Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

Satuan Polisi Pamong Praja atau yang sering dikenal dengan sebutan Satpol
PP, adalah perangkat Pemerintah Daerah dalam memelihara ketentraman dan
ketertiban umum serta penegak peraturan daerah. Organisasi dan tata kerja Satuan
Polisi Pamong Praja ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Satpol PP dapat
berkedudukan di Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. Di Provinsi,
Satuan Polisi Pamong Praja dipimpin oleh Kepala Satuan yang berada di bawah
tanggung jawab Gubernur melalui Sekretaris Daerah sedangkan di Daerah
Kabupaten/Kota, Satuan Polisi Pamong Praja dipimpin oleh Kepala Satuan yang
berada di bawah tanggung jawab Bupati/Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 06 Tahun


2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja, Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Samarinda telah melaksanakan Program dan Kegiatan dalam rangka Memelihara
dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, menegakkan Peraturan
Daerah dan Keputusan Kepala Daerah.

Untuk mendukung Program dan Kegiatan tersebut, mengacu pada Sistem


Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemeritah (SAKIP). SAKIP tidak saja menekankan
pada output (keluaran) sebuah kegiatan, tetapi lebih menekankan pada outcome
(hasil), dengan demikian, maka dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP), Penekanan pada hasil kegiatan sangat perlu
mendapat perhatian. LAKIP sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas
kegiatan tahunan yang telah disusun dalam dokumen Rencana Kerja Tahunan
(RKT) yang mana dokumen tersebut sangat tepat dipakai sebagai salah satu tolok
ukur untuk mengukur keberhasilan maupun kegagalan dalam melaksanakan
kegiatan.

Pemberlakuan Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah, diharapkan mampu menjadi pendorong
Pemberdayaan Daerah (Legislatif dan Eksekutif Daerah), sehingga memiliki
inisiatif, kreatifitas dan produktifitas yang tinggi dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di daerah.

Untuk mendorong Pemerintah Daerah agar lebih mampu melaksanakan


pembangunan Daerah secara efesien, efektif, demokratis dan partisipatif perlu
adanya pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud
pertanggungjawaban pemerintah dalam mencapai visi dan misinya, sebagaimana
Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) yang selanjutnya secara teknis penyusunannya berpedoman
pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP), pada Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Kabupaten/Kota.

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Samarinda yang dibentuk berdasarkan


Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang
ditindaklanjuti dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 06 Tahun 2010
tentang Satuan Polisi Pamong Praja. Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah
Nomor 06 Tahun 2010 tersebut telah ditindak lanjuti dengan Peraturan Daerah
Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong
Praja Kota Samarinda, sebagai langkah operasional mengacu pada Peraturan
Walikota Nomor 52 Tahun 2012 tentang Penjabaran Tugas, Fungsi dan Tata kerja
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Samarinda. Sebagai salah satu perangkat
otonom bertekad dan berkewajiban untuk menyusun dokumen LAKIP yang
didasarkan pada tugas dan fungsi organisasi dan ditindaklanjuti dengan
PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja
, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Capaian Kinerja. Untuk itu sebagai
Satuan Penegak diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Tahun 2017.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2017 | 2


1.2. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah


sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008;

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan


Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan


Keuangan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan


Keuangan dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

8. Instruksi Presiden Nomor 05 Tahun 2004 tentang Percepatan


Pemberantasan korupsi;

9. Instruksi Presiden Nomor 07 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas


Kinerja Instansi Pemerintah;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang


Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2017 | 3


12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2011 tentang
Pedoman Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja;

13. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor


239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

14. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 5 Tahun 2012 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Samarinda;

15. Peraturan Walikota Kota Samarinda Nomor 29 Tahun 2011 Tentang


Pedoman Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kota Samarinda

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2017 | 4


1.3. Maksud dan Tujuan
Dengan disusunnya LAKIP Satpol PP Kota Samarinda Tahun 2016 sebagai
unsur pelaksana penegakan Perda, menyelenggarakan ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat adalah sebagai bentuk
kewajiban setiap instansi pemerintah dalam mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber
daya secara transparan dan akuntabel melalui media laporan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah.

Tujuan penyusunan LAKIP Satpol PP Tahun 2016 adalah :

1) Mempertanggungjawabkan kinerja Satpol PP Kota Samarinda kepada


Walikota Samarinda dan pihak yang berkepentingan (stakeholder), dalam
rangka mendukung dan mewujudkan visi misi Kota Samarinda serta
mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) dan
pemerintahan yang bersih (clean government).

2) Sebagai sarana umpan balik dalam penyempurnaan kebijakan dan


peningkatan kinerja secara berkesinambungan. Sehingga Satpol PP Kota
Samarinda dapat berperan dan berfungsi secara maksimal yang merupakan
bagian dari perangkat daerah sebagai unsur pelaksana penegakan Perda,
menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta
perlindungan masyarakat.

3) Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi unit-unit kerja di


lingkungan Kementerian Perdagangan sebagai wujud akuntabilitas instansi
pemerintah. Pedoman ini diharapkan dapat membantu penyusunan
Rencana Strategis, Perencanaan Kinerja Tahunan, Kontrak Kinerja dan
Pelaporan Kinerja, serta Indikator Kinerja.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2017 | 5


4) Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi unit-unit kerja di
lingkungan Kementerian Perdagangan sebagai wujud akuntabilitas instansi
pemerintah. Pedoman ini diharapkan dapat membantu penyusunan
Rencana Strategis, Perencanaan Kinerja Tahunan, Kontrak Kinerja dan
Pelaporan Kinerja, serta Indikator Kinerja.

1.4. Sistematika Penulisan


BAB I : Pendahuluan

A. Latar belakang
B. Dasar Hukum
C. Maksud dan Tujuan
D. Sistematika Penulisan

BAB II : Rencana Strategis dan Kinerja

A. Rencana Strategis
B. Rencana Kinerja
C. Perjanjian Kinerja

BAB III : Akuntabilitas Kinerja


A. Pengukuran Kinerja

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2017 | 6

Anda mungkin juga menyukai