Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRATIKUM MIKROBIOLOGI FARMASI

PERTEMUAN 1
PENGENALAN ALAT LABORATURIUM MIKROBIOLOGI

HARI / TANGGAL : SENIN, 22 FEBRUARI 2021


NAMA : I GUSTI NGURAH AGUNG ARTAWIJAY
NIM : 61608100820037
KELAS : FARMASI 1B
DOSEN : SRI HAINIL, S.SI.,M.Farm.,Apt.
ASISTEN DOSEN : KAK ADELLA & KAK NUR ESTI

LABORATURIUM MIKROBIOLOGI FARMASI


PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA
BATAM

2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kajian mikrobiologi di perguruan tinggi selalu disertai dengan pelaksanaan
praktikum untuk membekali mahasiswa untuk menguasai softskill keterampilan
kerja ilmiah yang biasa dilakukan di dalam laboratorium. Dengan tujuan agar
mahasiswa dapat lebih mudah dan cepat memahami prinsip sekaligus Teknik saat
melakukan percobaan mikrobiologi di laboratorium.
Pada saat melakukan praktikum mikrobiologi, tentu saja terlebih dahulu kita
perlu mengetahui jenis alat yang akan digunakan pada praktikum tersebut. Selain
itu, kita juga perlu mengetahui prosedur penggunaannya, cara pembersihan dan
fungsi dari masing-masing alat tersebut. Pada saat sekarang ini alat merupakan
salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan dilaboratorium.
Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan berlangsungnya praktikum
pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat diperlukan. Pengenalan alat-alat
laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan
penelitian (Ririn, 2016)
Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika
penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Pentingnya dilakukan pengenalan
alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut
dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat
diminimalisasi sedikit mungkin.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka perlu dilakukannya praktikum
pengenalan alat agar dapat mengetahui fungsi serta pemakaiannya dari alat-alat
yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi.
1.2 Tujuan Pratikum
1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis dan fungsi dari alat-alat
laboraturium Mikrobiologi farmasi
2. Mahasiswa dapat Memahami prinsip kerja alat-alat yang digunakan
dalam praktikum mikrobiologi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
mikroorganisme. Objek kajiannya biasannya adalah semua makhluk hidup yang
perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga, protozoa, dan
archaea (Zulkarnain, 2012).
Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada Lembaga pendidikan,
berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola
secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam
skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode
keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau
pengabdian kepada masyarakat (PERMENPAN No. 3 Tahun 2010). Banyak alat-
alat yang terdapat di laboratorium baik yang berbahaya maupun tidak, oleh sebab
itu kita harus mengetahui cara penggunaan fungsi dan prinsip kerja setiap alat-alat
tersebut. Didalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-
alat yang berada di laboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratorium
mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan
di laboratorium kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain: tabung reaksi,
cawan petri, pipet ukur, dan pipet volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer, gelas
piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga
dengan kawat asbes, dan rak tabung reaksi. Di samping peralatan gelas
tersebut,pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat yang khusus
antara lain : autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose (inokulum), jarum preparat,
gelas objek,kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk
membiakan mikroorganisme dengan suhu tertentu yang kostan, spektrofotometer
untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan, penangas air untuk mencairkan
medium, magnetik stirrer untuk mengaduk, dan tabung durham untuk penelitian
fermentasi. Alat - alat laboratorium mikrobiologi seperti lemari pengeram
(inkubator), autoklav, rak dan tabung reaksi, beker glass, pipet hisap, pipet ukur,
pinset, cawan petri, lidi kapas steril, lampus spritus.(Selian, et all, 2013).
Pengenalan alat- alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan
kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat
praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat
tersebut. Alat-alat praktikum sangat dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun
praktikum terutama dalam proses praktikum kimia banyak sekali alat-alat yang
digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang keilmuan atau
pun proses penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan sekali alat-alat
laboratorium juga dapat berbahasa jika terjadi kesalahan dalam
prosedurpemakaiannya maka diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium agar
pengguanaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang
baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir
sedikit mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan
benar, data–data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang
(Hokayuruke, 2013).
Secara umum fungsi setiap alat diberikan secara umum karena tidak mungkin
semua fungsi diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk
memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium, penulisan alat-alat diurut
sesuai dengan abjad. Agar supaya alat-alat laboratorium dapat digunakan dalam
waktu relatif lama dalam keadaan baik, perlu pemeliharaan dan penyimpanan
yang memadai (Koesmadja, 2006).
Saat melakukan pengamatan, terutama jika hasil yang diharapkan berupa data
kuantitatif, dibutuhkan ketelitian yang sangat tinggi. Seringkali kita membutuhkan
alat bantu untuk mendapatkan ketelitian yang diharapkan. Peralatan yang
digunakan dalam pengamatan biasanya digunakan untuk mengukur atau
mengamati objek-objek yang ukurannya tidak dapat diamati langsung oleh indera
manusia. Penggunaan alat-alat pengamatan harus dilakukan secara hati-hati agar
dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, terutama peralatan laboratorium.
Dalam menggunakan peralatan laboratorium kamu harus memiliki keterampilan,
kecermatan, dan ketelitian agar diperoleh data yang akurat. Untuk itu, kita perlu
mengenali bagian-bagian dan cara kerja dari alat tersebut. Berikut akan
disampaikan beberapa alat yang sering digunakan dalam pengamatan dan
praktikum (Puspita,rohima 2009).
BAB III
METODOLOGI PRATIKUM

3.1 Alat dan bahan


Alat yang digunakan pada pratikum pengenalan alat laboraturium
Mikrobiologi farmasi adalah :
a. Laminar air flow
b. Autoklaf
c. Mikroskop
d. Magnetik stirer
e. Cawan petri
f. Jarum ose
g. Inkubator
h. Oven
i. Erlemeyer
j. Pipet tetes
k. Beker glass
3.2 Prosedur kerja

Disiapkan alat-alat laboraturim Mikrobiologi farmasi yang akan di


peragakan.

Ditunjukkan nama alat, fungsi serta cara kerja dari alat tersebut
dengan baik dan benar agar mahasiswa dapat memahami apa yang
telah dijelaskan oleh dosen.

Dilakukan dokumentasi atau mencatat ala-alat laboraturium


Mikrobiologi farmasi yang telah dijelaskan yang berguna agar
mahasiswa dapat mengingat dan mengaplikasikan alat lab dengan baik
dan benar pada saat proses pratikum
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

No Nama alat Gambar Fungsi Prinsip kerja alat


laboraturium
1. Laminar air Fungsi dari alat ini Menghirup udara
flow adalah untuk dari luar dan
mensterilisasikan dilakukan
alat lab yang akan pemrosesan hingga
digunakan agar bersih dengan
tidak ada makhluk penyaringan,dan
hidup yang dihembuskan dalam
menempel seperti ruang laminar air
mikroba, jamur, flow yang terdapat
dll. sinar uv .
2. Autoklaf Sebagai ruang Ketika sumber panas
untuk dinyalakan air
mensterilisasi alat pada autoklaf akan
alat dan mendidih dengan
perlengakapan perlahan. Adanya
kedokteran . proses uap air mendidih
sterilisasi ini tersebut akhirnya
memiliki metode mampu mendesak
uap bertekanan udara yang terdapat
tinggi di dalam autoklaf

3. Jarum ose berfungsi untuk Cara penggunaan


memindahkan : Jarum
biakan untuk Ose disentuhkan
ditanam/ditumbuhk pada bagian
an ke media mikrobia kemudian
baru. Jarum inokul menggosokkan pada
um biasanya kaca preparat untuk
terbuat dari kawat diamati.
nichrome atau
platinum sehingga
dapat berpijar jika
terkena panas.
4. Beker glass adalah sebuah Wadah larutan, skala
wadah penampung pada
yang digunakan badan gelas digunak
untuk mengaduk, an untuk mengukur
mencampur, dan larutan secara tidak
memanaskan teliti.
cairan.
5. Pipet tetes digunakan untuk Pipet tetes adalah
memindahkan penerapan tekanan
cairan dari suatu udara dalam tabung
wadah ke wadah yang besarannya
yang lain. diatur dari seberapa
kuat kita memencet
bagian karet di
ujung pipet tetes.
Cairan bisa masuk
ke dalam
tabung pipet
tetes dengan cara me
mperkecil tekanan di
dalam badan pipet.
6. Oven fungsi untuk oven
mengeringkan atau laboratorium ini
memanaskan memanfaatkan udara
peralatan kering yang
laboratorium. bertemperatur tinggi
untuk melakukan
sterilisasi peralatan.
Suhu panas
dalam oven ini akan
diabsorbsi ke
permukaan peralatan
yang disterilkan.
Kemudian merambat
ke bagian dalam
permukaan sampai
suhu sterilisasi
tercapai.
7. Inkubator untuk 1. Hubungkan kabel
menginkubasi atau power ke stop
menumbuhkan kontak.
mikroorganisme 2. Nyalakan alat
seperti bakteri pada 3. Atur suhu dalam
suatu kondisi. inkubator dengan
Terdapat beberapa menekan tombol
kondisi yang diatur set.
di dalamnya seperti 4. Sambil menekan
kelembapan, suhu tombol set,
udara, dan berbagai putarlah tombol
hal lainnya yang di sebelah kanan
dapat memberikan atas tombol set
pengaruh terdapat hingga
pertumbuhan mencapai suhu
mikroorganisme yang di inginkan.
5. Setelah suhu
yang diinginkan
selesai diatur,
lepaskan tombol
set. Inkubator
akan
menyesuaikan
setingan suhu
secara otomatis
setelah beberapa
menit.
6. Siapkan sampel
(kultur
mikroorganisme)
yang akan
diinkubasikan,
kemudian letakan
dalam rak yang
terdapat dalam
inkubator
tersebut.
7. Kemudian
masukkan media
pembiakan berisi
mikroorganisme
(sampel kultur)
yang akan mau di
inkubasi. Jika
menggunakan
cawan petri,
maka bungkus
dengan kertas
terlebih dahulu.
8. Magnetik berfungsi untuk Prinsip kerja dari
stirer mengaduk, magnetic stirrer
memanaskan dan adalah dengan
menghomogenkan memanfaatkan
suatu larutan secara sebuah motor dalam
mekanik dan bidang berputar yang
magnetik. terbuat dari medan
magnet ataupun
sebuah perangkat
ekektromagnet
stasioner. Umumnya
magnetic stirrer juga
membutuhkan stir
bar atau batang
pengaduk yang akan
membantu
homogenisasi.
9. Mikroskop adalah untuk adalah obyek
mengamati objek ditempatkan di ruang
yang ukurannya dua lensa obyektif
sangat kecil hingga sehingga terbentuk
mata manusia tidak bayangan nyata
akan mampu untuk terbalik dan
melihatnya. diperbesar. Lensa
okuler mempunyai
peran seperti lup,
sehingga pengamat
dapat melakukan dua
jenis pengamatan
yaitu dengan mata
tak berakomodasi
atau dengan mata
berakomodasi
maksimum.
10 Erlemeyer Erlenmeyer ini cara menggunakan
digunakan sebagai labu erlenmeyer ini
alat untuk adalah
mengukur, dengan cara tetap
menyimpan, dan memegang pada
mencampur cairan leher botol. Dan
pencampuran
dilakukan adalah
memegang leher
botol dengan
menggunakan satu
tangan, selanjutnya
digoyangkan secara
berputar dengan
perlahan-lahan
sampai larutan bisa
menyatu.
11 Cawan petri Misalkan akan
Cawan mengamati
petri berfungsi pertumbuhan
untuk membiakkan bakteri, maka media
(kultivasi) agar kita isikan ke
mikroorganisme. dalam cawan petri.
Media agar ini
mengandung nutrisi,
garam, indikator,
dan antiobiotik
untuk membantu
mikroorganisme
tumbuh dan
berkembang.
Langkah selanjutnya
adalah
menyimpan cawan
petri ke dalam
refrigrafor.

4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan mengenai pengenalan alat-alat mikrobiologi,
memberi kejelasan pada kita bahwa peralatan mikrobiologi dapat dikelompokkan
kedalam peralatan elektrik, gelas, dan non gelas. Sebagai praktikkan tentu saja
kita harus mengetahui cara prosedur penggunaannya, cara pembersihannya, dan
fungsinya dalam praktikum di dalam laboratorium.
Dalam pengerjaan praktikum mikrobiologi, diperlukan juga ruangan dan
tempat kerja yang steril. Ruang yang steril merupakan suatu keadaan ruang yang
bebas dari semua bentuk kehidupan mikroba yang patogen maupun yang non-
patogen. Agar ruangan praktikum tetap steril, lakukanlah sterilisasi rutin terhadap
alat-alat dan tempat kerja. Contohnya meja, semprotkan alkohol 70% ke meja.
Kondisi yang steril juga dapat membantu keberhasilan dalam praktikum
mikrobiologi. Bukan hanya ruang kerja yang steril, tetapi pengerjaan kita dalam
praktikum mikrobiologi juga harus steril serta memakai alat pelindung diri.
Seperti gloves, jas lab, masker serta penutup kepala.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Peralatan yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi terdiri dari:
jarum ose, spreader, bunsen, cawan petri, tabung reaksi, tabung
erlenmeyer, mikropipet, shake incubator, inkubator, mikroskop, autoklaf,
timbangan, pemanas/microwave, kaca preparat dan cover glass, colony
counter, laminar air flow dan spatula
2. Peralatan yang terbuat dari gelas atau kaca meliputi tabung reaksi, cawan
petri, kaca preparat dan cover glass, erlenmeyer dan spreader.
3. Peralatan yang terbuat dari non gelas, yaitu mikropipet, jarum ose dan
spatula. Peralatan yang bersifat elektrik seperti shake incubator, inkubator,
mikroskop autoklaf, timbangan ,pemanas/microwave, colony counter,
laminar air flow.

5.2 Saran
Diharapkan semua praktikan dapat hands-on secara langsung dalam
demonstrasi penggunaan alat agar kedepannya lebih mahir dalam praktikum
dalam laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

Adrian, Ririn. 2016. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk Mengatasi


Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal Mikrobiologi Vol. 1 No.
1. ISSN : 01A114084

Koesmadja, 2006.Kimia Dasar. Erlangga. Jakarta.

Hokayuruke, 2013. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Industri. Fakultas


Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi


Nomor 3. 2010. Tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan
dan Angka Kreditnya. Jakarta

Puspita, Rohima, 2009. Alam Sekitar IPA Terpadu : untuk SMP/MTs Kelas VII. Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Selian L. et all, 2013, Uji Most Probable Number (MPN) dan Deteksi Bakteri Koliform
Dalam Minuman Jajanan yang dijual DiSekolah Dasar Kecamatan Sukabumi
Kota Bandar Lampung, Lampung

Anda mungkin juga menyukai