Anda di halaman 1dari 44

PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN
TENTANG PRAKTEK
TENAGA KESEHATAN
OLEH :
Hasana Husna (P031713411051)
Marwaziah Kurniani Dwiwulan (P031713411056)
May Hurrijjatul Fikri (P031713411057)
Melia Putri Agfrilita (P031713411060)
Nurjanah (P031713411065)
Syarifah Indah Pertiwi (P031713411076)
1
Penyelenggaraan Keprofesian
Menurut Permenkes No. 26 tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi,
yang dimaksud dengan tenaga gizi adalah setiap orang
yang telah lulus pendidikan di bidang gizi sesuai
ketentuan peraturan perundangan-undangan.

Berdasarkan pendidikannya, tenaga gizi dikualifikasikan sebagai


berikut :
1. Tenaga Gizi lulusan Diploma Tiga Gizi sebagai Ahli Madya Gizi
2. Tenaga Gizi lulusan Diploma Empat Gizi sebagai Sarjana
Terapan Gizi
3. Tenaga Gizi lulusan Sarjana sebagai Sarjana Gizi
4. Tenaga Gizi lulusan pendidikan profesi sebagai Registered
Dietisien
Dalam Permenkes No. 26 tahun 2013 bagi tenaga gizi yang
ingin melakukan pekerjaan dan praktiknya dalam bidang gizi
harus memiliki Surat Tanda Teregistrasi Tenaga Gizi (STRTGz)
yang dikeluarkan oleh Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia
(MTKI) dengan masa berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat
diperpanjang setelah masa berlakunya telah habis.
Tenaga Gizi Registered Dietisien
dapat menjalankan praktik Pelayanan Gizi secara mandiri

Tenaga Gizi Technical Registered Dietisien dan Tenaga Gizi


Nutrisionis Registered dapat bekerja di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan

Namun bila tidak terdapat Tenaga Gizi Registered Dietisien, maka Tenaga Gizi Technical
Registered Dietisien dan Tenaga Gizi Nutrisionis Registered dapat melakukan Pelayanan
Gizi secara mandiri atau berkoordinasi dengan tenaga kesehatan lain yang ada di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan tempat Tenaga Gizi yang bersangkutan bekerja
Tenaga Gizi Registered Dietisien yang
melakukan praktik Pelayanan Gizi baik
secara mandiri maupun bekerja di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan wajib memiliki Surat
Izin Praktik Tenaga Gizi (SIPTGz).

Tenaga Gizi Technical Registered Dietisien


dan Tenaga Gizi Nutrisionis Registered
yang melakukan pekerjaan Pelayanan Gizi
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib
memiliki Surat Izin Kerja Tenaga Gizi
(SIKTGz).
Diatur atur dalam Peraturan Perundang-Undangan No. 26 tahun 2013, syarat-syarat
pengajuan permohonan SIPTGz atau SKPTGz adalah sebagai berikut :
1. Fotokopi ijazah yang dilegalisir.
2. Fotokopi STRTGz.
3. Surat Keterangan Sehat dari dokter yang memiliki Surat Izin Praktik.
4. Surat Pernyataan memiliki tempat kerja di Fasilitas Pelayanan Kesegaran atau
tempat praktik Pelayanan Gizi secara mandiri.
5. Pas foto terbaru ukuran 4x6 cm sebanyak 3 (tiga) lembar berlatar belakang merah.
6. Rekomendasi dari kepala dinas kesehatan kabupaten/kota atau pejabat yang
ditunjuk.
7. Rekomendasi dari Organisasi Profesi.
Kewenagan Tenaga Gizi dalam melaksanakan Pelayanan Gizi
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang diatur dalam
Permenkes No. 23 tahun 2016 sebagai berikut :

1. Memberikan pelayanan konseling, edukasi gizi dan dietetik.


2. Pengkajian gizi, diagnosa gizi, dan intervensi gizi meliputi
perencanaan,
3. Pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan
pelayanan gizi.
4. Melaksanakan penyelenggaraan makanan untuk orang
banyak atau kelompok orang dalam jumlah besar.
Sedangkan kewenagan Tenaga Gizi Registered
Dietisien selain kewenagan diatas juga memiliki
kewenagan yang meliputi :

