BIOTEKNOLOGI PERTANIAN
“Preparasi Medium Kultur Jaringan”
Di Susun Oleh :
Nama : Fatmawati
Nim : D1B117050
Kelas : AGT-C
Kelompok : I (Satu)
Sheet : I (Satu)
LABORATORIUM AGROTEKNOLOGI
UNIT IN VITRO
FAKULTAS PERTANIAN
2019
I. PENDAHULUAN
unsur hara makro dikurangi menjadi ½ dari konsentrasi yang umum dipakai.
Media ini memiliki konsentrasi garam mineral yang tinggi dan senyawa N dalam
bentuk NO3 dan NH4. Media New Phalaenopsis (NP) yang diciptakan oleh
anggrek. Potassium nitrat, ammonium nitrat, kalsium nitrat dan magnesium nitrat
berfungsi sebagai sumber nitrat. Zat pengatur tumbuh (ZPT) yang digunakan
adalah BAP (6-benzyl amino purine). BAP termasuk ZPT golongan sitokinin yang
Medium kultur jaringan tanaman harus berisi semua zat yang diperlukan
digunakan pada semua kultur tanaman. Karena beberapa medum yang ada
digunakan pada kultur. Oleh karena itu, berbagai komposisi medium kultur telah
yang dikulturkan. Medium kultur fisiknya dapat berebentuk padat atau cair.
mineral makro maupun mikro, gula, asam amino, zat pengatur tumbuh dan
pengatur tumbuh (auksin dan sitokinin). Konsentrasi zat pengatur tumbuh yang
ditambahkan pada medium bervariasi tergantung dari jenis dan umur bagian
pada medium yang digunakan dan pemberian nutrisi dalam jumlah dan
pada jenis tanaman yang dipergunakan, selera tujuan serta perhutungan masing-
masing pneliti. Isi dan komposisi dari medium kultur dirancanng secara khusus
Skoog (MS), medium B5, medium Schenk dan Hilderbrandt, medium WPM
penting bagi hidup tanaman. Kebutuhan nutrisi mineral untuk tanaman yang
dikulturkan secara in vitro pada dasarnya sama dengan kebutuhan hara tanaman
yang dibutuhkan dilahan, meliputi hara makro dan mikro. Hara makro: N, P, K,
Ca, Mg dan S. Hara mikro meliputi: Fe, Cu, Mn, B, Mo, dan Co. komposisi antara
senyawa-senyawa tersebut tidak sama untuk setiap spesisi tanaman sehingga tidak
1.2. Tujuan
larutan stok yang akan dipergunakan dalam membuat medium kultur jaringan
metode kultur jaringan secara umum sangat tergantung pada jenis medium.
(Tuhuteru, 2012).
Medium yang terlalu padat dapat mengakibatkan akar sukar tumbuh, sebab
berupa tenggelamnya eksplan yang ditanam, terutama eksplan yang berat seperti
eksplan wortel, melinjo, eksplan bawang putih, eksplan kedelai, dan lain
sebagainya. Pemakaian medium cair lebih ditekankan pada suspensi sel, yaitu
Dari protokarmus ini nantinya dapat tumbuh menjadi planlet apabila dipindahkan
tanaman seperti protoplasma, sel, sekelompok sel, jaringan dan organ, serta
2008).
pemberian nutrisi dalam jumlah dan perbandingan yang sesuai pada medium
pertumbuhannya. Medium kultur jaringan terdiri dari zat-zat anorganik yang
terdiri dari unsur-unsur hara esensial makro maupun mikro, gula dan zat-zat
organik, seperti vitamin dan hormon. Susunan zat-zat tersebut di dalam medium
dalam kultur jaringan dan bahan yang akan dipakai. Salah satu medium yang
mineral yang tinggi dan senyawa N dalam bentuk NO3- dan NH4+ (Henuhili,
2012).
hanya unsur-unsur hara makro dan mikro, tetapi juga karbohidrat yang pada
umumnya berupa gula untuk menggantikan karbon yang biasanya didapat melalui
jaringan tanaman yang baik adalah tingkat kontaminasi medium yang kita buat.
keberhasilan kita. Autoclave merupakan salah satu alat yang penting dalam
mikroorganisme seperti bakteri dan cendawan, sehingga medium yang kita buat
kelipatan kosentrasi medium, misalnya 10x, 20x, 100x, bahkan 1000x dari
tanaman bagi eksplemen. Selain itu, kadang kali timbangan untuk menimbang
(Yusnita, 2009).
mikro dan ZPT, yang membutuhkan dalam jumlah yang sangat sedikit (miligram
atau mikrogram) pada formulasi akhir tidak akan diperoleh secara akurat. Oleh
Tingkat kepekatan larutan stok pada dasarnya ditentukan oleh jenis dan
jumlah bahan yang digunakan. Untuk garam-garam yang digunakan dalam jumlah
besar (unsur makro), larutan stok dibuat dengan tingkat kepekatan yang lebih
rendah, biasanya dibuat 50x kepekatan yang diperlukan, sedangkan untuk garam-
garam yang diperlukan dalam jumlah yang sedikit (hara mikro) dibuat dengan
tingkat kepekatan yang lebih tinggi, umumnya dibuat 200 kali kepekatan yang
Pengendapan larutan stok umumnya terjadi bila kepekatan larutan terlalu tinggi.
Oleh karena itu pengendapan larutan dapat dihindari dengan membuat larutan
yang tidak terlalu pekat atau tidak menggunakan larutan campuran yaitu dengan
membuat satu larutan stok hanya untuk satu jenis bahan (terutama untuk unsur
hara makro). Kondisi simpan juga perlu diperhatikan, karena ada beberapa bahan
yang tidak tahan dalam suhu yang tinggi atau cahaya ( Marlin, 2012).
dan diperkecil atau disebut diencerkan. Pemekatan larutan dapat dilakukan dengan
cara memperbesar zat terlarut per satuan volume yang sama atau melarutkan zat
yang sama pada volume larutan yang lebih kecil. Pada pemekatan kosentrasi
media untuk larutan stok dan pengenceran untuk medium dari bahan stok dapat
erlenmeyer (200 cc, 500 cc dan 1000 cc), gelas ukur 100 cc, magnetic stirrer, hot
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu kertas label, aquades,
3. Menggojok erlenmeyer pada hot plate setiap kali penambahan bahan kimia
timbangan analitik
lalu memanaskannya.
erlenmeyer.
timbangan analitik:
yang telah berisi aquades steril 150 ml. Setiap kali memasukkan bahan,
berikutnya.
4.1. Hasil
Hasil pengamatan pada pratikum preparasi media kultur jaringan dapat
MS 100 X, 5 ml / l
MS 40 X, 5 ml / l
MS 20 X, 10 ml / l
4. Larutan Stok Vitamin
MS 50 X, 4 ml / l
4.2. Pembahasan
Media kultur jaringan merupakan media tanam untuk eksplan yang akan
membuat media MS, terlebih dahulu disiapkan larutan stok. Larutan stok yang
dipraktekkan pada praktikum kali ini ada 4 yaitu larutan stok hara makro 200 ml
(20 kali konsentrasi), larutan stok hara mikro 500 ml (100 kali konsentrasi),
larutan stok iron 200 ml (40 kali konsentrasi) dan larutan stok vitamin 200 ml (50
kali konsentrasi).
bergantung pada media yang digunakan. Media kultur merupakan salah satu
makro, unsur hara mikro, karbohidrat, vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT),
kelipatan konsentrasi media, misalnya 10x, 20x, 100x, bahkan 1000x dari
tanam bagi eksplan. Selain itu, kadang kali timbangan untuk menimbang bahan-
lain : Menghemat pekerjaan menimbang bahan media setiap kali ingin membuat
Mengurangi kerusakan bahan kimia akibat terlalu sering dibuka dan ditutup.
membuat media. Larutan stok dibuat sesuai dengan komposisi media MS yang
diaduk dalam erlenmeyer dengan kosentrasi yang lebih pekat. Setelah membuat
larutan stok gram-gram, perlu dibuat stok zat pengatur tumbuh biasanya dalam
makro, stok mikro, stok Fe (besi), stok vitamin, stok hormon terutama bila larutan
stok tidak disimpan terlalu lama (segera habis digunakan). Sedangkan Stok
hormon dapat disimpan 2-4 minggu, sedangkan hara dapat disimpan 4-8 minggu.
Larutan stok dalam bentuk cair disimpan di dalam lemari es. Pembuatan
larutan stok harus dilakukan dengan cepat, sebap larutan stok yang terlalu pkat
akan mengalami pengendapan di dalam lemari es. Jika terjadi pengendapan, maka
sebelum larutan stok digunakan terlebih dahulu harus dipanaskan. Larutan stok
dipanaskan.oleh karena itu kondisi simpan harus dijaga kebersihan dan tempat
(wadah) larutan harus diusahakan cara-cara pembuatan larutan stok untuk media.
dalam jumlah yang cukup besar. Oleh karena itu, sebaiknya dibuat dalam larutan
stok tunggal. Selain itu jenis anion senyawa sumber unsur hara makro tidak sama,
5.1 Kesimpulan
bergantung pada medium yang digunakan. Medium kultur merupakan salah satu
makro, unsur hara mikro, karbohidrat, vitamin dan zat pengatur tumbuh.
pembuatan larutan stok hara makro, hara mikro, iron/besi dan vitamin untuk
MgSO4.7H2O dan KH2PO4; unsur hara mikro yaitu MnSO 4.2H2O, ZnSO4.7H2O,
dan FeSO4.7H2O serta vitamin yaitu glycine, nicotinic acid, pyridoxine-HCl dan
thiamine-HCl.
5.2 Saran
Saran yang bisa saya berikan pada praktikum ini sebaiknya praktikan lebih
Laisina, J. K. J., 2013. Konsentrasi sukrosa dan agar di dalam media pelestarian
In-Vitro ubi jalar Var. sukuh. Jurnal Ilmu Budidaya Tanaman, 2 (1).
ISSN 2301-7287.
Tuhuteru, S., M.L. Hehanussa, dan S.H.T. Raharjo. 2012. Pertumbuhan dan
Perkembangan Anggrek Dendrobium anosmum pada Media Kultur In
Vitro dengan Beberapa Konsentrasi Air Kelapa. Jurnal Agrologia.
1(1): 1- 12.
Yully. M., M. R Defina. 2015. Pertumbuhan anggrek (Vanda helvola) pada media
yang diperkaya jus tomat. Jurnal Metamorfosa, 2(2) : 66 - 71.
Yusnita, 2009. Kultur jaringan cara memeprbanyak tanaman secara efisien. P.T
agromedia pustaka, Tanggerang.