Anda di halaman 1dari 8

TUGAS SP FARMASETIKA DASAR

Rangkuman Pulvis & Pulveres

NAMA : YOLLA M. TASIB

NIM : PO530333219299

TINGKAT/REGULER : 1/A

PRODI FARMASO

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

2020
PULVIS & PULVERES

1. Pengertian pulvis

Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan untuk
pemakaian oral/dalam atau untuk pemakaian luar.
Bentuk serbuk mempunyai luas permukaan yang lebih luas sehingga lebih mudah larut
dan lebih mudah terdispersi daripada bentuk sediaan padatan lainnya (seperti kapsul,
tablet, pil). Anak-anak dan orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih
mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk. Biasanya serbuk oral dapat dicampur
dengan air minum.
Pada pembuatan serbuk kasar, terutama simplisia nabati, digerus lebih dulu sampai
derajat halus tertentu setelah itu dikeringkan pada suhu tidak lebih dari 50⁰C.
Serbuk obat yang mengandung bagian yang mudah menguap dikeringkan dengan
pertolongan kapur tohor atau bahan pengering lain yang cocok, setelah itu diserbuk
dengan jalan digiling, ditumbuk dan digerus sampai diperoleh serbuk yang mempunyai
derajat halus sesuai yang tertera pada pengajak dan derajat halus serbuk.
Derajat halus serbuk dinyatakan dengan satu nomor atau dua nomor. Jika derajat halus
serbuk dinyatakan 1 nomor, berarti semua sebuk dapat melalui pengayak dengan
nomor tersebut. Jika dinyatakan dengan 2 nomor dimaksudkan bahwa semua serbuk
dapat melalui pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40% melalui
pengayak dengan nomor tertinggi.

Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan
untuk pemakaian oral/dalam atau untuk pemakaian luar.Bentuk serbuk mempunyai
luas permukaan yang lebih luas sehingga lebih mudah larut dan lebih mudah
terdispersi daripada bentuk sediaan padatan lainnya (seperti kapsul, tablet, pil).

Anak anak dan orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih
mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk. Biasanya serbuk oral dapat
dicampur dengan air minum.Pada pembuatan serbuk kasar, terutama simplisia
nabati, digerus lebih dulu sampai derajat halus tertentu setelah itu dikeringkan pada
suhu tidak lebih dari 50°C.

Serbuk obat yang mengandung bagian yang mudah menguap dikeringkan


dengan pertolongan kapur tohor atau bahan pengering lain yang cocok, setelah itu
diserbuk dengan jalan digiling, ditumbuk dan digerus sampai diperoleh serbuk yang
mempunyai derajat halus sesuai yang tertera pada pengajak dan derajat halus
serbuk.
Derajat halus serbuk dinyatakan dengan satu nomor atau dua nomor.Jika
derajat halus serbuk dinyatakan 1 nomor, berarti semua sebuk dapat melalui
pengayak dengan nomor tersebut.Jika dinyatakan dengan 2 nomor dimaksudkan
bahwa semua serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor terendah dan tidak
lebih dari 40% melalui pengayak dengan nomor tertinggi.Pulvis adalah serbuk yang
tidak terbagi-bagi dan dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, antara lain :

→Pulvis adspersorius (serbuk tabur/bedak) adalah serbuk ringan untuk


penggunaan topikal, dapat dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang
halus untuk memudahkan penggunaan pada kulit. Umumnya serbuk tabur harus
melewati ayakan dengan derajat halus 100 mesh agar tidak menimbulkan iritasi pada
bagian yang peka.

→Pulvis  dentrificius (serbuk gigi) biasanya mengandung carmin sebagai


pewarna yang dilarutkan lebih dahulu dalam kloroform atau etanol 90%.

→Pulvis sternutatorius(serbuk bersin) adalah serbuk untuk dihisap hidung,


oleh karena itu serbuk harus halus sekali.

→Pulvis efervesen, serbuk biasa yang sebelum diminum dilarutkan dahulu


dalam air dingin atau air hangat, serbuk ini mengeluarkan gas CO2 yang kemudian
membentuk larutan yang jernih. Serbuk ini merupakan campuran antara senyawa
asam (asam sitrat, asam tartrat) dengan basa (Na-karbonat, Na-bikarbonat). Dalam
pembuatannya, bagian asam maupun basa harus dikeringkan secara terpisah. Gas
CO2 (karbon dioksida) digunakan untuk pengobatan, mempercepat absorpsi atau
untuk menyegarkan rasa larutannya

 Serbuk sangat kasar, adalah serbuk (5/8)


 Serbuk kasar, adalah serbuk (10/40)
 Serbuk agak kasar, adalah serbuk (22/60)
 Serbuk agak halus, adalah serbuk (44/85)
 Serbuk halus, adalah serbuk (85) = 120
 Serbuk sangat halus, adalah serbuk (120) : 200/300

Serbuk oral dapat diberikan dalam bentuk terbagi (pulveres/divided


powder/chartulae) atau tak terbagi (pulvis/bulk powder).Serbuk oral tak terbagi
terbatas pada obat yang relatiftidak poten seperti laksansia, antasida, makanan diet
dan beberapa jenis analgetik tertentu, dan pasien dapat menakar secara aman
dengan sendok teh atau penakar lainnya.
Serbuk tak terbagi lainnya adalah serbuk gigi dan serbuk tabur yang keduannya
digunakan untuk pemakaian luar.Umumnya serbuk terbagi dibungkus dengan kertas
perkamen dan untuk lebih melindungi dari pengaruh lingkungan, serbuk ini dapat
dilapisi dengan kertas selofan atau sampul polietilena.

Keuntungan sediaan bentuk pulvis (serbuk), antara lain :

 Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut daripada sediaan yang
dipadatkan.
 Anak anak atau orang tua yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah
menggunakan obat dalam dalam bentuk serbuk.
 Masalah stabilitas yang sering dihadapi dalam sediaan cair, tidak ditemukan
dalam sediaan serbuk.
 Obat yang tidak stabil dalam suspensi atau larutan air dapat dibuat dalam
bentuk serbuk.
 Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dapat
dibuat dalam bentuk serbuk.
 Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan keadaan
penderita

Kerugian bentuk sediaan pulvis (serbuk), antara lain :

 Tidak tertutupnya rasa dan bau yang tidak enak (pahit, sepet, lengket di lidah,
amis, dan lain lain).
 Pada penyimpanan kadang terjadi lembap atau basah.

Syarat-syarat Serbuk

Secara umum syarat serbuk adalah sebagai berikut.

 Kering
 Halus
 Homogen
 Memenuhi uji keragaman bobot (seragam dalam bobot) atau keseragaman
kandungan (seragam dalam zat yang terkandung) yang berlaku untuk serbuk
terbagi/pulveres yang mengandung obat keras, narkotik, dan psikotropik.
Penggolongan Pulvis (Serbuk)

Pulvis adalah serbuk yang tidak terbagi bagi dan dapat digolongkan menjadi
beberapa jenis, antara lain :

 Pulvis adspersorius (serbuk tabur/bedak) adalah serbuk ringan untuk


penggunaan topikal, dapat dikemas dalam wadah yang bagian atasnya
berlubang halus untuk memudahkan penggunaan pada kulit. Umumnya
serbuk tabur harus melewati ayakan dengan derajat halus 100 mesh agar
tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka.
 Pulvis dentrificius (serbuk gigi) biasanya mengandung carmin sebagai
pewarna yang dilarutkan lebih dahulu dalam kloroform atau etanol 90%.
 Pulvis sternutatorius (serbuk bersin) adalah serbuk untuk dihisap hidung, oleh
karena itu serbuk harus halus sekali.
 Pulvis efervesen, serbuk biasa yang sebelum diminum dilarutkan dahulu
dalam air dingin atau air hangat, serbuk ini mengeluarkan gas C02 yang
kemudian membentuk larutan yang jernih. Serbuk ini merupakan campuran
antara senyawa asam (asam sitrat, asam tartrat) dengan basa (Na karbonat,
Na bikarbonat). Dalam pembuatannya, bagian asam maupun basa harus
dikeringkan secara terpisah. Gas C02 (karbon dioksida) digunakan untuk
pengobatan, mempercepat absorpsi atau untuk menyegarkan rasa larutannya.
2. Pengertian Pulveres (Serbuk Bagi)

Pulveres (serbuk bagi) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih
kurang sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang
cocok. Serbuk bagi atau pulveres merupakan serbuk yang dibagi dalam bobot yang
lebih kurang sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas lain
yang cocok untuk sekali minum.

Pada umumnya penulisan resep untuk serbuk bagi yang ditulis oleh dokter
terdiri dalam dua bentuk :

 Ditulis jumlah obat untuk seluruh serbuk dan lalu dibagi menjadi
beberapa bungkus :
Contoh resep :
R/ Asetosal 10
m.f pulv No XX 2.

 Ditulis jumlah untuk setiap bungkus serbuknya dan membuat beberapa


bungkus :
Contoh resep :
R/ Asetosal 0,5
m.f pulv dtd no XX

Pada cara pertama dan resep I ditimbang 10 gram Asetosal kemudian digerus
lalu dibagi menjadi 20 bungkus. Sedangkan cara kedua ditimbang sebanyak 20 x 0,5
g kemudian digerus lalu dibagi menjadi 20 bungkus.

