Anda di halaman 1dari 35

TUGAS DIET PENYAKIT INFEKSI

“NCP Kasus 1-4 dan Analisis Kasus 1”

Disusun Oleh :
Indah Masri
( 182110099)

DIII GIZI 2A

POLTEKKES KEMENKES PADANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

JURUSAN GIZI

TA 2019 / 2020
Hari/Tanggal : Senin/06 April 2020

Golongan :2

Praktikum Ke :6

Judul : bentuk-bentuk makanan rumah sakit

Topik Praktikum : Diet penyakit saluran cerna bawah

Kasus 1 :
Seorang mahasiswi , umur 20 tahun berobat ke RS dalam keadaan lemah , demam tinggi, kadang
menggigau. Mhs tersebut tinggal di rumah kost, menurut cerita teman sekamarnya dia sudah 1
minggu demam dan tidak mau makan, merasa mual dan sakit kepala. Sebelum sakit biasanya dia
setiap pagi sebelum kuliah minum kopi. Sekitar jam 11.00 dia makan nasi di warung di
kampusnya. Sore hari makan di warung nasi dekat tempat kostnya. Atau jajan bakso yang lewat
saja. Hasil pemeriksaaan fisik dan klinis ditemukan lidah kotor, nadi relatif bradikardi, TD
normal, dan suhu tubuh 40 0C, tingkat kesadaran delirium. Pemeriksaaan labor : Hb 10,0 mg %,
test Widal ++. TB 160 cm dan BB 49 kg. Dari hasil anamnesa gizi sehari sebelum sakit, asupan
energi 800 kkal. Rencanakanlah terapi diet dengan menggunakan metode NCP untuk pasien ini !

Proses Asuhan Gizi

Nama Pasien : Mrs. X Nama Mahasiswa: Indah Masri

Jenis Kelamin : wanita NIM : 182110099

Umur : 20 th Tanggal : 1 April 2020

ASESMEN

1. Data Dietari
 Setiap pagi sebelum kuliah minum kopi
 Jam 11.00 makan nasi di warung di kampus
 Sore hari makan di warung nasi dekat kos/jajan bakso yang lewat
 Sudah 1 minggu tidak mau makan
 Hasil anamnesa gizi sehari sebelum sakit,asupan energi 800 kkal
Penilaian : asupan makanan pasien tidak mencukupi,pola makan pasien yang
salah,dan kebiasaan makan pasien yang kurang baik.
2. Data Antropometri
 Bb = 49 kg
 Tb = 160 cm
 IMT = 19,14 ( normal )
Penilaian : status gizi pasien normal
3. Data Biokimia

Hasil lab Standar Penilaian


Hb 10 mg % 12-16 mmHg Rendah
Test widal ++ Negatif Typus
Penilaian : pasien mengalami anemia,dan positif menderita typus

4. Data fisik/klinis
 Lidah kotor
 Nadi relatif brakardi
 Tekanan darah (Normal)
 Suhu tubuh 400C (Tinggi)
 Keadaan lemah,demam tinggi,kadang menggigau
 Merasa mual dan sakit kepala
Penilaian : pasien mengalami tanda-tanda gangguan fungsi gastrointestinal,dan
mengalami gejala penyakit typus
5. Riwayat Personal
 Riwayat sosial ekonomi :
Seorang mahasiswa umur 20 th Penyakit dahulu : -
 Penyakit sekarang : typus

Diagnosa Gizi

Komponen Kemungkina diagnosa Terminologi


Dietary - Asupan energi tidak mencukupi NI 1.4 NI 5.2 NI 2.1 NI 1.6 NI 5.3
- Asupan makanan/kel makanan dan zat NI 2.1 NB 3.2
gizi tidak mencukupi NI 2.9 NI 5.9.1 NI 5.1 NI 5.10.1 NI
5.3 NI 5.11.1 NC 1.1 NC 1.2 NC
3.1 NB 2.4 NB 3.2
- Kepercayaan dan perilaku yang salah NB 3.2 NB 3.3
dari pasien/pengasuh
- Kurang kemampuan untuk
berbelanja,menyiapkan makanan NI 1.6 NI 5.11.1 NI 1.7 NI 5.3

Antropometri IMT (NORMAL) NI 5.2


Biokimia Hemoglobin menurun NI 5.10.1 NC 2.1
Fisik / Klinis - Mual (ada) NI 2.1 NI 2.3 NI 4.2 NI 5.9.2 NC
2.2 NI 2.5 NI 2.6 NI 5.5 NC 1.4 NI
2.8 NI 3.2 NI 5.8.6 NB 3.1
- Sakit kepala (ada) NI 3.2 NI 5.9.2
- Otot,lemah,kejang (ada) NI 3.2 NC 3.4 NB 1.5 NC 1.1 NB
2.2
- Nafsu makan (anoreksia) NI 1.4 NC 1.4 NC 2.2 NI 2.1 NI
5.10.2 NI 3.2 NI 5.2 NC 2.3 NI 5.2
- Suhu (meningkat)
NI 1.2 NC 3.2 NB 3.1

Riwayat - Gangguan fungsi gastro intestinal NI 2.8 NC 1.4


Pasien

DIAGNOSI GIZI

 Domain Intake

NI 1.4 asupan energi inadekuat (P) berkaitan dengan kebiasaan makan pasien yang
kurang baik (E) ditandai dengan hasil anamnesa sehari sebelum sakit hanya 800 kkal

NI 2.1 asupan oral tidak adekuat (P) berkaitan dengan kebiasaan makan pasien yang tidak
baik (E) ditandai dengan hasil anamnesa sehari sebelum sakit hanya 800 kkal
NI 5.1 peningkatan kebutuhan zat gizi (P) berkaitan dengan peningkatan suhu dan
demam yang diderita pasien (E) yang ditandai dengan suhu badan pasien 40 0C,demam
tinggi,dan keadaan pasien yang lemah

 Domain behavior
NB 1.5 gangguan pola makan (P) berkaitan dengan pola makan pasien yang salah (E)
ditandai dengan pasien hanya minum kopi pagi hari,jam 11 siang makan nasi,dan sore
hari makan nasi di warung nasi dekat kosan nya.
NB 3.1 konsumsi makanan yang tidak aman (P) ditandai dengan pasien suka makan
makanan yang dijual orang lain (E) ditandai dengan pasien suka makan nasi di warung
 Domain klinis
NC 1.4 Perubahan fungsi gastrointestinal berkaitan (P) berkaitan dengan mual dan tidak
nafsu makan (E) ditandai dengan sudah satu minggu tidak nafsu makan dan mual yang
diarasakan (S)

Intervensi

1. Tujuan Diet
 Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan yang meningkat
 Mengurangi/mencegah kerusakan jaringan
 Memberikan makanan dan cairan secukupnya
2. Syarat dan prinsip diet
 Energi diberikan 2.298,23 kkal
 Protein gram
 Lemak diberikan 37,7 gram
 Rendah serat/sisa rendah,khususnya serat kasar hindari
 Tidak mengandung bahan berbumbu dan merangsang dan mudah cerna
 Bentuk makanan tergantung toleransi pasien
 Makan dengan porsi kecil dan sering
 Cairan sesuai kebutuhan/cukup
3. Perhitungan zat gizi
REE = 10 W + 6,25 H – 5A- 161
= 10 (49) + 6,25 (160) – 5(20) – 161
= 490 + 1000 – 100 – 161
= 1.229 kkal
AF = 30% X 1.229 kkal = 368,7 kkal
1.597,7 kkal
FS = 40% X 1.229 kkal = 491,6 kkal
2.089,3 kkal
SDA = 10% X 2.089,3 kkal = 208,93 kkal
2.298,23 kkal
 PROTEIN
15% X 2.298,23 kkal
= 344,73 kkal : 4
= 86,18 gr
 LEMAK
25% X 2.298,23 kkal
= 574,55 : 9
=63,83 gr
 KARBOHIDRAT
60% X 2.298,23 kkal
=1.378,938 : 4
= 344,73 gr
4. Preskripsi diet
Diet : Diet Energi tinggi protein tinggi (ETPT)
Bentuk makanan : saring
Frekuensi : 3x Pokok dan 2x Selingan
Rute : Oral
5. Implementasi
Memberikan makanan sesuai kebutuhan pasien dari segi jenis,jumlah,dan waktu yang
diberikan. Yang diberikan secara bertahap minimal kebutuhan BMR terpenuhi dan
diberikan sesuai dengan kemampuan pasien,serta dikomunikasikan kepada
pasien,keluarga pasien dan tenaga medis lainnya.
6. Rencana edukasi
Tujuan : memberikan pengetahuan tentang ETPT
Metode : konseling
Materi : 1. Menjelaskan tentang diet ETPT
2. menjelaskan bahan makanan rendah serat,yang boleh dan tidak boleh
Media : leaflet,food model dan buku foto makanan
Waktu : 30 menit
Tempat : ruang inap pasien/ruang konsultasi gizi

MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring Awal Standar Rencana evaluasi Evaluasi


Dietary Asupan energi Minimal 1X sehari
800 kkal kebutuhan
BMR 80%
terpenuhi
Biokimia Hb 10 mg % 12-16 mg % 1x Seminggu
Test widal ++ Negatif 1x seminggu
Fisik - Nadi relatif Normal 1x sehari
brakardi
- Suhu tubuh 36-370C
1x sehari
0
40 C (Tinggi)
- Keadaan Normal
1x sehari
lemah,demam
tinggi,kadang
menggigau
- Merasa mual Normal 1x sehari
dan sakit
kepala
- Lidah kotor Normal 1x sehari
Bentuk – bentuk makanan sehari kasus 1 :

1. Makan pagi

- bubur beras

- Sup ikan
- Orak-arik tempe

- Tumis kangkung

- Jus semangka

2. Selingan pagi

- Nagasari

3. Makan siang

- Bubur beras

- Semur daging

- Perkedel tempe

- Bening bayam

- Mangga

4. Selingan sore

- Vla tabur buah

5. Makan malam

- Bubur beras

- Ayam presto

- Tahu kecap

- Sup sayuran

- Jeruk peras
Hari/Tanggal : Senin/06 April 2020

Golongan :2

Praktikum Ke :6

Judul : bentuk-bentuk makanan rumah sakit

Topik Praktikum : Diet penyakit saluran cerna bawah

Kasus 2 :
Seorang laki-laki umur 65 tahun , TB 170 cm, BB 49 kg, 4 hari sebelum masuk rumah sakit
menderita demam. Berat badannya sejak 3 bulan yang lalu terus menurun, perut terasa nyeri dan
kram setiap saat sejak 1 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan pasien kelihatan pucat, BAB
bercampur lendir dan darah dan teraba benjolan keras diperut kiri bawah. Pasien dianjurkan
dirawat. Hasil Diagnosa dokter pasien menderita Devertikulitis. Hasil pemeriksaan TD 110/ 70
mg %, suhu tubuh 39o C. Pemeriksaan labor Hb 10.6 mg %, albumin 3,0 g/dl. Hasil anamnesa
gizi pasien dari mudanya kurang mengkonsumsi sayuran dan buah, pagi hanya mengkonsumsi
teh manis dan sepotong roti, kurang minum air putih, asupan energi hanya 70 %, protein 55 %,
lemak 60%, karbohidrat 70 % kurang Rencanakanlah terapi diet dengan menggunakan metode
NCP untuk pasien ini , dengan pendarahan sudah berhenti!

Proses Asuhan Gizi

Nama Pasien : Mr. X Nama Mahasiswa: Indah Masri

Jenis Kelamin : laki-laki NIM : 182110099

Umur : 65 th Tanggal : 1 April 2020

ASESMEN

1. Data Dietari
 Pasien dari muda kurang konsumsi sayuran dan buah
 Pagi hanya konsumsi teh manis dan sepotong roti
 Kurang minum air putih
 Asupan energi hanya 70%,protein 55%,lemak 60%,karbohidrat 70% kurang
Penilaian : asupan makanan pasien tidak mencukupi,pola makan pasien yang
salah,dan kebiasaan makan pasien yang kurang baik.
2. Data Antropometri
 Bb = 49 kg
 Tb = 170 cm
 IMT = 16,95 ( kurus )
Penilaian : status gizi pasien kurus
3. Data Biokimia

Hasil lab Standar Penilaian


Hb 10,6 mg % 12-16 mmHg Rendah
Albumin 3 g/dl 3,5 – 5 g/dl Rendah
Penilaian : pasien mengalami anemia,dan hipoalbunemia

4. Data fisik/klinis
 Keliatan pucat,BAB bercampur lendir dan darah
 Teraba benjolan keras di perut bagian kiri bawah
 Menderita demam,suhu tubuh 390 C (Tinggi)
 Berat badan sejak 3 bulan yang lalu terus turun,perut terasa nyeri dan kram setiap saat
sejak 1 bulan yang lalu
 Tekanan darah 110/70 mg % (Normal)
Penilaian : pasien mengalami demam,dan gejala penyakit devertikulitis
5. Riwayat Personal
 Riwayat sosial ekonomi :
Seorang laiki-laki umur 60 th
 Penyakit dahulu : -
 Penyakit sekarang : devertikulitis
 Diagnosa Gizi

Komponen Kemungkina diagnosa Terminologi


Dietary - Asupan energi tidak mencukupi NI 1.4 NI 5.2 NI 2.1 NI 1.6 NI 5.3
NI 2.1 NB 3.2
- Asupan makanan/kel makanan dan zat NI 2.9 NI 5.9.1 NI 5.1 NI 5.10.1 NI
gizi tidak mencukupi 5.3 NI 5.11.1 NC 1.1 NC 1.2 NC
3.1 NB 2.4 NB 3.2
NB 1.2
- Ketidakseimbangan zat gizi/kelompok
makanan NI 2.1 Nb 3.2
- Variasi makanan,terbatas NI 2.1 NI 5.2 NI 5.7.1
- Asupan protein tidak mencukupi NI 5.8.1
- Asupan karbohidrat tidak mencukupi NB 2.5
- Tidak mampu merubah
makanan/aktivitas terkait perilaku
Antropometri - IMT (menurun) NI 1.6 NI 5.1 NC 3.1 NI 2.3 NI 5.2
NB 1.5 NI 2.6 NB 3.2 NB 3.3
- Berat (penurunan) NI 1.6 NB 3.3 NB 2.2 NC 3.1

Biokimia - Hemoglobin menurun NI 5.10.1 NC 2.1


- Albumin (menurun) NI 5.1 NC 2.1
Fisik / Klinis - Suhu (meningkat) NI 1.2 NC 3.2 NB 3.1
- Kurus NC 1.4 NC 2.1

Riwayat - Gangguan fungsi gastro intestinal NI 2.8 NC 1.4


Pasien - Kurang gizi (malnutrisi) NI 2.3 NI 5.2 NC 1.4 NI 2.6 NI 5.3
NB 3.2 NI 5.1 NC 3.1 NB 3.3
- Anemia NB 1.5 NI 5.9.1 NI 5.10.1

DIAGNOSI GIZI

 Domain Intake

NI 2.1 asupan oral tidak adekuat (P) berkaitan dengan hasil anamnesa gizi yang kurang
dan kebiasaan makan (E) ditandai dengan hasil anamnesa gizi asupan energi hanya
70%,Protein 55%,lemak 60% dan KH 70%.

NI 5.1 peningkatan kebutuhan zat gizi (P) berkaitan dengan peningkatan suhu dan
demam yang diderita pasien (E) yang ditandai dengan suhu badan pasien 390C.
NI 5.2 malnutrisi (P) berkaitan dengan penurunan berat badan yang terus menrus selama
3 bulan (E) ditandai dengan hasil IMT kurus (S)

NI 5.10.1 asupan mineral zat besi inadekuat (P) berkaitan dengan anemia yang diderita
pasien (E) ditandai dengan hasil labolatorium pasien hemoglobin hanya 10,6 mg %.

 Domain klinis
NC 1.4 Perubahan fungsi gastrointestinal berkaitan (P) berkaitan dengan BAB bercampur
lendir dan darah (E) ditandai dengan hasil diagnosa pasien oleh dokter devertikulitis (S).
NC 3.1 berat badan kurang (P) berkaitan dengan penurunan berat badan oleh pasien sejak
3 bulan yang lalu (E) ditandai dengan hasil IMT kurus.

Intervensi

1. Tujuan Diet
 Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan yang meningkat
 Meningkatkan asupan makanan pasien
 Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi
 Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat tinggi
 Memberikan makanan dan cairan secukupnya
 Memperbaiki status gizi pasien menjadi normal
2. Syarat dan prinsip diet
 Mengusahakan asupan energi dan zat gizi cukup,sesuai dengan batasan diet yang
ditetapkan
 Bila ada pendarahan makanan dimulai dari makanan cair jernih
 Makanan diberikan secara bertahap,mulai dari diet sisa rendah I,II dengan konsistensi
yang sesuai
 Bila perlu berikan makanan enteral rendah atau bebas laktosa
 Minum minimal 8 gelas sehari guna mencegah konstipasi
3. Perhitungan zat gizi
REE = 10 W + 6,25 H – 5A + 5
= 10 (49) + 6,25 (170) – 5(65) + 5
= 490 + 1062,5 – 325 + 5
= 1232,5kkal
AF = 30% X 1232,5 kkal = 246,5 kkal
1479 kkal
FS = 40% X 1232,5 kkal = 493 kkal
1972 kkal
SDA = 10% X 1972 kkal = 197,2 kkal
2169,2 kkal
 PROTEIN
15% X 2169,2 kkal : 4
= 81,34 gr
 LEMAK
25% X 2169,2 kkal : 9
= 60,25 gr
 KARBOHIDRAT
60% X 2169,2 kkal : 4
= 325,38 gr
4. Preskripsi diet
Diet : Diet sisa rendah I
Bentuk makanan : saring
Frekuensi : 3x Pokok dan 2x Selingan
Rute : Oral
5. Implementasi
Memberikan makanan sesuai kebutuhan pasien dari segi jenis,jumlah,dan waktu yang
diberikan. Yang diberikan secara bertahap minimal kebutuhan BMR terpenuhi dan
diberikan sesuai dengan kemampuan pasien,serta dikomunikasikan kepada
pasien,keluarga pasien dan tenaga medis lainnya.
6. Rencana edukasi
Tujuan : memberikan pengetahuan tentang diet sisa rendah I
Metode : konseling
Materi : 1. Menjelaskan tentang diet sisa rendah I
2. menjelaskan bahan makanan rendah serat,yang boleh dan tidak boleh
Media : leaflet,food model dan buku foto makanan
Waktu : 30 menit
Tempat : ruang inap pasien/ruang konsultasi gizi

MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring Awal Standar Rencana evaluasi Evaluasi


Dietary - energi hanya Minimal 1X sehari
70%,Protein kebutuhan
55%,lemak BMR 80%
60% dan KH terpenuhi
70%.

Antropometri - IMT 16,5 18,5 - 25 1x seminggu


Biokimia Hb 10,6 mg % 12-16 mg % 1x Seminggu
Albumin 3 mg% 3 – 3,5 mg% 1x seminggu
Fisik - suhu 39C 36-370C 1x sehari
- Keliatan Normal 1x sehari
pucat,BAB
bercampur
lendir dan
darah
- Teraba Normal
1x sehari
benjolan
keras di
perut bagian
kiri bawah
- perut terasa Normal
1x sehari
nyeri dan
kram

Hari/Tanggal : Senin/06 April 2020

Golongan :2
Praktikum Ke :6

Judul : bentuk-bentuk makanan rumah sakit

Topik Praktikum : Diet penyakit saluran cerna bawah

Kasus 3

Seorang laki-laki umur 36 tahun, bekerja sebagai sopir bus antar propinsi, datang kerumah sakit
karena sudah 7 hari tidak BAB. Keadaan ini sering dialaminya, tapi hanya sampai 3 hari. Dari
hasil anamnesa diketahui bahwa dia sering makan tidak teratur, kadang hanya 1 kali sehari tetapi
berlebihan. Suka makan sate daging kambing dan telur di goreng, jarang sekali makan ikan dan
tidak suka makan sayuran dan buah-buahan. Hasil antropometri diketahui BB 70 kg dan TB 165
cm. Dokter menganjurkan untuk konsultasi dengan Ahli Gizi. Hasil anamnesa gizi pasien makan
1 sampai 2 kali sehari, suka, minum kopi 2 gelas sehari. Asupan energi 2550 kkal.
Rencanakanlah terapi diet NCP untuk pasien ini !

Proses Asuhan Gizi

Nama Pasien : Mr. X Nama Mahasiswa: Indah Masri

Jenis Kelamin : laki-laki NIM : 182110099

Umur : 36 th Tanggal : 1 April 2020

ASESMEN

1. Data Dietari
 Hasil anamnesa sering makan tidak teratur,kadang hanya 1 kali sehari tetapi berlebihan
 Suka makan sate daging kambing dan telur di goreng,jarang makan ikan
 Dan tidak suka buah-buahan serta sayuran
 Hasil anamnesa 1-2 sehari,suka minum kopi 2 gelas sehari, dan asupan energi 2550
Penilaian :pola makan pasien yang salah,dan kebiasaan makan pasien yang kurang
baik,serta asupan makanan pasien yang berlebih
2. Data Antropometri
 Bb = 70 kg
 Tb = 165 cm
 IMT = 25,71 ( berat badan lebih)
Penilaian : status gizi pasien memiliki berat badan lebih
3. Data Biokimia
-
4. Data fisik/klinis
 7 hari tidak BAB
Penilaian : pasien mengalami konstipasi atonik
5. Riwayat Personal
 Riwayat sosial ekonomi :
Seorang laiki-laki umur 36 th
Bekerja sebagi sopir bus antar provinsi
Penilaian : status ekonomi menengah
 Penyakit dahulu : -
 Penyakit sekarang : konstipasi atonik
Diagnosa Gizi

Komponen Kemungkina diagnosa Terminologi


Dietary - Menghindari makanan/kel NI 1.4 NC 2.1 NB 1.2 NC 3.1
makanan/waktu makan
- Kelebihan asupan energi yang berasal NI 1.5 NI 2.2
dari makanan/minuman padat
energi/tinggi lemak
- Kelebihan asupan lemak dari lemak NI 5.6.2 NI 5.6.3
beresiko tinggi (lemak
jenuh,transfat,cholesterol)
- Ketidakmampuan utk memilih (misalnya NB 1.7
akses)/ tidak mamu memilih/ tidak
tertarik dalam pemilihan makanan yang
sesuai dengan pedoman
- Fanatik terkait makanan(food faddism) NC 3.1 NB 1.2
- Kepercayaan dan perilaku yang salah NB 3.2 NB 3.3.
dari pasien/pengasuh
- Makan lebih cepat dari normal.makan NB 1.5
sampai merasa sangat kenyang dan tidak
nyaman, konsumsi makanan dengan
porsi besar bila tersa lapar
- Kelebihan asupan makanan pada periode NB 1.5
waktu tertentu

Antropometri - IMT (meningkat) NI 1.5 NB 1.5 NI 1.7 NB 2.1 NC


3.3 NB 3.2

Fisik / Klinis - Konstipasi NI 4.2 NI 5.8.5 NI 5.5 NB 1.5 NI


5.8.3 NC 1.4

Riwayat - Obesity ,Overweight NI 2.2 NI 5.8.4 NI 5.10.1 NI 5.2 NI


Pasien 5.6.3 NC 3.3 NI 5.8.2 NB 1.4

DIAGNOSI GIZI

 Domain Intake

NI 1.5 kelebihan asupan energi (P) berkaitan dengan hasil anamnesa gizi yang lebih dan
kebiasaan makan (E) ditandai dengan hasil anamnesa gizi asupan energi asupan energi
2550 dan makan dalam porsi besar

NI 5.6.3 asupan lemak yang tidak tepat (P) berkaitan dengan kebiasaan makan pasien
yang salah (E) yang ditandai dengan pasien suka makan sate kambing dan telur yang
digoreng.
NI 5.8.5 asupan serat inadekuat (P) berkaitan dengan kebiasaan makan pasien yang tidak
suka makan sayur dan buah-buahan (E) ditandai dengan pasien sudah 7 hari tidak BAB
(S)

 Domain klinis
NC 1.4 Perubahan fungsi gastrointestinal berkaitan (P) berkaitan dengan kesulitan BAB
yang dirasakan pasien (E) ditandai dengan hasil pasien sudah 7 hari tidak BAB (S).
NC 3.3 kelebihan BB/obesitas (P) berkaitan dengan hasil asesmen antrpometri pasien (E)
ditandai dengan hasil IMT 25,7 (berat badan lebih)
 Domain behavior
NB 1.2 perilaku dan kepercayan pasien yang salah terkait dengan makanan dan zat gizi
(P) berkaitan dengan kebiasaan makan dan pola makan pasien yang salah (E) ditandai
dengan Hasil anamnesa sering makan tidak teratur,kadang hanya 1 kali sehari tetapi
berlebihan,suka makan sate daging kambing dan telur di goreng,jarang makan ikan,dan
tidak suka buah-buahan serta sayuran.
Intervensi

1. Tujuan Diet
 Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan yang meningkat
 Mengubah perilaku pasien terkait makanan dan zat gizi
 Meningkatkan asupan makanan pasien
 Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi
 Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat tinggi
 Memberikan makanan dan cairan secukupnya
 Memperbaiki status gizi pasien menjadi normal
2. Syarat dan prinsip diet
 Energi cukup (2.219,91 kkal)
 Makan teratur dan berserat (terutama dari sayuran,buah dan biji-bijian)
 Sayuran dan buah-buahan + 800 gr/hari, untuk merangsang usus dan membentuk bulk
feses
 Intake cairan 8 s/d 10 gelas/hari
 Cukup olahraga dan relax
 Biasakan BAB teratur
 Penambahan vitamin, terutama vitamin B untuk membantu pencernaan
3. Perhitungan zat gizi
BBI = (tb-100) – 10% (tb-100)
= (165-100) – 10% (165-100)
= 65-6,5
= 58,5 kg
REE = 10 W + 6,25 H – 5A + 5
= 10 (70) + 6,25 (165) – 5(36) + 5
= 700 + 1031,5 – 180 + 5
= 1.556,5 kkal
AF = 40% X 1.556,5 kkal = 622,6 kkal
2.179,1 kkal
SDA = 10% X 2.179,1 kkal = 217,91 kkal
2.397,01 kkal
 PROTEIN
15% X 2.397,01 kkal : 4
= 89,8 gr
 LEMAK
25% X 2.397,01 kkal : 9
= 66,58 gr
 KARBOHIDRAT
60% X 2.397,01 kkal : 4
= 359,5 gr
4. Preskripsi diet
Diet : Diet serat tinggi
Bentuk makanan : biasa
Frekuensi : 3x Pokok dan 2x Selingan
Rute : Oral
5. Implementasi
Memberikan makanan sesuai kebutuhan pasien dari segi jenis,jumlah,dan waktu yang
diberikan. Yang diberikan secara bertahap minimal kebutuhan BMR terpenuhi dan
diberikan sesuai dengan kemampuan pasien,serta dikomunikasikan kepada
pasien,keluarga pasien dan tenaga medis lainnya.
6. Rencana edukasi
Tujuan : memberikan pengetahuan tentang serat tinggi
Metode : konseling
Materi : 1. Menjelaskan tentang diet serat tinggi
2. menjelaskan bahan makanan berserat tinggi
Media : leaflet,food model dan buku foto makanan
Waktu : 30 menit
Tempat : ruang inap pasien/ruang konsultasi gizi

MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring Awal Standar Rencana evaluasi Evaluasi


Dietary - energi 2.550 Minimal 1X sehari
kebutuhan
BMR 80%
terpenuhi
Antropometri - IMT = 25,71 18,5 – 25 1x seminggu
( berat badan
lebih)

Fisik - 7 hari tidak 1x sehari


BAB Normal

Hari/Tanggal : Senin/06 April 2020

Golongan :2

Praktikum Ke :6

Judul : bentuk-bentuk makanan rumah sakit


Topik Praktikum : Diet penyakit saluran cerna bawah

Kasus 4
Seorang laki-laki umur 61 tahun, datang ke puskesmas karena BAB berdarah sudah sejak 8 hari
yang lalu. Sebenarnya keluhan ini sudah dirasakan sejak 7 bulan yang lalu, tetapi tidak terlalu
dihiraukannya. Sejak 4 bulan terakhir terasa ada benjolan dianus dan gatal disekitarnya. Dari
hasil anamnesa diketahui os sering konstipasi karena dia tidak menyukai sayuran dan seharihari
makan dengan lauk yang di goreng balado dan jarang sekali makan buah, asupan gizi pasien
melebihi kebutuhannya. Dia bekerja sebagai Satpam disebuah perusaan BUMN yang sering
dinas malam. Waktu istirahatnya tidak teratur dan dia jarang berolah raga. Untuk mengatasi
konstipasi, os sering menggunakan obat pencahar. Dokter menganjurkan konsultasi ke ahli gizi.
Hasil pemeriksaan laboratorium diketahui Hb 9.5 mg%. BB 68 kg, TB 159 cm. Rencanakanlah
terapi diet dengan mengunakan metode NCP untuk pasien ini !

Proses Asuhan Gizi

Nama Pasien : Mr. X Nama Mahasiswa: Indah Masri

Jenis Kelamin : laki-laki NIM : 182110099

Umur : 61 th Tanggal : 1 April 2020

ASESMEN

1. Data Dietari
 Tidak menyukai sayuran
 Sehari-hari makan dengan lauk yang digoreng balado dan jarang makan sayur serta
jarang makan buah
 Asupan zat gizi melebihi kebutuhannya
Penilaian : kebiasaan makan pasien tidak baik,dan asupan makan pasien berlebih dari
kebutuhan
2. Data Antropometri
 Bb = 68 kg
 Tb = 159 cm
 IMT = 26,34 ( kelebihan berat badan )
Penilaian : status gizi pasien kelebihan berat badan (overweight)
3. Data Biokimia

Hasil lab Standar Penilaian


Hb 9,5 mg % 12-16 mmHg Rendah
Penilaian : pasien mengalami anemia.

4. Data fisik/klinis
 BAB berdarah sejak 7 bulan yang lalu
 4 bulan terakhir terasa ada benjolan dianus dan gatal disekitarnya
 Hasil anamnesa os sering konstipasi
Penilaian : pasien mengalami gejala penyakit haemoroid
5. Riwayat Personal
 Riwayat sosial ekonomi :
Seorang laiki-laki umur 61 th
Pekerjaan : satpam
Status ekonomi : menengah
 Penyakit dahulu : -
 Penyakit sekarang : haemoroid
Diagnosa Gizi

Komponen Kemungkina diagnosa Terminologi


Dietary - Kelebihan asupan energi yang berasal NI 1.5 NI 2.2
dari makanan/minuman padat
energi/tinggi lemak
- Ketidakmampuan utk memilih (misalnya NB 1.7
akses)/ tidak mamu memilih/ tidak
tertarik dalam pemilihan makanan yang
sesuai dengan pedoman
- Kepercayaan dan perilaku yang salah NB 3.2 NB 3.3.
dari pasien/pengasuh
- Ketidak seimbangan zat gizi/kelompok NB 1.2
makanan
- Variasi makanan,terbatas NI 2.1 NB 3.2
- Tidak mampu untuk merubah
makanan/aktivitas terkait perilaku NB 2.5
- Menghindari makanan/kel
makanan/waktu makan NI 1.4 NC 2.1 NB 1.2 NC 3.1 NC
1.1
Antropometri - IMT (meningkat) NI 1.5 NB 1.5 NI 1.7 NB 2.1 NC
3.3 NB 3.2

Biokimia - Hb menurun NI 5.10.1 NC 2.1

Fisik / Klinis - Konstipasi NI 4.2 NI 5.8.5 NI 5.5 NB 1.5 NI


5.8.3 NC 1.4

Riwayat - Obesity ,Overweight NI 2.2 NI 5.8.4 NI 5.10.1 NI 5.2 NI


Pasien 5.6.3 NC 3.3 NI 5.8.2 NB 1.4

DIAGNOSI GIZI

 Domain Intake

NI 2.2 kelebihan asupan oral (P) berkaitan dengan hasil anamnesa gizi yang melebihi dari
kebutuhan (E) ditandai dengan hasil IMT berat badan lebih

NI 5.10.1 asupan mineral zat besi inadekuat (P) berkaitan dengan anemia yang diderita
pasien (E) ditandai dengan hasil labolatorium pasien hemoglobin hanya 9,6 mg %.

 Domain klinis
NC 3.3 kelebihan berat badan (P) berkaitan hasil imt pasien (E) ditandai dengan hasil
hasil imt 26,39 (berat badan lebih) (S).
 Domain behavior
NB 1.2 perilaku dan kepercayaan yang salah terkait makanan dan zat gizi (P) ditandai
dengan kebiasaan makan pasien yang salah (E) berkaitan dengan kebiasaanya yang tidak
menyukai sayur,buah-buah dan sehari – hari makan lauk di goreng balado
Intervensi

1. Tujuan Diet
 Mencegah konstipasi
 Meningkatkan asupan makanan pasien
 Memberikan makanan dan cairan secukupnya
 Memperbaiki status gizi pasien menjadi normal
 Merubah perilaku pasien dan pola makan pasien
 Merubah status gizi pasien menjadi normal
2. Syarat dan prinsip diet
 Makanan cukup zat gizi
 Masa akut diberikan diet rendah sisi
 Minum 8-10 gelas/hari
 Hindari makanan yang merangsang
 Makan teratur
 Suplemen vit B kompleks
3. Perhitungan zat gizi
BBI = (tb-100) – 10% (tb-100)
= (159-100) – 10% (159-100)
= 59-5,9
= 53,1 kg
REE = 10 W + 6,25 H – 5A + 5
= 10 (68) + 6,25 (159) – 5(61) + 5
= 680 + 993,75 – 305 + 5
= 1.373,75 kkal
AF = 40% X 1.373,75 kkal = 549,5 kkal
1.923,25 kkal
SDA = 10% X 1.923,25 kkal = 192,325 kkal
2.115,575 kkal
 PROTEIN
15% X 2.115,575 kkal : 4
= 79,3 gr
 LEMAK
25% X 2.115,575 kkal : 9
= 58,76 gr
 KARBOHIDRAT
60% X 2.115,575 kkal : 4
= 317,3 gr
4. Preskripsi diet
Diet : Diet sisa rendah I
Bentuk makanan : saring
Frekuensi : 3x Pokok dan 2x Selingan
Rute : Oral
5. Implementasi
Memberikan makanan sesuai kebutuhan pasien dari segi jenis,jumlah,dan waktu yang
diberikan. Yang diberikan secara bertahap minimal kebutuhan BMR terpenuhi dan
diberikan sesuai dengan kemampuan pasien,serta dikomunikasikan kepada
pasien,keluarga pasien dan tenaga medis lainnya.
6. Rencana edukasi
Tujuan : memberikan pengetahuan tentang diet sisa rendah I
Metode : konseling
Materi : 1. Menjelaskan tentang diet sisa rendah I
2. menjelaskan bahan makanan rendah serat,yang boleh dan tidak boleh
Media : leaflet,food model dan buku foto makanan
Waktu : 30 menit
Tempat : ruang inap pasien/ruang konsultasi gizi

MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring Awal Standar Rencana evaluasi Evaluasi


Dietary - Asupan Minimal 1X sehari
melebihi kebutuhan
kebutuhan BMR 80%
terpenuhi
Antropometri - IMT 26,34 18,5 - 25 1x seminggu
Biokimia Hb 9,5 mg % 12-16 mg % 1x Seminggu

Fisik - BAB 1x sehari


berdarah Normal 1x sehari
sejak 7 bulan
yang lalu
- 4 bulan
terakhir
terasa ada Normal
1x seminggu
benjolan
dianus dan
gatal
disekitarnya
- Hasil Normal
1x sehari
anamnesa os
sering
konstipasi

Anda mungkin juga menyukai