Anda di halaman 1dari 24

PENGAMBILAN SAMPEL

(MIKROBA, MOLEKULER DAN KULTUR JARINGAN)

REZKI AMALIA BAHAR


M021221023

NAMA ASISTEN:
1. NUR FADLI, S. Hut
2. SRI YUSMITASARI YUSUF
3. VERONIKA MASSENG
4. GINA MUTMAINNAH
5. EUNIKE CHRISTAFILIA RUBEN
6. GILANG RAMADHAN

LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI DAN PEMULIAAN POHON


PROGRAM STUDI REKAYASA KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2024
ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laboratorium merupakan sarana pendukung pembelajaran yang keberadaannya
sangat diperlukan untuk pengembangan skill dan peningkatan pengetahuan.
Pengetahuan dapat diperoleh dari penguasaan teori dan penerapan skill dalam
kegiatan praktik di laboratorium baik dalam kegiatan Pendidikan maupun penelitian.
Pendidikan dan penelitian dalam laboratorium tentu membutuhkan komponen-
komponen yang lengkap sehingga dapat maksimal dalam mendukung kegiatan
tersebut (Prasojo dkk., 2023).
Komponen utama dalam laboratorium dapat berupa alat dan bahan yang memadai.
Akan tetapi ketersediaan tempat penyimpanan, inventarisasi dan pengaturan tata
letak alat dan bahan dalam laboratorium juga menjadi hal yang penting dalam
perencanaan tata kelola laboratorium sehingga memudahkan pengguna dalam
memanfaatkan kompetensi laboratorium. untuk itu, maka perlu dilakukan
pengelolaan alat dan bahan dalam laboratorium (Prasojo dkk., 2023). Menurut
Indrawan., dkk (2020), pengelolaan laboratorium adalah optimalisasi sekelompok
sumberdaya manusia, keuangan, peralatan, fasilitas dan segala obyek lainnya
secara efektif dan efisien. Salah satu aspek penting dalam laboratorium adalah
penataan/pengaturan alat dan bahan dalam laboratorium. Pengaturan alat dan
bahan laboratorium dapat dilakukan dengan mengelompokkan alat berdasarkan
kategori dan bahan berdasarkan tingkat kebahayaannya.
Penggunaan alat-alat laboratorium merupakan suatu cara untuk mengetahui nama
dan fungsi alat-alat laboratorium. Pada saat menggunakan alat-alat laboratorium,
sebaiknya terlebih dahulu alat-alat laboratorium yang akan digunakan di sterilisasi.
Sterilisasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menghilangkan mikroba yang
tidak di inginkan. Fungsi adanya pengenalan alat-alat laboratorium dapat
meminimalisir resiko kesalahan kerja pada saat melakukan percobaan mikrobiologi.
Alat-alat laboratorium mempunyai cara dan prinsip kerja yang berbeda. Setiap
pengguna harus mengikuti hal-hal tersebut agar dalam menggunakan alat-alat
laboratorium tidak terjadi kerusakan alat ataupun hal-hal yang berbahaya. Oleh
karena itu, praktikum pengenalan alat dan fungsinya ini perlu untuk dilakukan agar
dapat meminimalisir kesalahan dalam penggunaannya (Zuhra dkk., 2021). Hal
inilah yang melatarbelakangi makalah ini untuk mengetahui alat dan bahan apa
saja yang di gunakan dalam laboratorium praktek bioteknologi. Pengenalan alat
dan bahan ini kemudian diharapkan dapat menjadi tinjauan awal dalam kegiatan
laboratorium praktek bioteknologi.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah praktikum ini adalah sebagai berikut:
iii

1. Apa yang dimaksud dengan mikroba, molekuler, dan kultur jaringan?


2. Apa saja macam-macam alat dan bahan dalam percobaan mikroba,
molekuler, dan kultur jaringan pada laboratorium?
3. Apa fungsi dari alat dan bahan dalam percobaan mikroba, molekuler, dan
kultur jaringan pada laboratorium?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1.3.1 Tujuan
Tujuan dari makalah praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui nama dari setiap alat-alat praltikum Mikroba, Kultur Jaringan
dan Molekuler.
2. Mengenal dan mengetahui macam-macam alat dan bahan dalam
pengenalan alat praktkum Mikroba, Kultur Jaringan dan Molekuler.
3. Mengetahui fungsi dari alat-alat praktikum Mikroba, Kultur Jaringan dan
molekuler.
1.3.2 Manfaat
Manfaat dari makalah praktikum ini adalah mampu meningkatkan
efektivitas praktikum dengan memberikan panduan yang rinci tentang alat dan
bahan yang akan digunakan serta mampu memahami konsep-konsep biologi
utamanya pada mikroba, molekuler, dan kultur jaringan.
iv

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mikroba
Mikrobiologi merupakan studi tentang organisme mikroskopis seperti bakteri, virus,
archaea, jamur dan protozua. Mikrobiologi termasuk penelitian dasar pada biokimia,
fisiologi, biologi sel, ekologi, evolusi dan aspek klinis mikroorganisme, termasuk
tanggapan host (penjamu) terhadap agen-agen ini. Mikrobiologi merupakan ilmu
tentang kehidupan mikroorganisme antara lain morfologi, fisiologi, reproduksi dan
penyebaran mikroorganisme. Mikrobiologi, studi mikroorganisme/ mikroba,
beragam kelompok umumnya bentuk kehidupan yang sederhana, termasuk bakteri,
archaea, alga, jamur, protozoa, dan virus. Bidang ini berkaitan dengan struktur,
fungsi, dan klasifikasi organisme tersebut dan dengan cara mengeksploitasi dan
mengendalikan kegiatan mereka (Sumampouw., 2019). Adapun alat-alat dan
bahan-bahan yang di gunakan dalam praktikum mikroba, yaitu :

Tabel 1. Alat-Alat Praktikum Mikroba Beserta Fungsinya


No. Nama Alat Gambar Fungsi
1. Laminar Air Flow Alat yang berfungsi
(LAF) sebagai ruangan untuk
pengerjaan secara
eseptis. Prinsip peng-
aseptisan suatu ruangan
berdasarkan aliran udara
keluar dengan
kontaminasi udara dapat
diminimalkan
2. Mikroskop Digunakan untuk
identifikasi mikro mikroba
yang tidak dapat terlihat
secara kasat mata.

3. Autoklaf Berfungsi sebagai alat


untuk sterilisasi alat dan
bahan yang akan
digunakan untuk
pekerjaan.
v

4. Hot Plat Stirer Untuk memanaskan dan


mengaduk larutan satu
dengan larutan lain yang
bertujuan untuk membuat
suatu larutan homogen
dengan bantuan
pengaduk batang magnet
(stir bar).
5. Timbangan Untuk menimbangi bahan
Analitik yang akan digunakan
dalam praktikum dengan
tingkat ketelitian yang
tinggi.

6. Jarum Ose Digunakan untuk


mengikonulasi mikroba
yang akan dipindahkan ke
medium lain dan untuk
mengambil media padat.

7. Cawan Petri (Petri Alat untuk meletakkan


Dish) media tanam mikroba.

8. Vortex Alat yang berfungsi


menghomogenkan
suspense sampel.

9. Oven Digunakan untuk


Laboratorium memanaskan dan
mengeringkan sampel,
melakukan proses
sterilisasi, dll.
vi

10. Mikro Pipet Sebagai alat untuk


memindahkan cairan
yang bervolume cukup
kecil, biasanya kurang
dari 1000 µ1.

11. Spatula Berupa sendok panjang


untuk mengambil bahan
kimia yang berbentuk
padatan dan dipakai
untuk mengaduk larutan.

