PENDAHULUAN
1
1.3 Prinsip Percobaan
Pekerjaan di laboratorium memerlukan kehati-hatian dan pemahaman mendasar
mengenai alat-alat yang ada di laboratorium. Pemahaman tersebut mencakup
pengetahuan praktikum mengenai nama,fungsi dan cara pemakaian alat serta tingkat
ketelitian masing-masing alat ukur.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ilmu kimia adalah salah satu ilmu yang didasarkan pada hasil percobaan dan
pengalaman di laboratorium, sehingga merupakan hal yang penting bagi setiap
mahasiswa untuk mengetahui dan alat-alat praktikum secara benar. Ada beberapa
factor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat yang ada di laboratorium, yaitu
masalah alat-alat yang digunakan dan adanya keteliian praktikan dalam melakukan
pengukuran dan perhitungan. Suatu laboratorium harus merupakan empat yang aman
bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan
kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam
laboratorium yang aman bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan
seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif dan efisien. (Roeswati, 2004).
Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa kuantitatif
yaitu : alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat yag tidak teliti (kualitatif). Untuk alat
yang teliti (kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur, pipet. Sedangkan alat-alat yang
tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlemeyer, dan lainnya. Penggunaan
alat-alat gelas tersebut haruslah sesuai dengan fungsinya agar pekerjaan tersebut
dapat berjalan dengan baik dan tepat. Apabila terjadi suatu kesalahan atau kekeliruan
dalam penggunaannya akan mempengaruhi hasil yang diperoleh. Setelah peralatan
laboratorium digunakan cuci bersih dan sterilkan peralatan tersebut karena analisis
tidak boleh dilakukan dengan alat kaca yang tidak bersih. Alat kaca yang bias
dimasuki sikat seperti beker dan Erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun,
3
deterjen sintetik atau pembersih, sintetik lainnya. Pipet, buret, tabung reaksi atau labu
volumetric mungkin memerlukan deterjen panas untuk bias benar-benar bersih dan
hilang atau ilang semua bekas kotoran yang menempel. Jika permukaan kaca belum
membuang airnya secara keseluruhan, perlu digunakan larutan pembersih yang
bersifat oksidasinya kuat sehingga dapat memastikan kebersihan kaca secara
keseluruhan. Setelah dibersihkan, alat itu dibilas dengan air kran. Kemudian dengan
sedikit air suling dan dibiarkan mongering sendiri tanpa di lap. (Underwood, 1998)
Secara umum, fungsi setiap alat diberikan secara umum karena tidak mungkin
secara umum karena tidak mungkin semua fungsi diutarakan dalam melakukan
kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan dalam memahami alat-alat
laboratorium, penulisan alat-alat diurut sesuai dengan abjad. Agar supaya alat-alat
laboratorium dapat digunakan dalam waktu relatif lama dalam keadaan baik, perlu
pemeliharaan dan penyimpangan yang memadai. ( Koesmadja, 2006)
4
BAB III
METEDOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
3.2 Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :
1. Rak tabung reaksi 15. Batang pengaduk
2. Kaca arloji 16. Termometrik
3. Erlenmeyer 17. Lumpang ( Mortal ) dan alu
4. Bunsen ( Pastle )
5. Penjepit tabung reaksi 18. Kawat kasa
6. Tabung reaksi 19. Kaki tigas
7. Gelas ukur 20. Oven
8. Buret 21. Desikator
9. Labu ukur 22. Krush
10. Corong 23. Water bath
11. Sudip / Spatula 24. Tanur
12. Gelas kimia ( Beker glass ) 25. Hot plate
13. Pipet ukur 26. Timbangan
14. Pipet volume ( Pipet gondok ) 27. Lemari asam
5
3.2 Prosedur / cara kerja
Praktikan mengetahui
Jenis, fungsi, cara penggunaan dan tingkat
ketelitian masing – masing peralatan
6
BAB IV
HASIL
7
4. Bunsen / Untuk
lampu spiritus memanaskan
larutan
8
8. Buret Untuk
mengeluarkan
larutan dengan
volume tertentu
dan biasanya
untuk titrasi
9
11. Spatula Untuk
( Sudip ) mengambil
bahan – bahan
kimia dalam
bentuk padat
atau bubuk
10
14. Pipte volume Untuk
( Pipet mengambil
gondok ) larutan dengan
volume tertentu
dan mempunyai
ketelitian lebih
tinggi dari gelas
ukur. Disebut
pipet gondok
karena terdapat
tembolok
11
17. Lumpang Untuk
(Mortal) dan menghaluskan
Alu ( Pastle ) dan
mencampurkan
padatan
12
20. Oven Untuk
mengeringkan
alat – alat
sebelum
digunakan
13
23. Water bath Sebagai
pemanas reagen
14
26. Timbangan Untuk
analitis menimpang zat
– zat yang akan
digunakan
dengan skala
yang kecil
15
BAB V
PEMBAHASAN
Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan lubang – lubang seukuran tabung
reaksi. Berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. Cara menggunakannya
yaitu letakkan tabung reaksi kedalam lubang – lubang yang ada dalam rak tabung
reaksi.
Kaca arloji merupakan alat yang terbuat dari kaca bening yang terdiri dari
berbagai ukuran diameter. Berfungsi untuk mengeringkan padatan dalam desikator,
sebagai tempat saat menimbang bahan kimia dan sebagai penutup gelas kimia saat
memanaskan sampel.
16
Tabung raeksi berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari
kaca borosilikat tahan panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan
kimia dan untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil. Cara menggunakannya
yaitu dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan aqua DM setelah itu lap
dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel yang akan direaksikan dimasukkan ke
dalam tabung reaksi.
Gelas ukur merupakan peralatan gelas kaca yang berbagai variasi ukuran.
Gelas ukur mempunyai bentuk seperti pipa yang memiliki kaki atau dudukan
sehingga dapat ditegakkan. Alat ini berfungsi untuk mengukur suatu larutan dengan
volume tertentu yang tidak memerlukan ketelitian tingkat tinggi.
Buret berupa tabung kaca bergaris yang memiliki kran diujungnya, berfungsi
untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu yang biasanya digunakan untuk
titrasi. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan
batang pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan
tetesannya apakah bocor atau tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan yang akan
dimasukkan ke dalam buret, periksa apakah ada gelembung atau tidak. Buka keran
perlahan untuk mengeluarkan larutannya.
Labu ukur berupa leher yang panjang dan tertutup dan terbuat dari kaca dan
tidak boleh terkena panas karena memuai. Berguna untuk membuat larutan dengan
konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan dengan keakuratan yang tinggi.
Corong berguna untuk memindahkan larutan dari wadah yang satu ke wadah
yang lain terutama yang bermulut kecil.
Spatula ( sudip ) berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat
daristainless steel atau alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang
berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan. Ambil bahan atau zat yang
berupa padatan dengan spatula, kemudian letakkan di tempat menyimpan bahan
seperti kaca arloji.
17
Pipet ukur tersedia dalam berbagai ukuran, misalnya : 5 ml, 10 ml, 25 ml.
Berguna untuk mengambil larutan dengan volume tertentu dan mempunyai ketelitian
lebih tinggi daripada gelas ukur.
Pipet volume ( pipet gondok ) tersedia dalam ukuran ( 1, 2, 5, 10, 25, dan 50
) ml. Berguna untuk mengambil larutan dengan volume tertentu dan mempunyai
ketelitian lebih tinggi daripada gelas ukur. Perbedaannya dengan pipet ukur terdapat
tembolok pada bagian tengah.
Batang pengaduk terbuat dari kaca tahan panas berfungsi utnuk mengaduk
cairan kimia dalam gelas kimia.
Termometrik terbuat dari plastik, fungsi dari termometrik yaitu untuk
menghisap larutan dengan cara yang digital.
Lampang dan alu terbuat dari keramik, fungsi dari lumpang dan alu sendiri
untuk menghaluskan dan mencamphrkan padatan. Sering digunakan oleh para
farmasi.
Kawat kasa terbuat dari besi. Kawat kasa berguna untuk alas dalam
penyebadan panas yang berasal dari suatu pembatas,
Kaki tiga terbuat dari besi. Berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam
pemanasan. Merupakan salah satu dari instrumen peralatan laboratorium non-gelas.
Cara kerjanya dengan meletakkan alat pembakar dibawah kaki tiga seperti pembakar
bunsen dan meletakkan peralatan gelas diatasnya, namun diantara kedua alat harus
dipasang kawat kasa diatas kaki tiga
Oven terbuat dari besi, oven sendiri ada beragam. Oven memiliki fungsi
didalam laboratorium kimia untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan.
Desikator berupa panci bersusun dua yang dibagian bawahnya diisi bahan
pengering, dengan penutup yang sulit terbuka / dilepaskan dalam keadaan dingin
karena dilapisi vaseline. Ada dua macam : desikator biasa dan desikator volume.
Desikator berfungsi untuk tempat menyimpan sampel yang harus bebas air dan untuk
mengeringkan padatan. Penggunaan desikator harus sangat berhatihati. Terlebih lagi
ini mudah pecah. Saat menutupnya harus dari pinggir terlebih dahulu atau dari bibir
penutup
18
Krus terbuat dari perselen dan bersifat inert. Krush memiliki fungsi didalam
laboratorium kimia sebagau wadah untuk menentukan kadar abu yang nantinya akan
diletakkan didalam desikator.
water bath merupakan salah satu alat yang terpenting didalam laboratorium kimia
karena memiliki fungsi sebagai pemanas reagen dan water bath ini terbuat dari besi.
Timbangan analitis yaitu timbangan yang berguna untuk menimbang zat zat
yang akan digunakan dengan skala yang kecil. Timbangan ini terbuat dari besi
Lemari asam termasuk alat laboratorium kimia yang berukuran cukul besar.
Yang memiliki fungsi sebagai tempat reaksi kimia yang menggunakan bahan-bahan
yang mudah menguap, gas berbahaya dan sebagai tempat menyimpan zat kimia yang
asam atau basa kuat yang mudah menguap. Komponen kimia yang perlu
diperhatikam dalam pemilihan bahan lemari asam adalah :
19
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum pengenalan dan penggunaan alat-alat laboratorium
kimia ini adalah:
1. Alat-alat yang terdapat didalam laboratorium kimia yaitu Rak tabung reaksi,
kaca arloji, erlenmeter, bunsen/lampu spiritus, penjepit tabung reaksi, tabung
reaksi, gelas ukur, buret, labu ukur, corong, spatula(sudip), gelas kimia(beker
glass), pipet ukur, pipet volume(gondok), batang pengaduk, termometrik,
lumpang dan alu, kawat kasa, kaki tiga, oven, desikator, krush, waterbath,
tanur, hot plate, timbangan analitis, dan lemari asam.
2. Alat-alat laboratorium kimia ini terdiri dari bahan kaca, plastik, kayu dan
besi. Alat yang terbuat dari kaca seperti kaca arloji, erlenmeyer, bunsen atau
lampu spiritus, tabung reaksi, gelas ukur, labu ukur, corong, gelas kimia,
pipet ukur, pipet volume atau gondok, batang pengaduk, desikator.
Sedangkan alat yang terbuat dari plastik yaitu termometrik. Berikutnya alat
yang terbuat dari kayu yaitu penjepit dan rak tabung reaksi. Alat yang terbuat
dari besi yaitu lemari asan, timbangan analitis, hot plate, tanur, water bath,
kaki tiga, oven, kawat basa.
20
6.2 Saran
Diharapkan kepada praktikan agar datang tepat waktu atau sebelum
praktikum dimulai,agar praktikum berjalan sesuai keinginan serta semua praktikan
menguasai materi percobaan dan cermat serta teliti terhadap peralatan yang ada di
laboratorium agar mendapat hasil yang maksimal serta harus berhati-hati dalam
melakukan praktikum dalam pemggunaan alat karena akan berakibat fatal jika kita
menggunakan sembarang alat tanpa mengetahui nama alat, prinsip kerja alat dan
fungsi alat. Sebaiknya alat-alat yang ada di laboratorium lebih diperhatikan dan
dirawat lagi agar saat praktikum bisa dipergunakan dengan baik dan maksimal tanpa
ada kekurangan.
21
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A and A.L. Underwood. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif edisi keenam.
Terjemahan dari Quantitative Analysis, oleh Iis Sofyan, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Gunawan, Adi dan Roeswati. 2004. Tangkas Kimia. Kartika. Surabaya
22