Anda di halaman 1dari 6

1.

IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien Nn T
Umur 24 th
Jenis Kelamin P
Alamat Jateng, kos di bandung
Tanggal MRS
Diagnosa Hepatitis A

2. PENGKAJIAN GIZI

Data Terkait Gizi Nilai Normal Masalah


Antropometri IMT = 18,5 – 24,9 Berat badan kuang
TB : 164 cm
BB : 45 kg
IMT : 16,73
BBI : 57,6 kg
BB sblm sakit : 50 kg
Biokimia
- SGOT = 500 U/l - SGOT = 5-43 U/l Perubahan hasil nilai
- SGPT = 650 U/l - SGPT = 7-56 U/l laboratorium
- Hb = 13 g/dL - Hb = 12- 16 g/dL
- Bilirubin = 2 mg/dL

Diet/RiwayatGizi Tingkst konsumsi normal Asupan oral tidak adekuat


- Asupan makan hanya > 80%
50% dari biasanya, ±
1350 kkal.
- Pasien tidak ada
alergi, tapi tidak suka
susu
Fisik / klinis Gangguan gastrointestinal
Klinis : pusing, mual
muntah, tidak ada nafsu
makan, demam tinggi
pada sore hari menjelang
malam dan agak turun
pada pagi hari selama 1
minggu, mual dan nyeri
perut bagian kanan atas,
sudah 3 hari tidak BAB,
Fisik : tampak lemah,
pucat dan kuning,
Riwayat individu Kurang pengetahuan
- Setiap hari jajan untuk terkait makanan dan zat
makan pagi, siang dan gizi
sore di pinggir jalan
sekitar kos dan RS
- Bekerja di RS
pemerintah bersama
temannya.
- Pasien tidak
mengetahui faktor
risiko makanan yang
aman terhadap
penyakit hepatitis A

3. DIAGNOSA GIZI

No Problem Etiologi/akar masalah Tanda/Gejala


1. Berat badan kurang Menurunnya nafsu IMT = 16.73 (kurus)
makan pasien
2. Perubahan hasil nilai Patologi penyakit pasien - SGOT = 500 U/l
laboratorium - SGPT = 650 U/l
- Hb = 13 g/dL
- Bilirubin = 2 mg/dL

3. Asupan oral tidak Menurunnya nafsu - Asupan makan hanya


adekuat makan pasien 50% dari biasanya, ±
1350 kkal.

4. Kurang pengetahuan Pasien tidak mengetahui - Setiap hari jajan


terkait makanan dan zat faktor risiko makanan untuk makan pagi,
gizi yang aman terhadap siang dan sore di
penyakit hepatitis A pinggir jalan sekitar
kos dan RS

4. INTERVENSI GIZI

No Diagnosis Gizi Intervensi


1. P (Problem ) Berat badan kurang Tujuan : untuk menambah berat
badan pasien hingga mencapai
berat badan normal
E (Etiologi) Menurunnya nafsu Cara : memberikan diet sesuai
makan pasien kebutuhan pasien
Sign IMT = 16.73 (kurus) Target : dalam waktu satu minggu,
berat badan pasien dapat bertambah
½ sampai 1 kg
2. Problem Perubahan hasil nilai
Tujuan : Menormalkan hasil nilai
laboratorium
lab agar sesui dengan standar / nilai
normal
Etiologi Patologi penyakit
Cara : Memberikan asupan yang
pasien
dapat menormalkan nilai lab dan
memperhatikan makanan yang
boleh dikonsumsi dan tidak
Simptom - SGOT = 500 U/l
Target : Diharapkan hasil nilai lab
- SGPT = 650 U/l
pasien dapat kembali normal saat
- Hb = 13 g/dL pasien keluar dari RS
- Bilirubin = 2
mg/dL
3. Problem Asupan oral tidak Tujuan : untuk memenuhi asupan
adekuat oral pasien
Etiologi Menurunnya nafsu Cara : memberikan makanan yang
makan pasien sesuai kebutuhan pasien
Sign/simp Asupan makan hanya Target : diharapkan dalam waktu 1
50% dari biasanya, ± minggu, tingkat konsumsi pasien
1350 kkal. dapat mencapai 80%

