Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI PANGAN
PENGENALAN ALAT DAN TEKNIK PRAKTIKUM
Dosen Penanggung Jawab : Sakina Yeti Kiptiyah S.T.p ., M.Sc
Rosalina Ilmi Amalia, S.T.P ., M.T.P

Nama : Alfin Al Fajr Khoirani


NIM : 220104002
Kelompok : 02

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG
BANDUNG
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada saat sekarang ini, dengan adanya perkembangan ilmu


pengetahuan, maka semakin tinggi pula rasa ingin tau seseorang terhadap
apa yang terdapat dialam sampai pada mikroorganisme yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang. Dari hal inilah muncul ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang mikroorganisme tersebut yang disebut dengan
mikrobiologi.

Mikrobiologi ialah mempelajari mengenai organisme hidup yang


berukuran mikroskopis. Dunia mikroorganisme terdiri dari lima kelompok
organisme yaitu bakteri, protozoa, virus, serta algae dan cendawan
mikroskopis. Dalam bidang mikrobiologi kita mempelajari banyak segi
mengenai jasad-jasad renik ini (juga dinamakan mikroba atau protista
dimana adanya, ciri-cirinya, kekerabatan antara sesamanya seperti juga
dengan kelompok organisme lainnya, pengendaliannya, dan peranannya
dalam kesehatan serta kesejahteraan kita. Mikroorganisme sangat erat
kaitannya, dengan kehidupan kita, beberapa diantaranya bermanfaat dan
yang lain merugikan. Banyak diantaranya menjadi penghuni tubuh
manusia. Beberapa mikroorganisme menyebabkan penyakit dan yang lain
terlibat dalam kegiatan manusia sehari-hari seperti misalnya, pembuatan
anggur, keju, yogurt, produksi penisilin.

Sebelum melakukan praktikum di laboratorium, hal pertama yang harus


dipahami oleh praktikan yaitu nama dan kegunaan alat-alat laboratorium
dan yang tak kalah penting cara menggunakan alat tersebut. Alat -alat
laboratorium mikrobiologi seperti lemari pengeram (inkubator), autoklav,
rak dan tabung reaksi, beaker glass, pipet hisap, pipet ukur, pinset, cawan
petri, lidi kapas steril, lampu spiritus, ose (Selian, dkk., 2013).
Pada saat melakukan praktikum mikrobiologi, tentu saja terlebih dahulu
kita perlu mengetahui jenis alat yang akan digunakan pada praktikum
tersebut. Selain itu, kita juga perlu mengetahui prosedur penggunaannya,
cara pembersih dan fungsi dari masing-masing alat tersebut. Pada saat
sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada kebersihan
suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan
melancarkan berlangsungnya praktikum pengetahuan mengenai
penggunaan alat sangat diperlukan. Pengenalan alat-alat laboratorium
penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian
(Ririn, 2016)

Pengujian total mikroba dilakukan dengan menggunakan metode


cawan. Metode hitungan cawan paling banyak dilakukan untuk
menghitung jumlah mikroba pada bahan pangan. Medium yang digunakan
antara lain, medium plate count agar (PCA), tabung reaksi, cawan petri,
pipet, inkubator.

1.2. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan pengenalan alat dan teknik praktikum


diidentifikasikan bahwasannya mahasiswa dapat mengenal, menggunakan,
dan mengerjakan peralatan-peralatan di laboratorium mikrobiologi.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Mikrobiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari kehidupan makhluk


yang bersifat mikroskopik yang disebut mikroorganisme atau jasad renik, yaitu
makhluk yang mempunyai ukuran sel sangat kecil dimana setiap selnya hanya
dapat dilihat dengan pertolongan mikroskop. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan
dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Medium yang
digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme
tersebut harus sesuai susunannya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme
yang bersangkutan (Haryono 2001).

Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan,


berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola
secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, atau produksi dalam skala
terbatas, dengan menggunakan peralatan an bahan berdasarkan metode keilmuan
tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat (PERMENPAN No. 3 Tahun 2010). Banyak alat-alat yang terdapat
dilabolatorium baik yang berbahaya maupun tidak, oleh sebab itu kita harus
mengetahui cara penggunaan fungsi dan prinsip kerja setiap alat-alat tersebut.

