Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERCOBAAN VI
SUSPENSI
B. Metode Presipitasi
1) Metode presipitasi dengan bahan organik :
Dilakukan dengan cara zat yang tak larut dengan air, dilarutkan dulu
dengan pelarut organic yang dapat dicampur air. Pelarut organic yang
digunakan adalah etanol, methanol, propilenglikol, dan gliserin. Yang
perlu diperhatikan dari metode ini adalah control ukuran partikel yang
terjadi bentuk polimorfi atau hidrat dari Kristal.
2) Metode presipitasi dengan perubahan PH dari media :
Dipakai untuk obat yang kelarutannya tergantung pada PH.
3) Metode presipitasi dengan dekomposisi rangkap/penguraian :
Dimana stabilitas fisik yang optimal dan bentuk rupanya yang baik bila
suspensi diformulasikan dengan partikel flokulasi dalam pembawa
berstruktur atau pensuspensi tipe koloid hidrofi. Bila serbuk telah
dibasahi dan didispersikan diusahakan untuk membentuk flokulasi
terkontrol agar tidak terjadi sediaan yang kompak yang sulit didispersi
kembali. Untuk membentuk flokulasi digunakan elektrolit, surfaktan,
dan polimer.
Dr.Alphian
SIP. 859458/IDI/2001
CMC Na 0,5
Polysorbat 80 0,25
Propilengikol 10
Sirup simplex 15
Aqua ad 50
Pro : Putri
III.2 Kelengkapan Resep
Dr. Alphian
SIP. 859458/IDI/2001
No : 1 Palopo, 08-05-2020
CMC Na 0,5
Polysorbat 80 0,25
Propilengikol 10
Sirup simplex 15
Aqua ad 50
Keterangan :
m.f.d.s.t.dd.C.I
I. R/ (Recipe) : Ambillah
II. m. f (misce fac) : campur dan buat
III. s (signa) : tandai
IV. C (cochlear) : sendok makan 15 ml
V. I (unus) : satu
VI. Pro : Untuk.
VII. Ad : Hingga
VIII. Tdd (ter di die) : Satu kali sehari.
II.3 Uraian Bahan
1. Aquadest (FI Edisi III: 96)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Sinonim : Aquadest, Air Suling
Rumus bangun :-
Rumus molekul : H2O
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan
tidak mempunyai rasa
Kelarutan :-
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
K/P : Bahan tambahan, pelarut
:
Rumus molekul : C9H10O3
Pemerian : Serbuk putih atau hablur kecil, tidak berwarna.
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan dalam gliserol, mudah larut
dalam aseton, dalam metanol, dalam eter dan dalam
propilen glikol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
K/P : Zat tambahan
:
Rumus molekul : C8H8O3
Pemerian : Serbuk hablur halus, putih; hampir tidak berbau;
tidak mempunyai rasa; kemudian agak membakar
diikuti rasa tebal.
Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air
mendidih, dalam 3,5 bagian etanol (95%) P dan dalam
3 bagian aseton P; mudah larut dalam eter P dan
dalam larutanalkali hidroksida, larut dalam 60 bagian
gliserol P panas dan dalam 40 bagian minyak lemak
nabati panas, jika didinginkan larutan tetap jernih.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
K/P : Zat tambahan (zat pengawet).
:
Rumus molekul : C3H8O2
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna; tidak berbau;
rasa agak manis; hidroskopik.
Kelarutan : Dapat campur dengan air, dengan etanol (95%)P dan
dengan kloroform P, larut dalam 6 bagian eter P, tidak
dapat campur dengan eter minyaktanah P dan dengan
minyak lemak.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
K/P : Zat tambahan, pelarut.
CMC Na 0,5
Polysorbat 80 0,25
Propilengikol 10
Sirup simplex 15
Aqua ad 50
m.f.d.s.tdd.C.I detur
-pcc
III.8 Etiket
APOTEK APRA FARMA
Jln. BTN Hartaco Blok 1 A.No 25. Telp : 081241517086
Apoteker : Audina Prastiwi, S.Farm., Apt
SIPA : 191320011
No : 1 Tanggal 8/5/2020
Nama : An. Putri
Tablet
1 x sehari 1 Kapsul
Bungkus
sendok
Sebelum/Sesudah Makan
KOCOK DAHULU
Nama Obat :
III.9 Wadah
Botol coklat.
BAB IV
PEMBAHASAN
V.1. Kesimpulan
Suspensi adalah sediaan cair yang terdiri dari dua fase, yang masing –
masing fase apabila terdapat di alam tidak akan bisa disatukan atau
digabungkan, sediaan suspensi secara garis besar ada tiga jenis yaitu suspensi
oral, suspensi topical dan suspensi otic. Cara pembuatan suspensi ada dua,
yaitu metode dispersi dan metode presitipasi yang keduanya membutuhkan
suspending agent dalam prosesnya, baik suspending agent yang berasal dari
alam maupun sintetik.
Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan dengan
menggunakan metode campuran antara flokulasi dan defllokulasi. Dan kami
membuat suspending agent (mucilago Na CMC) terlebih dahulu (10-15 menit
sebelum praktikum) agar suspending agent tersebut mengembang. Untuk
pembuatan suspensi, bahan-bahan yang dimasukkan ke dalam lumpang
memiliki urutan masing-masing yaitu chloramphenicol, propilenglikol dan
polisorbat-80, Na CMC yang telah di mucilago, sirup simplex, dan
ditambahkan aqua destilata hingga mencapai tanda kalibrasi.
Dilihat dari zat aktif yang digunakan dalam pembuatan sediaan suspensi
diindikasikan untuk pasien yang mengidap penyakit demam tifoid (tifus dan
paratifus). Adapun efek samping penggunaan zat aktif tersebut adalah pusing,
sakit kepala, mual atau muntah, diare, atau reaksi alergi obat seperti merasa
sangat lemas atau lelah dan sulir bernafas.
V.2. Saran
Dalam melakukan sebuah praktikum, sebaiknya praktikan bekerja
dengan teliti, tepat, dan bersih. Serta meracik sediaan sesuai dengan aturan
atau prosedur peracikan obat.
Pada saat praktikum, tetaplah menjaga kebersihan Laboratorium dan
setelah praktikum, pastikan semua alat sudah bersih dan dikembalikan ke
tempat semula.
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H.C. 1989. Pengatar Bentuk sediaan Farmasi Edisi 4. Jakarta: UI Press.
Syamsuni, H. A., 2006. Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.