4. Problem Kurang pengetahuan Tujuan : untuk memberikan


terkait makanan dan zat wawasan tentang makanan dan zat
gizi gizi
Etiologi Pasien tidak Cara : memberikan konseling
mengetahui faktor tentang pengetahuan penyakit
risiko makanan yang hepatitis serta diet yang dianjurkan.
aman terhadap penyakit
hepatitis A
Simptom Setiap hari jajan untuk Target : diharapan setelah diberikan
makan pagi, siang dan konseling gizi pasien mengerti dan
sore di pinggir jalan mau mengikuti anjuran ahli gizi
sekitar kos dan RS

PERSKRIPSI DIET

 Jenis diet : Diet hati III


 Prinsip diet : makanan mudah cerna, agar tidak terjadi mual muntah
 Tujuan diet :
1) Meningkatkan regenerasi jaringan hari dan mencegah terjadinya kerusakan elbih
lanjut dan/atau meningkatkan fungsi jaringan hati yang tersisa
2) Mencegah katabolisme protein
3) Meningkatkan berat badan pasien dan mencapai berat badan normal
4) Mengatasi gangguan gangguan gastrointestinal dan meningkatkan nafsu makan
pasien

 Syarat diet :
1) Makanan mudah cerna
2) Makanan mengikuti pola diet rendah garam I
3) Energi sesuai kebutuhan
4) Lemak cukup, 20-25%
5) Protein 10 – 15%
6) Tinggi karbohidrat
 Bentuk : makanan lunak
 Jalur pemberian : oral
 Frekuensi : 3 kali makan utama, 2 kali selingan
 Nilai gizi, perhitungan kebutuhan energi pasien menggunakan rumus Harris
Benedict :
REE = 655 + (9,6 x BB) + (1,85 x TB) – (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 57,6) + (1,85 x 146) – (4,7 x 24)
= 655 + 552,96 + 303,4 – 112,8
= 1398,56 kkal
TEE = 1398,56 x AF xFS
= 1398,56 x 1,3 x 1.1
= 1999,94 kkal
Protein = 15% x 1999,94
= 299,991 : 4
= 75 gram
Lemak = 20% x 1999,94
= 399,99 : 9
= 44,44 gram
KH = 65% x 1999,94
= 1299,96 : 4
= 324,99 gram

EDUKASI GIZI

1) Tujuan :
Diet yang diberikan yaitu diet hati III dengan tujuan untuk meningkatkan
regenerasi jaringan hari dan mencegah terjadinya kerusakan elbih lanjut dan/atau
meningkatkan fungsi jaringan hati yang tersisa, mencegah katabolisme protein,
meningkatkan berat badan pasien dan mencapai berat badan normal, mengatasi
gangguan gangguan gastrointestinal dan meningkatkan nafsu makan pasien

2) Konten materi :
 Makanan berbentuk lunak
 Makanan mengikuti pola diet rendah garam I
 Energi tinggi
 Lemak cukup, 20-25%
 Protein 10-15%
 Makanan yang baik dikonsumsi dan makanan yang harus dibatasi

5. MONITORING DAN EVALUASI


Parameter Target/tujuan Capaian/hasil Evaluasi Tindak lanjut
Asupan Diharapkan I. Konsums Target dalam 3 Diet diteruskan
dalam 3 hari i 60% hari kebutuhan
pasien dapat II. Konsums pasien
mengonsumsi mencapai 80%
i 70%
makanan
sebanyak 80% III. Konsums
dari total i 80%
kebutuhannya
Hasil lab Diharapkan Setelah pasien Setelah pasien Diet diterukan
keluar dari kelaur dari disertai dengan
hasil
rumahsakit rumah sakit pemeriksaan
laboratorium diharapkan hasil target tercapai laboratorium
laboratorium dapat
pasien dapat
kembali normal
kembali
normal
Riwayat Diharapkan Pasien mau Target dalam 3 Konseling gizi
personal pasien dapat menerapkan hari pasien
mengerti anjuran dari ahli mau mengubah
anjuran dari gizi, seperti diet prilaku dari
ahli gizi dengan teratur. sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai