Anda di halaman 1dari 21

KASUS NCP

(HEPATITIS, SIROSIS HEPATITIS DAN KOMA


HEPATIKUM)

DISUSUN OLEH

NAMA : Rahil Zhafirah

NIM : P07131220022

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN ACEH
PRODI SARJANA GIZI JURUSAN GIZI
TAHUN AJARAN 2022/2023
HEPATITIS

Tn. Rahil bekerja sebagai guru SD. Tn. Rahil berusia 46 tahun dengan TB 168 cm dan
BB 60 kg. pasien didiagnosa menderita hepatitis B. kondisi saat ini Compos mentis, dan
dilakukan pemeriksaan lab sbb :

 Kadar SGOT : 58 U/L


 Kadar SGPT : 78 U/L
 Asam urat : 6,2 mg/dl
 Albumin ; 3,4 mg/dl
 HbSAg : positif

Pasien mengeluh mual. Sering pusing dan wajah terlihat pucat. Suhu tubuh pasien 37 0C.
tekanan darah 120/80 mmHg.. Dibawah ini adalah hasil recall makanan Tn. Rahil dalam sehari :

Pagi : nasi tim( 3 sdm) + telur bumbu kuning (1/2 btr) + tumis wortel (2 sdm).

Selingan : teh hangat + dadar gulung (1 bh)

Siang : nasi tim (6 sdm) + ikan kecap(1 ptg) + papaya (1/2 ptg)

Selingan : sirup + pie buah(1 bh)

Malam : nasi tim (5 sdm) + rolade ayam (1 ptg) + tumis gambas (3 sdm)

Berdasarkan keadaan diatas : 1. Kaji kasus berdasarkan NCP

2. Hitung kebutuhan energi dan zat gizi sesuai dengan kondisi


Tn. Rahil

3. Rencanakan intervensi gizi termasuk konsultasi gizi dan


susunlah menu sehari

Nutrition Care Process (NCP)

1. Identitas Pasien

Nama : Tn. R
Usia : 46 Tahun
Pekerjaan : guru
Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 168 cm
Aktivitas : Sedang
Keluhan : mengeluh mual, Sering pusing dan wajah terlihat pucat, Suhu
tubuh pasien 370C dan tekanan darah 120/80 mmHg.
Diagnose : hepatitis B
A. SKRINING GIZI

NO SKRINING GIZI YA TIDAK


1 Perubahan BB 
2 Nafsu makan kurang 
3 Kesulitan 
mengunyah/menelan
4. Mual&muntah 
5 Diare/konstipasi 
6 Alergi/intoleransi zat 
gizi
7 Diet khusus 
8 Enternal/parenteral 
9 Serum albumin rendah 
10 Status gizi normal 

Kesimpulan : Status Gizi Tn.R normal dengan IMT = 21,26 kg/m 2. Didiagnosa menderita
penyakit hepatitis B

B. ASSESMENT GIZI NUTRITION ASSESMENT

NUTRISITION ASSESMENT
Antropometri - Berat Badan 60kg

- Tinggi Badan 168 cm

- BBI = (158-100) - 10%

= (158 – 100) = 52,2 kg

- IMT = 60 kg/1,68 m2

= 21,26kg/m2(normal)

- Kadar SGOT : 58 U/L (tinggi)


- Kadar SGPT : 78 U/L (tinggi)

Biokimia  Asam urat : 6,2 mg/dl (normal)


 Albumin ; 3,4 mg/dl (rendah)
 HbSAg : positif

Klinik/fisik - TD = 120/80 mmHg (normal)


- Suhu = 370C (normal)

Aktivitas Fisik -
C. DIAGNOSA GIZI

 Domain Intake
N.I-2.1  kekurangan intake makanan dan minuman oral
Berkaitan dengan berkurangnya asupan makanan dan minuman pasien.

 Domain Klinis
N.C-2.2  perubahan nilai laboratorium terkait gizi khusus
Berkaitan dengan gangguan fungsi hati yang diderita pasien (hepatitis B)
dibuktikan dengan tingginya nilai pemeriksaan laboratorium.

 Domain Perilaku
N.B-1.1  Kurang Pengetahuan terkait makanan dan gizi
Disebabkan oleh pengetahuan mengenai makanan, zat gizi dan masalah-
masalah lain berhubungan dengan makanan/zat gizi. Dibuktikan dengan
asupan makanan yang kurang dari kebutuhan..

 Kesimpulan

Dari hasil diagnosa gizi dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami penyakit hepatitis B
dilihat dari pemeriksaan SGOT dan SGPT yang tinggi serta serum albumin rendah. Oleh karena
itu pasien sangat disarankan untuk memerhatikan asupan makanan sesuai jenis diet untuk
mempercepat perbaikan fungsi tanpa memperberrat kerja hati..

D. INTERVENSI GIZI

1) Rute : Pemberian makanan dan minuman melalui oral

2) Bentuk Makanan : Makanan lunak

3) Frekuensi : 3x menu utama dan 2x selingan

4) Tujuan Diet :

1. mempercepat perbaikan fungsi tanpa memperberat kerja hati dengan asupan


sesuai diet..

2. mencegah kerusakan kapiler dan meningkatkan regenerasi jaringan.

3. mempertahankan berat badan ideal pasien

4. mengubah perilaku klien mengenai pola makan seimbang.

5. mengenalkan jenis makanan, teknik olahan dan masakan yang beragam.

5) Jenis Diet : Diet hati III


6) Prinsip

Karbohidrat : tinggi

vitamin dan mineral : cukup

serat : cukup

cairan : tinggi

7) Syarat

1. Energi diberikan sesuai kebutuhan pasien untuk mencegah pemecahan protein.

2. Protein diberikan cukup pada masa akut, sebesar 61,2 gr untuk mencegah
katabolisme. Mengutamakan pengeluaran amoniak.

3. Lemak diberikan cukup, sebesar 40,39 gram untuk mempertahankan fungsi imun dan
proses sintesis lemak.

4. Karbohidrat diberikan tinggi, sebesar 302,41 gr untuk menghemat.

5. Cairan diberikan cukup untuk memelihara system pencernaan.

8) Perhitungan Zat Gizi

 BBI : 61,2 kg
 BMR : 1 x 61,2 kg x 24 jam = 1468,8 kkal
 Korti : 10% x 61,2 kg x 8 jam = 48,96 kkal
 Korum : 3% x 1419,84 kkal = 42,60 kkal
 Aktivitas : 20% x 1377,24 kkal = 275,45 kkal

 Kebutuhan zat gizi

SDA = 10% x 1652,68 kkal = 165,27 kkal


Energi = 1817,95 kkal
Protein = 1 gr x 61,2 kg = 61,2 gr
Lemak = 20% x 1817,95 kkal = 40,39 gr
Karbohidrat = E – (Lx4+Lx9) 4kkal
= 1817,95 kkal – (61,2 gr x 4) + (40,39 x 9) 4kkal
= 1817,95 kkal – 244,8 + 363,51 (4 kkal)
= 1817,95 kkal – 244,8 + 1.454,04 kkal
= 1817,95 kkal – 1698,84 kkal
= 119,11 kkal
9) Edukasi Gizi

 Topik : Gizi Seimbang untuk penderita Penyakit Hepatitis

 Sasaran : Tn.R dan keluarga

 Waktu : ±30 menit

 Peraga : Flipchart & Leaflet

 Bentuk Edukasi : Diskusi , ceramah dan Tanya Jawab

 Materi :
 makanan yang dianjurkan dan tidak untuk penderita hepatitis
 Bahaya/dampak buruk hepatitis B dan resiko penyakit sirosis hati
 Diet untuk penyakit hepatitis.

E. MONITORING DAN EVALUASI

1. Memonitor asupan makanan klien apakah sudah sesuai dengan yang


dianjurkan atau tidak

2. memonitor kondisi klien apakah masih ada keluhan atau tidak

3. memonitor perubahan hasil pemeriksaan laboratorium pasien apakah sudah


dalam batas normal atau belum.
SIROSIS HEPATITIS

Tn. Rahul bekerja sebagai petani. Tn. Rahul berusia 50 tahun dengan TB 155 cm dan
BB 47 kg. pasien menderita penyakit sirosis hepatitis akibat hepatitis B. pasien juga mengalami
muntah darah dan didapati BAB berwarna hitam. Pasien memiliki riwayat penyakit hepatitis B
2 tahun yang lalu dan mengalami penurunan berat badan sebesar 2 kg selama 1 bulan terakhir
yang merupakan salah satu gejala sirosis hati yang di awali dengan rasa fatigue dan kelelahan
lalu dikiuti oleh mual, muntah, diare, dan anoreksia sehingga nafsu makan berkurang., dan
dilakukan pemeriksaan lab sbb :

 Albumin ; 3,41 mg/dl (rendah)


 Hemoglobin : 6,2 g/dl (rendah)
 BUN : 32,5 mg/dl (tinggi)
 SGOT : 24,5 UL (normal)
 SGPT : 16 UL (normal)
 Kolestrol : 4,8 mg/dl (normal)

Dibawah ini adalah hasil recall makanan Tn. Rahil dalam sehari :

Pagi : nasi ( 2 centong) + telur (1 btr) + tumis wortel (1/2 sdm).

Selingan : teh hangat + dadar gulung (1 bh)

Siang : nasi (2 centong) + ikan kecap(1 ptg) + tahu goreng (1 ptg) + pisang (1buah)

Selingan : teh hangat + dadar gulung (1 bh)

Malam : nasi (2 centong) + ikan asin goreng (1 ptg) + tempe goreng (1 ptg)+ tumis
kangkung (3 sdm) + buah papaya (1 ptg).

Berdasarkan keadaan diatas : 1. Kaji kasus berdasarkan NCP

2. Hitung kebutuhan energi dan zat gizi sesuai dengan kondisi


Tn. Rahil

3. Rencanakan intervensi gizi termasuk konsultasi gizi dan


susunlah menu sehari

Nutrition Care Process (NCP)

2. Identitas Pasien

Nama : Tn. R
Usia : 50 Tahun
Pekerjaan : petani
Berat Badan : 47 kg
Tinggi Badan : 155 cm
Aktivitas : Sedang
Keluhan : mengalami muntah darah dan didapati BAB berwarna hitam
Diagnosa : sirosis hepatitis
A. SKRINING GIZI

NO SKRINING GIZI YA TIDAK


1 Perubahan BB 
2 Nafsu makan kurang 
3 Kesulitan 
mengunyah/menelan
4. Mual&muntah 
5 Diare/konstipasi 
6 Alergi/intoleransi zat 
gizi
7 Diet khusus 
8 Enternal/parenteral 
9 Serum albumin rendah 
10 Status gizi normal 

Kesimpulan : Status Gizi Tn.R normal dengan IMT = 21,26 kg/m 2. Didiagnosa menderita
penyakit hepatitis B

B. ASSESMENT GIZI NUTRITION ASSESMENT

NUTRISITION ASSESMENT
Antropometri - Berat Badan : 47 kg

- Tinggi Badan :155 cm

- BBI = (155-100) - 10%

= (155 – 100) = 49,5 kg

- IMT = 47 kg/2,40 m2

= 19,6kg/m2(normal)

- SGOT : 24,5 UL (normal)


- SGPT : 16 UL (normal)

Biokimia  Albumin ; 3,41 mg/dl (rendah)


 Hemoglobin : 6,2 g/dl (rendah)
 BUN : 32,5 mg/dl (tinggi)
 SGOT : 24,5 UL (normal)
 SGPT : 16 UL (normal)
 Kolestrol : 4,8 mg/dl (normal)

Klinik/fisik - TD = 110/70 mmHg (normal)


- Suhu = afebris
- Nadi = 64x/menit

Aktivitas Fisik -

D. DIAGNOSA GIZI
NI-2.1  asupan makan intake berkaitan dengan masalah gastrointestinal dari
kondisi sirosis hati dibuktikan oleh mual, muntah diare, anorexia, hasil recall dibawah
80% dan kondisi hematemesis melena, varises esophagus dan hasil pemeriksaan biokia
kadar albumin dan protein total rendah.

 Kesimpulan

Dari hasil diagnosa gizi dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami penyakit hepatitis B
dilihat dari pemeriksaan SGOT dan SGPT yang tinggi serta serum albumin rendah. Oleh karena
itu pasien sangat disarankan untuk memerhatikan asupan makanan sesuai jenis diet untuk
mempercepat perbaikan fungsi tanpa memperberat kerja hati.

D. INTERVENSI GIZI

1) Tujuan Diet :

1. mencegah kerusakan hati lebih lanjut yang progresif.

2. memberi makanan yang dapat memnuhi kebutuhan gizi, sesuai kemampuan


saluran cerna dan daya terima.

2) Jenis Diet :

a) Terapi diet : Diet hati II


b) Bentuk makanan : cair kental
c) Cara pemberian : enternal(NGT).

3) syarat/Prinsip diet :

a) Energy cukup, yaitu 35 kkal/kg BB


b) Lemak cukup, yaitu 25% dari kebutuhan energy total
c) Protein cukup, yaitu 1 g/kgBB
d) Karbihidrat 60-70% atau sesuai kebutuhan
e) Makanan diberikan dalam bentuk cair.

4) Perhitungan Zat Gizi

 Kebutuhan zat gizi

a) Energi
TEE = 35 kkal x 47 kg = 1645 kkal

b) Protein
Protein = 1 g x 47 kg = 47 gram = 188 kkal

c) Lemak
Lemak = 25% x 1654 kkal = 411,25 kkal = 45,7 gram

d) Karbohidrat
Karbohidrat = 1645 – 188 – 411,25 = 1045,75 kkal = 261,4 gram
E. MONITORING DAN EVALUASI

1. asupan zat gizi : yang diukur ialah asupan energy, protein, lemak, dan karboidrat
dilakukan setiap hari dan di lakukan evaluasi/target minimal memenuhi kebutuhan
basal.
2. Antropometri : yang diukur ialah BB, pengukuran dilakukan seminggu sekali dan
dilakukan evaluasi/target yaitu tetap/naik
3. Fisik klinik : yang diukur ialah vital sign(TD, RR, suhu, nadi, conjungtiva anemis,
varises esophagus dan nyeri perut. Pengukuran dilakukan disesuiankan dengan dokter
dan dilakukan evaluasi/target yaitu, normal, conjungtiva anemis(-), varises esophagus
(berkurang), dan nyeri pada perut (berkurang).
KOMA HEPATITIS

Ny. Rahil berusia 52 tahun dengan TB 158 cm dan BB 71 kg. pasien didiagnosa
menderita cherosis hepatis (koma hepatikum). Saat awal masuk rumah sakit pasien menderita
hematemesis melena, kemudian ditemukan asites permagna dan kondisi mental penderita sedikit
gelisah, dan dilakukan pemeriksaan lab sbb :

 Kadar SGOT : 47 U/L (tinggi)


 Kadar SGPT : 56 U/L (tinggi)
 Albumin ; 2,9mg/dl (rendah)
 Hb : 10,2 g/dl (rendah)

Pasien sedikit gelisah, terjadi fleeping tremor, adanya asites permagna, warna feses
kuning kecoklatan dengan konsistensi agak lunak.

Berdasarkan keadaan diatas : 1. Kaji kasus berdasarkan NCP

2. Hitung kebutuhan energi dan zat gizi sesuai dengan kondisi


Tn. Rahil

3. Rencanakan intervensi gizi termasuk konsultasi gizi dan


susunlah menu sehari

Nutrition Care Process (NCP)

3. Identitas Pasien

Nama : Ny. R
Usia : 52 Tahun
Pekerjaan :-
Berat Badan : 71 kg
Tinggi Badan : 158 cm
Aktivitas :-
Keluhan : Pasien sedikit gelisah, terjadi fleeping tremor, adanya asites
permagna, warna feses kuning kecoklatan dengan konsistensi
agak lunak.
Diagnosa : cherosis hepatis(koma hepatikum)

A. SKRINING GIZI

NO SKRINING GIZI YA TIDAK


1 Perubahan BB 
2 Nafsu makan kurang 
3 Kesulitan 
mengunyah/menelan
4. Mual&muntah 
5 Diare/konstipasi 
6 Alergi/intoleransi zat 
gizi
7 Diet khusus 
8 Enternal/parenteral 
9 Serum albumin rendah 
10 Status gizi normal 
Kesimpulan : Status Gizi Ny.R normal dengan IMT = 28,1 kg/m 2. Didiagnosa menderita
penyakit chirosis hepatis(koma hepatikum).

B. ASSESMENT GIZI NUTRITION ASSESMENT

NUTRISITION ASSESMENT
Antropometri - Berat Badan = 71 kg

- Tinggi Badan = 158 cm

- BBI = (158-100) - 10%

= (158 – 100) = 52,2 kg

- IMT = 71 kg/1,58 m2

= 28,1kg/m2(normal)

 Kadar SGOT : 47 U/L (tinggi)


 Kadar SGPT : 56 U/L (tinggi)

Biokimia  Albumin ; 2,9mg/dl (rendah)


 Hb : 10,2 g/dl (rendah)

Klinik/fisik - TD = 100/70 mmHg (rendah)


- Suhu = 37,60C (tinggi)
- Nadi = 70x/menit (normal)
- R/R = 22/menit (tinggi)

Aktivitas Fisik -

E. DIAGNOSA GIZI

 Domain Intake
N.I-2.1  kekurangan intake makanan dan minuman oral
Berkaitan dengan berkurangnya asupan makanan dan minuman pasien.

 Domain Klinis
N.C-2.2  perubahan nilai laboratorium terkait gizi khusus
Berkaitan dengan gangguan fungsi hati yang diderita pasien (koma
hepatikum) dibuktikan dengan tingginya nilai pemeriksaan laboratorium.

 Domain Perilaku
N.B-1.1  Kurang Pengetahuan terkait makanan dan gizi
Disebabkan oleh pengetahuan mengenai makanan, zat gizi dan masalah-
masalah lain berhubungan dengan makanan/zat gizi. Dibuktikan dengan
asupan makanan yang kurang dari kebutuhan.
 Kesimpulan

Dari hasil diagnosa gizi dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami penyakit hepatitis B
dilihat dari pemeriksaan SGOT dan SGPT yang tinggi serta serum albumin rendah. Oleh karena
itu pasien sangat disarankan untuk memerhatikan asupan makanan sesuai jenis diet untuk
mempercepat perbaikan fungsi tanpa memperberrat kerja hati..

D. INTERVENSI GIZI

1) Rute : Pemberian makanan dan minuman melalui oral

2) Bentuk Makanan : Makanan cair penuh

3) Frekuensi : 3x menu utama dan 2x selingan

4) Tujuan Diet :

1. mengurangi beban kerja hati


2. mencegah komplikasi lebih lanjut
3. mengatasi asites pemagna.

5) Jenis Diet :

Pemberian diet pada penderita koma hepatikum yaitu tinggi energy, rendah protein,
tinggi lemak dengan spesifikasi lemak MCT (medium chains trigliserid), rendah natrium,
pembatasan cairan dengan bentuk makan cair penuh.

6) Prinsip

a. Energi tinggi
b. Protein rendah
c. Lemak tinggi(lemak MCT)
d. Cairan dibatasi
e. Karbohidrat cukup.

7) Syarat diet :

1. Energi tinggi yaitu, 35 kkal/kgBBI, sehingga kebutuhan energy 35 kal x 52,2


kg = 1827 kkal
2. rendah protein, yaitu 15 gram/hari
3. tinggi lemal yaitu, 40% dari total energy, sehinnga kebutuhan lemak
730,8
sebanyak 40% x 1827 kkal = =81,2 gr dengan spesifikasi lemak MCT.
9
4. Karbohidrat cukup 56,72% dari total energy, sehingga kebutuhan KH
1036,27
sebanyak 56,72% x 1827 kkal = =259,06 gr
4
5. Cairan dibatasi, yaitu 1500 cc/hari dikarenakan adanya asites permagna
6. Rendah natrium yaitu, 86,8 gr dari ketetapan antara 200-300 gr/hari.
8) Perhitungan Zat Gizi

 Kebutuhan zat gizi

Energi = 35 kkal/kg.BBI
= 35 kal x 52,2 kg = 1827 kkal

Protein = 15 gr
= 15 gr x 4 = 60 kal

60 kkal
= x 100 %=3,28 gr
91827 kal

Lemak = 40% x 1827 kal = 730,8 kal


730,8
= =81,2 gr
9

Karbohidrat = 56,72% x 1827 kkal = 1036,27 kal


1036,27
= =259,06 gr
7

E. MONITORING DAN EVALUASI

1. Memonitor asupan makanan klien apakah sudah sesuai dengan yang


dianjurkan atau tidak

2. memonitor kondisi klien apakah masih ada keluhan atau tidak

3. memonitor perubahan hasil pemeriksaan laboratorium pasien apakah sudah


dalam batas normal atau belum.
MAKANAN PENYAKIT HEPATITIS

Waktu Hidangan Bahan Makanan Berat(g) Energi(kkal) protein Lemak KH(g) C

Pagi bubur beras 100 178,0 18,7 0.1 40,6


ikan mujair kukus ikan mujair 80 89 18,7 1,0 0,0
garam 20 0 0 0 0
bawang putih 88 112 4,5 0,2 23,1

selingan pagi jus alpukat alpukat 61 85 0,9 6,5 7,7

siang bubur beras 100 357 8,4 1,7 77,1


udang goreng udang 100 91 21,0 0,2 0,1
minyak 75 884 0,0 100,0 0,0
sayur bening daun katuk 100 59 6,4 1,0 9,9
labu jipang(air) 100 19 0,6 0,2 3,8

selingan siang bubur kacang hijau kacang hijau 100 160 6 3 27


gula merah 100 368 0,0 0,0 92,0
santan 5 324 4,2 34,3 5,6

malam sup macaroni jagung wortel 100 28 0,7 0,5 6,3


jagung 100 147 5,1 0,7 31,5
bawang merah 100 46 1,5 0,3 9,2
bawang putih 100 112 4,5 0,2 23,1
kaldu ayam 100
seledri 100 23 1,0 0,1 4,6
garam 30
gula 20 394 0,0 0,0 94,0
merica 10 365 11,5 6,8 64,4

selingan yoghurt yoghurt 100 52 3,3 2,5 4,0


total 3715 6 3.1 27
BAHAN MAKANAN

nama bahan jumlah(gr)


beras 200
ikan mujair 80
garam 50
bawang putih 188
alpukat 61
udang 100
minyak 75
daun katuk 100
labu jipang(air) 100
kacang hijau 100
gula merah 100
santan 5
wortel 100
jagung 100
bawang merah 100
kaldu ayam 100
seledri 100
gula 20
merica 10
yoghurt 100
MAKANAN PENYAKIT SIROSIS HEPATITIS

Energi(kkal
Waktu Hidangan Bahan Makanan Berat(g) protein Lemak KH(g)
)
7:00 sup kentang kentang 100 221 3,4 75 35
daging ayam 100 419 32,5 24,4 17,4
garam 5 0 0 0 0
kaldu ayam 51 12 0,95 0,29 1,51
gula pasir 25 98,5 0 0 23,5

10:00 jus alpukat alpukat 61 85 0,9 6,5 7,7


gula pasir 25 98,5 0 0 23,5

12:00 sup krim makaroni makaroni 100 349 12,2 1,7 71,7
tomat 50 220 4 12 23
telur ayam 100 154 12,4 10,8 0,7
kaldu ayam 51 12 0,95 0,29 1,51
garam 5 0 0 0 0

15:00 jus jeruk jeruk 100 44 0,8 0,2 11


gula pasir 25 98,5 0 0 23,5

pudding maizena
18:00 tepung maizena
apel 100 360 0 0,5 89
gula pasir 25 98,5 0 0 23,5
susu skim 60 219 19,8 0,6 32,7
apel 100 72 0,4 0,2 19,1

20:00 sonde susu sapi 25 120 10 7 6


margarin 50 140 0 16 0
garam 5 0 0 0 0
jeruk manis 100 44 0,8 0,2 11
telur ayam 100 154 12,4 10,8 0,7
total 2625 14 110 175
BAHAN MAKANAN

nama bahan jumlah(gr)


kentang 100
daging ayam 100
garam 5
kaldu ayam 51
gula pasir 100
alpukat 61
makaroni 100
tomat 50
telur ayam 100
kaldu ayam 51
garam 5
jeruk 200
tepung maizena 100
susu skim 60
apel 100
susu sapi 25
margarin 50
garam 5
telur ayam 100
MAKANAN PENYAKIT KOMA HEPATIKUM

Wakt Hidanga Energi(kkal Vi


Bahan Makanan Berat(g) protein Lemak KH(g) Ca (mg) Fe(mg)
u n ) A(m
7:00 sonde maizena 20 101 0,1 0 24,4 20 1,5 0
telur ayam 100 154 12,4 10,8 0,7 86 3,0 6
tempe 50 100,5 10,4 4,4 6,75 5 0,1 0
kacang hijau 20 64,6 4,58 0,3 11,36 94 4,9
labu kuning 100 51 1,7 0,5 10 40 0,7
margarin 20 144 0,12 16,2 0,8 20 0,0 60
gula pasir 100 591 0 0 94 5 0,1 0
sari melon 100 34,38 0,54 0,18 7,47 12 0,4
susu cair 100 384,75 18,45 22,5 27,15 143 1,7 3

10:00 sonde maizena 20 101 0,1 0 24,4 20 1,5 0


telur ayam 100 154 12,4 10,8 0,7 86 3,0 6
tempe 50 100,5 10,4 4,4 6,75 5 0,1 0
kacang hijau 20 64,6 4,58 0,3 11,36 94 4,9
labu kuning 100 51 1,7 0,5 10 40 0,7
margarin 20 144 0,12 16,2 0,8 20 0,0 60
gula pasir 100 591 0 0 94 5 0,1 0
sari melon 90 34,38 0,54 0,18 7,47 12 0,4
susu cair 100 384,75 18,45 22,5 27,15 143 1,7 3

13:00 sonde maizena 20 101 0,1 0 24,4 20 1,5 0


kuning telur 100 443,75 20,38 39,88 0,88 147 7,2 60
pisang 100 108 1 0,8 24,3 20 0,4
air jeruk manis 100 44 0,8 0,2 11 33 0,4
labu kuning 100 51 1,7 0,5 10 40 0,7
susu kedelai 250 102,5 8,8 6,3 12,5 143 1,7 3
gula pasir 160 582,4 0 0 150,4 5 0,1 0
minyak 5 45,1 0 5 0 0 0,0
kacang hijau 10 32,3 2,29 0,15 5,68 94 4,9

16:00 sonde maizena 20 101 0,1 0 24,4 20 1,5 0


kuning telur 100 443,75 20,38 39,88 0,88 147 7,2 60
pisang 100 108 1 0,8 24,3 20 0,4
air jeruk manis 100 44 0,8 0,2 11 33 0,4
labu kuning 100 51 1,7 0,5 10 40 0,7
susu kedelai 250 102,5 8,8 6,3 12,5 143 1,7 3
gula pasir 160 582,4 0 0 150,4 5 0,1 0
minyak 5 45,1 0 5 0 0 0,0
kacang hijau 10 32,3 2,29 0,15 5,68 94 4,9

18:00 sonde susu skim bubuk 25 89,7 1,78 0,25 13 1300 0,6
tepung maizena 5 17,5 0,015 0 21,2 20 1,5 0
margarin 5 36 0,03 4,06 0,02 20 0,0 60
telur ayam 25 32 3,1 2,7 0,1 86 3,0 6
minyak 5 44,2 0 5 0 0 0,0
air 500ml 0 0 0 0 0 0 0
gula pasir 25 98,5 0 0 23,5 5 0,1 0
sari jeruk 50 22,5 0,3 4,5 0,02 33 0,4

21:00 sonde susu skim bubuk 25 89,7 1,78 0,25 13 1300 0,6
tepung maizena 5 17,5 0,015 0 21,2 20 1,5 0
margarin 5 36 0,03 4,06 0,02 20 0,0 60
telur ayam 25 32 3,1 2,7 0,1 86 3,0 6
minyak 5 44,2 0 5 0 0 0,0
air 500ml 0 0 0 0 0 0 0
gula pasir 25 98,5 0 0 23,5 5 0,1 0
sari jeruk 50 22,5 0,3 4,5 0,02 33 0,4

total 2758 2 15 276

BAHAN MAKANAN

nama barang jumlah(gr)


maizena 85
telur ayam 250
tempe 100
kacang hijau 60
labu kuning 400
margarin 50
gula pasir 470
sari mangga 200
sari melon 190
susu cair 250
tahu 165
kuning telur 200
pisang 200
air jeruk manis 200
susu kedelai 500
minyak 20
melon 180
susu skim bubuk 50
air 1000ml
sari jeruk 100

Anda mungkin juga menyukai