BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah
Daerah
kabupaten/kota
wajib
menyusun
laporan
Pembangunan
Nasional/Kepala
Badan
Perencanaan
tahunan
ini,
merupakan
salah
satu
bentuk
Rencana Strategis,
keluaran dari kegiatan dan hasil yang dicapai dari program selama satu
tahun, yang menyajikan infomasi tentang: Pencapaian Tujuan dan
Sasaran sesuai Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD), Realisasi Pencapaian Target Kinerja, Penjelasan yang
memadai atas pencapaian Kinerja dan Perbandingan capaian kinerja
kegiatan dan program sampai dengan tahun berjalan dengan target
kinerja dalam Dokumen RPJMD.
Melalui Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
Daerah
kepentingan
reviu
dan
evaluasi
atas
implementasi
SAKIP
guna
Untuk itu,
rencana
kinerja,
Pelaksanaan
dan
capaian
kinerja
Pemerintah
pelaksanaan
kinerja
Kabupaten
Tahun
Lembata
Keempat
dari
merupakan
laporan
Rencana
Rencana
Page | 1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Peraturan
Presiden
Nomor
29
Tahun
2014
tentang
Sistem
Aparatur
Negara
Nomor
Menteri
Pendayagunaan
PER/09/M.PAN/5/2007
tentang
Panduan
Umum
Penetapan
Urusan
Pemerintahan
yang
menjadi
Kewenangan
Page | 2
Penyusunan
Laporan
Kinerja
Instansi
Pemerintah
indikator
kinerja
yang
telah
ditetapkan
dalam
Rencana
upaya
Pemerintah
peningkatan
Kabupaten
kepercayaan
Lembata
masyarakat
dengan
kepada
menerapkan
azas
masyarakat
setempat
menurut
prakarsa
sendiri
Page | 3
Urusan
Pemerintahan
yang
Menjadi
Kewenangan
Kabupaten
Dinas
Daerah,
Inspektorat,
Badan
pelaksanaan
Badan
tugas
Perencanaan
Dinas
Daerah,
Pembangunan
Daerah,
Dewan
Perwakilan
Rakyat
Daerah
Kabupaten
Lembata
Sekretariat Daerah Kabupaten Lembata mempunyai tugas dan
kewajiban
menyelenggarakan
administrasi
kesekretariatan,
Page | 4
kelembagaan
yang
efisien,
efektif,
rasional
dan
sesuai
dengan
kebutuhan
dan
kemampuan
penerapan
dan
penegakan
peraturan
perundangundangan;
4. Mengkoordinasikan
pemeliharaan
prasarana
dan
fasilitas
fungsi
yang
telah
diamanatkan,
walaupun
mengalami
Untuk
mengatasi
kekurangan
Pegawai
Negeri
Sipil
maka
S3
S2
S1
DIV
DIII
DII
DI
SLTA
SLTP
SD
Page | 7
Sekretariat Daerah
Sekretariat DPRD
Page | 8
Inspektorat
Bappeda
BKD
Kesbangpol
BLH
BPMD
BKP3
BPPKB
BPBD
SatPol PP
Perpustakaan
KPPT
KPHL
RSUD
Sekretariat KORPRI
Page | 9
Lewoleba
Lewoleba Utara
Lewoleba Selatan
Lewoleba Timur
Lewoleba Tengah
Lewoleba barat
Selandoro
2.2.
Tenaga
Kontrak
Daerah
dan
Tenaga
Kerja
Sama
Tenaga
Kontrak
Daerah
dan
Tenaga
Kerja
Sama
80
60
TKD
40
KSO
20
0
Setda
Setwan
Page | 10
2. Jumlah
Tenaga
Kontrak
Daerah
dan
Tenaga
Kerja
Sama
160
140
120
100
80
60
40
20
0
TKD
KSO
3. Jumlah
Tenaga
Kontrak
Daerah
dan
Tenaga
Kerja
Sama
140
120
100
80
60
TKD
40
KSO
20
KPHL
RSUD
KPPT
SatPol PP
Perpustakaan
BPBD
BKP3
BLH
BPPKB
BPMD
Kesbangpol
Bappeda
Inspektorat
Page | 11
4. Jumlah
Tenaga
Kontrak
Daerah
dan
Tenaga
Kerja
Sama
14
12
10
8
6
4
2
0
TKD
KSO
4
3.5
3
2.5
2
1.5
TKD
KSO
0.5
0
Page | 12
D. Permasalahan Utama
Mengacu pada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Organisasi
Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Lembata, masih
terdapat kendala yang dialami dalam melaksanakan program dan
kegiatan dalam rangka pencapaian Sasaran Strategis dan Indikator
Kinerja
yang
tertuang
dalam
Rencana
Pembangunan
Jangka
(RKT),
sepenuhnya
penganggaran,
digunakan
penilaian
kinerja
dalam
dan
perencanaan
pengendalian
dan
serta
yang
yang
mendukung
sasaran
strategis
dan
Page | 13
Penyusunan
LAKIP
Pemerintah
Kabupaten
Page | 14
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Kabupaten
Lembata
Tahun
2011
2016
adalah
Page | 15
Misi Pertama
Tujuan Pertama
Internal
Pemerintah
Daerah.
Sasaran : 1. Meningkatnya kualitas SDM
aparatur pemerintah daerah.
2. Meningkatnya
efektifitas
penyelenggaraan
Sistem
Pengendalian
Internal
Pemerintah Daerah.
3. Meningkatnya
kualitas
Pelayanan Publik.
Tujuan Kedua
: Meningkatkan
Kepemimpinan
Pejabat
kompetensi
Diklat
IV,
Jabatan
III,
II
kompetensi
dan
jabatan
fungsional.
2. Tertatanya
organisasi
dan
tepat
sesuai
dengan
ukuran
kebutuhan
daerah.
Misi Kedua
: Peningkatan
Kualitas
Sumber
Daya
Manusia
Tujuan Pertama
akses
pelayanan
pendidikan
berkualitas.
2. Meningkatnya
pendidik
kualitas
dan
tenaga
kependidikan.
Page | 16
3. Meningkatnya
partisipasi
sarana
dan
prasarana kesehatan.
2. Meningkatnya kualitas tenaga
kesehatan.
3. Meningkatnya
partisipasi
kesejahteraan
keluarga.
Tujuan Keempat
kesempatan
kerja.
2. Meningkatnya
keterampilan
: Meningkatkan
kualitas
kehidupan
umat
beragama
Sasaran : 1. Meningkatnya kualitas iman
umat beragama.
2. Meningkatnya
sarana
dan
prasarana peribadatan.
Tujuan Keenam
sarana,
benda/
Tujuan Ketujuh
pendidikan
luar biasa.
2. Meningkatnya
sarana
prasarana
dan
perlindungan
sosial.
3. Meningkatnya jaminan sosial.
Misi Ketiga
Tujuan Pertama
: Menumbuhkembangkan
ekonomi
wilayah
penelitian
pengembangan
dan
komoditas
unggulan daerah.
2. Optimalisasi
komoditas
unggulan daerah.
3. Terbangunnya sentra sentra
ekonomi rakyat.
Tujuan Kedua
: Meningkatkan
iklim
usaha
dan
iklim
kegiatan
UMKM
berbasis
desa.
2. Meningkatnya iklim investasi
yang kondusif.
Tujuan Ketiga
: Meningkatkan
daya
saing
destinasi
pariwisata.
Sasaran :
1. Optimalisasi
pengelolaan
obyek-obyek wisata.
2. Terpromosinya
Obyek-obyek
Wisata Unggulan.
3. Meningkatnya
sektor
pendukung pariwisata.
Misi Keempat
Tujuan Pertama
: Mengembangkan
sumber
pendapatan
daerah
Page | 18
Sasaran :
Meningkatnya
sumber-sumber
pendapatan daerah.
Tujuan Kedua
Misi Kelima
Tujuan
: Meningkatkan
penyediaan
sarana
dan
prasarana wilayah
Sasaran : 1. Meningkatnya
infrastruktur
Infrastruktur
bidang ketenagalistrikan.
3. Meningkatnya
sarana
dan
fasilitas
Tujuan Pertama
: Meningkatkan
penataan
wilayah
berwawasan lingkungan
Sasaran :
Meningkatnya
kualitas
lingkungan hidup.
Tujuan Kedua
Tujuan Ketiga
Meningkatnya
kualitas
tata
bangunan.
Page | 19
2.1.4
Indikator Kinerja
Target kinerja Tahun 2015 yang telah ditetapkan oleh Bupati
Meningkatnya
Kualitas
Sumber
Daya
manusia Aparatur.
Indikator Kinerja :
Prosentase
Aparatur
yang
Mengikuti
Diklat PIM.
Sasaran Strategis 2 :
Meningkatnya
Efektifitas
Penyelenggaraan
Sistem
Pengendalian
1.
Prosentase
Penurunan
Temuan
Administrasi Keuangan.
2.
Pengawasan
yang
Jumlah
Rapat
Koordinasi
Kompetensi
Standar
PNS
Minimal
yang
Diklat
Prosentase
Aparatur
yang
memiliki
Indikator Kinerja :
1.
Jumlah Perda/Perbup/Keputusan
Bupati
mengenai
Organisasi
Pemerintah Daerah.
Page | 20
2.
3.
Jumlah
Dokumen
Akuntabilitas
Jumlah
Dokumen
Analisis
Jumlah
Dokumen
Pemerintah
Kebijakan
Daerah
di
Bidang
Jumlah
Pembinaan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Wilayah Bawah.
Misi II: Peningkatan Kualitas Sumber Daya manusia
Sasaran Strategis 1 :
Meningkatnya
Akses
Pelayanan
1.
Prosentase
Sekolah
Menerapkan
3.
Mengenyam
Pendidikan
Mengenyam
Pendidikan
Menengah.
5.
Jumlah
Sarana
dan
Prasarana
Jumlah
Sarana
Pendidikan
dan
Menengah
Prasarana
Dalam
Kondisi baik.
Sasaran Strategis 2 :
Meningkatnya
Kualitas
pendidik
dan
Tanaga Kependidikan.
Indikator Kinerja :
Sasaran Strategis 3 :
Meningkatnya
Partisipasi
Masyarakat
Sarana
dan
Prasarana
Kesehatan.
Indikator Kinerja :
1.
Kesehatan
di
RS/Puskesmas/Pustu/Puskesdes.
2.
3.
4.
Frekuensi
Pengawasan
dan
Meningkatnya
Kualitas
Tenaga
Kesehatan.
Indikator Kinerja :
Sasaran Strategis 6 :
1.
2.
Meningkatnya
Partisipasi
Masyarakat
1.
2.
Sasaran Strategis 7 :
Menurunnya
Jumlah
Rumah
Tangga
Miskin
Indikator Kinerja :
1.
Prosentase PMKS.
2.
Prosentase
Lembaga
Meningkatnya Kesejahteraan.
Partisipasi
Perempuan
di
Lembaga
Swasta.
Sasaran Strategis 9 :
Indikator Kinerja :
Sasaran Strategis 10 :
Meningkatnya
Keterampilan
dan
Pengetahuan Pekerja.
Page | 22
Indikator Kinerja :
Sasaran Strategis 11 :
Kualitas
Iman
Umat
Beragama.
Indikator Kinerja :
1.
Frekuensi
Kegiatan
Wawasan
Kebangsaan.
2.
Jumlah
Fasilitasi
Kegiatan
Keagamaan.
Sasaran Strategis 12 :
Meningkatnya
Sarana
dan
Prasarana
Rumah Ibadah.
Indikator Kinerja :
Jumlah
Sarana
Rumah
Ibadah
Terdampingi.
Sasaran Strategis 13 :
Meningkatnya
Sarana,
Prasarana
1.
2.
3.
Jumlah
Sanggar
Seni
Budaya,
Sasaran Strategis 14 :
Indikator Kinerja :
Sasaran Strategis 15 :
Meningkatnya
Sarana
dan
Prasarana
Perlindungan Sosial.
Indikator Kinerja :
Sasaran Strategis 16 :
Indikator Kinerja :
Meningkatnya
Pengembangan
Penelitian
Komoditas
dan
Unggulan
Daerah.
Indikator Kinerja :
1.
Jumlah
Penelitian
dan
Indikator Kinerja :
1.
Prosentase
kenaikan
Produksi
3.
4.
Prosentase
Kenaikan
Ketahanan
Pangan.
5.
Jumlah
Kenaikan
Produksi
Ikan
Tangkap (Ton).
Sasaran Strategis 3 :
6.
7.
Terbangunnya
Sentra-Sentra
Ekonomi
Rakyat.
Indikator Kinerja :
Sasaran Strategis 4 :
Indikator Kinerja :
Sasaran Strategis 5 :
Iklim
Investasi
yang
Kondusif.
Indikator Kinerja :
Sasaran Strategis 6 :
Indikator Kinerja :
1.
2.
3.
Jumlah
Koordinasi
Perencanaan
Pembangunan Ekonomi.
Sasaran Strategis 7 :
Terpromosinya
Obyek-Obyek
Wisata
Unggulan.
Indikator Kinerja :
Sasaran Strategis 8 :
Sektor
Pendukung
Pariwisata.
Indikator Kinerja :
Jumlah
Perencanaan
Pembangunan
Ekonomi.
Misi IV: Peningkatan Pendapatan Daerah
Sasran Strategis 1:
Meningkatnya
Sumber-Sumber
Pendapatan Daerah.
Page | 24
Indikator Kinerja :
1.
2.
Jumlah Investor.
3.
Sasran Strategis 2:
Indikator Kinerja :
Optimalisasi
Pemanfaatan
Indikator Kinerja :
1.
Kriteria
terhadap
Seluruh
Keselamatan
Panjang
Jalan
Prosentase
Panjang
Jalan
yang
Seluruh
Panjang
Jalan
Prosentase
Panjang
Memenuhi
terhadap
Jalan
Kriteria
Seluruh
yang
Kecepatan
Panjang
Jalan
Prosentase
Jumlah
Angkutan
Umum
Trayek
yang
Daerah
Tertinggal
dengan
Wilayah
Berkembang
Telah
Menghubungkan
dan
yang
pada
Tersedia
Terpencil
Telah
Wilayah
Jaringan
yang
Jalan
Kabupaten/Kota.
5.
Prosentase
Jumlah
Halte
pada
Trayek.
6.
Prosentase
Jumlah
Pelabuhan
penyeberangan
pada
Kabupaten/Kota
Pelayanan
berangan
yang
Memiliki
Angkutan
Penye-
yang
Lintas
Beroperasi
Penyeberangan
pada
dalam
Prosentase
Jumlah
Penyeberangan
yang
Kapal
Beroperasi
Penyeberangan
dalam
Kabupaten/Kota.
8.
Prosentase
Jumlah
Angkutan
Tersedia
Jaringan
Jalan
Kabupaten.
9.
Jumlah
Angkutan
Melayani
Umum
Trayek
di
yang
Dalam
Meningkatnya
Infrastruktur
Bidang
Ketenagalistrikan.
Indikator Kinerja :
1.
Jumlah
Rumah
Tangga
yang
menggunakan listrik.
2.
Jumlah
Lokasi
Izin
Usaha
Pertambangan.
Sasaran Strategis 3 :
Meningkatnya
Sarana
dan
Prasarana
1.
2.
yang
Tahun
Tertangani
Pencapaian
hingga
SPM
Page | 26
Cakupan
Pemenuhan
Kebutuhan
Bangunan
Kecukupan
Minimum
Bangunan
serta
dan
Luas
Kesehatan
Penghuninya.
Sasaran Strategis 5 :
Indikator Kinerja :
1.
Prosentase
secara
Penyebaran
Timbal
Informasi
Balik
dari
kepada
Diminta
Dilakukan
yang
Dapat
Media
Massa
melalui
dan/atau
Lembaga-
Jumlah
Surat
Kabar
Nasional/Lokal.
3.
4.
5.
Jumlah
Informasi
Daerah
(IPD)
Pembangunan
dan
Jumlah
Konferensi Pers.
Misi Keenam : Penataan Ruang Berwawasan Lingkungan
Sasaran Strategis 1 :
Indikator Kinerja :
2.
Page | 27
Sasaran Strategis 2 :
Terbentuknya
Kelompok
Peduli
Lingkungan.
Indikator Kinerja :
Jumlah
Kelompok
Peduli
Lingkungan
Hidup.
Sasaran Strategis 3 :
Indikator Kinerja :
1.
2.
3.
Jumlah
Dokumen
Pemerintah
Daerah
Kebijakan
di
Bidang
Administrasi Pertanahan.
2.1.5. Target Kinerja
Target Kinerja Pemerintah Kabupaten Lembata di Tahun 2015
dipaparkan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jumlah
Peraturan
Bupati
tentang
Tatalaksana
Pemerintah
9.
Jumlah
Dokumen
Kebijakan
Pemerintah
Derah
di
Bidang
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Wilayah
Bawahan
Manajemen
Pelayanan
Sebanyak 43 kali;
11. Prosentase
sekolah
menerapkan
Page | 28
Sebesar 12 kali;
22. Jumlah kasus AKB/AKI Sebanyak 30 kasus;
23. Jumlah SOP Pelayanan Kesehatan Sebanyak 2 SOP;
24. Jumlah Lembaga Kemitraan Sebanyak 1 lembaga kemitraan;
25. Prosentase Gizi Buruk Sebesar 0,97%;
26.
27. Prosentase
RTM
yang
Memperoleh
Page | 29
Benda,
Situs
dan
Kawasan
Cagar
Budaya
yang
Kenaikan
Produksi
Pertanian
dan
Perkebunan
Sebesar 100%;
44. Prosentase Kenaikan Produksi Hasil Peternakan sebesar 100%;
45. Prosentase Kenaikan Ketahanan Pangan sebesar 100%;
46. Jumlah Kenaikan Produksi Ikan Tangkap (Ton) sebanyak 5900
Ton;
47. Produksi Rumput Laut Sebanyak 7500 Ton;
48. Jumlah Pelaku UMKM yang Terlatih sebanyak 390 orang;
49. Jumlah
Lembaga
Pemberdayaan
Masyarakat
sebayak
kelompok;
50. Jumlah Koperasi Aktif sebanyak 2 Koperasi;
51. Jumlah SITU yang ditetapkan sebanyak 135 SITU;
52. Jumlah Obyek Wisata sebanyak 3 Obyek Wisata;
53. Frekuensi Promosi sebayak 6 Kali;
54. Jumlah
Koordinasi
Perencanaan
Pembangunan
Ekonomi
Perencanaan
Pembangunan
Ekonomi
sebanyak 1 Kali;
55. Jumlah
Koordinasi
sebanyak 1 Kali;
56. Jumlah Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp. 27,008,353,296;
57. Jumlah Investor sebanyak 1 Investor;
58. Nilai Kontribusi atas Ivestasi bagi Pendapatan Daerah sebesar
Rp. 32,465,122,358;
59. Jumlah
Optimalisasi
Pemanfaatan
sarana/prasarana
publik
Jumlah
pelabuhan
penyeberangan
pada
Kabupaten/Kota yang memiliki pelayanan angkutan penyeberangan yang beroperasi pada lintas penyeberangan dalam
Kabupaten/ Kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran
sebesar 100%;
65. Prosentase Jumlah kapal penyeberangan yang beroperasi pada
lintas dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang telah ditetapkan
lintas penyeberangan dalam Kabupaten/Kota sebesar 100%;
66. Prosentase Jumlah angkutan umum yang melayani wilayah yang
telah tersedia jaringan jalan Kabupaten Sebesar 100%;
67. Jumlah
angkutan
umum
yang
melayani
trayek
di
dalam
dari
pelayanan
sistem
drainase
yang
bersifat
pemenuhan
kebutuhan
rumah
yang
memenuhi
Dokumen
Kebijakan
Pemerintahan
Daerah
Bidang
PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja
wujud
nyata
komitmen
antara
Pemerintah
Daerah,
dan
supervisi
atas
perkembangan/kemajuan
kinerja
Lembata
Nomor
Tahun
2012
tentang
Rencana
Page | 32
716.360.533.149,00.
Gambaran keterkaitan antara Tujuan, Sasaran, Indikator dan Target
Kinerja tercantum pada Lampiran I.
Page | 33
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015
3.1.
Keempat
yaitu
Sumber
Daya
manusia,
dengan
hasil:
Page | 34
1.
INDIKATOR KINERJA
Prosentase
yang
2012
Aparatur
Mengikuti
3%
2013
5%
TAHUN 2015
2014
Diklat
TARG
REALIS
ET
ASI
80
CAPAIAN
%
CAPAI
AN
21 Org
HINGGA
AKHIR
RPJMD
RPJMD
TAHUN
KE-4
26,25
Org
TARGET
14,49%
80%
PIM
Pemerintah
Daerah
di
tahun
2015
tidak
dapat
akhir
RPJMD,
disebabkan
karena
tidak
konsistennya
pengusul
Kepegawaian
pelaksanaan
Daerah
Diklat
Kabupaten
PIM.
Lembata
Akibatnya,
Badan
sebagai
SKPD
Page | 35
mengalami kesulitan
Indonesia
maka
dalam
rangka
penghematan
sasaran
Meningkatnya
Efektifitas
Penyelenggaraan
Sistem
Pelaksanaan
Kegiatan
Pembangunan
Daerah.
Ketiga
Program ini bertujuan untuk menata menata dan membina semangat dan
mental aparatur negara untuk mewujudkan pelayanan publik yang efektif
dan efisien. Program ini
Page | 36
3.
INDIKATOR KINERJA
Prosentase Penurunan
Temuan Administrasi
dan Keuangan
Prosentasi
Tenaga
Pemeriksa
Aparatur
Pengawasan
yang
Mengikuti
Diklat
profesi
Jumlah
Rapat
Koordinasi
Pengendalian
pelaksanaan Kegiatan
Pembangunan Daerah
TAHUN 2015
2012
2013
2014
TARG
ET
REALI
SASI
%
CAPAIAN
268%
155%
177%
149
176
118%
CAPAIAN
HINGGA
TAHUN
KE-4
RPJMD
18,94%
TARGE
T
AKHIR
RPJMD
19%
19%
19%
43%
54%
125%
94,59%
70%
100%
18 Kali
36 Kali
30%
Kinerja
Prosentase
Penurunan
Temuan
Administrasi
Keuangan.
Prosentase penurunan temuan administrasi dan keuangan pada
tahun 2015 mengalami peningkatan dari target 149 temuan
100%
menjadi
118%
atau
176
temuan.
Realisasi
atau
temuan
2011
2016,
maka
Prosentase
Penurunan
Temuan
keuangan
disebabkan
karena
masih
kurangnya
pemerintahan
daerah
dengan
maksud
untuk
Pemberian
Sanksi
kepada
obrik
yang
tidak
atau
lambat
temuan
Sistem
Pengawasan
Internal
dan
Pengendalian
21
orang
atau
100%.
Capaian
ini
melampaui
target,
pengawasan
yang
mengikuti
diklat
profesi
aparatur
Peningkatan
Profesionalisme
pencapaian target
Tenaga
Pemeriksa
dan
Aparatur Pengawasan sebesar Rp. 332. 365. 400,- atau 96% dari
total pagu sebesar Rp. 345. 057. 000,3. Indikator
Kinerja
Jumlah
Rapat
Koordinasi
Pengendalian
Rapat
Koordinasi
Pengendalian
Pelaksanaan
Kegiatan
Koordinasi
Pelaporan
Program/Kegiatan
SKPD
Page | 39
4) Rapat
Koordinasi
GEMALA
(Gerakan
Masuk
Laut)
Tingkat
rapat
koordinasi
pengendalian
pelaksanaan
kegiatan
kepentingan
peningkatan
kualitas
penyelenggaraan
dana dimaksud
Koordinasi
Pengendalian
pencapaian target
Pelaksanaan
Kegiatan
Pembangunan Daerah sebesar Rp. 243. 220. 292,- atau 95% dari
total pagu sebesar Rp. 255. 459. 400,III. Sasaran Strategis Ketiga
ditopang
melalui
kegiatan
Inventarisasi
Temuan
Hasil
Inspektorat
Kabupaten
Lembata
dan
Sekretariat
NO
1.
INDIKATOR KINERJA
Opini BPK
2012
2013
Discla
Discla
imer
imer
TAHUN 2015
2014
WDP
TARG
REALIS
ET
ASI
WDP
CAPAIAN
%
CAPAI
HINGGA
AKHIR
RPJMD
RPJMD
TAHUN
AN
Masih
TARGET
KE-4
WDP
WTP
7,5
7,9
dalam
Proses
Penilaian BPK
2.
Indeks
Kepuasan
7,0
7,5
Masyarakat (IKM)
(WDP).
Tahun
2014
Opini
BPK
mengalami
Kabupaten
Lembata
selalu
berbenah
dan
telah
melakukan
pembenahan,
terutama
dalam
program
dan
kegiatan
yang
dalam
mendukung
dan
Investasi
Daerah
pada
Bidang
Akuntansi
Dinas
kelembagaan
dan
volume
beban
kerja
meliputi
petugas
prosedur
pelayanan,
pelayanan,
persyaratan
kedisiplinan
petugas
pelayanan,
pelayanan,
NO
NAMA SKPD
JENIS PELAYANAN
NILAI
MUTU
IKM
PELAYANAN
1.
8,5
2.
PDAM
Air Minum
8,4
3.
Dinas
7,8
7,4
Izin
7,3
7,2
SITU dan HO
7,0
SIUP
6,9
6,8
7,5
Kependudukan
dan
Catatan Sipil
4.
RSUD
5.
Kantor
Pelayanan
Perizina
Terpadu
Reklame,
Industri,
6.
Dinas Kesehatan
7.
Bagian
Administrasi
9.
IMB
NILAI RATA-RATA
Page | 43
telah
terjadi
penambahan
fasilitas
dan
tenaga
masyarakat
terhadap
pelayanan
publik
Pemerintah
Standar
Eselon
Minimal
IV,
III,
Diklat
II
dan
NO
1.
INDIKATOR KINERJA
Prosentase
aparatur
yang
memiliki
kompetensi
2012
2%
2013
3%
TAHUN 2015
2014
TARG
REALI
ET
SASI
21
21
%
CAPAI
AN
100%
CAPAIAN
TARGET
HINGGA
AKHIR
TAHUN
RPJMD
KE-4
RPJMD
44%
87,9%
sesuai
bidangnya
Kinerja
ini,
sehingga
prosentase
aparatur
yang
memiliki
Selain itu,
pencapaian
Sasaran
Strategis Keempat Indikator Kinerja ini sebesar Rp. 21. 355. 332,- atau
94,41% dari total pagu sebesar Rp. 22. 619. 500,V. Sasaran Strategis Kelima
Koordinasi
Penyelenggaraan
Pemerintahan
bertujuan
dan
untuk
menata organisasi satuan kerja perangkat daerah yang tepat fungsi dan
tepat
ukuran
untuk
selanjutnya
dipakai
sebagai
acuan
dalam
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
INDIKATOR KINERJA
Jumlah
Perda/Perbub/Keputusan
Bupati
mengenai
Organisasi
Perangkat
Daerah
Jumlah Peraturan Bupati
tentang
Tatalaksana
Pemerintah Daerah
Jumlah
Dokumen
Akuntabilitas
Kinerja
Pemerintah Daerah
Jumlah Dokumen Analisis
Jabatan (ANJAB) & ABK
Jumlah
Dokumen
Kebijakan
Pemerintah
Daerah Bidang Organisasi
dan Tatalaksana
Jumlah
Pembinaan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Wilayah
Bawahan
TAHUN 2015
2012
2013
2014
TARG
ET
REALIS
ASI
%
CAPAI
AN
11
12
0%
CAPAIAN
HNGGA
TAHUN
KE-4
RPJMD
25
TARGET
AKHIR
RPJMD
100%
100%
0%
100%
10
11
10
12
12
100%
43
200
15
tahun
2015
Perda/Perbub/Keputusan
tidak
Bupati
dilaksanakan
tentang
Organisasi
penyusunan
Perangkat
Perda/Perbub/Keputusan Bupati
Kabupaten
Lembata;
12. Keputusan Bupati Lembata Nomor 652 Tahun 2014 tentang
Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional Umum
Page | 48
di
Lingkungan
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
Kabupaten Lembata;
Akibat
disususunya
Perda/Perbub/Keputusan
Bupati
mengenai
struktur
organisasi
perangkat
daerah
Inspektorat
apabila
jabatan
fungsional
pengawas
pemerintah
telah
Badan
Kesatuan
Bangsa
dan
Politik,
yang
semulanya
Kepala
pembentukan
organisasi
perangkat
daerah
berdasarkan
Perda/Perbub/Keputusan
Bupati
mengenai
Organisasi
yang
terdiri
dari
15
Perda/Perbub/Keputusan
Bupati
Pemerintah
Daerah.
Penambahan
Peraturan
Bupati
adalah
bahwa
Pegawai
Negeri
Sipil
lingkup
Pemerintah
pencapaian
Sasaran
Strategis Kelima Indikator Kinerja Kedua adalah sebesar Rp. 39. 026.
000,- atau 54% dari total pagu sebesar Rp. 71. 716. 500.- Terdapat
efisiensi penggunaan sumber daya keuangan karena realisasi kegiatan
yang mendukung pelaksanaan Sasaran Strategis Ketiga Indikator
Kinerja Kedua sesuai target, sementara masih terdapat sisa anggaran
yang direalisasikan.
Keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis Kelima Indikator Kinerja
Kedua
sesungguhnya
Penataan
Tatalaksana
tidak
terlepas
Pemerintah
dari
pelaksanaan
Program
Daerah
dengan
kegiatan
kinerja
peningkatan
nilai.
Pemerintah
Dari
kelima
Kabupaten
komponen
Lembata
mengalami
(perencanan
kinerja,
penilaian
Aparatur
Negara
mengalami
yang
dan
peningkatan
ditetapkan
Reformasi
sebagai
Kementerian
Birokrasi
berikut:
Pendayagunaan
Republik
tahun
Indonesia
2013,
Predikat
yang
ditetapkan
dalam
Rencana
Pembangunan
Jangka
penambahan
dokumen
atau
data
dukung
dalam
rangka
Page | 52
dalam
penyusunan
Laporan
Akuntabilitas
Pemerintah
tidak
lengkap
sehingga
butuh
waktu
untuk
melakukan
pencapaian
Sasaran
Strategis Kelima Indikator Kinerja Ketiga sebesar Rp 99. 887. 200,- atau
59% dari total pagu sebesar Rp. 166. 041. 400. Terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya keuangan karena realisasi kegiatan yang
mendukung pelaksanaan Sasaran Strategis Ketiga Indikator Kinerja
Ketiga sesuai target, sementara masih terdapat sisa anggaran yang
direalisasikan.
Keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis Ketiga Indikator Kinerja
Ketiga didukung oleh pelaksanaan Program
Penguatan Akuntabilitas
Anggaran
memfokuskan
diri
2015
pada
Pemerintah
penataan
Kabupaten
organisasi
Lembata
perangkat
hanya
daerah
Page | 54
Keempat
adalah
partisipasi
SKPD
lingkup
Pemerintah
Kerja
Perangkat
Daerah
lingkup
Pemerintah
Kabupaten
Lembata.
Page | 55
yang
dihasilkan
bermanfaat
sebagai
pedoman
adalah
keterbatasan
sarana
dan
prasarana
yang
dimiliki
penambahan
sarana
dan
prasarana
pada
SKPD
yang
pencapaian
Sasaran
Strategis Kelima Indikator Kinerja Kelima sebesar Rp 66. 838. 799,atau 80% dari total pagu sebesar Rp. 83. 081. 600. Terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya keuangan untuk membiayai program dan
kegiatan yang mendukung Sasaran Strategis Kelima Indikator Kinerja
Kelima.
Page | 56
Penyelenggaraan Pemerintah.
6.
Hari
Raya
Nasional
dan
Daerah
untuk
151
Desa/Kelurahan.
Sedangkan Pada tahun 2014, Jumlah Pembinaan Penyelenggaraan
Pemerintahan Wilayah Bawahan dilakukan sebanyak 11 (sebelas)
kegiatan. Jenis pembinaan pemerintahan wilayah bawahan dimasud
sebagai berikut:
1. LKPJ Kepala Desa untuk 86 desa dari 144 Desa;
2. Pelantikan Kepala Desa dan BPD untuk 17 desa dari 144 Desa;
3. Pendampingan APBD Desa dengan Perubahan APBD Desa untuk
144 desa dari 144 Desa;
4. Monitoring Program Anggur Merah dan Tersenyum Anggur Merah
untuk 36 Desa dari 144 Desa;
Page | 57
Hari
Raya
Nasional
dan
Daerah
untuk
151
Desa/Kelurahan.
Apabila dibandingkan dengan tahun 2014, maka jumlah pembinaan
penyelenggaraan pemerintahan wilayah bawahan pada tahun 2015
mengalami peningkatan dari 10 kegiatan pada tahun 2014 menjadi 12
kegiatan pada tahun 2015. Peningkatan ini disebabkan karena alokasi
anggaran untuk pelaksanaan program dan kegiatan yang mendukung
Sasaran Strategis Kelima Indikator Kinerja Keenam.
Apabila realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dibandingkan
dengan target jangka menengah
maka Jumlah
Penyelenggaraan
adanya
program
Anggur
Merah
dan
Pembangunan
memprihatinkan, sehingga
Page | 58
Kepala Desa dua tahun terakhir. Dari 144 Desa, hanya 60% Desa
yang menyusun LKPj.
2. Minimnya sarana dan prasarana kantor, sehingga pelaksanaan
tugas dan fungsi desa belum terlaksana secara maksimal.
Terhadap kendala ini, strategi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten
Lembata melalui Pemerintah Kecamatan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan SDM aparatur desa dengan mengiktuti bimtek
peningkatan kapasitas aparatur desa, baik tingkat kecamatan
maupun tingkat kabupaten.
2. Melengkapi sarana dan prasarana yang menghambat pelaksanaan
tugas dan fungsi pemerintahan desa.
Pengunaan sumber daya keuangan untuk
pencapaian
Sasaran
Strategis Kelima Indikator Kinerja Keenam sebesar Rp 3.180.448.019,atau 85% dari total pagu sebesar Rp. 2.694.835.336. Terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya keuangan untuk membiayai program dan
kegiatan yang mendukung Sasaran Strategis Kelima Indikator Kinerja
Keenam mencapai target, sementara masih ada sisa anggaran yang
direalisasikan.
Keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis Kelima Indikator Kinerja
Keenam sesungguhnya tidak terlepas dari pelaksanaan Program
Peningkatan
Koordinasi
Penyelenggaraan
Pembangunan
Wilayah
Bawah
Peneyelngaraan
Pemerintahan
dengan
Pembangunan
Pemerintahan
Kegiatan
dan
dan
Koordinasi
Pembangunan
Wilayah Bawah.
Misi Kedua: Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.
penguatan
kearifan
lokal,
produktifitas
sumber
pendapatan
dan
: Meningkatnya
Akses
Pendidikan Berkualitas.
Pelayanan
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
INDIKATOR KINERJA
Prosentase
Sekolah
Menerapkan
Manajemen
Pendidikan yang Baik
Prosentase Penduduk
Usia
Dini
yang
Mengenyam
pendidikan Anak Usia
Dini
Prosentase Penduduk
Usia
Sekolah
yang
Mengenyam
Pendidikan
Dasar
Sembilan Tahun
Prosentase Penduduk
Usia
Sekolah
yang
Mengenyam
Pendidikan Menengah
Jumlah Sarana dan
Prasarana Pendidikan
Dasar Sembilan tahun
Dalam Kondisi baik
Jumlah Sarana dan
Prasarana Pendidikan
Menangah
Dalam
Kondisi baik
TAHUN 2015
2012
2013
2014
TARG
ET
REALI
SASI
%
CAPAI
AN
95%
60
105
145%
CAPAIAN
HINGGA
TAHUN
KE-4
RPJMD
160%
TARGET
AKHIR
RPJMD
50%
2256
2256
100%
132%
50%
50%
55%
60%
65%
65%
100%
65%
70%
35%
40%
45%
50%
53%
105,7
7%
53%
60%
100
142
156
168
168
100%
168
97
12
13
15
17
17
100%
17
85% (18
sekolah)
70%
Kinerja
Prosentase
Sekolah
Menerapkan
Manajemen
maka
jumlah
sekolah
yang
telah
menerapkan
terjadinya
peningkatan
signifikan
terhadap
Sasaran
partisipasi
para
stakehoolder,
seperti
LSM
dalam
Pembinaan
Kelembagaan
Sekolah,
Penerapan
Sistem
Gong
Belajar
dan
Rapat
Kerja
Perencanaan
lembaga
pendidikan
negeri,
baik
dari
segi
manajemen
pencapaian
Strategis
oleh
pelaksanaan
Program
Manajemen
Pelayanan
terjadinya
peningkatan
signifikan
terhadap
Sasaran
Page | 62
Penyelenggaraan
maupun
pihak
Pendidikan
Anak
swasta
menumbuhkembangkan
Usia
dengan
mental
dan
Dini
oleh
satu
sikap
pemerintah
tujuan,
anak
yaitu
agar
siap
dalam
mengakomodir
semua
anak
usia
dini
untuk
mengenyam pendidikan.
Terhadap kendala ini, Pemerintah Kabupaten Lembata melalui Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga telah mencanangkan program
pendidikan bagi anak usia dini agar semua anak usia dini berhak
pemperoleh pendidikan yang layak.
Pengunaan sumber daya keuangan untuk
pencapaian
Sasaran
pencapaian
Sasaran
Strategis
Pertama
Indikator
prosentase
penduduk
anak
usia
sekolah
yang
tahun.
Penyebab
terhadap
Sasaran
Strategis
terjadinya
Pertama
peningkatan
Indikator
signifikan
Kinerja
Ketiga
pencapaian
Sasaran
terjadinya
peningkatan
signifikan
terhadap
Sasaran
kepada
penduduk
usia
pendidikan
menengah
sebelum
Page | 65
pencapaian
Sasaran
Strategis Pertama Indikator Kinerja Ketiga sebesar Rp. 277.496.997,atau 95% dari total pagu sebesar Rp.292.062.100. Terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya keuangan karena realisasi kegiatan yang
mendukung
pelaksanaan
Sasaran
Strategis
Pertama
Indikator
12 Sarana dan
Page | 66
dalam
penyelenggaraan
pendidikan.
Oleh
karena
itu,
dalam
melaksanakan
program
dan
kegiatan
yang
Lembata
melalui
Olahraga
melakukan
Dinas
pemetaan
Pendidikan,
tenaga
Pemuda
pendidik,
dan
tenaga
kebutuhan
masyarakat
dalam
bidang
pendidikan,
Pertama
Indikator
Kinerja
pencapaian
Ketiga
Sasaran
sebesar
Rp.
Page | 67
tahun
2015
jumlah
sarana
dan
prasarana
pendidikan
Penyebab
peningkatan
terhadap
Sasaran
Strategis
keamanan
dan
kenyamanan
dalam
melaksanakan
Page | 68
tuntutan
kebutuhan
masyarakat
dalam
bidang
Pertama
Indikator
Kinerja
pencapaian
Ketiga
Sasaran
sebesar
Rp.
: Meningkatnya
Kualitas
Pendidik
dan
Tenaga Kependidikan.
Sasaran Strategis Kedua dalam mewujudkan Misi Kedua, yaitu
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia sebagaimana tertuang dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 20112016 Pemerintah
Kabupaten Lembata adalah Meningkatnya Kualitas Pendidik dan Tenaga
Kependidikan. Pencapaian Sasaran Strategis ini didukung sepenuhnya oleh
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. Bentuk peningkatan Kualitas
Pendidik dan Tenaga Kependidikan tertuang dalam Indikator Kinerja yang
termuat dalam Tabel 3.7 berikut ini.
Page | 69
3.7.
NO
INDIKATOR KINERJA
1.
2012
2013
TAHUN 2015
2014
543
TARG
REALI
ET
SASI
438
630
CAPAIAN
%
CAPAI
AN
TARGET
HINGGA
AKHIR
TAHUN
RPJMD
KE-4
RPJMD
144%
1173
Syarat
859
/51%
Kompetensi
2014.
Sedangkan
jumlah
pendidik
yang
memenuhi
syarat
kompetensi pada tahun 2012 dan tahun 2013 tidak dapat diukur karena
ketiadaan data dari SKPD, dalam hal ini Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga yang melaksanakan program dan kegiatan yang mendukung
Sasaran Strategi dan Indikator Kinerja ini.
Selanjutnya, apabila realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015
dibandingkan dengan target RPJMD Kabupaten Lembata tahun 2011
2016, maka jumlah pendidik yang memenuhi syarat kompetensi sebanyak
sebanyak 1198 orang, yang terdiri dari 25 pendidik yang memenuhi syarat
kompetensi pada awal RPJMD dan 1173 pendidik yang menenuhi syarat
kompetensi pada tahun pertama RPJMD hingga tahun keempat RPJMD.
Sementara target akhir RPJMD, jumlah pendidik yang memenuhi syarat
kompetensi sebanyak 1751 orang pendidik yang ada di wilayah Kabupaten
Lembata.
Penyebab
terjadinya
peningkatan
Kinerja ini
signifikan
terhadap
Sasaran
2015 dialokasikan dana setifikasi guru diberikan untuk 150 orang guru
dan terlaksananya ujian kompetensi guru yang telah bersertifikasi
sebanyak 432 orang guru, Terselenggaranya sistem perencanaan dan
pengendalian profesi pendidik untuk 334 orang guru dan meningkatnya
kompetensi guru UN dan prosentase kelulusan siswa sebanyak 273 orang
guru dan Terlaksananya pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga
kependidikan sebanyak 3646 orang.
Kendala yang dialami dalam melaksanakan program dan kegiatan
yang mendukung Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja ini adalah bahwa
walaupun kompetensi guru semakin meningkat dari tahun ke tahun dan
terjadi mutasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, namun masih
terdapat penumpukan guru pada sekolah-sekolah tertentu, terutama
sekolah-sekolah yang ada di dalam kota atau di sekitar pinggiran kota.
Oleh karena itu, pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga
kependidikan ke depannya dikuti dengan mutasi tenaga pendidik dan
tanaga kependidikan agar terjadi pemerataan jumlah tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan untuk semua sekolah yang berada di wilayah
Kabupaten Lembata.
Pengunaan sumber daya keuangan untuk
pencapaian
Sasaran
Strategis dan Indikator Kinerja ini sebesar Rp. 1.179.617.796,- atau 98%
dari total pagu sebesar Rp. 1.200.093.500. Terdapat efisiensi penggunaan
sumber daya keuangan karena realisasi kegiatan yang mendukung
pelaksanaan Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja ini melampaui target,
sementara masih terdapat sisa keuangan yang direalisasikan.
Keberhasilan dalam pencapaian Sasaran Strategis Pertama Indikator
Kinerja ini didukung oleh pelaksanaan Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan kegiatan antara lain:
a) Pelaksanaan Sertifikasi Pendidik;
b) Pelaksanaan Uji Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
c) Pengembangan Mutu dan Kualitas Program Pendidikan dan Pelatihan
bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
d) Pengembangan Sistem Pendataan dan Pemetaan
Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan;
e) Pengembangan Sistem Perencanaan dan Pengendalian Program Profesi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
f)
Kinerja
Jumlah
Perpustakaan
Desa.
Pencapaian
Sasaran
NO
1.
INDIKATOR KINERJA
Jumlah
Perpustakaan
Desa
2012
2013
TAHUN 2015
2014
TARGET
REALI
SASI
12
15
Perpu
Perpu
Perpu
Perpusta
staka
staka
staka
kaan
an
an
an
CAPAIAN
%
HINGGA
AKHIR
TAHUN
RPJMD
CAPAI
KE-4
AN
125%
TARGET
RPJMD
15
15
Perpu
Perpusta
Perpusta
staka
kaan
kaan
an
maka
terdapat
15
perpustakaan
desa,
yang
terdiri
dari
perpustakaan desa yang ada pada awal RPJMD dan 13 perpustakaan desa
yang ada pada tahun pertama RPJMD hingga tahun keempat RPJMD.
Sementara
target
akhir
RPJMD
Kabupaten
Lembata,
yaitu
15
Kabupaten
Lembata,
termasuk
masyarakat
desa
dapat
pencapaian
Sasaran
Strategis dan Indikator Kinerja ini sebesar Rp. 62.901.300,- atau 99% dari
total pagu sebesar Rp. 63.251.800. Terdapat efisiensi penggunaan sumber
daya keuangan karena realisasi kegiatan yang mendukung pelaksanaan
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja ini melampaui target, sementara
masih terdapat sisa keuangan yang direalisasikan.
Keberhasilan dalam pencapaian Sasaran Strategis Pertama Indikator
Kinerja ini didukung oleh pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan
Informasi
dengan
Kebiasaan
Membaca
untuk
Kegiatan
Pemasyarakatan
Mendorong
Terwujudnya
Minat
dan
Masyarakat
Pembelajar.
IV. Sasaran Strategis Keempat
terperinci,
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
yang
NO
1.
2.
INDIKATOR KINERJA
Prosentase Ketersediaan
Obat dan Perbekalan
Kesehatan
di
RS/Puskesmas/Pustu/P
uskesdes
Frekuensi Pengawasan
Obat dan Makanan yang
TAHUN 2015
2012
2013
2014
TARG
ET
REALI
SASI
%
CAPAI
AN
35%
40%
70%
90%
60%
67%
CAPAIAN
HINGGA
TAHUN
KE-4
RPJMD
67%
12
12
12
12
12
100%
12
TARGET
AKHIR
RPJMD
90%
12
Page | 73
3.
4.
INDIKATOR KINERJA
Beredar
Frekuensi Pengawasan
dan
Pengendalian
Kesehatan Makanan
Jumlah Kasus AKB/AKI
TAHUN 2015
CAPAIAN
HINGGA
TAHUN
KE-4
RPJMD
TARGET
AKHIR
RPJMD
2012
2013
2014
TARG
ET
REALI
SASI
%
CAPAI
AN
12
12
12
12
11
92%
11
12
26
20
38
30
41
136%
125
128
dan
perbekalan
kesehatan
di
Rumah
pencapaian
Sasaran
Strategis dan Indikator Kinerja ini sebesar Rp. 1.037.031.232 atau 50%
dari total pagu sebesar Rp. 2.089.903.530. Dari target dan capaian
keuangan seperti yang telah digambarkan, maka analisis atas efisiensi
penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran
Strategis Keempat Indikator Kinerja Kesatu belum efisien karena
capaian pelaksanaan program baru mencapai 67%, sementara masih
tersedia
sisa
anggaran
yang
dialokasikan
untuk
membiayai
dengan
kegiatan
Pengadaan
Obat
dan
Perbekalan
Kesehatan.
2. Frekuensi Pengawasan Obat dan Makanan yang Beredar.
Pada tahun 2015 frekuensi pengawasan obat dan makanan yang
beredar dilakukan sebanyak 12 kali atau setiap bulan dalam setahun,
sedangkan pada tahun 2014 frekuensi pengawasan obat dan makanan
yang beredar juga dilakukan sebanyak 12 kali atau setiap bulan dalam
setahun. Jika dibandingkan dengan tahun 2014 maka pada tahun
2015 frekuensi pengawasan obat dan mekanan yang beredar tidak
mengalami perubahan, dalam hal ini pada tahun 2014 dan tahun 2015
pelaksanaan program dan kegiatan yang mendukung Sasaran Strategis
Keempat Indikator Kinerja Kedua dilakukan sebanyak 12 kali atau
setiap bulan.
Page | 75
pencapaian
Sasaran
Strategis dan Indikator Kinerja ini sebesar Rp. 62.866.500. atau 90%
dari total pagu sebesar Rp. 69.752.500. Terdapat efisiensi penggunaan
sumber daya keuangan karena realisasi kegiatan yang mendukung
pelaksanaan Sasaran Strategis Keempat Indikator Kinerja ini sesuai
target, sementara masih terdapat sisa keuangan yang direalisasikan.
Pencapaian
Sasaran
Strategis
Keempat
Indikator
Kinerja
Kedua
Pengawasan
Keamanan
Pangan
dan
Bahan
Berbahaya; dan
c) Pengadaan Obat dan Perbekalan.
3. Frekuensi Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan.
Pada tahun 2015 frekuensi pengawasan obat dan makanan yang
beredar dilakukan sebanyak 11 kali, sedangkan pada tahun 2014
frekuensi pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan beredar
dilakukan sebanyak 12 kali atau setiap bulan dalam kurun waktu
setahun.
Jika dibandingkan dengan tahun 2014 maka pada tahun 2015
frekuensi
pengawasan
dan
pengendalian
kesehatan
makanan
mengalami
penurunan
frekuensi
pengawasan,
namun
bahaya keracunan
pencapaian
Sasaran
Strategis dan Indikator Kinerja ini sebesar Rp. 17.916.500 atau 94,96%
dari total pagu sebesar Rp. 18.868.000. Penggunaan sumber daya
keuangan untuk pencapaian Sasaran Strategis Keempat Indikator
Kinerja Ketiga belum efisien karena capaian pelaksanaan program baru
mencapai 92%, sementara masih tersedia anggaran yang digunakan
untuk membiayai progran dan kegiatan yang mendukung Sasaran
Strategis dan Indikator Kinerja dimaksud.
Pencapaian
Sasaran
Strategis
Keempat
Indikator
Kinerja
Kedua
pencapaian
Sasaran
Strategis dan Indikator Kinerja ini sebesar Rp. 86.256.200. atau 97%
dari total pagu sebesar Rp. 88.631.200. Dari target dan capaian
keuangan seperti yang telah digambarkan, maka analisis atas efisiensi
penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran
Strategis Keempat Indikator Kinerja Keempat belum efisien karena
capaian pelaksanaan program belum mencapai target, sementara masih
tersedia anggaran yang digunakan untuk membiayai pelaksanaan
progam dan kegiatan yang mendukung Sasaran Strategis dan Indikator
Kinerja dimaksud.
Pencapaian Sasaran Strategis Keempat Indikator Kinerja Keempat
didukung oleh pelaksanaan Program Peningkatan Keselamatan Ibu
Melahirkan dan Anak dengan kegiatan antara lain:
1. Penyuluhan Kesehatan bagi Ibu Hamil dengan Keluarga Kurang
Mampu;
Page | 78
: Meningkatnya
Kualitas
Tenaga
Kesehatan.
Sasaran Strategis Kelima yang mendukung Misi Kedua Pemerintah
Daerah
Kabupaten
Lembata
dalam
Rencana
Pembangunan
Jangka
INDIKATOR KINERJA
Jumlah
SOP
Pelayanan Kesehatan
Jumlah
Lembaga
Kemitraan
TAHUN 2015
CAPAIAN
HINGGA
TAHUN
KE-4
RPJMD
TARGET
AKHIR
RPJMD
2012
2013
2014
TARG
ET
REALI
SASI
%
CAPAI
AN
50%
50%
realisasi
kinerja
sampai
dengan
tahun
2015
apabila
bidang
kesehatan,
terutama
terhadap
masyarakat
yang
pemahaman
kepada
pihak
pemberi
jasa
layanan
Kesehatan.
Pengunaan sumber daya keuangan untuk
pencapaian
Sasaran
Strategis Kelima Indikator Kinerja Kesatu sebesar Rp 2.527.294.316,atau 95% dari total pagu sebesar Rp. 2.573.864.817. Dari target dan
capaian keuangan seperti yang telah digambarkan, maka analisis atas
efisiensi penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian
Sasaran Strategis Kelima Indikator Kinerja Kesatu belum efisien karena
capaian pelaksanaan program baru mencapai 50%, sementara masih
ada sisa anggaran dalam rangka pelaksanan program dan kegiatan
yang mendukung Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja dimaksud.
Pencapaian
Sasaran
Strategis
Kelima
Indikator
Kinerja
Kesatu
Page | 80
Sedangkan dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 masih terdapat
1 (satu) lembaga kemitraan yaitu AIPMNH.
Apabila realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dibandingkan
dengan target RPJMD Kabupaten Lembata tahun 2011-2016, maka
realisasi ini belum mencapai target akhir RPJMD, yaitu 2 lembaga
mitra.
Keberadaan
AIPMNH
di
Kabupaten
Lembata
sangat
membantu
pada
ibu
pencapaian
Sasaran
Strategis Kelima Indikator Kinerja Satu sebesar Rp 2.527.294.316,atau 98,19% dari total pagu sebesar Rp. 2.573.864.817. Sesuai target
penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran
Strategis Kelima Indikator Kinerja Kesatu belum efisien karena capaian
pelaksanaan program baru mencapai 50%, sementara masih ada sisa
anggaran dalam rangka pelaksanan program dan kegiatan yang
mendukung Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja dimaksud.
VI. Sasaran Strategis Keenam
bidang
kesehatan.
Capaian
Sasaran
Strategis
ini
didukung
Page | 81
INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2015
2012
2013
2014
1.
1,14%
2.
Prosentase
Desa/Kelurahan STBM
Prosentase RTM yang
memperoleh
Jamkesmas/Jamkesda/
Jampersal/Rujukan
3,97%
4,63%
4,63%
6113
13%
13%
3.
TARG
ET
REALI
SASI
%
CAPAI
AN
0,97
%
100%
1,28%
131%
50%
20,19
%
19,81
%
53,33
%
98%
CAPAIAN
HINGGA
TAHUN
KE-4
RPJMD
1,23%
TARGET
AKHIR
RPJMD
0,86%
18,54%
100%
53,63%
52%
Lembata,
melalui
Dinas
Kesehatan
adalah
dengan
pencapaian
Sasaran
Strategis dan Indikator Kinerja ini sebesar Rp. 122.272.700 atau 100%
dari total pagu sebesar Rp. 122.272.700. Dari target dan capaian
keuangan seperti yang telah digambarkan, maka analisis atas efisiensi
penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran
Strategis Keenam Indikator Kinerja Kesatu belum efisien karena
capaian
pelaksanaan
program
belum
mencapai
target
0,86%,
Strategis dan
Page | 83
Total
Berbasis
masyarakat
(STBM)
yang
dilaksanakan
berbasis
lingkungan
lainnya.
Dengan
adanya
pencapaian
Sasaran
Strategis dan Indikator Kinerja ini sebesar Rp. 130.698.700 atau 99%
dari total pagu sebesar Rp. 132.571.000. Dari target dan capaian
keuangan yang digambarkan, maka analisis atas efisiensi penggunaan
sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran Strategis Keenam
Indikator Kinerja Kedua belum efisien karena capaian pelaksanaan
program baru mencapai 50% dari target 100%, sementara masih ada
sisa anggaran yang dialokasikan untuk bembiayai pelaksanaan progam
dan kegiatan yang mendukung sasaran Strategis dan Indikator Kinerja
dimaksud.
Pencapaian Sasaran Strategis Empat Indikator Kinerja Kedua didukung
oleh pelaksanaan Program Pengembangan Lingkungan Sehat dengan
kegiatan antara lain:
a) Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat;
b) Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat; dan
c) Pembinaan dan Pengembangan UKS.
Page | 84
3. Prosentase
Rumah
Tangga
Miskin
yang
memperoleh
Jamkesmas/Jamkesda/Jampersal/Rujukan.
Pada tahun 2015 prosentase Rumah Tangga Miskin yang memperoleh
Jamkesmas/Jamkesda/Jampersal/Rujukan mencapai 19,81% atau
13.200 jiwa dari target 13.456 jiwa, sedangkan pada tahun 2014
prosentase
rumah
tangga
miskin
yang
memperoleh
rumah
tangga
miskin
jamkesmas/jamkesda/jampersal/rujukan
yang
memperolah
mengalami
peningkatan
sebesar 6,93%.
Peningkatan ini disebabkan karena semakin sadarnya masyarakat
tentang pentingnya jaminan kesehatan dan adanya sosialsasi dari BPJS
kesehatan kepada masyarakat.
Apabila realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dibandingkan
dengan target RPJMD Kabupaten Lembata tahun 2011 2016, maka
prosentase
rumah
tangga
miskin
yang
memperoleh
atau
36.726
pada
jiwa
awal
yang
RPJMD
dan
memperoleh
jamkesmas/jamkesda/jampersal/rujukan
dari
66.617
Pemerintah
Kabupaten
Lembata
dalam
jamkesmas/jamkesda/jampersal/rujukan
masyarakat.
Dengan
adanya
program
ini
mencanagkan
kepada
seluruh
seluruh
masyarakat,
tangga
miskin
belum
memahami
jamkesmas/jamkesda/jampersal/rujukan
pentingnya
sehingga
progam
belum
dapat
pencapaian
Sasaran
Strategis dan Indikator Kinerja ini sebesar Rp. 5.337.541.913 atau 50%
dari total pagu sebesar Rp. 10.734.884.363. Dari target dan capaian
keuangan seperti yang telah digambarkan, maka analisis atas efisiensi
penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran
Strategis Keenam Indikator Kinerja Ketiga belum efisien karena capaian
pelaksanaan program baru mencapai 98% dari target 100%, sementara
masih terdapat sisa anggaran yang dialokasikan untuk bembiayai
pelaksanaan progam dan kegiatan yang mendukung Sasaran Strategis
dan Indikator Kinerja dimaksud.
Pencapaian Sasaran Strategis Keempat Indikator Kinerja Kesatu
didukung oleh pelaksanaan Program Upaya Kesehatan Masyarakat
dengan kegiatan antara lain:
a) Pelayanan
Kesehatan
Penduduk
Miskin
di
Puskesmas
dan
Jaringannnya; dan
b) Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan.
VII. Sasaran Strategis Ketujuh
Page | 86
INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2015
2012
2013
2014
TARG
ET
REALI
SASI
127
0rg
9
100%
CAPAIAN
HINGGA
TAHUN
KE-4
RPJMD
36%
100%
68%
100%
100%
10
kawasan
1.
Prosentase PMKS
9,91
0,91%
0,91%
2.
Prosentase
Lembaga
Kemasyarakatan yang
Terfasilitasi
Jumlah
Kawasan
Transmigrasi
22%
22%
24%
127
org
9
3
kawa
san
3.
%
CAPAI
AN
TARGET
AKHIR
RPJMD
13,75%
prosentasi
PMKS
dari
tahun-tahun
sebelumnya
Page | 87
pencapaian
Sasaran
Strategis Pertama Indikator Kinerja Kesatu sebesar Rp 145.898.700,atau 89% dari total pagu sebesar Rp. 164.091.700. Terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya keuangan karena realisasi kegiatan yang
mendukung pelaksanaan Sasaran Strategis Ketujuh Indikator Kinerja
Kesatu sesuai target, sementara masih terdapat sisa keuangan yang
direalisasikan.
Pencapaian
Sasaran
Strategis
Ketujuh
Indikator
Kinerja
Kesatu
ini
disebabkan
untuk
kerena
melaksanakan
minimnya
program
anggaran
dan
yang
kegiatan
yang
kelompok
lembaga
kemasyarakatan
yang
terfasilitasi
ada
di
wilayah
Kabupaten
Lembata.
Kelompok
lembaga
dimandatkan
untuk
menjadi
penggerak
peningkatan
pencapaian
Sasaran
Strategis Ketujuh Indikator Kinerja Kedua sebesar Rp 87.930.200,atau 97% dari total pagu sebesar Rp. 90.505.900. Terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya keuangan karena realisasi kegiatan yang
mendukung pelaksanaan Sasaran Strategis Ketujuh Indikator Kinerja
Kedua sesuai dengan yang ditargetkan, sementara masih terdapat sisa
anggaran yang direalisasikan.
Pencapaian
Sasaran
Strategis
Keenam
Indikator
Kinerja
Kedua
di
wilayah
transmigrasi
berupa
penyuluhan
tentang
transmigrasi umum.
Untuk itu, jumlah wilayah transmigrasi antara tahun 2015 dengan
tahun 2014 tidak dapat diukur.
Apabila realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dibandingkan
dengan target RPJMD Kabupaten Lembata tahun 2011 2016, maka
jumlah kawasan transmigrasi yang ada di wilayah Kabupaten Lembata
sebanyak 3 kawasan, belum mencapai target RPJMD yaitu 10 kawasan
transmigrasi.
Penyuluhan tentang transmigrasi kepada masyarakat di wilayah
transmigrasi
bertujuan
untuk
memberikan
pemahaman
kepada
pencapaian
Strategis
Sasaran
oleh
Strategis
pelaksanaan
Ketujuh
Program
Indikator
Kinerja
Pengembangan
Ketiga
Wilayah
: Meningkatnya Kesejahteraan.
Page | 90
1.
INDIKATOR KINERJA
Partisipasi Perempuan
2012
2013
0,76
TAHUN 2015
2014
0,78
TARG
REALIS
ET
ASI
600
550
di Lembaga Swasta
%
CAPAI
AN
91,66
CAPAIAN
TARGET
HINGGA
AKHIR
TAHUN
RPJMD
KE-4
RPJMD
2,63
0,40
terjadinya
peningkatan
terhadap
partisipasi
kaum
Page | 91
Terhadap
kendala
ini,
maka
solusi
yang
ditawarkan
adalah
secara
intensif,
sehingga
masyarakat
terutama
kaum
pencapaian
Strategis
Kedelapan Indikator Kinerja ini sebesar 9.229.800,- atau 100% dari total
pagu sebesar Rp. 9.229.800. Dari target dan capaian keuangan seperti
yang telah digambarkan, maka analisis atas efisiensi penggunaan sumber
daya keuangan untuk pencapaian Sasaran Strategis Kedelapan Indikator
Kinerja ini belum efisien karena capaian pelaksanaan program baru
mencapai
91,66%,
sementara
anggaran
yang
dialokasikan
untuk
Sasaran
Strategis
Kedelapan
Indikator
Kinerja
ini
Strategis
Kesembilan
yang
mendukung
Misi
Kedua
1.
INDIKATOR KINERJA
Prosentase
Tenaga
2012
2013
TAHUN 2015
2014
0,060
0,060
0,068
TARG
REALI
ET
SASI
53
53
CAPAIAN
%
CAPAI
AN
100%
TARGET
HINGGA
AKHIR
TAHUN
RPJMD
KE-4
RPJMD
8,24%
6%
Prosentase tanaga kerja terlatih pada tahun 2015 sebesar 100% atau
53 tenaga kerja dari target 53 tenaga kerja, sedangkan pada tahun 2014,
Page | 92
jumlah tenaga kerja terlatih sebanyak 57 orang atau 0,068% dari jumlah
semua tenaga kerja yang ada di wilayah Kabupaten Lembata, yaitu 83.083
orang.
Jika dibandingkan dengan tahun 2014, pada tahun 2015, Jumlah
Tenaga Kerja yang Terlatih mengalami penurunan sebesar 0,004%.
Penurunan
jumlah
tenaga
kerja
terlatih
ini
disebabkan
karena
monitoring
dan
evaluasi
terhadap
pelaksanaan
usaha
dan
agar
terus
mengembangkan
bekal
pengetahuan
yang
Page | 93
pencapaian
Sasaran
Sasaran
Strategis
Kesepuluh
yang
mendukung
Misi
Kedua
1.
INDIKATOR KINERJA
Jumlah
PJTKI
yang
2012
2013
TAHUN 2015
2014
TARG
ET
3
REALI
SASI
3
CAPAIAN
%
CAPAI
AN
100%
HINGGA
TARGET
TAHUN
AKHIR
KE-4
RPJMD
RPJMD
9
terfasilitasi
PJTKI
yang
terfasilitasi
mengalami
penambahan
PJTKI.
Page | 94
Penambahan ini disebabkan karena jumlah TKI yang bekerja di luar negeri
(malaysia, Kuala Lumpur, Brunei Darusalam dan sekitarnya) meningkat.
Jika realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dibandingkan
dengan target RPJMD Kabupaten Lembata tahun 2011-2016, maka
Jumlah PJTKI yang terfasilitasi sebanyak 9 PJTKI atau 300%, melampaui
target RPJMD, yaitu 3 PJTKI. 9 JTKI itu antara lain: PT Citra Bina Tenaga
Mandiri, PT Intan Ayu Lestari, PT Tisnama Argayana, PT Sukses Mandiri
Utama, PT Anugerah Usaha Jaya, PT Lentera Bunga Bangsa Sejati, PT
Madrel Mitra Global, PT Mitra Sinergi Sukses dan PT Qafco.
Dengan adanya penambahan PJTKI yang sigifikan ini tidak menjamin
bahwa
semua
tenaga
kerja
yang
diberangkatkan
ke
luar
negeri
ini
didukung
oleh
pelaksanaan
Program
Perlindungan
Page | 95
Sasaran
Strategis
Kesebelas
yang
mendukung
Misi
Kedua
INDIKATOR KINERJA
Frekuensi
Kegiatan
Wawasan Kebangsaan
Jumlah
Fasilitasi
Kegiatan Keagamaan
TAHUN 2015
2012
2013
2014
TARG
ET
REALI
SASI
%
CAPAI
AN
100%
CAPAIAN
HINGGA
TAHUN
KE-4
RPJMD
12
100%
16
TARGET
AKHIR
RPJMD
20
12
kali
kegiatan
dilaksanakan
untuk
masing-masing
triwulan.
melampaui
target
yang
ditetapkan
dalam
Rencana
mendukung
Sasaran
Strategis
Kesebelas
Indikator
Kinerja
pencapaian
Sasaran
Strategis Kesebelas Indikator Kinerja Kesatu sebesar Rp. 153.121.500,atau 93% dari total pagu sebesar Rp. 164.758.700. Terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya keuangan karena realisasi kegiatan yang
mendukung pelaksanaan Sasaran Strategis Kesebelas Indikator Kinerja
Kesatu sesuai target, sementara masih terdapat sisa anggaran yang
direalisasikan.
Keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis Kesebelas Indikator Kinerja
Kesatu
sesungguhnya
tidak
terlepas
dari
pelaksanaan
Program
Kabupaten
bagi
Lembata
hanya
umat/masyarakat
menganggarkan
Kabupaten
biaya
Lembata
yang
Dialog
Kerukunan
Hidup
Antar
Umat
Beragama,
Lembaga
FKUB
Kabupaten
Lembata.
Kegiatan
ini
Lembata
berjumlah
11
orang
dan
semuanya
Page | 98
Kabupaten
bagi
Lembata
hanya
umat/masyarakat
menganggarkan
Kabupaten
biaya
Lembata
yang
terjadinya
penambahan
atau
pengurangan
kegiatan
yang
Kabupaten Lembata.
Minimnya anggaran yang dialokasikan untuk program dan kegiatan
yang mendukung Sasaran Strategis Kesebelas Indikator Kinerja Kedua
menyebabkan fasilitasi kegiatan keagamaan tidak dilaksanakan secara
maksimal.
Dengan
adanya
kendala
tersebut,
maka
Pemerintah
Kabupaten
pencapaian
Sasaran
Strategis Kesebelas Indikator Kinerja Kedua sebesar Rp. 733.328.600,atau 75% dari total pagu sebesar Rp. 971.470.500. Terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya keuangan karena realisasi kegiatan yang
mendukung pelaksanaan Sasaran Strategis Kesebelas Indikator Kinerja
Kedua sesuai target, sementara masih terdapat sisa anggaran yang
direalisasikan.
Keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis Kesebelas Indikator Kinerja
Kedua
sesungguhnya
tidak
terlepas
dari
pelaksanaan
Program
dan
a) Pemantauan
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Kebijakan
Pemerintah
: Meningkatnya
Sarana
dan
Strategis
Keduabelas
yang
mendukung
Misi
Kedua
1.
INDIKATOR KINERJA
2012
63
2013
61
TAHUN 2015
2014
41
TARG
REALI
ET
SASI
30
27
%
CAPAI
AN
90%
CAPAIAN
TARGET
HINGGA
AKHIR
TAHUN
RPJMD
KE-4
RPJMD
191
75
Ibadah Terdampingi
Page | 101
pencapaian
Sasaran
Sasaran
Strategis
Keduabelas
Indikator
Kinerja
ini
Ibadah.
Page | 102
Sasaran
Strategis
Ketigabelas
yang
mendukung
Misi
Kedua
INDIKATOR KINERJA
Jumlah
lapangan
Olahraga
Jumlah Budaya yang
Dilestarikan
Jumlah Sanggar Seni
Budaya Sekolah dan
masyarakat yang Aktif
Jumlah Budaya, Situs
dan cagar Budaya yang
Dilindungi
TAHUN 2015
2012
2013
2014
TARG
ET
REALI
SASI
%
CAPAI
AN
0%
CAPAIAN
HINGGA
TAHUN
KE-4
RPJMD
12
TARGET
AKHIR
RPJMD
40%
14
16
12
12
12
100%
54
98
14
14
100%
27
18
25
Kabupaten
Lembata
melalui
Kebudayaan
dan
pencapaian
Sasaran
Strategis Keduabelas Indikator Kinerja ini sebesar Rp. 129.255.300,atau 100% dari total pagu sebesar Rp. 129.255. 300. Dari target dan
capaian keuangan seperti yang telah digambarkan, maka analisis atas
efisiensi penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran
Strategis Ketigabelas Indikator Kinerja ini belum efisien karena capaian
pelaksanaan
program
baru
mencapai
40%,
sementara
realisasi
Sasaran
Strategis
Ketigabelas
Indikator
Kinerja
ini
Page | 104
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
memiliki
karakteristik
tersendiri.
Karakteristik
yang
Ketiga adalah ketiadaan pembinaan terpadu terhadap kelompokkelompok sanggar budaya yang akif.
Terhadap kendala ini, Pemerintah Kabupaten Lembata melalui Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata telah melakukan pembinaan secara terpadu
dan berkelanjutan dalam bentuk:
a) Melibatkan kelompok sanggar budaya tersebut dalam festifal-festifal
kedaerahan, baik dalam daerah maupun keluar daerah.
b) Memberikan sumbangan faslitas berupa alat-alat musik tradisional
(gong, gendang, gitar, gambus, dll) dan bantuan pakaian adat sesuai
dengan kebutuhan masing-masing kelompok sanggar seni.
Pengunaan sumber daya keuangan untuk
pencapaian
Sasaran
Strategis Ketigabelas Indikator Kinerja ini sebesar Rp. 560.838.900,atau 94% dari total pagu sebesar Rp. 594.732.900. Dari target dan
capaian keuangan seperti yang telah digambarkan, maka analisis atas
efisiensi penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran
Strategis Ketigabelas Indikator Kinerja ini efisien karena capaian
pelaksanaan program mencapai 100%, sementara masih ada sisa
realisasi
keuangan
untuk
membiayai
pelaksanaan
program
dan
ini
pencapaian
didukung
Sasaran
dengan
Strategis
pelaksanaan
Ketigabelas
Program
Indikator
Pengelolaan
6)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
bermanfaat
sebagai
pusat
kegiatan
budaya
komunitas
pencapaian
Sasaran
Strategis Ketigabelas Indikator Kinerja ini sebesar Rp. 193.844.941,atau 69% dari total pagu sebesar Rp. 279.773. 541. Dari target dan
capaian keuangan seperti yang telah digambarkan, maka analisis atas
efisiensi penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran
Strategis Ketigabelas Indikator Kinerja ini efisien karena capaian
pelaksanaan program mencapai 100%, sementara masih terdapat sisa
anggaran untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan yang
mendukung Sasaran Strategis Ketigabelas Indikator Kinerja dimaksud.
Keberhasilan
pencapaian
Sasaran
Strategis
Ketigabelas
Indikator
Partisipasi
Masyarakat
dalam
Pengelolaan
Kekayaan
Budaya;
b) Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata; dan
c) Pengawasan,
Monitoring,
Evaluasi
dan
Pelaporan
Pelaksanaan
oleh
Dinas
Pendidikan,
Pemuda
dan
Olahraga.
Berikut,
1.
INDIKATOR KINERJA
Jumlah
dan
Jenis
2012
2013
TAHUN 2015
2014
TARG
REALI
ET
SASI
%
CAPAI
AN
0%
CAPAIAN
TARGET
HINGGA
AKHIR
TAHUN
RPJMD
KE-4
RPJMD
1
Dari tahun 2012 hingga tahun 2015 tidak ada pencapaian terhadap
Sasaran Strategis Ketigabelas Indikator Kinerja ini. Hal ini disebabkan
karena dua faktor, yaitu:
Minimnya jumlah masyarakat usia sekolah yang berkebutuhan khusus
(catat mental dan fisik).
Masyarakat belum memahami akan pentingnya pendidikan bagi
masyarakat usia sekolah yang berkebutuhan khusus.
Untuk mengukur capaian terhadap indikator kinerja dimaksud,
Pemerintah Kabupaten Lembata masih menggunakan data target awal
RPJMD yaitu jumlah dan jenis sekolah luar biasa yang ada di wilayah
Kabupaten Lembata sebanyak 1 sekolah luar biasa, sesuai dengan target
akhir RPJMD yaitu 1 sekolah luar biasa.
Walaupun tidak terjadi penambahan jumlah dan jenis sekolah luar
biasa, Pemerintah Kabupaten Lembata tetap mengalokasikan anggaran
tip-tiap tahun untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pendidikan
pencapaian
Sasaran
Sasaran
Strategs
Ketigabelas
Indikator
Kinerja
ini
: Meningkatnya
Sarana
dan
2.
INDIKATOR KINERJA
Cakupan
panti
Pembinaan
2012
-
2013
-
TAHUN 2015
2014
-
TARGET
-
REALIS
ASI
-
TARGET
%
AKHIR
CAPAI
RPJMD
AN
0%
Asuhan/Panti
Jompo
Dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 tidak ada pencapaian
terhadap Sasaran Strategis Kelimabelas Indikator Kinerja ini. Hal ini
disebabkan
karena
ketiadaan
anggaran
yang
dialokasikan
untuk
Page | 111
INDIKATOR KINERJA
2.
2012
1
2013
1
TAHUN 2015
2014
1
TARGET
1
REALIS
ASI
TARGET
%
AKHIR
CAPAI
RPJMD
AN
100%
Pada tahun 2015 disusun 1 database PMKS. Pada tahun 2014 juga
disusun 1 database PMKS.
Target awal RPJMD yaitu 1 database PMKS sama dengan target akhir
RPJM
disebabkan
karena
database
PMKS
tersebut
dilakukan
realisasi
kinerja
sampai
dengan
tahun
2015
apabila
PMKS
disusun
dalam
rangka
mengetahui
sekaligus
pencapaian
Sasaran
ini
didukung
oleh
pelaksanaan
Program
Pemberdayaan
investasi
pariwisata.
Pengembangan
sektor-sektor
tersebut
: Meningkatnya
Penelitian
dan
INDIKATOR KINERJA
1.
Jumlah
Penelitian
dan
Pengembangan
Komoditas Unggulan
Daerah
Jumlah Kerja Sama
Pembangunan
2.
TAHUN 2015
2012
2013
2014
TAR
GET
REALI
SASI
%
CAPA
IAN
-
100
%
CAPAIAN
RPJMD
TAHUN
KE-4
-
TARGET
AKHIR
RPJMD
5
mengukur
capaian
terhadap
indikator
kinerja
dimaksud,
depannya,
Pemerintah
Kabupaten
Lembata
melalui
Badan
program
dan
kegiatan
yang
mendukung
Sasaran
Strategis dan Indikator Kinerja ini untuk mengejar target akhir RPJMD.
2. Jumlah kerja sama pembanguan pada tahun 2015 sebanyak dua kerja
sama
yaitu
kerja
sama
dengan
Dunia
Usaha/Lembaga
yang
pencapaian
Sasaran
Strategis Keenambelas Indikator Kinerja ini sebesar Rp 97. 676. 925,atau 94% dari total pagu sebesar Rp. 103. 473. 400. Terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya keuangan karena realisasi kegiatan yang
mendukung pelaksanaan Sasaran Strategis Pertama Indikator Kinerja
Kedua
direalisasikan.
Keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis Pertama Indikator Kinerja
Kedua sesungguhnya tidak terlepas dari dilaksanakan Program Kerja
Sama Pembangunan dengan Kegiatan Fasilitasi Kerjasama dengan Dunia
Usaha/Lembaga.
II.
Komoditas
Unggulan
Daerah
dengan
tujuan
untuk
Page | 115
Perdagangan.
INDIKATOR KINERJA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
TAHUN 2015
%
CAPA
IAN
186
%
CAPAIAN
RPJMD
TAHUN
KE-4
10%
TARGET
AKHIR
RPJMD
15%
TAR
GET
REALI
SASI
75.715
Ton
4%
66.4
57
Ton
4,47
Gra
m/k
apita
5,26
Gram/
kapita
87%
5%
6,21%
3%
4%
5%
5%
100%
16%
25%
1568
2202
3458
5900
5800
98%
5800
8709
255
7500
7375
98%
7375
8500
175
175
390
420
108
%
770
350
2012
2013
2014
Prosentase kenaikan
Produksi
Pertanian
dan Perkebunan
Prosentase Kenaikan
Produksi
Hasil
Peternakan
12%
Prosentase kenaikan
Ketanahan Pangan
Jumlah
kenaikan
Produksi
Ikan
tangkap (Ton)
Produksi
Rumput
Laut (Ton)
4%
Jumlah
Pelaku
UMKM yang terlatih
Page | 116
pencapaian
Sasaran
Strategis Kedua Indikator Kinerja Kesatu sebesar Rp. 3.064.161.043,atau 82% dari total pagu sebesar Rp. 3.724.740.942. Terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya keuangan karena realisasi kegiatan yang
mendukung pelaksanaan Sasaran Strategis Kedua Indikator Kinerja
Kesatu melampaui target, sementara masih terdapat sisa anggaran
yang direalisasikan.
Pencapaian Sasaran Strategis Kedua Indikator Kinerja Kesatu didukung
oleh
pelaksanaan
Program
Peningkatan
Produksi
g) Peningkatan
Produksi,
Produktivitas
dan
Mutu
Produksi
Pertanian/Perkebunan;
h) Pengembangan Diversifikasi Tanaman;
i)
j)
sebesar
1%.
Peningkatan
ini
disebabkan
karena
keadaan
masih
rendahnya
minat
masyarakat
terhadap
konsumsi daging.
Terhadap kendala ini, Pemerintah Kabupaten Lembata memalui Dinas
Pertanian dan Kehutanan menciptakan strategi untuk melaksanakan
program dan kegiatan yang mendukung Sasaran Strategis Kedua
Indikator Kinerja Kedua, seperti membuka pasar daging dengan harga
terjangkau, sehingga kebutuhan akan daging dapat dijangkau semua
kalangan masyarakat Kabupaten Lembata.
Penggunaan sumber daya keuangan untuk
pencapaian
Sasaran
Strategis Kedua Indikator Kinerja Kedua sebesar Rp. 709.682.936,atau 84% dari total pagu sebesar Rp. 843.856.881. Dari target dan
capaian keuangan seperti yang telah digambarkan, maka analisis atas
efisiensi penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian
Sasaran Strategis Kedua Indikator Kinerja Kedua belum efisien karena
capaian pelaksanaan program baru mencapai 89%, sementara masih
tersedia anggaran untuk membiayai program dan kegiatan yang
mendukung sasaran strategis dan indikator kinerja dimaksud.
Pencapaian Sasaran Strategis Kedua Indikator Kinerja Kedua didukung
oleh pelaksanaan Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
dengan kegiatan antara lain:
a) Pembibitan dan Perawatan Ternak;
b) Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat;
c) Penyuluhan Kualitas Gizi dan Pakan Ternak; dan
d) Pengembangan Agribisnis Peternakan.
3. Prosentase Kenaikan Ketahanan Pangan.
Pada tahun 2015,
100% dari target 5% dan terealisasi 5%, sedangkan pada tahun 2014,
prosentase kenaikan ketahanan pangan sebesar 4%. Jika dibandingkan
Page | 118
pencapaian
Sasaran
Strategis Kedua Indikator Kinerja Empat sebesar Rp. 524.094.458,atau 96,80% dari total pagu sebesar Rp. 541.411.700. Terdapat
efisiensi penggunaan sumber daya keuangan karena realisasi kegiatan
yang mendukung pelaksanaan Sasaran Strategis Kedua Indikator
Kinerja
Keempat
sesuai
target,
sementara
masih
terdapat
sisa
Sasaran
Strategis
Kedua
Indikator
Kinerja
Ketiga
Program
Pengembangan
Agribisnis
Perdesaan
(PUAP);
g) Optimalisasi Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Penyuluhan; dan
h) Penilaian Kemampuan Kelompok Tani.
4. Prosentase Kenaikan Produksi Ikan Tangkap.
Pada tahun 2015, kenaikan produksi ikan tangkap mencapai 98% atau
5.800 Ton ikan dari target 5. 900 Ton ikan ditangkap, sedangkan pada
tahun 2014, kenaikan produksi ikan tangkap mencapai 3458 Ton. Jika
dibandingkan dengan tahun 2014, maka jumlah kenaikan produksi
ikan tangkap mengalami peningkatan sebesar 2442 Ton. Peningkatan
ini
disebabkan
karena
meningkatnya
jumlah
permintaan
atau
kebutuhan akan ikan. Selain itu, kenaikan ini disebabkan pula karena
cara penangkapan ikan tidak lagi menggunakan cara tradisonal tetapi
telah menggunakan cara yang semakin modern.
Apabila realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dibandingkan
dengan target RPJMD maka jumlah kenaikan produski ikan tangkap
pada tahun keempat RPJMD sudah mencapai 5800 Ton, belum
mencapai target akhir RPJMD dengan jumlah kenaikan produksi ikan
tangkap ditargetkan mencapai 8709 Ton.
Dalam melaksanakan program dan kegiatan yang mendukung Sasaran
Strategis Kedua Indikator Kinerja Keempat tidak mengalami kendala.
Hal ini disebabkan karena semakin sadarnya para nelayan akan
manfaat laut dan ikan sebagai tempat mata pencahariannya, sehingga
metode pengangkapan ikan dengan menggukanan Bom atau racun
sudah tidak digunakan lagi. Selain itu, SKPD pelaksana program dan
kegiatan yang mendukung Sasaran Strategis Kedua Indikator Kinerja
Kelima, dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan sudah memiliki
kapal patroli laut yang digunkan untuk mengawasi wilayah perairan
yang menjadi kewenangan Kabupaten Lembata.
Penggunaan sumber daya keuangan untuk
pencapaian
Sasaran
manfaatnya.
2014,
Rumput
komoditas
laut
yang
rumput
laut
diproduksi
belum
dirasakan
digunakan
sebagai
konsumsi lokal. Sedangkan pada saat ini, rumput laut sudah dirasakan
sebagai satu hasil komoditas perdagangan.
Apabila realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dibandingkan
dengan target RPJMD maka produksi rumput laut hingga tahun
keempat RPJMD sudah mencapai 7375 Ton, belum mencapai target
akhir RPJMD dengan taerget produksi rumput laut mencapai 8500 Ton.
Rumput laut merupakan salah satu bahan komoditi yang tengah
dikembangan
di
Kabupaten
Lembata.
Karena
itu,
Pemerintah
pencapaian
Sasaran
Strategis Kedua Indikator Kinerja Kelima sebesar Rp. 1.364.300.820,atau 90% dari total pagu sebesar Rp. 1.500.099.760. Dari target dan
realisasi keuangan seperti yang telah digambarkan, maka analisis atas
efisiensi penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian
Sasaran Strategis Kedua Indikator Kinerja Kelima belum efisien karena
capaian pelaksanaan program baru mencapai 98%, sementara masih
terdapat sisa anggaran dalam melaksanakan program dan kegiatan
yang mendukung Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja ini.
Pencapaian
didukung
Sasaran
oleh
Strategis
pelaksanaan
Kedua
Indikator
Program
Kinerja
Pengembangan
Keenam
Budidaya
koperasi,
baik
berskala
makro
maupun
mikro.
Untuk
koperasi
dalam
menopang
kehidupan
perekonomian,
Perindustrian
dan
Perdagangan
dapat
memberdayakan
pencapaian
Sasaran
ekonomi
masyarakat.
Pencapaian
Sasaran
Strategis
ini
Berikut
Pengukuran
Kinerja
Sasaran
Strategis
Ketiga
Page | 123
INDIKATOR KINERJA
1.
Jumlah
Kelompok
2012
2013
TAHUN 2015
2014
TARG
REALIS
ET
ASI
CAPAIAN
TARGET
RPJMD
AKHIR
CAPAI
TAHUN
RPJMD
AN
KE-4
0%
173
Binaan LKM
Pada tahun 2015, tidak ada program dan kegiatan yang mendukung
Sasaran Strategis Ketiga Indikator Kinerja ini, sedangkan pada tahun 2014
dan tahun-tahun sebelumnya
adanya
moratorium
Menteri
Dalam
Negeri
Nomor
sementara
(moratorium)
terhadap
pemekaran
desa
dan
itu,
Pemerintah
Kabupaten
Lembata
melalui
Badan
ketiadaan
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
yang
realisasi
anggaran
dan
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
mendatang
moratorium
tentang
pemekaran
desa
dan
Sasaran
Strategis
dan
Indikator
Kinerja
ini
dapat
dilaksanakan.
Page | 124
IV.
memainkan
peran
penting
dalam
meningkatkan
pertumbuhan
NO
1.
TAHUN 2015
KINERJA
Jumlah
2012
Koperasi
2013
3
2014
3
TARG
REALIS
ET
ASI
CAPAIAN
TARGET
RPJMD
AKHIR
CAPAI
TAHUN
RPJMD
AN
KE-4
100
11
114
Aktif
bahwa
masyarakat
Kabupaten
Lembata
belum
semuanya
Page | 125
kendala
ini,
maka
solusi
yang
diambil
Pemerintah
pencapaian
Sasaran
1.
INDIKATOR KINERJA
Jumlah
SITU
Ditetapkan.
yang
2012
-
2013
-
2014
135
TAHUN 2015
TAR
REALI
GET
SASI
135
209
CAPAIAN
TARGET
RPJMD
AKHIR
CAPA
TAHUN
RPJMD
IAN
KE-4
155
344
250
Page | 126
kenyamanan
(legalitas)
kepada
pemilik
usaha
dalam
pencapaian
Sasaran
pencapaian
Sasaran
Strategis
Keempat
Indikator
kegiatan
antara lain:
a) Koordinasi Penyaluran Raskin dan BBM; dan
b) Koordinasi Penertiban dan Penerbitan Izin Gangguan/ SITU.
VI. Sasaran Strategis Keenam
diusung
Pemerintah
Kabuapten
Lembata
adalah
Optimalisasi
Pencapaian
Sasaran
Strategis
ini
didukung
oleh
Dinas
Page | 127
INDIKATOR KINERJA
1.
2.
3.
TAHUN 2015
2012
2013
2014
TAR
GET
REAL
ISASI
3
9
3
9
2
8
3
6
3
6
%
CAPAI
AN
100%
100%
CAPAIAN
RPJMD
TAHUN
KE-4
11
32
100%
TARGET
AKHIR
RPJMD
82
34
pada tahun 2015 terjadi penambahan satu obyek wisata. Hingga Tahun
2015 jumlah obyek wisata di wilayah Kabupaten Lembata sebanyak 67
obyek wisata, yang terdiri dari 56 obyek wisata pada awal RPJMD dan
11 obyek wisata pada awal RPJMD hingga tahun 2015, sementara target
akhir RPJMD, jumlah obyek wisata berjumlah 82 buah. Kesebelas
Obyek Wisata pada awal RPJMD hingga tahun 2015 antara lain: Obyek
Wisata Alam Pantai Rekreasi dan Taman Laut Tanah Tereket, Pantai
Mingar, Pantai Pasir Putih Bean, Pantai Pedan Petuntawa, Pantai
Lewolein, Wisata Budaya Bahari Perburuan Ikan Paus Tradisional
Lamalera, Pulau Awalolong, Pantai Bour, Rumah Adat dan Ritus Pesta
Kacang di Kecamatan Ile Ape.
Pembenahan obyek wisata yang ada di wilayah Kabupaten Lembata
merupakan salah satu upaya mewujudkan visi dan misi Pemerintah
Page | 128
liding
sektor
dalam
melaksasnakan
program
dan
Lembata
terus
melakukan
eksplorasi
dalam
sektor
pencapaian
Sasaran
Strategis Keenam Indikator Kinerja Kesatu sebesar Rp. 867.643.700,atau 73% dari total pagu sebesar Rp. 1.189.635.381. Dari target dan
realisasi keuangan seperti yang telah digambarkan, maka analisis atas
efisiensi penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran
Strategis Keenam Indikator Kinerja Kesatu efisien karena pelaksanaan
program mencapai 100%, sementara masih terdapat sisa anggaran
untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan yang mendukung
Sasaran Strategis Keenam Indikator Kinerja ini.
Keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis Keenam Indikator Kinerja
ini sesungguhnya didukung oleh pelaksanaan Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata dengan kegiatan antara lain:
a) Pengembangan Obyek Pariwisata Unggulan;
b) Peningkatan Pengembangan Sarana dan Prasarana Pariwisata; dan
Page | 129
Page | 130
bagi
para
wisatawan
untuk
menjangkau
daerah
pencapaian
Sasaran
Strategis Keenam Indikator Kinerja Kedua sebesar Rp. 1.064.357.200,atau 98,89% dari total pagu sebesar Rp. 1.076.307.200. Dari target dan
realisasi
yang
penggunaan
telah
sumber
digambarkan,
daya
maka
keuangan
analisis
untuk
atas
efisiensi
pencapaian
Sasaran
Tahun
2011
2016.
Pada
tahun
2014,
juga
masih
siap
menghadapi
tuntutan
perubahan
ekonomi
dari
pencapaian
Sasaran
Strategis Keenam Indikator Kinerja Ketiga sebesar Rp. 150.356.999,atau 86,70% dari total pagu sebesar Rp. 173.413.400. Dari target dan
capaian seperti yang telah digambarkan, maka analisis atas efisiensi
penggunaan
sumber
daya
keuangan
untuk
pencapaian
Sasaran
Page | 132
VII.
Berikut Pengukuran
Kinerja Sasaran Strategis Ketujuh tersaji pada Tabel 3.27 Berikut ini:
3.27. Tabel Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Ketujuh
REALISASI
NO
3.
INDIKATOR KINERJA
Jumlah
2012
Lembaga
2013
-
TAHUN 2015
2014
-
TAR
REAL
GET
ISASI
CAPAIAN
%
RPJMD
TARGET
CAPA
TAHUN
AKHIR
IAN
KE-4
RPJMD
0%
Mitra
Kabupaten
Lembata
dalam
rangka
memajukan
bidang
pariwisata. Hal ini disebabkan karena selain kendala sarana dan prasarana
transportasi untuk menjangkau daerah Kabupaten Lembata, di sisi lain
kondisi infrastruktur terutama jalan raya belum memadai, sehingga belum
ada
pihak
lembaga
mitra
yang
mengembangkan
usaha
di
bidang
demikian,
Pemerintah
Kabupaten
Lembata
terus
pariwisata
tersebut,
Pemerintah
Kabupaten
Lembata
pencapaian
Sasaran
Pariwisata.
VIII. Sasaran Strategis Kedelapan
: Meningkatnya
Sektor
Pendukung
Pariwisata.
Dalam mewujudkan Recovery Ekonomi, Sasaran Strategis Kedelapan
yang diusung Pemerintah Kabuapten Lembata adalah Jumlah Koordinasi
Perencanaan Pembangunan Ekonomi. Sasaran Strategis ini masih memiliki
tujuan yang sama dengan sasaran strategis yang lain dalam Misi Ketiga,
yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing dalam bidang
ekonomi.
Pencapaian
Perencanaan
Sasaran
Pembangunan
Strategis
Daerah
ini
didukung
Kabupaten
oleh
Badan
Lembata.
Berikut
4.
INDIKATOR KINERJA
Jumlah Perencanaan
Pembangunan
2012
1
2013
1
2014
1
TAHUN 2015
TAR
REALI
GET
SASI
CAPAIAN
TARGET
RPJMD
AKHIR
CAPA
TAHUN
RPJMD
IAN
KE-4
100
Ekonomi
Page | 134
berupa
koordinasi
penyusunan
dokumen
Jenis
perencanaan
pencapaian
Sasaran
dari
total
pagu
sebesar
Rp.
112.620.100.
Terdapat
efisiensi
Peningkatan sumber
yang
meningkatkan
mengarah
pendapatan
kepada
daerah.
salah
satu
Capaian
sasaran
Kinerja
akhir,
dalam
yaitu
rangka
Page | 135
: Meningkatnya
Sumber-Sumber
Pendapatan Daerah.
Dalam mewujudkan Misi Keempat Rencana Pembangunan Jangka
Menegah Daerah Kabupaten Lembata Tahun 2011-2016, Sasaran Strategis
Pertama
yang
ingin
dicapai
adalah
Meningkatnya
Sumber-Sumber
dan
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah.
Berikut
1.
INDIKATOR KINERJA
Jumlah
Pendapatan
Asli Daerah
2012
2013
TAHUN 2015
2014
TAR
REALIS
GET
ASI
%
CAPA
IAN
CAPAIA
TARGET
AKHIR
RPJMD
RPJMD
TAHUN
KE-4
21.30
22.49
28.60
27.00
28.892.6
106,9
28.892.6
35.000.0
8.269
9.236
3.504
8.353
62.673,4
7%
62.673
00.000
.969,
.777,
.695,
.296,
02
36
73
00
100%
2.
Jumlah Investor
3.
31,52
31,84
32,15
32,46
38.632.2
118,9
38.632.2
2602
Investasi
8,628
0,793
2,957
5,122
65.628
9%
65.628
juta
,444
,082
,720
,358
bagi
Pemerintah Daerah
Rp.
sedangkan
Kabupaten
28.892.662.673,-
pada
tahun
Lembata
2014,
sebesar
dari
tagret
jumlah
Rp.
Rp.
27.008.353.296,-
pendapatan
asli
daerah
28.603.504.695,73,-
Jika
Page | 136
adanya pembenahan dan penertiban obyek pajak yang selama ini tidak
terakomodir menjadi obyek pajak daerah Kabupaten Lembata.
Apabila realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dibandingkan
dengan target jangka menengah maka Jumlah Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Lembata sebesar Rp. 28.892.662.673,47,- belum mencapai
target akhir RPJMD Kabupaten Lembata, yaitu Rp. 35. 000. 000. 000,Pendapatan Asli Daerah merupakan salah satu sumber pendapatan
daerah
yang
pemerintahan
digunakan
dan
untuk
pembangunan
membiayai
daerah
penyelenggaraan
sebagai
wujud
dari
pendapatan
daerah
yang
baru
dan
upaya
pencapaian
Sasaran
Strategis Pertama Indikator Kinerja Kesatu sebesar Rp. 4.266.489.200,atau 60% dari total pagu sebesar Rp. 2.566.367.613,- Terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya keuangan karena realisasi kegiatan yang
mendukung pelaksanaan Sasaran Strategis Pertama Indikator Kinerja
Kesatu melampaui target RPJMD, sementara masih terdapat sisa
keuangan yang direalisasikan.
Pencapaian
Sasaran
Strategis
Pertama
Indikator
Kinerja
Kesatu
Page | 137
a)
Intensifikasi
dan
ekstensifikasi
Sumber-Sumber
Pendapatan
Daerah; dan
b)
2. Jumlah Investor.
Pada tahun 2015, jumlah investor di wilayah Kabupaten Lembata
sebanyak 1 (satu) investor, yakni PT. Emas Ikan Samudra Indonesia
(EISINDO), sedangkan pada tahun 2014, Jumlah Investor di wilayah
Kabupaten Lembata sebanyak 1 (satu) investor, yakni PT. West Atadei
Geotermal.
Jika dibandingkan dengan tahun 2014, maka pada tahun 2015 jumlah
investor di Kabupaten Lembata bertambah satu investor.
Terjadinya
adanya
investor
yang
menanamkan
modal
di
wilayah
Kabupaten Lembata maka dampak yang terasa hingga saat ini adalah:
1)
Adanya
penambahan
Pendapatan
Asli
Daerah;
2)
Memacu
sumber
daya
alam
yang
bisa
dipromosikan,
kondisi
untuk
menyamakan
presepsi
tentang
upaya
peningkatan
pencapaian
Sasaran
atau 97% dari total pagu sebesar Rp. 268.554.900,- Terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya keuangan karena realisasi kegiatan yang
mendukung pelaksanaan Sasaran Strategis Pertama Indikator Kinerja
Kedua sesuai target, sementara masih terdapat sisa anggaran yang
direalisasikan.
Pencapaian
didukung
Sasaran
oleh
Strategis
pelaksanaan
Pertama
Program
Indikator
Peningkatan
Kinerja
Kedua
Promosi
dan
Kabupaten
6.479.307.908,-
Terjadinya
Lembata
bertambah
Peningkatan
investasi
sebesar
ini
Rp.
disebabkan
pencapaian
Sasaran
Strategis Pertama Indikator Kinerja Ketiga sebesar Rp 50.084.950,atau 92% dari total pagu sebesar Rp. 54.177.300. Terdapat efisiensi
Page | 139
Sasaran
Strategis
Pertama
Indikator
Kinerja
Ketiga
1.
INDIKATOR KINERJA
Jumlah
Optimalisasi
Pemanfaatan
Sarana
2012
1
2013
1
2014
1
TAHUN 2015
TAR
REALI
GET
SASI
CAPAIAN
TARGET
RPJMD
AKHIR
CAPA
TAHUN
RPJMD
IAN
KE-4
100
pencapaian
Sasaran
Strategis Kedua Indikator Kinerja ini sebesar Rp. 154.990.400,- atau 49%
dari total pagu sebesar Rp. 914.828.600. Terdapat efisiensi penggunaan
sumber daya keuangan dalam melaksanakan program dan kegiatan yang
mendukung Sasaran Strategis Kedua Indikator Kinerja ini karena realisasi
kegiatan
tercapai,
sementara
masih
terdapat
sisa
keuangan
yang
direalisasikan.
Pencapaian Sasaran Strategis Kedua Indikator Kinerja ini didukung
oleh pelaksanaan Program Optimalisasi Pemanfaatan Sarana/Prasarana
Publik dengan kegiatan Koordinasi pelaksanaan Operasional Depot Mini
BBM/Jober.
Misi Kelima: Percepatan Pembangunan Infrastruktur
Page | 141
pembangunan
infrastruktur
juga
diarahkan
pada
destinasi
Infrastruktur
Transportasi
sepenuhnya
oleh
Dinas
Pekerjaan
Umum
dan
Dinas
2.
3.
4.
INDIKATOR KINERJA
Prosentase
Panjang
Ruas
Jalan
yang
Menenuhi
Kriteria
Keselamatan
terhadap
Seluruh Panjang Jalan
yang
Menghubungkan
Semua Pusat Kegiatan
Prosentase
Panjang
Jalan yang Memenuhi
Kriteria Kondisi Jalan
terhadap
Seluruh
Panjang
Jalan
yang
Menghubungkan
seluruh
PK
dalam
Wilayah
Prosentase
Panjang
Jalan yang Memenuhi
Kriteria
Keselamatan
terhadap
Seluruh
Panjang
Jalan
yang
Menghubungkan
Seluruh
PK
dalam
Wilayah
Prosentase
Jumlah
angkutan umum yang
melayani jaringan trayek
yang
menghubungkan
daerah tertinggal dan
TAHUN 2015
TARG
ET
REALIS
ASI
50%
58,81
%
58,81%
%
CAPAI
AN
100%
10,8%
(11,1
%
7,4%
10,6%
144%
16,41
%
120,8
Km
95,35
Km
29,10
%
29,10
%
37,31
%
2012
2013
2014
41%
45%
10,4%
CAPAIAN
RPJMD
TAHUN
KE-4
58,81%
TARGET
AKHIR
RPJMD
50%
43%
60%
7,35
%
10,6%
144,2
0%
58,81%
50%
3 Unit
1 Unit
33%
97%
100%
Page | 142
5.
6.
7.
8.
9.
INDIKATOR KINERJA
terpencil dengan wilayah
yang telah berkembang
pada wilayah yang telah
tersedia jaringan jalan
Kabupaten/Kota
Prosentase Jumlah halte
pada
setiap
Kabupaten/Kota
yang
telah dilayani angkutan
umum dalam trayek
Prosentase
jumlah
pelabuhan
penyeberangan
pada
Kabupaten/Kota
yang
memiliki
pelayanan
angkutan
penyeberangan
yang
beroperasi pada lintas
penyeberangan
dalam
Kabupaten/ Kota pada
wilayah yang memiliki
alur pelayaran
Prosentase jumlah kapal
penyeberangan
yang
beroperasi pada lintas
dalam Kabupaten/Kota
pada wilayah yang telah
ditetapkan
lintas
penyeberangan
dalam
Kabupaten/Kota
Prosentase
jumlah
angkutan umum yang
melayani wilayah yang
telah tersedia jaringan
jalan Kabupaten
Jumlah angkutan umum
yang melayani trayek di
dalam kabupaten/kota
yang
menerapkan
standar keselamatan
TAHUN 2015
REALIS
ASI
%
CAPAI
AN
CAPAIAN
RPJMD
TAHUN
KE-4
TARGET
AKHIR
RPJMD
2012
2013
2014
TARG
ET
2 Unit
0%
0%
100%
10%
26%
18
14
77%
76%
50%
20%
100%
60%
75%
60%
43%
58, 125%
300
484
484
100%
784
1821
keselamatan
terhadap
seluruh
panjang
jalan
yang
keselamatan
terhadap
seluruh
panjang
jalan
yang
keselamatan
menghubungkan
semua
terhadap
pusat
seluruh
kegiatan
panjang
mengalami
jalan
yang
peningkatan
Page | 143
Pertama
Indikator
36.604.450.759,-
atau
47%
77.413.131.614,-
Terdapat
Kinerja
dari
efisiensi
total
pencapaian
Kesatu
pagu
penggunaan
Sasaran
sebesar
Rp.
sebesar
Rp.
sumber
daya
sesungguhnya
tidak
terlepas
dari
pelaksanaan
Program
kondisi
jalan
terhadap
seluruh
panjang
jalan
yang
dalam
wilayah
sebesar
11,1%
atau
75,7
Km.
Jika
karena
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
yang
kondisi
jalan
terhadap
seluruh
panjang
jalan
yang
Pertama
Indikator
36.604.450.759,-
atau
47%
77.413.131.614,-
Terdapat
Kinerja
dari
efisiensi
total
pencapaian Sasaran
Kedua
pagu
penggunaan
sebesar
Rp.
sebesar
Rp.
sumber
daya
Pertama
Indikator
36.604.450.759,-
atau
47%
77.413.131.614,-
Terdapat
Kinerja
dari
efisiensi
total
pencapaian
Ketiga
pagu
penggunaan
Sasaran
sebesar
Rp.
sebesar
Rp.
sumber
daya
c) Peningkatan Jalan.
4. Prosentase Jumlah Angkutan Umum yang Melayani Jaringan Trayek
yang Menghubungkan Daerah Tertinggal dan Terpencil dengan Wilayah
yang Telah Berkembang pada Wilayah yang Telah Tersedia Jaringan
Jalan Kabupaten/Kota.
Pada tahun 2015, prosentase jumlah angkutan umum yang melayani
jaringan trayek yang menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil
dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang telah
tersedia jaringan jalan Kabupaten/Kota sebesar 33% atau 1 unit
angkutan umum dari 3 unit angkutan umum yang ditargetkan.
Sedangkan pada tahun 2014, prosentase jumlah angkutan umum yang
melayani jaringan trayek yang menghubungkan daerah tertinggal dan
terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang
telah tersedia jaringan jalan Kabupaten/Kota sebesar 37,31% atau 50
unit angkutan umum.
Jika dibandingkan dengan tahun 2014, pada tahun 2015 , prosentase
Jumlah angkutan umum
Strategis
Pertama
Indikator
Kinerja
Keempat
hanya
Page | 148
kendala
perencanaan
teknis
tersebut
dengan
pengadaan
cara
menetapkan
dilaksanakan
pada
awal
proses
tahun
anggaran.
Pengunaan sumber daya keuangan untuk
pencapaian
Sasaran
ketidakmampuan
kontraktor
atau
pihak
ketiga
untuk
Page | 149
Sasaran
Strategis
Pertama
Indikator
Kinerja
Lima
mengalami
pelabuhan.
Peningkatan
peningkatan
ini
sebesar
disebabkan
10%
karena
atau
adanya
unit
alokasi
prosentase
jumlah
pelabuhan
penyeberangan
pada
Pertama
Indikator
Kinerja
pencapaian
Keenam
Sasaran
sebesar
Rp.
1.179.559.000,- atau 69% dari total pagu sebesar Rp. 1.686.593.600,Dari target dan capaian keuangan seperti yang telah digambarkan,
maka analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya keuangan untuk
pencapaian Sasaran Strategis Pertama Indikator Kinerja Keenam belum
efisien karena capaian pelaksanaan program baru mencapai 77%,
sementara masih tersedia anggaran untuk membiayai program dan
kegiatan yang mendukung Sasaran Strategis Pertama Indikator Kinerja
dimaksud.
Keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis Pertama Indikator Kinerja
ini Didukung oleh pelaksanaan Program Pembangunan, Pengadaan dan
Pemeliharaan Sarana dan Fasilitas Perhubungan dengan kegiatan
Pengadaan Sarana dan Fasilitas Pelabuhan Laut.
7. Prosentase Jumlah Kapal Penyeberangan yang Beroperasi pada Lintas
dalam Kabupaten/Kota pada Wilayah yang Telah Ditetapkan Lintas
Penyeberangan dalam Kabupaten/Kota.
Pada tahun 2015, prosentase kapal penyeberangan
yang beroperasi
pada
wilayah
yang
telah
ditetapkan
lintas
3 jenis
pencapaian
Sasaran
Strategis Kedua Indikator Kinerja Kedelapan sebesar Rp. 161.400.000,atau 44% dari total pagu sebesar Rp. 363.575.000,- Dari target dan
capaian keuangan seperti yang telah digambarkan, maka analisis atas
efisiensi penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian
Sasaran Strategis Pertama Indikator Kinerja Delapan belum efisien
karena
capaian
pelaksanaan
program
sudah
mencapai
100%,
sesungguhnya
tidak
terlepas
dari
dilaksanakan
Program
Page | 152
Kinerja Kedelapan.
Lembata.
Dengan
adanya
angkutan
umum,
tingkat
pencapaian
Sasaran
didukung oleh
Angkutan
dengan
pelaksanaan
kegiatan
Program Peningkatan
Pengendalian
Disiplin
Pelayanan
Pengoperasian
Angkutan
Umum
yang
Melayani
Trayek
di
Dalam
yang
melayani
trayek
di
dalam
kabupaten/kota
yang
Komunikasi
dan
Informatika
selalu
melakukan
Page | 154
pencapaian
Sasaran
didukung
oleh
pelaksanaan
Program
Peningkatan
Kelaikan
: Meningkatnya
Infrastruktur
Bidang
Ketenagalistrikan.
Dalam mewujudkan Misi Kelima Rencana Pembangunan Jangka
Menegah Daerah Kabupaten Lembata Tahun 2011 2016, Sasaran
Strategis Kedua yang diusung adalah Meningkatnya Infrastruktur Bidang
Ketenagalistrikan. Sasaran ini juga didukung secara penuh oleh Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral. Berikut Pengukuran Kinerja Sasaran
Strategis Kedua sebagaimana tersaji pada Tabel 3.26 Berikut ini:
3.26. Tabel Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Kedua
REALISASI
NO
1.
INDIKATOR KINERJA
Jumlah
Rumah
Tangga
yang
2012
4608
2013
4709
2014
5238
TAHUN 2015
TAR
REALI
GET
SASI
7295
7295
CAPAIAN
TARGET
RPJMD
AKHIR
CAPA
TAHUN
RPJMD
IAN
KE-4
100
21. 850
20.004
menggunakan listrik.
2.
Jumlah
Lokasi
Izin
10
15
Usaha Pertambangan
26,7
27
36
Page | 155
pencapaian
Sasaran
Strategis Kedua Indikator Kinerja Kedua sebesar Rp. 6.742.067.608,atau 91,83% dari total pagu sebesar Rp. 7.341.695.032. Terdapat
efisiensi penggunaan sumber daya keuangan karena realisasi kegiatan
yang mendukung pelaksanaan Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja
ini mencapai target yang ditetapkan, sementara masih terdapat sisa
keuangan yang direalisasikan.
Keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis Kedua Indikator Kinerja ini
didukung oleh pelaksanaan Program Pembinaan dan Pengembangan
Bidang Ketenagalistrikan dengan kegiatan antara lain:
Page | 156
maupun
masyarakat
dapat
mengembangkan
usaha
pencapaian
Sasaran
1.
INDIKATOR KINERJA
Persentase
dari
pelayanan
sistem
2012
-
2013
-
2014
-
TAHUN 2015
TAR
REALI
GET
SASI
10%
11%
CAPAIAN
TARGET
RPJMD
AKHIR
CAPA
TAHUN
RPJMD
IAN
KE-4
101
50%
75%
44,15%
82,7%
dan
non
struktural
2.
Cakupan pemenuhan
kebutuhan
yang
rumah
40%
44,15
110,
37%
memenuhi
persyaratan
keselamatan
bangunan
dan
kecukupan minimum
luas bangunan serta
kesehatan
penghuninya
Page | 158
Kabuaten
Lembata
terhindar
dari
bencana
banjir
dan
pencapaian
Sasaran
Page | 159
oleh
pelaksanaan
Program
Pembangunan
Saluran
persyaratan
keselamatan
bangunan
dan
kecukupan
cakupan
pemenuhan
kebutuhan
rumah
yang
memenuhi
kesehatan
pembangunan
penghuninya
sebuah
merupakan
rumah.
Walaupun
syarat
utama
demikian,
dalam
Kabupaten
fasilitas
umum.
Hal
ini
disebabkan
karena
semua
belum
memberlakukan
Injin
Pembangunan
(IMB)
secara
pencapaian
Sasaran
1.
INDIKATOR KINERJA
Prosentase peningkatan
2012
-
2013
-
TAHUN 2015
2014
-
TARG
REALI
ET
SASI
80%
97%
CAPAIAN
TARGET
RPJMD
AKHIR
CAPAI
TAHUN
RPJMD
AN
KE-4
121%
97%
80%
akses
air
minum
aman
melalui
dan
jaringan
bukan
perpipaan
thd
total
masyarakat
Page | 161
Prosentase
Lembata telah
(untuk
masyarakat
di
daerah
pesisir
pantai).
Sedangkan
sisi
kesehatan,
air
bersih
yang
dikonsumsi
masyarakat
Page | 162
pencapaian
Sasaran
Strategis Keempat Indikator Kinerja ini adalah sebesar Rp. 18.461.100,atau 20,44% dari total pagu sebesar Rp. 90.331.700. Analisis atas efisiensi
sumber
daya
keuangan
serta
analisis
program
yang
menunjang
Masyarakat
dan
Teknologi
Informasi
Sekretariat
Daerah
INDIKATOR KINERJA
1.
Prosentase
penyebaran informasi
secara timbal balik
dari
Pemerintah,
Pemerintahan Daerah
Provinsi,
dan
Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
TAHUN 2015
2012
2013
2014
TAR
GET
REALI
SASI
%
CAPA
IAN
0%
CAPAIAN
RPJMD
TAHUN
KE-4
-
TARGET
AKHIR
RPJMD
3/7/306
02
Page | 163
INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2015
2012
2013
2014
TAR
GET
REALI
SASI
10
Jumlah
Informasi
Pembangunan Daerah
(IPD) dan
Jumlah
konferensi pers
87
87
87
50
65
%
CAPA
IAN
CAPAIAN
RPJMD
TAHUN
KE-4
TARGET
AKHIR
RPJMD
kepada
masyarakat
baik diminta maupun
tidak dlminta yang
dapat
dilakukan
melalui media massa
maupun
bentuk
media
komunikasi
Iainnya
dan/atau
lembaga-lembaga
komunikasi
masyarakat
2.
3.
4.
5.
108
%
0%
13
10%
0%
7%
100
%
149
%
325
250
Daerah
Provinsi,
dan
Pemerintahan
Daerah
Kedelapan Indikator
dan Indikator
Kinerja ini tidak dapat diukur, sedangkan pada Tahun 2015 juga tidak
ada program dan
kegiatan yang
diukur.
Dari tahun awal RPJMD sampai tahun 2015 tidak ada pelaksanaan
program dan kegiatan yang mendukung Sasaran Strategis Kelima
Indikator Kinerja Kesatu sehingga capaian kinerja untuk mengukur
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja ini tidak dapat dihitung.
Demikian pula efisiensi atas penggunaan sumber daya keuangan tidak
dapat dihitung dengan alasan tersebut di atas.
Ke depannya, program dan kegiatan yang mendukung
Strategis
Kelima
Indikator
Kinerja
Kesatu
diakomodir
Sasaran
dalam
Page | 164
Kabupaten
dibandingkan
dengan
Lembata
tahun
sebanyak
2014,
maka
surat
kabar.
jumlah
surat
Jika
kabar
Lembata
bermanfaat
sebagai
media
publikasi
pencapaian
Sasaran
Strategis Kelima Indikator Kinerja Kedua sebesar Rp. 136.579.200,atau 99,96% dari total pagu sebesar Rp. 136.634.800. Terdapat
efisiensi penggunaan sumber daya keuangan karena realisasi kegiatan
yang mendukung pelaksanaan Sasaran Strategis Kelima Indikator
Kinerja Kedua melampaui target, sementara masih terdapat sisa
keuangan yang direalisasikan.
Keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis Delapan Indikator Kinerja
Ketiga didukung oleh pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Informasi Pembangunan dengan
realisasi kinerja
tahun
2015
dan
mempermudah
akses
internet
untuk
komponen
mengikuti
masyarakat
perkembangan
dapat
mengakses
pembangunan,
internet
guna
pemerintahan
dan
dan
kemasyarakatan
dapat
dipublikasikan
secara
mempublikasikan
informasi
pembangunan
daerah
Page | 166
Kabupaten Lembata. Hal ini disebabkan karena usia website ini belum
mencapai lima tahun, sehingga saat ini Pemerintah Kabupaten Lembata
sedang dalam proses pempublikasian semua program dan kegiatan
penyelenggaraan pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan
Daerah Kabupaten Lembata.
Terhadap kendala ini, solusi yang diambil adalah dengan melakukan
koordinasi dengan semua pihak, baik pemerintah daerah, dalam hal ini
semua SKPD pendukung dan pihak swasta untuk mempublikasikan
semua
program
dan
kegiatan
penyelenggaraan
pembangunan,
dan
transparan
agar
semua
pihak
dapat
mengikuti
realisasi
kinerja
sampai
dengan
tahun
2015
apabila
pencapaian
Sasaran
menyebarluaskan
informasi
pembangunan,
Pemerintah
kemasyarakatan
yang
ada
di
Kabupaten
Lembata
dan
awal
Pemerintah
mempublikasikan
Kabupaten
informasi
Lembata
pembangunan
berencana
pada
semua
untuk
media,
terutama media cetak surat kabar yang ada. Namun karena kendala
anggaran, maka Pemerintah Kabupaten Lembata hanya menggunakan
satu
media
masa
untuk
mempublikasikan
semua
program
Page | 168
pencapaian
Sasaran
Strategis Kelima Indikator Kinerja Kelima sebesar Rp.238.459.500,atau 99% dari total pagu sebesar Rp. 241.389.500. Terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya keuangan karena realisasi kegiatan yang
mendukung pelaksanaan Sasaran Strategis Kelima Indikator Kinerja
Kelima melampaui target, sementara masih terdapat sisa anggaran
yang direalisasikan.
Keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis Kelima Indikator Kinerja
Kelima didukung oleh pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Informasi Pembangunan dengan kegiatan:
a) Pengumpulan
Informasi
Penyelenggaraan
Pemerintahan,
memperhatikan
kelestarian
dan
keseimbangan
lingkungan.
Kualitas
Lingkungan
Hidup.
Dalam mewujudkan Misi Kenam Rencana Pembangunan Jangka
Menegah Daerah Kabupaten Lembata Tahun 2011 2016, Sasaran
Strategis Pertama yang diusung adalah Meningkatnya Kualitas Lingkungan
Hdup. Sasaran Strategis ini didukung secara terpadu oleh Dinas Pertanian
dan kehutanan dan Badan Lingkungan Hidup. Berikut Pengukuran Kinerja
Sasaran Strategis Pertama tersaji pada Tabel 3.28 Berikut ini:
3.28. Tabel Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Pertama
NO
INDIKATOR KINERJA
REALISASI
TAHUN 2015
CAPAIAN
TARGET
Page | 169
2012
1.
Hutan
dan
Kritis
Lahan
3208
2013
3208
2014
3208
yang
RPJMD
AKHIR
CAPA
TAHUN
RPJMD
IAN
KE-4
TAR
REALI
GET
SASI
5112
10597
192
Ha
Ha
3670
3690
101
20220 Ha
6000 Ha
7343 Ha
3690 Ha
Direhabilitasi
2.
Luas
Lahan
Hutan
dan
Kritis
yang
3653
Ha
Dikonservasi
Jumlah
lahan
kritis
yang
diterlantarkan
semakin
berkurang. Selain itu dengan adanya rehabiitasi hutan dan lahan kritis
melalui reboisasi atau penghijaian, maka semakin bertambah kawasan
hijau yang ada di wilayah Kabupaten Lembata.
Kendala yang dialami dalam melaksanakan program dan kegiatan yang
menunjang Sasaran Strategis Pertama Indikator Kinerja Kesatu adalah
bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan masih
sangat minim, sehingga kebakaran hutan terjadi pada hampir semua
wilayah kecamatan.
Terhadap kendala ini maka Pemerintah Kabupaten Lembata melalui
Dinas Pertanian dan Kehutanan telah melakukan sosialisasi tentang
manfaat hutan dan lahan bagi kepentingan masyarakat.
Pengunaan sumber daya keuangan untuk
pencapaian
Sasaran
atau 95% dari total pagu sebesar Rp. 1.002.478.375. Terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya keuangan karena realisasi kegiatan yang
mendukung pelaksanaan Sasaran Strategis Pertama Indikator Kinerja
Kesatu melampaui target, sementara masih terdapat sisa anggaran
yang direalisasikan.
Keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis Pertama Indikator Kinerja
Kesatu didukung oleh pelakanaan Program Rehabilitasi Hutan dan
Lahan dengan kegiatan:
a) Pembuatan Bibit/Benih Tanaman Kehutanan; dan
b) Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Rehabilitasi Hutan dan
Lahan.
2. Luas Hutan dan Lahan Kritis yang Dikonservasi.
Pada Tahun 2015 terdapat 3690 Ha hutan dan lahan kritis yang
dikonservasi. Pada Tahun 2014 terdapat 3653 Ha hutan dan lahan
kritis yang direhabilitasi.
maka pada tahun 2015 hutan dan lahan kritis yang dikonservasi
mengalami peningkatan.
Apabila realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dibandingkan
dengan target jangka menengah maka hasil yang dicapai dalam
program dan kegiatan yang mendukung Sasaran Strategis Pertama
Indikator Kinerja Kedua melampaui target RPJMD, yaitu 7343 Ha lahan
kritis yang kinservasi, sedangkan target RPJMD Kabupaten Lembata
yaitu 3690 Ha lahan kritis yang direhabilitasi.
Konservasi Hutan dan Lahan Kritis yang dilakukan selama ini adalah
cara pelaksanaan patroli hutan oleh polisi hutan.
Kendala yang dialami dalam melaksanakan program dan kegiatan yang
menunjang Sasaran Strategis Pertama Indikator Kinerja Kedua adalah
keterbatasan tenaga pengawas kehutanan, dalam hal ini polisi hutan,
tidak sebanding dengan luas hutan yang ada di wilayah kabupaten
Lembata.
Terhadap kendala ini maka Pemerintah Kabupaten Lembata melalui
Dinas Pertanian dan Kehutanan dan kantor Kesatuan Pengelolaan
Hutan Lindung Unit IX Wilayah Kabupaten Lembata telah mengirim
tenaga fungsional untuk melakukan bimtek Polisi Hutan. Selain itu,
Pemerintah Kabupaten Lembata juga melakukan penyuluhan kepada
masyarakat mengenai Dampak Kerusakan Hutan.
Page | 171
pencapaian
Sasaran
Strategis Pertama Indikator Kinerja Kedua sebesar Rp. 95.415.800,00,atau 57% dari total pagu sebesar Rp. 166.148.900,00. Terdapat
efisiensi penggunaan sumber daya keuangan karena realisasi kegiatan
yang mendukung pelaksanaan Sasaran Strategis Kelima Indikator
Kinerja Kedua melampaui target, sementara masih terdapat sisa
keuangan yang direalisasikan.
Keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis Kedua Indikator Kinerja
Kedua
didukung
Konservasi
oleh
Sumber
pelaksanaan
Daya
Hutan
Program
dengan
Perlindungan
kegiatan
dan
Penyuluhan
: Terbentuknya
Kelompok
Peduli
Lingkungan.
Dalam mewujudkan Misi Kenam Rencana Pembangunan Jangka
Menegah Daerah Kabupaten Lembata Tahun 2011 2016, Sasaran
Strategis Kedua yang diusung adalah Terbentuknya Kelompok Peduli
Lingkungan. Sasaran ini juga didukung secara terpadu oleh Badan
Lingkungan Hidup. Berikut Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Pertama
tersaji pada Tabel 3.29 Berikut ini:
3.29. Tabel Pengukuran Capaian Sasaran Strategis Kedua
REALISASI
NO
1.
INDIKATOR KINERJA
Jumlah
Peduli
Kelompok
Lingkungan
2012
-
2013
-
2014
-
TAHUN 2015
TAR
REALI
GET
SASI
CAPAIAN
TARGET
RPJMD
AKHIR
CAPA
TAHUN
RPJMD
IAN
KE-4
100
Hidup
Dari tabel ini, maka Jumlah Kelompok Peduli Lingkungan Hidup pada
Tahun 2015 terdapat 9 kelompok peduli lingkungan hidup.
Sedangkan
pada tahun 2012 sampai dengan 2014, tidak ada pelaksanaan program
dan kegiatan yang mendukung Sasaran Strategis Kedua Indikator Kinerja
ini sehingga jumlah capaian dalam rentang tahun ini tidak dapat diukur.
Apabila realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dibandingkan
dengan target jangka menengah, maka hasil yang dicapai dalam program
Page | 172
pencapaian
Sasaran
1.
INDIKATOR KINERJA
Jumlah
Regulasi
2012
2013
2014
TAHUN 2015
TAR
REALI
GET
SASI
CAPAIAN
TARGET
RPJMD
AKHIR
CAPA
TAHUN
RPJMD
IAN
KE-4
0%
100
Izin
0%
240
Dokumen
100
Penyelesaian
Lokasi
3.
Jumlah
Kebijakan Pemerintah
Page | 173
INDIKATOR KINERJA
Daerah
di
2012
2013
TAHUN 2015
2014
TAR
REALI
GET
SASI
CAPAIAN
TARGET
RPJMD
AKHIR
CAPA
TAHUN
RPJMD
IAN
KE-4
Bidang
Administrasi
Pertanahan
Lembata.
Selain
penyusunan
Dokumen
Kebijakan
Page | 174
kebijakan
Pemerintah
Daerah
Bidang
Administrasi
ini
baru
dilaksanakan
ditahun
2014
dalam
rangka
Pemahaman
akan
peraturan
perundang-undangan
pencapaian
Sasaran
Strategis Kesembilan Indikator Kinerja Kelima sebesar Rp 56.182.524,atau 73,36% dari total pagu sebesar Rp. 76.589.200. Terdapat efisiensi
penggunaan sumber daya keuangan karena realisasi kegiatan yang
mendukung pelaksanaan Sasaran Strategis Kedua Indikator Kinerja
Ketiga sesuai target, sementara masih terdapat sisa anggaran yang
direalisasikan.
Keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis Kesembilan Indikator
Kinerja Kelima sesungguhnya tidak terlepas dari dilaksanakan Program
Peningkatan Kualitas Proses Kebijakan Pemerintahan Daerah Bidang
Administrasi Pertanahan dengan Kegiatan:
a) Perumusan Kebijakan Pemda Bidang Administrasi Pertanahan serta
Pemantauan
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Kebijakan
Bidang
Pelaksanaan
Bimbingan
Teknis/Bimtek
Masalah
Page | 175
B. REALISASI ANGGARAN
Dalam rangka mendukung pelaksanan tugas pokok dan fungsi
Satuan Kerja Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Lembata,
pada tahun 2015 didukung dengan anggaran sebesar Rp. 851. 734. 635.
317, 07,- Secara rinci komposisi penggunaan anggaran sebagai berikut:
JENIS BELANJA
PAGU
Belanja Pegawai
REALISASI
268.859.300.777,-
129.100.816.121,64,-
26. 292.174.500,-
10.425.012.500,00,-
101301.908.240,80,-
39.537.515.616,20,-
Belanja Modal
113.801.243.870,33,-
10.583.086.134,20,-
Belanja Hibah
1.380.000.000,00,-
11.799.931.730,-
242.500.000.000,00,-
295.395.215,00,-
81.796.226.006,37,-
60.769.888.950,00,-
3.396.780.000,-
7.500.000.000,00,-
(BTL)
Belanja Pegawai (BL)
Belanja Barang dan
Jasa
Belanja Bantuan
Sosial
Belanja Bagi Hasil
Belanja Bantuan
Keuangan
Belanja Tidak
Terduga
Belanja Pembiayaan
Perangkat
Daerah.
Penggunaan
anggaran
tersebut
apabila
Page | 176
BAB IV
PENUTUP
4.1.
TINJAUAN UMUM
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lembata atau
disingkat
LAKIP
Pemerintah
Kabupaten
Lembata
Tahun
2015
satu
informasi
yang
utuh
atas
upaya
pelaksanaan
puluh
dua)
Indikator
Kinerja.
Dalam
konteks
telah
ditetapkan,
maka
secara umum
kinerja
Pemerintah
kegiatan
yang
mendukung
pelaksanaan
indikator
kinerja
Page | 177
Penyearan
Informasi
secara
Timbal
Balik
dari
STRATEGI
Dalam rangka meningkatkan kinerja Pemerintah Kabupaten
Page | 178
Tahun
2015
semoga
dapat
menjadi
bahan
BUPATI LEMBATA,
Page | 179