Di Dalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari


alat-alat yang berada di laboratorium. Peralatan yang sering digunakan pada
laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang
umumnya digunakan dilaboratorium kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain
yaitu : tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur, labu ukur, labu erlenmeyer, gelas
kimia, gelas beker, schott duran dan ada tabung reaksi. Disamping peralatan gelas
tersebut peralatan mikrobiologi masih ada sejumlah alat yang khusus antara lain :
autoklaf, oven, inkubator untuk mengembangbiakkan mikroorganisme dengan
suhu tertentu yang kostan , laminar air flow, jarum ose (inokulum), mikroskop,
gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi dan tabung durham
untuk penelitian fermentasi. Alat-alat laboratorium mikrobiologi seperti lemari
pengeram (inkubator), autoklav, rak dan tabung reaksi, gelasbeker, pipet hisab,
pipet ukur, pinset, cawan petri, lidi kapas steril, lampu spirtus, ose (Selian, et all,
2013).

Dalam mikrobiologi, pengujian total mikroba dilakukan dengan


menggunakan metode cawan. Metode hitungan cawan paling banyak digunakan
untuk menghitung jumlah mikroba pada bahan pangan. Medium yang digunakan
antara lain medium plate count agar (PCA), tabung reaksi, cawan petri, pipet,
inkubator (Safitri dan Swarastuti, 2011).
BAB 3

METODE

3.1. Alat dan Bahan

● Alat
- Autoklav - Laminar air flow
- Bunsen - Lemari es
- Cawan petri - Mikro pipet
- Erlenmeyer - Rak tabung reaksi
- Gelas beker - Spatula
- Gelas ukur - Tabung reaksi
- Inkubator - Water bath
- Jarum ose
● Bahan
- Alkohol 70 % - Kasa
- Kapas - Sirtus

3.3. Prosedur

1) Cara memijarkan Ose

Pada tahap pertama pegang ose dengan ibu jari , telunjuk, dan jari
tengah, kemudian masukkan jarum secara tegak perlahan kedalam api
bagian biru, dari ujung sampai semua bagian terbakar (warna merah),
selanjutnya setelah ujung ose berwarna merah angkat ose dari api, dan
biarkan beberapa detik di udara, baru lakukan inokulasi.

2) Cara memegang cawan petri

Pertama pegang cawan dengan menggunakan ibu jari, jari telunjuk, dan
jari tengah. Selanjutnya lalukan pinggiran cawan diatas api, baru buka
penutup (1/2 terbuka) menggunakan telunjuk dan ibu jari. Setelah
inokulasi selesai, lalukan lagi pinggiran cawan diatas api. Dan apabila
akan menuangkan medium ke dalam cawan, hal pertama yang dilakukan
yaitu buka sumbat tabung/erlenmeyer dengan tangan kiri, lalukan leher
tabung di atas api. Kemudian ambil cawan lakukan juga diatas api, setelah
itu buka tutup sampai 2 terbuka, kemudian tuangkan medium secara
aseptis. Dan apabila tangan kiri tidak kuat untuk memegang, maka cawan
tersebut dapat disimpan diatas meja dan lakukan inokulasi secara biasa.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil

Nama Gambar Fungsi

Autoclave untuk mensterilisasikan


alat-alat laboratorium setelah
digunakan menggunakan
uap air panas yang
bertekanan tinggi

Bunsen untuk menciptakan


kondisi yang steril.

Cawan petri Sebagai tempat


perkembangbiakan
mikroba. Tempat
menimbang bahan atau
sampel

Erlenmeyer untuk menampung


larutan, bahan atau cairan
Labu Erlenmeyer juga
dapat digunakan untuk
meracik dan
menghomogenkan
bahan-bahan sebagai
penyusun komposisi
media.
Gelas beker sebagai tempat
mereaksikan bahan, tempat
menampung bahan kimia
berupa larutan, padatan,
pasta ataupun tepung,
tempat melarutkan bahan
dan tempat memanaskan
bahan.

