Oleh :
MUHAMMAD IQBAL
1403100179
MEDAN
2019
ABSTRAK
MUHAMMAD IQBAL
1403100179
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... v
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan masalah ............................................................................. 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
E. Sistematika Penulisan........................................................................ 6
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Efektivitas ......................................................................................... 8
1. Pengertian Efektivitas .................................................................. 8
2. Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas ...................................... 9
3. Kriteria Efektivitas ...................................................................... 11
B. Konsep Pelaksanaan .......................................................................... 13
1. Pengertian Pelaksanaan ............................................................... 13
2. Faktor Pelaksanaan ...................................................................... 14
C. Tinjauan Tentang Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang) ............................................................. 15
1. Pengertian Musrenbang ............................................................... 15
2. Tujuan Musrenbang ..................................................................... 18
D. Defenisi Pemerintah Desa ................................................................. 19
E. Konsep Pembangunan ....................................................................... 21
1. Konsep Pembangunan ................................................................. 21
2. Perencanaan Pembangunan.......................................................... 22
3. Pengertian Pembangunan Desa .................................................... 24
4. Ciri - Ciri dan Prinsip Pembangunan Desa ................................... 26
5. Perencanaan Pembangunan Desa ................................................. 27
v
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................. 29
B. Kerangka Konsep .............................................................................. 30
C. Definisi Konsep ................................................................................ 31
D. Ketegorisasi ...................................................................................... 33
E. Narasumber ....................................................................................... 33
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 35
G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 35
H. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 37
I. Deskripsi dan Lokasi Penelitian ........................................................ 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian Data .................................................................................. 50
B. Pembahasan ...................................................................................... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ........................................................................................... 71
B. Saran ................................................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
berdasarkan urusan wajib dan pilihan pemerintahan daerah, dan selanjutnya diolah
1
2
infrastruktur itu tak hanya terlihat dari tertundanya proyek-proyek besar, tapi juga
dapat dirasakan langsung dari kondisi jalan yang rusak, dan buruknya kondisi
prasarana umum.
Jalan di Desa Kuala Baru Sungai tidak pernah berada dalam keadaan baik,
rata-rata separuhnya berada dalam kondisi rusak baik ringan maupun berat oleh
karena biaya pemeliharaan yang jauh dari mencukupi, maka terjadi backlog
maintenance sehingga pada tahun 2017 panjang jalan desa yang rusak secara
cepat menjadi semakin parah sedangkan panjang jalan desa yang rusak
diperkirakan sudah mencapai +-5 km. Selain tidak memadainya dana desa,
bencana alam, serta belum tumbuhnya kesadaran memelihara aset publik yang
berbentuk jalan
jembatan gantung, pasar tradisional, balai desa, posyandu. dan lain lain
Pembangunan yaitu seluruh usaha yang dilakukan oleh suatu negara bangsa untuk
bertumbuh, berkembang, dan berubah secara sadar dan terencana disemua segi
dari tahapan-tahapan yang disatu pihak bersifat independen akan tetapi dipihak
lain merupakan “bagian” dari suatu yang bersifat tanpa akhir (never ending).
Banyak cara yang dapat digunakan untuk menentukan pentahapan tersebut, seperti
berbagai tahapan dan proses mulai dari panggilan gagasan dari tingkat dusun
pembangunan lebih besar dari pada sumber daya yang tersedia, sehingga dalam
4
proses pelaksanaan pembangunan bisa mencapai tujuan secara efektif dan efisien
Kuala Baru Sungai menjadi tanggungjawab kepala Desa Kuala Baru Sungai.
pembangunan, Kepala Desa dibantu oleh perangkat Desa Kuala Baru Sungai dan
Masyarakat di Desa Kuala Baru Sungai berharap dapat lepas dari masalah-
untuk meningkatkan taraf hidupnya antara lain kebutuhan pokok seperti makanan
yang cukup dan sehat, rumah yang sehat, pakaian yang memadai, kebutuhan
pelaksana yang mampu, dan untuk itu perlu dijalin hubungan serasi antara
yaitu pemerintah Desa. Hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Tertib hukum
masyarakat adil dan makmur baik materil maupun spritual bagi Seluruh rakyat
meluas dan efektif. Sehubungan dengan latar belakang tersebut maka penulis
tertarik melakukan penelitian di Desa Kuala Baru Sungai Aceh Singkil Dengan
B. Rumusan masalah
Namun demikian, terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah,
maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini merupakan suatu hal yang akan dicapai dalam suatu
kegiatan, dan setiap penelitian haruslah memiliki arah dan tujuan yang jelas
6
.Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas Pelaksanaan
D. Manfaat Penelitian
bagi pengembangan ilmu pengetahuan social dan juga sebagai salah satu syarat
D. SISTEMATIKA PENULISAN
agar dapat melihat dan mengkaji dari penelitian ini secara teratur dan sistematis,
maka dibuat sistematika penulisan yang dianggap berkaitan antara suatu bab
BAB I PENDAHULUAN
Penelitian.
BAB V PENUTUP
Saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Efektivitas
1. Pengertian Efektivitas
Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti
berhasil, sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah populer
atau sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun
program. Kegiatan tersebut dapat dikatakan efektif apabila sudah tercapai tujuan
daya, dana, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar
atau tidaknya suatu pekerjaan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.Menurut
tujuan melalui pemanfaatan sumber daya, dana, sarana dan prasarana dalam
8
9
jumlah tertentu agar tercapainya tujuan organisasi yang secara sadar telah
ditetapkan sebelumnya.
adalah kondisi atau keadaan yang dapat menunjukkan tingkat keberhasilan dalam
sebagai ukuran berhasil atau tidaknya suatu pekerjaan sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai.
Adapun menurut Sutrisno (2011: 125) terdapat empat kelompok variable yang
manajemen.
beberapa segi kriteria efektivitas, sebagai berikut : (a) ketepatan waktu. Waktu
dilakukan dalam sebuah organisasi tapi juga dapat berakibat terhadap kegagalan
bukanlah suatu persoalan yang gampang dan juga bukan hanya tebakan tetapi
melalui suatu proses, sehingga dapat menemukan yang terbaik diantara yang baik
atau yang terjujur diantara yang jujur atau kedua-duanya yang terbaik dan terjujur
diantara yang baik dan jujur; (e) ketepatan berpikir. Ketepatan berfikir akan
satunya kemampuan memberikan perintah yang jelas dan mudah dipahami oleh
bawahan. Jika perintah yang diberikan tidak dapat dimengerti dan dipahami maka
akan mengalami kegagalan yang akan merugikan organisasi; (g) ketepatan dalam
organisasi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan
kegiatan terutama yang berorientasi kepada jangka panjang; (h) ketepatan sasaran.
Penentuan sasaran yang tepat baik yang ditetapkan secara individu maupun secara
sebaliknya, jika sasaran yang ditetapkan itu kurang tepat, maka akan menghambat
kemampuan untuk memilih tujuan tepat dan terarah sehingga dapat berjalan relatif
3. Kriteria Efektivitas
sederhana, karena efektivitas dapat dikaji dari berbagai sudut pandang dan
pemahaman bahwa efektivitas berarti kualitas dan kuantitas (output) barang dan
jasa. Tingkat efektivitas juga dapat diukur dengan membandingkan antara rencana
yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang telah diwujudkan. Namun, jika
hasil usaha atau hasil kerja dan tindakan yang dilakukan tidak tepat sehingga
menyebabkan tujuan tidak tercapai atau sasaran yang diharapkan, maka hal itu
yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan menggunakan secara optimal alat-
dijelaskan oleh Siagian (2001: 24) yaitu; (a) kejelasan tujuan yang hendak dicapai,
hal ini dimaksudkan supaya karyawan dalam pelaksanaan tugas mencapai sasaran
12
yang terarah dan tujuan organisasi dapat tercapai; (b) kejelasan strategi
pencapaian tujuan, telah diketahui bahwa strategi adalah “pada jalan” yang diikuti
organisasi; (c) proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap, berkaitan
dengan tujuan yang hendak dicapaidan strategi yang telah ditetapkan artinya
berarti memutuskan sekarang apa yang dikerjakan oleh organisasi dimasa depan;
(e) penyusunan program yang tepat suatu rencana yang baik masih perlu
para pelaksana akan kurang memiliki pedoman bertindak dan bekerja; (f)
tersedianya sarana dan prasarana kerja, salah satu indikator efektivitas organisasi
adalah kemampuan bekerja secara produktif. Dengan sarana dan prasarana yang
tersedia dan mungkin disediakan oleh organisasi; (g) pelaksanaan yang efektif dan
efektif dan efisien maka organisasi tersebut tidak akan mencapai sasarannya,
suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan akhir semakin terjamin,
13
jika telah teapat dengan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Pencapaian
tujuan terdiri dari beberapa faktor, yaitu: Kurun waktu dan sasaran yang
tolak ukur proses pengadaan dan pengisian tenaga kerja, dalam hal ini yang perlu
diperhatikan adalah apakah pengisian tenaga kerja sudah sesuai dengan latar
belakang pendidikan dari pelaksana programitu sendiri. Peran aktif dari pelaksana
program juga termasuk di dalam adaptasi program, agar tujuan dari sebuah
program dapat tercapai secara maksimal. Serta adanya tanggapan program dari
lingkungan luar seperti keingginan sasaran, dan kualitas dari program itu sendiri.
pamflet. Proses sosialisasi ini mempunyai tujuan agar program yang berjalan
B. Konsep Pelaksanaan
1. Pengertian Pelaksanaan
menyesuaikan.
yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi segala kebutuhan, alat-
mulai dan bagaimana cara yang harus dilaksanakan, suatu proses rangkaian
ditetapkan semula.
ditetapkan oleh pemerintah harus sejalan dengan kondisi yang ada, baik itu di
beberapa unsur disertai dengan usaha-usaha dan didukung oleh alat-alat penujang.
2. Faktor Pelaksanaan
yang dapat dilaksanakan dengan baik apabila jelas bagi para pelaksana. Hal ini
informasi yang disampaikan; (b) resouces (sumber daya), dalam hal ini meliputi
empat komponen yaitu terpenuhinya jumlah staf dan kualitas mutu, informasi
yang diperlukan guna pengambilan keputusan atau kewenangan yang cukup guna
melaksanakan tugas sebagai tanggung jawab dan fasilitas yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan; (c) disposisi, sikap dan komitmen dari pada pelaksanaan terhadap
dari mereka yang menjadi implementer program; (d) struktur birokrasi, yaitu SOP
program. Jika hal ini tidak sulit dalam mencapai hasil yang memuaskan, karena
(Musrenbang)
1. Pengertian Musrenbang
Rembug Warga yang telah dilaksanakan, serta membahas dan menyepakati usulan
alternatif dari kegiatan untuk mencapai masa depan tersebut dengan terus
yang sering pula disebut tujuan, arah, dan prioritas pembangunan. Pada
pembangunan
sendiri/nasional.
berikut:
18
baik.
2. Tujuan Musrenbang
Kelurahan/desa.
Kabupaten/Kota.
19
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
mempunyai Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain
ditetapkan secara demokratis. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama
kemasyarakatan, pembentukan badan usaha milik desa, dan kerjasama antar desa.
penyediaan sarana dan prasarana fasilitas umum desa, seperti jalan desa, jembatan
Bupati/ Walikota melalui Camat 1 (satu) kali dalam satu tahun. Laporan
(satu) kali dalam satu tahun dalam musyawarah BPD. Laporan penyelenggaraan
Sekretaris Desa diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang diangkat oleh
lainnya diangkat oleh Kepala Desa dari penduduk desa. Pengangkatan Perangkat
dan usia perangkat desa tersebut paling rendah 25 (dua puluh) tahun dan paling
tinggi 60 (enam puluh) tahun. Mengenai Perangkat Desa Lainnya ini diatur
Desa memiliki hak otonomi tetapi tetap dalam ikatan pemerintah Republik
menurut keputusan sendiri, berhak mengatur rumah tangganya sendiri, asal tidak
pemerintah di atasnya. Inilah bedanya dengan Desa seperti yang ditetapkan dalam
E. Konsep Pembangunan
1. Konsep Pembangunan
sendiri. Secara etimologi, pembangunan berasal dari kata bangun,di awalan “pe “
mengandung tiga artibangun dalam arti sadar atau siuman, kedua, berarti bentuk,
ketiga, bangun berarti kata kerja, membangun berarti mendirikan. Dilihat dari segi
ini, konsep, pembangunan meliputi ketiga arti tersebut. Konsep itu menunjukan
adalah suatu orientasi dan kegiatan yang dilakukan oleh suatu bangsa secara
sendiri.
2. Perencanaan Pembangunan
Hadiwijoyo (2012 : 7) bahwa teori perencanaan yang ideal adalah yang tidak
masa yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan
atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang dilakukan
secara sadar oleh suatu bangsa negara dan pemerintah menuju modernitas dalam
memilih prioritas dan cara atau alternatif untuk mencapai tujuan, pengalokasian
23
sumber daya, bertujuan mencapai tujuan, berhubungan dengan masa depan, serta
Pendapat ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Conyers (1991: 3)
Planning atau perencanaan adalah sebagai: “suatu proses yang terus menerus yang
sasaran-sasaran spesifik untuk waktu yang akan datang”. Lebih lanjut Riyadi dan
merupakan suatu tahapan awal proses pembangunan. Sebagai tahapan awal, maka
disusun dalam suatu perencanaan strategis dalam arti tidak terlalu mengatur,
pembangunan daerah yang baik, tepat waktu, tepat sasaran, berdaya guna dan
untuk masa yang akan datang, untuk melakukan perubahan yang lebih baik
serangkaian kegiatan untuk mencapai suatu perubahan dari keadaan yang buruk
menuju ke keadaan yang lebih baik yang dilakukan oleh masyarakat tertentu di
usaha atau serangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang
dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, Negara dan pemerintahan dalam usaha
pembinaan bangsa.
dua syarat yang harus dipenuhi yakni: harus ada usaha yang dilakukan oleh
dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam suasana kehidupan
yaitu dari tingkat pusat sampai tingkat daerah, pembangunan yang pertama harus
sebagai berikut: Pembangunan desa adalah proses perubahan yang terus menerus
masyarakat.
berpartisipasi aktif. Menurut Undang – Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa,
pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan
pikir, kegiatan dan lainnya agar tercapai tujuan masyarakat dengan cara
itu,pembangunan desa tidak mungkin bisa dilaksanakan oleh satu pihak saja,
tetapi harus melalui koordinasi dengan pihak lain baik dengan pemerintah maupun
yang sekaligus merupakan identitas pembangunan desa itu sendiri, seperti yang
pembangunan nasional dan regional dan daerah pedesaan dan daerah perkotaan
merealisasikan pembangunan desa itu harus meliputi berbagai aspek, jangan dari
satu aspek, agar pembangunan desa itu dapat sesuai dengan apa yang diinginkan.
pembangunan itu pada dasarnya adalah dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Masa depan merupakan impian tentang keadaan masa depan yang lebih
baik dan lebih mudah dalam arti tercapainya tingkat kemakmuran yang lebih
tinggi. Jadi, pembangunan desa itu harus meliputi berbagai aspek kehidupan dan
masyarakat dan pemerintah, dan harus langsung secara terus menerus demi
tercapainya kebutuhan pada masa sekarang dan masa yang akan datang
potensi dan gagasan pembangunan desa yang menitik beratkan pada peranserta
nilai-nilai dan semangat gotong royong yang telah mengakar dalam budaya
masyarakat Indonesia.
hak untuk memutuskan dan merencanakan apa yang terbaik bagi diri dan
sebagai berikut :
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-
lain, secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
oleh Moleong (2012: 11) ialah dimana data yang dikumpulkan adalah berupa
akan berisi kutipan- kutipan yang berasal dari naskah wawancara, catatan
karena peneliti ingin melihat dan menggambarkan fenomena yang terjadi pada
29
30
data yang didapat secara baik dan benar, untuk menggambarkan bagaimana
B. Kerangka Konsep
Konsep merupakan istilah khusus yang digunakan para ahli dalam upaya
objek penelitian. Dengan kata lain, penulis berupaya membawa para pembaca
hasil penelitian ini untuk memaknai konsep sesuai dengan yang diinginkan dan
dimaksudkan oleh penulis. Jadi, definisi konsep oleh Siagian (2011: 138) ialah
pengertian yang terbatas dari suatu konsep yang dianut dalam suatu penelitian
baru sungai Aceh Singkil. Agar konsep tersebut dapat dijelaskan, maka kerangka
Gambar 3.1
Kerangka Konsep
Undang –
Undang No.6
Tahun 2014 Pelaksanaan
Tentang Desa, musrenbang
bahwa dalam rangka
Kantor desa Kuala Baru pelaksanaan
Pembangunan
Desa meliputi Sungai Aceh Singkil. pembangunan
tahap infrastruktur desa
perencanaan,
pelaksanaan,
6)
dan pengawasan
Kategorisasi:
Mewujudkan 1. Pencapaian
Tujuan
pelaksanaan
2. Perencanaan
pembangunan
3. Strategi
infrastruktur desa. 4. Pengawasan
C. Definisi Konsep
tindak lanjut setelah program atau kebijaksanaan ditetapkan yang terdiri atas
ditetapkan semula.
4. Pemerintah Desa
D. Ketegorisasi
suatu variable penelitian sehingga diketahui dengan jelas apa yang menjadi
1) Pencapaian Tujuan
Singkil.
2) Perencanaan Pembangunan
3) Strategi
4) Pengawasan
E. Narasumber
1. Nara Sumber 1
Nama : Suhaimi
Usia : 57 Tahun
Pendidikan : SMA
2. Narasumber 2
Usia : 33 Tahun
Pendidikan : S1
3. Narasumber 3
Usia : 31 Tahun
Pendidikan : S1
4. Nara Sumber 4
Syaiful : 51 tahun
Abdullah : 56 tahun
Rahmita : 40 tahun
35
Asmawati : 45 tahun
H. Jufri : 50 Tahun
1. Data Primer
Data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan atau diperoleh secara
pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang diambil dari sumber data
secara langsung melalui pertanyaan atau dialog dengan satu orang atau lebih,
2. Data Sekunder
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
analisis data kualitatif yaitu dengan menyajikan data yang dimulai dengan
menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber daya yang terkumpul,
yang digunakan oleh penulis adalah model interaktif yang dikembangkan oleh
a) Reduksi Data
b) Penyajian Data
c) Penarikan Kesimpulan
hipotesis, dan bila didukung oleh data maka akan dapat menjadi teori.
37
penelitian ini. Penelitian ini dilakukan pada bulan februari 2018. Adapun yang
menjadi tempat penelitian dalam penelitia ini adalah di Desa Kuala Baru Sungai
Aceh Singkil.
1. Sejarah Kampung
Kampung Kuala Baru Sungai, dulunya diceritakan ada para nelayan yang
terdampar dipantai Kuala Baru yang tidak tau jalan pulang. Sehingga para nelayan
tersebut membuat gubuk - gubuk sebagai tempat tinggal. Setelah lama menetap,
Penduduk Kuala Baru tempo dulu masih sangat sedikit dengan pendidikan tidak
ada dan mempunyai mata pencaharian hanya sebagai nelayan. Hingga sekarang
ini, mata pencaharian masyarakat Kuala Baru Sungai pada umumnya sebagai
nelayan.
Secara geografi Kampung Kuala Baru Sungai dapat dilihat pada gambar
berikut.
38
Adapun batas-batas wilayah Kampung Kuala Baru Sungai adalah sebagai berikut:
Dusun yaitu: Dusun Cempaka, Dusun Anggrek, Dusun Melati dan Dusun
39
selaras dengan RPJM Kampung, maka RKP Kampung Kuala Baru Sungai Tahun
2018 disusun dengan memperhatikan Visi dan Misi Kampung Kuala Baru Sungai
yang tertuang dalam RPJM Kampung Kuala Baru Sungai, sebagai dasar dalam
masyarakat
KEPALA KAMPUNG
BADAN PEMUSYAWARATAN
KAMPUNG KUALA BARU SUNGAI SUHAIMI
SEKRETARIS KAMPUNG
QUSSYAIRI, S.EI
KEPALA DUSUN CEMPAKA KEPALA DUSUN ANGGREK KEPALA DUSUN MELATI KEPALA DUSUN SEBERANG
kepada Kampong.
bersama BPK.
43
44
undangan.
undangan.
5) Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari
Kampong.
13) Membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat
istiadat.
45
hidup
kali dalam 1 (satu) tahun dalam musyawarah BPK Laporan akhir masa jabatan
BPK.
berhalangan;
Kampong;
46
Kampong;
Selain dari tugas-tugas yang dilimpahkan oleh Sekdes, tidak jarang pejabat
kaur umum juga terkadang mendapat tugas langsung dari Kepala Desa.
Yang jelas dia harus benar-benar memahami seluk beluk data dan arsip di
pemerintahan desa. Karena jika file penting di desa sampai tidak terdata
Kampong
pemerintahan Kampong.
tahun
Kampong.
pembangunan Kampong.
Kampong.
A. Penyajian Data
Dalam bab ini yang membahas dan menyajikan data yang diperoleh
selama penelitian dilapangan dengan cara pendekatan kualitatif yaitu data yang
Kepala Desa Kuala Baru Sungai Aceh Singkil. Maka selanjutnya juga diperlukan
berupa dokumen, arsip dan referensi lainnya yang diperoleh dari Kantor Kepala
Desa Kuala Baru Sungai Aceh Singkil. Data-data yang diperoleh tersebut akan
baru sungai aceh singkil dapat terjawab dan dianalisa. Selanjutnya hasil
wawancara akan diuraikan secara sistematis sesuai dengan sifat metode penelitian
deskriptif kualitatif.
50
51
1. Deskripsi Narasumber
menjadi dua kelompok yaitu narasumber dengan jenis kelamin laki-laki dan
narasumber dengan jenis kelamin perempuan pada tabel 4.1 berikut akan
Tabel 4.1
Deskripsi Narasumber Menurut Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
1 Laki-Laki 7 78 %
2 Perempuan 2 22%
Jumlah 9 100%
Sumber: Data Wawancara 2019
b. Deskripsi Narasumber Menurut Umur
kelompok umur yaitu narasumber dengan umur 30-39 tahun, umur 40-49 tahun,
dan narasumber dengan umur 50-59 tahun. Pada tabel 4.2 akan dijelaskan
Tabel 4.2
Deskripsi Narasumber Menurut Umur
No Umur Frekuensi Persentasi
1 30-39 2 22%
2 40-49 3 33%
3 50-59 4 45%
Jumlah 9 100%
Sumber: Data Angket 2019
52
pada tabel 4.3 dibawah ini akan dijelaskan frekuensi untuk masing-masing
Tabel 4.3
Deskripsi Narasumber Menurut Tingkat Pendidikan
Setiap orang mempunyai pekerjaan yang berbeda dan tak terkecuali pada
Tabel 4.4
Deskripsi Narasumber Menurut Pekerjaan
No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase
1 PNS 2 22%
2 Karyawan 3 34%
3 Wiraswasta 2 22%
4 Ibu Rumah Tangga 2 22%
Jumlah 9 100%
Sumber: Data Wawancara 2019
53
1. Pencapaian Tujuan
Pencapaian tujuan adalah hasil yang diharapkan dan upaya hasil yang
Desa Kuala Baru Sungai pada kamis, 31 Januari 2019 pukul 08.00 mengatakan
ada satu dua kendala dalam penetapan prioritas dikarenakan tidak ada atau
selaku Sekretaris Desa pada kamis, 31 januari 2019 pukul 09.00 mengatakan
Desa Kuala Baru Sungai, sehingga hasil perencanaan pembangunan dapat lebih
54
tahapan dan proses mulai dari panggilan gagasan dari tiap-tiap dusun yang
atas dasar tujuan pembangunan meskipun ada satu dua kendala dalam
penetapan prioritas pembangunan dikarenakan tidak ada atau belom ada dalam
berlaku.
Bendahara Desa pada jum`at, 1 februari 2019 pukul 08.00 mengatakan bahwa
pemerintah dapat memutuskan program apa yang akan di jalankan dan sesuai
2. Perenacanaan Pembangunan
Bapak Suhaimi yaitu selaku Kepala Desa Kuala Baru Sungai pada
Kamis, 31 Januari 2019 pukul 08.00 bahwa untuk melihat apakah perencanaan
pada sector ataupun bidang tertentu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
Sekretaris Desa Kuala Baru Sungai pada tanggal 31 Januari 2019 pukul 09.30
bahwa Pembangunan yang ada di desa kuala baru sungai tentunya semua
perencanaan itu digali dari usulan tiap-tiap dusun yang yang dibawa ke
Desa pada jum`at, 1 Februari 2019 pukul 10.00 bahwa Perancanaan yang
kuala baru sungai dan perancanaan yang melibatkan berbagai unsur untuk
diberi kesempatan dan peluang yang seluas-luasnya untuk ikut serta dalam
pelaksanaan musrenbang.”
dalam hal ini pemerintah daerah baik kabupaten maupun kecamatan telah
bangsa.
3. Strategi
serta musyawarah yang dilaksanakan setiap tahun atau lima tahun secara
Baru Sungai pada kamis, 31 Januari 2019 pukul 08.30 bahwa salah satu cara
kepada warga masyarakat Desa Kuala Baru Sungai. Pada tahap sosialisasi ini
wilayah ke arah yang lebih baik. Misalnya yang diungkapkan oleh Bapak
Abdullah (56 Tahun), tokoh masyarakat yang berasal dari Kepala Desa Kuala
Baru Sungai mengatakan bahwa: “Saya ikut rapat dalam Musrembang karena
mengatakan yaitu Ibu Rahmatia (40 tahun) seorang ibu rumah tangga dari
Kepala Desa Kuala Baru Sungai mengungkapkan bahwa : “Saya ikut tahun
lalu rapat karena Kepala Desa orangnya baik dan banyak pembangunan desa
adalah Ibu A. Asmawati (45 Tahun) yang juga selaku ketua Tim Penggerak
khususnya ibu-ibu banyak yang datang di acara rapat seperti itu karena ada
beberapa hal seperti komunikasi pemerintah dan masyarakat sudah baik, kami
diberi kesempatan untuk berbicara di forum dan kegiatan ibu-ibu PKK seperti
menghadiri rapat musrembang dinilai cukup baik oleh pemerintah Desa Kuala
Baru Sungai pada kamis, 2 Januari 2019 pukul 08.00 bahwa Alhamdulillah
mereka juga yang rasakan dan saya bersyukur selaku pemerintah setempat,
Baru Sungai, adapun pernyataan berbeda yang diungkapkan oleh salah satu
tokoh masyarakat, yakni Bapak H. Jufri (50 Tahun) pada tanggal 02 Februari
tidak bisa berpartisipasi dengan baik dalam forum rapat untuk memberikan
usulan atau masukan mengenai program apa yang akan dilaksanakan nantinya,
hal ini dipengaruhi karena banyak masyarakat yang tidak mendapat undangan
rapat secara resmi dari pemerintah dan komunikasi yang terjalin masih perlu
ditingkatkan karena sampai saat ini kerja sama antara masyarakat dengan
Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Bapak Asse Bandu (45
tahun) pada tanggal 02 Februari 2019 pada pukul 12.30 seorang petani juga
selaku Ketua Kelompok Tani di di Desa Kuala Baru Sungai mengenai masih
belum terlaksana”.
optimal dan belum menyeluruh serta masih perlu ditingkatkan karena masih
4. Pengawasan
jalannya pembangunan.”
dengan apa yang diungkapkan salah satu nasasumber dari aparat pemerintah
Desa Kuala Baru Sungai, oleh Bapak Qussyairi, S.EI selaku Bendahara Desa
desa. Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi adanya pembangunan yang
masyarakat.
B. Pembahasan
1. Pencapaian Tujuan
menjadi wadah bagi masyarakat untuk ikut berpartisiasi dalam pembangunan dan
berbagai tahapan dan proses mulai dari panggilan gagasan dari tiap-tiap dusun
dilaksanakan atas dasar tujuan pembangunan meskipun ada satu dua kendala
dalam penetapan prioritas dikarenakan tidak ada atau belom ada dalam peggunaan
aturan dan regulasi terus dilakukan sehingga terciptanya singkronisasi dari usulan
masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam setiap pembangunan yang ada di Desa
63
tahapan dan proses mulai dari panggalian gagasan dari tiap-tiap dusun yang
atas dasar tujuan pembangunan meskipun ada satu dua kendala dalam penetapan
prioritas pembangunan dikarenakan tidak ada atau belom ada dalam peggunaan
aturan dan regulasi terus dilakukan sehingga terciptanya singkronisasi dari usulan
masyarakat yang terhimpun dengan segala manfaat dan tujuan yang ingin dicapai,
manfaat dan tujuannya. Dari situlah pemerintah dapat memutuskan program apa
yang akan di jalankan dan sesuai dengan anggaran PAD. Apabila PAD banyak
penyelesaiannya
2. Perenacanaan Pembangunan
serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dengan jalan
yang di inginkan.
keputusan. Sesuai dengan tujuan awal penelitian ini, yaitu hendak mengetahui
itu digali dari usulan tiap-tiap dusun yang yang dibawa ke musrenbang tingkat
kehidupan masyarakat desa kuala baru sungai dan perancanaan yang melibatkan
kecamatan telah melaksanakan salah satu hal penting yang semestinya di lakukan
3. Strategi
memberikan informasi kepada warga masyarakat Desa Kuala Baru Sungai. Pada
Berkaitan dengan hal tersebut dalam suatu wilayah perlu adanya persatuan
dan kesatuan yang baik antara unsur-unsur aparat pemerintah dengan masyarakat
lebih baik. Masyarakat ikut rapat dalam Musrembang karena masyarakat bersatu
dengan baik dengan pemerintah dan pemerintah mau mendengarkan apa yang
ingin kami usulkan dan sampaikan mengenai program pembangunan apa yang
rapat seperti itu karena ada beberapa hal seperti komunikasi pemerintah dan
masyarakat sudah baik, kami diberi kesempatan untuk berbicara di forum dan
kegiatan ibu-ibu PKK seperti pengajian yang dilakukan ibu-ibu majelis taklim,
pemerintah”.
yang rasakan dan saya bersyukur selaku pemerintah setempat, masyarakat sangat
kami lakukan”.
tingkat desa, banyak masyarakat yang tidak bisa berpartisipasi dengan baik dalam
forum rapat untuk memberikan usulan atau masukan mengenai program apa yang
67
akan dilaksanakan nantinya, hal ini dipengaruhi karena banyak masyarakat yang
tidak mendapat undangan rapat secara resmi dari pemerintah dan komunikasi
yang terjalin masih perlu ditingkatkan karena sampai saat ini kerja sama antara
Desa Kuala Baru Sungai mengenai masih masalah yang ada dalam
yang terjadi seperti banyak usulan masyarakat yang belum diterima karena alasan
di Desa Kuala Baru Sungai, partisipasi masyarakat belum optimal dan belum
menyeluruh serta masih perlu ditingkatkan karena masih banyak masyarakat yang
4. Pengawasan
bahwa program tersebut memang dari masyarakat dan kembali kepada mereka
diusulkan oleh masyarakat dilaksanakan atau tidak dan sesuai dengan yang
dibutuhkan masyarakat.
Usulan program yaitu dimulai dari RT dan RW, masyarakat sudah mulai
tidak, apakah layak untuk diusulkan dan melihatnya dari segi manfaat.
gotong royong yang dilaksanakan baik tingkat dusun maupun di tingkat desa.
bekerja sama dan bergotong royong dalam segala hal yang dilakukan seperti
pemuda dan perempuan juga supaya kegiatan pembangunan juga dirasakan dan
diharapkan termotivasi untuk mengeluarkan ide, gagasan dan usulan, serta dapat
upaya yang dilakukan oleh pemerintah Desa Kuala Baru Sungai tersebut, masih
dalam materi saja tetapi secara non fisik juga tidak ikut terlibat, masyarakat tidak
terlibat secara keseluruhan, hanya beberapa masyarakat yang dating dan ikut
PENUTUP
A. Simpulan
dapat ditarik sebuah kesimpulan yang berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
pelaksanaan rapat Musrembang di Desa Kuala Baru Sungai masih kurang aktif
dan masih perlu ditingkatkan karena masih banyak masyarakat yang belum
kurang terjalin hubungan kerja sama yang baik antara masyarakat dengan
71
72
desa.
lapisan aspek masyarakat dengan pemerintah Desa Kuala Baru Sungai dalam
dengan cara:
pembangunan.
Hal tersebut sangat perlu dilakukan oleh pemerintah Desa Kuala Baru
Sungai mengingat akan pentingnya pembangunan yang baik. Hal tersebut dapat
terwujud apabila masyarakat dan pemerintah bekerja sama dan memberikan ruang
B. Saran
komunikasi serta bekerja sama dengan baik masyarakat lain maupun dengan
bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Departemen Kimpraswil, 2001, Pedoman atau petunjuk Teknik dan Manual: Air
Minum Perkotaan Bagian: 6 ( Volume I). Balitbang . Jakarta
Ndraha Taliziduhu, 1990. Teori Budaya Organisasi, Cetakan Pertama, PT. Rineka
Cipta, Jakarta
Wijaya, HAW, 2013. Otonomi Daerah dan Daerah Otonom, Jakarta: Rawali Pers
Skripsi: