Anda di halaman 1dari 13

Antipsychotic articles

ANTIPSIKOTIK

Ade I. L., Adith S., Andi L., Arsyani P., Yusi A. N. H. Dan Zulfikar

Fakultas Farmasi, Universitas Halu Oleo

Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu, Kendari 93232

Kejiwaan dan mental seseorang menjadi hal penting yag harus dijaga, agar

tidak mengalami gangguan. Kelainan atau gangguan kejiwaan dan mental, dapat

menyebabkan perubahan besar bagi perilaku penderitanya. Perubahan sikap dan

perilaku yang abnormal akan menyebabkan pandangan negarif dari masyarakat

lingkungan sekitarnya, baik itu dalam lingkungan keluarga. Penderita penyakit

gangguan jiwa dan mental (neuropsikiatri) seperti depresi, cemas dan gangguan

bipolar, dapat ditangangi dengan menggunakan pengobatan dari obat golongan

antipsikotik.

Apa itu antipsikotik ?

Antipsikotik atau neurolaptik dikenal sebagai salah satu golongan obat

yang bekerja pada sistem saraf. Obat-obatan yang tergolong antipsikotik

digunakan untuk menangani penderita gangguan neuropsikiatri, dengan bekerja

mengendalikan perilaku atau mengontrol sikap dan tingkah laku penderita, namun

tidak untuk menyembuhkan gangguan neuropsikiatri secara total.

Obat-obat dari golongan antipsikotik secara umum digunakan untuk

mengendalikan gejala-gejala dari penderita neuropsikiatri, seperti halusinasi,


Antipsychotic articles

delusi atau waham dan pikiran yang tidak terkontrol, obat antipsikotik dapat

meberikan efek penekanan sistem saraf pusat dengan baik, yaitu dengan

memberikan efek tenang atau sedasi, tanpa mempengaruhi kesadaran walaupun

dalam dosis besar.

Bagaimana obat antipsikosis bekerja dalam tubuh?

Obat antipsikosis pada umumnya membuat tenang tanpa mempengaruhi

kesadaran dan tanpa menyebabkan efek kegembiraan paradoksikal (paradoxical

excitement) namun tidak dapat dianggap hanya sebagai trankuiliser saja. Obat

antipsikotik bekerja dengan menginterferensi transmisi dopaminergik pada otak

dengan menghambat reseptor dopamin D2, yang dapat meningkatkan efek

ekstrapiramidal seperti dijelaskan di bawah, serta efek hiperprolaktinemia. Obat

antipsikosis dapat mempengaruhi reseptor kolinergik, alfa adrenergik,

histaminergik, serta serotonergik. Pemilihan obat dipengaruhi oleh potensi efek

samping dan sering dipandu berdasarkan kondisi perseorangan misalnya efek

psikologis dari potensi penambahan berat badan.

Apa saja jenis atau golongan dari obat antipsikosis?

Terdapat dua jenis golongan antipsikotik yang dikenal, yaitu tipikal dan

atipikal.

Antipsikotik tipikal merupakan obat generasi lama atau generasi pertama,

yang mulai diperkenalkan pada tahun 1950-an. Obat ini mampu


Antipsychotic articles

menghambat dopamine dengan sangat kuat. Obat tipikal hanya bekerja sebagai

Dopamine D2 receptor antagonis yaitu mem-blokade Dopamine pada reseptor

pasca-sinaptik neuron di Otak, khususnya di sistem limbik dan sistem

Ekstrapiramidal ). Kendati demikian, obat ini menimbulkan efek samping yang

nyata pada otot dan saraf, seperti gejala yang mirip dengan penyakit Parkinson

dan munculnya gerakan-gerakan tubuh tanpa disengaja. Contoh-contoh obat

antipsikotik tipikal adalah chlorpromazine, haloperidol, sulpiride, dan

trifluoperazine.

Sedangkan antipsikotik atipikal merupakan obat generasi baru atau

generasi kedua. Obat yang atipikal bekerja pada Dopamine D2 Receptor dan

Serotonin 5 HT2 Receptor. Obat ini memiliki efek samping pada otot dan saraf

yang lebih ringan dibanding antipsikotik generasi pertama, tetapi cenderung

menimbulkan kenaikan berat badan dan gangguan seksual. Obat antipsikotik

atipikal juga diduga dapat menimbulkan diabetes. Contoh-contoh obat

antipsikotik atipikal adalah aripiprazole, clozapine, olanzapine, quetiapine, dan

risperidone.

Apa saja Merek Dagang dari obat antipsikotik, serta bagaimana Dosisnya?

Berikut ini adalah jenis-jenis obat, merek dagang, serta dosis obat yang

merupakan golongan antipsikotik. Untuk mendapatkan penjelasan secara lebih

detail mengenai efek samping, peringatan, atau interaksi dari masing-masing obat

antipsikotik, silakan lihat pada Obat A-Z.

Jenis Nama Obat Merek Dagang Kondisi dan Dosis


Antipsychotic articles

Intramuskular (Suntikan

Otot)

Diberikan pada kondisi

psikosis akut dengan dosis

2-10 mg. Dapat diberikan

tiap 1-8 jam (dosis

maksimal 18 mg/hari)

sampai gejala
Dores, Ladromer,
Tipikal Haloperidol terkendali.Minum
Haldol Decanoas
Anak-anak di atas 3 tahun:

25-50 mcg/kg berat badan

(BB) per hari yang dibagi

dalam 2 dosis. Dosis

maksimal 10 mg/kgBB per

hari.

Dewasa: 0,5-5 mg/hari,

maksimal 100 mg/hari.


Tipikal Chlorpromazine Cepezet, Intramuskular

Meprosetil, Dewasa: 25-50 mg tiap 6-8

Promactil jam.Lansia: 1/3 – ½ dosis

dewasa.

Anak-anak 1-12 tahun: 500

mcg/kgBB tiap 4-6 jam.


Antipsychotic articles

Dosis maksimal 40 mg/hari

(usia 1-5 tahun), 75

mg/hari (>5 tahun).Minum

Dewasa: 25 mg 3 kali

sehari. Dapat ditingkatkan

sampai ≥ 1g per hari.

Lansia: 1/3 – ½ dosis

dewasa.

Anak-anak 1-12 tahun: 500

mcg/kgBB tiap 4-6 jam.

Dosis maksimal 40 mg/hari

(usia 1-5 tahun), 75

mg/hari (>5 tahun).Rectal

(melalui dubur)

Dewasa: 100 mg setiap 6-8

jam.
Tipikal Sulpiride Dogmatil Intramuskular

Dewasa: 200-800

mg/hari. Minum

Dewasa: 200-400 mg, 2

kali sehari. Dapat

ditingkatkan sampai 1200

mg, 2 kali sehari.


Antipsychotic articles

Lansia: Diberikan sesuai

penilaian dokter, biasanya

dimulai dengan dosis yang

rendah.

Anak-anak: Diberikan pada

anak-anak usia ≥ 14 tahun

dengan dosis yang sama

dengan dewasa.
Tipikal Trifluoperazine StelazineStelosi 5 Intramuskular

Dewasa: 1-2 mg, dapat

diulangi setiap 4-6 jam.

Dosis maksimal

6mg/hari.Lansia: Mulai

dengan dosis rendah dan

ditingkatkan perlahan.

Anak-anak: 1 mg 1-2 kali

per hari.Minum

Anak-anak: maksimal 5

mg/hari.

Dewasa: 2-5 mg. Dapat

ditingkatkan sampai 40

mg/hari.

Lansia: mulai dengan dosis


Antipsychotic articles

rendah dan ditingkatkan

perlahan.
Atipikal Aripiprazole Abilify Discmelt, Intramuskular

Abilify Oral Dewasa: 9,75 mg dosis

Solution, Abilify tunggal. Dapat diulangi

Tablet, Arinia, setelah 2 jam, dengan dosis

Aripi, Ariski maksimal 30 mg/hari dan 3

kali suntik.Lansia: Dosis

dikurangi sesuai anjuran

dokter.Minum

Skizofrennia

Anak-anak ≥ 15 tahun: 2

mg untuk dua hari,

ditingkatkan setiap 2 hari

sampai mencapai dosis 10

mg/hari. Dosis maksimal

30 mg/hari.

Dewasa: 10-15 mg satu

kali setiap hari. Dosis

ditingkatkan setiap 2

minggu sampai mencapai

dosis 15 mg/hari. Dosis

maksimal: 30 mg/hari.
Antipsychotic articles

Lansia: Dosis awal

dikurangi sesuai dengan

anjuran dokter.Gangguan

bipolar

Anak-anak ≥13 tahun: 2

mg untuk dua hari,

ditingkatkan setiap 2 hari

sampai mencapai dosis 10

mg/hari. Dosis maksimal

30 mg/hari.

Dewasa: 15 mg, satu kali

setiap hari. Dosis dapat

ditingkatkan setiap 2

minggu sampai 30 mg/hari.

Lansia: dosis awal

dikurangi sesuai anjuran

dokter.
Atipikal Clozapine Clorilex, Clozapin Minum

ika, Clozapine Dewasa: 12,5 mg satu-dua

OGB Mersi, kali sehari. Dosis

Luften, Sizoril ditingkatkan setiap hari

sampai mencapai 300

mg/hari. Dosis Maksimal:


Antipsychotic articles

900 mg/hari.Lansia: 12,5

mg pada hari pertama dan

ditingkatkan perlahan

sesuai dengan anjuran

dokter.Penderita psikosis

pada pasien penyakit

parkinson: 12,5 mg

sebelum tidur. Dosis

ditingkatkan tiap seminggu

2 kali sampai mencapai 25-

37,5 mg/hari. Dosis

maksimal: 100 mg/hari.


Intramuskular

Dewasa: 5-10 mg, dapat

diulang setiap 2 jam bila

dibutuhkan. Dosis

Onzapin, Remital, maksimal 20 mg/hari dan 3


Atipikal Olanzapine
Zyprexa suntikan per hari.Minum

Dewasa: 10-15 mg/hari.

Dapat diturunkan atau

ditingkatkan dengan dosis

5-20 mg/hari.
Atipikal Quetiapine Seroquel,Seroquel Minum
Antipsychotic articles

Dewasa: 25 mg pada hari

pertama, 100 mg pada hari

kedua, 150 mg pada hari

ketiga, dan 200 mg pada

hari keempat. Selanjutnya

dosis akan disesuaikan

dengan rentang 400-800

mg/hari dan dibagi menjadi


XR
2 dosis. Dosis maksimal:

800 mg/hari

Lansia: Dosis akan

dinaikkan lebih perlahan

dan dosis optimal yang

lebih rendah, pengaturan

dosis sesuai dengan

anjuran dokter.
Atipikal Risperidone Neripros, Noprenia, Intramuskular

Noprenia OS, Dewasa: 25-37,5 mg setiap

Persidal, Risperdal, 2 minggu sekali.

Risperdal Consta, Pemberian lewat suntikan

Risperidon OGB akan dikombinasi dengan

Mersi risperidone minum.Lansia:

dosis maksimal 25 mg
Antipsychotic articles

setiap 2 minggu.Minum

Skizofrenia

Dewasa: 2 mg/hari,

ditingkatkan 1-2 mg setiap

minggu sampai mencapai

4-6 mg/hari. Dosis

maksimal: 16 mg/hari.

Lansia: 0,5 mg 2 kali

sehari. Dosis ditingkatkan

sampai 1-2 mg 2 kali

sehari.Gangguan bipolar

Dewasa: 2-3 mg sekali

sehari. Dapat ditingkatkan

1 mg setiap hari, sampai

dosis maksimal 6 mg/hari.

Lansia: mulai dengan dosis

rendah sesuai anjuran

dokter.

Apakah efek samping dari penggunaan obat antipsikosis?

Efek samping obat anti-psikosis sangat penting kita ketahui, mengingat

pengguanaan oabat ini kemungkinan diberikan dalam jangka panjang. efek

samping dapat berupa :


Antipsychotic articles

 Sedasi dan Inhibisi Psikomotor (rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang,

kinerja psikomotor menurun, kemampuan kognitif menurun)

 Gangguan Otonomik (hipotensi, antikolinergik/parasimpatolitik :mulut

kering, kesulitan miksi dan defekasi, hidung tersumbat, mata kabur,

tekanan intreokuler yang tinggi, gangguan irama jantung)

 Gangguan ekstrapiramidal (distonia akut, akathisia, sindrom parkinson :

tremor, bradikinesia, rigiditas)

 Gangguan Endokrin (amenorrhoe, gynaecomastia) metabolik (jaundice),

hematologik (agranulositosis), biasanya pada pemakaian panjang.

Efek samping yang terjadi pada setiap pasien biasanya berbeda-beda, ada

pasien yang dapat mentolelir dengan cepat, ada juga yang lambat dan ada juga

pasien yang membutuhkan obat simtomatis untuk meringan kan penderitaan

pasien.

Bagaimana farmakokinetik dan farmakodinamik secara umum dari

obat antipsikosis ?

Kebanyakan antipsikosis diabsorbsi sempurna, sebagian diantranya

mengalami metabolism lintas pertama. Kebanyakan antipsikosis bersifat larut

dalam lemak dan terikat kuat dengan protein plasma, serta memiliki volume

distribusi yang besar (lebih dari 7 L/kg).

Efek farmakodinamik antpsikosis secara umum meliputi efek pada

susunan saraf pusat, saraf otonom, dan sistem endokrim. Efek ini terjadi karena

antipsikosis menghambat berbagai reseptor, diantaranya dopamine, reseptor α –


Antipsychotic articles

adrenergic, muskarinik, histamine H1, dan reseptor serotonin 5HT2 dengan

afinitas yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai