Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR 1

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN KIMIA

OLEH :

NAMA : FAKHRI HUSAINI NASUTION

NIM : B1A020010

KELOMPOK : 1A

HARI/TANGGAL : RABU/25 NOVEMBER 2020

ASISTEN : NURSYA’BANIAH

SHIFT :A

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI

LABORATORIUM KIMIA DASAR

PURWOKERTO

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................i

JUDUL PERCOBAAN .......................................................................................1

I. TUJUAN ...........................................................................................1
II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................1
III. PROSEDUR PERCOBAAN.............................................................3
3.1 Alat .............................................................................................3
3.2 Bahan...........................................................................................3
3.3 Cara Kerja ...................................................................................3
3.4 Skema Kerja ................................................................................4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………….5

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................5

ii
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN KIMIA

I. TUJUAN
Tujuan diadakan nya praktikum kali ini agar mahasiswa mampu :

1. Mengenal berbagai macam alat praktikum dan kegunaanya

2. Mengenal bahan-bahan kimia atau kemikalia dan kegunaanya

3. Mengetahui nama kemikalia, rumus molekul, bobot molekul dan derajat


kemurnian dalam botol kemas dan penggunaanya.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pemahaman tentang pengelolaan laboratorium sangat penting untuk dimiliki


oleh pihak-pihak yang terkait dengan laboratorium, baik secara langsung maupun
tidak.Laboratorium harus dikelola dan di manfaatkan dengan baik, karena
Laboratorium kimia merupakan salah satu jenis laboratorium yang dianggap cukup
berbahaya dalam rangka pelaksanaan Pendidikan, penelitian, dan atau pengabdian
kepada masyarakat.Menyadari tugas, wewenang, dan fungsinya Pranata
Laboratorium akan mendapatkan efisiensi kerja yang maksimal. Mengelola
laboratorium yang baik, adalah menjadi tujuan utama, sehingga semua pekerjaan
yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar.Pranata laboratorium yang memiliki
kemampuan dan keterampilan yang baik harus dapat ditingkatkan kualitasnya,
dapat diperoleh melalui pendidikan tambahan sebagai pendidikan keterampilan
khusus, penataran (workshop) maupun magang dan sebagainya.Sehingga
diharapkan semua pranata laboratorium dapat berperan secara aktif dan
bertanggung jawab atas semua kegiatan operasional di laboratorium nya
(Raharjo,2017)

Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami


cara kerja,serta fungsi dan alat-alat di laboratorium. Selain untuk menghindari
kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-
masing alat dan bahan,praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan
sempurna(Walton,1998)

Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata
dan juga mengamati perubahan yang terjadi. Ketika sains bergerak melampaui
dunia pengalaman menuju generalisasi yang lebih abstrak yang memungkinkan
penjelasan dan peramalan, pengamalan secara dekat adalah titik awal untuk
generalisasi ilmiah dan pembuatan teori. Sehingga praktik di laboratorium dan

1
2

eksperimen merupakan bagian yang esensial dalam pengajaran sains


(Wahyudi,2011)

Penanganan bahan sebelum melakukan praktikum sangat mempengaruhi


hasil praktikum. Bahan yang mudah menguap diletakkan di dalam wadah, bahan
kimia yang dapat menimbulkan bahaya sebaiknya disimpan dalam sebuah lemari
asam (Neinlands,1990)

Kebanyakan peralatan untuk percobaan-percobaan di dalam laboratorium


tersebut terbuat dari gelas (kaca).Meskipun alat-alat tersebut telah siap dipakai,
namun dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan
sambungan-sambungan dengan gelas atau alat lain untuk membuat peralatan
khusus sesuai kebutuhan (Imam,2010)

Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang terbuat
dari gelas, kayu, porselen, aluminium, plastic dan lain-lain sesuai dengan fungsinya
masing-masing.Alat-akat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan terhadap
asam, tahan terhadap panas dan ada yang hanya tahan terhadap kondisi normal.
Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan kimia sangat menentukan keberhasilan
suatu penelitian(Waltor,2010)

Bahan kimia atau kemikalia yang sering dipakai dalam analisis-analisis kimia
tersedia dalam bentuk-bentuk cair atau padat, dan dikemas dalam botol plastic atau
botol gelas yang gelap. Semua kemikali dibuat oleh pabrik dengan kemurnian yang
berbeda-beda. Derajat kemurnian kemikalia yang dibuat di pabrik harus
dicantumkan pada label botol kemas bahan tersebut(Tim kimia,2019)
III. PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat
Pada praktikum pengenalan alat dan bahan ini, alat-alat yang digunakan
dan terbuat dari gelas yaitu : tabung reaksi,gelas ukur,labu seukuran, pipet
volume, pipet ukur, pipet mikro, buret, labu erlenmeyer, labu didih, gelas
beker, kuvet, batang pengaduk, eksikator, pipet tetes, thermometer, gelas
arloji. Alat-alat yang terbuat dari porselin yaitu : cawan porselin, sendok
porselin, dan mortir. Alat-alat yang terbuat dari logam yaitu : statif, kaki
tiga dan pembakar bunsen. Alat-alat yang terbuat dari karet yaitu : filler
dan prop atau tutup karet. Alat-alat instrumen antara lain : pH meter,
spektrofotometer, falmefotometer, timbangan analitik yang mekanik dan
elektronik, pemanas air, oven, tanur listrik, dan lain-lain.

3.2 Bahan
Bahan kimia yang digunakan dalam praktikum ini adalah aquades, aqua
dm, aquabides dan bahan-bahan kimia yang tersedia di Laboratorium
Kimia Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Jendral Soedirman.

3.3 Cara Kerja

1. Alat-alat yang ada di lemari contoh harus diamati


2. Alat dan kegunaanya ditulis sesuai dengan nomor alat yang
ada
3. Label dalam botol kemikalia yang telah disediakan asisten
dibaca dan dipahami.
4. Hasil pengamatan pengenalan alat dan bahan kimia dibuat
laporan

3
4

3.4 Skema Kerja

A. Pengenalan Alat

Alat-alat di
laboratorium

- Diamati
- Ditulis minimal 20 nama alat dan
kegunaanya

Data Pengamatan

B. Pengenalan Bahan Kimia

Bahan Kimia di
Laboratorium

- Diamati dan dibaca label pada kemasan.


- Ditulis rumus kimia,nama kimia, bobot
molekul dan derajat kemurnian.

Data Pengamatan
2

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

4.1.1 Alat-alat di laboratorium

No Nama Alat Gambar Fungsi


1 Gelas ukur Mengukur volume
larutan atau zat cair
dengan tepat.

2 Erlenmeyer Labu gelas atau


tempat menampung
larutan dalam skala
yang cukup besar

3 Beaker glass Menampung zat atau


larutan

4 Labu ukur leher Menampung larutan


panjang atau cairan dengan
volume yang tepat
dan mempunyai
ketelitian tinggi
2

5 Labu didih Mendidihkan larutan

6 Evaporating Penguapan atau


dish/cawan pengeringan padatan
porselen dalam bentuk tepung

7 Gelas arloji penguapan atau


pengeringan zat-zat
terlarut.

8 Pipet ukur Memindahkan zat


cair atau larutan
dalam ukuran
volume tertentu.

9 Batang Mengaduk suatu


pengaduk larutan

10 Pipet Mengambil cairan


volume/pipet dengan volume
gondok tertentu dengan
ketelitian lebih
tinggi.
2

11 Tabung reaksi Mereaksikan zat.

12 Pipet tetes Memindahkan


larutan yang
volumenya tidak
perlu diperhatikan.

13 Buret Mengukur volume


cairang yang akan
dipindahkan.

14 Mortar Menghancurkan
padatan kimia.

15 Kaki tiga Penahan kawat kasa


dan penyanngga
Ketika proses
pemanasan.
2

16 Sendok Mengaduk
porselen/spatula bahanbahan kimia
yang berbentuk
padatan dan tepung

17 Termometer Mengukur suhu.

18 Filler Penyedot pipet dari


karet untuk larutan
berbahaya.

19 Cuvet Menampung larutan


yang akan diukur
oleh spektrometer.
2

20 Desikator Menyimpan bahan


supaya tetap kering
terutama bahan
higroskopis
5

4.1.2 Bahan Kimia di laboratorium

No Nama Bahan Rumus Berat Derajat Hazard


Molekul Molekul Kemurni Symbol
an
1 Petroleumbenzin 𝐶7 𝐻7 𝐵𝑟𝑀𝑔 150 Pro
g/mol analisys
(PA)

2 Potassium Iodide KI 166,0028 ACS


g/mol

3 tri-Natriumcitrate 𝑁𝑎3 𝐶6 𝐻5 𝑂7 258,06 Pro


g/mol analisys
(PA)
4 Natrium wolframat 𝑁𝑎2 𝑊𝑂4 293,82 Pro
g/mol analisys
(PA)
5 Aquades 𝐻2 𝑂 18.0153 - -
g/mol
6 Aquabides 𝐻2 𝑂 18.0153 - -
g/mol
7 Aqua DM 𝐻2 𝑂 18.0153 - -
g/mol
8 Kaliumnatrium KNaC4H4O6· 282,1 Pro
tatrat 4H2O g/mol analisys
(PA)
9 Natriumsulfat Na2SO4 142,04 Pro
g/mol analisys
(PA)
10 Oxalicsaure C2H2O4 90,03 Pro
g/mol analisys
(PA)
11 Natriumhydrogenph Na2HPO4 141.96 Pro
osphat g/mol analisys -
(PA)
2

12 Natriumcarbonat Na₂CO₃ 105,9888 Pro


g/mol analisys
(PA)
13 Kupfer(II)sulfat CuSO4 159,609 Pro
g/mol analisys
(PA)
14 Kupfer(II)sulfat CuSO4.5H2O 249.68 PA, ACS
pentahydrat g/mol
15 Hydrogen peroxide H2O2 34,0147 Komersi
g/mol al Grade
16 Ammonia NH3 17.031 -
g/mol

17 Kalium Iodida KI 166,0028 Ph. Eur,


g/mol BP, USP
18 Silicagel SiO2 60,08 Pro -
g/mol analisys
(PA)
19 Bariumchlorid BaCl2 208,23 -
g/mol
20 Tetrachlorid CCl4 153.82 -
g/mol

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengenalan alat


Pengenalan alat meliputi macam-macam alat,mengetahui nama alat,bentuk
fungsi serta cara kerja.Setiap alat dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda, setiap
alat dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda, setiap alat juga mempunyai fungsi
yang spesifik.Kebanyakan alat-alat di laboratorium terbuat dari gelas. Peralatan
tersebut terkadang memerlukan sambungan-sambungan(Imam Khasani,2000)

Alat-alat dilaboratorium kimia terbuat dari bahan-bahan yang berbeda


serta mempunyai fungsi yang berbeda-beda.

Alat -alat yang terbuat dari gelas diantaranya:


▪ Gelas ukur, berfungsi untuk Mengukur volume larutan atau zat cair
dengan tepat.
▪ Erlenmeyer, berfungsi untuk menampung larutan dalam skala yang
2

cukup besar.
▪ Beaker glass, berfungsi untuk Menampung zat atau larutan.
▪ Labu ukur leher Panjang, berfungsi untuk Menampung larutan atau
cairan dengan volume yang tepat dan mempunyai ketelitian tinggi.
▪ Labu didih, berfungsi untuk mendidihkan larutan.
▪ Gelas arloji, berfungsi untuk penguapan atau pengeringan zat-zat
terlarut.
▪ Pipet ukur, berfungsi untuk Memindahkan zat cair atau larutan dalam
ukuran volume tertentu.
▪ Batang pengaduk, berfungsi untuk mengaduk suatu larutan.
▪ Pipet volume atau pipet gondok, berfungsi untuk Mengambil cairan
dengan volume tertentu dengan ketelitian lebih tinggi.
▪ Tabung reaksi, berfungsi untuk mereaksikan zat.
▪ Pipet tetes, berfungsi untuk Memindahkan larutan yang volumenya
tidak perlu diperhatikan.
▪ Cuvet, berfungsi untuk Menampung larutan yang akan diukur oleh
spektrometer.
▪ Buret, berfungsi untuk Mengukur volume cairang yang akan
dipindahkan.
▪ Thermometer, berfungsi untuk mengukur suhu.
▪ Desikator, berfungsi untuk Menyimpan bahan supaya tetap kering
terutama bahan higroskopis.

Alat-alat yang terbuat porselen, diantaranya:


▪ Cawan porselen atau evaporating dish, berfungsi untuk Penguapan atau
pengeringan padatan dalam bentuk tepung.
▪ Sendok porselen, berfungsi untuk Mengaduk bahanbahan kimia yang
berbentuk padatan dan tepung.
▪ Mortar, berfungsi untuk Menghancurkan padatan kimia.

Alat-alat yang terbuat dari logam, diantaranya:


▪ Statif, berfungsi untuk n memegang buret atau alat gelas lainnya.
▪ Kaki tiga, berfungsi untuk Penahan kawat kasa dan penyanngga Ketika
proses pemanasan.
▪ Pembakar Bunsen, berfungsi untuk pembakaran dengan nyala api
Bunsen.
2

Alat-alat yang terbuat dari karet, diantaranya:


▪ Filler, berfungsi untuk Penyedot larutan berbahaya.
▪ Prop, berfungsi untuk tutup botol atau labu, penyangga corong Buchner
dan lain-lainnya.

Alat-alat yang terbuat dari plastic, diantaranya:


▪ Pipet Pump Glassifirm, berfungsi untuk penyedot larutan berbahaya.
memiliki fungsi mirip atau sama dengan filler dengan ketelitian sangat
tinggi dengan putaran naik untuk menyedot larutan dan putaran turun
untuk mendorong larutan dalam pipet.
▪ Syringe, berfungsi sebagai alat suntik (injeksi) apabila dihubungkan
dengan jarum.

4.2.2 Pengenalan bahan kimia

1. Petroleumbenzin (C7H7BrMg)
Petroleumbenzin dengan rumus molekul C7H7BrMg,
memiliki berat molekul 150 g/mol, derajat kemurnian yaitu Pro
Analisis. Petroleumbenzin bersifat flammable atau mudah terbakar
dan Dengerous For the Environment.
2. Potassium Iodida (KI)
Potasium Iodida dengan rumus KI, memiliki berat molekul
166,0028 gram/mol, memiliki derajat kemurnian yaitu Pro Analisis.
Potasium Iodida bersifat iritant atau dapat menyababkan iritasi.
3. Tri-Natrium Citrate (Na3C6H5O7)
Tri- Natrium Citrate dengan rumus molekul Na3C6H5O7,
memiliki berat molekul 258, 06 g/mol dan memiliki derajat
kemurnian Pro Analisis. Tri- Natrium Citrate bersifat korosif.
4. Natrium Wolframat (Na2WO4)
Natrium Wolframat dengan rumus molekul Na2WO4
memiliki berat molekul 293, 82 g/mol dan memiliki derajat
kemurnian Pro Analisis. Natrium wolfrmat bersifat radioaktif.
5. Aquades (H2O)
2

Aquades memiliki berat molekul 18,0153 g/mol. Aquades


ini merupakan air atau H2O yang sudah didestilasi. Air Aquades ini
mudah menyerap dan melarutkan beberapa partikel yang bercampur.

6. Aqua DM (H2O)
Aqua DM memiliki berat molekul 18,0153 g/mol. Aqua
DM ini adalah air yang telah dihilangkan mineralnya secara
adsorben. Aqua DM ini diperoleh dari air mineral yang mengandung
ion yang dilewatkan dalam beberapa kolom resin.

7. Aquabides (H2O)
Aquabides memiliki berat molekul sama seperti Aquades
yaitu 18,0153 g/mol. Aquabides adalah air yang melalui proses
destilasi sebanyak dua kali sehingga kandungan mineral dari
Aquabides ini lebih sedikit dibandingkan dengan Aquades.

8. Kaliumnatrium Tartrat (KNaC4H4O6. 4H2O)


Kaliumnatrium Tatrat memiliki berat molekul 282,1 g/mol,
memiliki derajat kemurnian Pro Analisis. Kaliumnatrium Tartat ini
berupa Kristal padatan yang tidak berwarna.

9. Natrium Sulfat (Na2SO4)


Natrium Sulfat memiliki berat molekul 282, 1 g/mol dan
memiliki derajat kemurnian Pro Analisis. Natrium Sulfat ini bersifat
korosif yaitu dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi pada
kulit, gatal-gatal bahkan kulit mengelupas.

10. Oxalicsaure (C2H2O4)


Oxalicsaure memiliki berat molekul 90,03 g/mol serta
memiliki derajat kemurnian Pro Analisis. Oxalicsaure ini juga
bersifat korosif yaitu dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan
iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan kulit mengelupas.

11. Natriumhydrogenphospat (Na2HPO4)


2

Natriumhydrogenphospat dengan rumus molekul Na2HPO4


memiliki berat molekul 141,96 g/mol serta memiliki derajat
kemurnian pro analisys. Natriumhydrogenphospat bersifat korosif
yang dapat merusak jaringan hidup, dan kulit mengelupas.

12. Natrium Carbonat (Na2CO3)


Natrium Carbonat dengan rumus molekul Na2CO3 memiliki
berat molekul 105,9888 g/mol dan memiliki derajat kemurnian
PA/Pro Analisis. Natrium Carbonat bersifat harmful berarti bahan
kimia ini dapat terhirup dan berbahaya karena bisa merusak bagian
tubuh jika terkena atau kontak langsung.

13. Kupfer(II) sulfat (CuSO4)


Kupfer(II) sulfat dengan rumus molekul CuSO4, memiliki
berat molekul 159,609 g/mol, memiliki derajat kemurnian Pro
Analisis. Kupfer(II) sulfat memiliki sifat harmful yang berbahaya
jika dihriup.
14. Kupfer (II) sulfat Pentahydrat (CuSO4 .5H2O)
Kupfer(II) sulfat Pentahydart memiliki beratt molekul 249,70
g/mol dan memiliki derajat kemurnian Pro Analisis. Bahan kimia ini
berbahaya bagi lingkungan, berbahaya jika ditelan dan
menyebabkan kerusakan pada mata.

15. Hydrogen Peroxide (H2O2)


Hydrogen peroxide dengan rumus molekul H2O2, memiliki
bobot molekul 34,0147 g/mol, memiliki derajat kemurnian berupa
Komersial grade atau kemikalia teknik. Hydrogen Peroxide bersifat
korosif yang berarti bisa merusak jaringan tubuh.

16. Ammonia (NH3)


2

Ammonia dengan rumus molekul NH3, memiliki berat


molekul 17,031 g/mol. Bahan kimia ini berbahaya jika terhirup oleh
hidung atau indra penviuman manusia. Ammonia adalah bahan
berbentuk gas pada umumnya akan tetapi ada juga yang dalam bentuk
cair.

17. Kalium Iodida (KI)


Kalium Iodida dengan rumus molekul KI, memiliki berat
molekul 166,0028 g/mold an memiliki derajat kemurnian USP, dan
mencakup juga pH EUR dan BP. Kalium iodide bersifat irritant.s
18. Silica gel (SiO2)
Silicagel dengan rumus molekul SiO2, memiliki berat molekul
60,08 g/mol, derajat kemurnian yaitu PA. Silicagel merupakan suatu
zat yang terbentuk dari natrium silikat dan berbentuk padat.
19. Bariumchlorid ( BaCl2 )
Bariumchlorid dengan rumus molekul BaCl2, memiliki berat
molekul 208,23 g/mol serta memiliki derajat kemurnian Pro Analisis.
Bariumchlorid ini bersifat irritant .
20. Tetrachlorid (CCl4)
Tetrachlorid dengan rumus molekul CCl4 memiliki berat
molekul 153,82 g/mol serta bersifat bahaya biasanya Tetrachlorid
dapat menyebabkan keracunan jika ditelan.

4.2.3. Hazard symbol bahan kimia

Bahan kimia merupakan suatu zat atau senyawa yang


berdasarkan fasanya dapat berwujud padat, cair atau gas. Bahan ini
memiliki berbagai karakteristik berbahaya. Oleh karena itu, diperlukan
pelabebelan menggunakan symbol-simbol tertentu. Kemasan bahan
kimia dapat mengandung satu atau lebih symbol bahaya. Namun,
kemasan tanpa symbol bahaya bukan berarti bahan kimia tersebut aman
dan bebas bahaya. Perlu berhati-hati dalam penanganan bahan
kimia(Rif’atul,dkk. 2018).

No Simbol Arti symbol dan contoh


2

1 Nama : explosive (mudah meledak)


Lambang : E
Bahan kimia yang mudah meledak
dengan adanya panas atau percikan
bunga api, gesekan atau benturan.
Penanganan : Hindari
pukulan/benturan, gesekan,
pemanasan, api dan sumber nyala lain
bahkan tanpa oksigen atmosferik.
Contoh : KClO3, NH4NO3, Trinitro
Toluena (TNT).
2 Nama : toxic (beracun) Lambang : T
Bahan yang bersifat beracun yang
dapat menyebabkan kematian atau
sakit yang serius bila terhirup,
tertelan, atau terabsorpsi melalui kulit.
Penanganan : Jangan ditelan dan
jangan dihirup, hindari kontak
langsung dengan kulit.
Contoh : Metanol, Benzena.
3 Nama : Corrosive (korosif) Lambang :
C
Produk ini dapat merusak jaringan
hidup, menyebabkan iritasi pada kulit,
gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan
kulit mengelupas.
Penanganan : Jangan sampai terpercik
pada Mata
Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)
4 Nama : irritant (mudah mengiritasi)
Lambang : I
Bahan yang dapat menyebabkan gatal-
gatal, iritasi atau kulit terbakar.
Penanganan : hindarkan kontak
langsung dengan kulit
Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2
2

5 Nama : harmful (berbahaya) Lambang


: Xn
Bahan yang dapat menyebabkan
gangguan kesehatan apabila terhirup,
tertelan, atau kontak dengan kulit.
Penanganan : Jangan dihirup, jangan
ditelan dan hindari kontak langsung
dengan kulit. Contoh : Etilen glikol,
Diklorometan.
6 Nama : Oxidizing (pengoksidasi)
Lambang : O
Bahan kimia bersifat pengoksidasi,
dapat menyebabkan kebakaran dengan
menghasilkan panas saat kontak
dengan bahan organik dan bahan
pereduksi.
Penanganan : Hindarkan dari panas
dan reduktor.
Contoh : H2O2, KClO4
7 Nama : Flammable (mudah terbakar)
Lambang : F
simbol untuk bahan kimia yang
mempunyai titik nyala rendah, mudah
terbakar dengan api bunsen,
permukaan metal panas atau loncatan
bunga api.
Penanganan : Jauhkan dari benda-
benda yang berpotensi mengeluarkan
api.
Contoh : Minyak terpentin
8 Nama : Dengerous For the
Environment (berbahaya bagi
lingkungan)
Lambang : N
Bahan kimia yang berbahaya bagi
lingkungan yang dapat menyebabkan
kerusakan ekosistem.
Penanganan : Hindari kontak atau
bercampur dengan lingkungan yang
dapat membahayakan makhluk hidup.
2

Contoh : Tributil timah klorida,


Tetraklorometan, Petroleum bensin

V. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

1. Alat-alat yang digunakan pada praktikum pengenalan alat dan bahan yaitu,
Gelas ukur, Erlenmeyer, Beaker glass, Labu ukur leher panjang, Labu
didih, Evaporating dish/cawan porselen, Gelas arloji, Pipet ukur, Batang
pengaduk, Pipet volume/pipet gondok, Tabung reaksi, Pipet tetes, Buret,
Mortar, Kaki tiga, Sendok porselen/spatula, Termometer, Filler, Cuvet dan
Desikator.

2. Bahan-bahan kimia yang digunakan pada praktikum pengenalan alat dan


bahan yaitu, Petroleumbenzin, Potassium Iodide, tri-Natriumcitrate,
Natrium wolframat, Aquades, Aquabides, Aqua DM, Kaliumnatrium
tatrat, Natriumsulfat, Oxalicsaure, Natriumhydrogenphosphat,
Natriumcarbonat, Kupfer(II)sulfat, Kupfer(II)pentahydrate, Hydrogen
peroxide, Ammonia, Kalium Iodida, Silicagel, Bariumchlorid,
Tetrachlorid.

3. Hazard symbol yang terdapat di bahan kimia diantaranya, explosive, toxic,


corrosive, irritant, harmful, oxidizing, flammable, Dengerous For the
Environment dan lainnya.

5.2 Saran

Pada praktikum pengenalan alat dan bahan kimia sebaiknya alat-alat


dan bahan kimia dapat dijelaskan secara terperinci oleh asisten agar
praktikan dapat membedakan alat atau bahan yang berbahaya atau tidak
berbahaya. Serta sebagai praktikan sebaiknya lebih memperhatikan
dengan teliti penjelasan asisten mengenai alat-alat dan bahan kimia.
2

DAFTAR PUSTAKA

Raharjo.2017. Jurnal Kimia Sains dan Apllikasi (Journal of Scientific and Applied

Chemistry). : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/ksa

Imam,K.2010. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. UI Press,Jakarta.

Waltor,M.2010. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Media Cipta,Jakarta

Neinlands.1990. Analisa Kimia. Erlangga,Jakarta

Walton.1998. Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia. Pusat Pembinaan

Tim Kimia.2019. Penuntun Praktikum Kimia. Unsoed,Purwokerto


6

Anda mungkin juga menyukai