Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

VISKOSITAS

Oleh:

Ephas indika A

Moh . Saifudin Z

Miftakhu Firdhaus

Asisten : Ervin Budi F

LABORATORIUM FISIKA DASAR

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JEMBER

2014
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kekentalan adalah sifat dari suatu zat cair (fluida) disebabkan adanya gesekan
anatara molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi pada zat cair tersebut.
Gesekan-gesekan inilah yang menghambat aliran zat cair. Besarnya kekentalan zat
cair (viskositas) dinyatakan dengan suatu bilangan yang menentukan kekentalan
sutu zat cair. Hukum viskositas newton menyatakan bahwa laju perubahan bentuk
sudut fluida yang tertentu maka tegangan geser berbanding lurus dengan
viskositas.
Viskositas adalah gesekan interval, gaya viskos melawan gerakan sebagai
fluida relatif terhadap yang lain. Viskositas adalah alasan diperlukannya usaha
untuk mendayung perahu melalui air yang tenang, tetapi juga merupakan suatu
alasan mengapa dayung bisa bekerja. Efek viskos merupakan hasil yang penting
dalam pipa aliran darah. Pelumasan bagian dalam mesin fluida viskos. Cenderung
melekat pada permukaan zat yang bersentuhan dengannya.
Diantara salah satu sifat zat cair adalah kental (viskos) dimana zat cair
memiliki kekentalan yang berbeda-beda materinya, misalnya kekentalan oli.
Dengan sifat ini zat cair banyak digunakan dalam dunia otomotif yaitu sebagai
pelumas mesin. Telah diketahui bahwa pelumas yang dibutuhkan tiap-tiap mesin
membutuhkan kekentalan yang berbeda-beda.
Suatu zat memiliki kemampuan tertentu sehingga suatu padatan yang
dimasukan kedalamnya mendapat gaya tekanan yang diakibatkan peristiwa
gesekan antara permukaan padatan tersebut dengan zat cair. Sebagai contoh,
apabila kita memasukkan sebuah bola kecil kedalam zat cair, terlihatlah batu
tersebut mula-mula turun dengan cepat kemudian melambat hingga akhirnya
sampai didasar zat cair.bola kecil tersebut pada saat tertentu mengalami sejumlah
perlambatan hingga mencapai gerak lurus beraturan. Gerakan bola kecil
menjelaskan bahwa adanya suatu kemampuan yang dimiliki suatu zat cair
sehingga kecepatan bola berubah. Mula-mula akan mengalami yang dikarenakan
gaya beratnya tetapi dengan sifat kekentalan cairan maka besar percepatannya
akan semakin berkurang dan akhirnya nol.Pada saat tersebut kecepatan bola tetap
dan disebut kecepatan terminal. Hambatan-hambatan dinamakan sebagai
kekentalan (viskositas). Akibat viskositas zat cair itulah yang menyebabkan
terjadinya perubahan yang cukup drastis terhadap kecepatan batu. Aliran viskos
dalam berbagai masalah keteknikan pengaruh viskositas pada aliran sangatlah
kecil, dan dengan demikian diabaikan. Cairan kemudian dinyatakan tidak kental
(invicid). Atau seringkali ideal dan diambil sebesar nol. Tetapi jika istilah aliran
viskos dipakai, ini berarti bahwa viskositas tidak diabaikan. Untuk benda
homogen yang dicelupkan ke dalam zat cair ada tiga kemungkinan yaitu,
tenggelam, terapung, melayang. Oleh karena itu percobaan ini dilakukan agar
praktikan dapat mengukur viskositas berbagai jenis zat cair. Karena semakin besar
nilai viskositas dari larutan maka tingkat kekentalan larutan tersebut semakin
besar pula.

1.2 rumusan masalah


adapun rumusan masalah yang terdapat dalam praktikum viskositas ini adalah
1. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas ?
2. Apa sajakah mavam-macam metode pengukuran viskositas ?
3. Bagaimana penerapan hukum stokes ?
4. Bagaimana cara menentukan viskositas zat cair dengan gaya stokes ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas.
2. Mengetahui macam-macam metode pengukuran viskositas .
3. Mengetahui penerapan hukum stokes.
4. Mengetahui cara menentukan viskositas zat cair dengan gaya stokes.

1.4 manfaat
adapun manfaat yang diperoleh dan bisa diterpkan kedalam kehidupan sehari-
hari dalam praktikum kekentalan (viskositas) zat cair kali ini adalah
mengalirnya pembuluh dalam vena, proses penggorengan ikan ( semakin
tinggi suhunya, maka semakin kecil viskositas minyak goreng ), mengalirnya
air dalam pompa PDAM yang mengalir kerumah-rumah.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Setiap zat cair mempunyai karakteristik yang khas, berbeda satu zat cair
dengan zat cair yang lain. Oli mobil sebagai salah satu contoh zat cair dapat kita
lihat lebih kental daripada minyak kelapa. Apa sebenarnya yang membedakan
cairan itu kental apa tidak. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai
peristiwa gesekan antara satu bagian dan bagian yang lain dalam fluida. Dalam
fluida yang kental kita perlu gaya untuk menggeser satu bagian fluida terhadap
yang lain. Di dalam aliran kental kita dapat memandang persoalan tersebut seperti
tegangan dan renggangan pada benda padat. Kenyataanya setiap fluida baik gas
maupun cair mempunyai sifat kekentalan, karena partikel di dalamnya sdaling
menumbuk. Bagaimana kita menyatakan sifat kekentalan tersebut secara
kuantitatif atau dengan angka. Sebelum membahas hal itu kita perlu mengetahui
bagaimana cara membedakan zat yang kental dan kurang kental dengan cara
kuantitatif. Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur kekentalan suatu zat
cair adalah viskosimeter (lutfy,2007).
Apabila zat cair tidak kental maka koefisiennya sama dengan nol
sedangkan pada zat cair kental bagian yang menempel di dinding mempunyai
kecepatan yang sama dengan dindingnya. Bagian yang menempel pada dinding
luar dalam keadaan diam dan yang menempel pada dinding dalam akan bergerak
bersama dengan dinding tersebut. Lapisan zat cair antara kedua dinding bergerak
dengan kecepatan yang berubah secara linier sampai v. Aliran ini disebut aliran
laminer. Aliran zat cairnya kental dan alirannya tidak terlalu cepat (sudarjo,2008).
Pengertian viskositas menentukan kemudahan suatu molekul bergerak
karene adanya gesekan anatar lapisan material. Karenanya viskositas
menunjukkan tingkat ketahanan suatu cairan untuk mengalir. Semakin besar
viskositasmaka aliaran akan semakain lambat. Besarnya viskositas dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti temperatur, gaya tarik antar molekul dan ukuran serta
jumlah molekul terlarut. Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya
berbeda memiliki tingkat kekentalan yang berbeda. Pada zat cair, viskositas
disebabkan karena adanya gaya kohesi. Sedangkan dalam zat gas, viskositas
disebabkan oleh tumbukan antar molekul. Viskositas dapat dinyatakan sebagai
tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan antara molekul-molekul cairan satu
dengan yang lain. Suatu jenis cairan yang rendah, dan sebaliknya bahan-bahan
yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas yang tinggi(sarojo,2009).
Zat cair maupun gas mempunyai viskositas hanya saja zat cair lebih kental
daripada gas. Dalam merumuskan persamaan-persamaan dasar mrngrnal aliran
yang kental(sudarjo,2008).
Viskositas dapat dianggap suatu gesekan di bagian dalam suatu fluida.
Karena adanya viskositas ini maka untuk menggerakan salah satu lapisan fluida
diatasnya lapisan lain haruslah dikerjakan gaya. Karena pengaruh gaya k. Lapisan
zat cair dapat bergerak dengan kecepatan (v2) yang harganya semakin mengecil
untuk lapisan dasar sehingga timbul gradien kecepatan. Baik zat cair maupun gas
mempunyai viskositas hanya saja zat cair lebih kental dari pada gas tidak kental
(matoharsono, 2006)
Lapisan-lapisan gas atau zat cair yang mengalir saling berdesakan karena
itu terdapat gaya gesek yang bersifat menahan aliran yang besarnya tergantung
dari kekentalan zat cair. Gaya gesek tersebut dapat dihitung dengan menggunakan
rumus.
=
Adapun jenis cairan dibedakan menjadi dua tipe, yaitu cairan newtonian
dan non newtonian.
1. Cairan newtonian
Cairan newtonian adalah cairan yang viskositasnya tidak berubah dengan
berubahnya gaya irisan, disebut aliran kental/viskos sejati. Contoh: air,
minyak, sirup, gelatin, dll. Viskositas tidak tergantung pada gaya pemisah
dalam kisaran aliran laminar. Cairan newtonian ada dua jenis yang
viskositasnya tinggi disebut viscous dan yang viskositasnya rendah disebut
mobile(Dogra, 2006)
2. Cairan non newtonian
Cairan non newtonian yaitu cairan yang viskositasnya berubah dengan
adanya perubahan gaya irisan dan dipengaruhi kecepatan tidak linear.
Pada percoban ini bola kecil dijatuhkan kedalam cairan yang akan dihitung
angka kekentalannya. Bola tersebut mula-mula akan mengalami percepatan,
dikarenakan gaya beratnya tetapi karena sifat kekentalan cairan, maka besarnya
percepatan akan semakin berkurang dan akhirnya nol. Pada saat tersebut
kecepatan bola tetap dan disebut kecepatan terminal. Hubungan antara kecepatan
terminal dengan angka kekentalan dapat diperoleh dari hukum stokes.
2 . 2.
= ( )
.
Keterngan : = keceptan terminal
= rapat massa cairan
g = percepatan gravitasi bumi
= rapat massa bola
r =jari-jari bola