1. Menerima klien/pasien secara langsung atau menerima preskripsi


diet dari dokter.
2. Menangani kasus komplikasi dan non komplikasi.
3. Memberi masukan kepada dokter yang merujuk bila preskripsi
diet tidak sesuai dengan kondisi klien/pasien.
4. Merujuk pasien dengan kasus sulit/critical ill dalam hal preskripsi
diet ke dokter spesialis yang kompeten.
Dalam Permenkes no. 26 tahun 2013, hak tenaga gizi
dalam melaksanakan Pelayanan Gizi meliputi :

1. Memperoleh perlindungan hukum selama menjalankan


pekerjaannya sesuai standar profesi Tenaga Gizi.
2. Memperoleh informasi yang lengkap dan dan jujur dari
pasien/klien atau keluarganya.
3. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kompetensi.
4. Menerima imbalan jasa profesi.
5. Memperoleh jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang
berkaitan dengan tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Sedangkan kewajiban tenaga gizi dalam
melaksanakan Pelayanan Gizi meliputi :

1. Menghormati hak pasien/klien.


2. Memberikan informasi tentang masalah gizi pasien/klien dan
pelayanan yang dibutuhkan dalam lingkup tindakan Pelayanan Gizi.
3. Merujuk kasus yang bukan kewenangannya atau tidak dapat
ditangani.
4. Menyimpan rahasia pasien/klien sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
5. Mematuhi standar profesi, standar pelayanan, dan standar
operasional prosedur.
2
ORGANISASI PROFESI
Perkembangan Organisasi Profesi Gizi

Sejak tahun 1957 dengan dipelopori oleh Bapak Gizi Indonesia yaitu dr.Poorwo
Soedarmo yang melahirkan slogan "4 sehat 5 sempurna“. Kompleksitas masalah
gizi menuntut para ahli gizi untuk selalu mengupdate diri, turut membantu
pemerintah memecahkan masalah gizi serta dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat. Ahli Gizi Indonesia dalam mendarmabaktikan keahliannya tergabung
dalam organisasi profesi Gizi
Organisasi Profesi Gizi terdiri dari :

ICDA ISNA
PERSAGI AsDI PERGIZI PANGAN
PERSAGI
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI)

Visi organisasi adalah mencapai status gizi masyarakat yang optimal.


Maksudnya dengan status gizi masyarakat optimal adalah suatu keadaan
gizi pada tingkat setinggi mungkin yang dapat dicapai sesuai dengan
perkembangan iptek, sarana dan prasarana, dan kemampuan manajemen,
pada suatu kurun waktu tertentu (Persagi, 2015).
Misi nya adalah :
1. Menjadikan gizi sebagai basis paradigma, basis pencerdasan bangsa dan
basis peningkatan produktivitas.
2. Menjadikan penduduk Indonesia memahami, menyadari dan
melaksanakan pola makan sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang
(PUGS) yang di beberapa negara lain disebut “Nutritional Guidelines”.
3. Menjadikan pelayanan gizi yang bermutu, merata dan terjangkau oleh
masyarakat banyak sebagai bagian integral dari pelayanan masyarakat.
4. Memberikan kesempatan lebih luas kepada daerah untuk menyusun
kebijakan gizi sesuai dengan masalah dan keadaan daerah masing-masing
(Persagi, 2015).
Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, organisasi
profesi ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui perbaikan
gizi dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. Berdasarkan tujuan ini
maka pada logo PERSAGI tercantum motto “SVASTHA HARENA”, yang
artinya perbaikan kesehatan melalui makanan/gizi (Persagi, 2015).
Program kerja dari PERSAGI :
• Mengusulkan produk-produk
• Perlindungan hukum profesi
legislasi (antara lain catering,
• Peningkatan kapasitas anggota persagi
industri makanan, dll).
(pembinaan internal).
• Mengusulkan standar kebutuhan
• Penguatan upaya mediasi dan advokasi
tenaga gizi berdasarkan kajian
dari persagi kepada pemerintah /stake
ilmiah (baik untuk institusi
holder .
maupun masyarakat).
• Membuat standar-standar dibidang gizi
• Uji kompetensi harus ada dan
untuk diadvokasikan dan dimediasikan
dilakukan disetiap propinsi.
dengan pemerintah: PUGS, Standar
• Memantapkan konsep
Antropometri untuk anak diatas 5 tahun.
“pemutihan” / penyetaraan
• Memperkuat profesi gizi dalam
profesi (RD).
kelembagaan baik di rumah sakit
• Mendorong penerbitan karya-
maupun di dinas kesehatan (termasuk
karya ilmiah (Persagi, 2015).
pusat penelitian gizi di jajaran
Kementerian Kesehatan).
Anggota PERSAGI adalah sebagai berikut :
Anggota Biasa adalah Ahli Gizi yang terdiri: Nutrisionis dan Dietisien.
Anggota Luar Biasa adalah profesi disiplin ilmu lain yang terkait gizi dan
berminat menjadi anggota. Tenaga Profesi Gizi Asing yang bekerja di
Indonesia setelah memenuhi persyaratan yang berlaku di bidang tenaga
kerja asing dapat mengajukan sebagai anggota luar biasa (Persagi, 2015).
Anggota Biasa PERSAGI mempunyai
hak-hak :
Anggota Luar Biasa mempunyai hak-
• Mengemukakan pendapat;
hak :
• Bertanya dan mengusulkan sesuatu
• Mengemukakan pendapat;
dengan lisan atau tertulis;
• Bertanya dan mengusulkan sesuatu
• Membela diri.
dengan lisan atau tertulis;
• Memilih dan dipilih dalam pemilihan
• Membela diri;
Pengurus Dewan Pimpinan Pusat,
• Memiliki kartu anggota dengan format
Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan
standar yang dikeluarkan oleh DPP;
Pimpinan Cabang;
• Mengikuti semua kegiatan organisasi
• Memiliki kartu anggota dengan format
(Persagi, 2015).
standar yang dikeluarkan oleh DPP;

• Mendapat perlindungan hukum dalam
menjalankan tugas- tugas keprofesian;
• Mengikuti semua kegiatan organisasi.
(Persagi, 2015).
Cara Menjadi Anggota Persagi
Berdasarkan surat nomor 1127/DPP-PERSAGI/SEK/IX/2016 tanggal 19 Agustus 2016
perihal penertiban administrasi keanggotaan PERSAGI, terutama terkait dengan penertiban
Kartu Tanda Anggota (KTA) PERSAGI sebagai berikut :

Mulai tahun 2016 KTA PERSAGI akan di perbarui dan dicetak terpusat oleh
DPP PERSAGI. Permohonan pengajuan KTA ditujukan kepada Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) Persagi melalui Dewan Pimpinan Cabang (DPC)
PERSAGI dikabupaten/kota tempat tinggal anggota dengan mengisi formulir
terlampir.
Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI)
Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI)

AsDI adalah suatu organisasi profesi yang menyatukan tenaga profesional


di bidang dietetik. Tulisan dalam Lambang AsDI adalah Asosiasi Dietisien
Indonesia yang berarti wujud dari persatuan dan kesatuan Dietisien
seluruh Indonesia (AsDI, 2012).
AsDI bertujuan untuk:
• Mengembangkan kemandirian Dietisien dalam menjalankan profesinya;
• Menghimpun dan mempererat hubungan antar Dietisien di seluruh
Indonesia;
• Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Dietisien dalam bidang
dietetik, asuhan gizi dan pelayanan makanan; dan
• Mengadakan dan membina hubungan dengan persatuan profesi terkait
lainnya di dalam dan luar negeri (AsDI, 2012).
Anggota AsDI adalah sebagai berikut :
• Anggota Biasa yaitu RD (Registered Dietitian) dan TRD (Technical
Registered Dietitian);
• Anggota Luar Biasa yaitu Tenaga Gizi dengan dasar pendidikan D
III Gizi yang berminat terhadap dietetik; dan
• Anggota Kehormatan yaitu Sarjana disiplin ilmu lain yang terkait
gizi dan berminat menjadi anggota (AsDI, 2012).
Anggota Biasa AsDI mempunyai hak :
• Memiliki kartu anggota;
Anggota Luar Biasa dan Anggota
• Memilih dan dipilih sebagai anggota
Kehormatan AsDI mempunyai hak:
Dewan Pimpinan;
• Mengikuti segala kegiatan AsDI;
• Memiliki kartu anggota;
• Mengemukakan pendapat;
• Mengikuti segala kegiatan AsDI;
• Bertanya dan mengajukan usul; dan
• Mengemukakan pendapat; dan
• Membela diri dan mendapat bantuan
• Bertanya serta mengajukan usul
perlindungan serta bantuan pembelaan
(AsDI, 2012).
hukum dari AsDI dalam melaksanakan
profesinya sebagai Dietisien (AsDI,
2012).
Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (PERGIZI PANGAN)
Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan
(PERGIZI PANGAN)

PERGIZI PANGAN Indonesia adalah singkatan dari Perhimpunan Peminat


Gizi dan Pangan Indonesia; kemudian pada Kongres PERGIZI PANGAN
Indonesia bulan Juni tahun 2013 disempurnakan menjadi Perhimpunan
Pakar Gizi dan Pangan Indonesia dengan menggunakan seingkatan yang
sama yaitu PERGIZI PANGAN Indonesia (Pergizi Pangan Indonesia,2019).
Tujuan :
Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (PERGIZI PANGAN
Indonesia) memiliki visi mewujudkan kerjasama profesional dan
komunikasi yang baik dalam pengembangan dan penerapan IPTEKS
pangan dan gizi, serta membantu pemerintah, swasta dan
masyarakat dalam perbaikan pangan dan gizi masyarakat
(Pergizi,2019).
Program Kerja :
1. Program Kerja Bidang Kesekretarian
2. Program Kerja Bidang Temu Ilmiah dan Pengembangan
Organisasi
3. Program Kerja Bidang Komunikasi dan Publikasi
4. Program Kerja Bidang Pengembangan Teknologi dan Inovasi
5. Program Kerja Bidang Kajian Kebijakan dan dan Program
6. Program Kerja Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Pelayanan
7. Program Kerja Bidang Kerjasama Kemitraan
Cara Pendaftaran Anggota PERGIZI
PANGAN Indonesia

• Memahami AD/ART PERGIZI PANGAN Indonesia


• Mengunduh dan mengisi formulir keanggotaan di www.pergizi.org pada menu
keanggotaan.
• Mengirimkan formulir terisi ke email PERGIZI PANGAN Indonesia
yakni dpp.pergizi@gmail.com
• Melakukan pembayaran biaya keanggotan sebesar Rp 500.000,- untuk 5 tahun
keanggotaan
• Mengajukan permohonan pembuatan Kartu Anggota melalui pesan WhatsApp ke
085716830375 (Septian Suhandono, SGz)
• Anggota yang berasal dari daerah akan dimasukkan ke DPD daerah masing-masing.
Daftar DPD PERGIZI PANGAN dapat dilihat di sini. Jika belum terdapat DPD, akan
dimasukkan ke keanggotaan DPP PERGIZI PANGAN Indonesia.
International Confederation of Dietetic Associations (ICDA)
Misi :
• Bimbingan, pengembangan dan peningkatan kesadaran akan
standar pendidikan dan pelatihan yang menopang profesi
• Kepemimpinan dalam dietetika dalam berbagai konteks, dengan
fokus pada nutrisi berbasis bukti dan praktik dietetika.
• Sistem komunikasi terintegrasi untuk anggota
• Peluang pengembangan jaringan dan profesional
• Promosi peran profesional gizi dan dietetika dalam meningkatkan
kesehatan, mendukung perkembangan manusia, dan mengurangi
penyakit.
Tujuan :
• Semakin banyak ahli gizi yang memenuhi standar kompetensi
internasional untuk praktik otonom yang aman, etis dan berdasarkan
bukti;
• Peningkatan transfer pengetahuan;
• Para pembuat keputusan di bidang kesehatan, pertanian, dan
makanan telah siap memberikan saran dari ahli gizi-gizi tentang sistem
pangan berkelanjutan yang mempromosikan diet sehat;
• Badan-badan kesehatan dan profesional kesehatan semakin mampu
mengidentifikasi bahwa ahli gizi-gizi adalah anggota kunci tim untuk
mengurangi beban gizi buruk;
• ICDA adalah jaringan profesional global yang kuat, dihormati dan
dihargai
Program Kerja :
1. Ciptakan peluang untuk membangun pengetahuan tentang profesi
2. Pemasaran ICDA dan profesi
3. Tingkatkan peluang bagi profesi untuk membuat kontribusi
4. Bangun Kapasitas Jaringan
Siapa yang bisa menjadi anggota?

• Anggota adalah asosiasi diet nasional dari


semua negara di dunia yang memenuhi
persyaratan untuk anggota dalam definisi
berikut dan yang melakukan pembayaran
tepat waktu dari Biaya Keanggotaan.

• Asosiasi diet nasional" adalah masyarakat


profesional atau asosiasi anggota, setidaknya
65% di antaranya adalah ahli gizi.
Cara mendaftar menjadi anggota ICDA :
1. Buka Website https://www.internationaldietetics.org/
2. Kemudian klik “Dietitians/ Nutritionists Networking Service”
3. Kemudian Klik Register
4. Kemudian Klik Form pendaftaran , dan terdaftar sebagai anggota ICDA
Indonesian Sport Nutrisionist and Assosiciation (ISNA)
Visi
• Meningkatkan prestasi atlit, meningkatkan status kesehatan dan kebugaran atlit
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta mencegah terjadinya masalah
kesehatan jangka pendek dan panjang akibat efek latihan berat melalui
pelayanan di bidang gizi olahraga dan kebugaran.
• Mewadahi dan mengembangkan kompetensi para nutrisionis-dietisien yang
berminat terhadap ilmu gizi olahraga dan kebugaran demi mendukung
pemerintah untuk meningkatan prestasi atlet olahraga serta status kesehatan
dan kebugaran atlit khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya
berdasarkan evidence base of sport nutrition science.
Misi
• Menjadi mitra pemerintah dan swasta untuk mengembangkan dan
mengaplikasikan gizi olahraga dan kebugaran di Indonesia.
• Memberikan pelayanan gizi olahraga dan kebugaran pada berbagai cabang
olahraga di Indonesia secara tim maupun individu melalui edukasi dan
pembinaan atlet untuk mendukung tercapainya performa atlet yang
berbasis bukti ilmiah
• Ikut berperan dalam penyelenggaran kegiatan olahraga nasional, regional
dan internasional.
• Memberikan kontribusi terhadap pengembangan program dan kebijakan
gizi olahraga pada berbagai sektor.
• Memberikan pelayanan gizi kebugaran di pusat kebugaran, perkantoran,
dan sekolah dalam program wellness.
• Melakukan pengembangan riset dibidang gizi olahraga dan kebugaran
• Melakukan pendidikan dan pengembangan kompetensi ahli gizi di bidang
olahraga dan kebugaran.

Ruang Lingkup Kegiatan
• Menyusun standar pelayanan gizi olahraga kebugaran
• Melakukan Advokasi ke pemangku kebijakan tentang peran ahli gizi
dalam meningkatkan prestasi atlit dan meningkatkan status kesehatan
dan kebugaran atlit khususnya dan masyarakat Indonesia pada
umumnya.
• Menjalin kerjasama dengan pemerintah dan lembaga terkait baik
pemerintah maupun swasta yang berhubungan dengan kegiatan
keolahragaan dan kebugaran di Indonesia.
• Melakukan verifikasi/penilaian dan mendukung kegiatan ilmiah yang
dilakukan stakeholder yang berhubungan dengan sport nutrition.
• Melaksanakan kegiatan pembinaan terhadap nutrisionis-dietisien
yang akan mengembangkan bidang sport nutrition.
Kompetensi Ahli gizi Olahraga
Menurut Mardiana & Prameswari (2019) adapun rumusan kompetensi minimal
yang harus dipenuhi oleh ahli gizi olahraga yaitu:
Mampu melakukan pengukuran status gizi dan memberikan konsultasi gizi
secara komprehensif terhadap atlet
Mampu memberikan pendidikan dalam pemilihan, pembelian dan persiapan
bahan makanan
Mampu memberikan terapi gizi pada atlet
Mampu mengidentifikasi isu gizi yang mempengaruhi kesehatan dan performa
atlet saat bertanding
Mampu melakukan manajemen keseimbangan energi latihan dan manajemen
berat badan atlet
THANKS FOR WATCHING

KELOMPOK HUKES KELOMPOK HUKES KELOMPOK HUKES

Anda mungkin juga menyukai