Nama IUPAC : sodium;5-ethyl-4,6-dioxo-5-pentan-2-yl-1H-pyrimidin-2-olate Nama lain : Pentobarbital Sodium; Barpental; Biosedan; Diabutal; Napental; Rumus struktur : C11H17N2NaO3 ; BM 248,258 g/mol Natrium pentobarbital mengandung tidak kurang dari 98,5% dan tidak lebih dari 101,0% C12H11N2NaO3, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Pemerian : hablur berlapis atau hablur berbentuk granul, putih atau serbuk putih; higroskopik; berbau; rasa pahit. Digunakan sebagai anestesi dan obat penenang. Kelarutan : sedikit larut dalam air; larut dalam etanol dan etil eter; sangat larut dalam aseton dan metil alkohol (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/23676152) Natrium pentobarbital digunakan sebagai anastesi sistemik karena memiliki efek sedative hipnoik secara luas sebagai anestesi sistemik dan diberikan secara intravena. pentobarbital termasuk dalam barbiturat yang berfungsi sebagai sedatif-hipnotik. Obat ini memiliki aksi cepat dalam menginduksi, tidak menyebabkan mabuk, masa pemulihan setelah pemejanan cepat, tidak mengiritasi jalan mukosa namun dapat menyebabkan depresi pernapasan, kardiovaskuler, spasmo laring, dan menurunkan kadar garam di dalam jaringan dan jumlah protein di kulit Natrium pentobarbital merupakan obat golongan barbiturate sehingga dapat menekan SSP karena dapat menembus BBB yang diawali dengan penekanan system retikuler, dan pada dosis besar menekan korteks hipotalamus dan akhirnya medulla oblongata. Mekanisme kerja Na-Tiopental yaitu menekan transmisi sinaptik pada sistem pengaktifan retikula di otak dengan cara mengubah permeabilitas membran, sehingga mengurangi rangsangan sel post sinaptik dan menyebabkan deaktivasi korteks serebral . Dalam menghasilkan aktivitas terapeutik, Na-Tiopental dalam tubuh mengalami beberapa fase, yaitu: 1) Fase Farmasetika Fase ini meliputi disintegrasi dan disolusi. Namun karena pemejanan obat ini berupa larutan maka tidak terjadi disintegrasi 2) Fase Farmakokinetika Fase ini merupakan bentuk respon tubuh terhadap obat, meliputi : a) Absorpsi Hampir semua dosis pentobarbital jika digunakan secara oral atau rektal diserap di saluran pencernaan (Gastro Intestinal). Setelah pemberian oral pentobarbital, puncak konsentrasi plasma biasanya dicapai dalam 30-60 menit. b) Distribusi Ketika pentobarbital diberikan secara oral atau rektal, timbulnya aksi terjadi dalam 15- 60 menit. Onset aksi adalah dalam waktu 1 menit setelah pemberian intravena dan dalam 10-25 menit setelah pemberian intra muscular. Seperti sekobarbital, pentobarbital mungkin memiliki durasi efek hipnotis dalam 1-4 jam setelah pemberian oral atau rektal dan sekitar 15 menit setelah pemberian intravena. Na-Pentobarbital yang lipofilisitasnya sangat tinggi memungkinkan distribusi obat ke dalam SSP dan efek sentral terjadi sangat cepat. Karena kemampuan inilah maka obat golongan barbiturate dapat menimbulkan efek sedative hipnotik. Penelitian terhadap pentobarbital menunjukkan bahwa pentobarbital cepat diretribusikan dari otak. Berawal dari jaringan berfusi tinggi seperti otot rangka dan kemudian ke jaringan adiposus. Proses ini menyokong pengakhiran efek utama pada susunan syaraf pusat. c) Metabolisme Konsentrasi pentobarbital plasma 1-5 µg / mL umumnya menghasilkan efek sedasi, dan konsentrasi plasma 5-15 µg / mL menghasilkan efek tidur pada kebanyakan pasien; Namun, konsentrasi plasma yang lebih besar dari 10 µg / ml dapat mengakibatkan koma, dan jika lebih dari 30 mcg / mL dapat berpotensi mematikan. Waktu paruh untuk pentobarbital pada orang dewasa adalah 15 sampai 50 jam dan tergantung pada dosis. d) Eliminasi Na-pentobarbital yang semula lipofil akan dimetabolisme menjadi metabolit yang hidrofil dan dapat larut dalam urin sehingga proses eliminasi dari tubuh lebih cepat. 3) Fase Farmakodinamik Fase ini merupakan fase dimana obat memberikan aksinya pada tubuh dengan memberikan suatu efek. Mekanisme Na-pentobarbital : Senyawa-senyawa barbiturat seperti pentobarbital mengganggu transpor natrium dan kalium melewati membran sel. Hal ini mengakibatkan inhibisi aktivitas sistem retikular mesensefalik. Transmisi polisinaptik SSP dihambat. Barbiturat juga me-ningkatkan fungsi GABA memasukkan klorida ke dalam neuron, meskipun obat-nya tidak terikat pada reseptor benzodiazepine (Anonim, 2017).
DAPUS
Anonim, 2017, Pentobarbital Sodium, diakses dari
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/23676152, pada tanggal 11 Maret 2017 pukul 20.00 WIB.