PERUNDANG-UNDANGAN
TENTANG PRAKTEK
TENAGA KESEHATAN
OLEH :
Hasana Husna (P031713411051)
Marwaziah Kurniani Dwiwulan (P031713411056)
May Hurrijjatul Fikri (P031713411057)
Melia Putri Agfrilita (P031713411060)
Nurjanah (P031713411065)
Syarifah Indah Pertiwi (P031713411076)
1
Penyelenggaraan Keprofesian
Menurut Permenkes No. 26 tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi,
yang dimaksud dengan tenaga gizi adalah setiap orang
yang telah lulus pendidikan di bidang gizi sesuai
ketentuan peraturan perundangan-undangan.
Namun bila tidak terdapat Tenaga Gizi Registered Dietisien, maka Tenaga Gizi Technical
Registered Dietisien dan Tenaga Gizi Nutrisionis Registered dapat melakukan Pelayanan
Gizi secara mandiri atau berkoordinasi dengan tenaga kesehatan lain yang ada di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan tempat Tenaga Gizi yang bersangkutan bekerja
Tenaga Gizi Registered Dietisien yang
melakukan praktik Pelayanan Gizi baik
secara mandiri maupun bekerja di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan wajib memiliki Surat
Izin Praktik Tenaga Gizi (SIPTGz).
Sejak tahun 1957 dengan dipelopori oleh Bapak Gizi Indonesia yaitu dr.Poorwo
Soedarmo yang melahirkan slogan "4 sehat 5 sempurna“. Kompleksitas masalah
gizi menuntut para ahli gizi untuk selalu mengupdate diri, turut membantu
pemerintah memecahkan masalah gizi serta dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat. Ahli Gizi Indonesia dalam mendarmabaktikan keahliannya tergabung
dalam organisasi profesi Gizi
Organisasi Profesi Gizi terdiri dari :
ICDA ISNA
PERSAGI AsDI PERGIZI PANGAN
PERSAGI
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI)
Mulai tahun 2016 KTA PERSAGI akan di perbarui dan dicetak terpusat oleh
DPP PERSAGI. Permohonan pengajuan KTA ditujukan kepada Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) Persagi melalui Dewan Pimpinan Cabang (DPC)
PERSAGI dikabupaten/kota tempat tinggal anggota dengan mengisi formulir
terlampir.
Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI)
Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI)