NIM :PO530333219299
TINGKAT/REGULER : 2/A
PRODI FARMASI
POLTEKKES KEMENKES KUPANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat, dan
anugerah-Nya kami dapat menyusun Makalah ini.
Tidak lupa pada kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen
yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa untuk meningkatkan kualitas makalah ini kami membutuhkan
kritik dan saran demi perbaikan makalah di waktu yang akan datang. Akhir kata, besar harapan
kami agar makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
COVER
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II ISI
A. KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
Epilepsi berasal dari bahasa Yunani, Epilambanmein yang berarti serangan. Dahulu
masyarakat percaya bahwa epilepsi disebabkan oleh roh jahat dan dipercaya juga bahwa epilepsi
merupakan penyakit yang bersifat suci. Latar belakang munculnya mitos dan rasa takut terhadap
epilepsi berasal hal tersebut. Mitos tersebut mempengaruhi sikap masyarakat dan menyulitkan
upaya penanganan penderita epilepsi dalam kehidupan normal.Penyakit tersebut sebenarnya
sudah dikenal sejak tahun 2000 sebelum Masehi. Orang pertama yang berhasil mengenal epilepsi
sebagai gejala penyakit dan menganggap bahwa epilepsi merupakan penyakit yang didasari oleh
adanya gangguan di otak adalah Hipokrates.
B. Rumusan Masalah
Apa pengertian dari obat antipsikotik dan anti epilepsi?
Apa saja penggolongan obat antipsikotik dan anti epilepsi?
Bagaimana mekanisme kerja obat antipsikotik dan anti epilepsi?
c. Tujuan
Untuk mengetahui pengertian obat antipsikotik dan anti epilepsi
Untuk mengetahui penggolongan obat antipsikotik dan anti epilepsi
Untuk mengetahui mekanisme kerja obat antipsikotik dan anti epilepsy
BAB II
ISI
1.Pengertian
Antipsikosik tersedia dalam bentuk tablet, sirop, atau suntik. Obat ini hanya dapat
digunakan sesuai resep dokter. Perlu dipahami, obat antipsikotik tidak bisa menyembuhkan
penyakit gangguan mental.
Epilepsi sendiri dari bahasa Yunani berarti kejang atau di Indonesia lebih dikenal
dengan penyakit ayan adalah gangguan saraf yang timbul secara tiba-tiba dan berkala disertai
perubahan kesadaran. Penyebab epilepsi adalah pelepasan muatan listrik yang cepat, mendadak
dan berlebihan pada neuron-neuron tertentu dalam otak yang diakibatkan oleh luka di otak
(absen, tumor, arteriosklerosis), keracunan timah hitam dan pengaruh obat-obat tertentu yang
dapat memprovokasi serangan epilepsi.
2.Penggolongan obat
o Mekanisme kerja obat Antikonvulsan ini yang terpenting ada dua, yaitu untuk mencegah
timbulnya letupan depolarisasi eksesif pada neuron dan fokus epilepsi serta mencegah
terjadinya letupan depolarisasi pada neuron normal akibat pengaruh dari fokus epilepsi.
o Golongan barbiturat. Golongan ini efektif sebagai obat antikonvulsan dan yang biasa
digunakan adalah barbiturate kerja lama. Disini yang akan dibicarakan yaitu efek
antiepilepsi prototip barbiturate yaitu fenobarbital yang struktur kimia nya mirip dengan
barbiturate. Dosis dewasa yang biasa digunakan ialah dua kali 100mg sehari.
o Golongan oksazolidindion (Trimetadion). Indikasi utama trimetadion ialah bangkitan
lena atau gangguan kesadaran secra mendadak murni (tidak disertai komponen bangkitan
bentuk lain). Trimetadion dapat menormalkan gambaran EEG dan meniadakan kelainan
EEG akibat hiperventilasi.
o Golongan suksinimid. Antiepilepsi golongan suksinimid yang digunakan di klinik
adalah etosuksimid, metsuksmid dan fensuksimid. Etosuksimid, dengan sifat
antipentilentetrazol terkuat, merupakan obat yang paling selektif terhadap bangkitan lena.
Obat ini juga efektif pada bangkitan mioklonik dan bangkitan akinetik. Etosuksimid tidak
efektif untuk bangkitan parsial kompleks dan bangkitan tonik-klonik umum atau pasien
kejang dengan kerusakan organik otak yang berat.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Antipsikosik tersedia dalam bentuk tablet, sirop, atau suntik. Obat ini hanya dapat
digunakan sesuai resep dokter. Perlu dipahami, obat antipsikotik tidak bisa menyembuhkan
penyakit gangguan mental.