Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Struktur, Fungsi dan DNA Mitokondria untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Biologi Sel Molekuler.
Dalam kesempatan kali ini penulis menyampaikan hormat dan terima
kasih kepada dosen Biologi Sel Molekuler atas segala bimbingan nya dalam
proses belajar serta kepada orang tua penulis yang telah memberikan semangat,
dukungan dan doa kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari sepunuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari


sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.

Cimahi, 09 Mei 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................ 1
D. Manfaat Penulisan ..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

A. Definisi Mitokondria ...................................................................................... 2


B. Struktur Mitokondria ...................................................................................... 2
C. Fungsi Mitokondria......................................................................................... 4
D. DNA Mitokondria........................................................................................... 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 9
A. Kesimpulan .................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tiap organisme atau makhluk hidup memiliki ukuran yang berbeda-beda.


Semakin besar ukuran organisme itu, maka sel penyusunnya semakin banyak.
Tubuh kita tersusun atas bermilyar-milyar sel. Sel didefinisikan sebagai unit
struktural dan fungsional terkecil yang menyusun makhluk hidup. Dalam
menjalankan fungsinya, sel dilengkapi dengan bagian-bagian sel yang disebut
dengan organel. Salah satu organel yang penting dalam sel adalah mitokondria.

Mitokondria adalah organel yang berperan sebagai pabrik energi yang


menghasilkan energi bagi sel dalam bentuk ATP. Mitokondria memiliki struktur
yang kecil, dan tersusun atas empat bagian. Komposisi utama dari mitokondria
sendiri adalah protein. Di dalam mitokondria, untuk membentuk energi, terjadi
proses yang disebut respirasi seluler. Respirasi seluler ini terbagi menjadi empat,
yaitu glikolisis, fermentasi, dekarboksilasi oksidatif piruvat, dan siklus krebs atau
dikenal pula sebagai siklus asam sitrat. Untuk lebih mengenal dan lebih
memahami mengenai mitokondria, akan dibahas di dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari mitokondria?


2. Bagaimana struktur dari mitokondria?
3. Apa fungsi dari mitokondria?
4. Bagaimana DNA yang terdapat dalam mitokondria?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu untuk mengetahui dan


memahami tentang mitokondria baik struktur, fungsi, dan DNA yang terdapat di
dalam mitokondria.

D. Manfaat Penulisan

Untuk menambah wawasan mengenai Mitokondria, dari pengertiannya,


strukturnya, fungsinya, serta DNA yang terdapat di dalam mitokondria.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Mitokondria

Mitokondria adalah {mito=benang, chondrion=granula/butiran} Sehingga


dapat diartikan sebagai organela dengan rangkaian butir-butir yang seperti
benang. Mitokondria adalah organel sel yang berfungsi sebagai tempat respirasi
sel makhluk hidup. Secara garis besar, tahap respirasi pada tumbuhan dan hewan
melewati jalur yang sama, yang dikenal sebagai daur atau siklus Krebs.
Mitokondria kerap disebut sebagai pembangkit energi bagi sel karena
mitokondria yang paling banyak menghasilkan energi ATP untuk sel. Mitokondria
berisi sejumlah enzim dan protein yang membantu proses karbohidrat dan lemak
yang diperoleh dari makanan yang kita makan untuk melepaskan energi.

Mitokondria terdiri dari :


1. Membran luar yang berfungsi sebagai pembatas antara bagian dalam
mitokondria dengan sitoplasma.
2. Membran dalam yang berlekuk-lekuk (krista) berfungi untuk memperluas
permukaan dan untuk melangsungkan rantai respirasi yang menghasilkan
ATP.
3. Ruang antar membran (antara membran dalam dan luar), berfungsi untuk
oksidasi asam lemak dan katabolisme asetil koenzim.
4. Matriks mitokondria, merupakan sebuah ruang yang dikelilingi oleh
membran dalam yang berguna sebagai tempat oksidasi asam lemak dan
katabolisme asetil koenzim.

B. Struktur Mitokondria

Setiap mitokondria mengandung membran luar dan membran dalam.


Membran luar menutupi mitokondria dan bertindak sebagai batas luar. Membran
dalam berlekuk-lekuk atau mengalami invaginasi dan disebut dengan krista. Pada
beberapa sel, seperti sel hati Mamalia, krista sangat panjang dan memotong
sepanjang diameter mitokondria. Pada sel tumbuhan, krista lebih berbentuk
tubular. Pelipatan membran dalam ini ditujuan untuk memperluas permukaan
membran yang penting untuk respirasi aerob.
Membran mitokondria membagi organel ini menjadi dua kompartemen.
Yang pertama adalah matriks yang berada ditengah dan ruang antar membran
yang terdapat antara membran luar dan membran dalam. Matrik berbentuk gel
dengan kandungan protein lebih dari 500 gr/ml memerlukan banyak ATP dalam
jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk mitokondria bisa
berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5
m dan panjang 0,5 1,0 m.
Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar,
membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam
membran. Membran memiliki lipid membran bilayer ganda.

