Disusun Oleh :
Indah Masri
( 182110099)
DIII GIZI 2A
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JURUSAN GIZI
TA 2019 / 2020
Hari/Tanggal : Senin/06 April 2020
Golongan :2
Praktikum Ke :6
Kasus 1 :
Seorang mahasiswi , umur 20 tahun berobat ke RS dalam keadaan lemah , demam tinggi, kadang
menggigau. Mhs tersebut tinggal di rumah kost, menurut cerita teman sekamarnya dia sudah 1
minggu demam dan tidak mau makan, merasa mual dan sakit kepala. Sebelum sakit biasanya dia
setiap pagi sebelum kuliah minum kopi. Sekitar jam 11.00 dia makan nasi di warung di
kampusnya. Sore hari makan di warung nasi dekat tempat kostnya. Atau jajan bakso yang lewat
saja. Hasil pemeriksaaan fisik dan klinis ditemukan lidah kotor, nadi relatif bradikardi, TD
normal, dan suhu tubuh 40 0C, tingkat kesadaran delirium. Pemeriksaaan labor : Hb 10,0 mg %,
test Widal ++. TB 160 cm dan BB 49 kg. Dari hasil anamnesa gizi sehari sebelum sakit, asupan
energi 800 kkal. Rencanakanlah terapi diet dengan menggunakan metode NCP untuk pasien ini !
ASESMEN
1. Data Dietari
Setiap pagi sebelum kuliah minum kopi
Jam 11.00 makan nasi di warung di kampus
Sore hari makan di warung nasi dekat kos/jajan bakso yang lewat
Sudah 1 minggu tidak mau makan
Hasil anamnesa gizi sehari sebelum sakit,asupan energi 800 kkal
Penilaian : asupan makanan pasien tidak mencukupi,pola makan pasien yang
salah,dan kebiasaan makan pasien yang kurang baik.
2. Data Antropometri
Bb = 49 kg
Tb = 160 cm
IMT = 19,14 ( normal )
Penilaian : status gizi pasien normal
3. Data Biokimia
4. Data fisik/klinis
Lidah kotor
Nadi relatif brakardi
Tekanan darah (Normal)
Suhu tubuh 400C (Tinggi)
Keadaan lemah,demam tinggi,kadang menggigau
Merasa mual dan sakit kepala
Penilaian : pasien mengalami tanda-tanda gangguan fungsi gastrointestinal,dan
mengalami gejala penyakit typus
5. Riwayat Personal
Riwayat sosial ekonomi :
Seorang mahasiswa umur 20 th Penyakit dahulu : -
Penyakit sekarang : typus
Diagnosa Gizi
DIAGNOSI GIZI
Domain Intake
NI 1.4 asupan energi inadekuat (P) berkaitan dengan kebiasaan makan pasien yang
kurang baik (E) ditandai dengan hasil anamnesa sehari sebelum sakit hanya 800 kkal
NI 2.1 asupan oral tidak adekuat (P) berkaitan dengan kebiasaan makan pasien yang tidak
baik (E) ditandai dengan hasil anamnesa sehari sebelum sakit hanya 800 kkal
NI 5.1 peningkatan kebutuhan zat gizi (P) berkaitan dengan peningkatan suhu dan
demam yang diderita pasien (E) yang ditandai dengan suhu badan pasien 40 0C,demam
tinggi,dan keadaan pasien yang lemah
Domain behavior
NB 1.5 gangguan pola makan (P) berkaitan dengan pola makan pasien yang salah (E)
ditandai dengan pasien hanya minum kopi pagi hari,jam 11 siang makan nasi,dan sore
hari makan nasi di warung nasi dekat kosan nya.
