Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN VIROLOGI

PRAKTIKUM III
TEKNIK TEKNIK DASAR MIKROBIOLOGI
TEKNIK PEMINDAHAN DAN INOKULASI KULTUR MIKROBA

Oleh:

Nama : I Kadek Diki Dwipayana


NIM : 211021016
Kelas : A6A
Kelompok :3
Hari, tanggal Praktikum : Selasa,21 Juni 2022

Nama Dosen Koordinator : apt. I Putu Gede Adi Purwa Hita, S.Farm .,
M.Farm.

Nama Asisten Dosen :

PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
DENPASAR
2022
BAB I
PRAKTIKUM III
TEKNIK-TEKNIK DASAR MIKROBIOLOGI
TEKNIK PEMINDAHAN DAN INOKULASI KULTUR MIKROBA

1.1 TUJUAN
1.1.1 Memplajari teknik-teknik pemindahan mikroba secara aseptis
1.1.2 Memplajari teknik-teknik isolasi dan inokulasi (penanaman) mikroba

1.2 DASAR TEORI

A. TEKNIK PEMINDAHAN KULTUR MIKROBA

Keberadaan mikroorganisme dalam sampel atau spesimen adalah sebagai biakan


campuran. Oleh karena itu, untuk analisa kualitatif dan kuantitatif suatu mikroorganisme
dibutuhkan teknik laboratorium atau in vitro, yaitu dengan cara mengkultur
mikroorganisme pada media. Dalam kultur mikroorganisme secara kualitatif melalui
teknik isolasi, dapat diperoleh biakan murni (pure culture). Sedangkan dalam bidang
mikrobiologis agar terhindar dari kontaminasi. Isolasi merupakan suatu cara untuk
memisahkan mikroorganisme dari sampel atau alam dan menumbuhkan dalam media
kultur secara in vitro sehingga diperoleh biakan murni. Inokulasi merupakan suatu cara
untuk memindahkan biakan murni dari suatu media ke media lain yang sama atau berbeda.
Inokulum merupakan biakan hasil isolasi yang terdiri dari satu jenis mikroorganisme pada
waktu dan temperatur tertentu (Caray,2013).
Teknik aseptik sangat diperlukan untuk menghindarkan mikroorganisme dari
kontaminan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Teknik aseptis digunakan
sepanjang kegiatan berlangsung, baik alat, bahan, lingkungan sekitar maupun
praktikannya. Untuk alat dan bahan praktikum dapat diterapkan metode sterilitas.
Penguasaan teknik aseptik ini sangat diperlukan dalam keberhasilan laboratorium
mikrobiologi dan hal tersebut merupakan salah satu metode permulaan yang dipelajari
oleh ahli mikrobiologi (Oram,2001).
Dikenal beberapa metode untuk memperoleh biakan murni dari suatu biakan
campuran,dua diantaranya yang paling sering digunakan ialah metode cawan gores dan
cawan tulang (Afrianto,2004)
Biakan murni diperlukan dalam berbagai metode mikrobiologi,antara lain digunakan
dalam mengidentifikasi mikroba.Untuk mengamati ciri-ciri kultural
morfologi,fisiologi,dan serologi dibutuhkan mikroba yang berasal dari satu spesies
(Dwidjo Seputro,2005).