1. Membran Mitokondria
Membran dalam dan membran luar mitokondria memiliki penyusun yang
berbeda. Membran luar tersusun atas lebih dari 50% lipid serta mengandung
berbagai macam enzim seperti enzim yang berperan oksidasi epinefrin, degradasi
triptofan dan pemanjangan rantai asam lemak. Sebaliknya, membran dalam
memiliki ratio protein/lemak yang tinggi. Ditemukan lebih dari 60 polipeptida
berbeda pada membran ini. Membran luar mengandung porin, suatu protein
integral dan merupakan membran yang tidak selektif sehingga memungkinkan
molekul dengan ukuran 10.000 dalton dapat masuk ke dalam ruang antar
membran, dengan demikian ruang antar membran berhubungan dengan sitosol.
Sebaliknya membran dalam tidak permeabel, sehingga molekul dan ion yang
diperlukan semuanya terdapat dalam matriks mitokondria.
Di bawah mikroskop cahaya mitokondria berbentuk batang dengan
diameter 0,5 - 1 dan panjang hingga 7. Namun bentuknya dapat mengikuti
aktivitas sel dan dapat bermodifikasi mengikuti siklus sekresi. Mitokondria
tersebar merata pada sitoplasma, bergerak berpindah mengikuti aliran sitoplasma.
Dinding mitokondria terdiri dari 2 membran yang berada diantara oleh ruang
eksternal, yaitu:
a. Satu membran eksternal dengan struktur trilamellar tersusun dari 60% protein
intrinsik globular yang terdapat di antara alam lapisan lemak dengan kuantitas
berkisar 40%.
b. Satu membran internal yang susunan molekulnya berbeda dari membran
eksternal yaitu kaya akan protein (80%) dan lemak hanya 20%.
c. Satu ruang internal yang merupakan pelipatan ke dalam rongga (matriks),
yang disebut krista.

2. Krista
Membran dalam melakukan pelipatan ke dalam/berinvaginasi membentuk
tubuli atau sakulus (kantong) yang berpenetrasi ke dalam matriks mitokondria
yang disebut dengan krista. Krista dapat berubah bentuk sesuai dengan kegiatan
sel. Ketika sel dalam keadaan istirahat, permukaan krista menjadi lebih lapang
dan kurang berlekuk. Gambaran ini disebut ortodoks. Sebaliknya ada sel-sel yang
sedang giat beraktivitas maka krista memberikan gambaran yang banyak berlekuk
dan matriks menjadi sempit. Gambaran ini disebut dengan condensed.
Secara umum bentuk krista dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu
berbentuk lempeng dan pembuluh. Krista bentuk lempeng (lamella) terdapat pada
kebanyakan jaringan, sedangkan krista berbentuk pembuluh (tubuler) terdapat
khusus pada sel-sel yang mensekresikan steroid seperti sel Leydig, sel-sel desidua
ovarium dan sel-sel lapisan korteks adrenal.
Kedua membran internal dan eksternal memainkan peranan sebagai rangka
untuk mitokondria, bersifat elastis fleksibel dan stabil serta dapat bergerak. Bahan
penyusun membran mitokondria berupa lemak (fosfolipida dan kolesterol) serta
protein. Membran eksternal mengandung enzim transferase, kinase, ATP asetil
koenzim A syntetase, sitokrom B, NADH sitokrom B reductase, fosfotidase
fosfatase dan fosfolipase. Sedangkan membran internal mengandung sejumlah:
a. Enzim yang berperan dalam perlewatan atau transit metabolit.
b. Enzim yang bertanggung jawab pada reaksi oxydase yang membebaskan
energi untuk fosforilase oksidatif (ATP dari ADP). Jadi ATP disintesa
dalam membran internal, selanjutnya melewati ruang internal dan membran
eksternal untuk berpenetrasi dalam hyaloplasma (plasma yang transparant).
c. Transferase (carnitine-acytransferase).
d. Enzim yang berperan dalam system pemanjangan asam lemak dan beta-
oksidase asam lemak.

3. Matriks Mitokondria
Ruang internal dan krista mitokondria berisi suatu matriks yang
densitasnya bervariasi, tergantung kondisi fungsional dari organel. Namun
umumnya berisi:
a. Molekul DNA
b. Mitoribosome (mtRNA)
c. Granula padat yang tidak beraturan
d. Enzim yang terlibat dalam siklus Krebs dan sintesa asam lemak.
Matriks mitokondria yang mengisi bagian dalam mitokondria berupa
cairan. Di dalamnya banyak mengandung enzim. Dalam matriks mitokondria
terkandung pula DNA dan ribosom. Selain itu, matriks DNA mengandung enzim
yang berperan dalam daur Krebs, enzim untuk sintesis asam nukleat dan enzim-
enzim oksidasi lainnya.

