Anda di halaman 1dari 99

LAPORAN KINERJA INSTANSI PE]IiERINTAH

(LKjlP)
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN SOLOK TAHUN 2O2O

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN SOLOK
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat
dan karunial.{ya, kami dapat menyelesaikan penyusum Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Tahun 2020.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Solok disusun berdasarkan Inpres
Nomor 07 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjaqf ian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Review Atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
LKiIP adalah wujud pertanggungiawaban pejabat publik kepada masyarakat tentang
kinerja lembaga pemerintah selama satu tahun anggaftm. Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Solok telah diukur, dievaluasi, dianalisis dan dijabarkan dalam bentuk Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan.
Tujuan penyusruum L(|IP adalah untuk menggambarkan penerapan Rencana

Strategis @enstra) dalam pelaksanaan tugas pokok dan frrngsi organisasi di masing-masing
perangkat daeratr, serta keberhasilan capaian sasaran saat ini untuk percepatan dalam
meningkatkan kulitas capaian kinerja yang diharapkan pada tahun yang akan datang. Melalui
penyu$man LKjIP juga dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good
governance, yaitu dalam rangka terwujudnya transparansi dan akuntabilitas di lingkungan
pemerintahan.

Mengingat terbatasnya kemampuan, kami menyadari bahwa Laporan Kinerja


Tahunan yang disusun ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu segala koreksi dan
saran dalam rangka penyempum:um sangat kami harapkan.

dr.
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGAI\TAR 1

RINGKASAI\I EKSEKUTIF ii
DAFTAR ISI 111

BAB I PENDAHULUAI{
A. Latar Belakang .............. 1

B. Landasan Hukum 2
C. Maksud dan Tujuan J
D. Gambaran Umum Organisasi J

BAB II PERENCANAAIT KINTERJA


A. Tujuan Perjanjian Kinerja...... I I
B. Rencana Kinerja Tahunan... 11
C. Perjanjian Kinerja Tahunan 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA


A. Capaian Kine{a Organisasi 17
B. Realisasi Anggaran 67

BAB tV PENUTUP
Penutup

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHI]LUAI{

A. LatarBelakang
Istilah tata kepemerintahan yang baik (good public governance) merupakan suatu
konsepsi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, demokratis, dan efektif.
Agenda penciptaan tata kepemerintahan yang baik setidaknya memiliki 5 (lima) sasaran
yaitu:
1. Berkurangnya secara nyata praktek korupsi kolusi dan nepotisme di birokrasi, yang
dimulai dari jajaranpejabat yang paling atas.
2. Terciptanya sistem kelembagaan & ketatalaksanarm pemerintah yang efisien, efektif
dan profesional transparan dan akuntabel.

3. Terhapusnya peraturan dan praktek yang bersifat diskriminatif terhadap warga negara.
4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik.
5. Terjaminnya konsistensi seluruh peraturan pusat dan daerah.
Akuntabilitas publik adalah suatu ukuran atau standar yang menunjukkan seberapa
besar tingkat kesesuaian penyelenggataafi penyusunan kebijakan publik dengan peraturan
hukum dan perundang-undangan yang berlaku untuk organisasi publik yang bersangkutan.
Dengan penerapan prinsip akuntabilitas tersebut, diharapkan pertanggungiawaban
penyelenggaraan pemerintah/institusilunit keda tidak lagi sekedar laporan kesan-kesan dan
pesan-pesan, tetapi menjadi laporan pertanggungjawaban kinerja selama yang bersangkutan

menjabat, hal ini sejalan dengan kebijakan Anggaran Berbasis Kinerja.

Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, sebagai salah satu instansi di Pemerintahan


Kabupaten Solok mengemban suatu tugas dan tanggungjawab tertentu, melalui kewenangan
atau mandat yang diberikan untuk mempertanggungiawabkan dalam melaksanakan mandat
ini, perlu adanya suatu akuntabilitas yang baik.
Laporan Kinerja sebagai suatu bentuk laporan akuntabilitas, merupakan wujud tertulis
pertanggungiawaban suatu organisasi/instansi kepada pemberi mandat. Guna menilai tingkat

keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kegiatan di suatu instansi pemerintalr, maka


seluruh aktifitas di instansi tersebut harus dapat diukur dan dievaluasi. Pengukuran tingkat
pencapaian terhadap suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, dilalcukan dengan
menggunakan berbagai indikator kinerja. Indikator kinerja tersebut meliputi masukan (tnput),
keluaran (output), hasil (o ut c ome), manfaat (b enefi t), dan dampak (imp act).

X'.*rl7* 0roo, t(-r^t o,,/o,1o* r%. /ur,, 2O2O Page I


Dalam rangka mempertanggungiawabkan keberhasilan dan kegagalan melaksanakan
misi organisasi tersebut, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Solok menyusun Akuntabilitas
Kinerja Tahun 2020 yangdapat menggambarkan tingkat kinerja sesungguhnya.

B. Landasan Hukum.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Tahun 2020 disusun berdasarkan

beberapa landasan sebagai berikut :

1. Landasan Idiil : Pancasila.


2. Landasan Konstitusional : UUD 1945.

3. Landasan Operasional :

a) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah otonom


Kabupaten dalam lingkungan Provinsi Sumatera tengah (lembaran negara
Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25).
b) Undang-undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggara Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75; Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3851).
c) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomr 47 ; Tar:.}lahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286).
d) Undang-undang Nomor I
Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355).

e) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggungjawab


Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tatrun 2004 Nomor 66;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400).

D Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran


Ne gara Republik Indonesia.
g) Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tenlang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126; Tanbahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438).

/oprrrr* X-,ortayz Or*n, t(t u/r.r,lnn fr/r,,* 2O2O Page 2


h) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor t40;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578).

i) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 150; Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia


Nomor 4585).
j) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintatr (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006


Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614).
k) Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi.

l) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


Republik lndonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk teknis perjanjian
kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara revie atas laporan kinerja instansi
pemerintah.
m) Keputusan Menteri Kesehatan R[ Nomor 4 Ta]run 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu.

n) Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan


dan Susuna Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati No. 34 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Kesehatan.

o) Peraturan Daerah No 06 Tahun 2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja


Daerah Kabupaten Solok Tahun 2021.

C. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP) Tahun 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Solok adalah :
l. Untuk mengetahui pencapaian kinerja sasaran strategis Dinas Kesehatan sebagaimana
yang telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Solok.

2. Sebagai acrxm untuk perencan,Mrl kegiatan di tahun mendatang, khususnya dalam

perencanaal kinerja di tahun mendatang.

/oqn ru, r('irn17o 2rrro, t(-*o,/*.1rr, ,%./rrru 2O2O Pase 3


3. Sebagai bukti akuntabilitas kepada Publik atas penggunaan sumber daya dalam
rentang wakf,u satu tahun.

D. Gambaran Umum Organisasi


Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah yang dijabarkan menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun
2007 sebagai perubahan pertama Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun
2407 @ntarry Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/tr(ota, maka terjadi pemantapan kewenangan
daerah.

1) Kelembagaan

Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016, Pemerintah


Kabupaten Solok menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 8 Tahun
2016 tentang ooPembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Solok".
Sesuai Peraturan Daerah tersebut Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri

dari :

Sekretariat, terdiri dari :

l. Sub Bagian Umum dan kepegawaian


2. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
3. Sub Bagian Keuangan.

Bidang-bidang terdiri dari :

1. Bidang Pelayanan kesehatan, yang meliputi :

a. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Jaminan Kesehatan

b. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional


c. Seksi Peningkatan Mutu dan Akreditasi
2. Bidang Kesehatan Masyarakat yang meliputi:
a. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

b. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaanmasyarakat


c. Seksi kesehatan lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olah
Raga

3. Bidang Sumber Kaya Kesehatan, yang meliputi :

&rV.t*.* r(tr,zzV2, Dua.u t(-*n-/rrlon ,Tr/rrru 2O2O Page 4


a. Seksi Kefarmasian, Makanan dan Minuman

b. Seksi Alat Kesehatan, Fasyankes dan PKRT


c. Seksi Sumber Daya Maunusia Kesehatan
4. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

a. Seksi Survailance, Bencana dan Imunisasi

b. Seksi Pencegahan dan Pengedalian Penyakit Menular


c. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular,
Kesehatan Jiwa dan NaPza

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan kabupaten Solok, maka
disusun struktur organisasi sebagaimana bagan dibawah ini :

&po,rrr, ,(-iuztto Drno, t(trnLrl,, fr,/-r- 2O2O Page 5


EtI
6to $
EI
.9lE S N
El s
ES EI-
EII B
EI Eq
412 0
EIX H
diF
6l ( ltl aN
aaB
olz -
.:N EIE 3
d.r=
.il g EIP 8l.s a
Vl z a:A. =la
d

zl
<t
fl=E
EIE *
z El
.bl

#{
E

ffiH
Erl
E<t H?s i$$=
oEl
rI tEll 4I.E E =
gl a;
BHI z

HEI

E3l
EgHE

ffiffi
E"- a
o
38
EEI ?t=s O 26
i,r{ al
5l EIE H
83 a9
.in
,l cr
it= 5 oO
ES
6*
E6
a€6
EEI dlsH l(d
ut vt: -

ffi H
t{l EB z z E\o
at iZ 55
*laI
al,9 ts
ld!-: Q
tl,,-X
et?
<t >r=
Fl -,4 LIOF
z
o
a
EIE os
4la
5tL: * ! -,V=Ei\
.E
LIF e

zp slg 3
rl .o\
alE- I,EIEE
t*
z !I EN iEIf,E
gl ! =
4EIE=
F ad 9!-
{ls 5 'aE=:
a
ffi H
tr Ela
dlL&
I!.

EIE Z "E
Berdasarkan Peraturan Bupati Solok Nomor 34 Tahun 2017, tentang Rincian
Tugas Pokok Kabupaten Solok, ditetapkan Tugas Pokok Dinas Kesehatan Kabupaten
Solok adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
kesehatan daerah.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi


sebagai berikut yaitu: melaksanakan kewenangan otonomi daerah Kabupaten Solok
dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi dan membantu kepala daerah

merumuskan kebijakan teknis di bidang kesehatan dalam rangka penyelenggamarL

Pemerintah Kabupten Solok

2). Sumber Daya,


a) Sumber Daya Manusia.
Berdasarkan data bulan Desember 2020 jumlah pegawai yang ada di Dinas
Kesehatan Kabupaten Solok dan Puskesmas se Kabupaten Solok sebayak 681 orang
PNS.

Ktasifikasi menurut jabatan terdiri dari : Pejabat Struktural sebanyak 25 orung,


Terdiri dari Pejabat Eselon II B sebanyak 1 orang,lll/a I orang, Pejabat eselon III/b

4 orang, Pejabat Eselon IYla 17 orang dan Pejabat eselon IVlb 2 orang sedangkan
Pejabat Fungsional sebanyak 583 orang dan staf Fungsional Umum sebanyak 72
orang.
Tabel I.1
Keadaan Tenaga berdasarkan Jumlah dan Kuali{ikasi Pendidikan
pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Tahun 2020

No Pendidikan Jumlah Tenaga

I Fungsional Dokter 25 orang

2. Fungsional Dokter Gigi 17 orung

J. Fungsional Bidan 269 orung

4. Fungsional Perawat 149 orang

5. Fungsional Perawat Gigi 20 orang

6. Fungsional Apoteker I orang


No Pendidikan Jumlah Tenaga

7. Ftrngsional Farmasi 16 orang

8. Fungsional Analis Kesehatan 22 orang

9. Fungsional Nutrition 27 omng

,/rqro.r.r, r(*zyo Oniro.a ,(trn/rolnr, fr'/rrr'* 2O2O Page 7


10. Fungsional Sanitarian 20 orang

11 Fungsional Rekam Medik l0 orang

Tabel I.2
Sarana Pelayanan Kesehatan
Kabupaten Solok Tahun 2020
No Sarana Jumlah

I Rumah Sakit Umum Pemerintah I

2. Puskesmas Non Rawatan 8

3. Puskesmas Rawatan 11

4. Puskesmas Pembantu 86

5. Poskesri 263

6. Ambulance 40

7. Posyandu 600

8. Laboratorium Daerah 1

9. TFK I

b) Fungsi Strategis Dinas Kesehatan


Berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan dimaksud, maka

Dinas Kesehatan secara umum memiliki Fungsi sfiategis yaitu : menurunkan angka
kesakitan dan kematian akibat penyakit, meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
dan meningkatkan derajad kesehatan di Kabupaten Solok. Secara singkat Dinas
Kesehatan memiliki mandat yang harus dipertanggung jawabkan dalam kaitannya

penggunaan sumber daya.

c) Permasalahan Utama Dinas Kesehatan


Berdasarkan telaah capaian indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Solok tahun 2016 sld 2021 dibandingkan dengan target yang tertuang dalam
dokumen perencan&m (RPJMD, Renstra, SPM) maka indikator yang belum tercapai

dan menjadi isu strategis adalah sebagai berikut :

. Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian bayi (AKB) dan Angka
Kematian Balita (AKABA) masih menjadi masalah di Kabupaten Solok
(capaian tahun 2020 : Jumlah Kematian Ibu sebanyak 12 otlng, Jumlah

Kematian bayi sebanyak 65 orang dan Jumlah kematian Balita sebanyak 73,

sedangkan pada tahun 2019 jumlah kematian ibu 14 orang dan kematian

/rqornu fitr;ro77> 2:uo, r(--eru/rrrlrrrr,%-/rr,r, 2O2O Page 8


bayi 60 sudah mengalami penunrnan ffrmun masih tetap menjadi prioritas
masalah di Kabupaten Solok hal ini dapat di sebabkan karena masih

banyaknya jumlah kehamilan risiko tinggi, masih rendahnya deteksi dini


masyarakat terhadap kehamilan beresiko serta kurang mampunyai
kecepatan dan ketepatan pengambilan keputusan rujukan kehamilan risiko
tinggi, demikian pula dengan AKB yang antara lain disebabkan asfilaio
(sesak nafas saat lahir), bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR),
Pneumonia, Meningitis (encepalitis), sepsis, kelainan jantung, kelainan
bawaan.

Upaya untuk menurunkan AKI, AKB dan AKABA dengan pelayanan

kesehatan ibu dan bayi/ anak di puskesmas PONED, nirmun pelaksanaan


pelayanan kesehatan masih belum optimal disebabkan karena belum
terpenuhinya prasarana dan saranq belum meratanya pendayagunaan
tenaga kesehatan serta masih kurangnya kompetensi tenaga kesehatan.
Sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Solok jika dibandingkan dengan
jumlah penduduk masih belum optimal, sehingga masih diperlukan
optimalisasi pelayanan kesehatan di tingkat dasar dan rujukan yang sesuai
dengan standar.

d) SistematikaPenulisan
Sistematika penyusunan LKJIP Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Tahun 2020,
disusun sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang penjelasan tlmum organisasi, dengan penekanan kepada
aspek strategis oraganisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang
sedang dihadapi organisasi.

BAB II : PERENCANAAN KINERIA


Dalam Bab ini menjelaskan tentang ringkasar/ ikhtisar rencana kinerja
tahunan dan perjanjian kinerja tahun 2020 arfiaru Bupati Solok dengan Kepala
Dinas Kesehatan KabuPaten Solok

-(rr/orn* K/z,zzVb Ar2r* t(t-ern/roa/o* Zr'/r*n 2O2O Page 9


BAB III : AKUNTABILITAS KINERIA TAHUN 2O2O

Dalam Bab ini menjelasakan tentang ringkasan/ikhtisar rencana kineda


tahunan dan perjanjian kinerja tahun 2020 antaru Bupati Solok dengan Kepala

Dinas Kesehatan Kabupaten Solok

BAB TV : PENUTUP

Dalam bab ini yang dikemukakan simpulan secara umum atas capaian kinerja
organisasi serta langkah-langkah di masa mendatang yang akan dilakukan
Dinas Kesehatan untuk meningkatkan kinerja.

-&/*r.* ,(-*r* Ornoa ,41*r/".** n/"* 2O2O Page 10


BAB II
PERENCANAAN KINERJA

Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalatr lembar/dokumen yang berisikan penugasan


dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
melaksanakan prograrnlkegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian

kinerj4 terwujudlah komifinen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan
pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta
dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang
seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target

kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun
sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tatrunnya.

A. Tujuan Perjanjian Kinerja


Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :
l. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk
meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur.
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.
J. Sebagai dasar penilaian keberhasilanlkegagalan pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi.


4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah unfuk melakukan monitoring, evaluasi dan
supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima amanah.
5. Sebagai dasar dan penetapan sasaran kinerja pegawai

B. Rencana Kinerja Tahunan


Rencana Kinerja merupakan penjabaran dari RENSTRA Dinas Kabupaten Solok
Tahun 2016-2021. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Solok selanjutnya dijabarkan dalam
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang disusun setiap tahun. RKT memuat informasi tentang:

(a). Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan.

(b). Cara mencapai tujuan dan sasaran berupa : Kebijakan, Program; dan kegiatan
serta indikator kinerja kegiatan dan target capaiannya.

Sasaran yang ingin dicapai Dinas Kesehatan Kabupaten Solok selama tahun
2020 dengan indikator dan target capaiannya di bawah ini dan secara rinci disajikan

y'nTron u r(--tzzV?, 2:*o, t(-o*./rrlrro 7o /ur r, 2A2O Page 11


dalam formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT), sebagaimana terlampir dalam tabel
di bawah ini
Tabel2.1 Rencana Kerja Tahunan
Dinas Kesehatan KabuPaten Solok
Tahun 2020

SASARAN INDIKATORKINERJA TARGET


STRATEGIS
I 2 3

Meningkatkan I Angka kematian ibu 230lI00.000 KH


Kesehatan
I
Masyarakat 21l1000 KH
2 Angka kematian bayi

3 Frevalensi Stunting pada anak dibawah 2 tahun 26%

Menurunnya angka
) kesakitan dan
4 Prevalensi HIV < 1/100.000 Pddk
kematian

Menurunnya angka
kesakitan dan 5 Menurunnya Prevalensi Tuberculosis 168/100.000 KH
kematian
6 Prevalensi Penanganan KLB/ Wabah dan 100%
Bencana < 24 Jam
7 9,5Vo
Prevalensi Hipertensi

8 1,6%
Prevalensi Diabetes

Meningkatnya I
J mutu pelayanan Indeks Kepuasan Masyarakat 3,2
kesehatan
Meningkatnya t0
4 mutu pelayanan Kategori AKIP BB
kesehatan

C. Perjanjian Kinerja

SASARAN II\DIKATORKINERJA TARGET


STRATEGIS
I z 3

Meningkatkan Angka kematian ibu 230/100.000 KH


Kesehatan
Masyarakat 21n 000 KH
2 Angka kematian bayi

J Frevalensi Stunting pada anak dibawah 2 tahun 260/o

Menurunnya angka
') kesakitan dan
4 Prevalensi HIV < 1/100.000 Pddk
kematian

Menurunnya angka 168/100.000 KH


5 Menurunnya Prevalensi Tuberculosis
kesakitan dan

/1,V r rrr, l-, * r,yrr,Ourrrr, i-", .1r, 1o, fr, 1,r,, 2A2O Pase 72
kematian

Prevalensi Penanganan KLB/ Wabah dan


6 100%
Bencana <24 lam
7 Prevalensi Hipertensi 9,5o4

8 Prevalensi Diabetes l,6yo

Meningkatnya
3 mutu pelayanan 9 Indeks Kepuasan Masyarakat 3,2
kesehatan
Meningkatnya
4 mutu pelayanan 10 Kategori AKIP BB
kesehatan

