Perizinan
Perizinan adalah simpul utama dari pengaturan mengenai penyiaran. Dalam rangkaian
daur proses pengaturan penyiaran, perizinan menjadi tahapan keputusan dari negara
(melalui KPI) untuk memberikan penilaian (evaluasi) apakah sebuah lembaga
penyiaran layak untuk diberikan atau layak meneruskan hak sewa atas frekuensi.
Dengan kata lain, perizinan juga menjadi instrumen pengendalian tanggungjawab
secara kontinyu dan berkala agar setiap lembaga penyiaran tidak melenceng dari misi
pelayanan informasi kepada publik.
Dalam sistem perizinan diatur berbagai aspek persyaratan, yakni mulai persyaratan
perangkat teknis (rencana dasar teknik penyiaran dan persyaratan teknis perangkat
penyiaran, termasuk jaringan penyiaran), substansi/format siaran (content),
permodalan (ownership), serta proses dan tahapan pemberian, perpanjangan atau
pencabutan izin penyelenggaraan penyiaran.
Sementara itu dari sisi proses dan tahapan, pemberian dan perpanjangan izin
penyelenggaraan penyiaran akan diberikan oleh negara setelah memperoleh:
Masukan dan hasil evaluasi dengar pendapat antara pemohon dan KPI;
Hasil kesepakatan dalam forum rapat bersama yang diadakan khusus untuk
perizinan antara KPI dan Pemerintah; dan
Izin alokasi dan penggunaan spektrum frekuensi radio oleh Pemerintah atas
usul KPI.
Pemberian izin dilakukan secara bertahap, yakni, izin sementara dan izin tetap.
Sebelum memperoleh izin tetap penyelenggaraan penyiaran, lembaga penyiaran radio
wajib melalui masa uji coba siaran paling lama 6 (enam) bulan sedangkan untuk
lembaga penyiaran televisi wajib melalui masa uji coba siaran paling lama 1 (satu)
tahun. Perlu dicatat, bahwa izin penyiaran yang sudah diberikan dilarang
dipindahtangankan (diberikan, dijual, atau dialihkan) kepada pihak lain (badan hukum
lain atau perseorangan lain).
Jangka waktu penggunaan izin penyelenggaraan penyiaran dibatasi dalam batas waktu
tertentu, yakni untuk izin penyelenggaraan penyiaran radio adalah 5 (lima) tahun dan
untuk penyelenggaraan penyiaran televisi adalah 10 (sepuluh) tahun. Izin ini bisa
diperpanjang melalui pengajuan kembali untuk kemudian dilakukan evaluasi dan
verifikasi ulang terhadap berbagai persyaratan pemberian izin. Izin penyelenggaraan
penyiaran yang sudah diberikan dan masih berlaku dimungkinkan untuk dicabut
kembali oleh negara jika sewaktu-waktu lembaga penyiaran tersebut:
Tidak lulus masa uji coba siaran yang telah ditetapkan (ini berlaku bagi
lembaga penyiaran yang belum memiliki izin tetap, yakni untuk lembaga
penyiaran radio wajib melalui masa uji coba siaran paling lama 6 bulan dan
untuk lembaga penyiaran televisi wajib melalui masa uji coba siaran paling
lama 1 tahun);
Tidak melakukan kegiatan siaran lebih dari 3 (tiga) bulan tanpa pemberitahuan
kepada KPI;