MIKROBIOLOGI PERTANIAN
(PNA1314)
ACARA 1
PENGENALAN ALAT
Oleh:
Ariska Febrilianti
NIM.A1H023011
Rombongan 11
A. Latar Belakang
1
patogen dalam perspektif yang lebih profesional. Hal ini akan meningkatkan
kemampuan praktikan untuk mencegah dan merespon berbagai kecelakaan yang
mungkin terjadi di laboratorium (Wu et al., 2023).
B. Tujuan
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
3
III. METODE PRAKTIKUM
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah spirtus. Alat yang
digunakan dalm praktikum ini adalah tabung erlenmeyer, tabung reaksi, rak tabung
reaksi, api bunsen, batang L, jarum ose, sprayer, cawan petri, seal, Mikroskop
Binokuler, Gelas Ukur, Beaker glass/ gelas beker, Spatula, Mortar, alu/pestle,
Pinset, Buret, Pembakar Bunsen, Corong, Penjepit tabung reaksi, dan
Autoclave/autoklaf .
B. Prosedur Kerja
4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
No Gambar Fungsi
1. Sebagai alat pengamat benda-benda yang
berukuran kecil.
Mikroskop Binokuler
2. Mengukur volume larutan atau zat cair
dengan tepat.
Gelas Ukur
3. Wadah penampung yang digunakan
untuk mengaduk, mencampur dan
memanaskan cairan.
5
No Gambar Fungsi
6. Menghaluskan sampel pengujian dan
mencampurkan beberapa bahan menjadi
satu dengan cara ditumbuk secara
bersamaan.
Mortar dan alu/pestle
7. Menyebarkan kultur bakteri secara merata
diatas lempeng agar.
Spatula drigalsky/Batang L
8. Menampung larutan, bahan atau cairan,
juga sering digunakan dalam proses titrasi
untuk menampung larutan yang akan
digunakan.
Labu Erlenmeyer
9. Wadah untuk menyelidiki tropi dan juga
untuk mengkultur bakteri, khamir, spora
Cawan petri atau biji-bijian.
10. Tempat mereaksikan dua larutan/bahan
kimia atau lebih, serta sebagai tempat
mengembangbiakan mikroba dalam media
cair.
Tabung reaksi
11. Mengambil benda dengan menjepit
misalnya saat memindahkan cakram
antibiotik.
Pinset
12. Menimbang bahan yang akan digunakan
sebagai media pembentukan bakteri,
jamur, atau media tanam kultur jaringan.
Timbangan analitik
13. Menghisap atau menyedot cairan/larutan
dalam kegiatan analisa di laboratorium.
6
No Gambar Fungsi
14. Memindahkan larutan atau cairan dari satu
tempat ke tempat lainnya dalam volume
Pipet yang sangat kecil.
15. Meneteskan sejumlah reagen cair dalam
eksperimen yang tentunya memerlukan
presisi, seperti eksperimen titrasi.
Buret
16. Peralatan laboratorium umum yang
menghasilkan api gas terbuka tunggal yang
digunakan untuk pemanasan, sterilisasi,
dan pembakaran.
Pembakar Bunsen
17. Alat bantu untuk memindah/memasukkan
larutan ke wadah/tempat yang mempunyai
dimensi pemasukkan sampel bahan kecil.
Corong
18. Menjepit tabung reaksi ketika suatu bahan
dipanaskan.
Autoclave/autoklaf
7
B. Pembahasan
a. Tabung Reaksi
Tabung reaksi adalah peralatan gelas yang umum digunakan di
laboratorium untuk menampung, mencampur, atau memanaskan bahan
kimia. Tabung reaksi berbentuk tabung silinder dengan diameter 10
sampai 20 mm dan panjang 50 sampai 200 mm. Bagian atas tabung reaksi
sering kali dilengkapi dengan bibir yang melebar untuk membantu
menuang isinya. Beberapa tabung reaksi dibuat agar dapat dipasangi
sumbat kaca atau tutup berulir. Tabung reaksi tersedia dalam berbagai
ukuran panjang dan diameter (“Preface: Test-Tube Conceptions,” 2022).
b. Buret (Burette)
Alat laboratorium yang terbuat dari kaca dan berbentuk silinder. Buret
memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Buret
digunakan untuk mengukur volume cairan dengan akurasi yang tinggi,
terutama dalam titrasi. Buret dapat digunakan untuk meneteskan reagen
cair dengan sangat akurat. Buret tersedia dalam beberapa jenis, seperti
buret basa, buret asam, buret universal, dan buret amberglas. Buret harus
8
diuji terlebih dahulu sebelum digunakan untuk memastikan tidak bocor.
Buret juga harus dibersihkan dengan benar dan dirawat dengan baik agar
tetap berfungsi dengan baik (Amador et al., 2020).
c. Pipet Tetes
Alat laboratorium yang digunakan untuk mengambil dan meneteskan
cairan dalam jumlah kecil. Pipet tetes terbuat dari kaca atau plastik, dan
memiliki bentuk yang panjang dan ramping. Pipet tetes kaca biasanya
lebih tahan terhadap bahan kimia daripada pipet tetes plastik. Pipet tetes
plastik sering disebut juga pipet Pasteur, dan tersedia dalam berbagai
ukuran, mulai dari 1 ml hingga 5 ml. Pipet tetes kaca biasanya lebih akurat
daripada pipet tetes plastik. Pipet tetes sering digunakan dalam
laboratorium untuk menambahkan reagen atau larutan dalam jumlah kecil
ke dalam suatu campuran. Pipet tetes juga digunakan dalam industri
farmasi dan kosmetik untuk mengukur dan menambahkan bahan-bahan
dalam jumlah kecil.
d. Batang L/Spatula Drigalsky
Alat yang penting dalam laboratorium biologi dan mikrobiologi karena
memudahkan penyebaran bahan biologis pada media nutrisi padat dengan
cara yang lebih akurat dan steril.
e. Gelas Beaker
Alat laboratorium yang berfungsi sebagai wadah penampung untuk
mengaduk, mencampur, dan memanaskan cairan pada laboratorium. Alat
ini biasanya berbentuk silinder dengan dasar datar dan memiliki skala. Alat
ini tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 ml hingga beberapa liter.
Alat ini dapat terbuat dari kaca, logam, atau plastik. Alat ini kaca biasanya
lebih tahan terhadap bahan kimia daripada Alat ini plastik. Alat ini
digunakan untuk berbagai keperluan di laboratorium, seperti mengaduk,
mencampur, dan memanaskan cairan. Alat ini juga digunakan untuk
kristalisasi dan titrasi.
9
f. Labu Erlenmeyer
Alat ini memiliki bentuk seperti gelas dengan ujung kepala yang lebih
kecil lalu mulai melebar terus hingga dasarnya . Alat ini memiliki tubuh
berbentuk kerucut, leher silinder, dan dilengkapi dengan dasar yang datar.
Alat ini terbuat dari kaca borosilikat sehingga tahan ketika dipanaskan.
Alat ini tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 25 ml hingga 2.000 ml.
Alat ini digunakan untuk berbagai keperluan di laboratorium, seperti
mencampur, mengukur, dan menyimpan cairan Alat ini juga sering
digunakan untuk proses titrasi untuk menampung larutan yang akan
digunakan. Alat ini dapat dimaksimalkan untuk tempat pembiakan
mikroba. Harga alat ini bervariasi tergantung pada bahan, merek, dan
ukuran. Alat ini harus dibersihkan dengan benar dan dirawat dengan baik
agar tetap berfungsi dengan baik .
g. Cawan petri
Sebuah wadah bundar yang terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan
untuk membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya
agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Alat
ini dinamai menurut nama penemunya pada tahun 1877, yaitu Julius
Richard Petri, seorang ahli bakteri berkebangsaan Jerman. Cawan Petri
digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk
mengkultur bakteri, khamir, spora, atau biji-bijian. Cawan Petri plastik
dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri (Lenk et al.,
2014).
h. Corong
Alat yang digunakan untuk menyalurkan atau memindahkan cairan atau
zat padat dari satu wadah ke wadah lainnya. Terdapat berbagai jenis
corong yang telah disesuaikan untuk aplikasi khusus di laboratorium, dan
corong dapat terbuat dari kaca atau plastik. Corong gelas adalah jenis
corong yang umum digunakan di laboratorium dan memiliki beberapa
jenis corong yang disesuaikan dengan kegunaan sesuai fungsi dari jenis
corong masing-masing.
10
i. Mortar dan pestle
Mortar and pestle adalah sepasang alat yang digunakan untuk
menghancurkan dan menghaluskan bahan atau sampel berbentuk padatan
menjadi serbuk. Mortar adalah bagian wadahnya, sedangkan pestle adalah
bagian batang yang dipegang. Mortar and pestle terbuat dari berbagai
bahan seperti kayu keras, logam, keramik, atau batu keras seperti granit.
Di laboratorium, mortar and pestle digunakan untuk menghancurkan
sampel padatan atau kristal menjadi serbuk.
j. Bunsen burner
Pembakar Bunsen adalah peralatan laboratorium yang menghasilkan nyala
api gas terbuka tunggal, dan digunakan untuk pemanasan, sterilisasi, dan
pembakaran. Pembakar terdiri dari tabung lurus dengan lubang kecil di
bagian bawah tempat udara masuk dan bercampur dengan gas untuk
menghasilkan nyala api biru yang sangat panas. Pembakar Bunsen
biasanya dilengkapi dengan duri selang di dasar cerobong asap untuk
memungkinkan tabung karet memasok gas dari nosel gas di bangku
laboratorium.
2. Alat praktikum ukur
a. Gelas ukur
Peralatan laboratorium yang digunakan untuk mengukur volume cairan.
Gelas ukur memiliki bentuk silinder dan setiap garis penanda yang
menunjukkan ukuran . Gelas ukur memiliki skala atau tanda ukur yang
tercetak di bagian luar gelas, sehingga mudah untuk mengetahui volume
cairan yang diukur. Kapasitas khas dari gelas ukur adalah dari 10 mL
sampai 1000 mL. Gelas ukur secara umum lebih akurat dan lebih presisi
dibandingkan labu laboratorium dan gelas kimia.
b. Timbangan analitik
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa benda dengan tingkat
akurasi yang sangat tinggi. Timbangan analitik memiliki kelebihan
dalam tingkat akurasi dan presisi yang tinggi, sehingga cocok digunakan
untuk pengukuran massa benda dalam jumlah kecil. Selain itu,
11
timbangan analitik juga dilengkapi dengan berbagai aksesori seperti tare
container holders, sample handling accessories, dan anti-static solutions.
Penggunaan timbangan analitik sangat penting dalam penelitian dan
pengujian yang memerlukan tingkat akurasi yang tinggi.
c. Buret
Alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur volume cairan
dengan akurasi yang tinggi. Burette terbuat dari tabung kaca yang
panjang dan memiliki kran di salah satu ujungnya untuk mengontrol
aliran cairan. Burette biasanya digunakan dalam analisis kimia, terutama
dalam titrasi. Burette dapat digunakan untuk mengukur volume cairan
dengan presisi yang tinggi, terutama jika dibandingkan dengan gelas ukur
atau pipet volumetrik
3. Alat praktikum non gelas
a. Jarum ose
Jarum yang digunakan dalam laboratorium untuk mengambil sampel
mikroba atau kultur bakteri. Jarum ose terbuat dari kawat nichrome atau
platinum. Jarum ose biasanya digunakan dalam teknik inokulasi, yaitu
teknik penanaman mikroba atau kultur bakteri pada media pertumbuhan.
Jarum ose memiliki berbagai ukuran, tergantung pada kebutuhan
penggunaannya.
b. Pinset
Rak tabung reaksi adalah sebuah alat laboratorium yang digunakan untuk
menyimpan atau menata beberapa tabung reaksi agar dapat berdiri tegak.
Alat ini berbentuk seperti rak kecil dan terbuat dari kayu atau bahan
12
plastik. Rak tabung reaksi memiliki beberapa lubang di bagian atas yang
berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan tabung agar tabung dapat
berdiri.
d. Penjepit tabung reaksi
Penjepit Tabung Reaksi terbuat dari bahan dasar kayu yang aman
digunakan pada saat memindahkan tabung reaksi selama proses
pemanasan. Alat ini dilengkapi dengan jepitan pegas yang terbuat dari
baja, sehingga tahan panas sekalipun.
4. Alat praktikum elektrik.
a. Mikroskop Binokuler
13
pensterilan, yaitu fase pengkondisian, fase sterilisasi, dan fase
pengeringan.
14
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Adianto, Redi Rusmana. 2017. Uji Potensi Isolat Rhizobakteri Tanaman Teh
(Camellia Sinensis) Dan Kakao (Theobroma Cacao) Sebagai Pupuk Hayati.
Undergraduate (S1) thesis, University of Muhammadiyah Malang.
Amador, C., Liu, F. W., Johnson-Glenberg, M. C., & LiKamWa, R. 2020. Work-
in-Progress—Titration Experiment: Virtual Reality Chemistry Lab with Haptic
Burette. 2020 6th International Conference of the Immersive Learning
Research Network (ILRN), 363–365.
https://doi.org/10.23919/iLRN47897.2020.9155209
Juvitasari, P. M., Melati, H. A., & Lestari, I. 2018. Deskripsi Pengetahuan Alat
Praktikum Kimia Dan Kemampuan Psikomotorik Siswa MAN 1 Pontianak.
Journal of Equatorial Education and Learning, 7(7).
Lenk, F., Vogel, M., Lauterbach, T., Stange, R., Bley, T., & Boschke, E. 2014.
Innovative Lab‐Automation Solution for Culture Dish Handling and Imaging
Using the PetriJet Technology Platform. Chemie Ingenieur Technik, 86(9),
1375–1375. https://doi.org/10.1002/cite.201450517
Mirdayanti, R., & Murni. 2017. Kajian Penggunaan Laboratorium Virtual Berbasis
Simulasi Sebagai Upaya Mengatasi Ketidak-Sediaan Laboratorium. Visipena
Journal, 8(2), 323–330. https://doi.org/10.46244/visipena.v8i2.415
16
LAMPIRAN
17
18
19