12. Batang Penyebar Untuk menyebar dan


(Bacterial Cell membiakan jamur dan
Spreader) bakteri yang terdapat
pada wadah pembiakan.

13. Magnetic Stirer Pengaduk pada saat


menghomogenkan suatu
larutan pada Hot Plat.

14. Rak Tabung Wadah untuk meletakkan


Reaksi tabung reaksi.

15. Tabung Reaksi Meletakkan sampel dan


larutan.
vii

16. Container Sampel Menyimpan sampel tanah


agar steril dalam jumlah
sedikit.

17. Freezer Memperpanjang umur


sampel agar awet dan
segar.

18. Cooler Box Menjaga kesegaran


sampel yang diambil dari
lapangan.

19. Glove/Handscoon Melindungi tangan dari


larutan kimia dan panas
saat mengangkat media
dan alat yang panas.

20. Bunsen Untuk sterilisasi dan


pemanasan alat.

21. Beaker Glass Untuk mengukur satuan


larutan.

22. Gelas Ukur Untuk mengukur volume


cairan yang tidak
memerlukan ketelitian
tinggi.
viii

23. Erlenmeyer Alat untuk meletakkan


larutan dan bahan cair.

24. Botol Cuci Menyimpan air suling


(aquadest) dan alcohol.

25. Kaca Benda dan Meletakkan objek yang


Kaca Penutup akan diamati pada
(Object Glass dan mikroskop.
Cover Glass)

Tabel 2. Bahan Praktikum Mikroba Berdasarkan Fungsinya


No. Nama Bahan Gambar Fungsi
1. Aquades Sebagai pelarut media
dan akohol.

2. Potato Dextrose Media untuk digunakan


Agar (PDA) sebagai media
pertumbuhan jamur.
ix

3. Nutrient Agar (NA) Media yang digunakan


untuk media
pertumbuhan bakteri.

4. Alkohol 70% Untuk sterilisasi dan kerja


aseptis.

5. Kentang Digunakan untuk media


jamur.

6. Alumunium Foil Untuk membalut bagian


mulut alat-alat yang
berupa kaca juga
membungkus sampel.

7. Mikrotip Melengkapi mikropipet


yang digunakan untuk
menuangkan larutan ke
tip.

8. Kertas Bekas Membungkus alat-alat


yang sudah di sterilisasi.

9. Spritus Sebagai bahan bakar


bunsen.
x

10. Plastic Wrapping Menutup mulut tabung


reaksi, cawan petri agar
cairan agar tidak tumpah.

11. Agar-Agar Memadatkan media.


Swallow

12. Sabun cuci piring Mencuci alat-alat


laboratorium.

13. Jarum Preparat Mengatur


mikroorganisme pada
preparat di bawah
mikroskop.

14. Foto Studio Mini Memberikan


pencahayaan pada objek.

2.2 Molekuler
Biologi molekuler adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari dasar
molekuler dari aktivitas biologi di dalam dan di antara sel, termasuk sintesis,
modifikasi, mekanisme dan interaksi molekuler. Dogma utama biologi molekuler
menjelaskan proses di mana DNA ditranskripsikan menjadi RNA, kemudian
diterjemahkan (translasi) menjadi protein. Sifat organisme ditentukan oleh gen-gen
yang dimilikinya. Gen dikode dalam materi genetik organisme, yang kita kenal
sebagai molekul DNA, atau RNA pada beberapa virus. Terdapat dua jenis gen,
yaitu gen struktural dan gen regulator. Gen-gen struktural mengkode urutan asam
amino dalam protein, seperti enzim, yang menentukan kemampuan biokimia dari
organisme pada reaksi katabolisme dan anabolisme, atau berperan sebagai
komponen tetap pada struktur sel (Jannah dkk., 2021). Adapun alat dan bahan
yang di gunakan dalam praktikum molekuler, yaitu :
xi

Tabel 3. Alat-Alat Praktikum Molekuler Beserta Fungsinya


No. Nama Alat Gambar Fungsi
1. Mikropipet Untuk memindahkan
cairan yang bervolume
cukup kecil, biasanya
kurang dari 1000 µ1.

2. Microtip Sebagai tempat wadah


larutan yangan akan di
pindahkan.

3. Microtube Sebagai wadah untuk


menyimpan sampel,
larutan atau buffer dalam
jumlah yang kecil.

4. Timbangan Untuk menimbangi


Analitik bahan yang akan
digunakan dalam
praktikum dengan tingkat
ketelitian yang tinggi.

5. Vortex Mixer Alat yang berfungsi


menghomogenkan
suspense sampel.

6. Centrifuge Digunakan untuk proses


pemisahan molekul
(partikel) suatu larutan
antara yang terlarut
(filtrate) dengan organel
yang mengendaop
(substrat) melalui proses
pemutaran melingkar
(sentripetal)
berkecepatan tinggi.
7. Polymerase Alat untuk menciptakan
Chain Reaction jutaan hingga miliaran
(PCR) salinan dari segmen
asam deoksiribonukleat
tertentu.
xii

8. Gel Doc Sebagai sistem


dokumentasi gel, sistem
citra gel, atau citra gel.

9. Mortal dan Pestle Untuk menghaluskan


atau menghancurkan
sampel.

10. Gelas Ukur Mengukur volume cairan


yang tidak memerlukan
ketelitian tinggi.

11. Spindown mini Memisahkan bahan


centfrifuge dengan menggunakan
prinsip gaya sentrifugas

Tabel 4. Bahan Praktikum Molekuler Beserta Fungsinya


No. Nama Bahan Gambar Fungsi
1. Larutan Sebagai larutan yang
Penyangga menjaga pH dengan
cukup konstan dan
memiliki kemampuan
untuk menahan
perubahan pada pH
saat pengenceran atau
penambahan sedikit
asam atau basa.
xiii

2. Alkohol 70% Untuk sterilisasi dan


kerja aseptis.

3. Aquades Sebagai pelarut media


dan akohol.

4. Agarose Menarik atau


memisahkan DNA.

5. Buffer TEA 1x Meneruskan arus listrik


yang diterima oleh
fragmen DNA yang
berada pada gel agarosa
yang terlarut dalam
larutan tersebut.

6. PCR Mix Kappa Digungakan untuk


menggandakan DNA.
xiv

7. Loading Dye Sebagai pemberat.8

8. Rnase Untuk memperkecil


kemungkinan RNA dari
kontaminasi.

9. DNA Ladders Sebagai pembatas


dalam proses
elektroforesis.

10. Gel Red Sebagai pewarna dalam


genetika molekuler untuk
elektroforesis DNA.

2.3 Kultur Jaringan


Kultur jaringan tanaman merupakan teknologi perbanyakan tanaman dari
sel, jaringan, maupun organ tanaman pada media padat atau cair dalam kondisi
aseptik. Keseluruhan tanaman dapat diregenerasi dari jaringan kecil atau sel
tanaman pada media kultur yang sesuai di bawah kondisi lingkungan yang
terkendali (Gaikwad dkk., 2017). Selain perbanyakan tanaman, kultur jaringan juga
dapat digunakan untuk menghasilkan haploid ganda, kriopreservasi,
memperbanyak tanaman varietas baru, melestarikan tanaman langka dan terancam
punah maupun tanaman yang sulit diperbanyak, serta untuk menghasilkan
metabolit sekunder dan tanaman transgenik. Kelebihan utama dari teknologi kultur
jaringan yaitu dapat menghasilkan bahan tanam dengan kualitas tinggi dan
seragam. Kegiatan ini juga dapat dilakukan sepanjang tahun dalam kondisi bebas
penyakit di mana pun tidak tergantung pada musim maupun cuaca (Wulandari dkk.,
xv

2021). Adapun alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum kultur jaringan,
yaitu :

Tabel 5. Alat-Alat Praktikum Kultur Jaringan Beserta Fungsinya

No. Nama Alat Gambar Fungsi


1. Laminar Air-Flow Sebagai ruangan untuk
(LAF) pengerjaan secara
eseptis. Prinsip peng-
eseptisan suatu ruangan
berdasarkan aliran udara
keluar dengan
kontaminasi udara dapat
diminimalkan.

2. Autoclave Berfungsi sebagai alat


untuk sterilisasi alat dan
bahan yang akan
digunakan untuk
pekerjaan.

3. Oven Digunakan untuk


memanaskan dan
mengeringkan sampel,
melakukan proses
sterilisasi, dll.

4. Microwave Untuk memanaskan


wadah yang akan
digunakan.

5. Hot Plat Stirer Digunakan untuk


memanaskan dan
mengaduk larutan satu
dengan larutan lain yang
bertujuan untuk
membuat suatu larutan
xvi

homogen dengan
bantuan pengaduk
batang magnet (stir bar).
6. Timbangan Untuk menimbangi
Analitik bahan yang akan
digunakan dalam
praktikum dengan
tingkat ketelitian yang
tinggi.

7. Mikro Pipet Berfungsi untuk


memindahkan cairan
yang bervolume cukup
kecil, biasanya kurang
dari 1000 µ1.
8. Rak Kultur Sebagai tempat untuk
menyimpan botol kultur.

9. Hand-Sprayer Sebagai wadah untuk


alcohol dan aquadest
xvii

10. Botol Kultur Sebagai tempat tanam


eksplan kultur jaringan

11. Cawan Petri (Petri Alat untuk meletakkan


Dish) media tanam.

12. Lampu Bunsen Alat bakar


saatmelakukan eksplan
dalam laminar.

13. Ph Meter Alat yang digunakan


untuk mengukur tingkat
asam-basa suatu larutan

14. Alat gelas standar Digunakan sebagai


(gelas piala, gelas wadah larutan.
ukur)

15. Alat diseksi Sebagai alat untuk


(pinset, cutter, Alat mengambil benih.
untuk dalam
lagagang dan
pisau skalpel)
xviii

16. Log Bog Digunakan untuk


memantau dan
mengevaluasi
pelaksanaan adaptasi.

17. Alat Tulis Menulis Mencatat hasil


praktikum.

18. Alat Dokumentasi Sebagai alat untuk


mendokumentasikan
kegiatan.

19. Kertas saring Untuk membiakkan


mikroorganisme.

Tabel 6. Bahan Praktikum Kultur Jaringan Beserta Fungsinya

No. Nama Bahan Gambar Fungsi


1. Media Tanam Media kultur jaringan
(Agar Swallow) yang banyak digunakan
untuk mengkulturkan
berbagai jenis tanaman
karena mengandung
unsur hara makro dan
mikro yang lebih
lengkap.
xix

2. Alkohol 70% dan Untuk sterilisasi dan


96%, Surfaktan kerja aseptis.
(Tween 20),
Spirtus
Preservative
Mixture (PPM),
serta Larutan
Pemutih Komersil
30 % dan 50%.
3. Aquades Sebagai pelarut media
dan akohol.

5. Arang aktif Digunakan sebagai


campuran media.

6. Label Sebagai penanda atau


mengidentifikasi hasil.

7. Plastic Wrapping Untuk membungkus


botol kultur.
xx

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum pengenalan alat dan laboratorium adalah
sebagai berikut:
1. Alat yang di gunakan pada praktikum mikroba antara lain laminar air flaw
(LAF), mikroskop, autoklaf, hot plat stirer, timbangan analitik, jarum ose,
cawa petri, vortex, oven laboratorium, mikro pipet, spatula, batang
penyebar, magnetic stirer, rak tabung reaksi, tabung reaksi, kontainer
sampel, freezer, cooler box, sarung tangan, bunsen, beaker glass, gelas
ukur, erlenmenyer, botol cuci, kaca benda dana kaca penutup sedangkan
untuk bahan yaitu aquades, Potato Dextrose Agar (PDA), Nutrient Agar
(NA), alkohol 70%, kentang, aluminium foil, tip, kertas bekas, spritus,
plastic wrapping, agar-agar swallow, sunlight, jarum preparat dan foto
studio mini.
2. Menggunakan alat-alat laboratorium dalam pemeriksaan mikrobiologi
melibatkan pemahaman yang mendalam tentang fungsi masing-masing
alat dan teknik yang tepat dalam pengoperasiannya. Praktikan harus
memastikan bahwa alat-alat steril dan terkalibrasi dengan benar, mengikuti
prosedur operasi yang ditetapkan, menjaga kebersihan dan keamanan
selama penggunaan, serta memastikan bahwa hasil yang dihasilkan adalah
akurat dan dapat diandalkan.
3. Fungsi-fungsi dari alat-alat mikroba, kultur jaringan dan molekuler dalam
praktikum. Alat-alat mikroba digunakan untuk mempelajari
xxi

mikrooerganisme, alat-alat kulktur jaringan di gunakan untuk mengkultur


dan memperbanyak sel-sel jaringan tanaman atau hewan, sedangkan alat-
alat molekuler digunakan untuk mempelajari struktur dan fungsi molekul
dalam sel.

3.2 Saran
3.2.1 Saran Laboratorium
Kedepannya agar minimal bahan sudah bisa disediakan oleh Laboratorium
serta penataan Laboratorium agar lebih baik. Hal lain seperti rak sepatu
agar bisa ditambahkan
3.2.2 Saran Asisten
Saran saya untuk asisten agar lebih meningkatkan komunikatif dalam
praktikum, mengarahkan hal dalam teori dan praktik sebelum
dimulainya praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Prasojo, N. D. (2023). Manajemen Pengelolaan Alat dan Bahan di Laboratorium


Percobaan Tanaman Pangan dan Hortikultura Program Studi Agribisnis
Politeknik Negeri Banyuwangi. Indonesian Journal of Laboratory, 1(2), 122-
132.
Indrawan, I., Safita, R., Novallyan, D., Mahdayeni., Elsha, R. Y., Rochbani, I. T. N.,
Adiati., Jaya, E. P., Syafitri, R., Susanti, T., Maryani., Enadarlita. (2020).
Manajemen Laboratorium Pendidikan. Pasuruan : Qiara Media
Zuhra, F., Nurhayati, N., & Septiani, S. (2021). Pengenalan Alat-alat Laboratorium
IPA Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Di Era New
Normal. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 5(2), 396-404.
Sumampouw, O. J. (2019). Mikrobiologi Kesehatan. Yogyakarta : Deepublish.
Jannah, M., Sari, N. K., Mushlih, M., Hariri, M. R., Priyambodo, P., Pratiwi, R. H.,
Priyono, D. S., Rubiyana, Y., Prananingrum, P., Rahayui, D. A., Adriyono, S.,
Awwanah, M. (2021). Metode Biologi Molekuler. Bandung : Widina bhakti
persada.
Wulandari, S., Nisa, Y. S., Taryono, T., Indarti, S., & Sayekti, R. S. (2021). Sterilisasi
Peralatan dan Media Kultur Jaringan. Agrotechnology Innovation
(Agrinova), 4(2), 16-19.
xxii

LAMPIRAN

Lampiran dokumentasi

Pengenalan alat dan bahan Pengenalan alat dan bahan


Praktikum Kultur Jaringan Praktikum Molekuler
xxiii

Pengenalan alat dan bahan


Praktikum Mikroba

Lampiran buku dan jurnal


xxiv

Anda mungkin juga menyukai