C. Fungsi Mitokondria
Salah satu fungsi mitokondria dan yang paling utama adalah
rmenghasilkan energi melalui proses respirasi aerob atau oksidatif dalam bentuk
ATP melalui proses siklus krebs atau siklus asam trikarboksilat, adapun fungsi
mitokondria yang lain adalah mengatur aktivitas metabolisme sel. Fungsi
mitokondria juga sangat bervariasi tergantung dengan jenis sel di mana mereka
berada:

1. Mitokondria memiliki fungsi yang sangat penting yaitu untuk menghasilkan


energi. Makanan yang kita konsumsi akan dipecah dalam bentuk molekul
yang sederhana seperti karbohidrat, lemak, dan sebagainya. Hal tersebut akan
dikirim ke mitokondria di mana mereka akan memproses menjadi lebih lanjut
untuk dapat menghasilkan molekul bermuatan yang akan bergabung dengan
oksigen serta akan menghasilkan molekul ATP. Seluruh proses tersebut
dikenal dengan fosforilasi oksidatif.
2. Mitokondria memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga konsentrasi
ion kalsium yang tepat dan cukup dalam berbagai kompartemen sel.
Mitokondria dapat membantu sel-sel untuk mencapai tujuan tersebut dengan
melayani sebagai sebuah tangki penyimpanan yang dapat menyimpan ion
kalsium.
3. Mitokondria juga berperan dalam membangun bagian-bagian tertentu dari
darah serta hormon seperti testosteron dan estrogen.
4. Mitokondria yang terdapat dalam sel-sel hati mempunyai enzim yang dapat
mendetoksifikasi amonia.
5. Mitokondria berperan dalam proses kematian sel terprogram, yaitu sel yang
tidak diinginkan serta jumlah yang terlalu banyak sehingga akan dipangkas
selama perkembangan organisme. Proses tersebut disebut apoptosis.
Kematian sel yang abnormal dikarenakan disfungsi mitokondria akan
berdampak dalam mempengaruhi fungsi organ.

D. DNA Mitokondria

Mitokondria memiliki DNA tersendiri, yang dikenal


sebagai mtDNA (Ing. mitochondrial DNA). MtDNA berpilin ganda, sirkular, dan
tidak terlindungi membran (prokariotik). Karena memiliki ciri seperti
DNA bakteri, berkembang teori yang cukup luas dianut, yang menyatakan bahwa
mitokondria dulunya merupakan makhluk hidup independen yang kemudian
bersimbiosis dengan organisme eukariotik. Teori ini dikenal dengan teori
endosimbion.
Pada makhluk tingkat tinggi, DNA mitokondria yang diturunkan kepada
anaknya hanya berasal dari betinanya saja (mitokondria sel telur). Mitokondria
jantan tidak ikut masuk ke dalam sel telur karena letaknya yang berada di ekor
sperma. Ekor sperma tidak ikut masuk ke dalam sel telur sehingga DNA
mitokondria jantan tidak diturunkan.
DNA Mitokondria (disingkat mtDNA) adalah materi genetik DNA yang
terdapat di dalam mitokondria. Mitokondria merupakan organel sel yang memiliki
struktur khas dengan bentuk bulat lonjong dalam sel. Fungsi mitokondria adalah
untuk memasok energi dalam sel atau biasa disebut tempat respirasi sel, Energi ini
diperoleh dari makanan. Di dalam sel mitokondria terdapat ratusan ribu
mitokondria yanng terdapat di sitoplasma sel. Mitokondria memiliki materi
genetik sendiri yang karakteristiknya berbeda dengan materi genetik di inti sel.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa mitokondria merupakan salah satu organel sel,


yang secara umum memiliki diameter 0,5 m dan panjang 0,5 1,0 m.
mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar, membran
dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam membran.
Fungsi utama dari mitokondria adalah sebagai tempat respirasi sel untuk
menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Dalam mitokondria, terjadi proses yang
disebut respirasi seluler yang terdiri atas glikolisis, fermentasi, dekarboksilasi
oksidatif piruvat, dan siklus krebs.

B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini, masih terdapat banyak kesalahan dan


kekurangan, baik dalam penulisan maupun dalam pemaparan materi. Oleh karena
itu kami berharap pembaca dapat memberikan saran bagi kami. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi kami pada khususnya.
DAFTAR PUSTAKA

Djohar. 1985. Biologi sel 1 Diktat kuliah FPMIPA IKIP Yogyakarta. Yogyakarta:
FPMIPA IKIP Yogyakarta

Page, David. 1997. Prinsip-Prinsip Biokimia edisi kedua. Jakarta: Erlangga.

Strayer, L. 2000. BIOKIMIA VOL 2 EDISI 4. Jakarta: Buku kedokteran EGC.

Suryani, Yoni. 2004. Biologi Sel dan Molekuler. Yogyakarta: FMIPA UNY.

Http://woocara.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-mitokondria-struktur-fungsi-
mitokondria.html

Anda mungkin juga menyukai