Pada persamaan (3.1) dianggap bahwa diameter tabung relatihf sanagat besar
dibandingkan dengan diameter bola. Apabila diameter tabung tidak terlalubesar,
karena diperlukan faktor koreksi(Fk) terhadap persamaan (3.1) yaitu :

= (1 + 2,4 )

Dengan R adalah jari-jari tabung bagian dalam, sehingga persamaan :
2 . 2 .
= ( )
. .
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Visikometer bola jatuh dengan perlengkapannya 1 set.
2. Mikrometer digunakan untuk mengukur tebal benda yang sangat
tipis dan mengukur diameter benda yang bulat dan kecil.
3. Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu.
4. Neraca digunakan untuk mengukur suatu besaran massa.
5. Benda padat berbentuk bola.
6. Mistar digunakan untuk mengukur satuan panjang.
7. Penjepit atau pinset.
3.2 Desain percobaan
Berikut merupakan desain peralatan yang di gunakan dalam praktikum
kali ini :
3.3 langkah kerja
Adapun langkah-langkah kerja pada praktikum viskositas ini adalah :
1. Diukur diameter benda padat (bola) yang tersedia.
2. Diukur diameter dalam tabung.
3. Ditimbang massa bola kecil.
4. Diperhatikan kedudukan dari titik Q ( dari tabung percobaan ),
yang mana pada kedudukan T bola telah di anggap mencapai
kecepatan terminal.
5. Ditentukan titik (s1) yang jaraknya 40 cm dibawah titik T.
6. Dijatuhkan bola Q dan dicatat waktunya untuk menentukan jarak
dari titik T ke titik S, diulangi sebanyak 3 kali.
7. Diulangi poin 1 sampai 6 untuk jarak yang berbeda-beda (s2=50
cm, s3= 60 cm, s4= 70 cm ).
8. Dilakukan hal yang sama untuk 2 bola kecil lainnya dengan
diameter yang berbeda.
3.4 metode analisis
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Pembahasan
Fludia baiki zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda memiliki tingkat
kekentalan yang berbeda. Viskositas alias kekentalan sebenarnya merupakan gaya
gesekan antara molekukl-molekul yang menyusun suatu fluida. Jadi molekul-
molekul yang menyusun suatu fluida saling gesek-menggesek ketika fluida
tersebut mengalir pada zat cair. Viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi,
sedangkan dalam zat gas. Viskositas disebabkan oleh tumbukan antar molekul.
Viskositas atau kekentalan hanya terjadi pada fluida nyata.fluida nyata adalah
fluida yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari,seperti air sirup, oli,
asap knalpot, dan lain-lain. Fluida ideal sebenarnya tidak ada daam kehidupan
sehari-hari. Fluida ideal hanya model yang digunakan untuk membantu kita dalam
menganalisis aliran fluida.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan. Viskositas atau kekentalan dapat
dianggap sebagai gesekan dibagian dalam fluida, karena dengan viskositas ini
untuk menggerakkan salah satu lapisan fluida diatas lapisan lainnya agar satu
permukaan dapat meluncur diatas permukaan lainnya, bila diantara permukaan
tersebut terdapat lapisan fluida harus ada gaya yang bekerja.
Percobaan ini menggunakan 2 zat cair yang berbeda., yaitu zat cair oli dan zat
cair minyak. Percobaan dilakukan dengan cara menjatuhkan dua jenis bola, yaitu
bola kecil dan bola besar, dengan diulangi sebanyak 3 kali untuk masil-masing
percobaan.
Hasil yang diperoleh dari percobaan viskositas ini yaitu massa jenis bola
besar pada zat cair minyak maupun oli adalah sama. Cara menentukan yaitu
dengan persamaan massa jenis benda dengan menggunakan massa rata-rata dan
volume terminalnya, yaitu dengan cara membagi jarak yang ditempuh bola
dengan waktu yang diperlukan.
Perlakuan yang sama dilakukan pada bola kecil. Cara menentukan nilainya
sama dengan percobaan bola besar. Dapat disimpulkan bahwa besarnya kecepatan
terminal dipengaruhi oleh massa bola. Beasrnya massa jenis dipengaruhi oleh
massa benda dan volume benda dan yang terakhir besarnya kekentalan
dipengaruhi oleh bearnya gaya kohesi, jari-jari, dan juga massa jenis cairan yang
digunakan saat percobaan
BAB 5. PENUTUP

5.2 kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dan teori yang diketahui,
disimpulkan bahwa viskositas sangat mempengaruhi kecepatan benda untuk
melewati suatu fluida, semakin kental fluida tersebut, semakin lama waktu yang
dibutuhkan benda untuk melewatinya.

5.2 Saran
Saran untuk praktikan agar lebih memahami materi sebelum melakukan
praktikum. Praktikan sebaiknya teliti dalam mencatat hasil karena saat praktikum
digunakan dua alat viskometer dan enam bahan untuk masing-masing alat.
DAFTAR PUSTAKA

Dogra.2006. Kimia Fisika Dan Soal-soal. Malang : Universitas Malang.


Martoharsono, soemanto. 2006 . Biokimia 1 . Yogyakarta : Universitas Gajah
Mada.
Sarojo, ganijanti aby. 2006. Seri fisika dasar mekanika. Jakarta : Salemba
Teknika.
Sudarjo, randy . 2008. Modul Praktikum Fisika Dasar 1. Inderalaya : Universitas
Sriwijaya.
Tim penyusun.2014. Buku Modul Petunjuk Praktikum. Jember : Universitas
Jember.

Anda mungkin juga menyukai