Anda di halaman 1dari 46

KATA PENGANTAR

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pasar Kota Padang tahun 2014-2019 merupakan
dokumen perencanaan yang disusun sebagai panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Dinas Pasar dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan pada masa kepemimpinan
Walikota Padang dan Wakil Walikota Padang.

Penyusunan Renstra Dinas Pasar Kota Padang ini mengacu kepada Peraturan Daerah
Kota Padang Nomor 08 tahun 2002 tentang Pengelolaan dan Retribusi Pasar, serta Perwako
nomor 68 tahun 2012 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pasar, Perda
nomor 16 tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Pasar.

Seiring dengan telah ditetapkannya RPJMD Kota Padang tahun 2014-2019, maka
Dinas Pasar perlu menyelaraskan dokumen lima tahunan SKPD yaitu Renstra yang ditujukan
untuk konsistensi pencapaian indikator kinerja sesuai dengan dokumen RPJMD Kota Padang
tahun 2014-2019. Renstra Dinas Pasar Kota Padang ini merupakan penjabaran dari visi, misi
dan program dalam RPJMD Kota Padang tahun 2014-2019 ke dalam strategi pembangunan
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pasar, sehingga Renstra ini merupakan
pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja dan Penganggaran Dinas Pasar selama tahun
2014-2019.

Kepada Tim Penyusun Renstra ini kami ucapkan terima kasih atas kerja kerasnya
sehingga Renstra ini dapat diselesaikan. Akhir kata, kritikan dan saran dari pembaca kami
harapkan untuk kesempurnaan dokumen ini.

Padang, Desember 2014


Kepala Dinas Pasar Kota Padang

HENDRIZAL AZHAR,SH,MM
Pembina Tk.I Nip.19740520 200212 1 008
BAB I

1.1 Latar Belakang

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan


Nasional (SPPN) mengamanatkan, bahwa bagi Kepala Daerah yang baru dilantik, daerah
bersangkutan sudah harus menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD ). Selanjutnya UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan PP
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Rencana Pelaksanaan Pembangunan Daerah menjelaskan bahwa Peraturan Daerah RPJMD
telah ditetapkan paling lambat 6 bulan setelah Kepala Daerah dilantik.
Penyusunan RPJMD diawali dengan penyusunan Rancangan Awal RPJMD
mempedomani Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dengan
memperhatikan RPJM Nasional dan RPJMD Propinsi serta kondisi lingkungan strategis
daerah bersangkutan. Dengan demikian, sesuai UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang, Menengah dan Tahunan, pada dasarnya
RPJMD Kota Padang Tahun 2014-2019 merupakan penjabaran secara konkrit dan
operasional dari Visi dan Misi Kepala Daerah dalam bentuk strategi, kebijakan dan program
pembangunan daerah sesuai dengan potensi, permasalahan dan tantangan yang dihadapi
ke depan.
Proses, tahapan dan tata cara penyusunan RPJMD Kota Padang 2014-2019 mulai
dari penyusunan Rancangan Awal RPJMD sampai dijadikan Peraturan Daerah tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dilaksanakan sesuai dengan PP
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Rencana Pelaksanaan Pembangunan Daerah.
Sebagai dokumen Perencanaan Renstra Dinas Pasar Kota Padang disusun dengan
berpedoman pada :
1. UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
mengamanatkan penyusunan rencana pembangunan jangka panjang, menengah dan
tahunan
2. UU Nomor 32 Tahun 2002 tentang Pemerintahan Daerah
3. UU Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, pengembangan dan IPTEK
4. PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah

1
5. PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
6. PP Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Propinsi Sumatera Barat Tahun 2005-2025.

1.2. Landasan Hukum.


Sesuai PP Nomor 8 Tahun 2008, landasan hukum penyusunan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kota Padang Tahun 2014 - 2019 adalah :
1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota
Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1956 Nomor 20);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 140, Tambahan Lembaga Negara Republik
Indonesia Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4389 );
4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistim Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700) ;
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 28 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725) ;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1980 tentang Perubahan Batas Wilayah

2
Kotamadya Daerah Tingkat II Padang (Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 25
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3164);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578) ;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Rpublik Indonesia Nomor 4585);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan
Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);
16. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan, dan
Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 59 Tahun 2007;
18. Peraturan Mentri Dalam Negeri Bomor 54 tahun 2010 tentang tata cara penyusunan,
pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah.
19. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan Daerah.
20. Peraturan Daerah Nomor 06 tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Padang Tahun 2014-2019.

3
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Renstra ini adalah sebagai pedoman bagi seluruh komponen
/aparatur Dinas Pasar Kota Padang dalam melaksanakan kegiatan selama kurun waktu 5
(lima) tahun dan juga sebagai dasar perencanaan tahunan, sehingga diharapkan dapat
menghasilkan perencanaan yang berkesinambungan, sinergis terpadu, akuntabel dan
bermutu.
Tujuan penyusunan Renstra Dinas Pasar ini adalah mengoptimalkan peran
perencanaan pembangunan dalam pencapaian visi dan misi Pemerintah Kota Padang yang
tercantum di dalam RPJMD Kota Padang 2014-2019, sehingga terjadi sinergitas tupoksi
Dinas Pasar dengan urusan perencanaan dalam RPJMD Kota Padang.

1.4 Sistimatika Penulisan

Sistimatika penulisan pada masing-masing point di atas tergantung kepada kondisi


dan kebutuhan penulisan dan dianalisa secara komprehensif. Untuk menyederhanakan
pemikiran point di atas dapat dikelompokan sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Gambaran Pelayanan SKPD, berisikan tugas, fungsi dan struktur
organisasi SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, tantangan dan peluang
pengembangan pelayanan SKPD.
BAB III : Isu-Isu Strategis Pembangunan Daerah, berisikan Identifikasi
permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas
Pasar,Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah terpilih, Telaahan Renstra K/L dan Renstra
Propinsi/Kabupaten/Kota, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, penentuan Isu-Isu
Strategis.
BAB IV : Visi dan Misi serta Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan,
berisikan Visi, Misi Dinas Pasar, Tujuan dan Sasaran Jangka
Menengah Dinas Pasar, Strategi dan Kebijakan.
BAB V : Rencana Program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran
dan pendanaan indikatif
BAB VI : Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD
BAB VII : Penutup

4
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
DINAS PASAR KOTA PADANG
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Merujuk kepada Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 08 tahun 2002 tentang
Pengelolaan dan Retribusi Pasar, serta Perwako Nomor 68 Tahun 2012 tentang Penjabaran
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pasar Perda Nomor 16 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Dinas Daerah bahwa Keberadaan SKPD Dinas Pasar adalah sebagai Satuan Kerja Perangkat
Daerah yang diberi kewenangan mengelola pasar-pasar Kota Padang, struktur organisasi
dan tata kerja Dinas Pasar terdiri dari Kepala Dinas, Sekretariat Dinas, Bidang
Pengembangan Pasar, Bidang Pendapatan, Bidang Pemeliharaan Bangunan, Bidang K3 dan
kelompok jabatan fungsional.

1. Susunan Organisasi
a. Susunan Organisasi Dinas Pasar terdiri dari :
1) Kepala
2) Sekretariat Dinas
- Kasubag Umum
- Kasubag Keuangan
3) Bidang Pengembangan Pasar
- Kasi Perencanaan dan evaluasi
- Kasi Penataan dan Kerjasama
4) Bidang Pendapatan
- Kasi Penetapan dan Verifikasi
- Kasi Penagihan
5) Bidang Pemeliharaan Bangunan
- Kasi Saluran dan Drainase
- Kasi Gedung
6) Bidang Kebersihan, Keamanan Dan Ketertiban
- Kasi Trantib
- Kasi Kebersihan
7) Unit Pelayanan Teknis Dinas
- UPTD Simpang Haru
- UPTD Bandar Buat
5
- UPTD Belimbing
- UPTD Lubuk Buaya
- UPTD Ulak Karang
- UPTD Alai
- UPTD Tanah Kongsi
- UPTD Siteba
8) Kelompok Jabatan Fungsional
Bagan struktur organisasi Dinas Pasar sebagaimana terlampir.

2. Uraian Tugas
KEPALA DINAS

Kepala Dinas mempunyai tugas mengatur dan menyusun kebijakan teknis bidang
pengelolaan pasar demi terwujudnya pasar yang tertib, aman dan
nyaman, membina aparatur dalam pengelolaan urusan pasar dan kawasan
pasar agar pencapaian hasil pelaksanaan tugas dapat lebih efisien dan efektif,
serta mengevaluasi pengelolaan urusan pasar dan kawasan pasar berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan guna mengetahui keberhasilan
pelaksanaan tugas secara komprehensif.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1),
Kepala Dinas mempunyai fungsi:
1. Menyusun kebijakan teknis bidang pasar demi terwujudnya pasar yang
berkualitas melalui sistem yang kondusif.
2. Merumuskan sasaran strategis Dinas Pasar berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan untuk pencapaian pasar yang berkwalitas, berhasil dan
berdaya guna.
3. Merumuskan program kerja Dinas Pasar berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan agar penyelenggaraan urusan pasar dapat terukur
secara tepat dan optimal.
4. Mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan pasar dengan para stakeholder
terkait berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan agar
terwujudnya sinkronisasi kebijakan dengan baik
5. Menyelenggarakan urusan pasar dan tuga pembantuan meliputi manajemen,
penelitian dan pengembangan, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan demi terwujudnya pembangunan pasar yang berkwalitas.
6
6. Mengendalikan penyelenggaraan urusan pasar berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan sebagai bentuk upaya menjaga mutu dan
efisiensi Dinas Pasar.
7. Membina aparatur dalam penyelenggaraan urusan pasar berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan agar pencapaian hasil
pelaksanaan tugas dapat lebih efisien dan efektif
8. Mengarahkan penyelenggaraan urusan Dinas Pasar berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan demi tercapainya pelaksanaan tugas yang
tepat sasaran
9. Pengguna Anggaran Dinas
10. Pengguna Barang Dinas
11. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

SEKRETARIAT
Sekretariat mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Memberikan pelayanan teknis admnistrasi kepada seluruh satuan organisasi dinas
dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dinas.
b. Sekretariat Dinas dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
c. Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana diatas Sekretariat Dinas mempunyai
fungsi :
1) Menyusun administrasi kepegawaian, perlengkapan dan peralatan, urusan
rumah tangga dinas, keuangan, kearsipan, perpustakaan dan dokumentasi.
2) Menyusun Anggaran, pembinaan organisasi dan tata laksana, menyusun
evaluasi dan pelaporan
3) Meningkatkan sumber daya manusia
4) Membuat evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas
5) Membuat evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas
6) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

Sekretariat Dinas membawahi :

7
a. Sub Bagian Umum
Sub bagian umum dipimpin oleh seorang kepala sub bagian yang dalam
melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Sekretaris.
Sub bagian umum mempunyai tugas membantu Sekretaris melaksanakan
urusan pengelolaan administrasi dan kepegawaian, rumah tangga,
peralatan dan perlengkapan dinas.
Penjabaran tugas sub bagian umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
adalah:
Mengelola surat masuk dan surat keluar
Mengelola kearsipan
Mengelola administrasi kepegawaian
Melaksanakan urusan humas
Melaksanakan urusan pengadaan peralatan/perlengkapan,
pencatatan, penyimpanan, pendistribusian
Melaksanakan urusan pemeliharaan/perawatan alat-alat kantor
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b. Sub Bagian Keuangan
Sub bagian keuangan dipimpin oleh seorang kepala sub bagian yang
dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris.
Sub bagian keuangan mempunyai tugas membantu Sekretaris
melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi
penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas, verifikasi,
perbendaharaan, penyusunan pertanggungjawaban keuangan dinas.
Penjabaran tugas sub bagian keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) adalah:
1) Menyusun program dan rencana keuangan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan
2) Menyelenggarakan pelaksanaan administrasi keuangan
3) Menyiapkan kelengkapan surat perintah pembayaran uang
persediaan, surat perintah pembayaran ganti uang, surat perintah

8
pembayaran tambahan uang, surat perintah pembayaran langsung
gaji dan tunjangan PNS serta penghasilan lainnya.
4) Melakukan verifikasi surat pertanggungjawaban
5) Mempersiapkan bahan pertanggungjawaban dan menyiapkan laporan
keuangan
6) Menyimpan dan memelihara dokumen keuangan sesuai dengan
ketentuan peraturan perudang-undangan
7) Menyusun laporan bulanan,triwulan dan tahunan keuangan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
8) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

BIDANG PENGEMBANGAN PASAR


a. Bidang Pengembangan Pasar mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
menyiapkan data asset pasar, perencanaan, pengembangan, pemeliharaan asset
pasar dan penataan kawasan pasar serta memberikan pertimbangan teknis
dalam pemakaian, pemeliharaan, pengembangan, pendistribusian asset pasar
serta melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.
b. Bidang Pengembangan Pasar dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana diatas Bidang Pengembangan Pasar
mempunyai fungsi :
1) Mengumpulkan, mengolah/menganalisa data asset pasar.
2) Merencanakan pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pasar
3) Memberikan pertimbangan teknis pembangunan dan pemanfaatan
melaksanakan proses administrasi pemakaian, pendistribusian asset pasar.
4) Merencanakan, mengatur tata ruang dan pengembangan kawasan pasar
5) Melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan/penerimaan retribusi
6) Merencanakan terobosan dalam usaha menggali potensi penerimaan daerah
7) Mengelola dan melaksanakan pembangunan baru asset pasar
8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Bidang Pengembangan Pasar, terdiri dari :


a. Seksi Perencanaan dan Evaluasi

9
1. Seksi perencanaan dan evaluasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bidang Pengembangan Pasar.
2. Seksi Perencanaan dan evaluasi mempunyai tugas mengumpulkan,
mengolah, menganalisa data aset pasar serta mengevaluasi penggunaan
sarana/prasarana pasar.
3. Penjabaran tugas sebagai berikut:
a. Mengumpulkan/menginventarisasi, serta menganalisa data sarana dan
prasarana pasar.
b. Melaksanakan evaluasi dan pembaharuan data setiap tahun
c. Mengumpulkan bahan dan data dalam rangka penyiaran informasi
tentang pasar.
d. Memberikan pertimbangan kepada Kepala Dinas tentang Pengelolaan,
Pendistribusian, Penggunaan Sarana dan Prasarana Pasar.
e. Memproses dan melaksanakan pembangunan baru aset pasar.
f. Menerima masukan, keluhan, usul dan saran baik dari masyarakat
ataupun pedagang (pengguna Aset Pasar) serta mencari solusi
pemecahan masalah.
g. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan kerjasama antar
instansi/perorangan.
h. Merencanakan format pelaporan dan teknis administrasi pemanfaatan dan
pengembangan aset pasar.
i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
b. Seksi Penataan dan Kerjasama
1. Seksi Penataan dan Kerjasama dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bidang Pengembangan Pasar.
2. Seksi Penataan dan Kerjasama mempunyai tugas merencanakan, mengatur
penggunaan ruangan, sarana dan prasarana serta pengembangan dan
pemeliharaan pasar.
3. Penjabaran tugas sebagai berikut:

10
a. Menerima masukan, keluhan, usul dan saran baik dari masyarakat atau
pedagang (pengguna aset pasar) serta mengevaluasi dan mencari solusi
pemecahan masalah
b. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan kerjasama antara instansi/
perorangan
c. Merencanakan pengembangan, pengaturan tata ruang dan
pengembangan kawasan pasar
d. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dinas
e. Melakukan upaya menciptakan kemudahan peluang investasi dalam
pengembangan pasar
f. Merencanakan, mengatur penggunaan ruang kios, los dan tempat usaha
lainnya
g. Melakukan penataan ruang parkir di kawasan pasar
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsi

BIDANG PENDAPATAN

a. Bidang Pendapatan mempunyai tugas mengolah, mempersiapkan, melaksanakan


penetapan, pelaksanaan retribsui dan penerimaan serta mengevaluasi
penerimaan retribusi.
b. Bidang Pendapatan dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana diatas, Bidang Pendapatan mempunyai
fungsi :
1) Mengumpulkan, mengolah/menganalisa, serta menetapkan jumlah/ besarnya
retribusi penggunaan sarana dan prasarana pasar
2) Melaksanakan proses penetapan dan penagihan retribusi.
3) Melaksanakan proses izin menempati toko, kios dan sarana prasarana pasar
4) Melaksanakan penagihan serta melaksanakan proses administrasi
pemungutan/ penerimaan retribusi
5) Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait.
6) Melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan sanksi-sanksi terhadap
pelanggaran aturan yang berlaku dalam pelaksanaan retribusi.

11
7) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan sanksi-sanksi terhadap
pelanggaran aturan yang berlaku dalam pelaksanaan retribusi.
8) Merencanakan terobosan dalam usaha menggali potensi dalam rangka
penerimanaan daerah.
9) Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan atasan.

Bidang Pendapatan, terdiri dari :


a. Seksi Penetapan dan Verifikasi
1. Seksi Penetapan dan Verifikasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bidang Pendapatan
2. Seksi Penetapan dan Verifikasi mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah,
menganalisa serta menetapkan besarnya retribusi terhadap pengguna sarana
dan prasarana pasar dan melakukan verifikasi terhadap penerimaandi
lingkungan pasar.
3. Penjabaran tugas sebagai berikut:
a. Melaksanakan penetapan dan proses administrasi penetapan retribusi
pengguna sarana dan prasarana pasar;
b. Melaksanakan proses administrasi pemberian izin menempati dan
menggunakan sarana dan prasarana pasar, proses administrasi
pengalihan hak pengguna sarana dan prasarana pasar;
c. Melaksanakan pembukuan terhadap penerimaan retribusi di lingkungan
Dinas Pasar;
d. Membuat laporan secara periodik terhadap adanya tunggakan terhadap
pelaksanaan pemungutan retribusi;
e. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

b. Seksi Penagihan
1) Seksi Penagihan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Pendapatan.

2) Seksi Penagihan mempunyai tugas melaksanakan penagihan retribusi


terhadap pengguna sarana dan prasarana pasar.

12
3) Penjabaran tugas Seksi Penagihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
adalah:

a. melaksanakan proses administrasi penagihan retribusi;


b. membuat realisasi penerimaan harian, bulanan dan tahunan;
c. menyusun pembukuan dan laporan realisasi penerimaan dan
tunggakan retribusi parkir;
d. menyiapkan bahan-bahan yang berhubungan dengan kelancaran
penerimaan serta tindakan-tindakan yang akan timbul terhadap pihak
ketiga;
e. melakukan kerjasama dan koordinasi dengan dinas instansi terkait;
f. melakukan penagihan retribusi dan bea lainnya terhadap pengguna
sarana dan prasarana pasar;
g. melakukan pemungutan retribusi parkir;
h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

BIDANG KEBERSIHAN, KEAMANAN DAN KETERTIBAN

a. Bidang Kebersihan, Keamanan dan Ketertiban mempunyai tugas


menyelenggarakan sebahagian tugas pokok dinas di bidang pembinaan,
keamanan, ketertiban, memelihara dan menjaga kebersihan taman-taman,
jalan, riol gang dalam Pasar Raya serta mencegah timbulnya hal-hal yang
menganggu keamanan, ketertiban serta keselamatan dalam pasar, sehingga
terciptanya rasa aman dan nyaman bagi pedagang dan pengunjung pasar.
b. Bidang Kebersihan, Keamanan dan Ketertiban dipimpin oleh seorang Kepala yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
c. Untuk sebagaimana diatas, Bidang Kebersihan, Keamanan dan Ketertiban
mempunyai fungsi :
1) Memelihara keamanan dan ketertiban dalam lingkungan pasar;
2) Menyelesaikan pertikaian/perselisihan antar pedagang dan atau pengusaha
jasa dalam menjalankan usahanya dilingkungan pasar;
3) Mencegah timbulnya gangguan keamanan dan ketertiban serta bahaya
kebakaran dalam lingkungan pasar;
4) Membina dan mengarahkan personil keamanan dalam rangka pengawasan
keamanan dan ketertiban dilingkungan pasar;
13
5) Menertibkan para pedagang yang berjualan ditempat terlarang;
6) Mengawasi dan melaksanakan kebersihan dalam Pasar Raya;
7) Menjaga, memelihara dam memanfaatkan sarana dan prasarana untuk
menunjang kebersihan pasar;
8) Memberikan bimbingan dan penyuluhan tentang kebersihan dan keindahan
kepada petugas dan pedagang, pengusaha jasa serta pengguna sarana dan
prasarana pasar lainnya;
9) Memelihara dan mengingatkan pengelola WC umum untuk menjaga K3
(Ketertiban, Kebersihan, Keindahan);
10) Menjaga dan memelihara taman-taman bunga di kawasan pasar;
11) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan.

Bidang Kebersihan, Keamanan, dan Ketertiban, membawahi :


a. Seksi Kebersihan
1) Seksi Kebersihan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Kebersihan, Keamanan dan Ketertiban.

2) Seksi kebersihan mempunyai tugas melaksanakan kebersihan mulai dari


penyapuan, penumpukan sementara sampai pembuangan akhir serta
memelihara selokan, riol, gang, trotoar, taman yang berada di lingkungan
pasar.

3) Penjabaran tugas Seksi Kebersihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


adalah :

a. melaksanakan tugas kebersihan dan keindahan di lingkungan Pasar;


b. mengatur dan membina serta mengarahkan petugas kebersihan agar
melaksanakan tugas sesuai dengan penggarisan yang diberikan;
c. memberikan penyuluhan dan pembinaan serta pengarahan kepada
pemilik toko, kios dan los agar menjaga Ketertiban, Kebersihan dan
Keindahan di lingkungan pasar;
d. memelihara dan mengingatkan pengelola WC Umum dalam pasar agar
menjaga Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan;

14
e. mengawasi dan menjaga kebersihan dan keindahan toko, kios, los, meja
batu di lingkungan pasar;
f. menyelenggarakan dan memelihara kebersihan jalan, riol, selokan, gang,
trotoar, berem di lingkungan pasar untuk kelancaran saluran air limbah;
g. mengawasi pembuangan air limbah pedagang dan pengguna jasa serta
memonitor pengaruh air limbah terhadap lingkungannya;
h. menjaga, menata dan memelihara kebersihan gedung dan taman di
lingkungan pasar;
i. melaksanakan pengangkatan sedimen yang berada dalam riol-riol di
kawasan pasar;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
b. Seksi Keamanan dan Ketertiban
a) Seksi Trantib dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan
tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Kebersihan, Keamanan dan Ketertiban.
b) Seksi Trantib mempunyai tugas menjaga keamanan dan ketertiban dalam
kawasan pasar dan melakukan pembinaan Ketertiban atas penggunaan
sarana dan prasarana pasar.
c) Penjabaran tugas Seksi Trantib sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah
:
a. membina dan membimbing petugas pasar dalam pelaksanaan tugas
keamanan dan pencegahan bahaya kebakaran;
b. mengerahkan petugas keamanan untuk menjaga keamanan di lingkungan
pasar;
c. melakukan pembinaan mental dan kesamaptaan kepada petugas
keamanan pasar;
d. memelihara keamanan dan ketertiban di lingkungan pasar;
e. mencegah timbulnya gangguan keamanan di lingkungan pasar;
f. menyelenggarakan pos-pos keamanan dalam melakukan pembinaan
ketertiban;
g. mengatur, menata dan menertibkan pelataran parkir, penggunaan
fasilitas umum, jalan, trotoar, gang dan lain-lain sesuai dengan
peruntukkannya;
15
h. menyelenggarakan kegiatan perparkiran dan menjaga kerapian parkir
kendaraan;
i. menyediakan sumur-sumur dan bak-bak air untuk mencegah kebakaran
di lingkungan pasar;
j. menyediakan perlengkapan alat-alat pemadam kebakaran dan fasilitas
keselamatan gedung lainnya;
k. menjaga kelengkapan alat-alat pemadam kebakaran siap pakai;
l. menertibkan dan mengatur parkir kendaraan dilingkungan pasar;
m. menyelesaikan perselisihan dan pertikaian antar pedagang dan pengguna
jasa dan usaha dilingkungan pasar;
n. melaksanakan penindakan terhadap pedagang yang melakukan
pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan;
o. memproses penindakan terhadap pelanggaran aturan ke tingkat yang
lebih tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
p. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

BIDANG PEMELIHARAAN BANGUNAN


a. Bidang Pemeliharaan Bangunan mempunyai tugas menyelenggarakan
sebahagian tugas pokok dinas di bidang saluran dan bangunan pasar.
b. Bidang Pemeliharaan Bangunan dipimpin oleh seorang Kepala yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
c. Untuk sebagaimana diatas, Bidang Pemeliharaan Bangunan mempunyai fungsi:
1) Menyelenggarakan pembinaan terhadap pengadaan, perawatan, saluran dan
Bangunan pasar.
2) Mengatur, mengontrol penggunaan sarana angkutan kebersihan dan
ketertiban.
3) Memelihara, memperbaiki saluran, bangunan, gedung, peralatan kebersihan,
ketertiban dan pengamanan agar tetap dapat difungsikan.
4) Memberikan laporan dan masukan tentang kerusakan saluran, gedung untuk
diperbaiki.
5) Memanfaatkan sarana prasarana untuk menciptakan dan meningkatkan
kenyamanan pasar.
6) Melaksanakan tugas lain yang berikan oleh atasan.

16
Bidang Pemeliharaan Bangunan, membawahi :
A. Seksi Saluran dan drainase
1) Seksi Saluran dan Drainase dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Pemeliharaan Bangunan.

2) Seksi Saluran dan Drainase mempunyai tugas menyiapkan dan pemeliharaan


saluran dan drainase penggunaan dan pengadaan sarana dan prasarana
pasar.

3) Penjabaran tugas Seksi Saluran dan Drainase sebagaimana dimaksud pada


ayat (2) adalah :

a. merencanakan, menyiapkan dan menyelenggarakan pemeliharaansaluran


dan drainase pasar;
b. meneliti keadaan fisik dan melakukan pengawasan serta pemeliharaan
saluran dan drainase di lingkungan pasar;
c. membuat jadwal rutin untuk melakukan kebersihan dan kelancaran
saluran drainase pasar;
d. melakukan pengawasan kebersihan drainase dan kelancaran saluran
drainase;
e. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
B. Seksi Gedung
1) Seksi Gedung dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Pemeliharaan Bangunan.
2) Seksi Gedung mempunyai tugas melakukan pendataan, penilaian dan
pemeliharaan terhadap bangunan gedung yang dimiliki oleh Dinas Pasar.
3) Penjabaran tugas Seksi Gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
adalah :
a. melakukan pemeliharaan terhadap seluruh bangunan gedung pasar;
b. melakukan penilaian dan pendataan terhadap bangunan gedung dari
segi umur, kelayakan dan kekuatan bangunan gedung pasar;
c. melakukan pengawasan dan memperbaiki bangunan gedung yang
sudah rusak;

17
d. membuat perencanaan agar bangunan gedung terlihat indah dan
terpelihara dengan melakukan rehab serta pengecatan ulang;
e. mengawasi bangunan gedung dari perubahan bentuk yang dilakukan
oleh pedagang;
f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

Unit Pengelola Teknis Dinas Pasar (UPTD Pasar)


a. Unit Pengelola Teknis Dinas Pasar (UPTD Pasar) dipimpin oleh seorang
Kepala UPTD yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas melalui Kepala Bagian Umum dan Kepala Bidang.
b. Kepala UPTD mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan tugas diwilayah kerjanya masing-masing.
UPTD Pasar terdiri dari :
1) UPTD Lubuk Buaya
2) UPTD Alai
3) UPTD Ulak Karang
4) UPTD Nanggalo
5) UPTD Belimbing
6) UPTD Bandar Buat
7) UPTD Simpang Haru
8) UPTD Tanah Kongsi

Untuk melaksanakan tugasnya sebagaimana diatas, UPTD Pasar mempunyai


fungsi :
1) Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi setiap kegiatan yang
berkaitan dengan pengelolaan pasar, dan memberikan laporan, saran dan
pertimbangan kepada Kepala Dinas tentang pasar di wilayahnya;
2) Bertanggungjawab terhadap pemungutan retribusi bulanan dan harian,
rekening yang dipungut oleh petugas sesuai dengan target yang telah
ditetapkan;
3) Bertanggung jawab terhadap keamanan, ketertiban dan kebersihan di
lingkungan UPTD Pasar;

18
4) Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan K3 (Ketertiban, Kebersihan dan
Keindahan) di wilayah kerjanya;
5) Meberikan pertimbangan kepada Kepala Dinas Pasar terhadap perizinan
diwilayah kerjanya.
6) Melakukan pembinaan terhadap seluruh petugas yang berada di wilayah
kerjanya seperti petugas kebersihan, pendapatan dan keamanan;
7) Memelihara dan melakukan kerjasama dengan Ketua Kelompok Pedagang
dan Tokoh Pedagang untuk kepentingan dinas dan kemajuan pasar;
8) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Kelompok Jabatan Fungsional :


Mempunyai tugas sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan
peraturan perundang-undangan. Masing-masing bagian atau bidang merupakan sub sistem
dari sistem Dinas Pasar Kota Padang yang saling berkaitan secara logis dalam melaksanakan
koordinasi dan penyusunan perencanaan pembangunan daerah sehingga berbentuk
sinergisitas dalam menciptakan pelayanan yang prima kepada masyarakat, keterkaitan
dalam pelaksanaan koordinasi dan penyusunan perencanaan pembangunan daerah di
deskripsikan pada Bagan Struktur Organisasi sebagaimana berikut ini :

2.2. Sumber Daya Dinas Pasar Kota Padang


Berdasarkan Perda Nomor 16 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah bahwa
Keberadaan SKPD Dinas Pasar :
19
1. Mempertanggung jawabkan tugas pengelolaan pasar kepada Kepala daerah.
2. Memelihara dan meningkatkan kemampuan dan disiplin pegawai.
3. Melakukan koordinasi dengan Dinas Instansi terkait serta dengan pihak swasta.
Komposisi Pegawai dan Sarana dan Prasarana
Komposisi Pegawai :
PNS :
- Golongan IV : 4 orang
- Golongan III : 36 orang
- Golongan II : 45 orang
- Golongan I : 29 orang
Jumlah 114 orang
Non PNS
- SK Walikota : 233 orang
Jumlah 233 orang
Yang terdiri dari;
Pengawas Kebersihan : 2 orang
Sespri : 1 orang
Petugas Storing Listrik : 6 orang
Petugas Pengangkut Kontainer : 2 orang
Petugas Truk : 27 orang
Petugas Penyapuan : 33 orang
Petugas Trantib : 49 orang
Pengadministrasian Kepegawaian : 2 orang
Pengadministrasian Keuangan : 4 orang
Operator Komputer : 5 orang
Caraka : 2 orang
Petugas Pemungut Retribusi : 12 orang
Pengadministrasian Umum : 33 orang
BKO Pengemudi : 3 orang
BKO Trantib : 1 orang
BKO Sopir : 1 orang
UPTD Tanah Kongsi : 8 orang
UPTD Alai : 6 orang
UPTD Nanggalo : 5 orang
20
UPTD Ulak karang : 10 orang
UPTD Lubuk Buaya : 8 orang
UPTD Belimbing : 2 orang
UPTD Bandar Buat : 11 orang
Jumlah 233 orang
Sarana

Luas
Nama Letak/Alamat Tanah
(M2)

1 PERTOKOAN FASE I S/D VII JL. PASAR RAYA PADANG 15.437

PERTOKOAN PASAR RAYA BARAT JL. PASAR RAYA BARAT


2 16.835
TAHAP I S/D III PADANG
4.800
3 PERTOKOAN BLOK A JL. PASAR RAYA PADANG

4 PERTOKOAN RAJAWALI JL. PASAR RAYA PADANG 672

5 BLOK I s/d Blok IV JL. PASAR BARU 17.436

KANTOR UPTD DINAS PASAR PASAR JL. PASAR BELIMBING APEL


6
BELIMBING RAYA 3,400

4.275
7 PASAR BELIMBING

KANTOR UPTD DINAS PASAR PASAR


8 JL. SAWAHAN
SIMPANG HARU
9 PASAR SIMPANG HARU 5.000
KANTOR UPTD DINAS PASAR PASAR
10 JL. ALAI PARAK KOPI
ALAI
11 KANTOR SATPAM ALAI JL. ALAI PARAK KOPI

12 LOS PASAR ALAI JL. ALAI PARAK KOPI 6.100

13 MUSHOLLA PASAR ALAI JL. ALAI PARAK KOPI

KANTOR UPTD DINAS PASAR PASAR JL. TANAH KONGSI PASAR


14
TANAH KONGSI TANAH KONGSI

JL. TANAH KONGSI PASAR


15 PASAR TANAH KONGSI 6.000
TANAH KONGSI

21
JL. TANAH KONGSI PASAR
16 MUSHOLLA JL. TANAH KONGSI
TANAH KONGSI

KANTOR UPTD DINAS PASAR PASAR JL. TANAH KONGSI PASAR


17
LUBUK BUAYA TANAH KONGSI

JL. ADINEGORO KM 15 PASAR


18 PASAR LUBUK BUAYA 23.600
LUBUK BUAYA
JL. ADINEGORO KM 15 PASAR
19 MUSHOLLA PASAR LUBUK BUAYA
LUBUK BUAYA
KANTOR DINAS PASAR UPTD PASAR JL. RAYA PADANG INDARUNG
20
BANDA BUEK PASAR BANDA BUEK
JL. RAYA PADANG INDARUNG
21 PASAR BANDA BUEK 23.600
PASAR BANDA BUEK
22 MUSHOLLA ULAK KARANG JL. S. PARMAN PADANG

PETAK TOKO PASAR NANGGALO


23 JL. PASAR RAYA SITEBA
(KELAS 1)
KANTOR DINAS PASAR UPTD PASAR
24 JL. S. PARMAN PADANG
ULAK KARANG
PETAK TOKO PASAR NANGGALO
25 JL. PASAR RAYA SITEBA
(KELAS 2) 2,298
BANGUNAN KIOS PASAR ULAK
26 JL. S. PARMAN PADANG
KARANG 2,750
27 LOS SAYUR PASAR SITEBA JL. PASAR RAYA SITEBA 2,298

28 PETAK TOKO PASAR ULAK KARANG JL. S. PARMAN PADANG


2,750

29 KIOS PASAR ATAS PASAR SITEBA JL.PASAR RAYA SITEBA


2,298

PETAK TOKO/LOS PASAR SIMPANG


30 JL. SAWAHAN
HARU 5,200

31 BANGUNAN WC PASAR ALAI JL. ALAI PARAK KOPI

32 POS KEAMANAN TERPADU JL. PASAR BARU

33 PASAR BUNGUS BUNGUS TELUK KABUNG

Prasarana

No. Nama Jumlah Merk

1 2 3

22
1 Sepeda Motor 3 SUZUKI

2 Sepeda Motor 7 HONDA

3 Gerobak Dorong 4 LOKAL

4 Truk 2 TOYOTA

5 Truk 2 ISUZU

6 Truk 5 COLT DIESEL

7 Minibus 1 TOYOTA

8 Kontainer 32 LOKAL

9 Pick UP Hilux 1 TOYOTA

10 Colt T 1 MITSUBISHI

11 Betor 4 MINERVA

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Pasar Kota Padang


Sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mempunyai kewenangan
dalam mengelola Pasar Kota Padang, pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Pasar
antara lain :
1. Pelayanan Administrasi Perkantoran, yang meliputi pelayanan dibidang kepegawaian,
administrasi keuangan, serta pelayanan terhadap masyarakat umum yang berurusan
dengan Dinas Pasar.
2. Pelayanan dibidang Kebersihan, meliputi pelayanan penyapuan di lingkungan pasar,
pengangkatan sampah ke TPS dan pembuangannya ke TPA.
3. Pelayanan dibidang Ketertiban, yaitu melakukan upaya-upaya penataan fisik pasar
terutama yang menyangkut tempat berjualan bagi Pedagang kaki Lima.
4. Pelayanan dibidang Keamanan, melakukan upaya pengamanan pasar sehingga
pedagang dan pengunjung pasar merasa nyaman dalam melakukan aktifitas jual
beli.

23
5. Pelayanan Pengembangan Pasar, yaitu kegiatan dalam upaya menata pasar kedepan
sehingga dapat memenuhi estetika pasar sebagai pasar Ibu Kota Propinsi Sumatera
Barat sesuai dengan Visi dan Misi yang telah ditetapkan.
6. Pelayanan dibidang pemeliharaan sarana dan prasarana pasar.
7. Pelayanan Retribusi Pasar, yaitu kegiatan pengelolaan retribusi pasar.
Sesuai dengan sasaran Renstra Dinas Pasar Kota Padang tahun 2009-2014, maka hasil
capaian kinerja Dinas Pasar Kota Padang selama kurun waktu lima tahun adalah sebagai
berikut;
1. Tersedianya jaminan keamanan dalam melakukan aktifitas perdagangan. Sasaran
yang telah dicapai adalah dengan meningkatkan kualitas dan kemampuan anggota
dalam menghadapi segala tantangan di lapangan, baik keamanan untuk pedagang
dan pengunjung pasar.
2. Terciptanya rasa aman dan nyaman bagi pedagang dan pengunjung pasar.
Sasaran yang dicapai adalah dengan adanya rasa aman dan nyaman untuk aktifitas
jual beli antara pedagang dan konsumen akan dapat meningkatkan kunjungan
pasar, sehingga pendapatan pedagang dapat meningkat.
3. Terbinanya hubungan yang harmonis antara masyarakat dengan aparatur Dinas
Pasar dalam rangka mewujudkan pasar yang maju dan tertib.
Sasaran yang dicapai adalah adanya kerjasama yang baik antara aparatur dengan
pedagang sehingga kenyamanan dan ketertiban di pasar dapat berjalan dengan
baik.
4. Peningkatan prasarana pasar.
Sasaran yang dicapai adalah dengan melakukan perbaikan dan pembangunan
prasarana pasar yang lebih baik sehingga dapat mendukung proses kegiatan jual beli
di pasar.
5. Sub sentral bisnis
Sasaran yang ingin dicapai adalah menjadikan pasar sebagai pusat bisnis di kota
Padang, dengan melakukan upaya-upaya pembagunan pusat-pusat perdagangan
yang memadai.
6. Tersedianya prasarana pasar yang lengkap guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sasaran yang dicapai dengan melakukan pembangunan prasarana yang memadai
demi pemenuhan kebutuhan masyarakat.
7. Adanya pilihan alternatif bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan rekreasi
pemberdayaan ekonomi rakyat.
24
Sasaran yang dicapai adalah selain sebagai tempat bertemunya pedagang dan
pembeli, pasar juga bisa dijadikan tempat rekreasi bagi keluarga.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pasar


Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan, Dinas Pasar
menyusun strategi yang mengacu pada faktor-faktor kekuatan dan kelemahan internal serta
faktor peluang dan ancaman eksternal.
Berdasarkan hasil analisis terhadap faktor internal, teridentifikasi beberapa kekuatan
yang harus dimanfaatkan secara baik, antara lain:
Lingkup pengelolaan pasar adalah pengaturan tata ruang pasar, kebersihan dan
keamanan.
Fasiltas pasar terdiri dari los/lapak permanen untuk penyediaan kebutuhan pokok
sehari-hari, ruko kelontong, ruko pakaian dan lain sebagainya.
Pedagang Kaki Lima (PKL) adalah Aset yang harus dibina
Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) merupakan tuntutan semua elemen warga kota
dan sebagai alternatif bagi konsumen dalam penyediaan barang.
Fasilitas pendukung yang memadai.
Disamping kekuatan tersebut, ternyata hingga saat ini masih dijumpai berbagai
kelemahan internal di Dinas Pasar yang harus ditekan serendah mungkin, antara lain:
Belum adanya lahan khusus untuk PKL
Fasilitas pasar kurang terpelihara, drainase dan selokan tersumbat
PKL tidak mempertimbangkan fungsi lahan sehingga jalan menjadi kotor dan
semrawut.
Disisi lain, hasil analisis terhadap faktor eksternal menemukan berbagai peluang
yang perlu dimanfaatkan dalam strategi dan kebijakan Dinas Pasar, antara lain:
Rencana relokasi fungsi dari beberapa pasar dengan memperbaiki fasilitas dan
utilitas.
Adanya ruas jalan dan lahan yang bisa dimanfaatkan sementara untuk PKL
Adanya rencana untuk mengembangkan pasar tradisional yang berpeluang untuk
perbaikan kualitas dan keamanan pangan.
Perkembangan pasar tradisional, yang direncanakan menjadi pasar tematik ( Pasar
yang mempunyai ciri khas) serta pasar modren yang menunjukan prospek baik yang
diantisipasi dengan meningkatkan sistem dan fasilitas pasar.

25
Disamping itu, berbagai tantangan/ancaman perlu diantisipasi dalam penyusunan
strategi dan kebijakan perencanaan pembangunan kedepan, ancaman tersebut antara laian:
Keterbatasan lahan untuk PKL, sehingga mempersulit pengendalian pelaku pasar,
mengurangi rasa aman, kenyamanan dan kebersihan lingkungan pasar.
Belum samanya pemahaman beberapa institusi terhadap penataan PKL
Belum maksimalnya perlindungan hukum bagi petugas di lapangan
Premanisme dan oknum aparat
Faktor-faktor tersebut dianalisis dengan menggunakan pendekatan SWOT
(Strengths,weaknesses, opportunities, threats). Dari hasil analisis SWOT kemudian disusun
strategi perencanaan, pengendalian dan evaluasi serta penelitian dan pengembangan dalam
lima tahun ke depan (2014-2019) sebagai berikut:
Kekuatan :
Lingkup Pengelolaan Pasar adalah pengaturan tata ruang pasar, kebersihan dan
keamanan, pekerjaan bongkar muat dikoordinir dalam wadah yang juga berfungsi
sebagai pengendali keamanan pasar.
Biaya operasional dan pemeliharaan, rencana perbaikan jalan lingkungan pasar
dianggarkan.
Kelemahan :
Lahan untuk perluasan terbatas dan mahal karena lokasi pasar berada ditengah
kota.
Fasilitas pasar induk dan pasar-pasar tradisional kurang terpelihara, yaitu jalan kotor
dan semrawut, drainase dan selokan tersumbat.
Beberapa fasilitas pendukung kurang memadai, seperti jalan pasar kotor karena
drainase banyak tersumbat.
Biaya operasional dan perawatan fasilitas yang cukup mahal, pedagang berada
dipinggir jalan.
Peluang :
Rencana Relokasi fungsi dari beberapa pasar akan memperbaiki fasilitas dan utilitas.
Adanya rencana pemda untuk memfungsikan fasilitas sekitar pasar seperti terminal
dalam dan antar kota, pengembangan pasar tradisional berpeluang untuk perbaikan
kualitas dan keamanan pangan.
Perkembangan pasar tradisional, pasar modren, hotel, restoran serta jasa katering
menunjukan prospek baik yang diantisipasi dengan meningkatkan sistem dan fasilitas
pasar.
26
Ancaman :
Meningkatnya keberadaan pihak-pihak yang tidak relevan, mempersulit pengendalian
pelaku pasar, mengurangi rasa aman, kenyamanan dan kebersihan lingkungan
pasar.

27
BAB III
ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD


Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut terdapat beberapa permasalahan,
antara lain:
1) Belum optimalnya dokumen perencanaan kota yang dipedomani oleh SKPD
2) Masih belum optimalnya pelaksanaan koordinasi dan kerjasama perencanaan dengan
lembaga pemerintah, swasta dan lembaga terkait.
3) Masih kurangnya ketersediaan data dan informasi serta hasil evaluasi dan
pengendalian sebagai bahan penyusunan perencanaan pembangunan daerah.
4) Masih rendahnya kapasitas dan kwalitas SDM aparatur dan kurangnya ketersediaan
sarana dan prasarana.
5) Belum optimalnya penyusunan dokumen perencanaan pembangunan baik lima
tahunan dan tahunan.
6) Belum optimalnya sosialisasi dan pelaksanaan pembinaan hasil dokumen
perencanaan.
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Mengacu pada potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang ada di
Pasar yang Bersih dan Sehat di Kota Padang. Serta mempertimbangkan budaya yang hidup
dalam masyarakat dan mengakomodir visi, misi, program kepala daerah terpilih, maka Visi
Pemerintah Kota Padang tahun 2014-2019 adalah:
Padang Sejahtera 2019 yakni Mewujudkan Kota Padang menjadi kota
pendidikan, perdagangan dan pariwisata yang sejahtera, religius dan
berbudaya
Menelaah visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih ditujukan
untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan kepala
daerah dan wakil kepala daerah terpilih dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor
penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Pasar yang dapat mempengaruhi pencapaian
visi misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut.
Hasil identifikasi tentang faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan yang
dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah
terpilih ini juga akan menjadi input bagi perumusan isu-isu strategis pelayanan Dinas Pasar.

28
Tabel 3.2
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Pasar Kota Padang
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah
Visi : Mewujudkan Kota Padang sebagai Kota Pendidikan,Perdagangan dan
Pariwisata yang Sejahtera, Religius dan Berbudaya
No Misi dan Program Kepala Permasalahan Faktor Penghambat/
Daerah dan Wakil Kepala Pelayanan Dinas Pendorong
Daerah Pasar Kota Padang Penghambat Pendorong
1 Misi 2 : Menjadikan
Kota Padang sebagai
Pusat Perdagangan
Wilayah Barat
Sumatera
Program Kelengkapan Fasilitas Pasar Kurangnya - Dana
Pengembangan Sarana kurang terpelihara, partisipasi tersedia
dan Prasarana Pasar drainase dan pedagang - Pada
selokan banyak dalam prinsipnya
yang tersumbat menjaga pedagang
kebersihan ingin
drainase lingkungan
bersih
2 Misi 3 : Menjadikan
Kota Padang sebagai
Daerah tujuan Wisata
yang Nyaman dan
Berkesan
Program Pengembangan - Masih kurangnya Banyaknya Adanya
Sarana dan Prasarana Sarana dan kebutuhan ketersediaan
Perdagangan Prasarana akan sarana lahan
- Banyaknya dan prasarana
muncul Pasar- di Pasar
Pasar Tradional

29
(Pasar Kaget)
disetiap
Kelurahan
3 Misi 5 : Menciptakan
Kota Padang yang
Aman, Bersih, Asri,
tertib, bersahabat dan
menghargai kearifan
lokal.
Program pembinaan Pedagang Kaki Belum adanya Adanya ruas
Pedagang kaki Lima dan Lima lahan khusus jalan dan
Asongan untuk PKL lahan yang
bisa
dimanfaatkan
sementara
untuk PKL
Program perlindungan Banyaknya Belum Mulai adanya
konsumen dan premanisme maksimalnya kerjasama
pengamanan perdagangan perlindungan dengan SKPD
hukum bagi Terkait (SK4)
petugas
dilapangan
Program Sarana dan Kurangnya PKL tidak Lingkup
Prasarana kebersihan kesadaran mempertimban pengelolaan
pasar pedagang dalam gkan fungsi pasar adalah
menjaga lahan sehingga pengaturan
kebersihan pasar lahan menjadi tata ruang
kotor dan pasar
semrawut kebersihan
dan
keamanan
pasar

30
3.3 Telaahan Renstra Propinsi Sumatera Barat
Sejalan dengan dinamika lingkungan strategis, baik nasional maupun global,
permasalahan dan tantangan yang dihadapi semakin komplek. Arus besar globalisasi
membawa keleluasaan informasi,flekaibilitas distribusi barang dan jasa yang berdampak
pada munculnya isu-isu yang berdimensi lintas bidang. Dalam konteks ketata negaraan, arus
globalisasi juga mendorong akselerasi proses demokratisasi dan desentralisasi yang
melahirkan paradoksal, antara semakin membaiknya kebebasan sipil dengan terbatasnya
kapasitas kelembagaan politik dan kapasitas tata kelola pemerintahan sehingga akuntabiltas
layanan publik belum sepenuhnya sesuai harapan. Percepatan arus informasi dan modal
juga berdampak pada meningkatnya pemanfaatan berbagai sumber daya alam yang
memunculkan isu perubahan iklim, ketegangan lintas batas antar negara, percepatan
penyebaran wabah penyakit dan terorisme, serta masalah tenaga kerja Indonesia diluar
negeri.
Berbagai masalah tersebut juga mencerminkan rumitnya tantangan yang harus
dihadapi, hal ini menuntut peningkatan peran dan kapasitas seluruh instansi pemerintah
termasuk Dinas Pasar yang di beri tugas dalam penyelenggaraan pengelolaan pasar. Posisi
Sumatera Barat yang strategis dengan pelabuhan laut di pantai Barat Sumatera, mendorong
Sumatera Barat berperan sebangai pintu gerbang barat sumatera untuk melakukan eksport
komoditi ke negara-negara Timur Tengah dan Afrika sehingga dapat mendorong percepatan
pertumbuhan nasional.
Berbagai isu global dan nasional yang perlu dipertimbangkan dalam menyelesaikan
isu yang bersifat lokal dan berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat. Permasalahan yang
dihadapi Sumatera Barat antara lain kemiskinan, penataan ruang dan lingkungan hidup,
pertumbuhan dan pemerataan pembangunan, terbatasnya kesempatan kerja,
penanggulangan bencana serta kesenjangan sosial. Dalam mengatasi permasalahan
tersebut diperlukan penguatan kepemimpinan yang didukung oleh rakyat dan aspek politis.
Arah kebijakan pembangunan daerah ditujukan untuk pengentasan kemiskinan dan
peningkatan kualitas hidup masyarakat, revitalisasi pertanian dan kelautan, perluasan
kesempatan lapangan kerja, peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan
pendidikan, pembangunan infrastruktur strategis, perdagangan, jasa dan industri
pengolahan yang berdaya saing, rehabilitasi dan konservasi lingkungan serta penataan
struktur pemerintah daerah yang menyiapkan kemandirian masyarakat Sumatera Barat.

31
Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena atau
belum dapat diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya dan memiliki dampak jangka
panjang bagi keberlanjutan pembangunan, sehingga perlu diatasi secara bertahap.

3.4 Telaahan Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Penataan ruang propinsi Sumatera Barat yang didasarkan pada karakteristik fisiknya
yang rawan bencana alam dan daya dukungnya didukung oleh teknologi yang sesuai akan
meningkatkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan subsistem yang berarti juga
meningkatkan daya tampungnya. Oleh karenanya pengelolaan sub sistem tata ruang secara
keseluruhan dan pengaturan ruang yang membutuhkan dikembangkannya suatu kebijakan
penataan ruang Provinsi Sumatera Barat yang memadukan berbagai kebijaksanaan
pemanfaatan ruang.
Potensi sumber daya alam adalah mencakup sumber daya yang terdapat di ruang
darat, laut, udara termasuk ruang didalam bumi yang ada diwilayah Propinsi Sumatera Barat
serta pemanfaatannya menjadi kewenangan daerah Propinsi Sumatera Barat. Penggunaan
sumber daya alam dilakukan secara terencana, rasional, optimal, bertanggungjawab dan
sesuai dengan kemampuan masyarakat Propinsi Sumatera Barat, memperkuat struktur
ekonomi yang memberikan efek pengganda yang maksimum terhadap pengembangan
industri pengolahan dan jasa guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Bahwa penataan ruang yang berkelanjutan diselenggarakan dengan menjamin
kelestarian dan kelangsungan ekosistem alam dan daya dukung serta daya tampung wilayah
dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup,
keanekaragaman hayati serta kepentingan generasi masa yang akan datang.
Berdasarkan RTRW Propinsi Sumatera Barat, fokus pembangunan daerah akan
diarahkan pada pengmbangan pusat kegiatan nasional dan pusat kegiatan wilayah serta
kawasan strategis dengan membagi peran strategis pembangunan kewilayahan dan
memperhatikan kebutuhan kawasan yang secara fungsional dapat berperan mendorong
pertumbuhan ekonomi bagi kawasan itu sendiri dan kawasan sekitarnya dengan sasaran
wilayah pada nagari pusat peertumbuhan, nagari tertinggal daan kota pusat pertumbuhan.

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis Dinas Pasar


Perumusan isu-isu yang menjadi acuan atau dasar dalam menentukan Program dan
Kegiatan yang diperioritaskan selama lima tahun kedepan (2014-2019) adalah sebagai
berikut;

32
1. Penataan jalan Pasar Raya, Jalan Pasar Baru dan Jalan Permindo
Ketiga ruas jalan ini merupakan akese utama bagi pedagang dan pengunjung Pusat
Perbelanjaan Pasar Raya Padang. Kondisi saat ini belum sepenuhnya ideal
mengingat padatnya jalan ini oleh PKL yang berdagang di koridor jalan. Tahapan
untuk membebaskan ketiga ruas jalan ini telah dilakukan oleh Pemerintah Kota
Padang namun belum sepenuhnya dapat dikatakan mencapai hasil yang ideal untuk
menciptakan akses yang terbaik menuju Pasar Raya. Pada perencanaan program
pembangunan tahun 2014-2019 maka perlu peningkatan perbaikan terhadap
penataan pada ketiga ruas jalan terbut.

2. Rehabilitasi Fase VII Tahap II Pasar Raya Padang


Fase II sampai Fase VI merupakan kawasan dalam komplek Pasar Raya Padang
yang mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi, namun saat ini masih belum
dapat dimaksimalkan untuk peningkatan pendapatan Kota Padang dari sektor
Perdagangan dan belum maksimal difungsikan untuk komplek pertokoan. Kawasan
ini harus dilakukan perbaikan dalam waktu segera agar dapat dimnfaatkan secara
maksimal dan mendorong peningakan PAD Kota Padang.

3. Pengembangan dan penataan pasar UPTD


Perkembangan demografi serta peningkatan kawasan pemukiman di Kota Padang
diiringi dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarkat terhadap Pasar rakyat
di berbagai kecamatan. Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Pasar saat ini
mengkoordinasikan pengelolaan 8 Pasar Rakyat. Berbagai peningkatan kebutuhan
masyarakat menyebabkan perlu diirngi dengan pengembangan Pasar Rakyat (Pasar
Pembantu).

4. Pengelolaan pasar dalam bentuk kawasan


Pengelolaan Pasar secara terpadu dalam satu kawasan yang disebut dengan
kawasan Pasar secara menajemen akan menhhindari tumpang tindih tugas serta
diharapkan mampu meningkatkan PAD dan Pelayanan kepada masyarakat. Kondisi
saat ini secara de jure belum dapat dikatakan Pemko Padang mempunyai kawasan
Pasar karena belum terdapat regulasi yang mengatur hal tersebut sehingga untuk
TA. 2015 telah diusulkan dalam Prolegda kepada DPRD Kota Padang.

33
5. Pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pasar
Usia bangunan Komplek Pasar di Kota Padang terumata Pasar Raya Padang telah
melebihi 30 tahun dan sebagian besar rusak karena bencana gempa tahun 2009,
sehingga upaya pemeliharaan sarana dan prasarana pasar ini sangat dibutuhkan.
Dalam memberikan rasa aman dan nyaman baik kepada pedagang maupun kepada
pengunjung pasar maka pengembangan serta pemeliharaan sarana dan prasarana
pasar sangat dibutuhkan.

6. Penataan Pedagang Kaki Lima dikawasan Pasar


Permasalahan PKL telah menjadi permasalahan yang lazim dialami di komplek
Pasar Raya Padang maupun di Pasar Rakyat lainnya di Kota Padang. Sebelum
selesainya pembangunan berbagai sarana pertokoan tertama di Pasar Raya maka
PKL tatap memerlukan perhatian ekstra dalam rangka penataannya.

7. Optimalisasi PAD
Dalam rangka peningkatan PAD dan mendukung program Kota Padang dalam
upaya pencapaian PAD 1 Trilyun pada tahun 20.. maka berbagai kebijakan dan
penetapan regulasi baruperlu dilakukan sehingga optimalisasi PAD menjadi salah
satu hal penting yang harus dijadikan isu strategis beberapa tahun ke depan.

34
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI
DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi Dinas Pasar Kota Padang


Visi merupakan inspirasi dari motivasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan
dengan apa yang ingin dicapai dimasa depan, sedangkan misi diperlukan sebagai pedoman
didalam pengambilan keputusan manajemen. Dengan memperhatikan kondisi internal
instansi Dinas Pasar Kota Padang serta mengingat perubahan eksternal yang terjadi akhir-
akhir ini, maka dalam penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah perlu diarahkan
pada efisiensi dan efektifitas yang menuntut adanya perubahan budaya dan etos kerja yang
berorientasi kepada pencapaian hasil serta pertanggung jawaban berdasarkan nilai
akuntabilitas.
Dengan mengacu pada Perda Nomor 16 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi
Pembentukan Dinas Daerah, maka visi dan misi Dinas Pasar Kota Padang yaitu :
Visi dan misi
Visi Dinas Pasar :
Terwujudnya Pasar Kota Padang sebagai Pusat Perdagangan di
Sumatera Barat yang tertib, aman, nyaman bernuansa wisata tahun
2018.

Misi Dinas Pasar :


Untuk pencapaian visi sebagaimana diatas, maka disusun misi Dinas Pasar sebagai berikut:
1. Mewujudkan peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pasar.
2. Revitalisasi pasar melalui kerjasama dengan Pihak Ketiga.
3. Mewujudkan penataan kawasan pasar secara fisik dan kewenangan.
4. Mewujudkan pelayanan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk peningkatan
PAD.
5. Mewujudkan pasar yang bersih, aman dan nyaman yang bernuansa wisata.

4.2. Tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD


Dalam upaya mendukung pencapaian visi dan misi Dinas Pasar Kota Padang, maka
dirumuskan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan dalam kurun waktu lima tahun kedepan.
Sebagai salah satu komponen dari perencanaan strategis, tujuan yang dirumuskan
merupakan gambaran tentang keadaan yang diinginkan oleh Dinas Pasar Kota Padang.
Tujuan adalah :

35
1. Terwujudnya peningkatan sarana dan prasarana pasar
2. Terwujudnya revitalisasi pasar dan peran aktif investor/ pihak ketiga dalam
pengembangan pasar
3. Terwujudnya penataan kawasan pasar
4. Terwujudnya pelayanan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah
5. Terwujudnya pasar yang bersih, aman dan nyaman bernuansa wisata
Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan tersebut, maka sasaran yang akan dicapai
selama tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut:
1. Tersedianya sarana dan prasarana pasar yang lengkap guna memenuhi kebutuhan
masyarakat baik sarana maupun prasarana pasar.
2. Tersedianya Kantor Dinas Pasar yang kondusif
3. Tersedianya pilihan alternatif bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan perdagangan
4. Terciptanya pemberdayaan ekonomi rakyat guna peningkatan PAD
5. Terciptanya Pasar yang bersih, aman dan nyaman
(Lampiran Tabel. 4.2)

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD Dinas Pasar tahun 2014-2019

Indikato Target Kinerja Sasaran pada tahun


N ke
Tujuan Sasaran r Kinerja Satuan
o.
Sasaran
1 2 3 4 5
Tersedianya
sarana dan
Terwujudnya prasarana
peningkatan pasar yang
Jumlah
1. sarana dan lengkap Unit - 2 1 - -
Blok
prasarana guna
pasar memenuhi
kebutuhan
masyarakat
Tersedianya
Terwujudnya
kantor Dinas Keterse
peningkatan
2. Pasar yang diaan Paket - 1 - -
sarana
kondusif di kantor
pelayanan
pasar raya

36
Terwujudnya Tersedianya
revitalisasi pilihan
pasar dan alternatif
peran aktif bagi Jumlah
3. investor/ masyarakat bangun - - 2 3 - -
pihak ketiga dalam an pasar
dalam melakukan
pengembang kegiatan
an pasar perdagangan
Tersedianya
lahan dan
Terwujudnya
penataan
penataan
lokasi yang
dan
kondusif
penertiban Jumlah
4. untuk Lokasi 3 2 1 1 1
Pedagang Lokasi
kegiatan
Kaki Lima
perdagangan
kawasan
bagi
pasar
Pedagang
Kaki Lima
Terwujudnya
Terciptanya %
pelayanan
peningkatan peningk 1,10 1,11 1,12 1,12 1,13
5. dan %
PAD sektor atan % % % % %
peningkatan
pasar PAD
PAD

4.3. Strategi dan Kebijakan


Strategi yang akan ditempuh dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang
telah dikemukan diatas, maka terdapat 5 (Lima) strategi Dinas Pasar selama periode 2014-
2019 adalah:
1. Penyediaan lahan untuk penataan pedagang
2. Mencari sumber PAD
3. Melengkapi sarana dan prasarana kebersihan
4. Meningkatkan kerjasama dengan investor/pihak ketiga
5. Meningkatkan koordinasi dengan aparat keamanan dan instansi terkait dalam rangka
mewujudkan keamanan dan ketertiban dilingkungan pasar
Namun demikian, strategi tersebut diatas sangat tergantung pada perkembangan
lingkungan strategis dalam periode lima tahun kedepan. Strategi lainnya dapat menjadi
sangat relevan untuk dipilih dan dijabarkan menjadi program dan kegiatan operasional bila
lingkungan strategis memerlukannya.

37
Untuk mencapai berbagai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tersebut, maka
Dinas Pasar menetapkan kebijakan dalam proses perencanaan dan pelaksanaannya,
diantaranya:
1. Melengkapi sarana dan prasarana pengelolaan pasar
2. Meningkatkan dan mengembangkan pembangunan prasarana pasar baik pasar
pusat maupun pasar wilayah.
3. Merumuskan kebijakan terhadap peningkatan manajemen Pengelolaan Pasar
4. Legalisasi Pedagang Kaki Lima dalam kawasan pasar
5. Peningkatan pelayanan dan kebersihan Pasar
Rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang
sebagaimana tabel 4.3

Tabel 4.3
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Visi: Terwujudnya Pasar Kota Padang sebagai Pusat Perdagangan di Sumatera Barat yang
tertib, aman, nyaman bernuansa pariwisata tahun 2018

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Misi I : Mewujudkan peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pasar

Tersedianya sarana
Terwujudnya dan prasarana pasar
peningkatan sarana dan yang lengkap guna
prasarana pasar memenuhi kebutuhan
masyarakat
Pemanfaatan dana
APBD/ APBD
Melengkapi sarana
Propinsi dan APBD
Terwujudnya Tersedianya kantor dan prasarana
Kota.
peningkatan sarana Dinas Pasar yang pengelolaan pasar
Kerjasama dengan
pelayanan kondusif
pihak ketiga.

Terwujudnya rehab Tersedianya prasarana


dipasar raya yang layak

38
Terwujudnya sistem
Tersedianya SIM Pasar
manajemen yang
yang baik
terintegrasi

Misi II : Revitalisasi pasar melalui kerjasama dengan pihak ketiga


Pemanfaatan dana
Terwujudnya revitalisasi Tersedianya pilihan
APBD/ APBD
pasar dan peran aktif alternatif bagi Melengkapi sarana
Propinsi dan APBD
investor/ pihak ketiga masyarakat dalam dan prasarana
Kota.
dalam pengembangan melakukan kegiatan pengelolaan pasar
Kerjasama dengan
pasar perdagangan
pihak ketiga.

Misi III: Mewujudkan penataan kawasan pasar secara fisik dan kewenangan

Tersedianya lahan dan


Terwujudnya penataan penataan lokasi yang
Penyusunan Legalisasi Pedagang
dan penertiban kondusif untuk
Ranperda Kaki Lima dalam
Pedagang Kaki Lima kegiatan perdagangan
Pedagang kaki Lima kawasan pasar
kawasan pasar bagi Pedagang Kaki
Lima
Misi IV: Mewujudkan pelayanan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk
peningkatan PAD
Terwujudnya pelayanan
Terciptanya
dan pemberdayaan
pemberdayaan Mencari Sumber Peningkatan
ekonomi masyarakat
ekonomi rakyat guna PAD Pelayanan Pasar
untuk meningkatkan
peningkatan PAD
PAD

39
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi dan kebijakan yang telah
disusun pada bagian sebelumnya, maka disusun langkah-langkah rencana strategis yang
lebih operasional untuk kurun waktu lima tahun (2014-2019), meliputi program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif. Program ini merupakan
penjabaran dari kebijakan strategis Dinas Pasar dengan tetap mengacu pada progam
pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Kota Padang 2014-2019. Dari 248 program
ternyata terdapat 13 (Tiga Belas) program yang sesuai dengan tupoksi Dinas Pasar dan
keterkaitannya dengan kebijakan strategis seperti terlihat pada tabel 5.1

40
BAB VI
INDIKATOR KINERJA DINAS PASAR KOTA PADANG BERDASARKAN TUJUAN DAN
SASARAN RANCANGAN AWAL RPJMD KOTA PADANG 2014-2019

Berdasarkan visi dan misi jangka menengah yang telah dijabarkan dalam rancangan RPJMD
tahun 2014 - 2019, maka tujuan pembangunan Kota Padang adalah :
1. Terwujudnya Kota Padang sebagai Kota pendidikan, Perdagangan dan Pariwisata untuk
Provinsi Sumatera Barat khususnya. dan wilayah Sumatera Bagian Tengah umumnya.
2. Tercapainya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, profesional dan melayani
melalui penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik
3. Terwujudnya masyarakat kota yang sejahtera, religius dan berbudaya
4. Terjaganya kualitas lingkungan hidup melalui penanggulangan resiko bencana dan
pengelolaan lingkungan hidup yang baik.
Sedangkan sasaran utama pembangunan Kota Padang secara lebih kongrit mencakup 4 hal
pokok yang masing-masing saling berkaitan yaitu :
1. Terwujudnya kota padang yang berfungsi sebagai Pusat pelayanan Publik
2. Terciptanya Kota Padang yang juga berfungsi sebagai Pusat pertumbuhan yang
ditekankan pada bidang perdagangan, jasa dan pariwisata untuk wilayah sumatera
bagian tengah
3. Terlaksananya Kota Padang sebagai Kota Layak Huni yang mempunyai sarana dan
prasarana yang cukup dan berkualitas.
4. Terciptanya masyarakat yang sejahtera, religius dan berbudaya

41
Indikator Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Bidang Urusan Pemerintahan
Kode Kinerja Kondisi Kinerja Kondisi Kinerja pada
dan Program Prioritas Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Program Awal RPJMD akhir periode RPJMD
Pembangunan
(outcome) Target Rp Juta target Rp Juta target Rp Juta target Rp Juta Target Rp Juta target Rp Juta
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
2 06 Perdagangan

Terlaksananya
kegiatan
Program Pelayanan
administrasi 100 100 5.700,11 100 5.471,97 100 5.745,58 100 6.032,00 100 6.334,00 100 6.651,00
Administrasi Perkantoran
perkantoran
(%)

Tersedianya
Program Peningkatan Sarana sarana dan
100 100 2.774,26 100 2.643,12 100 2.776,48 100 2.914,00 100 3.059,00 100 3.212,00
dan Prasarana Aparatur prasarana
aparatur (%)

Terlaksananya
Program Peningkatan Disiplin displin aparatur
0 100 250,50 100 168,00 100 176,40 100 185,00 100 194,00 100 204,00
Aparatur (%)

Terlaksananya
Program peningkatan
peningkatan
kapasitas sumber daya 100 100 50,00 100 68,00 100 71,40 100 74,90 100 78,70 100 82,60
kapasitas
aparatur
aparatur (%)

Terlaksananya
Program peningkatan sistem
pengembangan sistem pelaporan
100 100 10,00 100 8,50 100 8,90 100 9,30 100 9,80 100 10,30
pelaporan capaian kinerja dan capaian kinerja
keuangan dan keuangan
(%)

42
Terwujudnya
Program Perlindungan Perlindungan
Konsumen dan Pengamanan Konsumen dan 1 1 395,00 1 148,75 1 148,75 1 148,75 1 148,75 1 149,29
Perdagangan Pengamanan
Perdagangan

Program Pembinaan PKL dan


Asongan Peningkatan
jumlah daerah
lokasi pasar 4 7 1.527,49 9 767,12 11 860,32 15 845,75 20 888,00 24 932,40
yang
ditertibkan

Program Pengembangan Cakupan


Sarana dan Prasarana penyelesaian
2.696,66 42,50 42,50 42,50 42,50 42,50
Perdagangan pasar rakyat
(%)
Program kelengkapan Meningkatnya
pengembangan sarana dan jumlah blok
2 5 9.311,19 7 5.089,80 13 5.089,80 18 5.089,90 23 5.089,90 27 5.089,90
prasarana pasar pasar yang
terpelihara
Program Sarana dan Prasarana
Kebersihan Pasar Meningkatnya
kebersihan 70 70 1.370,75 80 1.321,67 85 1.321,67 85 1.321,67 90 1.322,48 90 1.321,67
pasar

Program Peningkatan dan


Percepatan
pengembangan pengelolaan
penerimaan 100% 100 % 115,00 100% 208,25 100% 208,25 100% 208,25 100% 208,25 100% 208,25
keuangan Daerah
pendapatan

Program Penataan peraturan


perundang-undangan Pembuatan
1 1 65,00 1 55,25 1 55,25 1 55,25 1 55,25 1 55,25
Perda

Program perencanaan Dokumen


pembangunan ekonomi Rencana 130,00 127,50 150,00 150,00 150,00 150,00
(Paket)

43
BAB VII
PENUTUP

Rencana Strategis Dinas Pasar Kota Padang (RENSTRA Dinas Pasar) tahun 2014-2019
merupakan penjabaran dari RPJMD tahun 2014-2019 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Dinas Pasar Kota Padang.
Rencana Strategis ini merupakan acuan dan panduan bagi seluruh unit kerja dilingkungan
Dinas Pasar Kota Padang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang memberikan
gambaran tentang kinerja pelayanan, isu-isu strategis yang perlu diselesaikan, penetapan visi,
misi, tujuan dan sasaran serta strategi dan kebijakan yang akan ditempuh dalam waktu lima
tahun mendatang.
Rencana Dinas Pasar ini akan dituangkan kedalam Rencana Kerja Dinas Pasar setiap
tahunnya. Keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsinya Dinas Pasar sebagaimana yang
tertuang dalam Renstra ini, memerlukan dukungan dan partisipasi aktif dari
SKPD/Instansi/lembaga terkait.
Keberhasilan dari pelaksanaan program dan kegiatan dalam Renstra Dinas Pasar ini serta
hambatan yang ditemukan, akan tergambar nantinya dalam laporan Akuntabiltas Kinerja
Instansi yang akan disusun setiap tahunnya.

44
45

Anda mungkin juga menyukai