Anda di halaman 1dari 10

REKAYASA PROTEIN

KELOMPOK 6
Hana Nadira M.
N. Riska widyawati
Rika Nurjanah
Tamara Meili A.

Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang
berarti makhuk hidup dan 'teknologi' yang berarti
cara untuk memproduksi barang atau jasa. Dari
paduan dua kata tersebut European Federation of
Biotechnology mendefinisikan bioteknologi sebagai
perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu
rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi
organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup,
dan/atau analog molekuler untuk menghasilkan
produk dan jasa.

Penyusun tubuh setelah air

Protein
di Alam

Pentingnya dalam menopang


seluruh proses kehidupan
didalam tubuh

Penyimpan dan Pengantar

Lahirnya Rekayasa Protein/Protein Engineering


Sifat-sifat unggul protein telah mendorong
aplikasi protein dalam berbagai sektor
seperti industri, kedokteran, lingkungan,
dsb. Namun ada beberapa kendala yang
menghadang antara lain kuantitas protein
yang tersedia secara alamiah, sangat
rendah serta karakter yang dimiliki protein
hanya bertahan dalam kondisi "normal".
Tantangan inilah yang mendorong upaya
merekayasa protein (selanjutnya disebut PE,
dari kependekan Protein Engineering) untuk
"meningkatkan" sifatnya sesuai dengan
kebutuhan.

Sejarah Rekayasa Protein


Pada tahun 1973, Herbert Boyer dari University of California di San
Fransisco dan Stanley Cohen dari Stanford University berhasil
mengembangkan teknologi DNA rekombinan yang menandai revolusi
Bioteknologi.
Pada tahun 1978, Michael Smith, dari University of Britisch ColumbiaCanada, berhasil mengembangkan teknik site-directed mutagenesis
(SDM) yang memungkinkan perubahan asam amino penyusun suatu
protein pada posisi yang diinginkan
Pada tahun 1993, Karry B. Mullis dari Cetus Corp menemukan
polymerase chain reaction (PCR), teknologi memperbanyak satu
segmen rantai DNA

Rekayasa Protein Lahir


Dicetuskan oleh Kevin M. Ulmer dar
Genex Corp

Protein paling menonjol adalah enzim


Enzim dimanfaatkan
untuk menghasilkan
produk bioteknologi
dalam berbagai bidang
:

PANGAN
MEDIS

INDUSTRI
KIMIA

PANGAN
Pembuatan gula cair dari bahan berpati seperti singkong, sagu,
jagung, ubi jalar atau jenis ubi-ubian lainnyamemerlukan kerja
berbagai enzim pemecah pati yaitu : Alfa amilse, Glukoamilase,
dan Glukosa isomerase.
MEDIS
Pengukuran kadar glukosa terutama bagi penderita diabetes,
dapat memanfaatkan sensor elektroda glukosa oksidase, yang
digabungkan denganelektroda oksigen
INDUSTRI KIMIA
Berbagai jenis enzim, terutama protease, dimanfaatkan secara
luas di dalam detergen. Penggunaan enzim di dalam detergen
menguntungkan dipandang dari segi lingkungan, karena
mengurangi keperluan senyawa posfat.

Rekayasa protein meningkatkan sifat protein


Dari sekian banyak sifat protein, mungkin yang paling mendapat perhatian dalam
PE adalah stabilitas, khususnya stabilitas terhadap suhu. Ini disebabkan karena
sejak proses produksi, penyimpanan (storage), sampai kepada penggunaan,
semuanya dipengaruhi oleh heat/panas.
Contoh keberhasilan yang spektakuler akhir-akhir ini
misalnya, keberhasilan grup dari Eropa (University of
Groningen di Belanda dan European Molecular Biology
Laboratory/EMBL di Jerman yang masing-masing terkenal
dengan X-ray crystallography dan analisa komputernya)
melakukan PE terhadap Thermolysin-like Protease dari
Bacillus
stearothermophilus
(4).
Hasil
mutasi
menunjukkan bahwa mutan enzim memiliki stabilitas lebih
dari 340 kali, dimana half-life pada suhu 100 oC mencapai
hampir 3 jam, sementara enzim native kurang dari 1/2
menit.

Prospek Rekayasa Protein di


Indonesia
Bioteknologi sudah cukup lama dikembangkan di
Indonesia, namun sebagai sebuah industry belum
mendapatkan porsi perhatian yang memadai, walau
sebenarnya beberapa sektor industri yang ada,
punya peluang yang menjanjikan
Extremophiles, adalah mikroba yang hidup
dalam lingkungan ekstrem seperti panas
yang tinggi, lingkungan bersifat alkali dan
sebagainya. Dari mikroba seperti ini, banyak
didapatkan protein yang bermanfaat untuk
keperluan industri

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai