Karbohidrat
Karbohidrat adalah biomolekul yang sangat berlimpah di bumi.
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber
energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Semua
karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui fotosintesis, klorofil tanaman
dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari
karbondioksida (CO2) berasal dari udara dan air (H2O) dari tanah. Karbohidrat
yang dihasilkan adalah klarbohidrat sederhana glukosa. Di samping itu dihasilkan
oksigen (O2) yang lepas di udara.
Sinar matahari
klorofil
Skema Fotosintesis
Monosakarida
Oligosakarida
Polisakarida
a. Monosakarida
Glukosa
Galaktosa
H C OH
H C OH
H C OH
H C OH
CH2OH
Proyeksi fischer D-galaktosa Proyeksi Howarth D-galaktosa
Ribosa
CHO
H C OH
H C OH
H C OH
CH2OH
CH2OH
C O
H C OH
H C OH
H C OH
CH2OH
b. Oligosakarida
Sukrosa
Sukrosa dikenal sebagai gula pasir, merupakan gula tebu atau gula
yang berasal dari buah bit. Sukrosa terdapat di dalam gula aren, gula
kelapa, madu, nanas, wortel. Sukrosa akan menghasilakn glukosa dan
fruktosa jika dihidrolisis dengan bantuan enzim sukrose. Sukrosa tidak
berfungsi sebagai gula pereduksi.
D-glukosa D-fruktosa
Maltosa
CH2OH CH2OH
O O
OH OH
H H
OH H OH H
H O H
H OH H OH
D-glukosa D-glukosa
Laktosa
O O
OH H H
H H
O
OH H OH H
H H OH
H OH H OH
D-galaktosa D-glukosa
c. Polisakarida
Glikogen
Glikogen merupakan polisakarida yang banyak terdapat dalam
hewan dan manusia, serta sebagian kecil tumbuhan. Dalam tubuh,
berfungsi sebagai cadangan energi yang pembentukkannya di atur oleh
hormon insulin. Jika kadar glukosa dalam darah tinggi, insulin akan
merangsang hati untuk menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi
glukogen. Sifat sifat glikogen :
- Mudah larut dalam air panas
- Larutannya dapat mereduksi larutan fehling
- Bersifat optis aktif di kanan
- Hidrolisis dengan asam-asam encer menghasilkan glukosa
- Hidrolisis dengan amilosa menghasilkan maltose
Dekstrin
Pada reaksi hidrolisis parsial, amilum terpecah menjadi molekul-
molekul yang lebih kecil yang dikenal dengan nama dekstrin. Jadi dekstrin
adalah hasil antara proses hidrolisis amilum sebelum terbentuk maltose.
Selulosa
Selulosa terdapat dalam tumbuhan sebagai bahan pembentuk dinding sel.
Selulosa (C6H10O5), adalah polisakarida yang merupakan pembentuk sel-sel
kayu hampir 50%. Kertas saring dan kapas hampir merupakan selulosa yang
murni.
Uji karbohidrat
2. Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer Asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Kebanyakan Protein merupakan enzim atau
subunit enzim. Molekul Protein mengandung karbon (C), hidrogen (H), oksigen
(O), nitrogen (N) dan kadang kala sulfur (S) serta fosfor (P). Protein mempunyai
sifat-sifat, dan Sifat- sifat suatu protein ditentukan oleh :
Ionisasi
Yaitu apabila protein larut di dalam air akan membentuk ion positif dan
ion negatif.
Denaturasi
Yaitu perubahan konformasi serta posisi protein sehingga aktivitasnya
berkurang atau kemampuannya menunjang aktivitas organ tertentu dalam
tubuh hilang sehingga tubuh mengalami keracunan.
Viskositas
Yaitu tahanan yang timbul oleh adanya gesekan antara molekul di dalam
zat cair yang mengalir.
Kristalisasi
Yaitu proses yang sering dilakukan dengan jalan penambahan garam
ammonium sulfat atau NaCl pada larutan dengan pengaturan PH pada titik
isoelektriknya.
Sistem koloid
Yaitu sistem yang heterogen terdiri atas dua fase yaitu partikel kecil yang
terdispersi dari medium pendispersi atau pelarutnya.
Sumber Protein
Pengelompokan Protein dapat dibedakan menurut sumbernya yaitu :
Protein yang tersusun dari rantai asam amino akan memiliki berbagai
macam struktur khas pada masing-masing protein. Karena protein disusun oleh
asam amino yang berbeda secara kimiawinya, maka suatu protein akan terangkai
melalui ikatan peptida dan bahkan terkadang dihubungkan oleh ikatan sulfida.
Selanjutnya protein bisa mengalami pelipatan-pelipatan membentuk struktur yang
bermacam-macam. Adapun struktur protein meliputi struktur primer, struktur
sekunder, struktur tersier, dan struktur kuartener :
Struktur Primer
Struktur Sekunder
Struktur tersier dari suatu protein adalah lapisan yang tumpang tindih di
atas pola struktur sekunder yang terdiri atas pemutarbalikan tak beraturan dari
ikatan antara rantai samping (gugus R) berbagai asam amino. Struktur ini
merupakan konformasi tiga dimensi yang mengacu pada hubungan spasial antar
struktur sekunder. Struktur ini distabilkan oleh empat macam ikatan, yakni ikatan
hidrogen, ikatan ionik, ikatan kovalen, dan ikatan hidrofobik. Dalam struktur ini,
ikatan hidrofobik sangat penting bagi protein. Asam amino yang memiliki sifat
hidrofobik akan berikatan di bagian dalam protein globuler yang tidak berikatan
dengan air, sementara asam amino yang bersifat hodrofilik secara umum akan
berada di sisi permukaan luar yang berikatan dengan air di sekelilingnya (Murray
et al, 2009; Lehninger et al, 2004).
Struktur Kuartener
Protein globular
a. Albumin
Terdapat dalam telur, serum darah. Mudah larut dalam air, muda
dikoagulasi bila dipanaskan, dapat diendapkan dengan
penambahan (NH4)2 SO4 jenuh.
b. Globulin
c. Histon
Larut dalam air, asam, alkali, garam.
a. Kolagen
b. Elastin
c. Keratin
Uji Protein
1. Uji Biuret
Pereaksi yang digunakan adalah larutan NaOH 40% dan larutan CuSO4
1%. Sebanyak 3 mL larutan sampel ditambah dengan 0,1 mL larutan NaOH dan 2
tetes CuSO4. Suatu bahan akan menunjukan warna ungu atau merah muda jika
mengandung ikatan peptida (protein).
Pereaksi yang digunakan adalah larutan NaOH 40% dan kertas saring yang
dibasahi larutan Pb(CH3COO)2. Sebanyak 2 mL sampel yang mengandung protein
ditambah dengan NaOH kemudian dipanaskan pada penangas air. Uap yang
terjadi diuji dengan kertas timbal (II) asetat. Jika terbentuk warna hitam pada
kertas tersebut, berarti proteinnya mengandung belerang. Warna hitam
menunjukan bahwa S organik dirubah menjadi Na2S, yang kemudian bereaksi
dengan Pb(CH3COO)2 membentuk PbS yang berwarna hitam.
3. Uji Xantoproteat
Pereaksi yang digunakan adalah asam nitrat pekat atau asam asetat pekat,
dan dapat juga asam sulfat pekat. Sebanyak 3 mL larutan sampel yang
mengandung protein ditambah dengan 2 mL HNO3 pekat dan dipanaskan pada
penangas air. Jika sudah dingin, ditambahkan NH3 atau NaOH. Jika ditambahkan
NH3 akan berwarna kuning dan jika ditambahkan NaOH akan berwarna jingga.
Uji Xantoproteat digunakan untuk menunjukan adanya cincin benzen pada
protein.
4.Uji Ninhidrin
Asam Amino
Adalah asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh dan
berasal dari makanan yang kita makan. Asam Amino yang termasuk dalam
asam amino essential adalah : Histidin, Isoleusin, Leusin, Lysin, Metionin,
Fenilalanin, Treonin, Triftofan, Valin.
Leusin Isoleusin
Valin Lisin
Triptophan Metionin
Asam Amino Nonessential
Adalah asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh dan yang
berasal dari tubuh. Asam Amino yang termasuk dalam asam amino
nonessential adalah : Alanin, Arginin, Asparagin, Asam aspartat, Cysteine,
Asam glutamat, Glutamine, Glycine, Proline, Serine, Tyrosine,
Hydroxylysine, Hydroxyproline.
Alanin Serin
1. Bersifat Amfoter
2. Bersifat optis aktif kecuali glisin
3. Dalam air membentuk zwitter ion
4. Larut dalam air, tetapi tidak larut dalam pelarut organic
5. Bereaksi dengan asam nitrit menghasilkan gan N2
6. Gugus karboksil dari asam amino dapat bereaksi dengan alcohol
dalam suasana asam membentuk ester.
2. Membentuk glukosa.
4. Menghasilkan energi.
2. Heme dan struktur lain yang serupa seperti mioglobin, hemoglobin, sitokrom,
enzim dll.
3. Lemak
Lemak merupakan salah satu zat yang di butuhkan tubuh, jika di
bandingkan dengan karbohidrat, lemak menghasilkan energy lebih besar. Lemak
juga memiliki fungsi dalam menyelimuti setiap sel saraf, sehingga saraf dapat
menghantarkan pesan dengan lebih cepat dan baik. Selain itu, lemak juga berperan
penting dalam memelihara kulit, rambut, dan berbagai organ penting dalam tubuh
seperti ginjal, liver, organ reproduksi, serta menjaga badan tetap hangat.
Struktur umum molekul lemak
Lemak jenuh
Asam Stearat = Contoh asam stearat adalah lemak hewani dan nabati
Lemak tak jenuh juga dikatakan sebgai lemak yang baik untuk
tubuh, lemak tak jenuh berbentuk cair dalam suhu kamar dan mempunyai
struktur ikatan kimia yang berisi 2 rantai ikatan. Lemak tak jenuh dapat
menurunkan kolesterol LDL dan dapat meningkatkan kolesterol HDL.
Sifat fisika
Degradasi lemak
Jaringan menangkap asam lemak dari aliran darah untuk dibangun kembali
menjadi lipid atau untuk memperoleh energi dari oksidasinya. Metabolisme asam
lemak intensif khususnya di dalam sel hati (hepatocytes). Oksidasi beta adalah
proses metabolisme di mana asam lemak dipecah di dalam mitokondria dan/atau
di dalam peroksisoma untuk menghasilkan asetil-KoA. Asam lemak dalam
sitoplasma diaktifkan dengan mengikatkannya pada koenzim A, kemudian dengan
sistem transport karnitin masuk ke mitokondria untuk di degradasi menjadi asetil-
KoA melalui proses ß-oksidasi. Jika produksi asetil-KoA melebihi kebutuhan
energi sel hepatosit akan diubah menjadi keton bodi untuk mensuplai energi pada
jaringan lain. Hal ini terjadi jika suplai asam lemak dalam plasma darah tinggi,
misal dalam kondisi kelaparan atau diabetes mellitus
Sebagian besar, asam lemak dioksidasi oleh suatu mekanisme yang sama,
tetapi tidak serupa dengan, kebalikan proses sintesis asam lemak. Yaitu, pecahan
berkarbon dua dihilangkan berturut-turut dari ujung karboksil dari asam itu
setelah langkah-langkah dehidrogenasi, hidrasi, dan oksidasi untuk membentuk
asam keto-beta, yang dipecah dengan tiolisis.
Fungsi Lemak
Metabolisme lemak
Asam lemak hasil sintesis lemak hanya terdiri dari pecahan 2-carbon,
karena itu sel tubuh tidak dapat membentuk glukosa dari asam lemak begitupun
dengan gliserol, karena gliserol hanya merupakan 5% dari lemak. Dengan
demikian sel tubuh tidak dapat membentuk glukosa dari lemak. Karena tubuh
tidak dapat membentuk glukosa dari lemak maka organ tubuh tertentu seperti
sistem saraf tidak dapat mendapat energy dari lemak, dan karena hal itu pula
proses pembakaran lemak tubuh membutuhkan proses yang panjang, salah
satunya harus membutuhkan bantuan glukosa.
4. Gliserol
Gliserol adalah senyawa gliserida yang paling sederhana, dengan hidroksil
yang bersifat hidrofilik dan higroskopik, gliserol merupakan komponen yang
menyusun berbagai macam lipid, termasuk trigliserida.
Struktur gliserol
Gliserol adalah sebuah komponen utama dari semua lemak dan minyak,
dalam bentuk ester yang di sebut gliserida. Molekul trigliserida terdiri dari suatu
molekul gliserol dikombinasikan dengan tiga molekul asam lemak. Gliserol
ditemukan untuk memiliki berbagai macam kegunaan dalam pembuatan berbagai
produk dalam negeri, industri, dan farmasi. Saat ini, nama gliserol mengacu pada
senyawa kimia murni dan komersial juga di kenal sebagai gliserin.
