Anda di halaman 1dari 58

PELATIHAN

PRAKTEK PERMODELAN KEBIJAKAN

PERTEMUAN 2
Pelatih: HERMAN EFENDY, SSTP.,MM

IPDN KAMPUS NTB


AGENDA
SETTING
⚫Masalah publik sebagaimana dikemukakan
sebelumnya,begitu banyak macam, variasi,
dan intensitasnya. Oleh karena itu tidak
semua masalah publik bisa melahirkan
suatu kebijakan publik.
⚫Menurut Anderson (1979) hanya masalah
publik yang dapat menggerakkan orang
banyak untuk ikut memikirkan dan
mencari solusinya yang bisa tampil menjadi
masalah kebijakan.
⚫Manakala menginginkan kebijakan
publik mampu memecahkan masalah
publik (public problems), masalah
publik harus dirumuskan menjadi
masalah kebijakan (policy problems)
dengan baik dan benar.
⚫Kegiatan membuat masalah publik
menjadi masalah kebijakan sering
disebut dengan penyusunan agenda
(agenda setting)
🞭Jones (1984), Agenda adalah suatu istilah
yang pada umumnya digunakan untuk
menggambarkan suatu isu yang dinilai
oleh publik perlu diambil suatu tindakan.
🞭Darwin (1995),agenda sebagai suatu
kesepakatan umum, belum tentu tertulis
tentang adanya suatu masalah publik yang
perlu menjadi perhatian bersama dan
menuntut campur tangan pemerintah untuk
memecahkannya.
Proses Penyusunan Agenda
⚫Private problems (masalah
privat),
⚫Public Problems
⚫Issues
⚫Systemic Agenda
⚫Institutional agenda
🞭Masalah privat,merupakan masalah yang
mempunyai
akibat terbatas.
🞭Masalah publik,merupakan masalah yang
mempunyai akibat yang luas.
🞭Issu, merupakan perbedaan-perbedaan pendapat
di masyarakat tentang persepsi dan solusi
terhadap suatu masalah publik.
🞭Agenda sistemik,merupakan semua isu yang
padaumumnya dirasakan oleh para anggota
masyarakat politik yang patut mendapat
perhatian publik dan isu tersebut memang berada
dalam yurisdiksi kewenangan pemerintah.
🞭Agenda institusional, merupakan
serangkaianmasalah (issues) yang secara tegas
membutuhkan pertimbangan- pertimbangan yang
aktif dan serius dari pembuat keputusan yang
sah/otoritas.
🞭Walker (1982) menegaskan bahwa suatu
masalah bisa tampil menjadi masalah publik
jika:
1.mempunyai dampakyang besar pada
banyak orang.
2.Ada bukti yang meyakinkan agar lembaga
legislatif mau memperhatikan masalah
tersebut sebagai masalah serius.
3.Ada pemecahan masalah yang mudah
dipahami terhadap masalah yang sedang
diperhatikan tadi.
🞭Jones (1984) mengemukakan masalah
publik mudah menjadi kebijakan
publik manakala;
1. Skup dan kemungkinan
dukungan terhadap masalah
publik (issues) tersebut dapat
dikumpulkan.
2. Problem atau isu tersebut dinilai
penting.
3. Ada kemungkinan masalah publik
(issues) tersebut dapat dipecahkan.
🞭Issue akan mudah tampil atau masuk dalam
agenda sistemik menurut Cobb dan Edler
dalam Jones (1984) jika:
1. Isu itu memperoleh perhatian yang luas
atau setidaknya dapat menimbulkan
kesadaran masyarakat.
2. Adanya persepsi dan pandangan atau
pendapat publik yang luas bahwa beberapa
tindakan perlu dilakukan untuk
memecahkan masalah itu.
3. Adanya persepsi yang sama dari masyarakat
bahwa masalah itu merupakan suatu
kewajiban dan tanggungjawab yang sah dari
beberapaunit pemerintahanuntuk
memecahkannya.
Agenda Setting
No Tataran Masalah
1 Private Problem VCD porno meresahkan orangtua yang
memiliki anak remaja
2 Public Problem VCD porno meresahkan
• Orang tua yang anaknya remaja
• Orang tua yang anaknya belum remaja
• Pasangan suami istri yang belum memiliki
anak
3 Policy Issues • Menghentikan produksi VCD porno
• Menata sistem peredaran VCD porno
• Membentengi diri dan keluarga dengan
iman
dan takwa
4 Systemic Agenda • Menata sistem peredaran VCD porno
• Membentengi diri dan keluarga dengan
iman dan takwa

5 Institutional Agenda Membentengi diri dan keluarga dengan iman


dan takwa
Formulasi Masalah
Kebijakan Publik
& Mendesain Kebijakan
Formulasi Masalah Kebijakan
• Dalam merumuskan kebijakan publik (Policy
Problem Formulation) sebagaimana
dikemukakan sebelumnya diawali oleh
perumusan masalah. Jika masalah telah
dirumuskan dengan baik dan benar maka
kebijakan yang diambil akan tepat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
• Oleh karena itu,dalam merumuskan
kebijakan publik, persoalan mendasar
adalah merumuskan masalah kebijakan
(policy problems)
Proses Merumuskan Masalah
Kebijakan
⚫Pencarian Masalah
⚫Pendefinisian Masalah
⚫Spesifikasi Masalah
⚫Pengenalan Masalah
• Tahap perumusan masalah diawali dengan
pengakuan atau dirasakannya keberadaan situasi
masalah. Situasi masalah dapat dilakukan dengan
menemukenali (scanning) terhadap masalah
(pengenalan masalah). Dari situasi masalah tadi
kemudian dicari masalah. Biasanya yang didapat
adalah setumpuk masalah yang terkait. Kumpulan
masalah yang saling terkait namun belum
terstruktur tadi disebut meta masalah.
Setumpukmasalah tersebut, dapat dipecahkan
secera serentaknamun harus didefinisikan terlebih
dahulu masalah mana yang menjadi masalah
publik. Hasil pendefinisian dari setumpukmasalah
yang belum terstruktur tadimenghasilkan masalah
substantif. Dari masalah substantif tadi kemudian
dilakukan spesifikasi masalah dan menghasilkan
masalah formal (perumusan masalah kebijakan).
Contoh Analisis Proses Perumusan
Masalah Kebijakan
No Tahapan Masalah
1 Situasimasalah PKL mengganggu masyarakat
2 Meta Masalah • Tempat PKLtidak tertata rapi
• PKL tumbuh subur
• PKL produk sampah
• PKL ganggu keindahan kota
• Perilaku PKL seenaknya
3 Masalah • PKL tumbuh subur
Substant • tempat jualan PKL tidak tertata rapi
if • Perilaku PKL
4 Masalah formal Perilaku PKL dalam berjualan seenaknya
sendiri.
Mendesain Kebijakan (Policy
Design)
⚫Berdasarkan masalah kebijakan yang
telah dirumuskan (masalah formal)
kemudian dicarikan solusi berupa
kebijakan publik apa yang perlu
diambil.
⚫Untuk menemukan kebijakan apa
yang sebaiknya diambil perlu
dilakukan analisis terhadap masalah
kebijakan tersebut.
7 Tahapan dalam melakukan
analisis kebijakan
1. Tahap pengkajian persoalan
2. Penetapan tujuan dan sasaran kebijakan
3. Penyusunan model
4. Perumusan alternatif kebijakan
5. Penentuan kriteria pemilihan alternatif
kebijakan
6. Penilaian alternatif kebijakan
7. Perumusan Rekomendasi Kebijakan
Metode Pengembangan alternatif
kebijakan
• Analisis eksperimental
• Analisis survey dan snowball
sampling
• Analisis komparasi
• Analisis hasil evaluasi
• Analisis diam
• Analisis teori
• Analisis aktor dan dampak
• Analisis sinektika
• Analisis analogi
Metode Menilai dan Memprediksi
Alternatif-alternatif kebijakan
⚫Analisis skor
⚫Analisis indeks
⚫Analisis gaming dan simulasi
⚫Analisis kontra faktual
⚫Analisis Brainstroming
⚫Analisis delphi
Pengembangan
Alternatif
Kebijakan
Analisis Eksperimentasi
⚫Analisis eksperimentasi adalah upaya
menciptakan alternatif-alternatif kebijakan
dengan menggunakan metode ekksperimen
kepada kelompok sasaran yang berbeda
dengan karakteristik yang sama.
⚫Metode ini juga hampir serupa dengan
metode penelitian implementasi
comparative before-after.
• Beberapa hal yang penting dilakukan
dalam penelitian ini:
1. Mengidentifikasi dengan cermat bahwa
kelompok sasaran dan kelompok
pembanding memiliki karakteristik
yang hampir sama.
2. Meyakinkan bahwa kondisi sebelum
intervensi program data dua
kelompok telah didapatkan.
3. Meyakinkan bahwa kelompok
pemvanding tidak mendapatkan
intervensi dari pihak ketiga atau program
pemerintah yang lain.
Analisis Survey dan Snowball
• Analisis survey adalah upaya mengidentifikasi
alternatif-alternatif kebijakan dengan melakukan
survey. Analisis survey ini berisi beberapa konten
pertanyaan terkait dengan masalah publik yang
sedang dihadapi.
• Selain survey, analisis kebijakan juga dapat
melakukan wawancara dengan tehnik snowball
sampling untuk mendapatkan beberapa alternatif
kebijakan. Wawancara ini melibatkan berbagai
tokoh terkait dengan masalah publik yang dihadapi,
dan para ahli yang berkompeten di
Analisis Komparasi
• Analisis komparasi adalah menunjuk upaya
mengembangkan alternatif kebijakan dengan cara
membandingkan kebijakan- kebijakan yang pernah
ditempuh sebelumnya, membandingkan kebijakan-
kebijakan yang ditempuh oleh daerah lain atau
negara lain, serta membandingkan dengan
kebijakan ideal dengan tujuan untuk memperkaya
pengembangan alternatif kebijakan dan bahan
untukpengambilan keputusan
Analisis komparasi ini setidaknya dapat
dikategorisasi menjadi tiga jenis:
⚫Komparasi kebijakan-kebijakan
yang pernah ditempuh
sebelumnya.
⚫Komparasi kebijakan-kebijakan
yang ditempuh oleh daerah lain
atau negara lain.
⚫Komparasi dengan kebijakan
Analisis Hasil Evaluasi
⚫Pengembangan alternatif dengan analisis
hasil evaluasi adalah upaya mengembangkan
alternatif kebijakan dengan mendasarkan diri
pada evaluasi-evaluasi program/kebijakan
yang pernah dijalankan.
⚫Pembelajaran atas hasil evaluasi
kebijakan/program harus mulai dilakukan.
Sebab, selama ini menjadi keluhan para
evaluator dan akademisi adalah minimnya
pemanfaatan hasil evaluasi sebagai bahan
Analisis Diam
⚫Pengembangan alternatif dengan
analisis diam menunjuk upaya
mengembangkan alternatif kebijakan
dengan diam (not to do atau no-
action).
⚫Analisis ini menganalisis jika
seandainya pemerintah berdiam diri
atas masalah publik yang dihadapi.
No-action policy biasanya muncul
dengan sebab sbb:
⚫Masalah yang muncul adalah masalah
sensitif dan apabila pemerintah mengambil
kebijakan justru dianggap berpihak kepada
salah satu pihak.
⚫Pemerintah memiliki keterbatasan
anggaran untuk merespon masalah
publik.
⚫Pemerintah masih menunggu waktu
Analisis Teori
⚫Pengembangan alternatif kebijakan dengan
analisis teori adalah menunjuk penggunaan
teori sebagai sumber dari alternatif-
alternatif kebijakan untuk menyelesaikan
masalah publik.
⚫Alternatif kebijakan yang dilahirkan dari
analisis teori, setidaknya harus benar-
benar disesuaikan dengan konteks
masalah yang dihadapi.
Analisis Aktor dan Dampak
⚫Pengembangan alternatif kebijakan
dengan analisis aktor dan dampak
adalah mengembangkan dan
menganalisis alternatif kebijakan
dengan mempertimbangkan siapakah
aktor yang diuntungkan/dirugikan,
siapa yang terkena dampak negatif.
Analisis Sinektika
⚫Pengembangan alternatif dengan
menggunakan analisis sinektika adalah
menunjuk pada upaya mengembangkan
solusi masalah publik dengan
pandangan/perspektif baru.
⚫Proses sinekstika ini dapat dilakukan
dengan mengundang berbagai macam
stakeholder dari berbagai macam kelas
dan sudut pandang, sehingga analis
kebijakan mampu mengembangkan
alternatif kebijakan dari banyak
perspektif.
Analisis Analogi
⚫Pengembangan alternatif kebijakan
dengan menggunakan alternatif
analogi menunjuk pada upaya
mengembangkan alternatif kebijakan
dengan menggunakan simbol- simbol
solusi kebijakan dari masalah yang
memiliki latar belakang berbeda.
Penilaian dan
Prediksi Kebijakan
Dinamis
Definisi
⚫Penilaian dan prediksi kebijakan adalah
tahap analisis kebijakan berusaha untuk
menilai beberapa alternatif kebijakan dan
mengambil satu atau beberapa kebijakan
yang diprediksi merupakan pilihan terbaik
untuk menyelesaikan masalah publik
tertentu, menentukan prioritas program
yang direkomendasikan kepada pemerintah
untuk dilakukan.
Analisis Skor
⚫Analisis skor menunjuk proses menilai
alternatif kebijakan dengan menciptakan
dan menggunakan indikator-indikator
untuk menilai (menskoringg) alternatif-
alternatif kebijakan yang telah
dikembangkan sesuai dengan tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya, dan bila
diperlukan memberikan pembobotan pada
indikator yang dinilai lebih penting dari
indikator yang lain.
Tahap-Tahap Analisis Skor
• Mengingat masalah kebijakan
• Mengidentifikasi alternatif - alternatif
kebijakan
• Mengidentifikasi indikator-indikator untuk
menilai alternatif kebijakan sesuai dengan
tujuan-tujuan yang dirumuskan sebelumnya.
• Melakukan skoring alternatif-alternatif
kebijakan dengan indikator-indikator
yang telah ditentukan.
• Merekomendasikan kebijakan
Analisis Indeks
⚫Analisis indeks
menunjuk proses menilai
alternatif kebijakan
dengan menciptakan dan
menggunakan indikator-
indikator serta indeks.
Tahap-Tahap Analisis Indeks
• Menentukan sasaran penelitian, dan
populasi
• Menentukan sampel
• Membuat difinisi konsep
• Membuat definisi operasional
• Membuat tehnik analisis data
• Membuat kuisioner
• Membuat jadwal penelitian
• Penelitian lapangan
• Analisis data
Analisis Gaming dan simulasi
⚫Penilaian alternatif kebijakan
dengan menggunakan analisis
gaming dan simulasi adalah
menggunakan tehnik simulasi
dan game sebagai tehnik memilih
alternatif terbaik.
⚫Salah satu yang dipakai adalah
menggunakan role- play
Analisis Kontra Faktual
⚫Penilaian alternatif kebijakan
dengan menggunakan analisis
kontra faktual menunjuk menilai
alternatif-alternatif kebijakan
dengan menggunakan argumen-
argumen kontra yang akan
muncul seandainya suatu
kebijakan diputuskan.
Analisis Brainstroming
• Penilaian alternatif kebijakan dengan tehnik
brainstroming adalah menggunakan hasil
diskusi curah gagasan sebagai alternatif
kebijakan yang direkomendasikan.
• Kelemahan analisis curah gagasan ini adalah
dimungkinkan muncul sekelompok orang yang
lebih dominan dibandingkan kelompok yang
lain, dan berpotensi untuk mempengaruhi
pihak yang lain karena diskusi bersifat terbuka.
Analisis delphi
⚫Penilaian alternatif kebijakan
menggunakan tehnik delphi merupakan
modifikasi dari analisis curah gagasan.
⚫Penilaian alternatif kebijakan
menggunakan tehnik delphi adalah
menggunakan pendapat para pakar, atau
stakeholder dengan sistem yang tertutup
dan klarifikasi.
Rekomendasi kebijakan
• Setelah menilai dan memprediksi kebijakan
tahap yang harus dilakukan oleh analis
kebijakan adalah merekomendasikan
kebijakan yang diyakini terbaik untuk
dilakukan pemetintah.
• Dalam kaitan dengan rekomendasi kebijakan,
maka analis kebijakan harus berani lebih
kreatif, lebih maju, berorientasi kepada
masa depan dan menunjukkan komitmen
yang tinggi kepada publik.
Analisis Proses
Implementasi
Kebijakan
Definisi
⚫Kamus Webster dalam Wahab (1991:50)
implementasi diartikan sebagai “to
provide the means for carrying out
(menyediakan sarana untuk
melaksanakan sesuatu); to give
practical effects to (menimbulkan
dampak/akibat terhadap sesuatu)”.
Donald S. Van Mater dan carl E.
Va
⚫“policy implementation encompasses those
action by public and private individuals (or
groups) that are directed at the achievement
of objectives set forth in prior policy
decisions. This include both one time efforts
to transform decisions into operational
terms, as well as continuing efforts to
achieve the large and small changes
mandated by policy decisions”.
⚫Implementasi kebijakan menekankan pada
suatu tindakan, baik yang dilakukan oleh
pihak pemerintah maupun individu (atau
kelompok) swasta yang diarahkan untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan dalam suatu keputusan kebijakan
sebelumnya. Pada suatu saat tindakan-
tindakan ini berusaha mentransformasikan
keputusan-keputusan menjadi pola-pola
operasional serta melanjutkan usaha-usaha
tersebut untuk mencapai perubahan, baik
besar maupun kecil yang diamanatkan oleh
keputusan-keputusan kebijakan tertentu.
Aktifitas Implementasi Kebijakan
(Jones, 1997)
⚫Organization; The establishment or
rearrangement of resources, units, and
methods for pitting a policy into effect.
⚫Interpretation; The translation of language
(often contained in a statute) into acceptable
and feasible plans and directives.
⚫Application; The routine provision of
service, payments,
otheroragree upon objectives or
instruments.
Tahap Pengorganisasian
⚫Aktivitas`pengorganisasian merupakan
suatu upaya untuk menetapkan dan
menata kembali sumber daya, unit-
unit, dan metode-metode yang
mengarah pada upaya mewujudkan /
merealisasikan kebijakan menjadi hasil
(outcome) sesuai dengan apa yang
menjadi tujuan dan sasaran kebijakan.
Tahap Interpretasi
⚫Aktivitas interpretasi (interpretation) merupakan
aktivitas interpretasi (penjelasan) substansi dari suatu
kebijakan dalam bahasa yang lebih operasional dan
mudah dipahami sehingga dapat dilaksanakan dan
diterima oleh para pelaku dan sasaran kebijakan.
⚫Tahap interpretasi merupakan tahapan
sebuah kebijakan yang masih penjabaran bersifat
abstrak
dalam kebijakan yang lebih bersifat ke teknis
operasional.
⚫Tahap pengorganisasian:
a. Pelaksana kebijakan?
b. SOP
c. Sumber daya keuangan dan peralatan
d. Penetapan manajemen pelaksanaan
kebijakan
e. Penetapan jadwal kegiatan
f. Tahap aplikasi
Kontrol Pelaksanaan Kebijakan
Publik
⚫Pelaku kontrol pelaksanaan
kebijakan
▪ Kontrol internal
▪ Kontrol eksternal
⚫Standar prosedur operasi kontrol
⚫Kontrol sumber daya keuangan
dan peralatan
⚫Jadwal pelaksanaan kontrol
Model Implementasi Kebijakan
Publik (Edward III)
Komunikasi

Sumberdaya

Implementasi

Disposisi

Struktur Birokrasi
Faktor komunikasi
⚫Komunikasi diartikan sebagai proses penyampaian
informasidari komunikator (policy kepada
maker)
komunikan (policy implementors)
⚫Komunikasi kebijakan memiliki beberapa macam
dimensi antaralain dimensi transformasi
(transmission), kejelasan (clarity), dan konsistensi
(consistency).
Sumber Daya
⚫Sumber Daya Manusia
⚫Sumber Daya Anggaran
⚫Sumber Daya peralatan
⚫Sumber Daya Informasi dan
Kewenangan
Disposisi
⚫Disposisi merupakan kemauan, keinginan, dan
kecenderungan para pelaku kebijakan
melaksanakan kebijakan secara sungguh-sungguh
untuk
sehingga apa yang menjadi tujuan kebijakan
dapat diwujudkan.
Struktur Birokrasi
⚫Struktur birokrasi ini mencakup aspek-
aspek seperti struktur organisasi,
pembagian kewenangan, hubungan
antar unit-unit organisasi yang ada
dalam organisasi yang besangkutan,
dan hubungan organisasi dengan
organisasi luar dsb.
⚫Struktur birokrasi mencakup dimensi
fragmentasi, dan SOP

Anda mungkin juga menyukai