecil ukuran partikel, mamaka semakin cepat pula partikelitu
akan bergerak, sehingga mengakibatkan kecepatan difusi akan semakin tinggi.
b) Ketebalan membran, kemudian faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi adalah
ketebalan mmembran, semakin tebal membran maka semakin lambat , semakin tipis
membran maka semakin cepat kecepatan difusi.
c) Luas area, Semakin besar luas area, maka akan semakin cepat pula kecepatan difusi,
semakin kecil luas area maka semakin lambat kecepatannya.
d) Jarak, Semakin besar jarak antara kedua konsentrasi, semakin lambat puola difusinya,
semakin kecil jatrak antara kedua konsentrasi, maka semakin cepat difusinya.
e) Suhu, semakin tinggi suhu, maka partikel akan mendapatkan energi untuk bergerak
dengan lebih cepat, dan kecepatan difusiakan semakin tinggi.
2. Osmosis

Osmosis adalah perpindahan molekul air dari konsentrasi air tinggi ke konsentrasi rendah.
Perpindahan molekul tersebut melalui selaput semi permiabel selektif dari bagian zat yang
lebih encer ke bagian zat yang lebih pekat. Membran semipermiable harus dapat ditembus oleh
pelarut namun tidak dapat ditembus oleh zat terlarut yang mengakibatkan gradien tekanan
sepanjang membran. Meskipun osmosis merupakan suatu fenomena alami, teta[i proses
osmosis dapat terhambat secara buatan yaitu dengan cara meningkatkan tekanan pada bagian
dengan konsentrasi rendah menjadi bagian yang berkonsentrasi tinggi.

Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada
konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri. Osmosis merupakan salah
satu topik yang sangat penting dalam ilmu biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan
mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel. Hal ini dapat kita pelajari dalam
proses metabolisme. Berikut ini adalah beberapa hal yang mempengaruhi osmosis

a) Ukura molekul, ukuran molekul yang meresap sangat mempengaruhi proses osmosis,
molekul yang lebih kecil daripada garis pusat lubang membran akan meresap dengan
lebih mudah.
b) Kelarutan lipid, molekul yang mempu yai kelarutan yang tinggi meresap lebih cepat
daripada molekul kelarutan yang sangat rendah seperti lipid.
c) Luas permukaan, luas permukaan membran dapat mempengaruhi kadar resapan
menjadi lebih cepat jika luas permukaan membran yang disediakan untuk resapan
adalah lebih besar.
d) Ketebalan membran, kadar sesapan sesuatu molekul akan lebih cepat jika melalui suatu
membran yang tipis, begitupun sebaliknya, jika molekul melewati membran yang tebal
maka kadar resapan akan semakin melambat.
e) Suhu, sama dengan proses difusi, osmosis juga dipengaruhi oleh suhu, hal ini
dikarenakan pergerakan molekul sangat dipengaruhi oleh suhu, kadar resapan akan
menjadi lebih cepat jika suhunya tinggi. Begitupun sebaliknya kadar resapan akan
melambat jika suhunya rendah.
TUGAS PROJEK
KD.2

OLEH:

KELOMPOK 7

Ketua : Siti .M. Umaternate


Wakil : Navia A.P Litiloly
Anggota : Yusril M. Umasugi

Anda mungkin juga menyukai