Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
Kelompok 1
DIII Gizi Tingkat IIIB
Dosen Pembimbing :
Yessi Alza,Sst,M.Biomed
Yessi MarIina, S.Gz.Mph
Dewi Erowati, S.Gz. Mph
Pemeriksaan fisik meliputi : kulit dingin, pucat, kering, bersisik dan menebal, pertumbuhan
kuku buruk, kuku menebal, rambut kering, kasar, rambut rontok dan pertumbuhannya
rontok, hipotensi (80/60), suhu tubuh 36 C, berbicara lambat dan terbata-bata, gangguan
memori, perhatian kurang, bingung, hilang pendengaran, anoreksia.
Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan kadar T3 dan T4 pada pasien yaitu : Kadar T3 15pg/dl, dan kadar T4 20µg/dl.
Pemeriksaan TSH (pada klien dengan hipotiroidisme primer akan terjadi peningkatan TSH
serum, sedangkan pada yang sekunder kadar TSH dapat menurun atau normal).
Anamnesa diet :
Pagi : singkong rebus 2 potong + tempe bacem 2 potong
Selingan : susu 1 gelas
Siang : Nasi 1/2 piring, soto (ayam suwir, tauge, kol) 1 mangkok kecil + es teh manis
Sore : roti bakar (gula pasir dan margarin)
Malam : nasi goreng 1 porsi + telur dadar 1 buah
ASSESMENT GIZI
STANDAR
DATA TERKAIT GIZI MASALAH/GAP
PEMBANDING/NILAI NORMAL
DIAGNOSIS GIZI
NI. 2.1 Asupan oral tidak Berkaitan dengan terbatasnya daya Ditandai dengan estimasi
adekuat terima makanan akibat fisiologi atau kebutuhan energi, lemak, protein,
perilaku dan sulit menelan dan KH <80%
Ditandai dengan nafsu makan
berkurang, anoreksia
INTERVENSI GIZI
P NI. 2.1 Asupan oral tidak adekuat Meningkatkan asupan secara oral sesuai dengan
kebutuhan
S Ditandai dengan estimasi kebutuhan - Meningkatkan asupan energi, lemak, protein dan
energi, lemak, protein, dan KH <80% karbohidrat hinggan 80%-100% secara bertahap
Ditandai dengan nafsu makan - Memberikan diet tinggi energi tinggi protein
berkurang, anoreksia - Memberikan makanan dalam bentuk cair kenal
- Memberikan makanan dalam porsi kecil tapi sering
dengan selang waktu taip 2-3 jam dan tekstur
makanan cair
DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI
S Ditandai dengan hasil pemerikasaan - Mengkonsumsi ikan laut seperti ikan tonggol, ikan
T3 rendah, T4 tinggi (hipotiroid) kembung, ikan kakap, ikan tuna, serta seafood seperti
Ditandai pembengkakan dan rasa tiram, udang dan sebagainya.
nyeri pada leher. - Menghindari mengkonsumsi singkong, kembang kol,
Ditandai dengan berbicara lambat dan kedelai dan olahannya, brokoli, kol, lobak, kubis,
terbata-bata, gangguan memori, kentang,millet, umbi, sorghum, dan sebagainya
perhatian kurang, bingung, hilang
pendengaran, kelelahan, sembelit, dan
hipotensi
Ditandai dengan kulit dingin, pucat,
kering, bersisik dan menebal
Ditandai dengan rambut kering, kasar
dan rontok
Ditandai dengan pertumbuhan kuku
buruk, kuku menebal
Mengkonsumsi singkong, tempe dan
kol
P NC.3.1. Berat badan kurang Meningkatkan berat badan hingga mencapai berat badan
(underweight) ideal yaitu 54 kg.
S Ditandai dengan IMT 15.62 ( sangat - Meningkatkan IMT hingga status normal (18-25)
kurus) secara bertahap
- Memberikan makanan sesuai pedoman gizi seimbang
dan skebutuhan
- Meningkatkan berat badan sebesar 0,5-1 kg dalam
satu minggu
PRESKRIPSI DIET
1. Jenis diet : Diet tinggi energi tinggi protein dan tinggi yodium
2. Bentuk makanan : Makanan cair kental
3. Frekuensi makanan : Porsi kecil tapi sering (4 x makan utama dan 3 x selingan)
4. Jalur pemberian : Melalui oral
5. Tujuan diet :
a) Memenuhi kebutuhan energi, protein, yodium dan zit gizi lainnya untuk mencegah
semakin membesarkan pembengkakan pada leher dan semakin memburuknya kondisi
kesehatan klien
b) Membantu menghilangkan rasa nyeri pada leher
c) Menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal
d) Mencapai status gizi normal
e) Meningkatkan pengetahuan dalam memilih makanan yang tepat dan bergizi
6. Syarat diet :
a) Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB
b) Protein tinggi, yaitu 2,0 – 2,5 g/kk BB
c) Lemak cukup, yaitu 10-25% dari total energi total
d) Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total
e) Porsi kecil tapi sering dengan selang waktu 2-3 jam
f) Mudah ditelan dan tidak merangsang rasa nyeri pada leher
g) Cukup serat, vitamin, dan mineral
h) Mengkonsumsi makanan tinggi yodium dan menghindari makanan goitrigens
7. Prinsip
Menghitung kebutuhan gizi menggunakan rumus Harris Benedict
AMB = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 54) + (1,8 x 160) – (4,7 x 28 )
= 655 + 518,4 + 288 – 131,6
= 1.329,8
= 2.420,24 Kkal
EDUKASI
Sasaran : Pasien/keluarga/pengasuh pasien
Hipotiroid merupakan suatu kelainan pada kelenjar tiroid yang mengakibatkan kelenjar
tersebut tidak dapat menghasilkan hormon dalam jumlah yang cukup. Tanda dan gejala
hipotiroid tergantung tingkat keparahan yang diderita. Namun secara umum antara lain :
tenggorokan kering, leher membengkak, kulit kering, letih dan lelah, gangguan ingatan,
pendengaran berkurang, rambut rontok, dan penglihatan kabur.
Terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya hipotiroid. Salah satunya adalah kurangnya
asupan yodium. Yodium membantu mensekresi hormon tiroksin (T4) dan triodotiroid (T3).
Kebutuhan asupan yodim untuk kelompok dewasa sebesar 150 mg. Dilihat dari hasil recall klien
menunjukkan bahwa kurangnya mengkonsumsi makanan tinggi yodium,seperti ikan laut berupa
ikan tonggol, ikan kakap,ikan tuna, dan ikan kembung serta seafood berupa udang,tiram, dan
sebagainya. Maka dalam hal ini diberikannya modifikasi diet tinggi yodium agar mampu
mengatasi masalah hipotiroid.
Selain itu, mengkonsumsi makanan goitrigens dapat memicu terjadinya gangguan pada
kelenjar tiroid. Goitrogens adalah zat dalam beberapa makanan baik buah atau pun sayur yang
dapat menghalangi atau mengganggu produksi hormon kelenjar tiroid dan berpontensi
menimbulkan penyakit gondok. Mengkonsumsi makanan goitrogens harus dihindari pada
penderita gangguan pada kelenjar tiroid baik hipotiroid dan hipertiroid. Karena dapat terjadi
defisiensi yodium yang memicu terjadinya pembengkakan pada kelenjer tiroid. Pembengkakan
kelenjar tiroid akan menyebabkan rasa nyeri pada leher, sulit menelan, dan nafsu makan
menurun, sehingga kebutuhan zat gizi tidak terpenuhi dan perlu pemberian makanan dengan
tesktur cair dan mudah dicerna dengan pemberian makan dalam porsi kecil dan sering. Bahan
makanan yang tinggi antara lain singkong, kembang kol, kedelai dan olahannya, brokoli, kol,
lobak, kubis, kentang,millet, umbi, sorghum, dan sebagainya.
Diet Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP) dan tinggi yodium adalah diet yang mengandung
energi, protein dan yodium di atas kebutuhan normal. Diet ini diberikan dalam bentuk makanan
cair kental dengan porsi kecil tapi sering dengan selang waktu tiap 2-3 jam yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya rasa nyeri ketika menelan makanan dan untuk memperbaiki nafsu makan
secara perlahan. Prinsip diet ini adalah mencegah terjadinya pembesaran kelenjar tiroid dan
mencapai berat badan normal dengan memberika makanan tinggi yodium dan makanan padat
energi dan protein yang vervariasi.
MENU HIPOTIROID
Garam ½ sdt - - - -
Susu skim
susu 200 g 75 7 - 10
cair
Total 425 20 7 60
Tepung
50 g 175 4 - 40
maizena
Pudding
Selingan 1 Manga 90 g 50 - - 12
mangga
(10.00) Susu skim
200 g 75 7 - 10
cair
Total 300 11 - 62
kentang 100 175 4 - 40
Tepung
40 50 7 2 -
maizena
Telur ayam 55 75 7 5 -
Pure wortel 25 25 1 - 5
kentang brokoli 25 25 1 - 5
Siang
(12.00) jagung 25 25 1 - 5
Secuku
kaldu - - - -
pnya
Minyak 5 50 - 5 -
Susu skim
Susu 200 75 7 - 10
cair
Total 500 28 12 65
pepaya 110 50 - - 12
Selingan 2 gula 13
Jus papaya
(15.00)
Susu kental
100 125 7 6 10
tak manis
Total 175 7 6 22
Total 425 11 10 74
Tepung
50 175 4 - 40
maizena
tahu 55 75 5 3 7
Malam
Sup krim
(18.00) Bayam 25 25 1 - 5
Margarin 5 50 7 6 10
Garam ½ sdt - - - -
Total 325 17 9 62
Alpukat 60 50 - 5 -
Selingan 3 Pisang 50 50 - - 12
(21.00)
Susu kental
100 125 7 6 10
tak manis
Total 175 7 11 22
2.325 94 51 367
MONITORING DAN EVALUASI
– Mencapai BB ideal
Menimbangan berat
dengan kenaikan 0,5- 1
Antropometri Setiap 1x seminggu badan dan menghitung
kg dalam satu minggu
status gizi
– IMT normal
– T3 (Triodotiroid)
normal Melakukan tes
Biokimia Setiap 1x seminggu
– T4 (Tiroksin) normal laboratorium
– TFH normal
- Mencapai asupan
energi, protein, lemak
Asupan dan karbohidrat hingga Setiap hari
makanan 89-100% Recall 24 jam
- Tinggi yodium
- Rendah goitrogens
- Mengecilnya bengkak
pada leher
- Hilangnya rasa nyeri
- Tidak sulit menelan
- Tidak sembelit
- Kulit normal (tidak
dingin, tidak pucat,
Fisik/klinis tidak kering, tidak Setiap hari Wawancara
bersisik, dan tidak
menebal)
- Rambut tidak kering,
tidak kasar, dan tidak
rontok
- Pertumbuhan kuku baik
dan tidak menebal
Hasil Recall 24 Jam
Jam Makanan URT Gram Energi(kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat (gr)
Singkong
pagi rebus 2 ptg 100 160 1.36 0.28 38.06
Tempe bacem 2 ptg 50 98 7.46 6.2 4.46
selingan Susu 1 gls 200 122 8.03 4.88 11.49
Nasi 1/2 piring 50 64.29 1.33 0.14 13.95
siang Soto 1 mangkok kcl 241 312 24.01 14.92 19.55
Es teh manis 1 gls 178 55 0 0 14.36
Roti bakar 1 ptg 25 70 2.16 0.96 13.06
sore Gula pasir 1 sdt 10 16 0 0 4.2
Margarin 1 sdm 14 75 0.09 8.46 0
Nasi goreng 1 porsi 149 250 9.39 9.28 31.38
malam
Terlur dadar 1 biji 55 93 6.48 7.33 0.42
TOTAL 1315.29 60.31 52.45 150.93