Program Anggaran Keterangan


Program Pelayanan DAU
Rp.250.401.316
Administrasi Perkantoran
Penvediaan iasa surat menvurat Rp.3.000,000 DAU
Penyediaan j asa komunikasi, DAU
Rp.20.920.800
sumber daya air dan listrik
Penyediaan jasa pemeliharaan dan DAU
perzinan kendaraan dinas/ Rp. 14.100.000
oDerasional
Penyediaan iasa kebersihan kantor Rp. 1.800.000 DAU
Penyediaan alat tulis kantor Ro.50.000.000 DAU
Pemyediaan barang cetakkan dan DAU
Rp.27.000.000
oenssandaan
Penyediaan komponen instlasi DAU
listrik/ penerangan bangunan Rp.4.000.000
kantor
Penyediaan peralatan dan DAU
Rp.8.200.000
nerlengkaoan kantor
Penyediaan makanan dan DAU
Rp.41.00.000
minuman
Rapat - rupat koordinasi dan DAU
Rp. 18.900.000
konsultasi ke luar daerah
Rapat - arapt koordinasi dalam DAU
Rp.61.481.316
daerah
Program Peningkatan Sarana DAU
Rp.380.043.719
dan Prasarana Aoaratur
Pemeliharaan rutin/berkala sarana DAU
Rp.208.520.000
seduns kantor
Pemeliharaan rutin/ berkala DAU
Rp.167.523.719
kendaraan dinas/ operasional
Pemeliharaan rutin / berkala DAU
Rp.4.000.000
oeralatan dan oerlenekapan kantor
Program Peningkatan Kapsitas DAU
Rp.750.000
sumber Dava Aoaratur
Peninekatan sumber daya aparatur Ro.750.000 DAU

/@oro.r, ,,(-rrzey2 2r>ro t('*./*lo* ,%./r.rr* 2A2O Page 13


Program Peningkatan DAU
Pengembangan Sistim
R;p.279.715.000
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Peningkatan pengembangan sitem DAU
pelaporan dan capaian kinerja dan Fip.219.715.000
keuansan
Program Obat dan Perbekalan DAU
Rp. 2.864.647.000
Kesehatan
Pengadaan obat dan perbekalan DAU
kesehatan
w.23|s.25s.000
Peningkatan Pemerataan Obat dan DAK
Rp. 123.692.000
Perbekalan Kesehatan
Peningkatan mutu pelayanan DAU
farmasi komunitas dan Rumah Rp.25.700.000
Sakit
Program Upay* Kesehatan DAU dan DAK
Rp. 54.086.945.741
Masvarakat
I Pemeliharaan dan pemulihan
DAU
kesehatan
It-,--._.___ __y::?_'019 __
aan DAU
I Pengadaan, peningkatan dan -DAK -
I perbaikan sarana dan
prasarana Rp. 11.956.365.522
I puskesmas dan iaringannya
I Peningkatan kesehatan
Rp. 1.275.095.500
mu
I masvarakat
i_
-L
i Peningkatan pelayanan keschatan
- *11]18;;- DAU
_*-

L bugLp"ngunslllgrU4n lglgqqa_
I Peningkatan pelayanan dan
I}AU
penan8gulangan masalah Rp.6l .762.50a
I
I kesehatan
i Penycdiaan biaya operasional dan Rp. 3.519.737.000
ill- ncmeliharaan
-_ -
np.:.10t .4?6-160
-
g
l_Pen unjan operasi-onal U P'I
I Penunjang operasional UP1T Rp. 16.568.306.560
Kaoasitas JKN
IL_-!-
I Rantuan Opcrasional Kesehatan- Cp, !/.1+a|.. 7Q0o _
i .faininan pcrsalinan Bp: 301_.267.00!__
| [ )uk,.'ngan opcra-"iona!
Rp. 1.170.002.000
L*q,l?i"-n:Sr BOi_(
L lelqrqrys $e qqhatqq J i*rt-- - __ 3:t.ii."e+:,:oo _ _
i uati I

Rp.29.535.000 I
I

- t --
I
--, _- __1
I

s-p 2442345.000
i
I
PAD
I

I
I

-l I

l
Iip 70.044 000
i
I
PAS I
I
I
I
I

i-
I
I
sAU I
i6.*55.$$0
&.p"
_i_
I I

_
!
I

u- ir tiS nnn
__- _r'-|'.,'-' -''' -':::i : i _
nau -_i
I

-"_
="-

.y'opo,nr* X-,;*..r7o 2*o, t(-t^tn1r,/.,* fr/u,* 2A2O Pase 14


keamanan pangan dan bahan
berbahava
Program promosi kesehatan DAU
Rp.546.343.750
dan Pemberdavaan MasYarakat
Pengembangan media promosi DAU
Rp.524.595.000
dan Informasi sadar hidup sehat
Penyuluhan masyarakat Pola DAU
w.21.748.7s0
hidup sehat
Program Perbaikan gizi DAU
Rp.466.070.000
Masvarakat
Penanggulangan KEP, anemia DAU
gizi besi,GAKY,kurang vitamin A Rp.453.000.000
dan kekuran gar zat gizi mikro
lainnva
Pemberdayaan masyarakat untuk DAU
Rp. 13.070.000
oencaoaian keluarsa sadar eizi
Program pengembangan DAU
R;p.2.546.715.000
linskunsan sehat
Pengkaj ian pengembangan DAU
Rp. 2.117.965.000
linskunsan sehat
Penyuluhan menciptakan DAU
Pip.428.750.000
linskunean sehat
Program pencegahan DAU
penanggulangan penyakit Rp. 1.311.947.414
menular
Penyemprotan/ Fogging sarang DAU
Rp.33.200.000
nvamuk
Pelayanan pencegatran DAU
Fip.79.397.124
penanszulangan penyakit menular
Peninskatan Imunisasi Ro.79.871.250 DAU
Peningkatan Surveilance dan
Epidemiologi dan Rp.1.119.479.M0 DAU
Penanssulanean wabah
Program Standarisasi Rp. 1.655.577.892 DAU
Pelavanan Kesehatan
Pengendalian/ pengawasan
pelayanan kesehatan puskesmas Rp. 1.578.461.000 DAU
dan jaringannya

Peningkataq pengembangan dan


Pengawasan sumber daya manusia w.77.116.892 DAU
kesehatan dan sarana kesehatan

Program Pengadaan,
peningkatan sarana dan
prasarana Rumah Sakit/ rumah Rp. 4.697.438.000 DAK
sakit Jiwa/ rumah sakit Paru -
r,arul rumah sakit mata
Pengadaan alat- alat kesehatan Ptp.4.697.438.000 DAK
rumah sakit

,4ty't ettrn t(-r.tz .Vt 2*o* t(--n* e/ot/,,*,%"/t.* 2O2O Page 15


Program Kemitaraan DAU
Peningkatan Pelayanan Rp.8.9D.460.325
Kesehatan
Kemitraan asuransi kesehatan DAU
Rp. 8.909.460.325
masyarakat
Program Pengawasan dan DAU
Pengendalian kesehatan Rp.25.040.000
makanan
Pengawasan dan pengendalian DAU
kesehatan makanan hasil Produksi Rp.25.040.000
rumah tanega
Program Pengembangant DAU
peningkatann PemanataPan, Rp.29.697.000
Penselolaan Data dan SIK
Sistem Informasi Kesehatan Ro.29.697.000 DAU
Program pencegahan DAU
penanggulangan penYakit tidak Rp.40.333.500
menular
Pelayanan pencegatran I}AU
penanggulangan penyakit tidak Rp.40.333.500
menular
Program Peningkatan BLt]D
Rp. 24.E49.061.750
Pelayanan
Keeiatan Pelayanan Rp. 24.849.061.750 BLUI)

Page 16
/oprro.* i/)zz,t/z 2,r-rrr .(-u,n/urLr* '7'l'o* 2A20
BAB III
AKTINTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban rmtuk menjawab dari perorangan, badan


hukum atau pimpinan kolektif secara transpman mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam
melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan
akuntabilitas/pemberi amanah. Pemerintah Kabupaten Solok selaku pengemban amanah
masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Solok yang dibuat sesuai ketentuan yang
diamanatkan dalam perpres Nomor 29 Tahun 2}l4tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi BirokrasiNomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja
Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan
tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masingmasing indikator
sasaran srategis yang ditetapkan dalam Dokumen RPJMD
pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap indikator

dengan realisasinya. Setelah dilakukan penghitungan akan diketahui selisih atau celah kinerja
dilakukan evaluasi guna
Qxrformance gap). Selanjutnya berdasarkan selisih kinerja tersebut
mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang

Qterformance improvement). Tabel berikut menggambarkan


skala nilai peringkat kinerja

dikutip dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017, yang juga digunakan
dalam penyusunan Laporan Kinerja ini.

No Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja

I 85% - 1,A00/o Sangat Baik

2 70% - <850h Baik

J 55% - <70Yo Sedang

4 <5sYo Kurang Baik

A. Capaian Kinerja Organisasi


Sebagai tindak lanjut pelaksanaan PP 8 Tatrun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem

y'op"*.ru ,,(1.rn,7o 2o* ,(h,lor,/o- ,%'/u,u 2020 Pase 17


Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintatr dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah, setiap instansi pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang
melaporkan kemajuan kinerja atas mandat dan sumber daya yang digunakannya.

Pada tahun 2020 Dinas Kesehatan telah melaksanakan seluruh program dan kegiatan
yang menjadi tanggung jawabnya. Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Solok Tahun 202A dan Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan setidaknya
terdapat 3 sasaran strategis yang harus diwujudkan pada tahun ini, yaitu :

Target Realisasi Capaian Kinerja


Sasaran Sffiegis lndikator Kinerja
2019 2020 2A,9 2020 2019 2024

Meningkatkan Angka Kematian 232i100.000 230/100.000 205/100.000 r841100.000


lll,64 120
Kesehatan Ibu KH KH KH KH
Masyarakat Angka kematian l0 / 1000
22/t000Krt 2rl1000 KH 9 / 1000 KH 159 152,38
bayi KH
Meningka&ya Prevalensi
status gizi Balita Stunting pada
28 26 13,9 18,6 150,3 t28,46
anak di bawah 2
tahun

Menurunnya Prevalensi HfV


2,9 t
Angka Kesakitan <t / 100.000 <l / 100.000
2 100.000 0Yo -9Ao/o
Pddk Pddk
dan Kematian Pddk

Prevalsnsi t72l 100.000 168/ 100.000


I l8/100.000 67,95n0n..0
Tuberculosis per pddk pddk
pddk
l3 I,l r5q55
00 pddk
100.000 Pddk
Perssntase
Penanganan KLB/
l00o/o l00o/o t00% lOOo/o lA0o/o lOOo/o
wabah dan
bencana < 24 Jam
Prevalensi 9,75 9,5 11,37 6,10 72,24 t35,78
Hioertensi
Prevalensi 1.65 1,6 1,86 t,t7 l16,17 126,87
Diabetes
Meningkatnya Indeks Kepuasan

Mutu Pelayanan pelayanan 3,065 3,2 3,22 3,39 105,05 105,94

Kesehatan

Meningkatnya Kategori Nilai


nilai ahntabilitas AKIP BB BB BB A 81,30

Kinerja

y'.rln,r* t'*rll, Orno, ft7rn/ro.lo* ,Tr/rrr* 2020 Page 18


Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap l0 (Sepuluh) indikator kinerja utama Dinas

Kesehatan Tatrun 2121,disimpulkan bahwa 10 (aepuluh) indikator sasaran berkriteria Sangat

Baik

Nilai realisasi kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi sebagai

berikut:
a. Apabila semakin tinggi realisasi menggambarkan pencapaian rencana tingkat
capaian yang semakin baik, digunakan rumus sebagai berikut:

Persentase capaian = $9g!!g3g!


Rencana x 100 %o

b. Apabila Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian rencana


tingkat capaian, digunakan rumus sebagai berikut:
Persentase capaian = Rencana - (Realisasi-Rencana) x10a "/"
Rencana

1. Sasaran I ( Sasaran 1 Pada Tujuan 1) : Meningkatkan kesehatan masyarakat


Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran I tujuan I dimaksud maka dilakukan

pengukuran kinerja sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kinerja


Sasaran Strategis
2019 2020 2At9 202Q 2Al9 2020

Angka Kematian 23?100.000 230n00.000 205t100.000 1841100.000


Meningkatkaa l I 1,64 r20
Kesehatan Ibu KH KH KH KH

Masyarakat Angka kematian t0 / 1000


22trcA0KH 2ll1000 KH 9 / 1000 KH 159 152,38
bayi KH

Prevalensi
Stunting pada
26 13,9 18,6 150,3 t28,46
28
anak di bawah 2

tahun

a).Angka Kematian Ibu


1) Perbandingan ariantarget dan realisasi kinerja tahun 2020
Di Kabupaten Solok pada tahun 2019 jumlah kematian ibu sebesar 14 kasus,
terjadi penurunan pada tahun 2020 meniadi 12 kasus. Audit Maternal Perinatal

adalah serangkaian kegiatan penelusuran sebab kematian atau kesakitan ibu,


perinatal dan neonatal guna mencegah kesakitan atau kematian serupa dimasa yang
akan datang.

y'oTrrou r('.;rrrrTo A:rrrr, t(tzr-o,1olo, '%'/u'' 2020 Page 19


2) Perbandingan antara realisasi kierja serta capaian kinerja tahun 2020 dengan dua
tahun terakhir

Tabel Anga Kematian lbu 3 Tahun terakhir


o/Capaian Target o/o
Target Realisasi

Satuao
202r Capaian
No TKU
2420
2018 2019 2A20 2018 2019 2024 2018 2A,9
Reastra Rsnstra

Angka Per
Kematia 100.00 234 232 230 131 205 184 r44,0r ttt,64 120 225 112,8

n Ibu OKH

@sasi Kinerja tahun 2020 dengan standar nasional


Kematian ibu pada tatrun 2019 atru AK[ sebesar 205 dengan jumla]r lahir

hidup 6817 dan terjadi Penurunan Angka Kematian Ibu pada Tahun 2020 yaifur l84l
100.000 KH dengan jumlah lahir hidup 6574, ftrmun angka tersebut masih dibawah

TaryetNasional Yaitu 306 per 100.000 Kelahiran Hidup, sementara target Propinsi
Sumatera Barat masih mengacu juga pada target Nasional juga dan target untuk
Kabupaten Solok sebesar 230/100.000KH. Data di peroleh berdasarkan Up date PIS-
PK Kabupaten Solok Tahun 202A. Selaqiutnya kecenderungan AKI pada tiga tahun
terakhir disajikan pada gambar berikut ini.
Gambar 3.1 Angka kematian Ibu serta target di Kabupaten solok
Tahun 2$17 -2020

2s0

200

150
-.&-Target
100 -*&*Realisasi

50

0
2AL7 2018 2079 2020

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Solok'2020

/LVrr.rrr ,('iuaV* e.rroru lto,,/rn'/r.* 7u/'nu 3A?O Page 2O


4) Analisa penyebab keberhasilan serta solusi yang telah dilakukan
Angka kematian Ibu pada tahun 2020 sebesar 184 per 100.000 KH ( 12 Kasus
Kematian Ibu), kecendrungan Peningkatam Kematian Ibu dalam 3 tahun terakhir ini
dapat dilihat pada grafik diatas. Seluruh kasus kematian ibu telah dilakukan Audit

Maternal Perinatal (AMP) yang diselenggarakan untuk mengkaji hal - hal yang
tekait dengan riwayat dan kondisi sejak ibu hamil, penatalaksanaan persalinan dan
masa nifas serta kronologis kasus sampai terjadinya kematian. Hasil audit penyebab

kematian ibu tersebut adalah Perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, gangguan


sistem peredaran darah ( jantung, stroke,dan lain - lain). Angka Kematian Ibu (AKI)

merupakan indikator penting unhrk melihat derajat kesehatan suatu daerah dan
menjadi salah satu komponen indeks pembangunan maupun indeks kualitas hidup.
Beberapa tahun terakhir Indonesia dikejutkan dengan peningkatan AKI yang
fantastik pada tahun 2015, yang mencerminkan kegagalan dalam pencapaian target
peningkatan angka kematian ibusesuai Milenium Development Goals (MDGs) tahun

2015 atau Sustainable Development Goals (SDGs) menurunkan angka kematian ibu
melahirkan di Kabupaten Solok, karena kematian ibu melahirkan di Kabupaten
Solok disebabkan oleh multi faktor.

Berdasarkan hasil audit maternal perinatal (AMP) yang telah dilakukan pada

tahun 2019 untuk menyikapi penyebab terjadinya kematian pada ibu. Mulai dari
masa kehamilan, penatalaksanaan persalinandan masa nifas serta kronologis kasus
sampai terjadinya kematian secar komprehensif yaitu : bio, psikis, social dan
spritual. Dari hasil audit penyebab kemarian ibu tersebut antara lainnya sepertinya :

dengan jumalh anak > 3 orang. dari kasus yang terjadi 2 tahun belakangan yang
perlu mendapat perlakuan khusus adalatr masalah ketepatan waktu dalam meduk
maupun menangani kasus kegawat daruratan Obstetri Ginekology ur$uk itu perlu
adanya peningkatan kompetensi bagi tenaga kesehatan dalam mengenali tanda
kegawatan dan penanganan yang tepat.
Kegiatan yang telah dilaksanakan guna menurunkan angka kematian ibu pada
tahun 2020 adalah sebagi berikut :

l. Peningkatan SDM Kesehatan

2. Meningkatkan koordinasi lintas sektor untuk dapat mempromosikan persalinan


harus di Fasilitas Kesehatan

/rgrr r* t(-rrr.V, 2r *rru r(1n*,/o.L*, n./r*, 2O2O Paee 2L


3. Pelaksanaan Jaminan Persalinan (ampersal) sebanyak 61 Ibu Bersalin
5) Analisa atau efisiensi penggunaan sumber daya
Sumber daya manusia yang diberdayaan pada kegiatan tersebut adalah Dokter,
Bidan, Perawat, Tenaga Gizi, Tenaga Promkes dan Tenaga Kesehatan lainnya,
sedangkan sumber dana yang digunakan bersumber dari DAK dan DAU.

-(r7rro* K1,*ryo Or*no ,(*-L** ,%.1*,u 2O2O Page 22


co
NI
o
(\ o .{
oo b0
d a-
6
€ \(\ oo (s
0.
o
6
{6 (s a-
c.l
a.l
(J tr
!)
31
a
0"
Io (6
o0
tr o
!)
)o
d O
o
o
c.l
dl q
al
0
cl
a z M <l
q *6
rl oo
q
<>

d
vt
r- d n
c.l a * oo 6
(.) c-l N a
60
r', ia -v q
()
1, d
ri .i d
ci
d,
c)
a
tt-
ra o & rI]
lfi a
l.- h0 '}z
tr d 6
@
pd tr
{)
rd
>.
c E .o
Gt ()
br)
c
EI} Ld
o o
!)
0 {)
a q
v d j cO d

a €d c)
€ 9 <t
r-
co n C)
o
60
d o 6, o oo o\ \o
.+ ol
ro .I 14
r-
nl () ci. o d
Q d E d Ei. d
rr]
=
O1
\o z
6
bD
3
N M o
D A{
M c€
Pr
U)
G'
oo
€(€
n C)
V dd
&E
d

!vc h
() .do-q
ad
F.E
F -.e d
9o (€-
g&
d!e
6 d aa I
>r!61= U
E$
()d 690 ()(l ts
!bo
ug
dt<.= g3 aid
bo
o h - oA
c)
o-< 60 0-
d iio
o,
tso ()o
x
l=oc)
s'E
dMY
:l-cll=ds E M o: !4 ,:i .tz Oil ZA.F

&E $EE (\l t


Eggfi!2
tr
6
(s
a
()6
N
(6
a
o d € N
d
M
(n
()
od
\o \
& .N
Nt
o
oo
o \
d €
\o N
t<
\
L \s
o
d \
* \
tr .N

N
GI
.\
PO
d
\
Eo ..\
k
d
Ev_g
boi: \
a tritid
'E'Ph \
gbE
2ttr
N

{
a
z Y
N
o
b0
o\ t- oo oo
st o\ $
o oo- \o
*F-
{
oo F- oo
c.l
O1
c{
oo
Q
r- O.

oo 6I .+ \o \o
.+
.+
\\o ci
e!
c.t c!
o\
vl
t)
U?

r-. oo oo
I ol .+ 00 r- r-
Vi ,.i oo o\ .o 6 od
Or to o\ \o c.l
d') ta ro F. t..
d p.
.i. &
tr
& r d &
& &

o o\
al t*
r")
\(n c! r* q co an
t.- \o (lr \o \o
00 oo rl N sl o.l c.l
o\
.'! € \o
oo oo
+
+ C\
oo o\
o\
€ Ot
00
vq r- cil
a g
ci ci a TL
o
& & d, &

a
de
ldE
.<J $
o n3
in

_89 o- o q
E.E.E E E.E.E E
.s t v= i,
E6
oo nr- -u ctPi o de-5o
:ridd
x ll
8a 6
\/ il 6 'dtr6 6l)'if Y L
9ESE
bo't Y I
x60=
.xE bI)
h s> d !'i
9E : >r aI) ll
.=tD3
iioo XN 3oO
o..=
3r
EE
o.o or:
oc
e E E# n IEfi
A:MM =V EO
r+ a \o
ol a7) \t

N
N
\
\
.N
s\
\
*
\\
\$
\
\i
.N

N
'\N
.'\\
N
\\
a
i
\'
L{)
c\l
o
b0
o
q -l
m
(s
o\ Ot 0.
€ €

q
t. ct;
t"-
o\ o\
rn
oi

CJ
al €
a-.

o. ci
&

t--
og
$
(.r
ao
o\
o\ O'
6l +
a
co (}r
ci
d,

ine
d dcl
(lld >\ -v
cl 6l
E,d
dx
(,d
Eb
O>r
boo
da.
o
*3
trc
OH
P. F.

a- a

N
\
s
N
\
s
.N

N
\ N
.N

N
.\
N
\
v\
\
\
N
*
a

\'
6) Analisa program/ke giat6 y6rg menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian target kinerj a.

Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan Angka Kematian Ibu adalah :

o/" Realisasi
Anggaran
No IKU Program / Kegialar Anggarao
Pagu Realisasi

Program Upaya Kesehatan

Masyarakt
90,00
Kegiatan Peningkatan Rp.61.762.500 Rp.55.587.100

Pelayanan dan Penanggulangan

Masalah Kesehatan

Program Upaya Kesehatan

Kegiatan Penunjang
Rp. 16.568.306.560 Rp. 13.246.492.945 19,95
Operasional UPT/ KaPitasi

JKN
Angka
Program Upaya Kesehatan
Kematian Ibu
Kegiatan Penunjang
Rp. 2.442.545.000 Rp. 1.542.606.153 63,16
Operasional UPT/ Non KaPitasi
JKN
Program Upaya Kesehatan

Rp.301.267.000 Rp.284.027.324 95,88


Masyarakat dengan Kegiatan
Jaminan Persalinan

Program Upaya Kesehatan

Masyarakat dengan Kegiatan Rp.12.694.237.000 Rp.10.784.699.600 9t,r2

Bantuan Operasional Kesehatan

Program UPaYa Kesehatan

Masyarakat dengan Kegiatan 99,90


Rp.70.044.000 Rp.69.970.600
Dukungan Manajemen BOK
dan Jampersal

angka kematian untuk tahun 2021 :

l. peningkatan SDM Kesehatan: Sosialisasi pengenalan deteksi dini resiko ibu

hamil resiko tinggi.


peningkatan Pelayanan Kesehatan: Audit Maternal Perinatal, Diseminasi Hasil

Rekomendasi Tingkat Kabupaten, Review Deteksi Dini Ibu Hamil Beresiko,


sosialisasi Asuhan Persalinan Normal, Rakor Koordinator KIA.
J. Pembinaan Kemitraan Dukun dan Bidan
4. Meningkatkan Pembinaan Kelas Ibu Hamil

5. Meningkatkan Gizi Ibu Hamil


6. Kemitraan Lintas Sektor dan Lintas Program

7. Pemantapan sistem rujukan

8. Anemia Putri

To/t.* 2A2O Paee 26


/oTorrru ,,(,*oyr. Or*r,, ,(-onr/r.r,1or,
9. Promosi kesehatan dan pemberd ayaan kesehatan

lO.Pengoptimalan Peran dan tupoksi Bidan desa


b). Angka Kematian Bayi
1) Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tafun2020
Kondisi Angka Kematian Bayi (AKB), tidak jauh berbeda, yaitu 32 per 1.000
kelahiran hidup (SDKI, 2012) dan terjadi stagnansi penuruuul bila dibandingkan
dengan (SDKI, 2007) yaitu 34 per 1000 kelahiran hidup. kematian bayi tahun 2018

terjadi penurunan menjadi menjadi 66 kasus dan pada tahun 2019 terJadi penurunan
juga sebanyak 60 kasus dan tahun 2020 teqadi peningkatan kematian bayi 65 kasus
2) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja dengan tiga tatrun terakhir
Tabel Angka Kematian Bayi 3 Tahun terakhir
Target Realisasi Capaian Target o/o

No IKU Satum 2027 Capaian


2018 2019 2020 2018 2019 2A20 2018 2019 2020
RensEa Rensha
Menurunn Per
ya jumlah 1000
23 22 2t 9 9 r0 160,8 t59 152,4 20 200
kematian
KH
bayi

3) Perbandingan relisasi Kinerja tahun 2020 dengan standar nasional


Target Daerah Kabupaten Solok mengacu pada target Nasional dan Propinsi
sumatera Barat yaitu20,6l1000 KH. Pada tahun 2020 jumlah absolut kematian bayi
sebesar 65 kasus bayi meninggal dari 7.587 kelahiran hidup. Capaian indikator

Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2020 sebesar 10/1000 KH target sebesar
2l per 1.000 kelahiran Hidup, dimana Capaian AKB ini sama pada tahun 2019
sebesar 9 per 1.000 kelahiran hidup. HaI ini menunjukkan adanya kenaikan kasus
kematian di Tahun 2020. Penyebab Kematian bayi terbanyak disebabkan oleh berat

badan lahir rendatr/preterm dan Asfiksia. Penyebab ini sangat dipengaruhi oleh
status kesehatan ibu sejak sebelum hamil, yaitu pada masa remaja atau sebagai calon
pengantin, untuk meningkatkan kesehatan sejak remaja calon pengantin maka
diperlukan kerjasama dan dukungan dari lintas sektor terkait. Upaya-upaya yang
telah dilakukan untuk menunrnkan angka kematian bayi di Kabupaten Solok adalatr
dengan Dilaksanakan Audit Kematian Maternal dan Perinatal dan membuat
Pedoman rujukan kehamilan, persalinan dan bayi baru lahir.

Kecenderungan Angka Kematian Bayi pada 3 tahun terakhir dari tahun 2018 -2020
disajikan dalam gambar berikut ini.

/..//p.aza, ,,(1,*o,V 0rrru r(-oro/o,Lr,r, fr/** 2A2O Page 27


Gambar 3.2 Angka kematian Bayi serta target di Kabupaten Solok
Tahun 2017 -2A20

30
25
20
15 --(FTarget
10
-#*Realisasi
5
0
20L7 2018 2019 2020

Sumber : Dinas Kesehalan, 2020

Gambar ini memperlihatkan kecenderungan penurunan AKB dibandingkan dengan

tahun-tahun sebelumnya.

4) Analisa penyebab keberhasilan I kegagalan atau peningkatan I penunrnan kinerja


serta solusi yang telah dilakukan

Salah satu upaya terobosan urtuk percepatan perurrunan AKB adalah :


1. Peningkatan Kualitas Pelayanan ANC (Ante Natal Care) pada Ibu Hamil dan
Deteksi Dini Resiko Tinggi pada Ibu Hamil terutama Bumil KEK

2. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) yaitu


kegiatan yang di fasilitasi oleh bidan dalam rangka meningkatkan peran aktif

suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman


dan persiapan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya komplikasi pada
saat hamil, bersalin dan nifas.

-y'rrpn r.r,o t(t, et7r, Ar1ur,, itu e4rl1,r, fr, lin r, 2A2f) Page 28
liil

5) Analisa atau efisiensi penggunaan sumber daya


Sumber daya manusia yang diberdayaan pada kegiatan tersebut adalah Dokter,
Bidan, Perawat, Tenaga Gizi, Tenaga Promkes dan Tenaga Kesehatan lainnya
Sedangkan sumber dana yang digunakan bersumber dari DAK dan DAU.
Bila di lihat dari Efisiemsi Penggunaan Anggaran unhrk Pencapaian sasaran
ini adalah :

*l,p *.,,, rr,t 1r, o r/, Sr rrr, r'4'u r, 1,, /n *,fl' /r r, ro ;'0?* Page 29
O
CO
o
d tt-
ol
aat a=
oo
e.l * b0
N
Cd
o.
(l
.f
6
a
6
00
r- FI ..l
ao t\
U tr
()
J4
6

c
o or)
tr
o o c.q
a
(€
q
c}
M
al
*o\ €
ia t+ o q
tt- a
6 N ! rf oo E
C)
b0 ll at 6l
!a tr o ()
3 a. a. ri" ct
F & & &
la () rq
vr
t q,
ot)
c,
6 6 -54
d
60
'o d d
E
4) >.
6 {) d
50 bo
6 () o
() Oi q (g
co
\l 6
6,
a s co
ttt
d
3 o t () \o
t-
ao
\ti
C)
oo oo 6\ 6t {)
d (d
q
o at + M
Pi d
{o Ci o. q ii. o.
() d
Cd
t >r
(6
to\ F] d a
\o z bI)
o
6l M L
0i
c
M 6
Er (€ G
a
d g bo
0) a
*E
F..E ()
tr
M d6
a{ -d
cdo Etd
:td
d d aE
>rdEu 3 6 Ea !, t!)
>!:o
6J\<.= O A{ iY o0 ad =o0
ho
o a,< bO E 6po ()cl
H!E
!
- r On r z 6)6d
E5 rd
gE
tu ZEM:E v:) dq
oj r=0)c,
zo.F
!:6ca(6 A"M Eao-sz
E.E $EE
PO:id() *. rri di +
dM€POM

d
6 o
U

s
N
,LT a
() (€ @
a r!

N
v
&
C6
o \o
.N
\
\
{)
N
bo tr)
co
\
I< \o }N
.N
\
o
in \
'.}.
tr
p
.N

N
,d .\
d
CrG
EtsT \
a€
a 9s
cd(g
E Vs
\
,:
zb cl' E
\
N
$
o
s
z
\.
ri

o
o\
o F
00
oo €
\o r+ o\ o\
b0
($
<+ rat (\l a &
t-
€ t- €o <},
Cal
6 t-- |f{


ra) 6t O \o
t+ *n
\o
r:
\o
h lat
c.l
(t:
r) .lla) ,t)
t- od c") o\ cat 6
9 \o
q vl € 00
r"-
oo
\
a.t
o.i
to\ \(j di oo
Ol ca o\ \q a.l
cr.! ra t- t-
ci. c, e. d. ci.
ci d & d. d. &
&

(o o
al o\
r.l r--
r-- \ el
\o t,-
o\
d;
\o
oo € C{ =t
\o
N
6t
o\
r|
c.t
,a;
o
+
*
oo
c.l
oo
\o
o\
*o\ od
(}l
60
9 t- t.il oo
CL
0. ri. q Ei a &
d & & d

o (€
d
ld d
o € rc
dd
-o ll o o .-9a
be
o.o o-
MEo0
pr .=t E .gJ
9Ha
:EbO d
6 t6lo -6 o
.d.=
o0.5.ck
€.=€
bo-)a tr
S
H
.:.E h !oz 6a J4F
o:t Itrtrdri
E9,b I E8,b
E 8! e$ ag ()tr o o= o iD u=
0. o
PN no
Sioo
dMM 2J
Q()
DM o. o.+i 0i p. o.+i
ri ... F od o( : .i

N
r'$
^\
\
\N
N
\
N
.N
\
\N
\
,{
.N

N
'\
\
\'\
\
\\
$
a
Y
c\l
cr)
U
\o +
tfl
b0
o\ $
oo sOr

o
d\
r+
t- di
o\ t'-.
c.t o\
oi
00
f{
r-
oa
ci. p.
& x

t-
aq
rl
(n o\
o\ o\
a.l +
Q
(o o\
+ ci
d

6 d

d €iz
vd
tr-v
()6 qh
box *>
,a
0){,
o.ts
N r;

N
N
\
.N
N
\
$
$\
\\:
\
\
.N

N
.\
N
\
\.N
\
\
N
\J

-s
\
6) Analisa progam / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian target kinerj a

Programl kegiatan yang menunjang keberhasilan Angka Kematian Bayi adalah :

o/o
Anggaran

No IKU Program i Kegiatan Pagu Realisasi Realisasi

Anggaran

Program Perbaikan Gizt


masyarakat

Kegiatan Pemberdayaan Rp.453.000.000 Rp.307.984.160 67,99

masyarakat untuk pencapaian


keluarga sadar gizi

Program Upaya Kesehatan


Masyarakt
Argka Kegiatan Penunjang Rp.16.568.306.560 Fip.13.246.492.945 79,95

I Kematian Operasional LIPT/ Kapitasi


bayi JKN
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat dengan Kegiatan
Pi:p. 12.694.237.000 Rp. 10.784.699.600 84,96
Bantuan Operasional
Kesehatan

Program Upaya Kesehatan


Masyarakat dengan Kegiatan Rp.301.167.000 Rp.284.027.324 94,28

Jaminan Persalinan

7) Rencana tindak tanjut untuk penurunan angka kematian untuk tahun 2021 :
Rencana tindak lanjut untuk penurunan angka kematian untuk tahun 2022 :

1. Pemberian PMT ibu hamil KEK dan anemia


2. Peningkatan kapasitas petugas dalam manajemen asfiksia pada neonatal
3. Kemitraan dengan Spesialis Anak untuk peningkatan kompetensi petugas

4. PMT ibu hamil KEK dan atau anemia


5. Penguatan peran bidan desa dalam pemantauan neonatus dan bayi beresiko

6. Monev pelaksanaan PISPK

7. Peningkatan sarana prasarana puskesmas PONED

8. Implementasi Manual rujukan

y'.ryr,rrru Kt rr:.u* A;on i1r.rrlr'/nru ,T,/r*r,2020 Page 33


Rencana Tindak Lanjut Menurunkan Angka Kematian Bayi

Meningkatkan
Gizi Ibu Hamil

Meningkatkan
Cakupao
Imunisasi dasar
Lengkap

c). Prevalensi Stunting ( pendek dan sangat pendek pada anak Baduta ( bawah dua tahun)
Status gizi buruk Balita pada tahun 2020 sebanyak 5 Orang dan semuanya mendapat
perawatan

l) Perbandingan arfiantaryetdan realisasi kinerja tahun 2020


Target Realisasi Capaian Kinerja
Sasaran Sffiegis Indikator Kinerja
2A,9 2020
20t9 2420 2019 2020

Meningkatnya Prevalensi

status gizi Balita Sunting pada


26 13,9 18,6 150,3 128,46
28
anak di bawah 2

tahun

2) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2020 dan tiga tahun
terakhir
Tabel Prevalensi Stunting pada anak di bawah 2 tahun 3 Tahun terakhir
a/o
Target Realisasi Capaian Target
2021 Capaian
No IKU Satuan
2018 2019 2020 2018 2019 2020 2018 2019 2020
Renstra Reostra

Prevalensr

Stmting
o/o 28 26 30,50 13,9 18,6 106,2 150,3 128,5 24 129,03
pada anak 32,5
di bawah
2tafum

/rqr"",, t(iuzyVZ Du*ru ,(1o-r,nlo-1o, Z,/ur* 2O2O Page 34


3) Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 dengan standar nasional dan propinsi
Target Prevalensi Stunting ini mengacu pada target Nasional dan Propinsi

yatfiz1%.Prevalensi Stunting ( pendek dan sangat pendek pada anak Baduta ( bawah
dua tahun) pada tahun 2020 sudah mencapai target dengan realisasi l8,6yo, dimana
sudah mencapai target Nasional sebesar 26% .

4) Analisa penyebab keberhasilan lkegagalan atau peningkalan lperurunan serta solusi


yang telah dilakukan untuk penunrnan Prevalensi Stunting pada anak di bawah 2
tahun.
Dalam menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Solok menjadi perhatian
khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan
produktivitas anak di masa depan. Permasalahan yang dihadapi Upaya yang telah
dilakgkan adalah pola asuh anak yang salah, terutama diawal pemberian Makanan
Pendamping ASi, BBLR yang meningkat, dan penyakit infeksi yang berulang. Upaya
yang dilalrukan dalam penunxxan prevalensi stunting adalah dengan pelatihan PMBA
bagi petugas dan kader, Sosialisasi dan Praktek PMBA di masyarakat, menurunkan
angka BBLR dengan ANC terpadu, Mernberikan kelas ibu di tiap Fuskesmaso dan
mendorong masyarakat untuk aktif dalam kegiatan KP Ibu.

Stunting disebabkan oleh tiga faktor yaitu faktor individu yang meliputi asupan
makanan, berat badan latrir, dan keadaan kesehatan; faktor rumah tangga yang
meliputi kualitas dan kuantitas makanan, sumber daya, jumlah dan struktur keluarga,
pola asuh, perawatan kesehatan, dan pelayanan; serta faktor lingkungan yang meliputi

infrastruktur sosial ekonomi, layanan pendidikan dan layanan kesehatan.

Kecenderungan Prevalensi Stunting ( pendek dan sangat pendek pada anak

Baduta ( bawatr dua tatrun) pada 3 tahun terakhir dari tatrun zAfi '2020 disajikan
dalam garrhar berikut ini.

y'o7,*u t(Luo.,7o Ar-or r(-ron /o,k* fr /rrr, 2A2O Page 35


Gambar 3.3 Angka Prevalensi Stunting serta target di Kabupaten Solok
Tahun z0fi *2A24

50 r-*-*-"-*
I
i

+Target
*Realisasi
;

o +--*-**--
I
*"*---"-- -r-***
2At7 2018 zoLg 2020

Sumbq : Dinas Kesehatan Kabupatm Solok' 2020


Gambar ini memperlihatkan sudah turunnya Prevalensi Stunting di Kabupaten Solok
Target Renstra Baduta Stunting (0-2 Th) ditentukan berdasarkan Data Survei
Riskesdas yang dilakukan setiap 5 Tatrun, pelaksanaan Survei Riskesdas dengan
pengambilan Sampel Statistik dengan metode riset dan mengambil sampel melalui

Blok terpilih. Seluruh Balita yang ada dalam Block sensus terpilih diukur
Sensus

berat badsan dan tinggi badannya menggunakan Alat Antropomentri yang sesuai
standar untuk membandingkan status gizi antarapertahun tentu harus dengan metode

penilaian yang sama.


pada tatrun 2020 ttdakdilalrukan bagi Riset Penilaian status gizi seperti Riskesdas

tersebut. Penilaian status gtzibatitatahun 2020 dilakukan melalui Aplikasi e-PPGBM


( Elek6onik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat. Hasil pengukuran Balita
dianalisa dengan melakukan penimbangan massal Balita oleh seluruh puskesmas di
wilayah kerja masing - masing puskesmas. Pengukuran semua Balita dilakukan di
posyandu oleh kader kesehatan dan data hasil pengukuran di input ke dalam Aplikasi

e-ppGBM karena keterbatasan alat Afopometri di posyandu maka pelaksanaan


pengukuran Balita di Posyandu dalam penimbangan Massal belum semuumya
menggunakan alat yang sesuai standar sehingga hasil pengukuran Balita Masih di
ragukan dan belum dapat di Pertanggung jawabkan'
Berdasarkan hasil analisa E-PPGBM tahun 2A20 di dapat angka stunting Baduta
(0-2 Th) sebesar l},gyo. Untuk mendapatkan data yang Valid sesuai standar

pengukuran di perlukan perbaikan data dengan menyediakan alat Atropometri yang

sesuai stadar. Diharapkan pada penimbangan massal Balita bulan Februari 2020
pengukuran Balita dapat dilahrkan sesuai standar dengan alat yang terstandar.

,/oy'ro,rr-r, iTrz,yn 2r*o, ,(-*u4nlo* fr'/-,* 2O2O Page 36


Terobosan pada tahun 2019 dalammengatasi stunting ini adalah :
l. Pemberian bayi dan anak Balita (PMBA)
Pemberian Makanan Bayi dan Anak sesuai standar emas yaitu Inisiasi

Menyusu Dini (IMD), ASI Eksklusif, MP-ASI dan ASI sampai dengan 2
tatrun atau lebih masih menjadi tantangan di Indonesia, salah satu sffategi

untuk memperluas cakupan pemberian makan bagi bayi anak sesuai standar
adalah melalui pelatihan PMBA di tingkat masyarakat.

Pemberian makan yang baik sejak lahir hingga usia dua tahun
merupakan salah satu upaya mendasar untuk menjamin pencapaian kualitas
tumbuh kembang sekaligus memenuhi hak. Menurut World Health

Organization (WHO/ United Nations Children's Fund (JNICEF), lebih


dad 50 oZ kematian anak balita terkait dengan keadaan kurang gizi, datr
dua pertiga diantara kematian tersebut terkait dengan praktik pemberian
makan yang kurang tepat pada bayr dan anak, seperti tidak dilat<ukan
inisiasi menyusui dini dalam satu jam pertama setelah tahir dan pemberian
MP-ASI yang terlalu cepat atau terlambat diberikan. Keadaan ini akan
membuat dayatahat tubuh lemah, sering sakit dan gasal tumbuh. Oleh
karena itu upaya mengatasi masalah kekurangan grzi pada bayi dan anak
balita melalui pemberian makanan bayi dan anak yang baik dan benar,
menjadi agendapenting demi menyelamatkan generasi masa depan.

Tujuan kegiatan Workshop PMBA ini adalah Meningkatkan


pengetahuan dan keterampilan Kader dalam upaya peningkatan status gizi

dan kesehatan, tumbuh kembang dan kelangsungan hidup andg melalui


pemberian makan usia 0 - 24 bulan dengan optimal.

Pemantauan tumbuh kembang pada Balita.

Anak-anak yang mengalami masalah stunting akan memiliki fisik


dengan postur tubuh yang lebih pendek ketimbang anak-anak diusia yang
sama dengannya. Oleh sebab itu sangat penting sekali bagi kamu sebagai
orang tua dalam memantau tinggi badan serta berat badan si buah hati
secara rutin ke posyandu atau klinik-klinik anak. Hal ini bern$uan untuk

bisa mengetahui lebih awal tentang apakah si kecil mengalami gangguan


pertumbtrhan atau tidak.

/oTon rn t(-r rzzTo 2:oor r(-r,o,1o.1o* r7o/,,* 2O2O Page 37


3. Meningkatkan Akses Sanitasi Lingkungan
Kondisi lingkungan yang tidak bersih bisa menjadi tempat yang sangat
nyaman bagi kuman penyebab penyakit perkembang biak disana. Dan hal
seperti ini tentu saja memberikan peningkatan resiko anak terinfeksi
penyakit, misalnya saja diare. Diare merupakan salah satu fallor ke3 dari
penyebab anak mengalami stunting. Oleh sebab itu jagalah selalu
kebersihan lingkunganmu, karena ini merupakan salah satu cara mencegah
anak stunting.

s) Analisa atas efisensi penggunaan sumber daya untuk Penurunan Prevalensi stunting
pada anak di bawah 2 tahun

Sumber daya manusia yang diberdayaan pada kegiatan tersebut adalah Dokter,
Bidan, Perawat, Tenaga Gizi, Tenaga Promkes dan Tenaga Kesehatan lainnya
Sedangkan sumber dana yang digunakan bersumber dari DAK dan DAU.
Bila di lihat dari Efisiemsi Penggunaan Anggaran untuk Pencapaian sasaran ini
adalah:

&7,rrr* t(.mzyz 2;rr, ,(-*1or1n* lZ./rrrr, 2A2O Page 38


c')
U
b0
E
id
e.l
cat r-
oo
a,t €
r.'
i6 v')
st.- r1 t\l
(o o^t
0.
o. 6
U tr
()
L
6"
q d
o hI)
A
(.) o.I o o
3 t".} ,,1
tr o at ri t|o
6 M st
Cg
r) a lf, q q E
t.- a
(6
N + .+ @
0
o o0 6 c.l N
& ra c lz
() ri o ()
q ci o
F- lr & d &
() () H
tn a d
r- b0 J4
tr d H
d bo d
,o {,)
6
li(} E rg
o0 h0 6
d c() <>
{.) 6
o Fr t' cl
a.)
M 6
aa
q o r+ ()
t c,
co \o :l 6 ()
O a- \o
@
d
Pi
o oo
6t 6, tf, al vd
F tr o
(.,
tf () o o d
q >.
(t
+ H
6
o
J
o\
\o zM bI)
t{
Er
tr
14 G!
d
a bo d
d Fr o o. e(o
TE
b o
M ad -tr
(€o
\a Ard
=6
H
6 d r'a-.8I
>: d ':i i:
E c6 PdDO
:=
rx u.9
E&
bo Gt<{.5 0 0. stsb 6p0
^6 od 6'E
o.4 bo o. z c)id rd €i o,()
h r OA = c)o
A , Erlv E ll i<o OJ
EE or -:z ZA.F
EE;EE o:y
FE FEE d; +
dgiov ..; N

d
6i
o.
U
N
(E
.F
d 00
N
.\
{) a
d e
\o
\
14
&
6)
s
\i
o \
F
50
in 6
\o s
.N
\\
\{
\
)a
qo \
.N

N
d .\
:vo
d\
\
6 co ..N
(6 EV
N
S9
ta
boE
acl
'E'ar
trEad
\\
,gbs
ZEtr \a
z \'
O
s
o\ a- oo oo b0
00 \o -l: o\ o\ (s
$ € c.l
o\
6l
ao

t'-
oo
c- o.
oo .-.

6 al o + \o
It \o
+
\rl\o r) la)
N ct) rat
at vl
tt
v)
t- ci C7:
a
q \o
a.l
r.)
!t
00
00
\€ \
l{')
o\ ri od o\ \o 00
rl c.)
r) o\ 9 r-l
t. a-
a. ci p.
o. &
Q.
&o. d
CL & &
&

c7)
ol O, o
o o
r.l
\
F.*
.'l t.-
q c.i
t- co \o o\ rn \o
(\l $ \o ('!
a.
Ol
oo
c.i a
rat
\o
a.l *o\
9 t- *N
$ a.l
& o\
cn
@
o'
a a
ci
il
Ei. &
ci o, d
ci
/,o &

g
6-
'a*
-v6
Cq
nz t
d

3i: 6)- E
()
!6 os O
:tdd 8a' \f, 6 UC) H f#
E (dA
.aB o* EC6@
'd.= q) d.= E !,
=rlbo H
'=.E !€z (td GF o €
oo-v E k hoLtr*
=()=
lioo &.N
lrod @6
r!c)
Oa
C6 3
OdO!r
I Xd9
E d cti
I EB,b
dMM DO >J DM Gld
,Elt
() iD ai=
o- o. o.c;
C) o o=
p< o. o.qY
c.l
r; \c; r- oo di +

N
N
\
N
N
\
*
s\
N
.\
N
\\
.N

\
\
N
$
a

T
Ft
$
c)
<> lr h0
\q tn (!
o\ o\ 0.
6 €

if
o\
.-
6
ari
r-
q
o\
r-,
00
N €
c,
& &

r-
cq
+
c.)
c.l
o\
o\ o\
c.l +
oo
rf) (}t

o.
d,

6
d d

d e'E
CJ bE
Dd
b0 >r €x
00
Or0<
6g
orE
ui \d

N
N
\
s
N
\
N
.N
\
\
\
N
.N

N
.\
N
..N
\
\
N
d

$
6) Analisis program I kegiatan yang menunjang keberhasilan Penurunan Prevalensi
stunting pada anak di bawah 2 tahun

Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan Angka Kematian Bayi adalah :

Anggaran %Realisasi
No IKU Program / Kegiatan
Pagu Realisasi Anggaran

Program Perbaikan Giz,


masyarakat

Kegiatan Penanggulangan kurang


Prevalensi
energi protein (KEP), anemia gizi
Stunting ( Rp.453.000.000 Rp.307.984.160 67,99
besi, gangguan akibat kurang
pendek dan
yodium (GAKY), kurang vitamin
sangat
I A dan kekurangan zat mikro
pendek) pada
lainnya
anak Baduta (
Program Perbaikan Gizi
bawah dua
masyarakat
tahun)
Kegiatan Pemberdayaan Rp.13.070.000 Rp.10.691.650 8l,80
masyarakat untuk pencapaian

keluarga sadar gizi


Program Upaya Kes€hatan

Masyarakat
Rp. 16.568.306.560 Rlp.13.246.492.945 79,95
Kegiatan Penunjang Operasional
UPT/Kapitasi JKN
Program Upaya Kesshatan

Masyarakat
Rp. 12.694.237.000 Rp. 10.784.699.600 84,96
Kegiatan Bantuan Operasional
Kesehatan

Program Pengembangan

Lingkungan Sehat dengan


Rp. 2.1 17.965.000 Rp. 31.986.200 l,5r
Kegiatan Pengkajian

Pengembangan Lingkungan Sehat

Program Pengembangan

Lingkungan Sehat dengan


Rp.,{28.750.000 Rlp.264.487.6@ 61,69
Kegiatan Penyuluhan Menciptakan
Lingkungan Sehat

Program Promosi Kesehatan dan


Pernberdayaan Masyarakat dengan

Kegiatan Pengembangan Media Rp. 524.595.000 Rp.429.602.150 81,89

Promosi dan Informasi Sadar

Hidup Sehat

/rg *r,
o. t(-, rzz V a 2 rr.o,lt, ./.*, ln rr rTn /r r, *, 2O2O
r Pase 42
7) Rencana tindak lanjut untuk penurunan Prevalensi Stunting ( pendek dan sangat pendek)

pada anak Baduta ( bawah dua tahun) untuk tahun 2020 :

l. Pemberian PMT pada Bumil KEK dan atau Anemia


2. Pemberian PMT pada Balita gizi buruk dan Balita kurus
3. Pemberian asam folat saat kehamilan
4. Kampanye ASI Eksklusif
5. Promosi PI{BS
6. Penyuluhan Kesehatan lingkungan
7. Peningkatan kapasitas petugas dalam manajemen penyakit Balita
8. Survei Keluarga sadar gizi
9. Pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan lingkungan melalui upaya
peningkatan gizi keluarga

Rencana Tindak La njut Menurunkan Prevalensi Sfunting

I
!I
Menirytatkan
keluaBF yang
memtr nyai
aks6raaitasi
Fnglal6k
=

Pase 43
"+
(l)
\o oo \o b0
6
d
a
o o\
oi di
a\
sl.
o\
*
(}l
o\ $
6 O \o o\ oo o\ F.
(J o\ F--

\t
q rl
C{ q
6l \d t.] o\ \o
6
r--
oo
*\o 9
F-
6l q
Cr\

!f
<>
t--
rl + N
+ + oo
Ot
o .l lt? Q r- (}\
\q
& ta) N
do
cl ci
-g ci
cl
L{
& ci d CI
d
6d
d,
a
d
z d
\o o
a0
d
O
o
G, O \o
C6
o
V ."i
o
dl t-
\o
FT
ao
6l +
(l)
a
bo
\o
\ *\o =1.
ait c.! +
o\
r+
\o o
o)
M
\o
d
,a)
\o
+
cri .') 6i \A
o,
c€ d ct o. o. d,
h
crl
J4
bo ddc
>\d6 S.EEZ
SESM
6jlltr
x_9 E g d
>r
(6
&r99 s'*'E 5"'*'A; ifdoD
xd60
fr d oI) v)
a
0) )dbod
H.E S vbv z t46S
o.- *
>.oE
3ME
>,o9s
9}46
6
vlD(E5
6AMo v6 v(d Acd
g,
zo g

fil bo A=o .g M
E s'*
o
cl =\/ -EE.$V Ebotr
a
'.i or
E E E E F*E E E.*Z E6ci<
c .lJ
!:c€cdo
c .:i
ad bE
PE s$ E g a-Mo.)
9rib&E
- FoE Ztr E.qdc
bf SEE
bb 92 b0 .i o0
d
L'
0)
E.MMn"tr.Z
9;J HA
&g€s &s.gag o

'g c,
6 N
a
6
a J
(l)
r/)
H
H q
OF
Cd
6 d
E o o
I =V
$
a
(€ v
6 N
rj: N
.\
v o \
q9
rI]
o
s s
F
Ci
s\
50
c
a.l
\
N
F 6 $\
E
6s \\i
vd -E
B
Ed
E>4
!6
\
EEo \
>{€ .N

N
.\
6
..\
\
6
{n #,gE \
EI.ia
zvz \\
rt
\
z -Y
LO
-$
!n r-l \o oo ra,
6 oo o\ o\ t\.t cI b0
o
a oo
o\
cr
+
m
r+
o\
al
6 F.
N

GT o\
al $
F
('i
o\
.ri
q =
a.l
.tj
ra)
\o o\
6
(o
Ot
-t o\
\o t- o\
o\ 6l
(a \o \o .+ rn

a
!+
f.! oo
t'- +
so't
6l
(.l
lal fa <i i(t
6l ci c!
& & ct ri & a
& &

e
\o \o o \o
o o
ra
\o
GI
\o
d'!
F-
c] t- €
6
\o
6
(.)
r-. €
\o so\ c.l \o
t-
6 n \o o ta
al
('t q
\o .i o.
o\
at
& o
fr d
Ei
*a
.-d-:i(, doo>-
EEE -!idiao hi: s
rB(oE
idbo.==
e',9 E'E
:
izbrl
$EE g.E'ts>
cd
)!s3
an Ar xd(oo
Fl6Jboo
g.Il6
Xd.d
ifdho
gME
(!-do
6
=!o
x8
6,
ii
zo o.
zd a e!
d o
F
xo
dEP"kE -LE
*z
EA L
{) F
HEtr tr*E*'H:E qEO (c '-
E E S€
E$.EM
F K i E
EDA"&A'PE EE€'FE
-6EO
qots'Eo6'a
-id-(c
=6crdd
Ug613.q
o0!loo!91
-
:todid
::5dc
q0 I 90'E
v€ao EEgEE.H Y{f()0.63
dMMOM &\23fi\Z EE€E
N

N
N
\:\
v \
s
N
\
\
NN
\\
oE
hE
tro
c\/
js
!d
\
b 10>
><ca .\
N
'\N
..N
\
\\
$
a
$
(0
s
Or O ra, \o b0
o\ oo- o\ ($
.(l
Fi
\o 00 r- 6 lfi

<t O
\o o q q
al o\ 6l
+ 9 o\
n o\
\o \o


q o\
\o \o + o\
'+ oo
t'- oJ r.-
cn
ci
(a o CO

o.
a & ct o. d
d d

o
\o
O { <)
o o \o r..
e (t) (-{
\o
r- o\
00
\o + t--
di cn
\d
q
(}t

-q aI 6l
q a a
d.
d, ci. ri
d.
&

:E EI$ x i:rEEbo ;-: ct


b-
tr
6
qpt
E 9HEI) $EE d d
pa J4c') d Er,
Eq:€g:: )Gt d
!q3 63
-o
6 o c) tr
-vai* x& () {)

$e rE$"* E. (c u0
.oE ct
gEeE
-v--:l.:'s
s
i7
z
15l:O.-
?A z
14
d ()c
o- id
oo
qd!dd.=
H hH h *60 E Ed'a2 HS a
& a.'F" h p b E
a0
-Ei3dis
ats d E
() bo bo

E,CgEia*ag$E ;bnoo. y0 bo
SEgEE"H v ooa(€
MMOM dM
()
14 &5
\o
q

c.l

o
t
N
N
.\
\
o
ril t\s
\
\
*
.N
q,
\\
!:trd
tr0tr
\
3
E>c d '.::
oo5 .N
N
eo-u)
N
N\
.'\
N
\
N
s
a
s
Kegiatan Fisik Adanya penambahan pada APBDP dengan sumber DID yang
di peruntukkan untuk penanganan COVID (karantina) dan Belanja Modal Hepa
Treatment System ( Adanya kesalahan rekening belanja dimana belaqia hepa berada
di belanja alat kesehatan namun ternyara hepa bukan merupakan alat kesehatan)

Sasaran 2 (sasaran 2 pada tujuan 1) : Menurunnya Angka Kesakitan dan


Kematian.
Capaian Kinerja pada sasaran 2 (sasaran 2 pada tujuan 1) dapat dilihat sebagai
berikut:
Target Realisasi Capaian Kinerja
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
20t9 2020 2019 2020 2At9 2020

Prevalensi HIV <l/ <ll /


2 100.000 2,9 t100.w0
100.000 100.000 OYo '90Yo
Pddk Pddk
Pddk Pddk
Prevalensi t72l t68l I 18/ 6',t,95/
Tuberculosis per 100.000 r00.000 100.000 100.000 l3l,lo/o t59,550/o
100.000 Pddk nddk oddk oddk nddk
Menurunnya
Persentase
Angka Kesakitan Penanganan
dan Kematian KLBi wabah dan l00o/o l00o/o l00o/o l00o/o lO0o/o l0V/o
bencana < 24
Jam
Prevalensi 9,75 9,5 ll,7 6,10 72,24 139
Hinertensi
Prevalensi 1,65 2 1,86 t,t7 l16,17 141,5
Diabetes

a). Prevalensi HIV


l) Perbandingan arfiaratarget dan realisasi tahun 2020 tentangPrevalensi HIV
Target Realisasi Capaian Kinerja
Sasaran Sharegis Indikator Kinerja
2019 2A2A 2At9 2020 2019 2020

Menurunnya
<ll <7 I 2/ 2,9 / 100.000
Angka Kesakian Prevalensi HIV 100.000 100.000 r00.000 0o/o -90o/o
Pddk
dan Kematian Pddk Pddk Pddk

Case -rate Hw-AIDS pada tahun 2A20 terJadi peningkatan dar 9 meqiadi 11

orang, penambahan tersebut verasal daru pemeriksaan skrenning orang beresiko HIV
sesuai dengan stadar pelayanan minimal bidang kesehatan No.l2 memberikan

Pelayanan kepada orang beresiko HIV pada 8 Kelompok beresiko antara lain :

1. Ibuhamil
2. Penderita TB Paru
3. Pasien infeksi menular sexual ( IMS)

y'op, t(-tz eaV., Oir.rr, t(tz, ./o|r,,*,7,Lrr* 2O2O Page 48


-r*
4. Penjaja sex komersial
5. Lelaki yang berhubungan sex dengan lelaki (LSL)
6. Transgender
7. PenggunaNapza Suntik
8. Warga binaan pemasyarakatan
Dari penemuan kasus tersebut makam Prevalensi HIV-AIDS padatahun20}0
menjadi 2,91100.000 penduduk ( 375.722 penduduk Kabupaten Solok di kali
Konstanta 100.000) Hal ini menjasi salah satu permasalahan di kabupaten solok
terhadap capaian kinerja bidang kesehatan dimana target Prevalensi HIV Kabupaten
Solok tahun 202A adala>l /100.000 penduduk.
Akselerasi pengendalian HIV-AIDS dilakukan melalui peningkatan akses
pelayanan kesehatan pada kelompok kunci dan pada kelompok potensial (umur 15-
24 tahun), dengan cara intensifikasi konseling, penemuan dan pengobatan kasus,
serta peningkatan pengetahuan komprehensif tentang HIV pada kelompok potensial.
Hasil kegiatan pengendalian HIV-AIDS tahun 2020 arfiua lain cakupan KIE pada
kelompok kunci (kelompok pekerja seks dan pengguna Narkoba) sebesar 100%.
Cakupan KIE pada kelompok rentan (usia 15-24 tahun) sebesar 100% dan cakupan
VCT pada kelompok kunci sebesar 100%. Kasus HIV-AIDS 2020 sebanyak l1
orang dart 4.636 orang orang yang diperiksa, selain kegiatan pengendalian HIV
AIDS tersebut diatas pada tahun 2A20 dilaksanakan kegiatan
o Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) dan mobilisasi
VGT bersama LSM dan KPAD
o Pemeriksaan HIV bagi semua ibu hamil, seluruh penderita TBC dan

Masyarakat yang memilki resiko tertular HfV


o Melalnrkan Pengembangan Layanan Komprehensif Berkesinambungan (
LKB ) HIV

.,(rrVr, rrr* X/-trz tyr, 2,r-or r(-oo-ulr./o* r%../rrn 2O2O Page 49


2) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2020 dan 3 tahun
terakhir untuk prevalensi HIV
Tabel Prevalensi HM Tahun terakhir serta target di Kabupaten Solok
Tahun 2018-2020
Target Realisasi Capaian (7o) Tmget
Indikator YoCapaian
No Satuan 2A2t
Kinerja 2018 20L9 2020 2018 2019 2020 2018 2019 2020 Renstra
Renstra

Prevalensi Per
HIV <l -500 -90 <1 -90
100.00 <1 <l 2 2 2,9 0

0 pddk

Dari tabel diatas 3 tahun terakhir prevalensi HIV terjadi peningkatan dari tahun sebelumya
terlihat pada grafik di bawah masih terjadinya turun naik kasus dari tahun sebelumnya.

Gambar 3.4 Prevsl*nsi F{[Y serta target di Kabupaten Solok


Tahun 2A18-2020

100

0
2018 2079 2020
-1.00

-200 --*-Target

-300 Realisasi

-400

-500

-500

Sltmber : Dinas Kesehrton Kabupaten Solok,2020

3) Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 dengan Nasional dan Propinsi dengan

standar Nasional dan Propinsi

Target Prevalensi HIV ini mengacu pada target Nasional dan Propinsi yaitu
<0,5/100.000 Penduduk. Hal ini belum dikatakan kinerja Dinas Kesehatan tidak
baik tapi Petugas sudah menjalankan tugasnya dengan melakukan Edukasi ke
masyarakat sehingga banyak kelompok yang beresiko memeriksakan kesehatannya.
4) Analisa Penyebab keberhasilan dan kegagalan untuk Prevalensi HIV

Permasalahan yang ada :

.,?rVr.zrrn l(1t,e+7r, O,rrrrra t('nro/.rr,hn, ,7n./rrrr, 2O2O Page 50


1) Sulitnya dilaksanakan penjaringan kasus HIV - AIDS Terutama pada

kelompok LGBT
2) Kurang terlaporkannya kasus IMS (infeksi Menular Seksual)
3) Masih kurangnya SDM petugas kesehatan dalam melakukan penjaringan
kasus

4) Penjaringan kasus tidak didukung oleh dana yang cukup


5) Masih kurangnya penyuluhan kesehatan remaja ke sekolah
Kegiatan yang dilakasanakan untuk HIY :
l) Pemeriksaan seluruh penderita TBC untuk mengetahui status HIV

2) Pemeriksaan masyarakat yang memiliki faktor resiko tertular HIV


3) Pemeriksaan Klien Panti Sosial Andam Dewi bersama dengan Propinsi
4) Operasional Kegiatan PDP HfV ( Perawatan Dukungan Pengobatan HIV ) di
Puskesmas Selayo, Alahan Panjang dan RSUD Arosuka

5) Melalcukan Pengembangan LKB HIV ( Layanan Komprehensif


Berkesinambungan HIV)
5) Analisa atas efisiensi penggunaan sumber daya
Sumber daya manusia yang diberdayaan pada kegiatan tersebut adalah Dokter,
Pengelola HIV dan Tenaga Laboratorium, Sedangkan sumber dana yang

digunakan bersumber dari DAK dan DAU.


Bila di lihat dari Efisiemsi Penggunaan Anggaran untuk Pencapaian sasaran
ini adalah:

Bantuan Operasional o/o


I Kesehatan
Anggaran ReaHsasi

l. BOK Puskesmas 12.694.437.000 10.755.705.175 84.7

a UKM Primer (PISPK, UKM Esensial dan Pengembangan, Fungsi Manajemen Puskesmas)

Upaya Kesehatan masyarakat Essensial

1) Deteksi dini dan


Rp.396.545.000 Rp.326.819.254 82,41
penemwm kasus

2) Pencegahan penyakit
dan pengendalian Rp.898.263.000 Rp.708.783.546 78,91
faktor resiko

y'opono* t(t n eVZ Dr,*oo t(--*u/*lorr,7o/r, n, 2A2O Page 51


3) Pencegahan penyakit
dan pengendalian Rp.898.263.000 Rp.708.783.s46 78,91
faktor resiko

4) Pengendalian Penyakit Rp.312.934.000 Rp. 280.397.900 89.60

5) Pemberdayaan
Rp. 984.993.807 Rp.879.973.04r 89,34
masyarakat

6) Analisa program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan


pencapaian target Prevalensi HIV
Indikator Anggaran %Realisasi
No Program / Kegiatan
Kinerja Pagu Reatisasi Anggaran

Program Pencegahan

Penanggulangan Penyakit
Menular
Prevalensi
1 Kegiatan Pencegahan Rp.79.397.124 P:p.77.935.600 98,16
Hw
Penanggulangan Penyakit

Menular

Program Upaya Kesehatan

Masyarakat
Kegiatan Penunjang Rp. 16.568.306.560 R:p. 13.246.492.945 79,95

Operasional UPT/ Kapitasi


JKN
Program Upaya Kesehatan

Masyarakat
Rp.12.694.237.000 Rp.10.784.699.600 84.96
Kegiatan Bantuan Operasional
Kesehatan

Program Upaya Kesehatan

Masyarakat
Kegiatan Pencegahan, Rp.29.535.000 Rp. 12.323.600 41.72

Pengendalian dan
Penyalahgunaan Napza

/*yo r or r, ft7'r, r7n,e,irr* Xt", ./,*lo u fr./rr r, 2A2O Pase 52


7) Rencana tindak lanjut untuk penurunan Prevalensi HIV untuk tahun 2021 :

l. Meningkatnya SDM Pengelola Program HIV dalam rangkapenjaringan Kasus


2. Melalcukan penyuluhan kepada masyarakat kepada masyarakat khusunya pada
kelompok beresiko tinggi
3. Melakukan penjaringan kasus secara aktif pada kelompok beresiko tinggi
4. Membentuk klinik IMS

b). Prevalensi Tuberculosis per 100.000 Penduduk


1) Perbandingan arfiaratarget dan realisasi kinerja tahwr2020
Target Realisasi Capaian Kinerja
Indikator Kinerja
2019 2020 2A,9 2024 2019 2020
Sasaran Strategis
Prevalensi t72t t68/ r47t
67,951
Tuberculosis per 100.000 r00.000 100.000 t3t,tvo t59,550/o
100.000 pddk
r00.000 Pddk nddk nddk pddk

2) Perbandingan antararealisasi kinerja tahun 2020 dantiga tahun terakhir

Tabel Prevalensi Tuberculosis per 100.000 penduduk 3 Tahun terakhir serta


target di Kabupaten Solok
Tahun 2018-2420

Target Realisasi Capaian Target


Indikator o/oCryaian
No Satuan 2021
Kinerja 2018 2019 2A2A 2018 2019 2020 2018 2019 2020 Renstra
Rensha

Prevalensi
Per
Tuberculosis
100.00 179 172 168 t43 ll8 67,95 120,1 l3l,l t59,6 164 241,35
per 100.000
0 pddk
penduduk

3) Perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 dengan standar nasional

Pada Tahun 2020 ditemukan penderita TB paru sebanyak 246 orang ini
hampir mencapai target yaitu 623 orang. Angka kesembuhan pengobatan TBC dari
tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Upaya-upaya yang dilalcukan oleh
Pemerintah Daerah adalah peningkatan status gizi penderita TB, penerapan strategi

DOTS, dan peningkatan jejaring TB dengan fasilitas kesehatan swasta (dokter dan
apotik). Kunci sukses pengobatan TB adalah kepatuhan dalam minum obat TB.

/.r1, trr* t(-rtr,7n Errr.r, {nrol",lrrr, ffi/nou 2O2O Page 53


Gambar 3.5 Prevalensi Tuberculosis per 100.000 penduduk
serta target di Kabupaten Solok
Tahun 2018-2020

200

150

100 +Target
*Realisasi
50

0
2019

Sumbet : Dinos Kesehatan Kabupaten Solok,2020

Gambar ini memperlihatkan masih naik turunnya Prevalensi Tuberculosis di Kabupaten


Solok
4) Analisa penyebab keberhasilan Prevalensi Tuberculosis per 100.000 penduduk:
Penurunan prevalensi Tuberculosis dari tahun sebelumnya di sebabkan oleh :

l. Kegiatan ketuk Pintu, sweeping terduga TBC oleh petugas Puskesmas


2. Penemuan penderita TB, diagnosa dan pengobatan

3. Penyuluhan penderita, PMO dan Masyarakat

4. Penambilan, pengiriman dan pemeriksaan sputum terduga TBC


5. Pencatatan danpelaporan

6. Pengawasan dan pengendalian pengobatan penderita

7. Pemeriksaan kontak serumah pada keluarga penderita

a. Masalah konversi dan kesembuhan yang relatif rendah


o Pemberian makanan tanbahan bagi penderita penyakit kronik
melalui anggaran di Puskesmas
o Memberikan penyuluhan pada penderita maupun PMO sebelum
penderita makan obat dan sewaktu penderita menambah obat

r Setiap petugas Pustu maupun Polindes dilibatkan sebagai PMO

o Pemberdayaan PMO dan Pemilihan PMO yang tepat utnuk setiap


penderita yang diobati

r Pengendalian keteraturan dan pengawasan pengobatan penderita

dengan melakukan kunjungan rumah

-4rVr*u r(r*zVo 2r,o, ,(--**1o/o* Z-/-r* 2O2O Pase 54


o Pembuatan fiksasi dan pewar&rn secara bersama bisa di benahi/
diperbaiki
o Meningkatkan manajemen kinerja laboratorium.
r Penempatan alat TCM ( Tes Cepat Molekuler) di RSUD Arosuka
sebagai rujukan Wilayah Solok Bagian Selatan dan RSUD M.

Natsir sebagai rujukan Kabupten Solok Bagian Utara.


r Operasional Aplikasi Pengiriman Sampel Uji Sputum terdiga TB
melalui kerjasama dengan PT POS.
5) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Sumber daya manusia yang diberdayaan pada kegiatan tersebut adalah Dokter,

Petugas TB dan Tenaga taboratorium, Sedangkan sumber dana yang digunakan

bersumber dari DAK dan DAU.


Bila di lihat dari Efisiemsi Penggunaan Anggaran untuk Pencapaian sasaran ini
adalah:

Banfuan Operaeional
Anggaran
BOK Puske*mas
UKM Primer (PISPK, UKM Esensial dan Pengernbangan, Irungsi Manajtxnen Puskesmas)

Upaya Kcsehatan masyarakat Essensial

1. Deteksi dini dan


Rp.396.545.000 Rp.326.819.254 &2,41
penemurilr kasus

Pencegahan penyakit
dan pengendalian Rp.898.263.000 Rp.708.783.546 7&,91
faktor resiko

Penccgahan penyakit
dan pengendalian Rp.898.263.000 Rp.708.783.546
fbktor resiko

4. Pengendalian Penyakit [tp.312.934.004 Rp.280.397.904 89.60

./oTorrr-rr t(,/n zV? Or:urrr t(tro-/rrr./o* fr./rrrrr 2O2O Page 55


5. Pemberdayaan
Rp. 984.993.807 Rp.879.973.041 89,34
masyarakat

6) Analisi Prograrn/ kegiatan yang menunjang Prevalensi Tuberculosis adalah :

Anggaran %Realisasi
No IKU Program / Kegiatan
Pagu Realisasi Anggaran

Program Pencegahan

Penanggulangan Penyakit
Menulm
Kegiatan Pencegahan kp.79.397.124 Rp.77.935.600 98,t6

Penanggulangan Penyakit
Menular

Program Pencegahan

Penanggulangan Penyakit
Prevalensi
Menular
Tuberculosis Rp.79.871.250 Rp.70.698.500 88,52
Kegiatan Peningkatan

I Imunisasi

Program Upaya Kesehatan


Masyarakat dengan
Kegiatan Penunjang Ptp.13.246.492.945 79,95
Rp. 16.568.306.560
Operasional UPT/ Kapitasi
JKN

Program Upaya Kesehatan


Masyarakat
Rp. 12.694.237.000 Rp. 10.784.599.600 84,96
Kegiatan Bantuan

Operasional Kesehatan

Program Upaya Kesehatan


Masyarakat
f)engan Kegiatan Dukungan Rp- 1.170.002.000 Rp. 1.127,078.962 96,33

Operasional Bantuan

Operasional Kesehatan

7) Rencana tindak laujut untuk Prevalensi Tuberculosis untuk tahun 2021 :

1. Masalah CDR yang rsndah


r Melakukan kegiatan penjadngan tcrduga "t'BC molalui kegiatan ketuk pinlu
'l'EC ,Je:l yaag dilakuiran bcrsatnaan rJengan kegiatan PIS PK
"a\4er.ping,
e nr:,ii::lisi:is; ilrl}gr;ril'iOSS 1'B i:ada tetrerapa nagari

y'ryr'.rrrrrfttt,to.tToArrrrro{urulrr,lnrrffr'/.urrZC?O ij.rrra hh
Advokasi program TBC ke lintas seletor yang dilaksanakan oleh Puskesmas
yakni kepada aparatur kecamatan, nagan, bundo kanduang dan BMN, yang
juga dilaksanakan pada 14 kecamatan dan 19 Puskesmnas se- Kabupaten
Solok
Meningkatkan promosi aktif melalui penyuluhan terutama pada nagari nagari
yang dicurigai sebagai daerah kantong TB

c). Persentase Penanganan KLB/ wabah dan bencana <24 Jam


l) Perbandingan antara target dan realisasi kinerja Penanganan KLB/ wabah dan
bencana < 24 J an tahw 2020

Target Realisasi Capaian Kinerja


Indikator Kinerja
2019 2020 2018 20,;0 2019 2020

Sasaran Strategis Persentase


Penanganan
KLB/ wabah dan l00o/o 1$ff/o lA{P/o l00o/o l00o/o l00o/o
bencana < 24
Jam

2) Perband.ingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2020 dengan tiga tahun
terakhir

Tabel Persentase Penanganan KLB/ Wabah dan bencana < 24 Jam


3 Tahun terakhir

Target Realisasi Capaiao Target


%o Capaian
N IKT' Sat 2A2t
2018 2019 2020 2018 20t9 2020 2018 2019 2420 Renstra
Rsnstra
o
Persentase

Penanganan

I I(LB/ wabah Yo 100 t00 r00 100 r00 100 100 100 100 100 100
dan bencana
<24 lam

Pada tahun 2020 ada KLB ftejadian Luar Biasa ) yaitu Covid-l9, baqiir

dan Kecelakaan. Capuan Penanganan KLB/ wabah dan bencana<z4 Jam sudah
100% dan sudah mencapai target.

World
Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Coronaviruses (Cov)
adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Virus COVID-

,&Vorn, fr-iu.tV., Orrrrr,, t('.,o/r.r,lrrr ,Z/on 2t2O Page 57


19 sebagai pandemi internasional telah diumumkan oleh WHO, artinya neg.ua-
negara di seluruh dunia harus merespon, mencegah serta menangani pandemi
virus ini. Wabah pandemi corona virus (COVID-l9) masih kita rasakan hingga
saat ini. Dampak dan korban yang terjadi dari kasus pandemi virus corona
semakin hari semakin bertambah.

Penyebaran Covid-l9 tersebar berada di Indonesia termasuk Kabupaten


Solok, disini bisa lihat masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam menyikapi
pandemic atau Covd-l9 yang terjadi sehingga banyak orang yang masih tidak
menggunakan masker measih berkumpul di keramaian. Tidak melalarkan social

distancing sehingga perlunya kesadaran bersama demi mendukung pemerintah


dalam mencegah atau memutus penyebaran COVID-l9 .

Untuk mengurangi laju penulara4 terdapat dua hal yang harus dilakukan secaxa

bersama-sama.

Dengan berdisiplin menjalankan protokol kesehatan seperti mengenakan


masker, mencuci tangan, menjaga jaralq dan menghindari kerumunan

Melakukan pengujian, pelacakan, dan isolasi mandiri terhadap pasien


yang terinfeksi Covid-I9 b,eserta pihak lain yang melakukan kontak erat.

Gambar 3.6 Persentase Penanganan KLB/ Wabah dan bencana < 24 Jam serta
target di Kabupaten Solok
Tahun 2017 *2019

roo
1"
\ _-.' Realisasi
r Target
R "K.*-.'-
0-{.. rI
2018
20L9
' -* -- -*+ !
i Target
I Realisasi

2020

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Solok,2020

&t7il-aztzt,z K/.n rrzVb O-r.rrru r(t-* rLl-o r%./.r. 2O2O Pase 58


3) Analisis program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan untuk Penanganan
Y\LBI Wabah dan bencan a < 24 larrr
Anggaran % Realisasi
No IKU Program I Kegiatan
Pagu Realisasi

Program Pencegahan

Penanggulangan Penyakit
Menular Rp.33.200.000 Rp.13.798.950 41,56

Kegiatan Penyemprotan/

Fogging Sarang Nyamuk

Program Pencegahan

Penanggulangan Penyakit
Menular dengan Rp.l.l19.479.040 Rp.284.778.300 ,) )')
Kegiatan Surveilance dan

Penanggulangan Wabah
Persentase
Program Upaya Kesehatan
Penanganan
Masyarakat
I KLB/ wabah
<
Kegiatan Peningkatan Rp.14.748.000 Rp.13.972.200 94,74
dan bencana
Pelayanan Kesehatan bagi
24 Jam
Peogungsi Korban Bencana

Program Upaya Kesehatan


Masyarakat dengan
Kegiatan Penunjang Rp.16.568.306.560 Rp.13.246.492.945 79,9s

Operasional UPT/ Kapitasi


JKN
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
Rp. 1.170.002.000 R:p.1.127.078962 96,33
Dengan Kegiatan Dukungan
Operasional BOK

4) Rencana tindak lanjut untuk Persentase Penanganan KLB/ wabah danbencana < 24
Jam untuktahun 2021:
Walaupun penanganan sudah baik namun perlu juga Peningkatan SDM untuk
penanganan KLB/ Wabah dan bencana di kabupaten solok untuk tahun - tahun

selanjutnya.

d). Prevalensi Hipertensi


1) Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tafu,n2020

$rrVr,,nr* l-),zy* O,u.n, fn ./'-,ln* fr,.'/rrrr,?A?C Paee 59


Pada Tahun 2020 Capaian Prevalensi Hipertensi sudah dibawah target yait:ug,sya

dengan realisasi 6,l0yo hal ini disebabkan oleh adanya kegiatan Skrenning Resiko
sehingga banyak menemukan Kasus Hipertensi.

2) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2A20 dan tiga tahun
terakhir
Tabel Prevalensi Hipertensi 3 Tahun terakhir
Target Realisasi Capaian Trget o/oCapaian
No E(-tJ Satuan 2021
2018 2019 2420 2018 2A,9 2020 2018 2019 2420 Renstra
Renstra

Prevalen

si
I o/a 8,9 11,37 6,10 115,2 72,24 139 10,5 t72,13
10,5 89 9,5
Hiperten
si

perUanaingan aritara realisasi kinerja sefta capaian kinerja tahun 2A20 dengan dua
,
tahun terakhir
Target Prevalensi Hipertensi ini mengacu pada target Nasional 34,lyo,dan target
Kabupaten solok masih di bawah target nasional

Gambar3.7 Prevalensi Hipertensi serta target di Kabupaten Solok


Tahun 2018-2020

12 -,

10:
8.i
6: ..**Target
;

4: -&*Realisasi
2'l
i

0i
2018 2019 7420

Sumber : Dlnas Kesehatan Kabupaten Solok,2020

4) Analisa penyebab keberhasilan kinerja Prevalensi Hipertensi


Upaya yang telah dilat<ukan dalam pencegahan dan pengendalian Hipertensi di
antuanyao pertama meningkatkan promosi kesehatan melalui KIE, dalam

pengendalian Hipertensi dengan perilaku 'CERDIK'. Kedua meningkatkan


pencegahan dan pengendalian Hipertensi berbasis masyarakat dengan 'Self

/nyr-r.rrr{r*nya8r}r.r.rd"rurlrr.lrrrrlf*/",rrr2g?0 Page 60
Awareness' melalui pengukuran tekanan darah secara rutin. Ketiga" penguatan
pelayanan kesehatan khususnya Hipertensi, Pemerintah telah melakukan berbagai
upaya seperti: meningkatkan akses ke Fasilitas Kesehatah Tingkat Pertama (FKTP)L

optimalisasi sistem rujukan, dan peningkatan mutu pelayanan.


5) Analisa atas efisiensi penggunaan sumber daya
Sumber daya manusia yang diberdayaan pada kegiatan tersebut adalatr Dokter,

Pengelola progr€m , Bidan, Perawal Sedangkan sumber dana yang digunakan


bersumber dari DAK dan DAU.

.,(rg*,r.rrr t(-z.rzzyb Oran r(t*,l,olo* 7o"/''*, 2O2O Page 61


ol
(o
(l)
e.l
F..
*N 6
b0
(s
id
GI
q
F
rt €
t..
N c.l
s
co
f-t P"
6 a6

U
0)
J'V
)
d
() d
A ht)
c) d
|{.)
e.l o
d) lr)
q tr
6
() (\
.+ lal 00
(s 14
q t
v)
F.
z an
+ + o\
.+
o\
€ d
6 o.l c.l a
d) ol) t\l
d ta) tr .14
o €o o. C)
o" a
t- Iri
c. d
ro () H
ra d
g 6
F o0 lz
c d
60
! () >.
tr
6 () t !d
51, 60
d
d (] ,t{)d
Pr d
c) d
M o
.o o o
bo
d o a E
o an
go
Pi f- cal (c
(.)
{ d) \o + aa
!+
.C rq d 00 F.'
o\ \o (\l o
6\ at
\o A ho
at M o
d
o. o. q ri
Pr d
cd
14
F( ad d
a 50
oi
M
o a Ed
d-c
d= ()
d
do A!e
d!e
!e:.i 6t- EEb
d d AGI 3i:
>'cdl: -us
Fd
6Po =oo >ug
bo d <(.= o od
EB aid 0ad
o o.< bo o. z op X S'E
i OA i
v 5q E6 (:)o di{.)q)
ZEM:E
-

HFEEE
o.v i= J4 orJ1 Z0{F
E"E
9Dttidd)
SEg 6l d') *
fiMttrM
c
d
o

N
d
.F
(;, d
q N
14
d
o .N
\
oo \
N
G)
b0 \
6d oo
\o 1\
F
.N
\
\\)
o N-
d
,54
! ;) \
.N

N
.\
-6t
>,Ld€
tF6 \\'
E9t .'\
a 6.9 H

o
dEh
dd(g \
n)'=9
zbE \\
d
e
c.$
z \
co
(o
o
o r-
€-
* oo
\o -t o\ o\
b0
c0
N N oo a 0.
+
€ F- oo o\ oo F- t--

* al rl
O
o
r:
*
ral
\o
{v'l \o
.+
v)
t- c] c]
\o c.) ca
t- *t Or oo
q
ra
\o
c.l + oo
oo
f.- \
oo
r, 00 o\ od
o\
(tl o\ I a.l
tr. t-.
ri A ct
&
ri
a & & Ei & &
&

r.l o\ o o o
o
6I
r.l r- o <>
q
F.- \
ra
c]
\o F.
o\ ,.i co
\o
di
\o
oo n (\ .+
n ol ol
oq q e 6
o\ +
sl o.l \C,
o\ o'
od
o\
I a- c.l
oo oo
ct
oo

.i. o. tr
ri & &
o & d
d,

6€ n9
d

E.E gE
-v cq 6 E
5O- E.E.E E
SE o
ac .E .s .Ee=b dPJD
!d
&h o6-d EC 6ld-:o
oI)'9 : L b0'u Y !
5Hc r/
PE 9i?>, a0_Y
b !
x >. b
6 6 !r
EtsP9 .(t oo.l:
o> GF
-vF ii= tr tr&
EID:J
ii00 9tN
4bS
E.E
DM
ao
€6
O()
g6
oc n IEfi P: E &.9
dMg DJ
\o
e.l <t

N
N
.\
\ N
\
N
\
s
\N
\
\$
\
N
'\
N
.\
\
"J\
\'\
\
\
\B
N

a
\'
(o
U
b0
o .+ ($
Io\ m
oi 0"
co €

o
o\
rl
r-
o\
aa;
F-
f?l 01
oi
00 r-

cl
ci
&
ri
il,

\
aq
st co
t) o\
q
o\
al rl
oo
(a o\
o
& &
ci

d
cte
ct ct
>r .jZ
dll Gtd
Ed
C>a
i)E
Eb
()>l
boo -o71
'F6
tr6.
o EE
p.

F- oo

N
N
\
s
N
\
}N
.N
\
\\:
\
N
.N

N
.\
N
\
..N
\
\
N
N
$

-t
6) Analisis Program/ kegiatan untuk Kegiatan Prevalensi Hipertensi adalah :

Programi Kegiatan

Program Pencegahan

Penanggulangan Penyakit

Tidak Menular
Rp.40.333.500 Rp.34.915.200
Kegiatan Pencegahan

Penanggulangan Penyakit

Tidak Menular

Program Upaya Kesehatan


Masyarakat dengan Kegiatan
Penunjang Operasional UPT/ Rp.16.568.306.560 Prp.13.246.492.945

Prevalensi Kapitasi JKN

Hipertensi
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
Dengan Kegiatan Dukungan Rp. 1 170.002.000 Frp. 1.127.A78.962

Operasional Bantuan

Operasional Kesehatan

Program Upaya Kesehatao


Masyarakat
Rp. 12.694.237.040 Rp. 10.784.699.600
Dengan Kegiatan Bantuan
Operasional Kesehatan

7) Rencana tindak lanjut untuk Prevalensi Hiperensi untuk tahun 2021 :

1) Pemahanan konsep pelaksanaan Posbindu


Melaksanakan Posbindu puskesmas dengan sistem jemput bola untuk

meningkatkan caqaian
2) Koordinasi lintas Program
perlunya koordinasi lintas program terkait pelaksanaan posbindu PTM. Dalam

pelaksanaan kegiatan perlu kerjasama tim dan keterlibatan progftIm lain yang
terkait sehingga dapat mencapai hasil yang lebih optimal
3) Melalcukan sosialisasi tentang penyakit tidak menular dan pelaksanaan posbindu
pTM. Karena kurangnya sosialisasi tekait kegiatan posbindu PTM di masyarakat
serta manfaat yang didapatkan dalam mengkikuti kegiatan Posbindu PTM

4) perlunya dukungan dari pemangku kebijakan dan lintas sektor terkait.

y'rrv *.rrr rol{?o r,yn, Ar r.on, 1-.ct eln/o rr,'fi. /r,,', 222CI Page 65
perlunya dukungan dari pemangku kebijakan terkait kegiatan PTM dan lintas

sektor terkait baik dari segi ketersediaan anggaran, saranal prasarana.

e). Prevalensi Dibetes Melitus


Diabetes Melitus merupakan Penyakit kronic yang tidak dapat disembuhkan tetapi

sangat potensial untuk dapat di cegah dan dikendalikan. Pengelolaan pada Diabetes

Melitus berlangsung lama bahkan seumur hidup. Hal ini dapat menyebabkan kejenuhan
psikologis
bagi pasien, bahkan dapat berdampak bagi psikologis pasien, selain itu beban
bisa menyebabkan terjadinya komplikasi pada penderita DM seperti Hipertensi.

1) Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahwtzoao


Target Realisasi Capaian Kioerja

Indikator Kinerja 2019 2020


2A19 2420 2018 2A20
Sasaran Strategis

Prevalensi 1,65 2 1,76 l,l7 tl6,17 141,5


Diabetes

2) perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2020 dm dua
tahun terakhir
prevalensi Diabetes Melitus mengalami peningkatan pada tiga tahtrn terkahir

ini dikarenakan. tingginya Kesadaran masyarakat untuk Skrenning Kesehatan di

Posbindu.

Tabel Prevalensi Dibetes Melitus 3 Tahun terakhir di Kabupaten Solok


Tahun 20fi -2AZA

Target Realisasi Capaian Target


o/oCapaian
Indikator 2021
No Satuan Renstra
2018 2AW 2020 2018 2019 2020 2018 2Ala 2At9
Kinerja Renstra

Prevalen
si
I
o/o
1,8 1,6 ) 1,76 1,89 l,l7 t02,2 n6,2 141,5 1,8 153,84
Dibetes
Melitus

3) perbandingan realisasi kinerja tahun 2020 sertacapaian kinerja tahun


2020 dandua

tahun terakhir
pada Tahun 2020 target Prevalensi Diabetes Melitus target 2%o dengart
realisasi l,l7oh hal ini disebabkan hal ini disebabkan oleh adanya kegiataan
Skrenning Resiko sehingga banyak menemukan Kasus Diabetes Melitus'

'Z''/"u ?A?g Paee 66


{rr7o-rrrrr ,(-i*eyon Oriro,t ftuo,o/u,lun'
Gambar 3.8 Prevalensi Diabetes Melitus serta target di Kabupaten solok
Tahun 2018 - 2020

2,5 I

2 J*_""
1

1,5
*Target
1
*Realisasi
0,5
0

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Soloh,2020

4) Analisa penyebab keberhasilan Prevalensi Diabetes Melitus


Diabetes Melitus terdiri dari dua tipe yaitu tipe pertama DM yang disebabkan
life style atau gaya hidup. Secara umum'
keturunan dan tipe kedua disebabkan
hampir 80 % prevalensi diabetes melitus adalah DM tipe 2. Ifi berarti gaya
hidup/life style yang tidak sehat mer{adi pemicu utama meningkatnya prevalensi
DM. Bila dicermati, penduduk dengan obesitas mempunyai risiko terkena DM
lebih besar dari penduduk yang tidak obesitas. Dengan demikian pengembangan
kemitraan dengan berbagai unsur di masyarakat dan lintas sektor yang terkait
dengan DM di setiap wilayah merupakan kegiatan yang penting dilakukan. Oleh
karena itq pematramao faktor risiko DM sangat penting diketahui, dimengerti dan

dapatdikendalikan oleh para pemegang program, pendidik, edukator maupun kader


kesehatan di masyarakat sekitarnya.

5) Analisa atas efisiensi penggunaan sumber daya


Sumber daya manusia yang diberdayaan pada kegiatan tersebut adalah
Dokter, Pengelola program , Bidan, Perawat. Sedangkan sumber dana yang
digunakan bersumber dari DAK dan DAU.

/o/**r, ,(',r,uz,wo 2*o, ,(tor,lolo* ff"/," 2A2O Page 67


@
(o
I
e.l
t-

c.l &
b0
(d
6
d
F
i al
I € N a.l ro
cl P.
o. & (ot f-
d
U EI
ol
lul
:JI
tul
-t
ot d
trl
ol
bD
6
ral
c.l
.1
a
d'l
cl
dl
() I c.l
!+ oo
a
M +
o\ o\
lrl tr E
6 F 6 a.l + + 00
o q0 a.l ol
la J1
e
F h €o r a. &
o o
d
o
v) c)
& F]
In
r.. 6 o 6
jd
bo
tr d (6
bo
p6 {)
a{
>r
E ro
CI G)
ho 6I) d
E
id o lI) (€
(f o
d
M E()
o .1, o o e
a0
6
o GI o q ()
M
F o t ca)
(.)
:t ()
o \o rf ca n (6
{o\ rq E
L
oo
(^.l
t,-
o\ r+ N &
\0 E o0
+ o ri
(\l M & & &
D d
M (l

a oo E6
d
V
o o d(!
.14 E
o id
do E'a
!o - .:,
63
d A'E
>\d=i: ts ,1"
E$
()d
XcO
:d
=bD tsug
!: b0

dr<.: c) .o, od
00
o.< bo o. z o, x s'E
! OA i 6q :6 Oo i:oo
Oi
ZE!Z;E
- - M a"M El. B{ }a Zo"F
F.E E E.E
PH HE B 6l +
dM€OM
(n

o.
d o
(J

N
d N
c)
a
(n * \
M o

\o \\
d \
N
()
oo \
F
L oo
\o )\
.N
\
k \$
d
JA
\
ro
.N

N
.\
rl-de N\
d cq;d ..N
d g' sZ
a
dl
().=tr
Ed(g
S.
N
zb \
\\$
z
o -s
\
O)
(l)
o\ t.- * *\o *c.l o, o\
<)
\c) =t
co
b0
N
oo"
a.t
e
6
t.-
sc- o\
oo
o\
60 P.
=l
oo t- oo o\

6 o l+ \o \o
*vl o
t:
N
r) lar rt! .l !.1 q !
c! ta) t- cri
\o o.j ca 01 co aa
t- 00 oo o\ F-
Ir \o
o
ri
c!
in
.+ € \ t-
od
CO 01
oi
o\ oo
o\ o\
q
\Ct
N
oo
c) a t-
oo
d] m t-- t'.- f\

ci rj. Ei o.
d
d
&
ri e.
&
ci Et &
&

c.)
o\
<) <) r-
o
c.l
f] a-
\ a.l r- q +
6.
m
F- \o o\ o\
\o \o q
oq 6
.! c.t
e
$
lat c.l c.l q
o\ r) .+ (.t \o € 00
o\
N sl
00
rar
q F--
+
N
oq o\ o\
6 00 c.t o\
ri q o. ri o c.
d
ct a. & d d &
d
c
idp d a ,6
lad o tr
6e
d
'E*
6i: o-
tr
o -_d
ev E -E.E E
EEE€ dd
(€(dlz
>,
h
ar- 6lz
th
Ld
o6
\/d Bb't 9 tr d€:d)
bl)'r, :J * E6
d>. Eb
6 o>.
p9ESE
.E oc
Eha s>
qC
9E F,E h0{J _ba
,Fo
qek8*
gF
EEEO a.6
6d
g6 E co- Ed
'=t d XN eg
OG) oc - e E Efi () OH
Or
ii(){) P-I DM
3
o:54}4 o\
(\l co
\o r- co

\
^\)
\\r
s\
.N
\
\
N
\
]x
.N
\
\\:
\
.\N
\

..N
\
\
\\
cl
e

\'
6) Analisis program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan Prevalensi Diabetes
Melitus
Program/ kegiatan untuk Kegiatan Diabetes Melitus adalah :

Anggaran %Realisasi
No IKU Program / Kegiatan Anggaran
Pagu Realisasi

Program Pencegahan

Penanggulangan PenYakit
Tidak Menular
Rp.40.333.500 Rp.34.915.200 86,57
Kegiatan Pencegahan

Penanggulangan PenYakit
Tidak Menular

Program Upaya Kesehatan


Masyarakat dengan Kegiatan
Rp.16.568.306.560 kp.13.246.492.945 79,9s
Penuqiang Operasional UPT/
Prevalensi
Kapitasi JKN
1 Diabetes
Melitus
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
Rp. 1.170.002.000 Rp. 1.127.A78.962 96,33
Dengan Kegiatan Dukungan
Operasional Bantuan

Operasional Kesehatan
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
Rp. 12.694.237.000 Rp. 10.784.699.600 84,96
Dengan Kegiatan Bantuan
Operasional Kesehatan

7) Rencanatindak lanjut Tahtrn 2022unt*Prevalensi Diabetes Melitus


Rencana tindak lanjut untuk Prevalensi Dibetes untuk tahun 2021 :

1) Pemahanan konsep pelaksanaan Posbindu


ini hanya menunggu
pelaksanaan Posbindu yang dilakukan puskesmas saat

dari puskesmas? karena itu perlu melakukan sistem jemput bola untuk
meningkatkan capaian

2) Koordinasi lintas Program


Melakukan koordinasi lintas program terkait pelaksanaan posbindu PTM.
Dalam pelaksanaan kegiatan perlu kerjasama tim dan keterlibatan pro$am
lain yang terkait sehingga dapatmencapai hasil yang lebih optimal
3) Masih kurangnya sosialisasi tentang penyakit tidak menular dan pelaksanaan
posbindu pTM. Masih kurangnya sosialisasi tekait kegiatan posbindu PTM

,/oVorrr* r(tn217., Orno, t(t.n./rrrl** Z,/"'o ?O2O Page 70


di masyarakat serta manfaat yang didapatkan dalam mengkikuti kegiatan
Posbindu PTM
a) Dukungan dari pemangku kebijakan dan lintas sektor terkait.
Masih kurangnya dukungan dari pemangku kebijakan terkait kegiatan PTM
dan lintas seklor terkait baik dari segi ketersediaan anggaran, sarana/

pftIsarana dan keterbatasan SDM

Or,ot ,(ior./*to* 7-*/,,* 2O2O Paee 7I


-4oVonor, ,(1;ru.y*
ol
tr-
\o F. \o
\o cl\ o\ F- 0)
d rf \l 6l o.i b0
a oo o\ 6 o\ (s
(j g\ r- oo c}\
F{

Y)
+
o\ \o O =
..i oi o 6 \o
\o
n
Or
+
o\
9 :
r-
a\
,a;
(a
d
q \o
+ oo c\
F"
(a) q
cl d
o r-
t.-
.l
rn
\ a-
t\t sGI r-
t.-
I d,
e a Q.
d
d &
ci
E
(.) &
Ei.
d *
M
tr
(d
6 !
\o o 6
ct
bo
E *6l o \o
rt)
\t
al
v(\, vo r-
\c;
C?
ar
e.l ,a; r-
t t-
o\
a
(l) u o\
...1
oo
\o
+
6 F-
(r)
!r o\ |r) \o o(
6l
(A oi
M a- \o ol o\ F-.
(t ri al c.
,54 d ci e
b0
d
d

CB
ctr
id(g
.cE
dG
dbo;>
hxEE
R*'ts>
d
(dd
o.-}d
hd
6 c
d
Sr d€
o- -52 ,
N
!+
tr
6
.d
uo
6D
od
Oll
qrts o do G)
()
k OuOq
>,
6
* E
E$;E$E o
iD

z
(l)
tr
6
bo
o drE(€<{ :
9il
=v,
a
d
a
c
M
d
tr
S&EE
cESo
E !)
B

ct E =z=a
*s E *! -6rCo
EES'a2
u,trb3trj:
-d
dx 6 EP-idxo
F-E:i6E d
g
kcl
a BFF$Er bE
8 H'* E'B dV yo b0
()
ad
o
a BBBHB' 6l
o
bD
!
Gt a.ortu}40.P. &M!4OM M IJ ilwlzo.o. Ii
a(o
lr' 6
(l) d
o o
6
O
u ,y
u)
E
(.)
a o
E .F 6
i
o
s1 o o
Cg M
d ao N
rt) N
.s\
(B
rE o
o
o o
\
IN
-14 oo
a 6
? cq
Ni
-4. t-
Iq \
(g 'i\
Eo \ \)
t-r 6F \ \ii
56
PU
\
3d
c> o
oq 2 .N
2. a-
N
.\
.= 5\
6 d=6
Eo6 \N
a
(d EMc.9E \
E
d6:
EEKI \\
z<E
$
a
z *N\
\
t--
(r.l \o oo
c.l U
ra) o\ o\ b0
€ o\ .+ \o ($
oo r- 6 <'\
0"

*q \o
c.l
\o
q
o N
o\
oi
o\ @
ci
o\
!d.
9 q
F-'

q \o oo
r-
e.l
o cl F-.
\ rt A ..:
& o ci
o.
d

\o O
O
rl
c..!
6
o r- 6I
dl ..!
t-
oq
oo
\o
to\ F-
o\
F-
,al
\o
9
e{
d
ri
si ri
& d

.cl=c= (B !J('cl
EE
d(q >t
d
sl
d AE 4v.5d
Dg.B?Z
61(!
o. .rz
6
d
d
D
_u .e
(gallqu) .9 .9

*sIE.
ad
bI) Y,s 6J
o
o0
o
?c,-€'=
zSMAEo'E
-!)L >.
HEIitsE q
go
-cr9Fd
ts60-P5 E$EE (€
z
6A
d s 6 <

M! E
=a
(d<
E ea c d
d(q-Gt
EESEE
=A=A
d.:
Eddti€
E 6.E
OOJaBo0j4 E
ECS6J'=
H EEE'gJ
ilt803>
-d
HE
E,E
an
6 d
k
bI) +5boadE
i EJda
cA 6
E 6.q
-'60 tri O'EEEg c)
HEE,HT
6-O.M0.Fr o-o.o.M;= AMIFr,)
vo
d14
bo
()
M
A o
o"
o()Sid()
VAAOM

N
N
\
&
s
r, s\
N
\i
.N
\
F \\
\
o
>5 N
gEO- .N
6-
N
.\
\
..\
N
\\
\)
u

\
+
L--
$ .r} m U
cl \o ol t- o\ (fi
t- c-l
.I oi \o
o\
b0
0d
6l o\ F-
s e.l 0-

ral a.l
T $ \o
q
\o e o,
.io\ €
v1 q t'.l cl t-
o
a 00

r- al
r-
<i
o\ t,- \o t-
\o
e
ra
\ca od
+ r;
-f
cl al
...
|f)
6l ci.
N q
ci. & ri A
d
do & d

(n \o
o\ + 6 (\l
o\ dl
€ O
t'- oo
$
t= &
\o
g\ c.l oi ral F-
la) .1 \o
o
r, q p. & o o
a & d
i
G d
cb0
BsE€{
-LOC >r dEd
;t6L)id 'dn3o cdd
x=c6n o. tl
EUO
tsb Eo B' .E 6E pgEgg o.
D dqp3z td

Hsz
v t,
Oq.Y ^9V6E 'v
()-dE
Bm gEg a
d
O. H€ E B F
a-Oothe
idc
ccho e
idtid
oo
d
'E-
a
-e*cd Eg E 8.6
B g* f; E s sES$$"*
=a!^
c do.€
E *Z !:oOJ1E{::-C E 6 E E SY ss
A'Ef'a'fH E&fl€IZ€> g$$flBE i€83
o0 oho7l1
c o
L
vo
o 6- lz
H F.AA{MO.U)

o
N
N
t\

\ N
\
N
\
.N
-a.E
d \
E$rE$ \
E: $? E
gEE$ES .\
N

N
N

\\
\\
\
\
\\$
a

\'
LO
t--
it F-- \o o
t- .lF- o
t! vI 6 00 b0

6
ct)
@ o\ oo o\ N
lJi

\o

t\a +
e !')
N
\q
cal
t\l a.- \o
!t
ra O.
\o
+ 9
tv) r.i c{ od
c.)
a a
co
F-
(f
\o \o .l c.i
?a
ri &
G.
a d ci. d
Ei.