B. TEKNIK ISOLASI DAN INOKULASI KULTUR MIKROBA

Mikroorganisme merupakan makhluk yang populasinya sangat besar dan


komplek.spesiesnya yang berjumlah ratusan terdapat di bagian-bagian tubuh manusia,
makanan,hewan dan lain-lain. Bukan hanya terdapat pada makhluk hidup,
mikroorganisme juga terdapat ditanah, air dan udara. Dalam kehidupan terkadang kita
membutuhkan suatu mikroorganisme tertentu untuk diisolasi atau dibiakkan (Indah,
2013).
Isolasi bakteri adalah proses mengambil bakteri dari medium atau lingkungan asalnya
dan menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh biakan yang murni. Bakteri
dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya harus menggunakan prosedur aseptik.
Aseptik berarti bebas dari sepsis, yaitu kondisi terkontaminasi karena mikroorganisme
lain. Teknik aseptik ini sangat penting bila bekerja dengan bakteri. Beberapa alat yang
digunakan untuk menjalankan prosedur ini adalah bunsen dan laminar air flow Bila tidak
dijalankan dengan tepat, ada kemungkinan kontaminasi oleh mikroorganisme lain
sehingga akan mengganggu hasil yang diharapkan. Teknik aseptik juga melindungi
laboran dari kontaminasi bakteri (Ghoni, 2013).
Beberapa langkah pada pekerjaan inokulasi dan isolasi mikroba yaitu menyiapkan
ruangan, karena tidak sembarangan dilakukan isolasi dan inokulasi dimana ruangan
tersebut harus bersih dan bebas angin. Dinding ruang yang basah menyebabkan butir-butir
debu menempel. Pada waktu mengadakan inokulasi baik sekali bila dilakukan dalam suatu
kotak berkaca. Kemudian memindahkan dengan kawat inokulasi yang sebaiknya terbuat
dari platina atau nikrom (Indah, 2013).
Ada beberapa metode untuk menginokulasi bakteri sesuai dengan jenis medium
tujuannya. Pada medium agar tegak, dilakukan metode tusuk menggunakan jarum ose.
Pada medium agar miring, dilakukan metode gores dengan menggunakan loop ose. Pada
medium petridisk, dapat digunakan metode streak plate (metode gores), pour plate (metode
tuang) atau spread plate (metode sebar). Setelah inokulasi, dilakukan proses inkubasi,
yaitu menyimpan medium pada alat atau kontainer ada temperatur tertentu dan periode
tertentu, sehingga tercipta lingkungan yang menyediakan kondisi cocok untuk
pertumbuhan bakteri (Emma,2019).
Metode gores atau streak plate menggunakan loop ose dan menggoreskannya
kepermukaan medium agar dengan pola tertentu dengan harapan pada ujung goresan,
hanya selsel bakteri tunggal yang terlepas dari ose dan menempel ke medium. Sel-sel
bakteri tunggalini akan membentuk koloni tunggal yang kemudian dapat dipindahkan ke
medium selanjutnya agar didapatkan biakan murni (Waluyo,2008).
BAB II
2.1.ALAT DAN BAHAN
1. Media NA miring dalam tabung reaksi
2. Media NA tegak dalam tabung reaksi
3. Media NB dalam tabung reaksi
4. Jarum ose
5. Jarum inokulasi
6. Kultur murni bakteri Streptococus pyogenes, Staphylococus aureus, Pseudomonas
aeruginosa, Escherichia coli dan Bacillus subtilis
7. Vortex mixer
8. Alkohol 70%/Lysol
9. Lampu Bunsen
10. Microbial Safety Cabinet
2.2 PROSEDUR KERJA
2.2.1 TEKNIK PEMINDAHAN KULTUR MIKROBA
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Siapkan media NA dan NB ( media NA miring,media NA tegak,dan media


NB).pemindahan kultur mikroba dilakukan satu persatu untuk masing-masing media

Longgarkan tutup tabung/kapas dari masing-masing tabung reaksi yang berisi media
(jangan dilepaskan 1)

Pegang tabung reaksi yang mengandung kultur murni bakteri di tangan kiri

Pegang jarum ose pada tangan kanan dan bakar di atas nyala lampu spritus hingga
kawat memijar,perhatikan pemanasan jarum ose dilakukan dari pangkal sampai ujung
hingga memijar,sebelum digunakan kawat didinginkan beberapa saat kira-kira 30 detik.

Pegang ose menggunakan ujung ibu jari yang telunjuk dilakukan/digunakan jari
kelingking umtuk membuka tutup tabung reaksi
Bakar mulut tabung reaksi ,masukkan jarum ose dan ambil 1 ose biakan murni

Bakar 6eknik6 mulut tabung reaksi ,kemudian tutup 6eknik6 tabung reaksi

Ambilah tabung reaksi yang akan diinokulasikan dengan tangan kiri dengan cara yang
sama buka mulut tabung reaksi dan bakar mulut tabung reaksi

Inokulasikan biakan bakteri pada tabung reaksi dengan cara zig-zag pada permukaan
NA miring

Bakar mulut tabung reaksi dan tutup 6eknik6 tabung reaksi kemudian bakar 6eknik6
jarum ose

Beri label : tanggal percobaan,nama bakteri,Teknik pemindahan,dan nama kelompok

Lakukan dengan cara yang sama pada media cair/NB menggunakan jarum ose dan
media agar tegak secara tusuka tegak lurus mengunakan jarum inokulasi

Lakukan selama 24 jam pada suhu kamar dan amati perkembangannya

2.2.2 TEKNIK ISOLASI DAN INAKULASI KUTUR MIKROBA


A. METODE SPREAD PLATE
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Buatlah pengenceran 10-10 dari kultur murni bakteri dengan larutan pengencer

Ambil tabung reaksi yang mengandung kultur murni bakteri buka dan bakar leher
tabung

Pindahkan 0,1 ml kultur bakteri secara aseptis ke permukaan media NA dalam cawan
perti

Tebarkan/setarakan kultur bakteri spread secara merata dan biarkan sampai


permukaan agar mongering selama 10 menit

Setelah permukaan agar 7eknik7e7 ,selanjutnya inakulasikan secara terbalik pada


suhu 37C selama 24 jam pada suhu kamar dan amati pertumbuhannya

4. METODE STREAK PLATE


Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Panaskan jarum ose hingga memijar di atas 7eknik,kemudian dinginkan. Gunakan


ose yang telah dingin untuk menggores pada permukaan media agar dalam cawan
petri,ose yang terlalu panas dapat menyebabkan kultur bakteri mati

Sebelum penggoresan pastikan media NA telah 7eknik7e7 secara sempurna

Ambil 1 ose kultur murni bekteri dan goreskan pada permukaan media agar di mulai
pada satu ujung. Lakukan Teknik penggoresan dengan 7eknik kuadran

Ose disentuhkan pada permukaan media agar dalam cawan petri, sewaktu menggores
ose dibiarkan meluncur diatas permukaan agar. Jangan menggores terlalu keras
sehingga dapat menggores agar

Setiap menggoreskan ose untuk kuadran berikutnya pijarkan ose terlebih dahulu dan
biarlan dingin

Inkubasikan secara terbalik pada suhu 37C selama 24 jam dan amati pertumbuhannya

C.METODE POUR PLATE


Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Dinginkan media NA dalam tabung reaksi sampai suhu kurang lebih 45-500C
(artinya : terasa hangat di kulit)

Buka tutup tabung yang mengandung kultur murni bakteri, dan bakar leher tabung
Pindahkan 1 ml kultur murni bakteri pada tabung reaksi yang mengandung media
NA secara aseptis

Bakar leher tabung diatas Bunsen, dan tuangkan media NA yang telah mengandung
kultur murni bakteri kedalam cawan petri

Goyangkan perlahan-lahan untuk mencampur kultur bakteri dengan NA sampai


homogen. Penggoyangan petri jangan terlalu kuat pada saat penuangan media, petri
bisa diletakkan dalam radius maksimal 200 dari sumber api

Setelah agar memadat diinkubasi terbalik pada suhu 37C selama 24 jam, inkubasi
terbalik dilakukan setelah agar memadat.amati perkembangannya
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

3.2 PEMBAHASAN

Pada praktikum dasar-dasar mikrobiologi dilakukan beberapa 9eknik yang dilakukan,


diantaranya yaitu 9eknik-teknik isolasi dan penanaman mikroba, Teknik-teknik
pemindahan kultur mikroba (kultur murni), 9eknik-teknik pembuatan pulasan jamur.
Sampel yang digunakan oleh kelompok kami adalah sampel sampel bakteri Staphylococus
aureus, dan Escherichia Coli,

Teknik mengisolasi bakteri dapat dilakukan dalam beberapa cara yaitu spread plate,
streak plate, dan pour plate. Pada praktikum kali ini digunakan metode streak plate (cara
gores) yang merupakan 9eknik isolasi dengan cara menggoreskan 9eknik9e bahan yang
mengandung mikroba pada permukaan medium agar yang sesuai pada cawan petri.

Pertama-tama batang ose dipanaskan diatas 9eknik terlebih dahulu untuk menjaga agar
tetap steril, kemudian ujung jarum ose di tempelkan pada media NA kemudian diambil
satu garis kultur bakteri kemudian dipindahkan ke cawan petri yang telah disiapkan.
Kemudian jarum ose disterilkan lagi diatas api 9eknik. Kultur bakteri yang telah
dipindahkan kemudian diberi label dan diinkubasi selama 24 jam agar pertumbuhannya
maksimal.

Pada percobaan menggunakan cawan petri disposable dengan bakteri E_COLI setelah
dilakukan inokulasi lalu di inkubasi selama 24 jam dengan suhu 37°c pada plate
menunjukan bercak-bercak putih keruh dengan ukuran yang berbeda, pada permukaan
media berbentuk datar, bercak berlendir tidak tumbuh bakteri dan berwarna putih keruh
hal ini dapat dikatakan pemindahan kultur mikroba pada plate dinyatakan gagal karena
terkontaminasi. Sedangkan pada setelah dilakukan inokulasi lalu di inkubasi selama 24
jam dengan suhu 37°c pada plate menunjukan bercak-bercak putih keruh dengan ukuran
yang berbeda, pada permukaan media berbentuk datar, bercak berlendir tidak tumbuh
bakteri dan berwarna putih keruh hal ini dapat dikatakan pemindahan kultur mikroba pada
plate dinyatakan gagal karena terkontaminasi.

Pada percobaan menggunakan NA miring dengan bakteri E-COLI setelah dilakukan


inokulasi lalu di inkubasi selama 24 jam dengan suhu 37°c pada lereng tabung
reaksi/lereng media terbentuk koloni mikroba dan berbentuk bulat hal ini dapat dikatakan
mikroba berhasil tumbuh dan tidak ada kontaminasi.

Pada media NB dengan bakteri Staphylococus Aureus Setelah Di Lakukan Inokulasi


lalu di inkubasi selama 24 jam dengan suhu 37°c menunjukan warna kuning jernih pada
media, hal ini dapat dikatakan kultur mikroba tidak berhasil tumbuh dan ada kontaminasi.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 KESIMPULAN

Teknik mengisolasi bakteri dapat dilakukan dalam beberapa cara yaitu spread plate,
streak plate, dan pour plate. Pada praktikum kali ini digunakan metode streak plate (cara
gores) yang merupakan 11eknik isolasi dengan cara menggoreskan 11eknik11e bahan
yang mengandung mikroba pada permukaan medium agar yang sesuai pada cawan petri.
Tujuan digunakannya metode ini adalah untuk mengisolasi koloni mikroba pada cawan
sehingga didapatkan koloni terpisah dan merupakan biakan murni. Penggoresan yang
sempurna pada 11eknik ini akan menghasilkan koloni yang terpisah .

4.2 SARAN
Saran yang dapat diberikan yaitu diharapkan agar semua praktikan menguasai semua
hal yang berkaitan dengan praktikum agar menghasilkan hasil yang maksimal Dan selalu
bekerja secara aseptic/steril.
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto.L.,2004.Menghitung Mikroba Pada Bahan Makanan.Cakrawala (Suplemen
Pikiran Rakyat Untuk Iptek).Farmasi FMIPA ITB.Bandung.
Caray.2013. Pembuatan Media Agar Dan Sterilisasi.
Derbyshire.Emma.Dr.2013.Hydration And Urinary Tract Healt Natural Hydration
Council.
Dwidjo Seputro.2005.Dasar-Dasar Mikrobiologi.Yogyakarta : Djambatan.
Ghoni , Achmad.2013.Isolasi Dan Inakulasi Bakteri.
Indah.2013.Jurnal Academica.Fisip Untad Vol.05 No.22 Oktober 2013
Oram,R,F,S.,Paul.J.Hummer,Jr.2001.Biology Living System.Waterville Glencoe Division
Mc Millon Company.
Waluyo,L.2008.Teknik Metode Dasar Mikrobiologi.Universitas Muhammadiyah Malang
Press.Malang.Hal 356.
LAMPIRAN

Proses penanaman bakteri


pada media NA plate Proses penanaman bakteri Proses pengambilan bakteri
pada media NA miring
tabung reaksi

Proses penanaman bakteri


pada media NB tabung Sampel media NB yang
reaksi telah dibuat
Media media yang telah
ditanami bakteri dan diberi
label

Anda mungkin juga menyukai