“OBAT KOLINERGIK”
NIM : PO530333219299
TINGKAT/REGULER : 2/A
PRODI FARMASI
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmatnya penulis bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Adapun tujuan saya membuat makalah ini, yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
Farmakologi I. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua terkhususnya bagi para
pembaca.
Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih ada kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu saya siap menerima kritik dan saran dari berbagai pihak, demi
menyempurnakan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Kolinergik
2. Penggolongan Obat Kolinergik
3. Mekanisme kerja Obat Kolinergik
1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
System saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun system koordinasi
yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian
tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerimaan
rangsangan dilakukan oleh alat indera, pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat
yang kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang dilakukan oleh saraf dan
alat indera.
Obat-obatan otonom adalah obat yang dapat mempengaruhi penerusan implus
dalam SSO dengan jalan mengganggu sintesa, penimbunan, pembebeasan, atau
penguraian neutrasnmitter atau mempengaruhi kerjanya atas resptor khusus. Akibatnya
adalah dipengaruhinya fungsi otot polos dengan organ, jantung dan kelenjar.
Kolonergik atau parasimpatimetika adalah sekelompok zat yang dapat
menimbulkan efek yang sama dengan stimulansi susunan parasimpatis (SP), karena
melepaskan neurohormon asetilkolin (ACh) diujung-ujung neuronnya. Tugas utama SP
adalah mengumpulkan energy dari makanan dan menghambat penggunaannya,
singkatnya berfungsi asimilasi. Bila neuron SP dirangsang, timbullah sejumblah efek
yang menyerupai keadaan istirahat dan tidur.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kolinergik
Kolinergik dapat dibagi menurut cara kerjanya, yaitu zat-zat dengan kerja
langsung dan zat-zat dengan kerja tak langsung.
a. Bekerja langsung :
Karbachol, pilokarpin, muskarin dan arekolin (alkaloid dari pinang, Areca
ctechu). Zat-zat ini bekerja langsung terhadap organ ujung dengan kerja
utama yang mirip dengan efek muskarin dari Ach.
Semuanya adalah zat-zat ammonium kwaterner yang bersifat hidrofil dan
sukar memasuki SSP, kecuali arekolin.
b. Bekerja tak langsung :
Zat-zat antikolinesterase seperti fisostignin, neostignin, dn piridostignin.
Obat-obat ini menghambat penguraian Ach secara reversible yakni hanya
untuk sementara.setelah zat-zat tersebut habis diuraikan oleh
kolinesterase, Ach segera akan dirombak lagi. Disamping itu ada pula zat-
zat yang mengikat enzim secara irreversible, misalnya parathion dan
organofosfat lain.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kolinergik adalah zat yang dapat menimbulkan efek yang sama dengan stimulasi
susunan saraf parasimpatis (SP), kerana melepaskan Ach (asetikolin) di ujung
sarafnya.
Kolinergik dapat dibagi menurut cara kerjanya, yaitu zat-zat dengan kerja
langsung dan zat-zat dengan kerja tak langsung.
DAFTAR PUSTAKA
- https://id.scribd.com/doc/285670094/Makalah-Farmakologi-Kolinergik.