& &

o
o
o c)
o
o
o
o\
(.r
t
*r-
h
n a.l
F-
o\
tn \o
a *
a d q
&
r
*
AF AL
LE
*E
d s,
E(d6 idd6_=
rt .E
H? 8.E.E.E.E
.B'FF
6300 2
.EE F DS
i!
oo
EC
dboout
[[
szBs oo
.E o
v,6o.
ooo.
6
s $E s $E Be
=tro-2.
otrt
trid:i
.$F,* d
z
M OE
o-
o'E-€

e&ES E *T E *= -E E
cl:-6;r
rEI
ct .El o0 j4 -$
H6
o0 ii
trin
.gM
E'> EEs$E
So=Ef
cxca 6
FHF$EE BcggEF fi\4 as yo
o0 at
o=
bE P.E
90(.)7d
E
ti!rdo
OOFAM li
o
0.CrP.MAo'
{)
,t, o-) &MOoca
+
N
N
F

r
N
N
.\
\

s
N
\
)N
.N
\\
\ \ii

!EE
d

PO@
\
EgE
0q)-!*
N
.\
>&E
N
.\
N
N'
\.\
\
\\
atJ

$
(o
t--
aa \o
C! t t- O, 6 o\
b0
= o\ \o $
6 (g
o\ \o c* o\
o\ 6 oo 0.


r-
*6r +
(\I
\o
q
o
\o
n o\ o q o\
o\ e! a.l €
t- \o
\o O1
ta n
\o t- +
oi
r..
F- q sq c'l
oo
F-
r+
n o\
ta-l ao ca

o. a & ri d
Ei
&
ct

o
o
o
\o
t-
o cra) \o c.l to
f.!
a\ af, tn
ra CN 00 '+
o\
oo o\ \o t-- 9
r+ F. al
r-. $ \o
c.l
al A
ri
ci ila.

d (d SEEE aC c
id d6 >.
atHS oo 6

5*gHa a
d6,
(,c!
o.J 6l d o.t d 6
oo
I
hI)
o d(€ o
o0
o
a
6 d () 6 V

P$iF$E j 5E
cl
M o >l M o.a
(,)
0
a g d
cl (J A
z A
6
tr EH
d -E E.B -d,
HE tr
(t $aE
ad6
tr
F
(d

()
o
Rho
da
6
oo
o
ji5
ca
dq
o0v
q,
o
g,EB$EF FggHE E,E
!ro
tv
bI)
()
o ocqM
l{d@
=Ldo
&
v
M
(.)
()
oo

ot)
!d dV c:

c-
00
\o
et

N
N
\

s
N
\
N
I s
eE
c2 \
tfio
i*E
6BE
>&o .\\
N
\\
\\
\
\ N
t
-s
\
t-
f'-
('r o\ U
c) r.i b0
t ta) G
6 0,

t-
6
ao *t
F. 6
Irr N
|r)
d al
& q
&

<>
\o
F-
ol
ta)
.+ 6l
ra
ol
tal
t
o\
a 6i

*a
(6cc
o.&.=x
6
d = g tsE
a
C)
h"g
d
EQ -qld
d::ad(o
E€
id6
co bE P e d cl
do
EM EgSEE Fr

N
N
.\
\
.N
N
\ N
\N
s\
\$
\
\ .\
N
'\
\)
..N
\
\
\\
N

$
Untuk kegialan dengan sasaran Menurunoya Angka Kesakital dan Kemalian,
Terdapat Efisensi dan Efektifitas di sebabkan adanya Kegagalan tender kegiatan
DID

tanbahan pada ApBD Perubahan dan tidak mungkin melaksanakan tender ulang
karena akhir tahun karena tidak mencukupi waktunya tetapi hal ini tidak mengurangi
kebutuhan Program karena pengadaan bahan habis pakai (Masker dan VTN, dll)
di

gunakan untuk kebutuhan progran 2021

Sasa-rau 3 (sasa-ra-n 3 pada tujua-n l) Mcuiu&lratnya -Mutu -Pelayauau -Kesebata4


I

Capaian Kinerja pada sasaran 3( sasaran pada tujuan I ) dapat dilihat sebagai
berikut:
Target Relisasi Capaian Kinerja

Sasaran Strdegis Indikator Kinerja 2019 20?a


2019 202n 2019 20?s

Meningkahya Indeks Kepuasan


t22 3,39 105,05 r05.94
Mutu Pelayanan pelayanan 3,065 3,2

Kesehatan

pada Tahun 2020 porscntaso Indcks kopuasan pelayanan sudah melebihi target yaitu
yang
3,39 dari 3,2 dantarget yang di tetapkan hal ini disebabkan semua Puskesmas
tcrakreditasi di Kabupaten Solok.
Tabel Indeks Kepuasan pelayanan 3 Tahun terakhir
Target Realisasi Capaian Target Ya

Indikator 20zt Capaian


N SaI
2018 2019 2020 2018 2019 2020 2018 20t9 2420
Kinerja Renstra Renstra
o
Indeks
o/o 32 3,132 3,22 3,39 102,8 105,05 105,94 3,3 97,34
I Kepuasan 3,065 3,065

pelayanan

Yang artinya semakin tinggi hasil capaian m.aka somakin baik kinorja Dinas
Kesehatan Kabupaten Solok.

Nilai IKP ( Indeks Kepuasan Pelayanan ) tersebut diperoleh dari nilai rata'rata
kepuasan sebesar 3,22 Walaupun indeks sudah masuk pada kategori Baik, namun
harapan masyarakat terhadap layanan di Puskesmas belum sepenuhnya terpenuhi'

Untuk setiap aspek/unsur kepuasan masyarakat.


Upaya perbaikan perlu dilakukan untuk meningkatkan kepuasan Pelayanan ke

masyarakat di Puskesmas

Page 78
,&rV r. r.r * t1;r r' 17 n .0 r)r, t l-n, n /r"r' 1rr,, fl':' /."
" ?0?O
upaya yang telah dilakukan untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan
No Uraian Akhir 2016 Akhir 2020

I Akreditasi Puskesmas 2 t9

2. Alaeditasi RSUD 5 Bidang Perdana PelaYanan

3 Penerapan BLUD SAesainya Penilaian Dokumen Administratif

Puskesmas BLUD untuk t9 Puskesmas dan I


Labkesda

Indeks KePuasan PelaYanan adalah :

Anggaran % Realisasi
No IKU Program / Kegiatan Alggaran
Pflgu Realisasi

Program UpaYa Kesehatan


Masyarakat dengan Ke giatan
Pengadaan, peningkatan dan 81,23
Rp.1 I .956.365.522 Fip.9.712.674.470
perbaikan sarana dan

prasamna puskesmas dan


jaringannya

Program Obat dan

Perbekalan Kesehatan 96,13


Rp.2.715.255.000 Rp.2.610.104.753
Kegiatan Pengadaan obat
dan perbekalan kesehatan

Program Obat dan


Perbekalan Kesehatan
Dengan Kegiatan
Rp.123.692.000 Rp.123.381.250 99,75
Peningkatan Pemerataan

Obat dan Perbekalan


Indeks
Kesehatan
I Kepuasan
Program Obat
pelayanan
Perbekalan Kesehatan

Dengan Kegiatan
Rp.25.700.000 Rp.24.525.000 95,43
Peningkatan Mutu PelaYanan

Farmasi Komunitas dan

Rumah Sakit

Program Pengawasan obat


dan makanan dengan
95,37
Kegiatan Peningkatan Rp. 16.855.000 Rp. 16.074.050

Pengawasan Keamanan

pangan dan bahan berbahaYa

Program Standarisasi

Pelayanan Kesohatan dongnn


Rp. 374.531.250 23,73
Kegiatan Pengendalian/ Rp. 1.578.461.000

Pengawasan PelaYanan

Kesehatan Puskesmas dan

Page 79
/.rvr,rrr* t{i*o:g,, Or,*, {o,n/,./"* '7'1"" ?A2O
jaringannya

Program Standad sasl

Pelayanan Kesehatan dengan

Kegiatan Peningkatan,
98,62
pengembangan dan w.77.n6.892 Rp. 76.055.784

pengawasan sumber daya


kesehatan

sarana kesehatan

hogram Upaya Kesehatan

Masyarakat 93,06
Rp. 3.901.436.160 Rp. 3.630.491.830
Dengan Kegiatan Penunjang
Operasional UPT

Program UpaYa Kesehatan


Masyarakat
98,31
Dengan Kegiatan Rp. 1.275.095.500 Rp. 1.253.566.596

Peningkatan Kcsehatan

Masyarakat

Program Pengadaan,

peningkatan sarana dan

prasarana rumah sakit/ RSJ/ 62,26


Rp. 4.697.438.000 Rp. 2.924.858.584
RS Paru-panl RS mata

Dengan Kegiatan Pengadaan


Alat - Alat Kesehatan

Program Peningkatan
Rp. 24.849.061.750 Fip.21.349.754.191 85,92
Pelayanan

Dengan Kegiatan PelaYanan

Program Kemitraan

Peningka.tan PelaJanan

Kesehatan
Rp. 8.909.460.325 Rp. 8.707.821.625 97,',l4
Dengan Kegiatan Kemitraan
Asuransi Kesehatan

Masyarakat

Program Pengawasan dan


Pengendalian Kesehatan

Masyarakat Dengan
Rp.25.040.000 w.23.743.12s 94,82
Kegiatan Pengawasan dan
Pengendalian Kesehatan

makanan hasil Rumatt

Tangga
Program Pengembangan'

Peningkatan, PemantaPan,

Rp.29.697.000 Rp.28.735.700 96,76


Pengelolaan Data dan SIK

Dengan Kegiatan Sistem

Informasi Kesehatan

-&qn-r- t(ttnzy2 2r*r., ,(--*r.Aolu" Z'/** 2O2O Page 80


Fi
co
E ca ra tat C.}
d (\.1 t- +- U
6
\o
6\
oi
o\ o\
b0
$
oo
:.)
0.

a.t
F-
.+ F- e! o
+
t..
+ ta)
€o
6
9 j r")
c.l
v)
o
a.l ca
(\l +
6l
.d 4 a-
oi
Ic.l q
P
cl ci &
o)
&
a
(l)
M
(lt
F
6 g a.t
at
>r )o
Gt
n
la ,r;
GI
q) v \o
cal N
6l
o\ o
\o \o t-
P{ bo
({ r,
q \N C{ N
ci a
&
zC€
&
a. d
Ei &
h
cB 6=Ecd6rE hEEA':
{TEEEEE
cdd(B
aJtrd=
dd6
'T'Ets€EE
'54
d)
g 5!.tsEHE .dEbg EEOE H.'oZ H'
E EY, IIr;
(I) 8M.=-E
.<64 EE6E
(-, v
Ea)MS6)
,ba
69 €
z E ala =(Dtr{O. tr}d-M
=q)v!)
"
c
fil
br)

F dE E $ E*EEE
sEHttr
CF
ad=:ld
tsddJEd --E €EE
H-qHf,oE'E
t-. !:6Erqa.6d
ETE ts}ZHbOEJ1
(t
a
c$
a(€ 9 [i E E
o.v€aE€o..=.E E 3'E S€ ryE r
o,o-)40-v
.E
fog9.EE-t
I bE b E
OrnAP.AFI
b gEgEgs
.P
o) .\
6t rt
o\
a
M 6
.)
(h
()
a
tiE
d
II,] d o\
rI
tr o o
cl N
E 14
rd
d N
+{ \
o .N
.(1) bI) :'l
F]
tl
N
GI \
6tr \
\N
F E
d
\
6 !i. \$
'il
1'
oc
V9 \
od
:o
\
.N

N N

-o
sc N
\
€ EF. '.\
a
d
EE
'=et E \
dE
>>IZ vt \\
$
a
zo N$
\
N
co
r- c., c.t \o
t- \o C)
h0
n t7) co
o\ N
o\ al
O.

O
o o
r) .+ co
0?
00

+
c! \ o\
rt
F-
fa tal
lal
q + ca
\o t--
fa
\c;
r- q
ri p.
&
9. il ri

a (\ \o
q oo \o
\o \o ca
-q sf
|r)
00 00
\o F-
tr! t-
F- Clr
tt
o Ei. d
Q.
d.
d,

3EAtsq -a
.EEH ?-EHE dc=
gE.E
adddco6
a-szbr}trF
SbEg
E€
E
.U EE
EE
-oMog,i
g:4-F.EX
ry FH
sE EoY
E&
E}4c.r4G)
EE!)s E E EgE
d.{!X
Fr.ohov)

E Y tr cACE d i$.'*g
qd
6A
P'
-({$Ad t H€ Ectr
- EH6
EE
@ E E HEE.$ Ebo

J4
E sEeF* gEgEEE€
-Eqd>,

*rg"'EPP€
tr.oaio()clG)
(!
-ad;idQc
F E F E EE'E
@e$9:o BE$H$$s.E PEB"nr
-adtr

trC)oo(){)(gd
E

dMAO:D
a o-oEo.o-o..o AO.€OiOa€t

N
N
\
\S
$\
\
N
s\
\\
\
\
'\
N
.\
\\
\'\
\
\\
\$
\
\'
@
\o c\
c.l
o\ c.l o\ i e.I
co
oo
N
\.)
tat
€ r.:
o\
+
o\
b0
(s
0.

o\ +
€ o\ c-l
+ od + 9 c.l
tr) r
\
o\

+
r-
oi
c-l
oo
t-
c.i
t
\m
+ c.l
.+
(".|
o\ d: r- c{
c.l c.i al {i p.
ci, ci &
&
c.
dci &

O
\ €
\ a{
at?
\o ca \o \o o
o\
st
r- oi a
o\
$
It o\ d
oq
0c
$
t\
\o
$ *(\I o\
d N
a
ri o
&

6dc
>\-cdGt
RSEE
p g sE Ji EE
SE*8.
xcbo E{
S'j
€ dd
rdd
68,
.=M
gE
ddd=

'E e .EE.q
Pag
6EEd
iddcdcd
U1
o =(dBE
d -Y, .:i
-!!db0
idc:ro
h*gtr-
z
da=ld
EaEP <
(} MP*
cz gK
B'S;.M
a-q)=r
azq.
-€d gdd bE Es 6_
_666n=
EEE6H E6EEEE
triich-(gi:J
E HEX trtrdc
-cld -aEdcqd
h':i $Ef=s$8fi btsse yiio6)()c)
an tr >. b.EgP.EE E" -E P$
EgEEg EE.E.BEE&}? EEEE ddMA\ZM EEEE&
ccclad(g

N
N
'\
\
.N
$\
\
*
.N
\
\N

\
.N

N
.\
N
\
..t'J
\
\N
{
$
N.N\
\
$
@
\o o
t- F
\o
o\
*(D b0

F.

CI
6
\
6
al
O
rar
fo
\

ail
ra
o\
c{
ci. t-
n a

o\

?a

r-
g\
S
\o tlal
o\ t.-
N (a
si 6
d o
&

6
66
-E EEE
J4
doll}
bl) -'EoE
i:o.},
* c"AYH j-l
;tr hoi-t
€sH
c6a/
o-c
bllo-
FA'=
E6E€ F
_-od!+,=(d
F
av.=8e.,$8fi
:=
6
d\l-E E & e E e e E'A s o
i.

N
N
\
.N
N
\
*
\N
\
\
.N

N
.\
\\
S
\\
\
\\
N
B

-$
\
Pada Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan kegiatan Akreditasi
Labkesda ada Survei tidak bisa dilaksanakan karena adanya keputusan dari pusat bahwa

survey Re- Akreditasi tidak bisa dilaksanakan karena Pandemi Covid-19

Sasaran 4 ( sasaran 4 pada tujuan 1 ): Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja


SAKIP merupakan Instrumen yang di gunakan untuk instansi Pemerintah dalam
memenugi kewajiban untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan misi organisasi, terdiri dari berbagai komponen safu kesatuan yaitu
perencanaan strategis, perencanaan kinerja Perencanaan Kinerja, dan Pelaporan kinerja
Target Ralisasi Capaian Kine{a
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
2019 2020 2019 2020 2019 202A

Meningkatnya Kategori Nilai


nilai akuntabilitas AKIP BB BB BB A 81,30

Kine{a

Yang artinya semakin tinggi hasil capaian maka semakin baik kinerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Solok.

Nilai AKIP tersebut diperoleh dari nilai ruta-rata A (Sangat memuaskan) Walaupun
indeks sudah masuk pada kategori sangat baik.

A. Realisasi Anggaran
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan
Kabupaten Solok Pada Tahun 2020 didukung dengan anggaran APBD dengan rincian :

Program Anggaran Realisasi Capaian (7")


Program Pelayanan
Administrasi Rp.250.401.316 Rp.240.640.790
Perkantoran
Penyediaan jasa surat
Rp.3.000.000 Rp.2.997.500 99,92
menyurat
Penyediaan jasa
komunikasi, sumber daya Rp.20.920.000 Rp. 19.109.490 91,35
air dan listrik
Penyediaan jasa
pemeliharaan dan perzinan 47,75
Rp.14.100.000 Rp.6.732.900
kendaraan dinas/
operasional
Penyediaan jasa 100
Rp.1.800.000 Rp.1.800.000
kebersihan kantor
Penyediaan alat tulis 100
Rp.50.000.000 Rp.50.000.000
kantor
Pemvediaan barang Rp.27.000.000 Rp.26.971.500 99,89

,/nVo.o o. r, t(-t +t z,y a Or oo, r('-u n /ro,/rr * r7,/rrr r, ?A?O Page 85


cetakkan dan penggandaan
Penyediaan komponen
instlasi listrik/ penerangan Rp.4.000.000 Rp.3.998.400 99,96
bangunan kantor
Penyediaan peralatan dan Rp.8.186.000 99,83
Rp.8.200.000
oerlenskapan kantor
Penyediaan makanan dan Rp.40.980.000 99,95
Rp.41.000.000
minuman
Rapat - rapat koordinasi
dan konsultasi ke luar Rp.18.900.000 Rp.18.440.000 99,57
daerah
Rapat -rupatkoordinasi Rp.61.425.000 99,91
Rp.61.481.316
dalam daerah
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Rp.3E0.043.719 Rp.380.037.824
Aoaratur
Pemeliharaan rutin/berkala Rp.208.518.800 100
Rp.208.520.000
sarana eedung kantor
Pemeliharaan rutin/
berkala kendaraan dinas/ Rp.r67.523.719 Rp.167.518.024 100
ooerasional
Pemeliharaan rutin i
berkala peralatan dan Rp.4.000.000 Rp.4.000.000 100
oerlenskaoan kantor
Program Peningkatan
Kapsitas sumber Daya Rp.750.000 Rp.750.000
Aoarafur
Peningkatan sumber daya Rp.750.000 100
Rp.750.000
aDarahr
Program Peningkatan
Pengembangan Sistim Rp.235.690.750
Rp.279.715.000
Pelaporan Capaian
Kineria dan Keuancan
Peningkatan
pengembangan sitem 99,57
Rp.279.715.000 Rp.278.510.750
pelaporan dancapaian
kineria dan keuansan
Program Obat dan Rp.2.864.647.000 Rp.2.758.011.003
Perbekalan Kesehatan
Pengadaan obat dan Rp.2.610.104.753 96,13
Fip.2.715.255.000
oerbekalan kesehatan
Peningkatan Pemerataan
Obat dan Perbekalan Rp. 123.692.000 Rp. 123.381.250 99,75
Kesehatan
Peningkatan mutu
pelayanan farmasi
komunitas dan Rumah Rp.25.700.000 Rp.24.525.000 95,43
Sakit

y'u7o* .(-**op 2:*.* ,(t*nlo-ln* ,7.,1rr* 2O2O Page 86


Program Upaya
Rp.54.086.945.742 Rp.45.329.439.468,52 83,81
Kesehatan MasYarakat
Pemeliharaan dan
Rp.49.221.000 Rp.43.580.000 88,54
oemulihan kesehatan
Pengadaan, peningkatan
dan perbaikan sarana dan
Rp.11.956.365.522 Rp.9.712.674.470,52 81,23
prasarana puskesmas dan
iarinsannva
Peningkatan kesehatan
Rp.1.275.095.500 Rp.1.253.566.596 98,31
masyarakat
Peningkatan pelayanan
kesehatan bagi pengungsi Rp.14.748.000 Rp.13.972.200 94,74
korban bencana
Peningkatan pelayanan dan
penanggulangan masalah Rp.61.762.500 Rp.55.587.100 90
kesehatan
Penyediaan biaya
operasional dan Rp.3.519.737.000 Rp.3.519.064.388 99,98
pemeliharaan
Penunjang operasional
Rp.3.901.436.160 Rp.3.630.491.830 93,46
UPT
Penunjang operasional
Rp.16.568.306.560 Rp.13.246.492.945 79,95
UPTI Kapasitas JKN
Bantuan Operasional
Rp.12.694.137.000 Rp.10.784.699.600 84,96
Kesehatan
Jaminan oersalinan Rp.301.267.000 Ro.284.027.324 94,28
Dukungan operasional
Rp. 1.170.002.000 Rp. 1.127.078.962 96,33
manaiemen BOK
Pelayanan Kesehatan Jiwa Rp. 32.643.500 Rp. 17.657.300 54,09
Pencegahan, Pengendalian
dan Penyalahgunaan Rp.29.535.000 Rp.29.970.000 94,70
Napza
Penunjang operasional
Rip.2.442.545.000 Rp. 1.542.606.1s3 63,16
UPT/Non Kaoitasi
Dukungan Manajemen
Rp.70.044.000 Rp.69.970.600 99,90
BOK dan Jampersal
Program Pengawasan
Rp.16.855.000 Rp.16.074.050
Obat dan Makanan
Peningkatan pengawasan
keamanan pangan dan Rp.16.855.000 Rp.16.074.050 95,37
bahan berbahaya
Program promosi
kesehatan dan
Rp.546.343.750 Rp.441.315.750
Pemberdayaan
Masvarakat
Pengembangan media
promosi dan Informasi Rp.524.595.000 Ftp.429.602.150 81,89
sadar hiduo sehat
Penyuluhan masyarakat RD.21.748.750 Ro. 11.713.600 s3.86

y'r7rrrnu t(i*oV2 Arr.o ft'r,au/o.hn, ,%./rrrr, ?O2O Page 87


oola hidup sehat
Program Perbaikan gizi Rp.466.070.000 Rp.318.675.160 78,16
Masyarakat
Penanggulangan KEP,
anemia gizi
besi,GAKY,kurang Rp.453.000.000 Rp307.984.160 67,99
vitamin A dan kekurangan
zat sizemikro lainnya
Pemberdayaan masyarakat
untuk pencapaian keluarga Rp.13.070.000 Rp.10.691.650 81,80
sadar eizi
Program pengembangan Rp.2.546.715.000 Rp.296.a73.800 11,64
linekunean sehat
Pengkaj ian pengembangan Rp.31.986.200 1,51
Rp.2.117.965.000
linskunsan sehat
Penyuluhan menciptakan Rp.264.487.600 61,69
Rp.428.750.000
linskunsan sehat
Program pencegahan
penanggulangan Rp.1.311.947.414 Rp.282.991.500 86,83
nenvakit menular
Penyemprotan/ Fogging Rp.33.200.000 Rp.13.798.950 41,56
sarang nyamuk
Pelayanan pencegahan
penanggulangan penyakit Rp.79.397.124 Rp.77.935.600 98,16
menular
Peninekatan Imunisasi Rp.79.871.250 Ro.70.698.500 88.s2
Peningkatan Surveilance
dan Epidemiologi dan Rp.1.119.479.040 Rp.248.778.300 22,22
Penanssulangan wabah
Program Standarisasi Rp.1.655.577.892 Rp.450.587.034 39,79
Pelavanan Kesehatan
Pengendalian/ pengawasan
pelayanan kesehatan
puskesmas dan Rp.374.531.250 23,37
Rp.170.062.000
jaringannya

Peningkatan,
pengembangan dan
pengawasan simber daya Rp.77.116.892 Rp.76.055.784 98,62
manusia kesehatan dan
sarana kesehatan
Program Pengadaan,
peningkatan sarana dan
prasarana Rumah Sakit/ Rp.2.924.858.584
Rp.4.697.438.000
rumah sakit Jiwa/ rumah
sakit paru - paru/ rumah
sakit mata
Rp. 4.697.438.000 Rp.2.924.858.584 62,26
Peneadaan alat - alat

/npr.** t(,r*eV* Ar:r-, r(7*,1olor, ,%'/.,* 2O2O Page 88


kesehatan rumah sakit
Program Kemitaraan
Peningkatan Pelayanan Rp. 8.909.460.325 Rp. 8.707.821.525
Kesehatan
Kemitraan asuransi Rp. 8.707.821.625 97,74
Rp. 8.909.460.325
kesehatan masyarakat
Program Pengawasan
dan Pengendalian Rp.25.040.000 Rp.23.743.125
kesehatan makanan
Pengawasan dan
pengendalian kesehatan 94,82
Rp.25.040.000 Ftp.23.743.125
makanan hasil produksi
rumahtanssa
Program Pengembangan,
peningkatan,
Pemanatapan, Rp.29.697.000 Rp.28.735.700 96,76
Pengelolaan Data dan
SIK
Sistem Informasi Rrp.28.735.700 96,76
Frp.29.697.000
Kesehatan
Program pencegahan
penanggulangan Rp.70.333.500 Rp.34.915.200
oenvakit tidak menular
Pelayanan pencegahan
penanggulangan penyakit Rp.40.333.500 Rp.34.915.200 86,57
tidak menular
Program Peningkatan Rp. 21.349.754.191
Rp. 24.849.061.750
Pelavanan
Keeiatan Pelayanan R.D.24.849.061.750 R.r..21.349.754.191 85,92

Penggunaan anggaran langsung APBD apabila dirinci dalam mendukung pencapaian sasaran
adalah sebagai berikut :

o/a

Sasaran Realisasi Realisa


No Prograrn/ kegiatan Anggaran
shategis si
I Meningkatnya Program upaya
kesehatan kesehatan
Masvarakat masvarakat
Peningkatan
Pelayanan dan
Rp.61.762.500 Rp. 55.587.100 90
penanggulangan
masalah kesehatan
Penunjang
operasional UPT/ Ptp.2.442.545.000 Ptp. 1.542.606.153 63,16
Non Kaoitasi
Penunjang Rp.3.630.491.830 93,06
Rp.3.901.436.160
operasional UPT
Dukungan Ro. 1.170.002.000 Rp. 1.127.078.962 96,33

/rrV*,rrrrr(,rrrz.yrrA:rrort(7ae/*'1rrrr,Dr'/rno2A2O Page 89
manaJemen
ooerasional BOK
Dukungan
manajemen BOK Rp.70.044.000 Rp.69.970.600 99,90
& Jampersal
Bantuan
Operasional w.12.694.r37.000 Rp.10.784.699.600 84,96
Kesehatan
Jaminan Persalinan Ro.301.267.000 R:p.284.027.324 94.28
Penunjang
operasional UPT/ Rp.16.568.306.560 R:p.13.246.492.94s 79,95
Kapasitas JKN
Program
Perbaikan glzi
Masvarakat
Penanggulangan
KEP, anemia gizi
besi,GAKY,kurang Rp307.984.160 67,99
Rp.453.000.000
vitamin A dan
kekurangan zat gizi
mikro lainnya
Pemberdayaan
masyarakat untuk Rp.10.691.650 81,80
Rp.13.070.000
pencapaian keluarga
sadar sizi
2 Menurunnya Program
angka kesakitan pencegahan
dan kematian penanggulangar
nenvakit menular
Penyemprotan/
Fogging samng Rp.33.200.000 Rp.13.798.950 41,56
nvamuk
Pelayanan
pencegahan
w.79.397.124 Rp.77.935.600 98,16
penanggulangan
penyakit menular
Peningkatan 88,52
Rp.79.871.250 Rp.70.698.500
Imunisasi
Peningkatan
Surveilance dan
Epidemiologi dan Rp.l.l19.479.040 Rp.248.778.300 22,22
Penanggulangan
wabah
Peningkatan
pelayanan kesehatan 94,74
Rp.14.748.000 Ptp.13.972.200
bagi pengungsi
korban bencana
Program
nencesahan

y'"rV.r*n* r(r.nz,t7b Drruu .(t-n ,1o1o, fr./rr*2O2O Page 90


penanggulangan
penyakit tidak
menular
Pelayanan
pencegahan
penanggulangan Rp.40.333.500 Rp.34.915.200 86,57
penyakit tidak
menular
Program Upaya
Kesehatan
Masyarakat
Pemeliharaan dan
pemulihan Rp.49.221.000 Rp.43.580.000 88,54
kesehatan
Peningkatan
pelayanan kesehatan 94,74
Rp.14.748.000 w.13.e72.200
bagi pengungsi
korban bencana
Peningkatan
kesehatan
masyarakat
Pelayanan Rp. 17.657.300 54,09
Rp.32.643.500
Kesehatan Jiwa
Pencegahan,
Pengendalian dan Rp.29.970.000 94,70
Rp.29.535.000
Penyalahgunaan
Napza
Program
Pengawasan Obat
dan Makanan
Peningkatan
pengawasan
keamanan pangan Rp.16.855.000 Rp.16.074.050 95,37
dan bahan
berbahaya
Program promosi
kesehatan dan
Pemberdayaan
Masvarakat
Pengembangan
media promosi dan Ptp.429.602.150 81,89
Rp.524.595.000
Informasi sadar
hidup sehat
Penyuluhan
masyarakat pola Rp.21.748.750 Rp. 11.713.600 53,86
hidup sehat
Program
pengembangan
lingkungan sehat

-(op.orr* frt"* "y* 2r.*oo r(tur.nlrr1o* 7*/"' 2020


Page 91
Pengkajian
pengembangan Rp.2.117.965.000 Rp.31.986.200 l,5l
linskunean sehat
Penyuluhan
menciptakan Rp.428.750.000 Rp.264.487.600 61,69
linskunean sehat
3 Meningkatnya Program
mutu pelayanan Standarisasi
Kesehatan Pelayanan
Kesehatan
Pengendalian/
pengawasan
pelayanan kesehatan
puskesmas dan Rp.170.062.000 Rp.374.531.254 23,37
jaringannya

Peningkatan,
pengembangan dan
pengawasan simber 98,62
Rp.77.116.892 Rp.76.055.784
daya manusia
kesehatan dan
sarana kesehatan
Program
Pengawasan dan
Pengendalian
kesehatan
makanan
Pengawasan dan
pengendalian
kesehatan makanan Rp.25.040.000 Fip.23.743.t25 94,82
hasil produksi
rumahtansqa
Program Obat dan
Perbekalan
Kesehatan
Pengadaan obat dan
perbekalan Prp.2.715.255.000 Rp.2.610.144.753 96,13
kesehatan
Peningkatan
Pemerataan Obat Rp. 123.381.250 99,75
Rp. 123.692.000
dan Perbekalan
Kesehatan
Peningkatan mutu
pelayanan fannasi 95,43
Rp.25.700.000 Rp.24.525.000
komunitas dan
Rumah Sakit
Program Upaya
Kesehatan

y'oprro* ,(ranV Or*r, ,(in"lolo* %,1rr.2020 Page 92


MasYarakat
Pengadaan,
peningftatan dan
perbaikan saftIna Rp.9.712.674.470,52 81,23
Rp.11.956.365522
dan prasarana
puskesmas dan
iarineannya
Program
Kemitaraan
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan
Kemitaan asuransi
Rp. 8.909.460.325 Rp. 8.707.821.625 97,74
kesehatan
masyarakat
Program
Pengembangan,
peningkatan'
Pemanatapant
Pengelolaan Data
dan SIK
Sistem Informasi Rp.29.697.000 Rp.28.735.700 96,76
Kesehatan
Program
Pengadaan,
peningkatan
sarana dan
prasarana Rumah
Sakitl rumah sakit
Jiwa/ rumah sakit
paru - paru/
rumah sakit mata
Pengadaan alat-
alat kesehatan F.;p.4.697.438.000 Frp.2.924.858.584 62,26
rumah sakit
Program
Peningkatan
Pelavanan
Keeiatan Pelayanan Rp. 24.849.061.750 Rp. 21.349.754.19r 85.92
Program
Pelayanan Rp.250.401.316 Rp.240.640.790
Administrasi
Perkantoran
Penyediaan jasa Rp.3.000.000 Rp.2.997.500 99,92
surat menyurat
Penyediaan jasa
Rp.20.920.000 Rp. 19.109.490 91,35
komunikasi, sumber
daya air dan listrik
Penvediaan iasa Rp.14.100.000 RD.6.132.900 47,75

2*or fr'/o*" 2O2O Page 93


/oporo* X/,,.na.z,y r(7o'0./,"olo*
pemeliharaan dan
perzinan kendaraan
dinas/ ooerasional
Penyediaan jasa Rp.1.800.000 100
Rp.1.800.000
kebersihan kantor
Penyediaan alat tulis Rp.50.000.000 100
Rp.50.000.000
kantor
Pemyediaan barang
cetakkan dan Rp.27.000.000 Rp.26.971.500 99,89
penggandaan
Penyediaan
komponen instlasi Rp.3.998.400 99,96
Rp.4.000.000
listrik/ penemngan
baneunan kantor
Penyediaan
peralatan dan Rp.8.200.000 Rp.8.186.000 99,83
oerlenskaoan kantor
Penyediaan
makanan dan Rp.41.000.000 Rp.40.980.000 99,95
minuman
Rapat * rapat
koordinasi dan Rp.18.900.000 Rp.18.440.000 99,57
konsultasi ke luar
daerah
Rapat -rapat
koordinasi dalam Rp.61.481.316 Rp.61.425.000 99,91
daerah
Program
Peningkatan
Sarana dan Rp.380.043.719 Rp.380.037.824
Prasarana
Anaratur
Pemeliharaan
rutin/berkala sarana Rp.208.520.000 Rp.208.518.800 100
sedune kantor
Pemeliharaan rutin/
berkala kendaraan Rp.167.523.719 Rp.167.518.024 100
dinas/ ooerasional
Perneliharaan rutin /
berkala peralatan Rp.4.000.000 Rp.4.000.000 100
dan perlengkapan
kantor
Program
Peningkatan Rp.750.fi)0 Rp.750.000
Kapsitas sumber
Dava Aparatur
Peningkatan sumber Rp.750.000 100
Rp.750.000
dava aoaratur
Program Ro.279.715.000 Rp.235.690.750

y'o4rrorr r(r*47h Or-o^t t('z^t /ro.1r,* 7o,/*o,2O2O Page 94


Peningkatan
Pengembangan
Sistim Pelaporan
Capaian Kineria
dan Keuangan
Peningkatan
pengembangan
Rp.279.715.000 Rp.278.510.750 99,57
sitem pelaporan dan
capaian kinerja dan
keuanean
Peningkatan
Pengembangan
Sistim Pelaporan
Capaian Kinerja dan
Keuangan

Anggaran ApBD Kabupaten Solok untuk dinas Kesehatan Kabupaten Solok


Tahun

Anggaran 2020 sebesar Rp. 102.957.042.408, digunakan untuk progrcm wajib sebesar Rp.
910.910.035 dan program pendukung sebesar Rp. 102.046.132.373

,(--**/rlr* 7,1*" 2O2O Page 95


"/o7or"r* ,(t'**,V* 2r*oo
BAB IV
PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah (LAKIP) Dinas


Kesehatan

Kabupaten Solok id merupakan pertanggung jawaban tertulis atas


penyelenggaraiul
Tahun 2020'
pemerintah yang baik (Good Governance) Dinas Kesehatan Kabupaten Solok
pembuatan LAKIp ini merupakan langkah yang baik dalam memenuhi harapan untuk

penyelenggaraan pemerintahan yang baik sebagaimana diharapkan oleh semua


pihak' LAKIP

Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Tatrun 2O2A inr dapat menggambarkan kinerja
Dinas
1 (satu)
KesehatanKabupaten Solok dan Evaluasi terhadap kinerja yang telah dilalcukan. Dari
berikut
tujuan,4 (Empat) strategis. dan 10 (Sepuluh) indikator kinerja capaiannya sebagai
:

- capaian lebih 100 % sebanyak 8 ( delapan ) indikator) atauSoo/o


- Kurang IOO% sebanyak 2 Indikator Kinerja atau20Vo
Salah satu kunci utama penentu keberhasilan ini adalah adanyakomifinen dari Bupati,
Kabupaten
Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Solok dan selunrh aparut Dinas Kesehatan
Solok untuk memfokuskan sumber-sumber daya dan dana organisasi dalam melaksanakan
progra:m dan kegiatan yang ditetapkan dalam Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten
Solok

2016-2021dan Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Solok 2020


hal
Meskipun dari sumber daya aparatur terdapat kekurangan, akan tetapi dalam
berhasil
pelaksanaan program dan kegiatan untuk mencapai target sasaran secara keseluruhan

dengan baik, begitu pula dalam hal efisiensi anggaran juga telah dilaksanakan
dengan se

efisien mungkin.
Sebagai upaya peningkatan kinerja dimasa yang akan datang diharapkan adanya
pada hasil analisa
kecukupan sumber daya aparatur sesuai dengan kebuhrhan yang didasarkan
jabatan, adanya kegiatan promosi dan sosialisasi pada program dan kegiatan di masing-

masing bidang di Dinas Kesehatan Kabupaten Solok'

B. SARAN

Dengan adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintahan


(LKjIP) dapat
dan fungsi
memberikan motivasi terhadap kinerja organisasi yang lebih baik, sehingga tugas
Dinas Kesehatan Kabupaten sotok dapat berjalan dengan baik.

/zzlw,t.an r(/,r,zyh 27ro, t(-u,,/u1,,, lfr'/"* 2O2O Page 96


Untrft kegiatan dengan pencapaian kurang, maka akan lebih meningkatkan koordinasi
yang baik
baik lintas program maupun lintas sektor, sehingga terbentuk satu kerja sama
bisa mencapai
dengan harapan kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh Dinas Kesehatan

target yang telah ditetapkan bersama serta diharapkan pula agar


pengalokasian anggarzul
kegiatan di masing-
dapat di sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing program maupun
masing bidang.
untuk kegiatan progfirm yang berhubungan dengan anggaran yang tidak seluruhnya
perencaffIan yang
terserap, maka diharapkan untuk lebih bisa melaksanakan program dengan
lebih baik guna terpenuhinya hasil yang maksimal seperti yang diharapkan dengan tidak

mengabaikan faktor efisiensi dalam penggunaatr anggaran

y'rrpror* ft-r.aeyh 2r.zoz ,(lnrnlo.lo* '7o'1,* 2A2O Pase 97

Anda mungkin juga menyukai