DISUSUN OLEH
NIM : P07131220022
Tn. Rahil bekerja sebagai guru SD. Tn. Rahil berusia 46 tahun dengan TB 168 cm dan
BB 60 kg. pasien didiagnosa menderita hepatitis B. kondisi saat ini Compos mentis, dan
dilakukan pemeriksaan lab sbb :
Pasien mengeluh mual. Sering pusing dan wajah terlihat pucat. Suhu tubuh pasien 37 0C.
tekanan darah 120/80 mmHg.. Dibawah ini adalah hasil recall makanan Tn. Rahil dalam sehari :
Pagi : nasi tim( 3 sdm) + telur bumbu kuning (1/2 btr) + tumis wortel (2 sdm).
Siang : nasi tim (6 sdm) + ikan kecap(1 ptg) + papaya (1/2 ptg)
Malam : nasi tim (5 sdm) + rolade ayam (1 ptg) + tumis gambas (3 sdm)
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Usia : 46 Tahun
Pekerjaan : guru
Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 168 cm
Aktivitas : Sedang
Keluhan : mengeluh mual, Sering pusing dan wajah terlihat pucat, Suhu
tubuh pasien 370C dan tekanan darah 120/80 mmHg.
Diagnose : hepatitis B
A. SKRINING GIZI
Kesimpulan : Status Gizi Tn.R normal dengan IMT = 21,26 kg/m 2. Didiagnosa menderita
penyakit hepatitis B
NUTRISITION ASSESMENT
Antropometri - Berat Badan 60kg
- IMT = 60 kg/1,68 m2
= 21,26kg/m2(normal)
Aktivitas Fisik -
C. DIAGNOSA GIZI
Domain Intake
N.I-2.1 kekurangan intake makanan dan minuman oral
Berkaitan dengan berkurangnya asupan makanan dan minuman pasien.
Domain Klinis
N.C-2.2 perubahan nilai laboratorium terkait gizi khusus
Berkaitan dengan gangguan fungsi hati yang diderita pasien (hepatitis B)
dibuktikan dengan tingginya nilai pemeriksaan laboratorium.
Domain Perilaku
N.B-1.1 Kurang Pengetahuan terkait makanan dan gizi
Disebabkan oleh pengetahuan mengenai makanan, zat gizi dan masalah-
masalah lain berhubungan dengan makanan/zat gizi. Dibuktikan dengan
asupan makanan yang kurang dari kebutuhan..
Kesimpulan
Dari hasil diagnosa gizi dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami penyakit hepatitis B
dilihat dari pemeriksaan SGOT dan SGPT yang tinggi serta serum albumin rendah. Oleh karena
itu pasien sangat disarankan untuk memerhatikan asupan makanan sesuai jenis diet untuk
mempercepat perbaikan fungsi tanpa memperberrat kerja hati..
D. INTERVENSI GIZI
4) Tujuan Diet :
Karbohidrat : tinggi
serat : cukup
cairan : tinggi
7) Syarat
2. Protein diberikan cukup pada masa akut, sebesar 61,2 gr untuk mencegah
katabolisme. Mengutamakan pengeluaran amoniak.
3. Lemak diberikan cukup, sebesar 40,39 gram untuk mempertahankan fungsi imun dan
proses sintesis lemak.
BBI : 61,2 kg
BMR : 1 x 61,2 kg x 24 jam = 1468,8 kkal
Korti : 10% x 61,2 kg x 8 jam = 48,96 kkal
Korum : 3% x 1419,84 kkal = 42,60 kkal
Aktivitas : 20% x 1377,24 kkal = 275,45 kkal
Materi :
makanan yang dianjurkan dan tidak untuk penderita hepatitis
Bahaya/dampak buruk hepatitis B dan resiko penyakit sirosis hati
Diet untuk penyakit hepatitis.
Tn. Rahul bekerja sebagai petani. Tn. Rahul berusia 50 tahun dengan TB 155 cm dan
BB 47 kg. pasien menderita penyakit sirosis hepatitis akibat hepatitis B. pasien juga mengalami
muntah darah dan didapati BAB berwarna hitam. Pasien memiliki riwayat penyakit hepatitis B
2 tahun yang lalu dan mengalami penurunan berat badan sebesar 2 kg selama 1 bulan terakhir
yang merupakan salah satu gejala sirosis hati yang di awali dengan rasa fatigue dan kelelahan
lalu dikiuti oleh mual, muntah, diare, dan anoreksia sehingga nafsu makan berkurang., dan
dilakukan pemeriksaan lab sbb :
Dibawah ini adalah hasil recall makanan Tn. Rahil dalam sehari :
Siang : nasi (2 centong) + ikan kecap(1 ptg) + tahu goreng (1 ptg) + pisang (1buah)
Malam : nasi (2 centong) + ikan asin goreng (1 ptg) + tempe goreng (1 ptg)+ tumis
kangkung (3 sdm) + buah papaya (1 ptg).
2. Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Usia : 50 Tahun
Pekerjaan : petani
Berat Badan : 47 kg
Tinggi Badan : 155 cm
Aktivitas : Sedang
Keluhan : mengalami muntah darah dan didapati BAB berwarna hitam
Diagnosa : sirosis hepatitis
A. SKRINING GIZI
Kesimpulan : Status Gizi Tn.R normal dengan IMT = 21,26 kg/m 2. Didiagnosa menderita
penyakit hepatitis B
NUTRISITION ASSESMENT
Antropometri - Berat Badan : 47 kg
- IMT = 47 kg/2,40 m2
= 19,6kg/m2(normal)
Aktivitas Fisik -
D. DIAGNOSA GIZI
NI-2.1 asupan makan intake berkaitan dengan masalah gastrointestinal dari
kondisi sirosis hati dibuktikan oleh mual, muntah diare, anorexia, hasil recall dibawah
80% dan kondisi hematemesis melena, varises esophagus dan hasil pemeriksaan biokia
kadar albumin dan protein total rendah.
Kesimpulan
Dari hasil diagnosa gizi dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami penyakit hepatitis B
dilihat dari pemeriksaan SGOT dan SGPT yang tinggi serta serum albumin rendah. Oleh karena
itu pasien sangat disarankan untuk memerhatikan asupan makanan sesuai jenis diet untuk
mempercepat perbaikan fungsi tanpa memperberat kerja hati.
D. INTERVENSI GIZI
1) Tujuan Diet :
2) Jenis Diet :
3) syarat/Prinsip diet :
a) Energi
TEE = 35 kkal x 47 kg = 1645 kkal
b) Protein
Protein = 1 g x 47 kg = 47 gram = 188 kkal
c) Lemak
Lemak = 25% x 1654 kkal = 411,25 kkal = 45,7 gram
d) Karbohidrat
Karbohidrat = 1645 – 188 – 411,25 = 1045,75 kkal = 261,4 gram
E. MONITORING DAN EVALUASI
1. asupan zat gizi : yang diukur ialah asupan energy, protein, lemak, dan karboidrat
dilakukan setiap hari dan di lakukan evaluasi/target minimal memenuhi kebutuhan
basal.
2. Antropometri : yang diukur ialah BB, pengukuran dilakukan seminggu sekali dan
dilakukan evaluasi/target yaitu tetap/naik
3. Fisik klinik : yang diukur ialah vital sign(TD, RR, suhu, nadi, conjungtiva anemis,
varises esophagus dan nyeri perut. Pengukuran dilakukan disesuiankan dengan dokter
dan dilakukan evaluasi/target yaitu, normal, conjungtiva anemis(-), varises esophagus
(berkurang), dan nyeri pada perut (berkurang).
KOMA HEPATITIS
Ny. Rahil berusia 52 tahun dengan TB 158 cm dan BB 71 kg. pasien didiagnosa
menderita cherosis hepatis (koma hepatikum). Saat awal masuk rumah sakit pasien menderita
hematemesis melena, kemudian ditemukan asites permagna dan kondisi mental penderita sedikit
gelisah, dan dilakukan pemeriksaan lab sbb :
Pasien sedikit gelisah, terjadi fleeping tremor, adanya asites permagna, warna feses
kuning kecoklatan dengan konsistensi agak lunak.
3. Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Usia : 52 Tahun
Pekerjaan :-
Berat Badan : 71 kg
Tinggi Badan : 158 cm
Aktivitas :-
Keluhan : Pasien sedikit gelisah, terjadi fleeping tremor, adanya asites
permagna, warna feses kuning kecoklatan dengan konsistensi
agak lunak.
Diagnosa : cherosis hepatis(koma hepatikum)
A. SKRINING GIZI
NUTRISITION ASSESMENT
Antropometri - Berat Badan = 71 kg
- IMT = 71 kg/1,58 m2
= 28,1kg/m2(normal)
Aktivitas Fisik -
E. DIAGNOSA GIZI
Domain Intake
N.I-2.1 kekurangan intake makanan dan minuman oral
Berkaitan dengan berkurangnya asupan makanan dan minuman pasien.
Domain Klinis
N.C-2.2 perubahan nilai laboratorium terkait gizi khusus
Berkaitan dengan gangguan fungsi hati yang diderita pasien (koma
hepatikum) dibuktikan dengan tingginya nilai pemeriksaan laboratorium.
Domain Perilaku
N.B-1.1 Kurang Pengetahuan terkait makanan dan gizi
Disebabkan oleh pengetahuan mengenai makanan, zat gizi dan masalah-
masalah lain berhubungan dengan makanan/zat gizi. Dibuktikan dengan
asupan makanan yang kurang dari kebutuhan.
Kesimpulan
Dari hasil diagnosa gizi dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami penyakit hepatitis B
dilihat dari pemeriksaan SGOT dan SGPT yang tinggi serta serum albumin rendah. Oleh karena
itu pasien sangat disarankan untuk memerhatikan asupan makanan sesuai jenis diet untuk
mempercepat perbaikan fungsi tanpa memperberrat kerja hati..
D. INTERVENSI GIZI
4) Tujuan Diet :
5) Jenis Diet :
Pemberian diet pada penderita koma hepatikum yaitu tinggi energy, rendah protein,
tinggi lemak dengan spesifikasi lemak MCT (medium chains trigliserid), rendah natrium,
pembatasan cairan dengan bentuk makan cair penuh.
6) Prinsip
a. Energi tinggi
b. Protein rendah
c. Lemak tinggi(lemak MCT)
d. Cairan dibatasi
e. Karbohidrat cukup.
7) Syarat diet :
Energi = 35 kkal/kg.BBI
= 35 kal x 52,2 kg = 1827 kkal
Protein = 15 gr
= 15 gr x 4 = 60 kal
60 kkal
= x 100 %=3,28 gr
91827 kal
Energi(kkal
Waktu Hidangan Bahan Makanan Berat(g) protein Lemak KH(g)
)
7:00 sup kentang kentang 100 221 3,4 75 35
daging ayam 100 419 32,5 24,4 17,4
garam 5 0 0 0 0
kaldu ayam 51 12 0,95 0,29 1,51
gula pasir 25 98,5 0 0 23,5
12:00 sup krim makaroni makaroni 100 349 12,2 1,7 71,7
tomat 50 220 4 12 23
telur ayam 100 154 12,4 10,8 0,7
kaldu ayam 51 12 0,95 0,29 1,51
garam 5 0 0 0 0
pudding maizena
18:00 tepung maizena
apel 100 360 0 0,5 89
gula pasir 25 98,5 0 0 23,5
susu skim 60 219 19,8 0,6 32,7
apel 100 72 0,4 0,2 19,1
18:00 sonde susu skim bubuk 25 89,7 1,78 0,25 13 1300 0,6
tepung maizena 5 17,5 0,015 0 21,2 20 1,5 0
margarin 5 36 0,03 4,06 0,02 20 0,0 60
telur ayam 25 32 3,1 2,7 0,1 86 3,0 6
minyak 5 44,2 0 5 0 0 0,0
air 500ml 0 0 0 0 0 0 0
gula pasir 25 98,5 0 0 23,5 5 0,1 0
sari jeruk 50 22,5 0,3 4,5 0,02 33 0,4
21:00 sonde susu skim bubuk 25 89,7 1,78 0,25 13 1300 0,6
tepung maizena 5 17,5 0,015 0 21,2 20 1,5 0
margarin 5 36 0,03 4,06 0,02 20 0,0 60
telur ayam 25 32 3,1 2,7 0,1 86 3,0 6
minyak 5 44,2 0 5 0 0 0,0
air 500ml 0 0 0 0 0 0 0
gula pasir 25 98,5 0 0 23,5 5 0,1 0
sari jeruk 50 22,5 0,3 4,5 0,02 33 0,4
BAHAN MAKANAN