Gliserin adalah cairan kental netral yang membeku untuk pasta bergetah
dan yang berasa manis. Tidak berwarna dan memiliki titik didih tinggi 290 ºC.
Gliserin juga sangat viscuous : memiliki tebal, konsistensi lengket antara padat
dan cair. Inilah sebabnya mengapa gliserin dalam bentuk murni adalah manis,
bergertah jenis bentuk tebal di mana itu tidak mengalir dengan mudah.
Penggunaan medis
Gliserol mengacu pada cairan manis yang tidak memiliki bau atau
warna tetapi memiliki rasa manis. Secara teknis, gliserol adalah gula
alcohol rasanya 60% seperti sukrosa dan mengandung 4,32 kal/gr. Sebuah
protein tinggi biasanya memiliki 18 sampai 25 gr gliserol. Ketika gliserol
di konsumsi dalam tingkat tinggi, menyebabkan diare atau sakit perut.
Idealnya orang tidak boleh mengkonsumsi melebihi 100 gr kandungan
gliserol dalam sehari. Gliserol tidak dilihat sebagai karbohidrat karena
berasal dari lemak dan minyak. Hal ini biasanya di gunakan untuk
melestarikan kelembapan udara, sesuatu yang tidak dilakukan oleh
karbohidrat. Mengonsumsi gliserol oral dapat menyebabkan dehidrasi hal
ini karena gliserol tidak memiliki kemampuan melekat ke air dan di
kotakan menyerap banyk kelembapan yang dapat memfasilitasi
pertumbuhan jamur, kecuali antiseptik dan agen pelembut. Di tambahkan
kemapuannya untuk menahan air berguna dalam mejaga kelembutan.
Fungsi Gliserol
5. Metabolisme
Metabolisme adalah rangkaian proses reaksi kimia yang terjadi dalam sel
dengan melibatkan enzim sebagai biokatalisator. Metabolisme itu seperti
keseimbangan dalam tubuh antara reaksi membangun (anabolisme) dan
membongkar (katabolisme) untuk mendapatkan energi.
Protein diubah menjadi asam amino dalam tubuh. Asam amino diperlukan
untuk membentuk otot ataupun jaringan asam amino dapat di ubah menjadi asam
piruvat atau asetil-KoA sesuai dengan reaksi yang diperlukan dan sesuai jenis
asam aminonya. Ketika asam amino bertransisi, amino terbentuk dan dibuang
menjadi urin.
Lemak terdiri dari asam lemak dan gliserol. Lemak di simpan dalam tubuh
sebagai jaringan adipose, saat tubuh memerlukan energy gliserol di ubah menjadi
piruvat, sementara asam lemak menjadi asetil-KoA.
METABOLISME
Anabolisme Katabolisme
Membangun, Membongkar,
membutuhkan menghasilkan
energi Karbohidrat energi
Glikogen
Protein
Glukosa
Lemak
A.Amino
Piruvat
Gliserol +
Asam Lemak
Asetil-KoA
ASAM SITRAT
ASAM OKSALOASETAT
ASAM MALAT
KREBS
ASAM a-KETOGLUTARAT
ASAM FUMARAT
SUKSINIK KoA
ASAM SUKISINAT
Anabolisme
Fotosintesis
cahaya matahari
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2
klorofil
- Reaksi Gelap : reaksi gelap biasa disebut siklus calvin-bonson, reaksi ini
terjadi di stroma, reaksi ini merupakan rangkaian reaksi penggunaan ATP
& NaDPH dari reaksi terang untuk sintesis glukosa. Reaksi ini tidak
membutuhkan cahaya.
7. USG ( Ultrasonography )
- Terobosan –
Pada tahun 1880, pierre curie dan Jacques curie dari perancis menemukan
efek piezo-listrik. Mereka menemukan bahwa USG bisa menghasilkan dan di
terima dalam frekuensi megahertz. Sistem deteksi sonar pertama kali diciptakan
untuk eksplorasi bawah air dan navigasi penemuan diode dan triode di tahun
1900-an juga mendorong perkembangan USG, lahirlah hidrofon, dengan
menggunakan tranduser & menggunakan Kristal kuarsa yang di temukan oleh
curie bersaudara.
Ada beberapa jenis USG yang tersedia pada saat ini, yang penggunaan
masing-masing USG tergantung pada kondisi pasien dan organ tubuh yang perlu
di periksa. Semua relatif aman, nyaman, dan terjangkau untuk digunakan
semuanya juga memiliki resiko yang sangat rendah dan tidak memerlukan
persiapan apapun oleh pasien, prosedurnya juga non-invasit dan tidak
menimbulkan rasa sakit, sehingga seseorang dapat segera melanjutkan kegiatan
normal setelah pengujuan. Ada kemungkinan diperlukan lebih dari satu kali
pemindaian, tergantung pada kejelasan gambar.
Pengertian USG
Manfaat USG
Beberapa hal yang bisa diketahui dari penggunaan USG antara lain :
- Konfirmasi kehamilan
- Usia kehamilan
- Pertumbuhan dan perkembangan janin
- Ancaman keguguran
- Plasenta bermasalah
- Dan masalah kehamilan lainnya
Dampak penggunaan
Dampak yang timbul dari penggunaan USG hanya efek panas yang tak
berbahaya bagi ibu maupun bayinya. USG dapat menimbulkan dampak
negatif apabila telah digunakan sebanyak 400 kali. Pada kepentingan
tertentu, misalnya masalah kehamilan resiko tinggi, seharusnya sang ibu
lebih sering menjalani pemeriksaan USG. Tujuannya agar dapat cepat
terdeteksi jika ada perkembangan yang tidak di ketahui.
Beberapa jenis disinfektan yang sering diujikan adalah HgCl2, merkurokrom, dan
alkohol 70%. HgCl2 dan merkurocrom terionisasi dalam air menghasilkan Hg++. Ion ini
mempunyai sifat racun, iritasi pada jaringan, korosi pada logam sehingga dapat
menyebabkan pertumbuhan terhambat karena menyebabkan presipitasi protein. Hal ini
disebabkan karena Hg2+ akan berikatan dengan enzim sulfihidril. Saat berikatan dengan
Hg2+, enzim ini akan bersifat inaktif sedangkan enzim ini berperan dalam proses
metabolisme mikrobia. Sehingga proses metabolisme menjadi terganggu dan pertumbuhan
mikrobia menjadi terhambat bahkan mati (Dee, 2010).
Larutan KMnO4 (1%) dan HCl (1,1%) merupakan desinfektan yang kuat karena
dapat mengoksidasi substrat, yang paling banyak digunakan adalah larutan HgCl2 (0,1%),
tetapi senyawa tersebut sangat beracun dan bersifat korosif, serta dapat merusak jaringan
inang, dan mengendapkan protein larutan garam (dari CuSO4) senyawa yang paling banyak
digunakan algisida (pembasmi alga).Larutan formalin atau formaldehida termasuk senyawa
yag mudah larut di dalam air, tetapi sangat efektif sebagai desinfektan dengan kadar 4-20%.
Selain itu alkohol dengan kadar 50 -70 % digunakan sebagai desinfektan karena cepat
menyebabkan koagulasi protein.
Pada umumnya bakteri memiliki suatu lapisan luar yang kaku disebut dengan
dinding sel. Dinding sel ini berfungsi untuk mempertahankan bentuk dan menahan sel,
dinding sel bakteri tersusun oleh lapisan peptidoglikan yang merupakan polimer
komplek terdiri atas asam N-asetil dan N-asetilmuramat yang tersusun bergantian, setiap
asam N-asetilmuramat dikaitkan tetrapeptida yang terdiri dari empat asam amino,
keberadaan lapisan peptidoglikan ini menyebabkan dinding sel bersifat kaku dan kuat
sehingga mampu menahan tekanan osmotik dalam sel yang kaku. Kerusakan pada
dinding sel dapat terjadi dengan cara menghambat pembentukannya, yaitu
penghambatan pada sintetis dinding sel atau dengan cara mengubahnya setelah selesai
terbentuk.Kerusakan pada dinding sel akan berakibat terjadinya perubahan-perubahan
yang mengarah pada kematian sel.
Sitoplasma semua sel hidup dibatasi oleh suatu selaput yang dibatasi membran
sel yang mempunyai permeabilitas selektif, membran ini tersusun atas fosfolipid dan
protein. Membran sel berperan sangat fital yaitu mengatur transport zat keluar atau ke
dalam sel, melakukan pengangkutan aktif dan mengendalikansusunan dalam diri
sel.Proses pengangkutan zat-zat yang diperlukan baik ke dalam maupun ke luar sel
dimungkinkan kerena di dalam membran sel terdapat protein pembawa (carrier), di
dalam membran sitoplasma juga terdapat enzim protein untuk mensintetis peptidoglikan
komponen membran luar. Dengan rusaknya dinding sel bakteri secara otomatis akan
berpengaruh pada membran sitoplasma, beberapa bahan antimikroba seperti fenol,
kresol, deterjen dan beberapa antibiotik dapat menyebabkan kerusakan kerusakan pada
membran sel sehingga fungsi permeabilitas membran mengalami kerusakan. Kerusakan
pada membran ini akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan sel atau matinya sel.