Gelas ukur untuk mengukur volume


cairan secara lebih akurat

Hot plate mengaduk dan


memanaskan larutan satu
dengan larutan lain yang
bertujuan untuk membuat
suatu larutan homogen
dengan bantuan pengaduk
batang magnet (stir bar)

Inkubator Digunakan untuk


menginkubasi, menggerami
atau mengembangbiakkan
bakteri ataupun sel
mikroba.

Jarum ose untuk memindahkan biakan


mikroorganisme untuk
ditanam / ditumbuhkan di
media baru.
Mikropipet untuk memindahkan
cairan yang bervolume
kecil, biasanya kurang
dari 1000 μl.

Rak tabung sebagai tempat untuk


meletakkan tabung yang
berjumlah banyak.

Spatula untuk mengambil bahan


kimia yang berbentuk
padatan dan dipakai untuk
mengaduk larutan

Tabung reaksi Untuk tempat mereaksikan


dua larutan/bahan kimia atau
lebih, serta sebagai tempat
mengembangbiakan mikroba
dalam media cair.

4.2. Pembahasan
Mikrobiologi adalah mata kuliah wajib Program Studi S1
Pendidikan Biologi yang berbobot 3 sks. Tujuan umum mata kuliah
mikrobiologi yakni agar mahasiswa dapat menguasai konsep/teori
mikrobiologi dan menguasai teknik atau prosedur kerja di Laboratorium
mikrobiologi agar dapat mempelajari kehidupan mikroba (Kurikulum
Program studi Pendidikan Biologi-IBU, 2014). Pada kegiatan praktikum
kali ini yang membahas tentang pengenalan alat dan teknik praktikum
memiliki tujuan dan juga prinsip yang ingin dicapai yakni diharapkan
mahasiswa dapat mengenal, menggunakan, dan mengerjakan
peralatan-peralatan di laboratorium mikrobiologi, dan Prinsip dari
percobaan pengenalan alat dan teknik praktikum diidentifikasikan alat
yang digunakan pada saat praktikum serta fungsi dari masing-masing alat
dan bagaimana penggunaan atau cara yang tepat untuk menggunakannya.

Agar dapat melaksanakan praktikum, terlebih dahulu dikenal


macam-macam alat yang akan digunakan untuk praktikum serta fungsi
dari alat-alat tersebut. Nah maka dari itu hal ini sangat diperlukan agar
praktikum selanjutnya dapat berjalan dengan baik dan lancar, dikarenakan
pengetahuan tentang alat yang digunakan merupakan salah satu kunci
keberhasilan dari praktikum ini sendiri. .
Alat praktikum mikrobiologi dapat dibagi menjadi 3 macam alat yaitu
alat elektrik, gelas dan non gelas. alat autoklaf adalah sebuah alat
laboratorium yang digunakan untuk mensterilisasikan alat-alat
laboratorium setelah digunakan menggunakan uap air panas yang
bertekanan tinggi. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan menggunakan uap air
panas bertekanan tinggi untuk membunuh dan menghilangkan kotoran dan
mikroba yang terdapat pada alat atau bahan yang akan digunakan dalam
praktikum atau percobaan. Cara menggunakan autoclave yaitu pertama
masukkan aquades secukupnya jangan sampai melebihi penyangga,
kemudian masukkan alat penyangga untuk menutup bagian aquades,lalu
masukkan alat dan bahan medium yang ingin disterilisasikan, lalu tutup
autoclave rapat-rapat dan kencangkan kunci tutup dengan menggunakan
alat. Nyalakan tombol on yang menempel di dinding tembok, sampai
menyala lampu merah, kemudian nyalakan tombol on pada autoclave. Nah
kemudian suhu akan menaik dan pada suhu naik ada uang uang akan
keluar, baru lubang uap tersebut ditutup dengan penutup alat tersebut. Nah
setelah ditutup jarum penunjuk suhu dan tekanan akan bergerak menuju ke
arah angka yang lebih besar karena suhu dan tekanan tinggi. Jika suhu
sudah
Selanjutnya alat Pembakar bunsen / pembakar Spirtus, prinsip
kerjanya yaitu dengan menyalakan dengan membakar bagian sabu (pada
pembakar spirtus) dengan korek api atau dengan memberi api pada
bagian atas. Bunsen ini ada yang berbahan bakar gas atau methanol.
Fungsi untuk menciptakan kondisi yang steril. Cara menggunakan bunsen
yakni sangat mudah dengan menyalakan ujung tali bunsen lalu jika sudah
selesai digunakan langsung dimatikan dengan ditutup dengan tutup
bunsen.
Cawan petri adalah alat kaca bundar berbentuk silinder tipis dan
transparan. Fungsi cawan petri adalah Sebagai tempat perkembangbiakan
mikroba. Tempat menimbang bahan atau sampel. Cara memegang cawan
petri yaitu pegang pinggiran cawan dengan ibu jari, jari telunjuk,dan jari
tengah. Kemudian lalukan pinggiran cawan diatas bunsen lalu inokulasi
kan diudara , dan lalukan kembali di atas bunsen dan apabila akan
menuangkan medium ke dalam cawan petri pertama buka tutup sampai 2
jari tebula, kemudian tuangkan medium secara aseptis dan apabila tangan
kiri tidak kuat dapat lakukan inokulasi secara biasa.
Kemudian Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask) Labu erlenmeyer
berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan Labu Erlenmeyer
juga dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan
sebagai penyusun komposisi media. Selanjutnya Gelas beker digunakan
sebagai tempat mereaksikan bahan, tempat menampung bahan kimia
berupa larutan, padatan, pasta ataupun tepung, tempat melarutkan bahan
dan tempat memanaskan bahan.
Gelas ukur sering digunakan untuk mengukur volume cairan. Gelas
ukur secara umum lebih akurat dan lebih presisi dibandingkan labu
laboratorium dan gelas kimia. Kemudian Inkubator, alat inkubator bekerja
seperti oven (panas kering) dengan suhu yang dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan. digunakan untuk menginkubasi, mengerami atau
mengembangbiakkan bakteri maupun sel mikroba.

Hot plate merupakan alat penghangat elektronik yang mengubah energi


listrik menjadi panas untuk mengontrol suhu. Hotplate dimanfaatkan untuk
memanaskan sampel pada wadah seperti gelas kimia, vial, labu, dan bejana
lainnya. Penggunaan hot plate dapat digunakan seperti kompor listrik pada
umumnya dengan suhu pemanasan yang lebih konsisten. Hot plate harus
berada pada permukaan yang rata dan cukup luas sehingga tidak
menyebabkan benturan maupun bakaran pada alat lain. Selain itu, terdapat
hot plate yang dilengkapi dengan stirrer dan stir bar/magnetic bead. Hot
plate stirrer memiliki medan magnet untuk melakukan putaran pada stir
bar yang diletakan dalam wadah sampel. Perputaran stir bar akan
mencampurkan sampel dengan gerakan agitasi. Hot plate stirrer
dimanfaatkan untuk melakukan pengadukan serta pemanasan sampel
secara bersamaan untuk menghasilkan campuran senyawa yang homogen.
Pemanasan dengan pencampuran yang dilakukan bersamaan ini dapat
mempercepat reaksi dan membuat reaksi lebih merata, seperti pembuatan
buffer dan pembuatan media pertumbuhan mikroba.
Jarum ose adalah jarum inokulum yang terbuat dari kawat nichrome
atau platinum, digunakan untuk menginokulasi mikroba dari suatu media
ke media lainnya. Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan
mikroorganisme untuk ditanam/ditumbuhkan di media baru. Kulkas /
lemari pendingin adalah suatu alat elektronik yang digunakan untuk
menyimpan bahan atau alat yang telah disterilisasi dengan proses
pendinginan. Prinsip kerjanya yaitu, mengawetkan mikroba/medium
sesuai pada suhu yang diinginkan. Untuk cara menggunakan nya hanya
dengan dipegang menggunakan 3 jari yaitu ibu jari, jari telunjuk , dan jari
tengah, nah untuk sebelum penggunaan jarum ose, jarum disterilkan
terebih dahulu baru siap untuk di gunnakan.
Mikropipet (Micropipette) Mikropipet merupakan peralatan
mikrobiologi yang berfungsi untuk memindahkan cairan yang bervolume
kecil, biasanya kurang dari 1000 μl. Mikropipet memiliki ukuran yang
beragam. Nah untuk menggunakan alat mikropipet kita harus benar-benar
pas cara memegangnya seperti tekan tombol sampai berhenti, tahan,
masukkan ujung tip (kira-kira 2 mm) ke dalam larutan yang akan diambil,
dan lepaskan tekanan secara perlahan.
Rak tabung ini adalah sebagai tempat untuk meletakkan tabung yang
berjumlah banyak. Spatula berupa sendok panjang dengan ujung atasnya
datar, terbuat dari stainless steel atau aluminium. Alat untuk mengambil
objek. Fungsi spatula yaitu untuk mengambil bahan kimia yang
berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan. Tabung reaksi
terbuat dari kaca. Tabung reaksi berfungsi untuk tempat mereaksikan dua
larutan/bahan kimia atau lebih, serta sebagai tempat mengembangbiakan
mikroba dalam media cair.
Spatula adalah alat laboratorium dapat diartikan sebagai alat yang
digunakan untuk mengambil suatu sampel atau bahan penelitian.
Walaupun terdapat beberapa jenis spatula, namun di laboratorium
fungsinya sama. Spatula yang ada di laboratorium kimia bentuknya pipih
menyerupai sendok, serta memiliki tangkai. Selain digunakan untuk
mengambil sampel. Spatula juga digunakan untuk mengaduk pada saat
proses pembuatan larutan di laboratorium.
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan yang diatas maka bisa disimpulkan


bahwasannya alat-alat yang digunakan untuk praktikum mikrobiologi
dapat dibagi menjadi 3 macam alat yaitu alat elektrik, gelas dan non gelas.
Alat elektronik yang digunakan yaitu autoklaf, inkubator, laminar air flow,
Kulkas / lemari pendingin, Water bath. Sedangkan alat gelas yaitu Cawan
petri, Labu Erlenmeyer, Gelas beker, Gelas ukur, Tabung reaksi. Dan alat
non gelas yaitu Pembakar bunsen / pembakar Spirtus, Jarum ose,
Mikropipet, Rak tabung, dan Spatula. Dan juga sebagai fungsinya seperti
halnya autoklaf untuk mensterilisasikan alat-alat laboratorium setelah digunakan
menggunakan uap air panas yang bertekanan tinggi, kemudian bunsen untuk
menciptakan kondisi yang steril. Cawan petri Sebagai tempat
perkembangbiakan mikroba. Tempat menimbang bahan atau sampel.
Erlenmeyer untuk menampung larutan, bahan atau cairan. Gelas beker
sebagai tempat mereaksikan bahan, tempat menampung bahan kimia
berupa larutan, padatan, gelas ukur untuk mengukur volume cairan secara
lebih akurat, dan lain sebagainya. Hot plate mengaduk dan memanaskan
larutan satu dengan larutan lain yang bertujuan untuk membuat suatu
larutan homogen dengan bantuan pengaduk batang magnet (stir bar).
Inkubator Digunakan untuk menginkubasi, mengerami atau
mengembangbiakkan bakteri ataupun sel mikroba dan lain sebagainya.

Saran

Untuk praktikum dengan tema pengenalan alat dan teknik


penggunaannya sendiri itu sudah sangat baik dan dapat dipahami oleh
praktikan, untuk saran saya mungkin lebih teratur dalam pelaksanaan
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
R Andriani - Jurnal Mikrobiologi, 2016 Selian, dkk., 2013.
Andrian, Ririn. 2016. Pengenalan Alat-alat Mikrobiologi Untuk
Mengatasi Keselamatan Kerja Dan Kebersihan Praktikum.
Jurnal Mikrobiologi Vol. 1 No . 1. ISSN : 01A114084
Safitri, M.F dan Swarastuti, A., 2011, Kualitas Kefir Berdasarkan
Konsentrasi Kefir Gran, Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan,
Vol 2.
Selian L. et all, 2013, Uji Most Probable Number (MPN) dan Deteksi
Bakteri Koliform Dalam Minuman Jajanan yang dijual
DiSekolah Dasar Kecamatn Sukabumi Kota Bandar
Lampung.
Waluyo, L. 2008. Teknik Metode Dasar Mikrobiologi. Malang:
UMM-Press.

Anda mungkin juga menyukai