Agar dapat terbagi tepat, maka campuran serbuk sering ditambah zat
tambahan yang bersifat netral, seperti Saccharum Lactis, Saccharum album, sampai
berat serbuk tiap bungkusnya 500 mg. Saccharum album rasanya manis sehingga
dapat berfungsi sebagai pemberi rasa, tetapi serbuk mudah basah dan tidak cocok
untuk penderita diabetes.

 Keseragaman bobot serbuk diuji dengan cara:


 Timbang isi dari 20 bungkus satu persatu,
 Campur isi ke 20 bungkus tadi timbang sekaligus dan
Hitung bobot rata rata.

Keuntungan sediaan obat serbuk dibandingkan sediaan bentuk lainnya adalah :


 Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih mudah larut daripada bentuk sediaan oral
lain, sehingga dengan segera dapat memberikan efek terapi.
 Lebih mudah untuk ditelan dibanding sediaan padat lainnya.
 Lebih stabil dibanding sediaan cair.
 Lebih mudah dalam pengaturan dosis.

kerugian bentuk sediaan serbuk adalah :

 Obat yang tidak tahan terhadap pemaparan di udara akan rusak dengan
bentuk sediaan ini.
 Obat yang pahit, menimbulkan rasa mual dan muntah, begitu pula obat yang
korosif tidak dapat dibuat dalam bentuk sediaan ini.
 Sukar untuk menutup rasa dan bau yang tidak enak.
 Tidak dapat disimpan lama.
 Durasi efek dan waktu mulai berefek tidak dapat diatasi

Cara Pembuatan Pulvis/Pulveres

Serbuk diracik dengan cara mencampur bahan obat satu persatu, sedikit demi
sedikit dan dimulai dari bahan obat yang jumlahnya sedikit, kemudian diayak,
biasanya menggunakan pengayak nomor 60 dan dicampur lagi.

Beberapa petunjuk :

 Jangan mencampur obat berkhasiat keras dalam keadaan tidak diencerkan


 Bila bagian bagian serbuk mempunyai BJ yang berlainan masukkan dulu
serbuk yang BJnya besar baru kemudian masukkan serbuk yang BJnya
rendah dan diaduk.
 Jangan menggerus bahan bahan serbuk dalam jumlah banyak sekaligus.
 Dalam membuat serbuk lebih baik bila bahan bahan baku kering. Maka itu
untuk menggerus serbuk kristal lebih baik menggunakan mortir panas.
 Cara mencampur camphora dalam serbuk dilakukan dengan melarutkan
camphora dengan Spiritus fortior dalam mortir.
 Cara mencampur ekstrak kental dengan serbuk dilakukan dengan
mengencerkan dulu ekstraknya dengan cairan penyari yang cocok dalam
mortir panas, kemudian diserbukkan dengan bantuan bahan tambahan
saccharum lactis atau amylum oryzae
 Cara mencampur tinktur dan ekstrak liquid dengan serbuk adalah bila
jumlahnya banyak maka tinktur atau ekstrak diuapkan di atas tangas air
hingga hampir kering lalu ditambahkan saccharum lactis dan diaduk sampai
kering.
 Bila jumlahnya sedikit cukup dengan menggunakan mortir dan stamfer panas
saja. Bila kandungan zat berkhasiat mudah menguap atau rusak karena
pemanasan maka dilakukan sebagai berikut :
 Ambil zat berkhasiatnya saja, seperti Opii Benzoica Tinctura,
Camphorae Solutio Splrituosa dan lodii Tinctura, apabila
diketahui isi zat berkhasiatnya.
 Bila isi zat berkhasiat tidak diketahui, maka tincture atau ekstrak
cair diteteskan pada mortir yang berisi saccharum lactis di atas
tangas air dan diaduk.
 Oelaeosacchara atau gula berminyak dibuat dengan cara 2
gram saccharum lactis ditambah 1 tetes minyak eteris (oleum
anisi/oleum foeniculi/oleum menthae piperitae).Tidak dapat
dibuat untuk persediaan.
 Campuran serbuk yang dapat menjadi basah maka masing-
masing serbuk dicampur dengan bahan yang inert, setelah itu
baru keduanya dapat dicampur. Campuran tersebut dapat
menjadi basah karena :

a. Keluarnya air kristal, contohnya Calcii Chloridum.

b. Terjadinya senyawa baru dengan air kristal yang lebih sedikit


cotoh campuran Magnesii sulfas dengan Natrii Bicarbona.

c. Penurunan tekanan uap relative (titik eutektikum)

 Serbuk yang dalam resep ditambahkan tablet, bila terdapat zat aktif dalam bentuk
serbuk maka ditambahkan zat aktifnya saja. Jika tidak terdapat maka tablet digerus
kemudian diayak, baru dapat dicampur dengan serbuk lainnya.

Anda mungkin juga menyukai