NB 3.1 konsumsi makanan yang tidak aman (P) ditandai dengan pasien suka makan
makanan yang dijual orang lain (E) ditandai dengan pasien suka makan nasi di warung
Domain klinis
NC 1.4 Perubahan fungsi gastrointestinal berkaitan (P) berkaitan dengan mual dan tidak
nafsu makan (E) ditandai dengan sudah satu minggu tidak nafsu makan dan mual yang
diarasakan (S)
Intervensi
1. Tujuan Diet
Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan yang meningkat
Mengurangi/mencegah kerusakan jaringan
Memberikan makanan dan cairan secukupnya
2. Syarat dan prinsip diet
Energi diberikan 2.298,23 kkal
Protein gram
Lemak diberikan 37,7 gram
Rendah serat/sisa rendah,khususnya serat kasar hindari
Tidak mengandung bahan berbumbu dan merangsang dan mudah cerna
Bentuk makanan tergantung toleransi pasien
Makan dengan porsi kecil dan sering
Cairan sesuai kebutuhan/cukup
3. Perhitungan zat gizi
REE = 10 W + 6,25 H – 5A- 161
= 10 (49) + 6,25 (160) – 5(20) – 161
= 490 + 1000 – 100 – 161
= 1.229 kkal
AF = 30% X 1.229 kkal = 368,7 kkal
1.597,7 kkal
FS = 40% X 1.229 kkal = 491,6 kkal
2.089,3 kkal
SDA = 10% X 2.089,3 kkal = 208,93 kkal
2.298,23 kkal
PROTEIN
15% X 2.298,23 kkal
= 344,73 kkal : 4
= 86,18 gr
LEMAK
25% X 2.298,23 kkal
= 574,55 : 9
=63,83 gr
KARBOHIDRAT
60% X 2.298,23 kkal
=1.378,938 : 4
= 344,73 gr
4. Preskripsi diet
Diet : Diet Energi tinggi protein tinggi (ETPT)
Bentuk makanan : saring
Frekuensi : 3x Pokok dan 2x Selingan
Rute : Oral
5. Implementasi
Memberikan makanan sesuai kebutuhan pasien dari segi jenis,jumlah,dan waktu yang
diberikan. Yang diberikan secara bertahap minimal kebutuhan BMR terpenuhi dan
diberikan sesuai dengan kemampuan pasien,serta dikomunikasikan kepada
pasien,keluarga pasien dan tenaga medis lainnya.
6. Rencana edukasi
Tujuan : memberikan pengetahuan tentang ETPT
Metode : konseling
Materi : 1. Menjelaskan tentang diet ETPT
2. menjelaskan bahan makanan rendah serat,yang boleh dan tidak boleh
Media : leaflet,food model dan buku foto makanan
Waktu : 30 menit
Tempat : ruang inap pasien/ruang konsultasi gizi
1. Makan pagi
- bubur beras
- Sup ikan
- Orak-arik tempe
- Tumis kangkung
- Jus semangka
2. Selingan pagi
- Nagasari
3. Makan siang
- Bubur beras
- Semur daging
- Perkedel tempe
- Bening bayam
- Mangga
4. Selingan sore
5. Makan malam
- Bubur beras
- Ayam presto
- Tahu kecap
- Sup sayuran
- Jeruk peras
Hari/Tanggal : Senin/06 April 2020
Golongan :2
Praktikum Ke :6
Kasus 2 :
Seorang laki-laki umur 65 tahun , TB 170 cm, BB 49 kg, 4 hari sebelum masuk rumah sakit
menderita demam. Berat badannya sejak 3 bulan yang lalu terus menurun, perut terasa nyeri dan
kram setiap saat sejak 1 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan pasien kelihatan pucat, BAB
bercampur lendir dan darah dan teraba benjolan keras diperut kiri bawah. Pasien dianjurkan
dirawat. Hasil Diagnosa dokter pasien menderita Devertikulitis. Hasil pemeriksaan TD 110/ 70
mg %, suhu tubuh 39o C. Pemeriksaan labor Hb 10.6 mg %, albumin 3,0 g/dl. Hasil anamnesa
gizi pasien dari mudanya kurang mengkonsumsi sayuran dan buah, pagi hanya mengkonsumsi
teh manis dan sepotong roti, kurang minum air putih, asupan energi hanya 70 %, protein 55 %,
lemak 60%, karbohidrat 70 % kurang Rencanakanlah terapi diet dengan menggunakan metode
NCP untuk pasien ini , dengan pendarahan sudah berhenti!
ASESMEN
1. Data Dietari
Pasien dari muda kurang konsumsi sayuran dan buah
Pagi hanya konsumsi teh manis dan sepotong roti
Kurang minum air putih
Asupan energi hanya 70%,protein 55%,lemak 60%,karbohidrat 70% kurang
Penilaian : asupan makanan pasien tidak mencukupi,pola makan pasien yang
salah,dan kebiasaan makan pasien yang kurang baik.
