Anda di halaman 1dari 16

Tugas Audit Informasi “Data dan Informasi pada Bidang Bina Marga Dinas

Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Lumajang”

Oleh :
Dika Adriyana Tyasari (185030700111014)
Fatich Idamatul Machsunin (185030700111017)
Hawwa Dwari Pristina (18503070011022)
Audit Informasi (A)

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2021
1. Latar Belakang
Berdasarkan misi pemerintah dalam melakukan pembangunan secara nasional
dengan fokus pada 7 pembangunan dan dituangkan ke dalam Visi dan Arah Pembangunan
Jangka Panjang (PJP) 2005-2025 disebutkan salah satu fokus pemerintah adalah
melakukan pembangunan untuk menjadikan Indonesia mandiri secara ekonomi,
Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera untuk
mewujudkan misi tersebut dalam Rencana Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025 tertuang
pada Bab VIII mengenai Pembangunan Infrastruktur disebutkan bahwa Pembangunan
menyeluruh di bidang infrastruktur dimulai dengan disusunnya Rencana Pembangunan
Lima Tahun I (Repelita I) periode tahun 1968/69–1973/74, meliputi: pengairan,
transportasi, dan listrik. Selama pelaksanaan Repelita I sampai dengan Repelita VI
(sebelum krisis ekonomi) pembangunan infrastruktur berjalan cukup pesat.
Pembangunan pengairan berhasil mendorong peningkatan produksi pangan hingga
mencapai swasembada pada pertengahan 1980. Pembangunan transportasi berhasil
meningkatkan akses ke berbagai daerah, terutama yang tadinya terisolir, hingga dapat
mendorong kegiatan ekonomi masyarakat. Pembangunan infrastruktur mengalami
hambatan sejak terjadinya krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997. Kebutuhan
pembangunan infrastruktur yang terus meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah
penduduk tidak dapat diimbangi oleh kemampuan penyediaannya. Kondisi infrastruktur
yang ada tidak dapat dipelihara dengan baik sehingga banyak terjadi kerusakan. Sejalan
dengan mulai pulihnya perekonomian nasional, pembangunan infrastruktur mulai dapat
dilakukan lagi meskipun belum dapat sepesat seperti sebelum krisis. Fokus pembangunan
infrastruktur kini harus dapat disesuaikan dengan visi pembangunan nasional dan
berorientasi ke masa depan.
Dalam hal ini proses penyusunan rencana pembangunan infrastruktur memerlukan
data dan informasi yang memuat tentang hal-hal, peristiwa, aktivitas, dan transaksi yang
pernah dilakukan sebelumnya. Hal ini sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan
kebijakan baik jangka pendek, kebijakan jangka menengah maupun kebijakan jangka
panjang. Selain itu, data juga memiliki fungsi yang penting bagi kinerja dan kelancaran
suatu instansi pemerintah. Selanjutnya, dengan data dan informasi tersebut dapat dijadikan
sumber pertimbangan arah gerak pembangunan infrastruktur dan seberapa besar lingkup
kegiatan yang akan dilaksanakan, serta dapat memprediksi berapa anggaran yang
dibutuhkan. Pembangunan infrastruktur nasional tersebut dapat menjadi wewenang
pemerintah pusat juga pemerintah daerah. Dibawah wewenang Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan, pembangunan skala daerah menjadi tanggung jawab Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang. Merujuk pada hal tersebut, peneliti memilih penelitian
pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Bidang Bina Marga Divisi Jalan dan
Jembatan, Kabupaten Lumajang.

2. Rumusan Masalah
a. What are the sources of data?
b. How are these data retrieved and analyzed?
c. What is done with these data?
d. What legal and regulatory requirements are applicable?
e. What information is required to support tasks/processes?
f. What information systems are used?
g. How is this information obtained?
h. How is this information used and How important is this information to the
task/process?
i. What is done with this information?
j. Who are the experts, networks, and communities that hold or can provide
knowledge of use to the enterprise?
k. What documented experience or experimental results do we have that can be shared
to improve performance?
l. What intellectual property do we have?
m. Where can we store, and from where will we subsequently retrieve, the relevant
knowledge?
n. Why is this knowledge important in the first place?
3. Lokus
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang yang berlokasi di Jalan Jend. Sutoyo No.04
Kabupaten Lumajang, merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang
PUTR yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dibawah Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan. Susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, terdiri atas
Sekretariat, Bidang Teknis dan Konstruksi, Bidang Tata Ruang, Bidang Bina Marga,
Bidang Sumber Daya Air, Unit Pelaksana Teknis dan Kelompok Jabatan Fungsional. Hal
ini diatur dalam Peraturan Bupati (PERBUP) Kabupaten Lumajang Nomor 60 Tahun 2019
Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas
Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang.

4. Hasil
a. What are the sources of data?
Dalam bidang Bina Marga, data yang diolah merupakan data-data mengenai
kerusakan jalan tiap tahun, data musrembang, data usulan dari DPR mengenai
pembangunan dan renovasi jalan, data survei jalan, data BPKD terkait anggaran
pembangunan jalan, data keluhan masyarakat (laporan mengenai jalan yang rusak)
melalui grup Facebook ‘Lapor Lumajang’. Selain itu data tersebut bisa bersumber
dari perangkat desa dengan mengirimkan surat kepada Bina Marga mengenai jalan
yang rusak.
b. How are these data retrieved and analyzed?
Data dianalisis berdasarkan sumber data dan juga isi data, selanjutnya
pengklasifikasian data beragam sesuai dengan tujuan dan prioritas pengerjaan. Hal
ini didapatkan berdasarkan kajian isi dan penyesuaian kondisi lapangan yang untuk
melakukan survey, kajian kondisi lapangan, prioritas pengerjaan dan pihak-pihak
yang terkait dengan proses pengerjaan.
Misalnya, Call Center Bina Marga mendapatkan keluhan dari masyarakat setempat.
Selanjutnya bagian admin akan merekap data tersebut dan dilaporkan kepada
koordinator masing-masing wilayah yang membawahi beberapa kecamatan.
Dengan demikian data digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam rencana
perbaikan jalan. Sedangkan untuk data yang berasal dari musrembang, akan dipilih
berdasarkan prioritas kerusakan jalan untuk diserahkan ke Kabupaten. Apabila
disetujui, maka akan diserahkan kepada Dinas untuk mendapatkan dana BPKD.
Namun untuk hal ini sifatnya swakelola dan tender yang melibatkan pihak eksternal
melalui lelang untuk menentukan CV mana yang akan melakukan pengerjaan
pembangunan dan perbaikan jalan.
c. What is done with these data?
Data tersebut dapat digunakan sebagai bahan survey lapangan kerusakan yang
dimiliki seberapa parah dan untuk menentukan langkah selanjutnya. Hal ini
berkaitan dengan anggaran belanja yang akan diajukan, tingkat keparahan
kerusakan, prioritas pengerjaan juga pihak eksternal yang terlibat. Adapun data
yang telah terverifikasi dengan kondisi lapangan selanjutnya dikelola berdasarkan
koordinator wilayah.
Misalnya, Bina Marga mempunyai program “ngapling”. Ngapling ini adalah salah
satu solusi untuk menjawab keresahan masyarakat atas infrastruktur yang rusak dan
perlu perbaikan, sehingga kedepan tidak ada lagi masyarakat yang resah terhadap
infrastruktur di Lumajang, terutama persoalan jalan. Merujuk pada data survey
tersebut, apabila perbaikan jalan memerlukan dana lebih dari Rp. 200.000.000,00
maka perbaikan jalan diserahkan untuk menjadi usulan pada tahun berikutnya.
Sedangkan untuk program ngapling ini hanya untuk perbaikan jalan yang sifatnya
ringan dan sedang.
d. What legal and regulatory requirements are applicable?
Dalam pengelolaan data dan proses analisis untuk menjalankan suatu proyek divisi
Bina Marga mengacu pada Peraturan Pemerintah, Peraturan Kementrian juga
Peraturan Daerah Bupati Lumajang. Selanjutnya dalam proses penerapan data yang
digunakan di lapangan, menggunakan acuan SNI, Peraturan Pengadaan Barang dan
Jasa, Peraturan K3 hal ini dikarenakan dalam proses perencanaan dan
pembangunan jalan melibatkan pihak eksternal.
Adapun peraturan dalam pengelolaan data pada Bina Marga Dinas Pekerjaan
Umum dan Tata Ruang
1. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132)
2. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4655)
3. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaran
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103)
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan
Rekayasa, Analisis Dampak serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas
5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 19/PRT/ M/2011 tentang
Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 13 Tahun 2010 tentang Tata
Cara Pemeliharaan Jalan dan Penilikan Jalan
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20 Tahun 2010 tentang
Pedoman Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian-Bagian Jalan
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Umum Jaringan Jalan
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penetapan Fungsi dan Status Jalan
11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Jalan Berkeselamatan
12. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 8 Tahun 2015 Tentang
Penyelenggaraan Jalan.
13. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
14. Peraturan Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga
mengenai Pedoman Pelaksanaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
untuk Konstruksi Jalan dan Jembatan
Lampiran Contoh Data pada Bina Marga Dinas PUTR Kabupaten Lumajang:
1. Data CV

2. Data peningkatan Jalan


3. Data Dasar Prasarana Jalan Provinsi Kabupaten/Kota

4. Pelaporan Masyarakat
E. What information is required to support tasks/processes?
Informasi pada Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Lumajang merupakan
salah satu aspek penting dalam proses pengambilan kebijakan, hal ini berkaitan dengan
pelaksanaan keputusan mengenai “jobdesk utama” masing-masing bidang. Misalnya, data
yang telah diolah menjadi informasi tentang kerusakan jalan dimana data tersebut
bersumber dari hasil survei dan keluhan masyarakat yang ditampung pada call center atau
keluhan melalui Facebook Lapor Lumajang. Penyampaian keluhan masyarakat kepada
pemerintah menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pelayanan publik suatu daerah
sehingga dapat ditindaklanjuti dengan baik dan sebagai upaya pemerintah dalam
meningkatkan pelayanan publik.
Selanjutnya, dalam melaksanakan fungsi tugas Bidang Bina Marga terkait
informasi yang berasal dari data musrembang yang bersifat swakelola proses
pengerjaannya melibatkan pihak eksternal, sehingga dibutuhkan informasi mengenai
Tender dan CV. Dengan demikian diperlukan informasi dari Subag Perencanaan dan
Keuangan untuk memverifikasi terkait anggaran rencana kerja serta prioritas dan plafon
anggaran.
F. What information systems are used?
Dinas PUTR menggunakan sistem LPSE yaitu Layanan Pengadaan Secara
Elektronik (LPSE) yang merupakan unit layanan penyelenggara sistem elektronik
pengadaan barang/jasa untuk memfasilitasi ULP (Unit Layanan Pengadaan) dalam
melaksanakan pengadaan barang atau jasa pemerintah secara elektronik. LPSE sendiri
mengoperasikan sistem e-procurement bernama SPSE (Sistem Pengadaan Secara
Elektronik) yang dikembangkan oleh LKPP. Pada awalnya LPSE hanya sebagai tim ad hoc
yang dibentuk oleh kepala instansi (gubernur, walikota, menteri). Pada perkembangan
selanjutnya, sebagian instansi telah mendirikan LPSE secara struktural. LPSE
dikembangkan dalam rangka menjawab tantangan persaingan sehat dan pelaksanaan
pengadaan barang jasa yang berdasarkan prinsip ekonomis, efektif dan efisien. Metode
pemilihan penyedia barang/jasa secara elektronik yang sudah digunakan saat ini adalah e-
lelang umum (e-regular tendering). Metode pemilihan lainnya akan diterapkan secara
bertahap sesuai dengan pengembangan sistem dan aplikasi pengadaan elektronik serta
kerangka hukum yang menopangnya. Pada bidang Bina Marga ini, lelang yang dilakukan
yakni lelang infrastruktur jalan, jembatan, dan bangunan penunjang misal drainase dan
talud yang merupakan salah satu bangunan pelengkap pada ruas jalan dalam memenuhi
salah satu persyaratan teknis prasarana jalan. Pengadaan barang/jasa secara elektronik (e-
pengadaan) akan meningkatkan transparansi, sehingga persaingan sehat antar pelaku usaha
dapat lebih cepat terdorong. Dengan demikian optimalisasi dan efisiensi belanja negara
segera dapat diwujudkan.
G. How is this information obtained?
Informasi yang berupa keluhan masyarakat didapatkan melalui Humas Dinas
PUPR yang bersumber dari laporan, baik call center maupun laman Facebook Lapor
Lumajang, laporan mengenai informasi terkait bahan pertimbangan pelaksanaan perbaikan
jalan bersumber pada bagian survei lapangan.
Informasi terkait pihak eksternal yang berkaitan dengan kerjasama pengerjaan jalan
yang melibatkan tender didapatkan melalui portal pusat informasi dan pengembangan
keahlian pengadaan barang dan jasa di Indonesia. Selanjutnya, informasi mengenai
anggaran dan rencana belanja diperoleh dari Subag Perencanaan dan Keuangan yang telah
mendapatkan persetujuan melalui Kasubag dan Bendahara Dinas.

(Pusat Informasi Pengadaan Barang dan Jasa)

Dalam proses lelang dan pelaksanaan pemilihan tender Bidang Bina Marga dapat
melakukan pertimbangan dan cross check informasi terkait tender melalui Open Tender
yang merupakan sebuah platform yang dikembangkan Indonesia Corruption Watch dengan
tujuan menyajikan data pengadaan barang dan jasa pemerintah serta potensi resiko
kecurangannya. ICW menggunakan serangkaian indikator yang disebut metode Potential
Fraud Analysis (PFA) untuk melihat sejauh mana potensi risiko kecurangan dari tiap paket
pengadaan pemerintah dan informasi mengenai nilai potensi risiko pada tiap item
pengadaan barang dan jasa pemerintah.

(Pusat Informasi Open Data LPSE)

H. How is this information used & How important is this information to the
task/process?
Fungsi jalan yaitu sebagai faktor pendorong dalam proses pengembangan,
pemerataan, pembangunan suatu wilayah serta seluruh daerah di sekitarnya. Adanya
informasi tersebut memberikan kemudahan bagi Dinas PUTR dan masyarakat untuk
memantau perlengkapan jalan yang ada serta memberikan informasi mengenai fasilitas
perlengkapan jalan terhadap masyarakat luas sebagai bentuk pelayanan publik. Karena
dalam melakukan perbaikan jalan perlu adanya peran aktif masyarakat dengan cara
memberikan informasi maupun laporan kepada pihak terkait agar dapat ditindaklanjuti.
Kondisi jalan mendorong peran yang krusial dalam keselamatan pengendara saat di jalan
raya, serta kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap kelancaran lalu lintas sehingga
akan menciptakan masyarakat yang patuh hukum, jika tidak hal ini penyebab angka
kecelakaan tinggi.
Pada dasarnya penyelenggara jalan umum wajib mengusahakan agar jalan dapat
digunakan sebesar-besar kemakmuran rakyat, terutama untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi nasional dengan mengusahakan agar biaya umum perjalanan menjadi serendah-
rendahnya (PPRI 34/2006, pasal 4). Dengan demikian, informasi dapat mendorong
pemerintah agar bergerak cepat dan tanggap untuk memperbaiki kondisi jalan demi untuk
kelancaran berkendara bersama.
Informasi tersebut digunakan dalam melaksanakan tugas dan fungsi Bidang Bina
Marga secara penuh, hal ini selaras dengan tujuan pembangunan nasional pada fokus
peningkatan infrastruktur. Informasi yang diperoleh dan dikelola pada Bidang Bina Marga
merupakan bentuk pertanggungjawaban kewenangan pembangunan infrastruktur daerah.
Informasi tersebut, merupakan penunjang keberhasilan tugas dan proses pada pengerjaan
perbaikan jalan dalam rangka memberikan pelayanan publik sesuai dengan harapan
masyarakat.
I. What is done with this information?
Informasi sebagai salah satu output rekaman proses pengerjaan yang terdiri dari
Informasi terkait adendum yang melibatkan pihak eksternal, Informasi terkait volume
pekerjaan, Shop drawing, Schedule, Informasi syarat kontrak, Informasi terkait volume
pekerjaan yang melalui survei berupa dokumen MC 0, Informasi terkait volume pekerjaan
terpasang di lapangan yang telah selesai berupa Dokumen MC 100, Informasi berupa
dokumen asbuilt yang merupakan gambar rekaman akhir yang dibuat sesuai dengan
kondisi terbangun di lapangan yang telah mengadopsi semua perubahan yang terjadi
selama proses konstruksi, Informasi terkait progress pengerjaan mulai dari dokumentasi
0%. 50%, 100%
Informasi tersebut diperoleh dari proses dokumentasi yang berbentuk catatan,
laporan, dokumen, dll yang menampilkan informasi terkait hasil pengerjaan yang diperoleh
langsung dari sumbernya seperti laporan. Kemudian dokumen tersebut berfungsi sebagai
bentuk pertanggungjawaban terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Bidang Bina
Marga. Selanjutnya selain dikelola dalam sistem informasi, informasi tersebut disimpan
oleh Bidang Bina Marga dan dapat digunakan sebagai sebagai suatu barang bukti yang sah
atas pengambilan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan.
J. Who are the experts, networks, and communities that hold or can provide
knowledge of use to the enterprise?
Experts merupakan seseorang yang telah berkecimpung dalam suatu bidang keahliannya
selama jangka waktu yang cukup lama. Jadi, mereka tidak hanya memiliki pengetahuan
saja tapi juga mempunyai pengalaman dalam bidangnya. Dalam hal ini semua staf yang
ada pada Bidang Bina Marga dengan membawahi Seksi yaitu:
1. Seksi Pemeliharaan dan Bangunan Penunjang yang mempunyai tugas dan fungsi
menyiapkan bahan pelaksanaan, pembinaan, dan pengawasan pembangunan dan
rehabilitasi gedung pemerintah; pelaksanaan pembangunan dan rehabilitasi
bangunan gedung pemerintah; pembinaan dan pengawasan teknis pelaksanaan
pembangunan dan rehabilitasi bangunan gedung pemerintah; dan evaluasi dan
penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Bangunan Gedung.
2. Seksi Pembangunan Jalan dan Rehabilitasi yang mempunyai tugas dan fungsi
merumuskan kebijakan teknis pembangunan, dan peningkatan jalan dan jembatan
kabupaten; pembinaan dan pengawasan teknis pelaksanaan pembangunan, dan
peningkatan jalan dan jembatan kabupaten; evaluasi dan penyusunan laporan
pelaksanaan kerja Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan.
3. Seksi Bina Manfaat Bina Marga yang mempunyai tugas fungsi merencanakan,
melaksanakan, dan membina pembangunan, peningkatan, dan pemeliharaan jalan
dan jembatan; perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan dan
pembinaan pembangunan, peningkatan, dan pemeliharaan jalan dan jembatan
kabupaten; pelaksanaan, pembinaan, dan pengawasan pemeliharaan jalan dan
jembatan kabupaten; dan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja
Bidang Bina Marga.
4. Unit Reaksi Cepat yang berfokus menangani perbaikan jalan darurat,
mengantisipasi gangguan jalan, membersihkan gorong-gorong untuk mencegah
banjir serta turut mengatur arus lalu lintas saat libur panjang atau mudik.
Selain itu juga masyarakat melalui Call Center atau Humas Dinas PUTR atas pelaporan
kinerja dan proses Bidang Bina Marga dalam memberikan pelayanan serta
pertanggungjawaban kerja.
K. What documented experience or experimental results do we have that can be
shared to improve performance?
Hasil rekaman kegiatan proyek pembangunan jalan dan jembatan yang telah berjalan, yang
disertai juga hasil evaluasi kinerja proyek dan transkrip hasil kerjasama dengan pihak
eksternal seperti tender. Selain itu juga masukan atau feedback dari masyarakat sebagai
bentuk penilaian yang diberikan kepada Dinas PUTR atas layanan perbaikan fasilitas jalan
maupun jembatan, seperti survei tingkat kepuasaan masyarakat atas program Ngapling.
Dokumen tersebut dapat membantu untuk mengukur output dari proses kegiatan kemudian
memodifikasi proses untuk meningkatkan output dan efisiensi. Karena tujuan utama
organisasi adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi guna meningkatkan
kemampuan organisasi dalam memberikan pelayanan. Pada tingkat organisasi, improving
performance biasanya melibatkan bentuk pengukuran seperti survei kepuasan yang
digunakan untuk memperoleh informasi kinerja dari sudut pandang masyarakat.
L. What intellectual property do we have?
Intellectual property adalah hak yang timbul dari hasil olah
pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang
berguna untuk manusia. Objek yang diatur dalam kekayaan
intelektual berupa karya-karya yang timbul atau lahir karena
kemampuan intelektual manusia. Dalam hal ini, Dinas PUTR
Kabupaten Lumajang mempunyai layanan website
“SIMPEL” yaitu Sistem Pelaporan Keluhan Masyarakat.
Tujuan Dinas PUTR mendirikan layanan ini agar masyarakat
dapat melakukan pengawasan yang disampaikan kepada
mereka sehingga dapat menindaklanjuti aduan masyarakat. Pengaduan dapat berupa
penyampaian informasi yang berisi keluhan dan/atau ketidakpuasan.
M. Where can we store, and from where will we subsequently retrieve, the relevant
knowledge?
Karena pengetahuan disimpan dalam bentuk dokumen dan arsip berupa rekaman kegiatan,
baik laporan proses perencanaan, proses kerja dan evaluasi kerja serta tingkat keberhasilan
suatu proyek. Dokumen ini dihimpun dalam satu Bidang Divisi Bina Marga dan menjadi
tanggung jawab Kepala Divisi dan Penanggung Jawab tiap-tiap proyek. Dengan
penyimpanan yang terklasifikasi tersebut, staf akan mudah menemukan kembali catatan
atau dokumen yang relevan dengan projek sejenis sehingga dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk meningkatkan kinerja organisasi. Pengetahuan yang sudah ada dapat
dimanfaatkan secara berulang guna mengembangkan pola pikir dan mendorong
menciptakan inovasi. Dengan demikian tingkat produktivitas organisasi akan meningkat.
N. Why is this knowledge important in the first place?
Untuk meningkatkan kinerja Bidang Bina Marga dalam melakukan tanggung jawab serta
memberikan pelayanan publik yang sesuai dengan harapan masyarakat. Dengan
keterampilan pada bidang-bidang yang selaras dengan jobdesk kerja, pengetahuan tersebut
dapat mendukung tujuan pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur dan pembangunan
serta rehabilitasi jalan. Pengetahuan berperan penting dalam menciptakan pengambilan
keputusan yang lebih tepat karena telah diputuskan dari berbagai pertimbangan
berdasarkan pengalaman dan informasi yang telah ditinjau dan dievaluasi sehingga
diharapkan dapat memanfaatkan segala sumber daya yang telah telah tersedia.
Daftar Pustaka

Peraturan Bupati (PERBUP) Kabupaten Lumajang Nomor 60 Tahun 2019 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata
Ruang
Website Official DPUTR (Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang) Kabupaten Lumajang
http://dputr.lumajangkab.go.id/
Open Tender https://opentender.net/#/
Pusat Informasi Pengadaan Barang dan Jasa Nasional https://tender.pengadaan.com/
Sistem Pelaporan Keluhan Masyarakat https://www.laporlumajang.com/

Anda mungkin juga menyukai