Kerusakan Sitoplasma
Sitoplasma atau cairan sel terdiri atas 80% air, asam nukleat, protein, karbohidrat,
lipid, ion organik dan berbagai senyawa dengan bobot melekul rendah. Kehidupan suatu
sel tergantung pada terpeliharanya molekul-molekul protein dan asam nukleat dalam
keadaan alamiahnya.Konsentrasi tinggi beberapa zat kimia dapat mengakibatkan
kuagulasi dan denaturasi komponen-komponen seluler yang fital.
Menghambat Kerja Enzim
Di dalam sel terdapat enzim dan protein yang membantu kelangsungan proses-
proses metabolisme, banyak zat kimia telah diketahui dapat mengganggu reaksi
biokimia misalnya logam berat, golongan tembaga, perak, air raksa dan senyawa logam
berat lainnya umumnya efektif sebagai bahan antimikroba padakonsentrasi relative
rendah. Logam-logam ini akan mengikat gugus enzim sulfihidril yang berakibat terhadap
perubahan protein yang terbentuk. Penghambatan ini dapat mengakibatkan terganggunya
metabolisme atau matinya sel.
DNA, RNA dan protein memegang peranan sangat penting dalam sel, beberapa
bahan antimikroba dalam bentuk antibiotik misalnya cloramnivekol, tetrasiline,
prumysin menghambat sintetis protein. Sedangkan sintesis asam nukleat dapat dihambat
oleh senyawa antibiotik misalnya mitosimin. Bila terjadi gangguan pada pembentukan
atau pada fungsi zat-zat tersebut dapat mengakibatkan kerusakan total pada sel.
Pada dasarnya, surfaktan memiliki sifat ionik (muatan listrik) dan dikategorikan
dalam tiga jenis surfaktan yaitu:
1. Surfaktan Kationik
Seperti namanya, surfaktan ini mengandung muatan positif dalam air sehingga
tidak bereaksi dengan ion yang bermuatan positif pada air sadah. Surfaktan
kationik terutama digunakan dalam deterjen untuk conditioning kain dan efektif
bila dikombinasikan dengan surfaktan non-ionik pada perbandingan yang tepat.
2. Surfaktan Anionik
3. Surfaktan Nonionik
Karena surfaktan nonionik tidak memiliki muatan, maka mereka tidak mengalami
ionisasi dalam air. Surfaktan jenis ini membantu membersihkan noda berminyak
melalui proses emulsifikasi.
>> Builder, merupakan bahan kimia, seperti polifosfat, natrium karbonat atau
natrium silikat, dan aluminosilikat, yang membantu meningkatkan kualitas
deterjen. Selain itu, builder juga mencegah larutan terlalu basa agar pembersihan
berjalan lebih optimal.
>> Natrium silikat, bertindak sebagai anti korosi sehingga mencegah bagian
mesin cuci dari karat.
>> Colorant, merupakan pewarna yang bertindak sebagai aditif khusus pada
deterjen.
>> Aditif lain, seperti Monoethanolamine (alkohol) untuk menurunkan titik beku
deterjen dan membuatnya lebih mudah digunakan dalam suhu rendah
Daftar pustaka
Karbohidrat
Lehninger, A L. 1982. Principles of Biochemistry. New York : Worth Publishers, Inc page 238
K. Murray, Robert, dkk. 2003. Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Erna Tri wulandari, dkk. 2015. LKS PR Kimia kelas XII SMA. Jakarta : intan pariwara.
Protein
Erna Tri wulandari, dkk. 2015. LKS PR Kimia kelas XII SMA. Jakarta : intan pariwara.
Lemak
Mahler H.R. and E.H. Corder, (1996). Biological Chemistry, Harper & Row Publisher.
Erna Tri wulandari, dkk. 2015. LKS PR Kimia kelas XII SMA. Jakarta : intan pariwara.
Metabolisme
Mesin USG
Detergen