2. Data Antropometri
Bb = 49 kg
Tb = 170 cm
IMT = 16,95 ( kurus )
Penilaian : status gizi pasien kurus
3. Data Biokimia
4. Data fisik/klinis
Keliatan pucat,BAB bercampur lendir dan darah
Teraba benjolan keras di perut bagian kiri bawah
Menderita demam,suhu tubuh 390 C (Tinggi)
Berat badan sejak 3 bulan yang lalu terus turun,perut terasa nyeri dan kram setiap saat
sejak 1 bulan yang lalu
Tekanan darah 110/70 mg % (Normal)
Penilaian : pasien mengalami demam,dan gejala penyakit devertikulitis
5. Riwayat Personal
Riwayat sosial ekonomi :
Seorang laiki-laki umur 60 th
Penyakit dahulu : -
Penyakit sekarang : devertikulitis
Diagnosa Gizi
DIAGNOSI GIZI
Domain Intake
NI 2.1 asupan oral tidak adekuat (P) berkaitan dengan hasil anamnesa gizi yang kurang
dan kebiasaan makan (E) ditandai dengan hasil anamnesa gizi asupan energi hanya
70%,Protein 55%,lemak 60% dan KH 70%.
NI 5.1 peningkatan kebutuhan zat gizi (P) berkaitan dengan peningkatan suhu dan
demam yang diderita pasien (E) yang ditandai dengan suhu badan pasien 390C.
NI 5.2 malnutrisi (P) berkaitan dengan penurunan berat badan yang terus menrus selama
3 bulan (E) ditandai dengan hasil IMT kurus (S)
NI 5.10.1 asupan mineral zat besi inadekuat (P) berkaitan dengan anemia yang diderita
pasien (E) ditandai dengan hasil labolatorium pasien hemoglobin hanya 10,6 mg %.
Domain klinis
NC 1.4 Perubahan fungsi gastrointestinal berkaitan (P) berkaitan dengan BAB bercampur
lendir dan darah (E) ditandai dengan hasil diagnosa pasien oleh dokter devertikulitis (S).
NC 3.1 berat badan kurang (P) berkaitan dengan penurunan berat badan oleh pasien sejak
3 bulan yang lalu (E) ditandai dengan hasil IMT kurus.
Intervensi
1. Tujuan Diet
Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan yang meningkat
Meningkatkan asupan makanan pasien
Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi
Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat tinggi
Memberikan makanan dan cairan secukupnya
Memperbaiki status gizi pasien menjadi normal
2. Syarat dan prinsip diet
Mengusahakan asupan energi dan zat gizi cukup,sesuai dengan batasan diet yang
ditetapkan
Bila ada pendarahan makanan dimulai dari makanan cair jernih
Makanan diberikan secara bertahap,mulai dari diet sisa rendah I,II dengan konsistensi
yang sesuai
Bila perlu berikan makanan enteral rendah atau bebas laktosa
Minum minimal 8 gelas sehari guna mencegah konstipasi
3. Perhitungan zat gizi
REE = 10 W + 6,25 H – 5A + 5
= 10 (49) + 6,25 (170) – 5(65) + 5
= 490 + 1062,5 – 325 + 5
= 1232,5kkal
AF = 30% X 1232,5 kkal = 246,5 kkal
1479 kkal
FS = 40% X 1232,5 kkal = 493 kkal
1972 kkal
SDA = 10% X 1972 kkal = 197,2 kkal
2169,2 kkal
PROTEIN
15% X 2169,2 kkal : 4
= 81,34 gr
LEMAK
25% X 2169,2 kkal : 9
= 60,25 gr
KARBOHIDRAT
60% X 2169,2 kkal : 4
= 325,38 gr
4. Preskripsi diet
Diet : Diet sisa rendah I
Bentuk makanan : saring
Frekuensi : 3x Pokok dan 2x Selingan
Rute : Oral
5. Implementasi
Memberikan makanan sesuai kebutuhan pasien dari segi jenis,jumlah,dan waktu yang
diberikan. Yang diberikan secara bertahap minimal kebutuhan BMR terpenuhi dan
diberikan sesuai dengan kemampuan pasien,serta dikomunikasikan kepada
pasien,keluarga pasien dan tenaga medis lainnya.
6. Rencana edukasi
Tujuan : memberikan pengetahuan tentang diet sisa rendah I
Metode : konseling
Materi : 1. Menjelaskan tentang diet sisa rendah I
2. menjelaskan bahan makanan rendah serat,yang boleh dan tidak boleh
Media : leaflet,food model dan buku foto makanan
Waktu : 30 menit
Tempat : ruang inap pasien/ruang konsultasi gizi
Golongan :2
Praktikum Ke :6
Kasus 3
Seorang laki-laki umur 36 tahun, bekerja sebagai sopir bus antar propinsi, datang kerumah sakit
karena sudah 7 hari tidak BAB. Keadaan ini sering dialaminya, tapi hanya sampai 3 hari. Dari
hasil anamnesa diketahui bahwa dia sering makan tidak teratur, kadang hanya 1 kali sehari tetapi
berlebihan. Suka makan sate daging kambing dan telur di goreng, jarang sekali makan ikan dan
tidak suka makan sayuran dan buah-buahan. Hasil antropometri diketahui BB 70 kg dan TB 165
cm. Dokter menganjurkan untuk konsultasi dengan Ahli Gizi. Hasil anamnesa gizi pasien makan
1 sampai 2 kali sehari, suka, minum kopi 2 gelas sehari. Asupan energi 2550 kkal.
Rencanakanlah terapi diet NCP untuk pasien ini !
ASESMEN
1. Data Dietari
Hasil anamnesa sering makan tidak teratur,kadang hanya 1 kali sehari tetapi berlebihan
Suka makan sate daging kambing dan telur di goreng,jarang makan ikan
Dan tidak suka buah-buahan serta sayuran
Hasil anamnesa 1-2 sehari,suka minum kopi 2 gelas sehari, dan asupan energi 2550
Penilaian :pola makan pasien yang salah,dan kebiasaan makan pasien yang kurang
baik,serta asupan makanan pasien yang berlebih
2. Data Antropometri
Bb = 70 kg
Tb = 165 cm
IMT = 25,71 ( berat badan lebih)
Penilaian : status gizi pasien memiliki berat badan lebih
3. Data Biokimia
-
4. Data fisik/klinis
7 hari tidak BAB
Penilaian : pasien mengalami konstipasi atonik
5. Riwayat Personal
Riwayat sosial ekonomi :
Seorang laiki-laki umur 36 th
Bekerja sebagi sopir bus antar provinsi
Penilaian : status ekonomi menengah
Penyakit dahulu : -
Penyakit sekarang : konstipasi atonik
Diagnosa Gizi
DIAGNOSI GIZI
Domain Intake
NI 1.5 kelebihan asupan energi (P) berkaitan dengan hasil anamnesa gizi yang lebih dan
kebiasaan makan (E) ditandai dengan hasil anamnesa gizi asupan energi asupan energi
2550 dan makan dalam porsi besar
NI 5.6.3 asupan lemak yang tidak tepat (P) berkaitan dengan kebiasaan makan pasien
yang salah (E) yang ditandai dengan pasien suka makan sate kambing dan telur yang
digoreng.
NI 5.8.5 asupan serat inadekuat (P) berkaitan dengan kebiasaan makan pasien yang tidak
suka makan sayur dan buah-buahan (E) ditandai dengan pasien sudah 7 hari tidak BAB
(S)
Domain klinis
NC 1.4 Perubahan fungsi gastrointestinal berkaitan (P) berkaitan dengan kesulitan BAB
yang dirasakan pasien (E) ditandai dengan hasil pasien sudah 7 hari tidak BAB (S).
NC 3.3 kelebihan BB/obesitas (P) berkaitan dengan hasil asesmen antrpometri pasien (E)
ditandai dengan hasil IMT 25,7 (berat badan lebih)
Domain behavior
NB 1.2 perilaku dan kepercayan pasien yang salah terkait dengan makanan dan zat gizi
(P) berkaitan dengan kebiasaan makan dan pola makan pasien yang salah (E) ditandai
dengan Hasil anamnesa sering makan tidak teratur,kadang hanya 1 kali sehari tetapi
berlebihan,suka makan sate daging kambing dan telur di goreng,jarang makan ikan,dan
tidak suka buah-buahan serta sayuran.
Intervensi
1. Tujuan Diet
Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan yang meningkat
Mengubah perilaku pasien terkait makanan dan zat gizi
Meningkatkan asupan makanan pasien
Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi
Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat tinggi
Memberikan makanan dan cairan secukupnya
Memperbaiki status gizi pasien menjadi normal
2. Syarat dan prinsip diet
Energi cukup (2.219,91 kkal)
Makan teratur dan berserat (terutama dari sayuran,buah dan biji-bijian)
Sayuran dan buah-buahan + 800 gr/hari, untuk merangsang usus dan membentuk bulk
feses
Intake cairan 8 s/d 10 gelas/hari
Cukup olahraga dan relax
Biasakan BAB teratur
Penambahan vitamin, terutama vitamin B untuk membantu pencernaan
3. Perhitungan zat gizi
BBI = (tb-100) – 10% (tb-100)
= (165-100) – 10% (165-100)
= 65-6,5
= 58,5 kg
REE = 10 W + 6,25 H – 5A + 5
= 10 (70) + 6,25 (165) – 5(36) + 5
= 700 + 1031,5 – 180 + 5
= 1.556,5 kkal
AF = 40% X 1.556,5 kkal = 622,6 kkal
2.179,1 kkal
SDA = 10% X 2.179,1 kkal = 217,91 kkal
2.397,01 kkal
PROTEIN
15% X 2.397,01 kkal : 4
= 89,8 gr
LEMAK
25% X 2.397,01 kkal : 9
= 66,58 gr
KARBOHIDRAT
60% X 2.397,01 kkal : 4
= 359,5 gr
4. Preskripsi diet
Diet : Diet serat tinggi
Bentuk makanan : biasa
Frekuensi : 3x Pokok dan 2x Selingan
Rute : Oral
5. Implementasi
Memberikan makanan sesuai kebutuhan pasien dari segi jenis,jumlah,dan waktu yang
diberikan. Yang diberikan secara bertahap minimal kebutuhan BMR terpenuhi dan
diberikan sesuai dengan kemampuan pasien,serta dikomunikasikan kepada
pasien,keluarga pasien dan tenaga medis lainnya.
6. Rencana edukasi
Tujuan : memberikan pengetahuan tentang serat tinggi
Metode : konseling
Materi : 1. Menjelaskan tentang diet serat tinggi
2. menjelaskan bahan makanan berserat tinggi
Media : leaflet,food model dan buku foto makanan
Waktu : 30 menit
Tempat : ruang inap pasien/ruang konsultasi gizi
Golongan :2
Praktikum Ke :6
Kasus 4
Seorang laki-laki umur 61 tahun, datang ke puskesmas karena BAB berdarah sudah sejak 8 hari
yang lalu. Sebenarnya keluhan ini sudah dirasakan sejak 7 bulan yang lalu, tetapi tidak terlalu
dihiraukannya. Sejak 4 bulan terakhir terasa ada benjolan dianus dan gatal disekitarnya. Dari
hasil anamnesa diketahui os sering konstipasi karena dia tidak menyukai sayuran dan seharihari
makan dengan lauk yang di goreng balado dan jarang sekali makan buah, asupan gizi pasien
melebihi kebutuhannya. Dia bekerja sebagai Satpam disebuah perusaan BUMN yang sering
dinas malam. Waktu istirahatnya tidak teratur dan dia jarang berolah raga. Untuk mengatasi
konstipasi, os sering menggunakan obat pencahar. Dokter menganjurkan konsultasi ke ahli gizi.
Hasil pemeriksaan laboratorium diketahui Hb 9.5 mg%. BB 68 kg, TB 159 cm. Rencanakanlah
terapi diet dengan mengunakan metode NCP untuk pasien ini !
ASESMEN
1. Data Dietari
Tidak menyukai sayuran
Sehari-hari makan dengan lauk yang digoreng balado dan jarang makan sayur serta
jarang makan buah
Asupan zat gizi melebihi kebutuhannya
Penilaian : kebiasaan makan pasien tidak baik,dan asupan makan pasien berlebih dari
kebutuhan
2. Data Antropometri
Bb = 68 kg
Tb = 159 cm
IMT = 26,34 ( kelebihan berat badan )
Penilaian : status gizi pasien kelebihan berat badan (overweight)
3. Data Biokimia
4. Data fisik/klinis
BAB berdarah sejak 7 bulan yang lalu
4 bulan terakhir terasa ada benjolan dianus dan gatal disekitarnya
Hasil anamnesa os sering konstipasi
Penilaian : pasien mengalami gejala penyakit haemoroid
5. Riwayat Personal
Riwayat sosial ekonomi :
Seorang laiki-laki umur 61 th
Pekerjaan : satpam
Status ekonomi : menengah
Penyakit dahulu : -
Penyakit sekarang : haemoroid
Diagnosa Gizi
DIAGNOSI GIZI
Domain Intake
NI 2.2 kelebihan asupan oral (P) berkaitan dengan hasil anamnesa gizi yang melebihi dari
kebutuhan (E) ditandai dengan hasil IMT berat badan lebih
NI 5.10.1 asupan mineral zat besi inadekuat (P) berkaitan dengan anemia yang diderita
pasien (E) ditandai dengan hasil labolatorium pasien hemoglobin hanya 9,6 mg %.
Domain klinis
NC 3.3 kelebihan berat badan (P) berkaitan hasil imt pasien (E) ditandai dengan hasil
hasil imt 26,39 (berat badan lebih) (S).
Domain behavior
NB 1.2 perilaku dan kepercayaan yang salah terkait makanan dan zat gizi (P) ditandai
dengan kebiasaan makan pasien yang salah (E) berkaitan dengan kebiasaanya yang tidak
menyukai sayur,buah-buah dan sehari – hari makan lauk di goreng balado
Intervensi
1. Tujuan Diet
Mencegah konstipasi
Meningkatkan asupan makanan pasien
Memberikan makanan dan cairan secukupnya
Memperbaiki status gizi pasien menjadi normal
Merubah perilaku pasien dan pola makan pasien
Merubah status gizi pasien menjadi normal
2. Syarat dan prinsip diet
Makanan cukup zat gizi
Masa akut diberikan diet rendah sisi
Minum 8-10 gelas/hari
Hindari makanan yang merangsang
Makan teratur
Suplemen vit B kompleks
3. Perhitungan zat gizi
BBI = (tb-100) – 10% (tb-100)
= (159-100) – 10% (159-100)
= 59-5,9
= 53,1 kg
REE = 10 W + 6,25 H – 5A + 5
= 10 (68) + 6,25 (159) – 5(61) + 5
= 680 + 993,75 – 305 + 5
= 1.373,75 kkal
AF = 40% X 1.373,75 kkal = 549,5 kkal
1.923,25 kkal
SDA = 10% X 1.923,25 kkal = 192,325 kkal
2.115,575 kkal
PROTEIN
15% X 2.115,575 kkal : 4
= 79,3 gr
LEMAK
25% X 2.115,575 kkal : 9
= 58,76 gr
KARBOHIDRAT
60% X 2.115,575 kkal : 4
= 317,3 gr
4. Preskripsi diet
Diet : Diet sisa rendah I
Bentuk makanan : saring
Frekuensi : 3x Pokok dan 2x Selingan
Rute : Oral
5. Implementasi
Memberikan makanan sesuai kebutuhan pasien dari segi jenis,jumlah,dan waktu yang
diberikan. Yang diberikan secara bertahap minimal kebutuhan BMR terpenuhi dan
diberikan sesuai dengan kemampuan pasien,serta dikomunikasikan kepada
pasien,keluarga pasien dan tenaga medis lainnya.
6. Rencana edukasi
Tujuan : memberikan pengetahuan tentang diet sisa rendah I
Metode : konseling
Materi : 1. Menjelaskan tentang diet sisa rendah I
2. menjelaskan bahan makanan rendah serat,yang boleh dan tidak boleh
Media : leaflet,food model dan buku foto makanan
Waktu : 30 menit
Tempat : ruang inap pasien/ruang konsultasi gizi