Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DAN VIROLOGI

PRAKTIKUM KE 5
“MORFOLOGI KOLONI BAKTERI”
Dosen Pengampu :
Anasthasia Pujiastuti, S.Farm., M.Sc., Apt
Niken Dyahariesti, S.Farm, Apt, M.Si

Disusun Oleh :
1. Yunita Rahma Syavira 051221016
2. Putri Amanatun Ni’mah 051221017
3. Sri Wahyuni 051221018
4. Virna Da Silva Ximenes 051221019
5. Nikyta Natasya Agustina 051221020
6. Nadya Ilfana 051221021

Hari, Tanggal Praktikum : Senin, 8 Mei 2023


Kelas : 2A
Kelompok :4

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2023
DAFTAR ISI

COVER

DAFTAR ISI

PEMBAGIAN JOBDISK

BAB I PENDAHULUAN

A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. DASAR TEORI

BAB II ALAT DAN BAHAN

C. ALAT DAN BAHAN

BAB IV PROSEDUR KERJA

D. PROSEDUR KERJA

BAB V HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN

E. HASIL PRAKTIKUM
F. PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN

G. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
PEMBAGIAN JOBDISK

N NAMA NIM JOBDISK


O
1. Yunita Rahma Syavira 051221016 Membuat pembahasan
2. Putri Amanatun 051221017 Membuat dasar teori
Ni’mah
3. Sri Wahyuni 051221018 Membuat cover, membuat
kerangka laporan dan
membuat hasil praktikum.
4. Virna Da Silva 051221019 Membuat kesimpulan dan
Ximenes daftar pustaka.
5. Nikyta Natasya 051221020 Membuat alat dan bahan
Agustina
6. Nadya Ilfana 051221021 Membuat prosedur kerja
BAB I
PENDAHULUAN
MORFOLOGI KOLONI BAKTERI

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah engetahui kegiatan praktikum mahasiswa mampu
memindahkan biakan dari satu media ke media lain dan bekerja secara
aseptis.

B. DASAR TEORI
Teknik aseptik merupakan metode pertama yang dipelajari oleh
orang-orang yang berkecimpung dalam bidang mikrobiologi. Pada
prinsipnya teknik aseptik adalah usaha menghindari setiap kontak antara
kultur murni (pure kultur), medium steril dan semua wadah steril serta
permukaan meja kerja, dengan mikroorganisme kontaminan/kompetiror
(mikroorganisme yang tidak diinginkan). Teknik aseptik dibutuhkan
misalnya, pada saat melakukan kultivasi mikroorganisme dan pemindahan
(transfer) kultur murni dari satu vassel (mis. Tabung reaksi) ke tabung
reaksi yang lain. Teknik aseptik harus di tegakkan untuk mencegah
kontaminasi oleh mikroorganisme “kompetitor” pada kultur mikroba
(murni) yang digunakan dalam suatu eksperimen serta pada media dan
peralatan yang sudah steril. Ancaman kontaminasi mikroorganisme selalu
ada (mungkin terjadi) karena mikroorganisme terdapat dimana-mana dan
karena ukurannya kecil maka mudah tersebar melalui udara dan mudah
ditemukan pada berbagai permukaan peralatan laboratorium dan media
pertumbuhan mikroorganisme.
Metode streak plate/zig-zig metode isolasi qualitative yang hemat
waktu dan bahan/ alat. Pada prinsipnya metode ini merupakan teknik
pengenceran dengan goresan dari satu ose biakan campuran yang
diinokulasikan pada permukaan agar plate. Berbagai model penggoresan
dapat dilakukan untuk mendapatkan koloni-koloni yang terpisah: Koloni-
koloni yang saling terpisah dari yang lain hanya tumbuh pada permukaan
medium agar plate.
Bakteri Staphylococcus aureus (gram positif) merupakan bakteri
yang hidup dipermukaan tubuh individu sehat tanpa membahayakan,
terutama sekitar hidung, mulut, alat kelamin, dan rectum. Namun, ketika
kulit kita mengalami luka atau tusukan, bakteri ini akan masuk melalui
luka dan menyebabkan infeksi. (Jawetz et al.,1995).
Escherichia coli (gram negatif ) adalah kuman yang banyak
ditemukan di dalam usus besar manusia sebagai flora normal, sifatnya
unik dapat menyebabkan infeksi pada usus misalnya diare pada anak dan
travelersdiarrhea, infeksi saluran kemih, meningitis pada bayi baru lahir
seperti juga kemampuannya menimbulkan infeksi pada jaringan tubuh lain
di luar usus.
BAB II
ALAT DAN BAHAN

C. ALAT DAN BAHAN

 Alat
Alat Gambar Fungsi
Lampu Spiritus Alat yang digunakan unruk
sterilisasi dengan
pemanasan.

Jarum Ose Alat yang digunakan untuk


menginokulasikan mikroba
yangakan dipindahkan ke
medium lain dengan cara
goresan/streak.

Cawan Petri Alat yang digunakan untuk


meletakkan media tanam
mikroba.

Inkubator Alat yang digunakan untuk


menumbuhkan/menginkubasi
mikroorganisme.

Laminar Air Flow / Alat yang berfungsi sebagai


Engkas ruangan untuk pengerjaan
secara aseptis.
Erlenmeyer Menampung larutan, bahan
atau cairan.

Kompor dan Panci Alat untuk


memanaskan/mencairkan
bahan.

 Bahan
Bahan Gambar Fungsi
Nutrien Agar Media yang serimg
digunakan untuk
menumbuhkan dan
mengembangbiakkan
bakteri.

Kaldu Nutrient Agar Digunakan untuk


isolasi, budidaya dan
pemeliharaan
oerganisme non-rewel.

Escherichia coli Gram Negatif


ATCC 25922

Bacillus substilis Gram Positif


ATCC 6633

Staphylococcus Gram Positif


aureus
BAB III
PROSEDUR KERJA

D. PROSEDUR KERJA

Buka tabung reaksi yang berisi kultur yang akan dipindahkan.

Panaskan mulut tabung dengan nyala spiritus.

Panaskan jarum ose dengan nyala api sriritus sampai merah.

Masukkan jarum ose yang sudah dibakar pada tabung reaksi yang berisi kultur
jaringan.

Siaapkan satu pasang cawan petri yang berisi media nutrien agar yang telah
memadat.

Buka sebagian cawan petri,panaskan bagian cawan petri yang berisi media agar
miring yang terbuka dengan nyala spiritus.

Buka tbung yang berisi kultur yang akan dipindahkan.

Ambil sedikit biakan dari agar miring, goreskan ke cawan petri yang berisi media
padat secara zig-zag (teknik goresan/ steak plate)

Panaskan kembali jarum ose yang telah digunakan.


Panaskan kembali cawan petri yang telah terbuka dan ditutup.

Panaskan mulut tabung reaksi ,tutup dengan kapas berbalut kassa.

Inkubasi cawan petri pada suhu 37 derajat celcius selama 24 jam (cawan perti
diletakkan secara terbalik).

Lakukan pengamatan pertumbuhan bakteri pada cawan petri yang telah di inkubasi.
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM & PEMBAHASAN

E. HASIL PRAKTIKUM

Escherichia coli (gram negatife) Staphylococcus aureus


(gram positif)

Tabel hasil peaktikum


F. PEMBAHASAN
Bakteri dapat diperoleh disetiap tempat, misalnya di udara, di
antara helaian rambut, disela-sela rambut, didalam tanah, dan sebagainya.
Untuk keperluan diagnostic, karakteristik mikroba, industrialisasi mikroba
digunakan biakan murni (pure). Pada umumnya bakteri yang tertangkap
pada medium lempeng akan tumbuh setelah lebih kurang 24 jam.
Koloni bakteri adalah kumpulan dari bakteri yang membentuk
suatu kelompok. Bentuk koloni berbeda-beda tiap spesies dan merupakan
ciri khas bagi suatu spesies tertentu. Proses inkubasi cawan petri di
incubator pada suhu 37℃ selama 24 jam (cawan diletakkan terbalik).
Cawan petri di inkubasi pada 37℃ selama 24 jam karena pada suhu 37℃
merupakan kondisi optimal. Cawan petri diinkubasi terbalik dengan
maksud :
1. Meningkatkan akurasi hasil pengujian
2. Mengurangi resiko terkontaminasi oleh partikel udara.
3. Mencegah akumulasi kondensasi air yang dapat mengganggu
kultur atau uap air yang terbentuk tidak jatuh pada permukaan
medium.
Pada proses pengambilan biakan dari agar miring di dalam kotak
aseptis (engkas) jarum ose harus dipanaskan sampai merah terlebih dahulu
sebelum digunakan maupun sesudah digunakan hal ini bertujuan untuk
mematikan mikroorganisme lain yang tidak diinginkan, tetapi ketika mau
mengambil biakan di dalam tabung reaksi jarum ose setelah dipanaskan
harus ditunggu dingin terlebih dahulu agar bakteri yang akan diambil tidak
mati. Pada tabung reaksi yang berisi kultur pada mulut tabung dan pada
cawan petri bagian untuk proses keluar masuknya jarum ose harus
dipanaskan juga sebelum maupun sesudah digunakan untuk meminimalisir
masuknya bakteri asing yang tidak diinginkan.
Praktikum kali ini kelompok kami menggunakan dua bakteri yaitu
bakteri Staphylococcus aureus sebagai gram positif dan bakteri
Escherichia coli sebagai gram negative. Praktikum kali ini menggunkan
teknik zigzag (teknik goresan/steak plate). Metode ini memiliki
keunggulan yaitu, dapat menghemat bahan dan waktu. Streak plate sangat
efektif untuk mengetahui sifat bakteri yang ditanam, bakteri yang tumbuh
secara merata sesuai bentuk goresan-goresan ini menyebabkan bakteri-
bakteri memperoleh cukup nutrisi, sehingga tidak akan ada persaingan
memperebutkan makanan. Mengamati hasil setelah di inkubasi pada
bakteri Eschrichia coli dan Staphylococcus aureus dapat dilihat bahwa
pertumbuhan bakterinya tidak merata disetiap goresan disebabkan karena
kurang teliti saat menarik goresan. Bentuk bakteri pada cawan petri yang
telah di inkubasi tampak seperti titik-titik, bulat, dan serupa dengan akar.
BAB V
KESIMPULAN
G. KESIMPULAN

Pada Praktikum Kali ini dapat disimpulkan bahwa


1.) Pada saat proses pengambilan biakan dari agar miring di dalam kotak
aseptis (engkas) jarum ose harus dipanaskan terlebih dahulu sesudah
maupun setelah mengunakan nya tujuan dari proses pemanasan
tersebut untuk Mematikan Mikroorganisme lain yang tidak diinginkan.
2.) Bakteri yang digunakan yaitu Bakteri Staphlylococcus aureus sebagai
gram positif dan Bakteri Escherichia Coli sebagai gram negatif
3.) Dan teknik yang digunakan adalah teknik Zigzag (teknik
goresan/steak plate) teknik tersebut sangat efektif untuk mengetahui
sifat bakteri yang ditanam dan bakteri yang tumbuh secara merata
sesuai bentuk, dan goresan-goresan tersebut dapat menyebabkan
bakteri-bakteri tersebut akan memperoleh cukup Nutrisi.
4.) Hasil setelah Melalui proses inkubasi pada kedua Bakteri Escherichia
coli dan Staphlylococcus aureus dapat dilihat bahwa pertumbuhan
bakterinya tidak merata dikarenakan kurang teliti saat menarik goresan
dan bentuk pada pada bakteri di dalam cawan petri yang telah di
inkubasi tampak seperti titik-titik, bulat, dan serupa dengan akar.
DAFTAR PUSTAKA
Misna, M., & Diana, K. (2016). Aktivitas antibakteri ekstrak kulit bawang merah
(Allium cepa l.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Farmasi
Galenika (Galenika Journal of Pharmacy)(e-Journal), 2(2), 138-144.
Adji, D., & Larashanty, H. (2007). Perbandingan efektivitas sterilisasi alkohol
70%, inframerah, otoklaf dan ozon terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus
subtilis. Jurnal Sain Veteriner, 25(1).

Anda mungkin juga menyukai